Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL KEGIATAN PRAKTIK LAPANGAN

SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM DAN PARIWISATA


DI PASAR INDUK KRAMAT JATI
TAHUN AJARAN 2021/2022

Disusun oleh Kelompok:

PLT 02 4StrB

1) Jeremie Ethelbert P21335118026

2) Nadya Putri Ramadhani P21335118043

3) Wardha Ainiyyah P21335118071

4) Winamutiara Putri P21335118073

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN


POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II

Jl. HangJebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120

Tlp.021-7397641, 7397643 Fax 62 (021)7397769,


I. JUDUL
“Proposal Kegiatan Praktik Lapangan Sanitasi Tempat-Tempat
Umum Dan Pariwisata Di Pasar Induk Kramat Jati 2020/2021”
Alamat : Jl. Raya Bogor KM.20, Kel. Kramat Jati, Kec.Kramat Jati,
RT.9/RW.7, Kp. Tengah, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta

II. ABSTRAK
Proposal Praktik Kerja Lapangan (PKL) Sanitasi Tempat-Tempat Umum
(STTU) ini dilakukan di Pasar Induk Kramat Jati yang berlokasi di Jl. Raya
Bogor KM.20, Kel. Kramat Jati, Kec.Kramat Jati, RT.3/RW.7, Kp. Tengah,
Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta. PKL STTU di Pasar Induk Kramat Jati
dilakukan selama 14 hari pada tanggal 08 November – 21 November 2021.
PKL STTU di Pasar Induk Kramat Jati dilakukan dengan beberapa metode yaitu
menggunakan checklist untuk mengetahui kondisi sanitasi pasar, alat lux
meter untuk pengukuran pencahayaan, wawancara terkait pengelolaan
sampah, IPAL, air bersih, survei keberadaan vektor dan binatang
pengganggu dan kuesioner untuk mengukur kenyamanan pengunjung
terhadap pasar yang berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Pasar Sehat.

Kata kunci : Sanitasi tempat – tempat umum, Pasar, PKL

III. LATAR BELAKANG


Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/
pengendalian semua faktor lingkungan fisik yang dapat memberikan
pengaruh terhadap manusia terutama yang sifatnya merugikan/ berbahaya
terhadap perkembangan fisik , kesehatan dan kelangsungan hidup manusia.
kegiatan baik secara insidentil maupun terus menerus, (Suparlan 1977).
Sanitasi tempat-tempat umum merupakan usaha untuk mengawasi
kegiatan yang berlangsung di tempat-tempat umum terutama yang erat
hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit, sehingga
kerugian yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut dapat dicegah (Fahmi,
2009). Oleh sebab itu tempat umum merupakan tempat menyebarnya segala
penyakit terutama penyakit yang medianya makanan, minuman, udara dan
air. Dengan demikian sanitasi tempat-tempat umum harus memenuhi
persyaratan kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tempat-tempat umum harus
mempunyai kriteria sebagai berikut :
1. Diperuntukkan bagi masyarakat umum, artinya masyarakat umum boleh
keluar masuk ruangan tempat umum dengan membayar atau tanpa
membayar.
2. Harus ada gedung/ tempat peranan, artinya harus ada tempat tertentu
dimana masyarakat melakukan aktivitas tertentu.
3. Harus ada aktivitas, artinya pengelolaan dan aktivitas dari pengunjung
tempat-tempat umum tersebut

Sanitasi pasar adalah usaha pengendalian melalui kegiatan pengawasan


dan pemeriksaan terhadap pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh pasar
yang erat hubunganya dengan timbul atau merebaknya suatu penyakit.
Sedangkan pengertian Pasar sehat, merupakan tempat dimana semua
pihak-pihak terkait bekerjasama  untuk menyediakan pangan yang aman,
bergizi dan lingkungan yang  memenuhi  persyaratan kesehatan.

Dasar pelaksanaan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Pasar Sehat. Jadi sanitasi tempat-tempat
umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan mencegah kerugian akibat
dari tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan
timbulnya atau menularnya suatu penyakit.
Karena hal itu, kami mahasiswa/i jurusan Kesehatan Lingkungan
Poltekkes Jakarta II memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
menerapkan ilmu yang di dapat dikampus melalui Praktek Lapangan
Terpadu (PLT) dan kami memilih Pasar Induk Kramat Jati sebagai tempat
untuk belajar mendapatkan kesempatan terlatih dalam kerja di masyarakat
untuk adaptasi profesi dalam bidang Sanitasi tempat-tempat umum.

IV. PERUMUSAN MASALAH


 Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Lingkungan
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012
tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga,
 Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2018
tentang Petunjuk Operasional Pengelolaan Dana Alokasi Fisik Bidang
Pariwisata
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017
tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan
Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus
Per Aqua, dan Pemandian Umum
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492 Tahun
2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2017
tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan
Kesehatan Untuk Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit serta
Pengendaliannya
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung
 Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 122
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik di Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 288 Tahun
2003 Tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020
Tentang Pasar Sehat.

V. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran umum tentang sanitasi tempat umum di Pasar
Induk Kramat Jati.
2. Tujuan Khusus
 Mengetahui kondisi lingkungan di Pasar Induk Kramat Jati.
 Mengetahui konstruksi bangunan ruang dagang Pasar Induk Kramat Jati
 Mengetahui pengelolaan sampah di Pasar Induk Kramat Jati
 Mengetahui pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit Pasar
Induk Kramat Jati

VI. MANFAAT
1. Bagi Akademik
 Dapat menimbulkan kerjasama antara lembaga pendidikan khususnya
akademik dengan instansi.
 Sebagai bahan masukan dan perbandingan untuk penelitian selanjutnya
dan sebagai alternatif penilaian tentang kesuksesan dalam
penyelenggaraan pendidikan selama proses pembelajaraan di Kampus
Poltekkes Kemenkes Jakarta II Jurusan Kesehatan Lingkungan.
2. Bagi Institusi
 Sebagai masukan bagi pengelola Pasar Induk Kramat Jati terhadap
faktor-faktor yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan.
 Mendapatkan gagasan bagi pengembangan upaya peningkatan mutu
kesehatan lingkungan di Pasar Induk Kramat Jat.
 Sebagai bahan pembanding permasalahan serupa dalam Praktek
Lapangan Terpadu di masa yang akan datang.
3. Bagi Mahasiswa
 Sebagai sarana mengimplementasikan teori yang telah didapat selama
proses pembelajaran di kampus.
 Memberikan pengalaman kelompok untuk mengembangkan
pengetahuan dan kemapuan akademik secara nyata di tempat-tempat
umum khususnya di Pasar Induk Kramat Jat.
 Membentuk keterampilan dengan menerapkan pendekatan spesifik atas
masalah kesehatan lingkungan yang terdapat di Pasar Induk Kramat Ja
ti.
VI. Sasaran
a. Menyusun Perencanaan, Pengelolaan Sanitasi TTU dan Pariwisata
b. Menyusun Proposal dan instrumen pemeriksaan dan pemantauan
lingkungan dan fasilitas sanitasi pada sarana dan prasarana tempat-
tempat umum dan parawisata. ( sesuai lokasi Praktek )
c. Mengukur parameter kesehatan lingkungan bagian dalam (indoor) dan
luar (outdoor) pada sarana dan prasarana tempat-tempat umum dan
pariwisata.
d. Mengidentifikasi data kesehatan lingkungan bagian dalam (indoor) dan
luar (outdoor) pada sarana dan prasarana tempat-tempat umum dan
pariwisata
 Wawancara dengan menggunakan kuesioner untuk mendapatkan
informasi tentang kesehatan lingkungan dan sanitasi di institusi
lahan praktek.
 Observasi dengan menggunakan checklist untuk mendapatkan data-
data tentang kondisi kesehatan lingkungan dan sanitasi di institusi
lahan praktek.
e. Menganalisis data kesehatan lingkungan hasil pemeriksaan, membahas
dengan membandingkan dengan standar atau peraturan perundangan
yang berlaku, dan memberikan alternatif solusi serta feedback pada
sarana dan prasarana tempat-tempat umum dan pariwisata.
f. Mampu menetapkan skala prioritas masalah dan prioritas
pengendaliannya serta memberikan saran tindak lanjut yang
berhubungan dengan kondisi kesehatan lingkungan di lokasi praktek
kerja lapangan.
VII. Metode
Metoda praktek kerja lapangan Sanitasi Tempat Tempat Umum dan
Pariwisata dilakukan dengan cara :
1. Menyusun Rencana Pengelolaan Sanitasi TTU dan Pariwisata
2. Menyusun instrumen berdasarkan pedoman dan atau peraturan
perundangan yang sesuai.
3. Melakukan pengenalan profil institusi dengan melakukan studi dokumen
dan studi lapangan.
4. Wawancara dengan menggunakan kuesioner untuk mendapatkan
informasi tentang kesehatan lingkungan dan sanitasi di institusi lahan
praktek.
5. Observasi dengan menggunakan checklist untuk mendapatkan data-data
tentang kondisi kesehatan lingkungan dan sanitasi di institusi lahan
praktek.
6. Pengukuran parameter kesehatan lingkungan dengan menggunakan alat
ukur yang sesuai.
7. Membandingkan dan menganalisis hasil identifikasi dengan standar atau
peraturan perundangan yang berlaku.
8. Menetapkan skala prioritas masalah dan prioritas pengendaliannya
VIII. Rancangan Evaluasi
NO Pencapaian Pembelajaran KETERANGAN
.
1 Anggota kelompok lengkap selama praktik
lapangan berlangsung
2 Seluruh anggota kelompok berkontribusi aktif
selama praktik lapangan berlangsung
3 Persiapan dan perencanaan dapat selesai tepat
waktu
4 Terselenggaranya diskusi dan advokasi bersama
pihak pengelola Pasar
5 Dapat melaksanakan praktik lapangan di Pasar In
duk Kramat Jati
6 Dapat melaksanakan observasi dan diskusi
bersama pihak pengelola Masjid
7 Dapat melakukan pengukuran terhadap faktor
yang berisiko menyebabkan penyakit
8 Mendapatkan data-data tentang permasalahan
sanitasi di Pasar Induk Kramat Jati
9 Melaksanakan pembinaan secara
berkesinambungan
10 Mampu memberikan feedback berupa saran dan
solusi untuk permasalahan sanitasi di Pasar Induk
Kramat Jati
11 Permasalahan sanitasi di Pasar Induk Kramat Jati
dapat teratasi
12 Siswa/i mampu menerapkan hygiene dan sanitasi
setiap hari di Pasar Induk Kramat Jati
13 Lokasi STTU memenuhi syarat indikator sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan yang
berlaku
IX. Jadwal Pelaksanaan

