Anda di halaman 1dari 8

Nama: Monica Putri

Kelas: 1A D4 Kebidanan Medan


Nim: P07524420030
Dosen Pengampu: Dr.Kumalasari, M. Kes (Epid)

GAYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN BIOKIMIA


DALAM TUBUH MANUSIA
A. Gaya Pada Tubuh Manusia
      Gaya adalah tarikan atau dorongan yang menyebabkan terjadinya
perubahan suatu benda.  Gaya juga dapat di definisikan, bahwa apapun yang
dapat menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami percepatan.Pergerakan
pada tubuh terjadi karena adanya gaya yang bekerja. Gaya yang bekerja pada
tubuh (gaya berat tubuh) dan gaya yang bekerja di dalam tubuh (gaya otot
jantung, gaya otot paru-paru).
Gaya pada tubuh ada 2 tipe :
1.   Gaya Pada Tubuh Dalam Keadaan Statis
          Gaya-gaya yang di kenakan kepada batang-batang mekanisme mesin
selalu di kalikan dengan operasional mesin. Berarti gaya tersebut berada dalam
domain operasional spesifik yaitu doman waktu. Bila gaya selama domain
waktu tertentu bisa (magnitude) dan arah vektornya tetap konstan adalah gaya
statis, sebaliknya bila gaya besar atau arah vektornya berubah terhadap waktu
merupakan gaya-gaya dinamis.
          Gaya statis terjadi memang beban yang dikenakan besarnya tetap
sepanjang waktu. Dalam hal ini massa konstan, dan percepatan adalah
merupakan gradien percepatan terhadap waktu. Untuk kondisi statis berarti
diam atau kecepatan Nol (0).
Statis : Tubuh dalam keadaan setimbang, jumlah gaya dan momen gaya yang
ada sama dengan nol.
Ada 3 kelas sistem pengumpil :
a.    Kelas pertama
Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot
Contoh : kepala dan leher
b.    Kelas kedua
Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot.
Contoh : tumit menjinjit
c.    Kelas ketiga
Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat.
Contoh : otot lengan

2.   Gaya Pada Tubuh Dalam Keadaan Dinamis


          Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis adalah kemampuan untuk
mempertahankan kesetimbangan ketika bergerak. Untuk harga yang konstan,
maka gaya saat akhir domain waktu : gaya adalah aksi atau agen yang
menyebabkan benda bermassa bergerak dipercepat.
          Kesetimbangan merupakan interaksi yang kompleks dari
integrasi/interaksi sistem sensorik (vestibular, visual, dan somatosensorik
termasuk proprioceptor) dan muskuloskeletal (otot, sendi, dan jar lunak lain)
yang dimodifikasi/ diatur dalam otak (kontrol motorik, sensorik, basal ganglia,
cerebellum, area asosiasi) sebagai respon terhadap perubahan kondisi internal
dan eksternal. Dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti, usia, motivasi,
kognisi, lingkungan, kelelahan, pengaruh obat dan pengalaman terdahulu.

Kesetimbangan
Gaya adalah konsep yang digunakan untuk menerangkan interaksi fisik dari
obyek dengan sekelilingnya. Gaya dalam fisika didrfinisikan sebagai kuantitas
yang dapat menyebabakan perubahan dari state suatu benda sehingga terjadi
percepatan pada benda itu. Agar tubuh dapat berada dalam keadaan istirahat
dan dalam keseimbangan (statik), jumlah gaya yang bekerja melakukan
pengendalian administratif (pemilihan personel yang tepat, pelatihan tentang
teknik-teknik penanganan material). Pada gerakan ini akan memperlihatkan
bagaimana kedua kaki saling menyeimbangkan berat tubuh dalam pergerakan
berpindah. Gaya paling sering diterapkan untuk menstabilkan ekstremitas yang
cedera leher, punggung, atau area pelvik. Traksi teraupeiutik didapat dengan
memberikan tarikan pada kepala, tubuh atau anggota gerak menuju sedikitnya
dua arah, misalkan tarikan traksi dan tarikan traksi lawannya. Gaya traksi -
lawan atau gaya keduanya biasanya berasal dari:>> berat tubuh pasien pada
saat bertumpu atau berat lain.

