Anda di halaman 1dari 1

Persiapkan diri kita menghadapi kematian Artinya: diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Jika

Artinya: diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Jika manusia
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 28, Allah berfirman: mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang diambil
َ‫َك ْيفَ تَ ْكفُرُوْ نَ بِاهّٰلل ِ َو ُك ْنتُ ْم اَ ْم َواتًا فَاَحْ يَا ُك ۚ ْم ثُ َّم يُ ِم ْيتُ ُك ْم ثُ َّم يُحْ يِ ْي ُك ْم ثُ َّم اِلَ ْي ِه تُرْ َجعُوْ ن‬ manfaatnya, dan anak shalih yang selalu mendo`akan orang tuanya.” (HR. Muslim).
Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia Yang ketiga, berdoa agar diberikan husnul khatimah. Apakah itu husnul
menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu khatimah? Diantara tanda utama husnul khatimah ialah apabila ia mengucap kalimat “laa
kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan. ilaaha illallaah” di akhir hayatnya. Dalam sebuah hadith shahih yang diriwayatkan oleh
Ayat ini juga menunjukkan bahwa kita semua pasti mati. Dan kita semua pasti Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda:
akan dibangkitkan kembali setelah kematian itu. ” َ‫آخ ُر َكالَ ِم ِه الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َدخَ َل ْال َجنَّة‬ِ َ‫” َم ْن َكان‬
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT… “Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallaah’ maka dia akan masuk
Maka apa saja kewajiban kita dalam kehidupan ini sebagai persiapan diri kita sebelum Surga.”
mati? Tentunya ada banyak hal. Namun setidaknya ada tiga hal yang akan kita bahas pada Indikator lainnya dari seorang yang husnul khatimah apabila ia mengerjakan
kesempatan berharga ini. pekerjaan baik di akhir hidupnya.
Yang pertama, beramal sebaik mungkin. Dalam Al-Quran, Allah berfirman dalam َ N‫ا َر ُس‬NNَ‫تَ ْع ِملُهُ ي‬N‫ فَقِي َل َك ْيفَ يَ ْس‬. ” ُ‫ال َرسُو ُل هللا صلى هللا عليه وسلم ” إِ َذا أَ َرا َد هللاُ بِ َع ْب ٍد خَ ْيرًا ا ْستَ ْع َملَه‬
ُ‫ه‬Nُ‫ا َل ” يُ َوفِّق‬NNَ‫ول هللاِ ق‬ َ َ‫ق‬
surat Al-Mulk ayat 1-2: ” ”‫ت‬ ْ
ِ ْ‫ح قَب َْل ال َمو‬ ٍ ِ‫صال‬ َ ‫لِ َع َم ٍل‬
‫ك َوهُ َو ع َٰلى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ْي ۙ ٌر‬ ُ ۖ ‫تَ ٰب َركَ الَّ ِذيْ بِيَ ِد ِه ْال ُم ْل‬ Rasulullah SAW bersabda: “Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka
Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala Allah akan membuatnya beramal.” Para sahabat bertanya; “Bagaimana membuatnya
sesuatu. (1) beramal?” beliau menjawab: “Allah akan memberikan taufiq padanya untuk
‫ق ْال َموْ تَ َو ْال َحيَاةَ لِيَ ْبلُ َو ُك ْم أَيُّ ُك ْم أَحْ َسنُ َع َماًل ۚ َوه َُو ْال َع ِزي ُز ْال َغفُو ُر‬ َ َ‫الَّ ِذي َخل‬ melaksanakan amal shalih sebelum dia meninggal.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih Selain berusaha dengan segenap amal untuk mencapai husnul khatimah, kita juga
baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun. (2) harus berdoa agar Allah memberikan kita keistimewaan ini. Salah satu doa untuk
Seperti apakah amalan yang terbaik itu? Salah satu indikatornya adalah, pekerjaan meminta husnul khatimah adalah sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Yusuf, yang
itu dilakukan dengan istiqamah. Dalam hadith shahih yang diriwayatkan oleh Abu terekam dalam surat Yusuf ayat 101:
Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: َ‫ض أَنتَ َولِيِّي فِي ال ُّد ْنيَا َواآْل ِخ َر ِة ۖ ت ََوفَّنِي ُم ْسلِ ًما َوأَ ْل ِح ْقنِي بِالصَّالِ ِحين‬ ِ ْ‫ت َواأْل َر‬ ِ ‫اط َر ال َّس َما َوا‬ِ َ‫ف‬
‫فَإ ِ َّن َخ ْي َر ْال َع َم ِل أَ ْد َو ُمهُ َوإِ ْن قَ َّل‬ Artinya: (Wahai Tuhan) pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di
Artinya; sesungguhnya sebaik-baik pekerjaan adalah yang rutin (berkelanjutan), akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang
meskipun itu sedikit. yang saleh.
Beramal sebaik mungkin juga berarti bahwa pekerjaan itu kita lakukan dengan ‫تَ ْغفِ ُر هللاَ لِي‬N‫ َذا َواَ ْس‬N‫وْ لِي ه‬NNَ‫وْ ُل ق‬NNُ‫ أَق‬.‫ت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬
ِ ‫ َونَفَ َعنِي َوإِيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ اآليَا‬،‫ك هللاُ ِلي َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ آ ِن ْال َع ِظي ِْم‬ َ ‫ار‬َ َ‫ب‬
seikhlas mungkin, semaksimal mungkin dan dengan sesempurna mungkin. Baik dalam ُ ْ َّ ْ
ِ ‫ فا ْستَغفِرُوْ هُ إِنهُ هُ َو ال َغفوْ ُر الر‬،‫ب‬
.‫َّح ْي ُم‬ َ ْ ْ
ٍ ‫َولَ ُك ْم َولِ َسائِ ِر ال ُم ْسلِ ِم ْينَ ِم ْن كلِّ ذن‬
َ ُ
interaksi kita kepada Allah maupun kepada sesama manusia, dalam tiap amal kita
patrikan dalam diri kita bahwa bisa jadi itu adalah amal terakhir kita.
Yang kedua, menyiapkan amal yang terus mengalir pahalanya. Diantara yang
dapat kita persiapkan adalah dengan memperbanyak amal jariyah, ilmu yang bermanfaat,
serta mendidik anak kita menjadi anak yang sholeh yang dapat mendoakan kita kelak.
Sebagaimana hadits Rasulullah SAW.

‫ إال‬:‫ ٍة‬N ‫هُ إال من ثالث‬N ‫ ((إذا مات اإلنسانُ انقطع عنه عمل‬:‫ أن النبي صلى هللا عليه وسلم قال‬:‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه‬
‫ أو ولد صالح يدعو له))؛ رواه مسلم‬،‫ أو علم ينتفع به‬،‫من صدقة جارية‬

Anda mungkin juga menyukai