Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TENTANG

“ISSUE PROFESIONAL DALAM PRESPEKTIF HUKUM KEBIDANAN”

DOSEN PENGAMPU: Melva Simatupang,SST,M.Kes

Oleh:

MONICA PUTRI (P07524420030)

SUCIANA BR TARIGAN (PO7524420040)

ZAHRATUL JANNAH (P07524420 047)

Kelas:D4 A1 Kebidanan

POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN

TA.2020/2021
DAFTAR ISI

Kata pengantar………………………………………………………………………………..i

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang……………………………………………………..………..........1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………......….1

C. Tujuan………………………………………………………………….………….1

Bab II Pembahasan

A. Pengertian Isue Etik…………………………………………………....................2

B. Dilema Moral Dan Konflik Moral.........................................................................2

C. Bentuk Bentuk Etik.................................................................................................3

D. Issue Etik DalaM Pelayanan Kebidanan..............................................................3

E. Isuue Moral Dalam Praktek Kebidanan...............................................................6

F. Pendekatan dalam pengambilan keputusan sebagai perilaku etis


profesional.....................................................................................................................7

G. Contoh Kasus...........................................................................................................8

Bab III Penutup

Kesimpulan ………………………………………………………………………................13

Saran........................................................................................................................................13

Daftar Pustaka
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia,
taufik dan hidayah-Nya sehingga makala Etika Dalam Ilmu Kebidanan ini diiselesaikan
sesuai dengan tuntutan proses pembelajaran. Makala ini membahas Teori “Issue Profesional
dalam Prespektif Hukum dalam kebidanaan” Penulis sangat berharap makalah ini dapat
membantu dalam memahami kemungkinan–kemungkinan yang bisa terjadi dalam peristiwa
atau kejadian yang hasilnya tidak dapat dipastikan. Ucapan terima kasih untuk semua pihak
yang telah membaca makala dari penulis ini.

Medan, 08 Maret 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bidan merupakan salah satu profesi tertua sejak adanya peradaban umat manusia.
Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu yang
melahirkan. Peran dan posisi bidan dimasyarakat sangat dihargai dan dihormati karena
tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat, membesarkan hati,mendampingi, serta
menolong ibu yang melahirkan sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik. Bidan
sebagai pekerja profesional dalam menjalankan tugas dan prakteknya, bekerja berdasarkan
pandangan filosofis yang dianut, keilmuan, metode kerja, standar praktik pelayanan serta
kode etik yang dimilikinya. Dalam melaksanakan asuhan kebidanan yang merupakan salah
satu dari praktik kebidanan tentunya seorang bidan memiliki hak dan kewajiban. Dalam hal
ini asuhan kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada individu pasien atau
klien yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara: Bertahap dan sistematis dan Melalui suatu
proses yang disebut manajemen kebidanan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa maksud dari issu etik dan dilema moral dalam kebidanan?

2. Apa sajakah contoh issue etik dalam pelayanan kebidanan?

3. Bagaimanakah pendekatan dalam pengambilan keputusan sebagai perilaku etis


profesional?

C. Tujuan

1. Mahasiswa mampu memahami apa itu isuue etik dan dilema moral

2. Mahasiswa mampu menjelaskan contoh issue etik

3. Mahasiswa mampu memahami pendekatan dalam pengambilan keputusan etis


profesional

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian IssueEtik

Isuadalah masalah pokok yang berkembang di masyarakat atau suatu lingkungan yang
belum tentu benar, serta membutuhkan pembuktian. Etika diartikan sebagaiilmu yang
mempelajari kebaikan dan keburukan dalam hidupmanusia khususnya perbuatan manusia
yang didorong oleh kehandak dengan didasaripikiran yang jernih dengan pertimbangan
perasaan.Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai
manusia dalm menghargai suatu tindakan, apakah benar  atau salah dan apakah
pernyataan itu baik atauburuk.

Sedangkan dalam konteks secara luas dinyatakan bahwa: Etik adalah aplikasi dari
proses dan teori filsafat moral terhadap kenyataan  yang  sebenarnya.  Hal ini
berhubungan dengan prinsip-prinsip dan konsep  yang  membimb ing makhluk hidup
dalam berfikir dan bertidak serta menekankannilai-ni la i mereka. (Shirley R Jones –
Ethics inMidewifery)

Issue etik dalam pelayanan kebidanan merupakan opic yang penting yang
berkembang di masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan yang
berhubungan  dengan  segala  aspek  kebidanan  yang menyangkut baik danburuknya.

