Anda di halaman 1dari 9

Rangkuman Teknologi Energi Panas Bumi

1 Pendahuluan
1. Awan nebula dengan suhu yang rendah akibat gaya gravitasi yang besar akan membelah
menjadi protostar

2. Protostar kemudian akan membentuk spin dan menghasilkan medan magnet.

3. Efek medan magnet tersebut akan menarik gas dan debu ke inti dan suhu inti mem-
anas.

4. Kemudian reakasi fusi terjadi dimana Hidrogen akan diubah menjadi helium.

5. Yang dapat melakukan reaksi fusi adalah bintang dengan massa > 0.4

6. Reaksi fusi akan terus terjadi sampai partikel α tidak dapat bereaksi kemudian terjadi
ledakan pada bintang.

7. Debu akibat ledakan kemudian terakresi membentuk protoplanet

8. Bumi terbentuk dari tumbukan antar protoplanet

9. Inti bumi berupa metal dengan suhu tinggi dan metal oxide pada bagian kerak.

10. Panas yang dihasilkan oleh bumi diawal terjadi akibat akresi dan tumbukan

• Panas akibat akresi dapat dibedakan menjadi dua yaitu friksi dan kompresi
• Friksi antara bagian kerak dan bagian mantel yang menghasilkan panas.
• Kompresi yang terjadi diakibatkan oleh gaya gravitasi pada inti yang membuat
bagian inti lebih panas dibandingkan bagian kerak.
• Namun panas akibat akresi ini kemudian hilang akibat pendinginan natural.

11. Inti bumi menggenerasikan panas yang diakibatkan oleh beberapa hal yaitu:

• Reaksi kimia antara material metal pada inti dan non metal pada kerak.
• Stratifikasi adalah proses pertukaran material dari atas kebawah, akibat perbe-
daan material.
• Pergeseran lapisan bumi diakibatkan oleh gravitasi bulan. (Tidal effect)

1
2 Lapisan Bumi
1. Bagian kerak bumi dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan kandunganya yaitu:

• Continental crust: Kerak yang banyak mengandung silika yaitu lapisan yang
lebih ringan.
• Oceanic crust: Kerak yang mengandung banyak kapur, yaitu lapisan yang lebih
berat

2. Jika dua buah lapisan bertumbukan maka lapisan oceanic akan jatuh dikarenakan
massa oceanic lebih besar.

3. Secara arah sebarannya boundary dapat dibedakan menjadi 2 yaitu divergen dan
convergen

4. Differgent boundary merupakan batas pada bagian lempeng benua yang menyebar.
Sebaran ini diakibatkan oleh adanya stratifikasi yang menekan lapisan lempeng keatas.

5. Convergen boundary merupakan batas dua buah lempeng yang saling bertemu.

6. Convergen boundary dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:

• Subduksi antara lempeng benua dan lempeng samudera akan membentuk gunung
api pada tepi pantai.
• Subduksi antara lempeng samuderan dan samudera, akan membentuk gunung api
ditengah laut.
• Tumbukan dua lempeng benua akan menmbentuk gunung api hotspot

7. Magma naik diakibatkan kelebihan tekanan pada chamber

8. Naiknya magma dapat dibedakan menjadi dua yaitu intrusif yaitu naiknya magma den-
gan waktu yang lama dan jumlah kristal yang banyak. Sedangkannekstrusif memiliki
waktu pendinginan cepat dengan jumlah kristal yang sedikit.

9. Gunung berapi berdasarkan jenisnya dapat dibagi menjadi 3 yaitu.

• Fissure: Gunung api jenis ini biasanya terletak pada bidang spreading/divergen
• Dome: Jenis gunung api ini yang memiliki magma chamber pada hotspot.
• Ash-cinder: Jenis gunung api yang biasa terdapat pada bidang subduksi, may-
oritas gunung api Indonesia.
• Caldera: Jenis gunung api yang bibir gunungnya tidak kuat menampung magma