No. Kegiatan Waktu (Minggu ke-) Ket


Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penentuan Tempat
Praktek Kerja Lapangan
Proses Pembuatan Surat
Izin Praktek Kerja
Lapangan
Pertemuan dengan Pihak
Pasar Induk Kramat Jati
Persiapan Rencana
Kegiatan Selama Praktek
Kerja Lapangan
Pelaksanaan Kegiatan
Praktek Kerja Lapangan
Evaluasi Kegiatan
Penyusunan Laporan
Praktek Kerja Lapangan
Publikasi dan Seminar

X. Rencana Pembiayaan
No Uraian Kebutuhan Harga Total
Satuan
1. Pembuatan Surat :
a. Print Surat Warna 1x 2 lembar Rp. 1.000 Rp. 2.000
b. Amplop Putih 1x 2 lembar Rp. 2.000 Rp. 4.000
2. Pembuatan Proposal
a. Cetak Print Warna 1x 20 1embar Rp. 1.000 Rp. 20.000
b. Cetak Checklist 1x 20 lembar Rp. 500 Rp. 10.000
c. Print Kuesioner 1x 3 lembar Rp. 500 Rp. 1.500
d. Fotocopy Kuisioner 1x 30 lembar Rp. 200 Rp. 6.000
e. Jilid Proposal 1x 1 bundle Rp. 5.000 Rp. 5.000
3. ATK
a. Bollpoint 1x 5 buah Rp. 4.000 Rp. 20.000
b. Kertas 1x 10 lembar Rp. 100 Rp. 1.000
c. Plakat 1x 1 buah Rp. 50.000 Rp. 50.000
4. Transportasi (Pulang Pergi) 4x 5 hari Rp. 35.000 Rp. 700.000
5. Konsumsi 4x 5 hari Rp. 20.000 Rp.
100.000
6. Biaya Tak Terduga Rp. 100.000
Total Rp. 1.019.500

XI. Tinjauan Pustaka


a. Pengertian Praktik Kerja Lapangan
Pengertian Praktik Kerja Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang
dahulunya disebut permagangan merupakan bagian dari pengembangan
softskill pada dunia kerja yang wajib dilakukan oleh mahasiswa sebagai
salah satu syarat memperoleh derajat sarjana strata satu (S1). PKL
dilaksanakan di sebuah institusi tertentu untuk mengaplikasikan kompetensi
mahasiswa di bidang keilmuannya. Waktu pelaksanaan PKL yang diberikan
adalah sekurang-kurangnya 30 hari aktif kerja dan maksimal 60 hari aktif
kerja.
Pengertian Praktek Kerja Lapangan / PKL / Magang Praktik Kerja
Lapangan/PKL/Magang adalah kegiatan mandiri mahasiswa yang
dilaksanakan di luar kelas/perkuliahan bisa dalam lingkungan kampus atau
luar kampus untuk mendapatkan pengalaman kerja praktis yang sesuai
dengan bidang perpustakaan dan kearsipan melalui metode observasi dan
partisipasi. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan sesuai dengan
formasi struktural dan fungsional pada tempat Praktek Kerja Lapangan baik
pada lembaga pemerintah maupun perusahaan swasta atau lembaga lain
yang relevan. Tujuan Praktik Kerja Lapangan / PKL / Magang Melatih
ketrampilan (skill, konsepsional maupun pemecahan masalah) serta mampu
mengerti, memahami dan menguasai (juga melakukan apresiasi) terhadap
tugas-tugas perpustakaan dan kearsipan serta mempunyai kemampuan
melakukan problem solving terhadap permasalahan perpustakaan dan
kearsipan. Prosedur Pengambilan Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan / PKL
/ Magang
b. Pengertian Pasar
Menurut PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 17 TAHUN 2020 TENTANG PASAR SEHAT, pasar rakyat adalah
tempat usaha yang ditata, dibangun, dan dikelola oleh Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara, dan/atau Badan
Usaha Milik Daerah dapat berupa toko, kios, los dan tenda yang
dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil dan menengah, swadaya masyarakat,
atau koperasi serta usaha mikro,kecil, dan menengah dengan proses jual
beli barang melalui tawar-menawar.
c. Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Pemeriksaan dan Pengawasan
di Pasar
1. Tahapan Kegiatan Pemeriksaan dan Pengawasan