B. Dilema Moral dan Konflik Moral

Etik atau Dilema Moral adalah pilihan yang sukar dimana untuk pengambilan
keputusan membutuhkan pertimbangan moral serta kebijaksanaan.Konflik Moral adalah
pertentangan yang terjadi karena pengambilan keputusan yang menyangkut dimensi
moral atau pertentangan yg terjadi dalam pengambilan keputusan berdasarkan prinsip.

Dilema berarti adanya dua kemungkinan yang tidak bisa keduanya benar. Dasar
penilaian dilema moral tindakan kebidanan yang dilakukan bergantung pada analisis dan
argumentasi yang ada. Pembahasan dilema moral berguna untuk mengembangkan dan
mempertajam kesadaran moral.Dilema moral menurut Canpbell (1972) adalah suatu

2
keadaan dimana dihadapkan pada dua alternatif pilihan, yang kelihatannya sama atau
hampir sama dan membutuhkan pemecahan masalah dan tidak satupun dari pilihan itu
dianggap sebagai jalan keluar yang tepat, sehingga menimbulkan adanya kebimbangan
saat pengambilan keputusan. Dilema muncul karna terbentuk pada konflik moral,
pertentangan batin, ataupun pertentangan anatara nilai nilai yang diyakini bidan dengan
kenyataan yang ada.Konflik moral menurut Jonsen (1985), adalah pada dasarnya sama
dengan dilema, namun pada kenyataan konflik berada diantara prinsip moral dan tugas
yang mana sering menyebabakan dilema.

C. Bentuk-bentuk Etik

a. Etika deskriptif, yang  memberikan  gambarandan  ilustrasi  tentang  tingakh laku


manusia ditinjau dari nilai baik dan buruk serta hal-hai, mana yang boleh dilakukan sesuai
dengan norma etis yang  dianut  oleh masyarakat.

b. Etika Normatif, membahas dan mengkaji ukuran baik buruk tindakan manusia, yang
biasanya dikelompokkan menjadi:

a) Etika umum; yang membahas berbagai hal yang berhubungan dengan kondisi
manusia untuk bertindak etis dalam mengamb i l kebijakan berdasarkan teori-teori
dan prinsip-prinsipmoral.
b) Etika khusus; terdiri dari Etika sosial, Etika individu dan Etika Terapan.

 Etika      sosial     menekankan      tanggungjawab     


sosial   dan
hubungan antarsesama manusia dalam aktivitasnya,
 Etika individu lebih menekankan pada kewajiban-
kewajib an manusia sebagaipribadi,
 Etika terapan adalah etika yang diterapkan padaprofesi

D. Issue Etik Dalam PelayananKebidanan

Sebelum melihat masalah etik yang Mungkin timbul dalam pelayanan kebidanan, maka
ada baiknya dipahami beberapa Istilah berikut ini :

. Legislasi (Lieberman, 1970) Ketetapan hukum yang mengatur hak dan kewajiban
.
3
. seseorang yang berhubungan erat dengantindakan.
.

. Lisensi Pemberian izin praktek sebelum diperkenankan melakukan pekerjaan yang


telah diterapkan. Tujuannya untuk membatasi pemberian wewenang dan untuk
meyakinkanklien.

. Deontologi/Tugas Keputusan yang diambil berdasarkan keserikatan/berhubungan


dengan tugas. Dalam pengambilan keputusan, perhatian utama padatugas.

. Hak Keputusan berdasarkan hak seseorang yang tidak dapat diganggu. Hak berbeda
dengan keinginan, kebutuhan dankepuasan.

. Instusioner Keputusan diambil berdasarkan  pengkajian  dari dilemma etik dari kasus
per kasus. Dalam teori ini ada beberapa kewajiban dan peraturan yang
samapentingnnya.

. Beneficience Keputusan yang diambil harus selalumenguntungkan.