B. Analisis Gaya dan Kegunaan Klinik


Gaya adalah besaran fisis yang menyebabkan suatu benda bergerak
ranslasi.
Tehnik untuk menghitung gaya-gaya pada benda dalam kesetimbangan dapat
juga diterapkan pada tubuh manusia. Ini sangat berguna dalam mempelajari
gaya-gaya pada otot, tulang dan sendi. Otot dan sendi pada tubuh secara umum
menjadi sasaran menahan gaya-gaya besar.
          Gaya yang bekerja pada suatu benda atau juga tubuh manusia bisa gaya
vertikal, gaya horizontal, dan gaya yang membentuk sudut dengan bidang
horizontal atau vertikal.
a.      Gaya Horizontal
        Ada dua gaya yang bekerja pada sebuah benda dengan arah yang
sama maka total gaya yang diperoleh sebesar : S = F1 + F2
Contoh : dalam aplikasi kebidanan adalah bantuan dorongan yang
dilakukan pada perut saat memberi bantuan melairkan. Dimana total gaya
(S) adalah penjumlahan dari gaya yang diberikan dari luar (F1) dan gaya
dorongan (Kontraksi) yang dilakukan ibu melahirkan (F2). Apabila ada
gaya yang bekerja pada suatu benda dengan arah yang berlawanan maka
total gaya adalah sebesar selisih Gaya I dan Gaya II.
b.   Gaya Vertikal
Gerakan sinyal listrik tersebut memiliki kecepatan sekitar 120m per detik.
“ketika suatu benda memberikan gaya pada kedua benda, benda kedua
akan memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap
benda yang pertama”
c.   Gaya yang membentuk sudut
Gaya yang dilakukan membentuk sudut dengan garis vertikal maupun
horizontal.
Contoh : saat penarikan stretcher

C. Jenis Jenis Gaya


1. Gaya berat
Berat sebuah benda adalah gaya tarikan gravitasi antara benda dan bumi.
Gaya ini sebanding dengan massa m benda itu dan medan gravitasi, yang juga
sama dengan percepatan gravitasi jatuh bebas. Berat benda sifat intristik benda.
Berat bergantung pada lokasi benda, karena g bergantung pada lokasi. Gaya
berat selalu tegak lurus kebawah dimana pun posisi benda diletakkan, apakah
dibidang horizontal, vertikal atupun bidang miring
2. Gaya normal
Gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua permukaan yang bidang
sentuh antara dua permukaan yang bersentuhan, dan arahnya selalu tegak lurus
bidang sentuh.
3. Gaya gesek
Bila dua benda dalam keadaan bersentuhan maka keduanya dapat saling
mengerjakan gaya gesekan. Gaya-gaya gesekan itu sejajar dengan permukaan
benda-benda di titik persentuhan. Gaya gesek (friksi) sangat penting dalam
kehidupan keseharian terutama tubuh.
a). Salah satu fungsi yang sangat penting dari kantong perikardial yang
menyelubungi jantung adalah untuk menampung cairan perikardial yang
menjaga agar membrane tetap terpisah dan tidak saling bergesekan akibat
friksi yang berasal dari dentuman jantung.
b). Cairan sinovial mengurangi friksi dengan cara bertindak sebagai pelumas
atau penurunan friksi antara ujung-ujung tulang yang dilapisi kartilago pada
sendi sinoval, misalnya: sendi lutut
D. Aplikasi Gaya Dalam Dunia Kesehatan / Kegunaan Klinik
               Hubungan fundamental pada mekanika klasik tercakup dalam hukum
tentang gerak yang dikemukakan oleh Isaac Newton, seorang ilmuwan Inggris.
Newton sangat berjasa dalam mempelajari hubungan antara gaya dan gerak.
Penerapannya dalam terapan kesehatan antara lain sebagai berikut :

 1.Gaya Berat Tubuh & Posisi Duduk yang menyehatkan Tulang Belakang
     Punggung adalah salah satu organ tubuh yang bekerja nonstop selama 24
jam.Dalam keadaan tidur pun, punggung tetap menjalankan fungsinya untuk
menjaga postur tubuh. Punggung tersusun dari 24 buah tulang belakang
(vertebrae), dimana masing-masing vertebrae dipisahkan satu sama lain oleh
bantalan tulang rawan atau diskus.
               Seluruh rangkaian tulang belakang ini membentuk tiga buah
lengkung  alamiah, yang menyerupai huruf S.Lengkung paling atas adalah
segmen servika (leher), yang dilanjutkan dengan segmen toraks (punggung
tengah), dan segmen paling bawah yaitu lumbar (punggung bawah). Lengkung
lumbar inilah yang bertugas untuk menopang berat seluruh tubuh dan
pergerakan.
                   Berdasarkan data British Chiropractic Association, sekitar 32 %
populasi dunia menghabiskan waktu lebih dari 10 jam sehari untuk duduk di
depan meja kerja. Separuh dari populasi tersebut tidak pernah meninggalkan
meja kerja, saat makan siang. Sementara itu, 2/3 populasi menambah porsi
duduk tegak saat berada di rumah.
    