1) Upaya Penyehatan

a. Media air
Pengawasan:

Dalam melakukan pengawasan terhadap media air, dilakukan kegiatan


meliputi surveilans, uji laboratorium, analisis risiko kesehatan lingkungandan
tindak lanjut.

Perlindungan:
Dalam melakukan perlindungan terhadap media air, dilakukan kegiatan
paling sedikit melalui pemberian komunikasi informasi edukasi dan
pengembangan teknologi tepat gunaserta rekayasa lingkungan.

Peningkatan kualitas:

Dalam melakukan kegiatan peningkatan kualitas media air paling sedikit


melalui filtrasi, sedimentasi, aerasi, dandisinfeksi.

b. Media Udara
Pemantauan:

Dalam melakukan pemantauan terhadap media udara dilakukan kegiatan


meliputi surveilans, uji laboratorium, analisis risiko kesehatan lingkungan dan
tindak lanjut.

Pencegahan penurunan kualitas udara:

Agar tidak terjadi penurunan kualitas udara yang terus menerus, maka
seharusnya dilakukan pencegahan penuruan kualitas udara dengan cara
paling sedikit melakukan komunikasi, informasi dan edukasi, pengembangan
teknologi tetap guna dan rekayasa lingkungan.

c. Media Tanah
Pemantauan:

Dalam melakukan pemantauan terhadap media tanah dilakukan kegiatan


meliputi surveilans, uji laboratorium, analisis risiko kesehatan lingkungan dan
tindak lanjut. Agar tidak terjadi penurunan kualitas tanah yang terus
menerus, maka seharusnya dilakukan pencegahan penuruan kualitas tanah
dengan cara paling sedikit melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi,
Pengembangan Teknologi Tetap Guna dan rekayasa lingkungan.

d. Pangan
Pengawasan:
Dalam melakukan pengawasan terhadap media air, dilakukan kegiatan
meliputi surveilans, uji laboratorium, analisis risiko kesehatan lingkungan dan
tindak lanjut.

Perlindungan:

Untuk melindungi pangan agar tetap terjaga keamanannya saat dikonsumsi,


hal yang perlu dilakukan paling sedikit komunikasi,informasi dan edukasi,
pengembangan teknologi tetap guna dan rekayasa lingkungan.

Peningkatan:

Peningkatan kualitas pangan dapat dilakukan paling sedikit dengan


melaksanakan teknologi pengolahan pangan.

Sarana dan bangunan Pengawasan:

Dalam melakukan pengawasan terhadap sarana dan bangunan, dilakukan


kegiatan meliputi surveilans, uji laboratorium, analisis risiko kesehatan
lingkungan dan tindak Lanjut.

Perlindungan:

Untuk melindungi sarana dan bangunan agar tetap layak digunakan, hal
yang perlu dilakukan paling sedikit komunikasi, informasi dan edukasi,
pengembangan teknologi tetap guna dan rekayasa lingkungan. Peningkatan:
Peningkatan kualitas sarana dan bangunan dapat dilakukan paling sedikit
dengan komunikasi, informasi dan edukasi, pengembangan teknologi tepat
guna.