. Mal-efecience Keputusan yang diambil merugikanpasien
. Malpraktek/Lalaia. Gagal melakukan tugas/kewajiban kepada klien. Tidak
melaksanakan tugas sesuai dengan standar. Melakukan tindakan yang mencederai
klien. Klien cedera karena kegagalan melaksanakan tugas.
. Malpraktek terjadi karena.Cerobohan.Lupa.Gagal mengkomunikasikan. Bidan
sebagaipetugasKesehatansering berhadapan dengan masalah etik  yang  berhubungan 
dengan  hukum. Sering masalah dapat diselesaikan dengan hukum,  tetapi  belum 
tentu dapat diselesaikan berdasarkan prinsip-prinsip  dan  nilai- nilai  etik. Banyak hal
yang bisa membawa seorang bidan  berhadapan  dengan masalahetik

Issue etik yang terjadi antara Bidan dengan Klien, Kelurga, dan Masyarakat
Teman Sejawat,Teman kesehatan lainya, Organisasi profesi.

a. Issue etik yang terjadi antara bidan dengan klien,keluarga, 


masyarakat
Issue etik yang terjadi  antara bidan  dengan  klien,  keluarga  dan  masyarakat

mempunyai hubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu


tindakan. Seorang bidan dikatakan profesional bila ia mempunyai kekhususan
sesuai dengan peran dan fungsinya yang bertanggung jawab  menolong 
persalinan. Dengan  demikian penyimpangan etik mungkin saja akan terjadi dalam
praktek kebidanan misalnya dalam praktek mandiri, bidan yang bekerja di RS,
RB  atau institusi kesehatan lainnya. Dalam hal ini bidan yang praktek mandir i
menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar
sekali pengaruhnya terhadapkemungkinanterjadinya penyimpanganetik.

b. Issue Etik yang terjadi antara bidan dengan temansejawat.

Issue etik adalah topic yang cukup penting untuk dibicarakan sehingga mayoritas
individu akan mengeluarkan opini terhadap masalah tersebut sesuai dengan asas
ataupun nilai yang berkenaan dengan  akhlak,  niali benar salah yang dianut suatu
golongan ataumasyarakat.

c. .Issu Etik Bidan dengan Team KesehatanLainnya,

Yaitu perbedaan sikap etika yang terjadi pada bidan dengan tenaga medis lainnya.
Sehingga menimbulkan ketidaksepahaman atau Issue etik yang terjadi antara
bidan dan organisasi profesiadalah suatu topic masalah  yang  menjadi  bahan 
pembicaraan  antara bidan dengan organisasi profesi karena terjadinya suatu hal-
hal yang menyimpang dari aturan-aturan yang telahditetapkan.kerenggangan
social.

d. Issue etik yang terjadi antara bidan dan organisasi profesi,

Adalah suatu topic masalah  yang  menjadi  bahan  pembicaraan  antara bidan
dengan organisasi profesi karena terjadinya suatu hal-hal yang menyimpang dari
aturan-aturan yang telahditetapkan
Biasanyan beberapa contoh mengenai isu etik dalm pelayananan kebidanan adalah
berhubungan dengan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Agama /kepercayaan.
5
2. Hubungan denganpasien.
3. Hubungan dokter denganbidan.
4. Kebenaran
5. Pengambilankeputusan.
6. Pengambilandata.
7. Kematian.
8. Kerahasiaan.
9. Aborsi.
10. AIDS.
11. In_Vitrofertilization

Contoh masalah etik yang berhubungan dengan teknologi:


 Perawatan intensif bayi
 Skreening bayi
 Transplantasi organ
 Teknik reproduksi dan kebidanan

Contoh masalah etik yang berhubungan dengan profesi


 Pengambilan keoutusan dan penggunaan etik
 Otonomi bidan dan kode etik profesional
 Etik dalam penelitian kebidanan
 Penelitian tentang masalah kebidanan yang sensitif

Bidan dituntut untuk berprilaku hati-hati dalm setiap tindakannya dalam memberikan
asuhan kebidanan dengan menampilkan perilaku yang etis dan profesional.