10. Aktivitas vulkanik pada lempeng divergensi adalah 90 % pada Lautan dan 10 %
pada daratan.

11. Aktivtias vulkanik pada lempeng subduksi adalah 50 % pada lautan dan 50 %
pada daratan

12. Sementara aktivitas vulkanik pada lempeng collision seluruhnya terjadi dilautan.

13. Sebagian besar aktivitas vulkanik terjadi ≤ 80 %

14. Hanya ada ± 20 % aktivitas vulkanik pada daratan yang dapat dimanfaatkan untuk
sumber energi geothermal spekulatif

2
15. Sumber energi geothermal dapat dibagi menjadi beberapa sumber yaitu:

(a) Hidrotermal: Merupakan sumber energi panas bumi dari dalam magma bumi, yang
menghantarkan panas pada batuan sekitarnya. Saat air hujan masuk kedalam
tanah dan mengendap, akan menjadi reservoir hidrotermal.
(b) Hot dry rock: Batuan yang terkena perpindahan panas magma akan jauh lebih
panas jika dibandingkan hidrotermal. Untuk itu batuan dapat digunakan sebagai
sumber panas. Dengan memecahkan batuan dan menginjeksikan air sehingga dapat
diambil.
(c) Geopressured: Sumber panas geopressued sama seperti hidrotermal hanya saja
memiliki fluida yang jauh lebih tinggi tekananya.
(d) Magma

3 Reservoir Hidrotermal
1. Reservoir hidrotermal merupakan tampungan akumulasi dari air hujan yang men-
gendap ditanah.

2. Yang kemudian tampungan ini kontak dengan magma sehingga menjadi panas dan
dapat digunakan sebagai sumber panas.

3. Hidrotermal memiliki 2 buah karakteristik yaitu high enthalpy dan low enthalpy.

3.1 High Enthalpy


(a) High enthalpy reservoir biasanya memiliki 2 jenis fluida yang berfase gas yaitu
vapor dominated dan berfase liquid liquid dominated.
(b) Pendidihan dapat terjadi secara sempurna dan tidak sempurna tergantung dari
suhu reservoir.
(c) Karena memiliki fluida pemanas dengan fase vapor dominated maka reservoir
high enthalpy dapat digunakan dalam direct cycle dikarenakan fluidanya yang
berupa uap panas.
(d) Sementara untuk liquid dominated yang masih memiliki fase liquid harus meng-
gunakan flash system untuk memisahkan uap dan air
(e) Uap digunakan untuk memutar turbin, sementara air diinjekaskan kembali kedalam
sumur injeksi.

3.2 Low Enthalpy


(a) Low enthalpy secara umum dibedakan menjadi dua yaitu low temperature dan
high temperature.
(b) Low temperature adalah reservoir dengan suhu < 70o C, dan high temperature
reservoir dengan suhu > 70o C
(c) Untuk menggunakan reservoir low enthalpy dapa menggunakan sistem binary
cycle dimana fluida reservoir digunakan untuk memanaskan fluida kerja dengan
titik didih lebih rendah.
(d) Sehingga fluida kerja dapat berubah menjadi uap dan memutar turbin.

3
4 Pemanfaatan Reservoir Hidrotermal
1. Secara umum reservoir hidrotermal dimanfaatkan panasnya untuk digunakan untuk
keperluan pembangkitan tenaga dan aplikasi termal.

2. Aplikasi dari reservoir ini dapat dibedakan sesuai dengan karakteristiknya.

4.1 Low enthalpy


(a) Low enthalpy dengan suhu dibawah 70 o C dapat dimanfaatkan untuk space heat-
ing, pengeringan, dan sterilisasi.
(b) Untuk fluida dengan suhu > 70o C dapat digunakan dalam siklus binary. Dimana
fluida reservoir digunakan untuk memanaskan fluida organik yang lebih mudah
menguap untuk uapnya digunakan untuk memutar turbin.
(c) Fluida dengan suhu ini juga dapat dimanfaatkan untuk space heating, refrigerasi,
dan sterilisasi suhu tinggi.