2. Upaya Pengamanan

a) Pengelolaan sampah

1) Setiap kios/los/lorong tersedia tempat sampah terpilah (organik,


anorganik dan residu).
2) Tempat sampah terbuat dari bahan kedap air, tidak mudah berkarat, kuat,
tertutup dan mudah dibersihkan.
3) Tersedia alat angkut sampah yang kuat, mudah dibersihkan dan mudah
dipindahkan.
4) Tersedia tempat penampungan sementara (TPS) yang terpilah antara
organik, anorganik dan residu, kuat atau kontainer, kedap air, mudah
dibersihkan, mudah dijangkau petugas pengangkut sampah.
5) TPS tidak menjadi tempat perindukan vektor penular penyakit.
6) Lokasi TPS tidak berada di jalur utama pasar dan berjarak minimal 10
meter dari bangunan pasar.
7) Sampah diangkut maksimal 1 x 24 jam ke Tempat Pemrosesan Akhir
(TPA).
8) Pengelolaan sampah dengan metode 3R (reduce, reuse, recycle).
b) Pengelolaan Limbah
1) Limbah cair (grey water) yang berasal dari setiap los
daging/ikan/ayam/dapur/tempat pencucian peralatan, tempat cuci tangan
dan kamar mandi disalurkan ke instalasi pengolahan air limbah (IPAL),
sebelum dibuang ke saluran pembuangan umum.
2) Kualitas limbah outlet harus memenuhi baku mutu sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan undangan.
3) Air hujan harus di alirkan melalui drainase.
4) Limbah toilet (black water) dialirkan langsung ke septic tank.
5) Dilakukan pengujian kualitas limbah cair secara berkala sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan undangan.
3. Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit
Pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam rangka
pencegahan penyebaran resiko penyakit akibat lingkungan di Pasar Rakyat
maka juga perlu dilakukan pembersihan pasar dengan melakukan:
a. Disinfeksi Pasar Rakyat yang dilaksanakan secara menyeluruh di lokasi
Pasar Rakyat terutama di kios penjualan daging unggas satu bulan
sekali.
b. Disinfeksi menggunakan bahan yang ramah lingkungan.
4. Sarana dan Prasarana
Penunjang Sesuai dengan tujuan penyelenggaraan Pasar Sehat dalam
rangka mewujudkan kondisi pasar yang bersih, aman, nyaman serta sehat
baik untuk pedagang maupun pembeli/konsumen dan pengunjung pasar,
maka pasar harus dilengkapi dengan sarana penunjang yaitu

1) Sarana
a. Tempat ibadah (musala)
1) lokasi mudah dijangkau.
2) bersih dan tidak lembab.
3) tersedia air bersih mengalir dalam jumlah cukup baik untuk toilet maupun
untuk keperluan wudhu.
4) ventilasi dan pencahayaan yang cukup.
5) dilengkapi peralatan ibadah yang bersih.
b. Tempat pelayanan kesehatan
1) Tersedia ruangan khusus yang digunakan sebagai tempat pelayanan
kesehatan baik pekerja pasar dan konsumen yang beroperasi sesuai
kebutuhan terkait pencegahan, pengendalian, dan penanggulangan
berbagai resiko kesehatan dan kecelakaan.
2) Lokasi berada di pasar yang difasilitasi tenaga medis dan kader
kesehatan sesuai dengan tempat pelayanan kesehatan.
3) Tempat pelayanan kesehatan ini dapat pula difungsikan sebagai posko
untuk kegiatan pemantauan penyakit (surveilans epidemiologi) dan
pengendalian pencegahan faktor risiko terhadap kesehatan dan
kecelakaan.
c. Ruang Menyusui dan/atau Memerah ASI termasuk di dalamnya
tempat penitipan anak
1) Ruang menyusui dan/ atau memerah ASI diselenggarakan pada
bangunan permanen dapat merupakan ruangan tersendiri atau
merupakan bagian dari tempat pelayanan kesehatan yang memenuhi
persyaratan kesehatan.
2) Mekanisme pembentukan ruang menyusui dan/atau memerah ASI
diselenggarakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3) Tersedia tempat penitipan anak.
4) Tersedia lemari pendingin
d. Ruang terbuka hijau.
e. Fasilitas lain sesuai kebutuhan.
1. Prasarana
1) Tersedia pencegahan dan pengendalian kebakaran di pasar. Salah
satunya dengan menyediakan peralatan pemadam kebakaran seperti:
Alat Pemadam ApiRingan (APAR) yang diletakkan di tempat yang
mudah dijangkau khususnyadi masing-masing los/zona pasar, dan
hydran air yang berfungsi denganbaik.
2) Tersedia jalur dan petunjuk evakuasi serta ruang untuk titik kumpul saat
terjadi bencana.
3) Tersedia pos keamanan dengan petugas dan peralatan yang memadai.
4) Dilengkapi CCTV di beberapa titik strategis dan ruang monitor yang
diletakkan di ruang pengelola.
DAFTAR PUSTAKA

Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta:


Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Direktorat PLP.1999. Kumpulan Formulir Pemeriksaan Kesehatan


Lingkungan (Inspeksi Sanitasi) Bidang Penyehatan Tempat-tempat Umum.
Jakarta: Ditjend P2M & PLP Depkes RI.

Jurusan Kesehatan Lingkungan.2008.Proposal Praktek Kerja Lapangan


Sanitasi Kawasan Permukiman, Mahasiswa Politeknik Kesehatan Jakarta II,
tahun 2007-2008.