E. Issue Moral dalam praktek kebidanan


Moral merupakan pengetahuan atau keyakian tentang adanya hal yang  baik dan
buruk yang  mempengaruhi  siakap  seseorang.  Kesadaran  tentang adanya baik buruk
berkembang pada diri seseorang seiring dengan pengaruh lingkungan, pendidikan, sosial
budaya, agama, dll. Hali ini yang disebut kesadaranmoral.

Isu moral dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting yang
berhubungan dengan benar  dan salah sebagai  contoh nilai-nilai yang berhubungan dalam
kehidupan sehari-hari yang ada kaitannya dengan pelayanan kebidanan menyangkut 
kasus  abortus,  euthanasia,keputusan untuk terminasikehamilan.

Beberapa contoh isu moral dalam kehidupan sehari-hari:

a) Kasusabortus.
b) Euthanansia.
c) Keputusan untuk terminasikehamialn.
d) Isumoral juga berhubungan dengan kejadian  luar  biasa dalam kehidupan sehari-
hari, seperti yang menyangkut konflik danperang.
e) Dilema dan KonflikMoral

F. Pendekatan dalam pengambilan keputusan sebagai perilaku etis profesional


Dalam membantu pemecahan masalah bidan menggunakan dua pendekatan:

a. Pendekatan Berdasarkan prinsip


Mengarah langsung sbg penghargaan thd kapasitas otonomi tiap orangMenghindari
berbuat kesalahanBersedia dng murah hati unt memberikan sesuatu yg bermanfaat
dng segala konsekwensinyaKeadilan menjelaskan tentang manfaat dan resiko yg
dihadapinyaPendekatan ini yg sering menimbulkan dilema etis

 b. Pedekatan berdasarkan Asuhan


Berpusat pd hub interpersonal dlm asuhanMeningkatkan penghormatan dan
penghargaan mertabat klien/ pasien sbg manusiaRela mendengarkan dan mengolah
saran orang lain yg mengarah pd tanggung jawab profesionalMengingat kembali arti
tanggung jawab moral,kebaikan, kepedulian,empati kasih sayang, menerima
kenyataan
Kerangka pengambilan keputusan dlm askeb
1. Bidan hrs mempunyai responbility dan accauntability

2. Menghargai wanita sbg individu dan melayanidng hormat

3. Pusat perhatian adalah safety and well beingmother

4. Menyokong pemahaman ibu ttgh kesejahteraan dan menyatakan pilihannya pada


pengalaman situasi yg aman

5. Sumber proses pengambilan keputusan adalah : Kwoledge,kemampuan berfikir


kritis, kemampuan membuat keputusan klinik yg logis

Ciri Keputusan yang etis


Mempunyai pertimbangan Benar ,Salah

Sering menyangkut pilihan yang sukar

Tidak mungkin dielakkanDipengaruhi oleh norma,situasi, iman , lingkungan sosial

CONTOH KASUS

Oknum Bidan SF yang Menelantarkan Pasien Melahirkan Bisa


Berujung Pidana ??
by redaksi
 Minggu, 12 Juli 2020 | 09:07
in HUKUM
PETAJATIM.co, Sampang – Rekomendasi Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Sampang
menetapkan bahwa kasus Bidan Sri Fuji menelantarkan pasien ibu hamil hingga terpaksa
melahirkan di pagar rumah bidan tersebut merupakan pelanggaran kode etik profesi.
Sehingga izin praktik bidan di Desa Ketapang Barat Kecamatan Ketapang itu harus dicabut
sementara selama 3 bulan.
Ketua Aliansi Masyarakat Pecinta Keadilan (AMPK), Abdul Azis Agus Priyanto SH,
menilai tidak hanya sebatas dijatuhkan sanksi administrasi terhadap oknum bidan itu, tetapi
seharusnya kasus itu bisa masuk ranah pidana, jika mengacu ketentuan Undang-Undang No.
36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
“Berdasarkan UU No. 36/2009 sebagaimana tercantum dalam Pasal 190 (1) sudah
jelas dan tidak perlu di interpretasikan lagi bahwa pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan
dan/ tenaga kesehatan yang melakukan praktek atau pekerjaan pada fasilitas pelayanan
kesehatan yang dengan tidak memberikan pertolongan pertama terhadap pasien yang dalam

