PARIWISATA
A. Pengertian Pariwisata
Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi atau mempelajari
keunikan daya tarik wisata yang kunjungi dalam jangka waktu sementara. Pariwisata adalah berbagai
macam kegiatan pariwisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh
masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.
B. Jenis-Jenis Tempat Pariwisata
1) Wisata Budaya
Kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat,
kebiasaan dan adat istiadat, cara hidup, budaya dan seni pada masyarakat daerah yang
bersangkutan. Seringnya perjalanan serupa ini disatukan dengan kesempatan-kesempatan
mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan budaya, seperti eksposisi seni (seni tari, seni drama,
seni musik dan seni suara), atau kegiatan yang bermotif kesejarahan dan sebagainya.
2) Wisata Kesehatan
Perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat
sehari-hari di mana ia tinggal demi kepentingan beristirahat alam arti jasmani dan rohani, dengan
mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang mengandung mineral yang dapat
menyembuhkan, tempat yang mempunyai iklim udara yang meyehatkan atau tempat-tempat yang
menyediakan fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya.
3) Wisata Olahraga
Melakukan perjalanan dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja bermaksud mengambil
bagian aktif dalam pesta olah raga di suatu tempat atau negara seperti Asean Games, Olympiade,
Thomas dan Uber Cup, Wimbeldon, Tour de Fance, F1, World Cup dan jenis olahraga lainnya.
Macam cabang olahraga yang termasuk dalam jenis wisata olahraga yang bukan tergolong dalam
pesta olahraga atau games, misalnya berburu, memancing, berenang, dan berbagai cabang
olahraga dalam air atau di atas pegunungan.
4) Wisata Komersial
Perjalanan untuk mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersil, seperti
pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.
5) Wisata Industri
Erat kaitannya dengan wisata komersial. Perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau
mahasiswa, atau orang-orang biasa ke suatu kompleks atau daerah perindustrian yang banyak
terdapat pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel besar dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan
peninjauan atau penelitian.
6) Wisata Politik
Perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil bagian secara aktif dalam peristiwa
kegiatan politik seperti peringatan ulang tahun suatu negara atau perayaan hari kemerdekaan.
Termasuk peristiwa-peristiwa penting seperti konferensi, musyawarah, kongres atau konvensi
politik.
7) WIsata Pertanian
Pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang
pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan
peninjauan untuk tujuan studi ataupun hanya sekedar melihat-lihat.
8) Wisata Maritim
Jenis wisata ini banyak kaitannya dengan kegiatan di air seperti di danau, sungai, pantai, teluk atau
laut lepas seperti memancing, berlayar, menyelam, berselancar dan lain-lain.
9) Wisata Cagar Alam
Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara di
pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuh-tumbuhan
yang jarang terdapat di tempat lain.
10) Wisata Religi
Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan agama, adat istiadat dan kepercayaan umat atau
kelompok masyarakat. Bisa dilakukan perorangan atau rombongan ke tempat-tempat suci, makam-
makam orang besar atau yang diagungkan.
11) Wisata Petualangan
Jenis wisata ini dilakukan oleh mereka yang ingin melakukan petualangan atau hal-hal yang
menantang, seperti memasuki hutan belantara, mendaki tebing terjal, bunge jumping, arung jeram,
wisata kutub, wisata ruang angkasa dan lain sebagainya.
12) Wisata Pendidikan
Jenis wisata ini adalah dikaitkan dengan proses belajar mengajar, praktikum di laboratorium, di
sekolah, perguruan tinggi yang sering dilakukan secara kelompok, sering disebut dengan studi
banding.
2) Syarat Kualitatif
a. Syarat Fisik
Persyaratan fisik air yang sehat adalah tidak berwarna dan tidak berbau. Berikut Anda dapat
mempelajari selengkapnya tentang standar baku mutu sebagai berikut:
Tabel 2.2
Daftar Parameter Wajib untuk Parameter Fisik yang Harus Diperiksa untuk Keperluan
Higiene Sanitasi
b. Syarat Kimia
Tabel parameter wajib dan tambahan sebagai berikut:
Tabel 2.3
c. Syarat Bakteriologis
Air tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit (pathogen) sama sekali dan tidak
boleh mengandung bakteri-bakteri golongan Coli, adapun baku mutu bakteriologi seperti:
Tabel 2.4
Parameter Biologi dalam Standar Baku Mutu Kesehatan untuk Media Air untuk Keperluan
Higiene Sanitasi
d. Radioaktif
Melihat kegunaannya, air minum merupakan salah satu sampel lingkungan yang wajib
dianalisis kandungan unsur radioaktifnya. Dalam batas-batas tertentu air minum memang
diizinkan mengandung radionuklida.