Jurusan Kesehatan Lingkungan.2008.Proposal Praktek Kerja Lapangan


Sanitasi Sarana Transportasi, Mahasiswa Politeknik Kesehatan Jakarta II, tahun
2007-2008.

Jurusan Kesehatan Lingkungan.2008.Proposal Praktek Kerja Lapangan


Sanitasi Tempat-tempat Umum dan Wisata, Mahasiswa Politeknik Kesehatan
Jakarta II, tahun 2007-2008.

Jurusan Kesehatan Lingkungan.2008.Proposal Praktek Kerja Lapangan


Sanitasi Lingkungan Kerja/Industri, Mahasiswa Politeknik Kesehatan Jakarta II,
tahun 2007-2008.

Kepmenkes No. 1407 / MENKES / SK / XI / 2002 Tentang Pedoman


Pengendalian Dampak Pencemaran Udara

Mulia, Ricki M. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit Graha


Ilmu

Permenkes RI No. 416 tahun 1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan


Kualitas Air.

UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan

UU No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah


KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
Tlp: 021-7231826 Fax 021-7222387
email: kesling@poltekkesjkt2.ac.id

Lampiran I

CHECKLIST SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM PASAR

Data institusi

Nama institusi :
Tanggal pelaksannaan :
Pemeriksa :

No Variabel Komponen Ya Tidak Ket.

A LOKASI 1. Tidak terletak pada


daerah rawan
bencana
2. Tidak terletak pada
daerah rawan
kecelakaan
3. Tidak terletak pada
daerah

bekas pembuangan
akhir
4. Mempunyai

batas wilayah yang


jelas
B BANGUNAN
PASAR
1 Umum Bangunan dan rancang
bangunan sesuai
dengan
peraturan yang berlaku
2 Penataan ruang 1. Pembagian area
dagang sesuai

dengan
peruntukannya
2. Zoning

dengan identitas
lengkap
18
Pedoman Praktek Kerja Lapangan (PKL) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
Tlp: 021-7231826 Fax 021-7222387
email: kesling@poltekkesjkt2.ac.id

3. Lebar Lorong antar


los minimal 1,5 m
4. Pestisida dan bahan

berbahaya beracun
terpisah dengan
zona makanan dan
bahan pangan
3 Ruang kantor 1. Ventilasi minimal 20% dari
pengelola luas lantai
2. Pencahayaan minimal 100
lux
3. Tersedia toilet dan tempat
cuci tangan
4 Tempat penjualan
bahan pangan
dan makanan
4.1 Tempat penjualan 1. Meja tempat penjualan
bahan pangan a. Tahan karat
basah b. Rata
c. Kemiringan
d. Tinggi 60 cm
2. Karkas daging digantung
3. Alas pemotong (talenan)
tidak terbuat dari kayu, tidak
beracun, kedap air dan
mudah dibersihkan
4. Tempat penyimpanan bahan
pangan dengan rantai dingin
bersuhu (4-10°C)
5. Saluran pembuangan limbah
a. Tertutup
b. Kedap air
6. Tempat Sampah :
a. Terpisah (sampah basah
& kering)
b. Kedap air
c. Tertutup
7. Bebas binatang penular
penyakit (vektor) & tempat
Perindukannya

19
Pedoman Praktek Kerja Lapangan (PKL) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
Tlp: 021-7231826 Fax 021-7222387
email: kesling@poltekkesjkt2.ac.id

4.2 Tempat penjualan 1. Meja tempat


bahan pangan penjualan dengan :
kering a. Permukaan rata
b. Mudah dibersihkan
c. Tinggi minimal 60cm
2. Meja terbuat dari bahan tahan
karat dan bukan dari kayu
3. Tempat sampah :
a. Terpisah basah & kering
b. Kedap air
c. Tertutup
4. Tempat cuci
tangan dilengkapi :
a. Sabun
b. Air mengalir
5. Bebas vektor penular
penyakit dan tempat
perindukannya
4.3 Tempat penjualan 1. Tempat penyajian makanan :
makanan a. Tertutup
matang/siap saji b. Bahan tahan karat
c. Permukaan rata
d. Mudah dibersihkan
e. Tinggi minimal 60 cm
2. Tempat cuci
tangan dilengkapi :
a. Sabun
b. Air mengalir
3. Tempat cuci peralatan :
a. Kuat
b. Aman
c. Tidak berkarat
d. Mudah dibersihkan
4. Saluran pembuangan limbah :
a. Tertutup
b. Kedap air
5. Tempat sampah :
a. Terpisah basah
dan kering
b. Kedap air
c. Tertutup
6. Bebas vektor penular
20
Pedoman Praktek Kerja Lapangan (PKL) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
Tlp: 021-7231826 Fax 021-7222387
email: kesling@poltekkesjkt2.ac.id