8
keadaan darurat sebagaimana dimaksud pasal 32 (2) atau pasal 85 (2) maka dipidana dengan
pidana penjara paling lama 2 tahun dan denda paling banyak Rp 200 juta,” ungkap Azis,
Minggu (12/7/2020).
Azis sangat menyayangkan lambannya langkah Satreskrim Polres Sampang karena
tidak menindaklanjuti atas kasus posisi yang terjadi dugaan penelantaran pasien oleh oknum
bidan di Kecamatan ketapang tersebut.
Menurutnya penyidik Satreskrim tidak harus menunggu Putusan Majelis Etik IBI
Sampang maupun pengaduan dari masyarakat atau keluarga pasien yang merasa dirugikan,
karena kasus itu tidak masuk kategori delict aduan.
“Apalagi putusan IBI Sampang hanya bersifat administratif, oleh karena itu kita
tunggu penyidik untuk menindak lanjuti dengan melakukan penyelidikan guna menemukan
Predikat Crime atas dugaan kasus tersebut,” tegasnya.
Ditambahkannya, langkah itu diperkuat oleh Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) RI
Nomor : 14/PUU-XII/2014 pada pertimbangannya mengatakan bahwa ketentuan pelaporan
secara pidana dan/atau perdata tentu tetap diperlukan untuk melindungi hak-hak pasien dan
pemangku kepentingan pada umumnya.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Sampang, AKP Riki Donaire saat dikonfirmasi
terkait dengan kasus penelantaran pasien ibu hamil oleh oknum bidan SF apakah masuk
unsur pidana? ia menyatakan bahwa pihaknya masih perlu mendalami kasus itu.
“Jika tidak ada yang melaporkan kita tidak bisa mengusut, sebaiknya pihak pasien
yang melaporkan,” ujar Riki singkat.
Sebelumnya Ketua IBI Cabang Sampang, Rosidah telah mengkaji bahwa bidan SF
terbukti melanggar kode etik profesi kebidanan. Sehingga izin praktik mandiri dicabut selama
3 bulan, pelanggaran tersebut masuk kategori sedang.

MENTELAAH KASUS

Contoh masalah etik yang berhubungan dengan profesi


1. Pelanggaran yang dilakukan pada kasus di atas
Menelantarkan pasien ibu hamil hingga terpaksa melahirkan di pagar rumah bidan
tersebut merupakan dan merupakan pelanggaran kode etik profesi. Sehingga izin
praktik bidan di Desa Ketapang Barat Kecamatan Ketapang itu harus dicabut
sementara selama 3 bulan.
9

2. Hubungan Materi dengan kasus


Pada kasus ini telah melanggar prinsip kode etik bidan yaitu menelantarkan pasien
dan ini merupakan tindakan yang tidak benar dan bertentangan, dimana tidak
melakukan pelayanan sesuai standar yang ditentukan dalam pelayanan kesehatan.
Sedangkan issue etik sendiri meerupakan topik yang penting berkembang di
masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan yang
berhubungan  dengan  segala  aspek  kebidanan  yang menyangkut baik dan buruknya.

TELAH DI ATUR OLEH UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36


TAHUN 2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN
Menimbang:
a. bahwa tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar masyarakat mampu untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomi serta sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum
sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;

b. bahwa kesehatan sebagai hak asasi manusia harus diwujudkan dalam bentuk pemberian
berbagai pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat melalui penyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang menyeluruh oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
masyarakat secara terarah, terpadu dan berkesinambungan, adil dan merata, serta aman,
berkualitas, dan terjangkau oleh masyarakat;

c. bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
bertanggung jawab, yang memiliki etik dan moral yang tinggi, keahlian, dan kewenangan
yang secara terus menerus harus ditingkatkan mutunya melalui pendidikan dan pelatihan
berkelanjutan, sertifikasi, registrasi, perizinan, serta pembinaan, pengawasan, dan pemantauan
agar penyelenggaraan upaya kesehatan memenuhi rasa keadilan dan perikemanusiaan serta
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan;

Sanksi yang berlaku pada pelanggaran tersebut.


Sanksi kode etik ada tiga kriteria yakni sanksi ringan, sedang dan berat. Sanksi ringan

10
dalam bentuk teguran lisan dan pembinaan. Sedangkan kasus SF menyangkut tentang
etika, sehingga masuk kategori sedang yaitu diberikan pembinaan dan pencabutan izin
praktik mandirinya sementara, selama 3 bulan.