Tabel 2.5
Parameter Radio Aktivitas pada Air Bersih
3) Kelengkapan K3
a. Fasilitas P3K
Fasilitas P3K di tempat kerja adalah semua peralatan, perlengkapan, dan bahan yang
digunakan dalam pelaksanaan P3K di tempat kerja. Isi kotak P3K menurut Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I No. PER.15/MEN /VIII/2008 tentang Pertolongan
Pertama pada Kecelakaan di Tempat Kerja.
Tabel 2.6
Isi Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja
b. Fasilitas Pemadam Kebakaran
Transportasi, pariwisata dan matra wajib dilengkapi dengan fasilitas pemadam sesuai
dengan kebutuhan. Penempatan Pemadam kebakaran yaitu mudah dilihat, mudah
dijngkau, ada SOP penggunaan.
1. APAR
Dilengkapi Alat Pengukur Tekanan (Pressure Gauge) yang berfungsi untuk
menunjukkan tekanan pada tabung. Untuk ukurannya Alat Pemadam Api Ringan
memiliki berat dari 1-9Kg. Khusus untuk Tabung Pemadam Api berisi Carbon Dioxide
memiliki berat 2-7Kg (Standar).
2. Fire Stop
Alat Pemadam Api Fire Stop dapat digunakan untuk memadamkan api kecil.
Umumnya Alat Pemadam Api Portable memiliki berat 1- 2 kg dan hanya dapat
digunakan sekali pakai atau tidak dapat di isi ulang kembali.
3. Thermatic System (Sistem Sprinkler) atau Alat Pemadam Api Thermatic
Merupakan Alat Pemadam Api Otomatis. Untuk Thermatic System terpasang secara
modulair yang terdapat di plafon. Pemasangan dan banyaknya modul dapat
disesuaikan dengan ukuran dan kebutuhan ruangan yang akan dilindungi.
4. Trolley
Merupakan Alat Pemadam Api Berat (APAB) yang memiliki Roda. Alat Pemadam Api
ini dilengkapi Regulator yang berfungsi untuk mengatur tekanan dari gas CO2/N2.
Alat Pemadam Api ini umumnya ditempatkan di area pengisian bahan bakar. Untuk
Tabung Pemadam Api ini memiliki berat dari 20-80 Kg dan harus dioperasikan oleh 2
orang atau lebih. Khusus bagi Alat Pemadam Api yang memiliki isi Carbon Dioxide
memiliki ukuran berat dari 9-45Kg (Standar).
5. Hydrant
Merupakan Alat Pemadam Api yang berfungsi sebagai sumber air untuk
memadamkan api saat terjadinya kebakaran. Umumnya Hydrant terletak di area
tertentu di trotoar. Hydrant memiliki bentuk standar dan memiliki tanda khusus
untuk setiap Hydrant.
c. Pengeras Suara
Agar informasi suara bisa terdengar oleh banyak orang maka dibutuhkan pengeras suara
berupa sound system. Kebutuhan sound system ini bisa diterapkan pada halaman terbuka
(outdoor) maupun di dalam ruangan (indoor).
d. Tanda/Simbol Instruksi
Simbol-simbol Instruksi penting untuk menghindari kesalahan dan mencegah terjadinya
kecelakaan.
e. Pengawasan Penyehatan
Penghawasan penyehatan bangunan dilaksanakan bersama sarana fasilitas lain yang
dilakukan 1 tahun 2 kali.
Parameter yang perlu dilakukan pemantauan dan baku mutu seperti pada tabel berikut:
Tabel 2.7
Baku Mutu Air Limbah Domestik Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
Nomor P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik
Parameter Satuan Kadar Maksimum
pH 6-9
BOD mg/L 30
COD mg/L 100
TSS mg/L 30
Minyak dan lemak mg/L 5
Amoniak mg/L 10
Total Coliform mg/L 3000
Debit L/orang/hari 100
Keterangan : rumah susun, penginapan, sarana, pelayanan kesehatan, lembaga pendidikan,
peerkantoran, perniagaan, pasar, rumah makan, balai pertemuan, arena rekreasi, permukiman,
industri, instalasi pengolahan limbah (IPAL), kawasan IPAL pemukiman, IPAL Perkotaan, pelabuhan,
bandara, stasiun kereta api, terminal dan lembaga permasyarakatan.