penyakit dan tempat


perindukannya
4.4 Area parkir 1. Ada pemisah yang jelas
dengan batas wilayah pasar
2. Parkir mobil, motor, sepeda,
andong/delman,

becak terpisah
3. Tersedia area parkir khusus
kendaraan pengangkut
hewan hidup
4. Tidak ada genangan air
5. Tersedia tempat
sampah setiap
radius 10 m
6. Ada jalur dan tanda masuk
dan keluar kendaraan yang
jelas
7. Ada tanaman penghijauan
8. Adanya area resapan air
5 Kontruksi
1 Atap 1. Atap :
a. Kuat
b. Tidak bocor
c. Tidak menjadi tempat
perindukan vektor
2. Kemiringan atap cukup dan
tidak memungkinkan
genangan air
3. Atap dengan ketinggian lebih
10 m dilengkapi penangkal
petir
2 Dinding 1. Keadaan dinding :
a. Bersih
b. Tidak lembab
c. Berwarna terang
2. Permukaan dinding yang
selalu terkena percikan air
terbuat dari :
a. Bahan yang kuat
b. Kedap air

21
Pedoman Praktek Kerja Lapangan (PKL) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
Tlp: 021-7231826 Fax 021-7222387
email: kesling@poltekkesjkt2.ac.id

3 Lantai 1. Keadaan lantai :


a. Kedap air
b. Rata
c. Tidak licin
d. Tidak retak
e. Mudah dibersihkan
2. Lantai kamar mandi, tempat
cuci dan
sejenisnya
mempunyai kemiringan ke
saluran pembuangan
4 Tangga 1. Tinggi, lebar, kemiringan
sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
2. Terdapat pegangan tangan
3. Kuat dan tidak licin
5 Ventilasi Minimal 20% dari luas lantai
6 Pintu Khusus kios/los penjual daging,
ikan, dan sejenisnya menggunakan
pintu yang dapat membuka dan
menutup sendiri atau tirai plastic
untuk
menghalangi binatang atau serangga
penular penyakit
C SANITASI
1 Air bersih 1. Air bersih selalu tersedia
dalam jumlah yang cukup
(minimal 40 liter per
pedagang)
2. Kualitas air bersih memenuhi
syarat kesehatan
3. Jarak sumber air bersih
dengan septic tank minimal
10 m
4. Pengujian air bersih
dilakukan 6 bulan sekali
2 Kamar mandi 1. Toilet :
a. Terpisah (laki-laki
dan perempuan)
b. Jumlah cukup
2. Tersedia bak dan air bersih
dengan jumlah cukup dan
22
Pedoman Praktek Kerja Lapangan (PKL) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
Tlp: 021-7231826 Fax 021-7222387
email: kesling@poltekkesjkt2.ac.id

bebas jentik
3. Toilet dengan leher angsa
4. Tersedia tempat cuci tangan
dan sabun
5. Tersedia tempat sampah yang
tertutup
6. Tersedia septic tank dengan
lubang peresapan yang
memenuhi syarat kesehatan
7. Letak toilet minimal 10 m dari
tempat penjualan makanan
dan bahan pangan
8. Ventilasi minimal 20% dari
luas lantai
9. Pencahayaan minimal 100
lux
10. Lantai kedap air, tidak licin,
mudah dibersihkan, dengan
kemiringan cukup
3 Pengelolaa 1. Setiap kios/Lorong/los
n sampah tersedia tempat sampah
basah dan kering
2. Tempat sampah terbuat dari :
a. Bahan kedap air
b. Tidak mudah berkarat
c. Kuat
d. Tertutup
e. Mudah dibersihkan
3. Tersedia alat
pengangkut sampah :
a. Kuat
b. Mudah dibersihkan
4. Tersedia tempat
pembuangan sampah
sementara (TPS) :
a. Kuat
b. Kedap air
c. Mudah dibersihkan
d. Mudah dijangkau

23
Pedoman Praktek Kerja Lapangan (PKL) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
Tlp: 021-7231826 Fax 021-7222387
email: kesling@poltekkesjkt2.ac.id

5. TPS tidak menjadi tempat


perindukan binatang penular
penyakit
6. TPS tidak dijalur utama pasar
dan berjarak minimal 10 m
dari bangunan pasar
7. Sampah diangkut minimal
1x24 jam
4 Drainage 1. Tertutup dengan kisi-kisi,
terbuat dari logam dan
mudah
Dibersihkan
2. Limbah cair mengalir lancer
3. Limbah cair harus memenuhi
baku mutu
4. Tidak ada bangunan diatas
saluran
5. Pengujian kualitas limbah
cair berkala setiap 6 bulan
sekali
5 Tempat cuci 1. Lokasi mudah dijangkau
tangan
2. Dilengkapi sabun
3. Tersedia air mengalir
6 Binatang penular 1. Los makanan siap saji dan
penyakit/vektor bahan pangan harus bebas
dari lalat, kecoa dan tikus
2. Angka kepadatan tikus harus
Nol
3. Angka kepadatan kecoa
maksimal 2 ekor per plate di
titik pengukuran
4. Angka kepadatan lalat
maksimal 30 per gril net di
tempat sampah dan drainage
8 Desinfeksi pasar 1. Dilakukan secara menyeluruh
1 hari dalam sebulan
2. Bahan desinfektan tidak
mencemari lingkungan
D PERILAKU HIDUP
BERSIH DAN