Tidak memberi pertolongan pertama kepada pasien.


Berdasarkan UU No. 36/2009 sebagaimana tercantum dalam Pasal 190 ayat (1) dan (2)
Ayat (1) menentukan bahwa “Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau tenaga kesehatan
yang melakukan praktik atau pekerjaan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang dengan sengaja
tidak memberikan pertolongan pertama terhadap pasien yang dalam keadaan gawat darurat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) atau Pasal 85 ayat (2) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah).
Pada ayat (2) ditentukan bahwa dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat(1)
mengakibatkan terjadinya kecacatan atau kematian,pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan
dan/atau tenaga kesehatan tersebut dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh)
tahun dan denda paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN


2017 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN
Menimbang :
a. bahwa dalam rangka melindungi masyarakat penerima pelayanan kesehatan, setiap tenaga
kesehatan yang akan menjalankan praktik keprofesiannya harus memiliki izin sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. bahwa Bidan merupakan salah satu dari jenis tenaga kesehatan yang memiliki kewenangan
untuk menyelenggarakan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan bidang keahlian yang
dimiliki;
c. bahwa Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan perlu disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan hukum;
Oleh karena itu setiap orang berusaha untuk melakukan upaya kesehatan sehingga
dapat menjalani hisup dengan baik. Di dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (UU Kesehatan) ditentukan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat,
baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial ekonomis.
11
Pasal 4 UU Kesehatan ditentukan bahwa" setiap orang mempunyai hak atas kesehatan".
Pasal 5 ayat (1) dan (2) menyebutkan bahwa "setiap orang mempunyai hak yang sama
dalam memperoleh akses atas sumber daya dibidang kesehatan dan bahwa setiap orang
mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu dan
terjangkau"
12

Bab III
Penutup
Kesimpulan
Issue etik dalam pelayana kebidanan merupakan Topic yang penting yang
berkembang dimasyaraka ttentang nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan yang
berhubungan dengan segala aspek kebidanan yang menyangkut baik dan buruknya.Etik atau
Dilema Moral adalah pilihan yang sukar dimana untuk pengambilan keputusan membutuhkan
pertimbangan moral serta kebijaksanaan.Konflik Morala dalah pertentangan yang terjadi
karena pengambilan keputusan yang menyangkut dimensi moral atau pertentangan yang
terjadi dalam pengambilan keputusan berdasar kan prinsip. Bentuk-bentukEtik:
1. Etika deskriptif
2. Etika normatif

Saran
Dalam makalah ini terdapat penjelasan tentang “issue etik yang terjadi dalam
pelayanan kebidanan (issue moral)” berharap agar mahasiswi dapat mengetahui issue etik
yang terjadi dalam pelayanan kebidanan khususnyaissue moral sesuai dengan pmbahasan
yang ada dalam makalah ini.
13

DAFTAR PUSTAKA

https://slideplayer.info/slide/13719743/

http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:QW3GbMeF3I4J:fk.abulyatama.ac.id/wp-
content/uploads/2019/08/MODUL-ETIKOLEGAL-
1.docx+&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id

https://www.slideshare.net/LatifahSafriana/materi-issue-etik-yang-terjadi-dalam-
pelayanan-kebidanan

https://petajatim.co/oknum-bidan-sf-yang-menelantarkan-pasien-melahirkan-bisa-
berujung-pidana/

http://gajiroum.kemkes.go.id/data/UU_NO_36_2014.pdf

https://petajatim.co/oknum-bidan-sf-yang-menelantarkan-pasien-melahirkan-bisa-
berujung-pidana/
http://www.ibi.or.id/media/PMK%20No.%2028%20ttg%20Izin%20dan
%20Penyelenggaraan%20Praktik%20Bidan.pdf

https://alfanioktarina.wordpress.com/2015/04/03/231/

https://www.dictio.id/t/bagaimanakah-aspek-legal-dan-issue-etik-dalam-pelayanan-
kebidanan/14792/2

http://www.jamsosindonesia.com/cetak/printout/192

Anda mungkin juga menyukai