 Kelebihan dari posisi ini adalah:
      Posisi duduk dengan sudut kemiringan 135 derajat akan memperbaiki
sirkulasi darah di bagian bawah tubuh, sehingga dapat terhindar dari
gangguan varises, selulit, dan penggumpalan darah di kaki serta mengurangi
kelelahan di kaki. “tubuh akan terasa lebih rileks, sehingga mengurangi
terjadinya ketegangan otot”
Duduk dengan posisi kemiringan 135 derajat juga akan menghasilkan
mobilitas yang lebih baik, mudah bergerak di atas kursi, dan lebih mudah untuk
naik turun kursi.

2. Traksi dalam Praktik Klinik


               Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain
untuk menangani kerusakan atau gangguan pada tulang dan otota. Tujuan dari
traksi adalah untuk menangani fraktur, dislokasim atau spasme otot dalam
usaha untuk memperbaiki deformitas dan mmpercepat penyembuhan.
               Prinsip Traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada
bagian tubuh, tungkai, pelvis atau tulang belakang dan menarik tahanan yang
diaplikasikan pada   arah yang berlawanan yang disebut dengan counter traksi.

a. Traksi Rusell
Dapat digunakan pada fraktur planto tibia, menyokong lutut yang fleksi
pada penggantung dan memberikan gaya tarik horizontal melalui pita traksi
balutan elastis ketungkai bawah. Bila perlu, tungkai dapat disangga dengan
bantal agar lutut benar-benar flleksi dan menghindari tekanan pada tumit.
Masalah yang paling serring dilihat pada traksi Rusell adalah bergesernya
penderita kebagian kaki ketempat tidur, sehingga ketekan bagian distal saling
berbenturan dan beban turun kelantai. Mungkin perlu ditempatkan blok-blok
dibawah kaki tempat tidur sehingga dapat memperoleh bantuan dari gaya tarik
bumi.
Waluapun traksi rangka seimbang dapat digunakan untuk menangani
hampir semua fraktur femur reduksi untuk fraktur panggul mungkin lebih
sering diperoleh dengan memakai traksi Rusell dalam keadaan ini paha
disokong oleh beban. Traksi longitudinal diberikan dengan menempatkan pin
dengan posisi transversal melalui tibia dan fibula diatas lutut. Efek dari
rancangan ini adalah memberikan kekuatan traksi (berasal dari gaya tarik
vertikal beban paha dan gaya tarik horizontal dari keda tali pada kaki) yang
segaris dengan tulang yang cidera dengan kekuatan yang sesuai. Jenis traksi
paling sering digunakan untuk memberi rasa nyaman pada pasien yang
menderita fraktur panggul selama evaluasi sebelum operasi dan selama
persiapan bedah.

b. Traksi Dunlop
Traksi pada ekstermitas atas. Traksi horizontal diberikan pada lengan
bawah dalam posisi fleksi.

c. Traksi Kulit Bryant


Traksi ini sering digunakan untuk merawat anak kecil yang mengalami
patah tulang paha. Traksi ini sebaiknya tidak dilakukan pada anak-anak yang
berat badannya lebih dari 30kg. Kalau batas ini dilampui maka sulit dapat
mengalami kerusakan berat.Indikasi traksi kulit diantaranya adalah untuk anak-
anak yang memerlukan reduksi tertutup, traksi sementara sebelum operasi.

Prinsip Perawatan Traksi


1. Berikan tindakan kenyamanan (contoh: sering ubah posisi, pijatan
punggung) dan aktivitas teraupetik
2. Berikan obat sesuai indikasi contoh analgesik relaksan otot
3. Berikan pemanasan lokal sesuai indikasi
4. Beri penguatan pada balutan awal atau pengganti sesuai dengan indikasi,
gunakan teknik aseptic dengan tepat
5. Pertahankan linen klien tetap kering, bebas keriput
6. Anjurkan klien menggunakan pakaian katun longgar
7. Dorong klien untuk menggunakan manajemen stress, contoh: bimbingan
imajinasi, nafas dalam
8. Kaji derajat imobilisasi yang dihasilkan
9. Identifikasi tanda atau gejala yang memerlukan evaluasi medik, contoh:
edema eritma
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/DianLReiner/gaya-pada-tubuh-serta-analisa-gaya-dan-
kegunaan-klinikultrasonik-dan-alatalat-elektronik-dalam-pelayanan-kebidanan

https://slideplayer.info/slide/13207641/

https://www.academia.edu/39356248/Biomekanika

https://books.google.co.id/books?
id=OUI9DwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=fisika+kebidanan&hl=id&sa=X
&ved=2ahUKEwjWyaq1xrvvAhVP8XMBHUogA10Q6AEwCHoECAkQAg#v=
onepage&q&f=false

https://www.slideshare.net/septianraha/makalah-gaya-pada-tubuh-dan-didalam-
tubuh-manusia

  

Anda mungkin juga menyukai