4.2 High Enthalpy


(a) Untuk fluida vapor dominated dapat langsung (Direct cycle)dimanfaatkan se-
bagai pemanas untuk memutar turbin pada pembangkit.
(b) Sementara fluida liquid dominated dapat digunakan untuk fluida pemanas dalam
pembangkitan listrik.
(c) Hanya saja fluida dengan liquid dominated harus dipisahkan agar didapatkan uap
yang dapat memutar turbin.
(d) Pemisahan ini disebut dengan flashing.
(e) Air yang dipisahkan kemudian diinjeksikan kembali kedalam sumur injeksi.
(f) Namun air tersebut dapat digunakan kembali untuk memanaskan fluida organik
dalam siklus kombinasi
(g) Untuk reservoir liquid dominated memiliki dua buah fasa yaitu fasa cair dan gas.
(h) Hal tersebut perlu diperhatikan, karena perbedaan fasa tersebut mempengaruhi nilai
dari Pressure drop
(i) Fraksi mol uap (α) diperhitungkan untuk menghitung pressure drop

X
α=
X + (1 − X) ρρLv

(j) Pressure drop friksi pada fluida dua fasa juga harus memperhitungan korelasi Martinelli-
Nelson
∆P
φLO 2 =
∆PLO
2
∆P = φLO · ∆PLO
m2 · L · fl
= φLO 2 ·
2DA2 ρL

4
5 Sistem Pembangkit Geothermal
1. Sistem pembangkit geothermal secara umum terdiri dari komponen siklus rankine di-
mana terdapat turbin dan kondenser.

2. Turbin digunakan untuk memutar generator agar dihasilkan listrik. Dan kondenser
digunakan untuk mengubah fase dari uap menjadi liquid.

5.1 Direct Cycle


(a) Sumber panas dihasilkan oleh reservoir well yang naik kedalam sistem pemanas
akibat adanya beda tekanan.
(b) Fluida yang digunakan berupa uap panas yang kemudian memutar turbin sehingga
dihasilkan listrik.
(c) Uap yang sudah diekspansi kemudian diubah dalam kondenser yaitu cooling
tower untuk dikembalikan lagi menjadi air.
(d) Air ini kemudian diinjeksikan kembali dalam injection well kedalam reservoir.

5.2 Flash system cycle


(a) Secara umum flash system digunakan untuk menghasilkan energi listrik pada reser-
voir high enthalpy liquid dominated.
(b) Air panas dari production well dilakukan proses pemisahan di separator antara
uap dan air.
(c) Uap akan masuk kedalam turbin untuk mengenerasi listrik. Sementara air akan
dikembalikan lagi ke sumur injeksi, dan beberapa dapat digunakan untuk aplikasi
termal.
(d) Sistem flashing dapat disempurnakan dengan menambahkan separator untuk
memisahkan kembali uap dan air, agar uap bisa dimasukan keturbin lagi, semen-
tara air akan masuk ke sumur injeksi.
(e) Cooling tower digunakan untuk mengubah fase uap jenuh menjadi liquid untuk
dimasukan kembali ke sumur injeksi.

5.3 Binary cycle


(a) Siklus ini digunakan untuk membangkitkan listrik dengan menggunakan fluida
reservoir low enthalpy high temperature.
(b) Pompa digunakan untuk mengangkat fluida dari reservoir, dikarenakan beda
tekanan belum cukup besar untuk menyedot fluida masuk kesistem.
(c) Fluida reservoir digunakan untuk memanaskan fluida organik pada heat exchanger.
(d) Uap dari fluida organik kemudian akan memutar turbin yang menghasilkan listrik.
(e) Uap jenuh fluida organik di kondensasi didalam kondenser untuk menjadi fase cair
kembali.

5
5.4 Combination cycle
(a) Merupakan siklus gabungan dari sistem flashing dan binary cycle.
(b) Dimana keluaran dari flash system berupa air panas digunakan untuk memanaskan
fluida organik pada sistem binary untuk memutar turbin sekunder.

6 Header
1. Header merupakan bagian dari pembangkit untuk mengumpulkan pipa dari sistem
penyedotan fluida geotermal.

2. Kemudian dari header akan disalurkan kepada komponen lain pada power plant.

7 Rock Muffler
1. Rock muffler merupakan bagian dari power plant yang mengendalikan laju pem-
bakaran pada PLTP saat demand sedang turun.

2. Mekanisme pengendalian adalah dengan mengatur penggunaan uap

3. Batuan digunakan untuk meredam bising dari knalpot.

8 Flasher
1. Pada reservoir high enthalpy liquid dominated dan pada low enthalpy fluida geotermal
memiliki dua fasa yaitu gas dan cair.