Tabel 5.8
Baku Mutu Udara Ambien Nasional sesuai Peraturan Pemerintah RI No 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara
F. PERSYARATAN SAMPAH
Banyaknya sampah yang timbul dari aktivitas manusia yang ada di pariwisata, timbulan (sumber)
sampah ini merupakan tahap pengelolaan pertama di mana barang-barang sudah tidak diperlukan lagi
oleh pemiliknya sehingga tidak mempunyai nilai apa-apa dan dibuang.
a. Pewadahan Sampah
Level-1 : wadah sampah yang sering disebut TPS yang menampung sampah langsung dari
sumbernya. diletakkan dekat dengan sumbernya dan terlihat, misalnya diletakkan dipinggir
jalan tempat wisata dsb. Wadah sampah jenis ini adalah tidak berat, mudah dikosongkan
tertutup dan sampahnya mudah dibawa. Volume sampah 50 – 60 liter, wadah sampah
/tong yang ada roda 120 – 140 liter peletakkannya dengan jarak 10 meter antara TPS yang
satu dengan yang lain untuk yang bearda di ruangan, untuk yang berada di luar ruangan
jaraknya 20 meter. Pola pewadahan sampah pada level 1 disediakan 2 sampai 3 wadah
dalam setiap titik lokasi. Untuk memudahkan dan ketepatan dalam membuang sampah
maka diperlukan symbol tanda pada setiap bak sampah.
Level-2: bersifat sebagai pengumpul sementara, merupakan wadah yang menampung
sampah dari wadah level -1 maupun langsung dari sumbernya. Wadah sampah level-2 ini
diletakkan di luar bangunan atau tepi jalan yang mudah dilihat berfungsi sebagai titik temu
antara sumber sampah dan sistem pengumpul, maka guna kemudahan dalam
pemindahannya. Volume lebih besar dari bak sampah level- 2. Wadah sampah ini sebaiknya
terbuat dari konstruksi khusus dan ditempatkan sesuai dengan sistem pengangkutan
sampahnya. Wadah sampah yang digunakan sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai
berikut: kuat dan tahan terhadap korosi, kedap air, tidak mengeluarkan bau, tidak dapat
dimasuki serangga dan binatang, serta kapasitasnya sesuai dengan sampah yang akan
ditampung. Di beberapa tempat pariwisata yang ada diperkotaan beberapa disediakan oleh
Dinas Pekerjaan umum berupa Container truk besar dengan Volume 6m3 – 10m3.
b. Pemindahan
Pemindahan dari tempat sampah ke tempat pembuangan akhir sampah (TPA), karena lokasi cukup
jauh menggunakan truk, untuk wadah level II yang menggunakan container pengangkutan
menggunakan truck dilakukan secara mekanik (load Haul). Periode pemindahan sampah di TPS ini 1
hari sekali.
c. Pengangkutan
Transportasi (pengangkutan) dilakukan pada pewadahan level I diangkut ke pewadahana level II,
alat angkut di transportasi, pariwisata dan matra umumnya mengunakan tenaga manusia yaitu
menggunakan gerobak namun juga ada yang menggunakan tenaga motor yang diberi bak.
Pengangkutan dari pewadahan level II, sampah diangkut di tempat pembuangan kahir (TPA),
menggunakan tenaga mekanik berupa truk.
d. Pemilahan dan Pengolahan
Sampah sebelum di angkut di buang di TPA perlu dilakukan pemilahan dan pengolahan terlebih
dahulu hal ini dilakukan pada setiap level pewadahan, tujuan pemilahan untuk mengurangi volume
sampah yang akan dibuang di tempat pembuangan akhir sampah.
e. Tempat pembuangan akhir sampah
Ada Beberapa metode pembuangan sampah antara lain: Open dumping, Control landfill, Sanitay
landfill.
1 2 3 4 5 6
I UMUM
1 Lingkungan 8 □ Bersih 4
□ Toilet dihubungkan 2
dengan saluran air kotor
kota atau septic tank
No VARIABEL UPAYA BOBOT KOMPONEN YANG DINILAI NILAI SKORE
1 2 3 4 5 6
296
No VARIABEL UPAYA BOBOT KOMPONEN YANG DINILAI NILAI SKORE
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
Mengetahui : ..............,.......................,............
Penanggung Jawab Objek Wisata Petugas /
Pemeriksa
(...............................) (....................................)
297
IV. TAHAPAN KEGIATAN PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN
298
DAFTAR PUSTAKA
299