2. Namun fluida yang panasnya digunakan untuk memutar turbin hanya yang memiliki fasa
cair.

3. Untuk itu perlu dilakukan proses pemisahan pada flasher

4. Flasher secara umum terdiri dari 2 bagian

(a) Nozzle
(b) Sistem separator

5. Proses pemisahan pada flasher secara umum dibagi lagi menjadi 2 yaitu.

(a) Gravitasi
(b) Sentrifugal

6. Nozzle akan mengopresi fluida geothermal masuk kedalam kolom flashing.

7. Secara gravitasi Fluida geotermal yang memiliki kadar uap lebih tinggi akan naik
keatas sementara yang memiliki kandungan cair tetap dibawah.

8. Uap yang naik jika masih mengandung fasa cair maka akan dibersihkan menggunakan
vortex.

9. Pada vortex uap air akan masuk kedalam pusaran angin yang akan membuat air cair
terlempar pada liquid film, dan turun kebawah.

6
10. Untuk memastikan tidak ada air pada uap, kemudian uap dikeringkan didalam steam
dryer.

11. Didalam steam dryer dilakukan pemisahan secara sentrifugal lagi dengan belokan yang
lebih patah agar air dipasitkan tidak tersisa didalam uap.

9 Scrubber
1. Uap yang sudah keluar dari flasher sudah bersih.

2. Hanya saja untuk memastikan bahwa uap yang keluar bersih dari kotoran maka dima-
sukan lagi kedalam scrubber

3. Terdapat 3 jenis scrubber yaitu electrical, mechanical, dan chemical.

4. Jika terdapat scrubber dalam sistem maka nilai entropy dari scrubber perlu diperhi-
tungkan karena entropy mengalami penurunan saat proses pembersihan.

Sf 1 = (1 − Xf 1 · SLsat ) + (Xf 1 · SV sat )

10 Turbin
1. Panas yang dihasilkan oleh fluida geothermal kemudian digunakan untuk memutar
turbin.

2. Pada turbin putaran yang diakibatkan panas fluida akan memutar poros pada genera-
tor, yang akan membangkitkan tenaga listrik.

3. Berdasarkan mekanisme pelepasan uap, turbin dibagi menjadi 2 yaitu.

(a) Back Pressure Turbine=Keuntungan dari jenis turbin ini adalah sederhana karena
setelah uap digunakan akan dilepas kembali kelingkungan. Kekuranganya adalah
saat uap terus-terusan dilepas kelingkungan maka reservoir geothermal akan men-
galami kekeringan.
(b) Condensing Turbine= Keuntungan dari jenis turbin ini adalah uap yang dihasilkan
diembunkan dan diinjeksikan kembali kedalam reservoir, sehingga tidak mengalami
kekeringan. Namun kekuranganya adalah biaya yang lebih mahal dan lebih rumit.

4. Jenis turbin berdasarkan alah aliran sebgai berikut.

(a) Axial Turbin = Searah


(b) Radial Outflow = Ekspansi keluar turbin
(c) Radial Inflow = Kompresi kedalam turbin
(d) Mix Flow = Gabungan antara Radial outflow dan inflow

5. Pada satubuah blok turbin terdiri dari 1 stage.

6. Dalam 1 stage terdapat dua buah komponen yaitu stator dan rotor.

7. Stator merupakan komponen yang diam yang terletak pada rumah turbin dan Rotor
adalah bagian yang bergerak pada poros turbin.

8. Fungsi dari rotor adalah membalik arah aliran turbin dan menggenerasikan GEM.

7
11 Kondenser
1. Uap yang telah digunakan untuk memutar turbin, kemudian berbentuk saturated vapor.

2. Agar uap ini dapat digunakan kembali maka dapat dilakukan proses pengembunan
atau kondensasi.

3. Pada kondenser uap diubah menjadi fase cair agar dapat diinjeksikan kedalam sumur.

4. Berdasarkan jenisnya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu.

(a) Direct Contact Condenser


Direct contact condenser merupakan kondenser yang mengubah bentuk gas menjadi
liquid dengan menyemprotkan fluida pendingin pada uap. Air yang digunakan untuk
menyemprot dan air yang berubah dari gas kemudian akan jatuh pada bagian bawah
kondenser, untuk di reinjeksi dan dibawa ke cooling tower
(b) Surface Condenser
Kondenser yang mengubah fasa dari uap dengan mengalirkan pipa dengan fluida
pendingin. Saat uap kontak dengan pipa maka fasa akan berubah menjadi gas. Uap
yang menjadi liquid kemudian direinjeksi sementara fluida pendingin yaitu air akan
dikembalikan lagi kedalam cooling tower.

12 Cooling Tower
1. Fluida yang digunakan untuk mengubah fasa dari gas menjadi liquid pada kondenser
kemudian akan memiliki suhu yang lebih tinggi.

2. Untuk mengembalikan lagi suhu dari fluida agar tetap dapat mengubah fasa dari gas
menjadi liquid pada kondenser, maka fluida perlu didinginkan pada cooling tower.

3. Secara umum cooling tower dapat dibedakan menjadi dua, Water body cooling
tower dan atmosphere cooling system

12.1 Water Body Cooling System


(a) WBCS merupakan sistem pendingin yang menggunakan fluida pendingin dan juga
fluida sumber yaitu reservoir besar, air laut atau danau.
(b) WBCS biasa digunakan pada kondenser jenis surface condenser.
(c) Kelebihan dari WBCS adalah fluida kerjanya yang tidak terbatas untuk pendinginan,
hanya saja kelemahanya adalah harus berada dekat dengan reservoir besar

12.2 Atmosphere Cooling System


(a) Pada WBCS memiliki kekurangan yaitu harus berada dekat dengan reservoir besar.
(b) Pada kenyataanya PLTP jarang ada yang dekat reservoir besar.
(c) Untuk itu digunakan cara lain untuk mendinginkan fluida kerja, yaitu dengan ban-
tuan udara pada atmosfer.
(d) Berdasarkan mekanisme transfer kalor ACS dapat dibedakan menjadi 3 yaitu wet,
dry, dan gabungan

8
12.2.1 Wet Atmosphere Cooling System

(a) Jenis pendingin yang menggunakan aliran udara mechanical draft.


(b) Secara umum wet cooling system dibedakan menjadi 2 yaitu crossflow dan coun-
terflow.
(c) Pada wet cooling system cross flow, air panas akan disemprotkan pada bagian atas
pendingin masuk ke cooling fills.
(d) Udara akan masuk kedalam cooling system tegak lurus dengan arah jatuhnya air
panas.
(e) Udara akan mendinginkan air panas menjadi air dingin, yang kemudian dibawa
masuk kembali ke kondenser.
(f) Untuk wet cooling system counter flow air akan jatuh pada bagian atas sistem
pendingin.
(g) Yang membedakan adalah udara dipompa dari bawah keatas menggunakan kipas.
(h) Pada pendingin jenis ini maka air panas akan lebih cepat berubah menjadi air dingin

12.2.2 Dry Atmosphere Cooling System

(a) Berbeda dengan wet cooling system, pada dry cooling system tidak digunakan
cooling fills, melainkan menggunakan heat exchanger.
(b) Air panas akan mengalir pada heat exchanger
(c) Udara panas dari air panas akan dibuang melalui udara yang dialirkan pada pipa
heat exchanger

4. Berdasarkan mekanisme aliran udaranya dibedakan menjadi 2 yaitu mechanical draft,


natural draft

12.2.3 Mechanical Draft

(a) Pada mechanical draft aliran udara yang digunakan untuk mendinginkan fluida
pendingin dibantu dengan kipas atau mekanik
(b) Kelebihan dari jenis aliran udara ini adalah murah. Dikarenakan tower tidak
harus dibuat setinggi mungkin.
(c) Namun jenis ini memiliki kelemahan yaitu karena memerlukan kipas atau mekanik
yang berputar, diperlukan daya tambahan untuk memutar kipas

12.2.4 Natural Draft

(a) Pada natural draft aliran udara seluruhnya dilakukan secara natural dengan me-
manfaatkan tekanan pendorong udara
(b) Kelebihan dari jenis pendingin ini adalah tidak memerlukan kipas sehingga
tidak ada daya tambahan yang harus diberikan untuk memutar kipas
(c) Kekurangan dari jenis pendingin ini adalah harus dibuat setinggi mungkin agar
terjadi tekanan pendorong pada tower, dan untuk membuat tower setinggi mungkin
memerlukan biaya yang besar

Anda mungkin juga menyukai