24
Pedoman Praktek Kerja Lapangan (PKL) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
Tlp: 021-7231826 Fax 021-7222387
email: kesling@poltekkesjkt2.ac.id

SEHAT
1 Pedagang 1. Pedagang daging/unggas,
ikan menggunakan alat
dan pekerja pelindung diri
2. Berprilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS)
3. Dilakukan

pemeriksaan kesehatan bagi


pedagang secara berkala
minimal 6 bulan sekali
4. Pedagang makanan siap saji
tidak sedang menderita
penyakit menular langsung
seperti : diare, hepatitis,
TBC, kudis, dll
2 Pengunjung 1. Berprilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS)
2. Cuci tangan dengan sabun
setelah

memegang unggas/hewan
hidup, daging atau ikan
3 Pengelola Memahami dan mempunyai
keterampilan tentang hygiene
sanitasi dan keamanan pangan
E KEAMANAN
1 Pemadam 1. Tersedia peralatan pemadam
kebakara kebakaran dengan jumlah
n cukup dan berfungsi
2. Tersedia hidran air
3. Letak peralatan pemadam
kebakaran mudah dijangkau
dan ada petunjuk arah
penyelamatan
4. Adanya SOP penggunaan alat
pemadam kebakaran
2 Keamanan 1. Ada pos keamanan
2. Ada petugas keamanan
F FASILITAS
LAIN

25
Pedoman Praktek Kerja Lapangan (PKL) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
Tlp: 021-7231826 Fax 021-7222387
email: kesling@poltekkesjkt2.ac.id

1 Tempat ibadah 1. Tersedia tempat ibadah yang


bersih dan tempat wudhu
2. Tersedia air yang cukup
3. Ventilasi dan pencahayaan
sesuai dengan persyaratan
2 Tempat penjualan 1. Tersedia tempat khusus yang
unggas hidup terpisah dari pasar utama
2. Mempunyai akses masuk dan
keluar kendaraan pengangkut
unggas tersendiri
3. Kandang tempat
penampungan unggas kuat
dan mudah dibersihkan
4. Tersedia fasilitas pemotongan
unggas umum yang
memenuhi syarat
5. Tersedia sarana cuci tangan
dengan sabun dan air bersih
6. Tersedia saluran pembuangan
Limbah
7. Tersedia penampungan
sampah terpisah dari sampah
pasar
8. Tersedia sarana desinfeksi
khusus di pintu masuk
3 Tersedia pos Tersedia ruang/pos pelayanan
pelayanan kesehatan dan pertolongan pertama
kesehatan pada kecelakaan (P3K)
dan
pertolongan
pertama

pada kecelakaan
(P3K)

26
Pedoman Praktek Kerja Lapangan (PKL) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
Tlp: 021-7231826 Fax 021-7222387
email: kesling@poltekkesjkt2.ac.id

Lampiran II

Kuesioner

Petunjuk Pengisian :

 Isilah data dibawah ini dengan menggunakan huruf cetak dan


keterangan yang benar
 Berikan tanda silang (X) pada jawaban yangb saudara anggap
benar

A. DATA UMUM

1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis kelamin : Laki-laki / perempuan
4. Pendidikan terakhir : a. SD b. SMP c. SLTA/Sederajat
5. Akademik / Perguruan Tinggi (D3/S1/S2/S3)
6. Lama bekerja :
7. Bagian :
8. Status : a. Belum Menikah b. Menikah

B. Data Khusus
1.1 Pengetahuan
1. Apakah yang dimaksud dengan sampah?
a. Suatu benda atau bahan yang tidak dipakai, tidak digunakan, tidak
disenangi, atau sesuatu yang dibuang
b. Bangkai, kotoran hewan dan manusia
c. Barang serbaguna
2. Apa akibat buruk yang akan terjadi bila sampah tidak dikelola
dengan baik?
a. Menimbulkan bibit penyakit dan tempat berkembang biaknya vektor dan
binatang penganggu
b. Menyebabkan bau tidak sedap
c. Menyebabkan demam

27
Pedoman Praktek Kerja Lapangan (PKL) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
Tlp: 021-7231826 Fax 021-7222387
email: kesling@poltekkesjkt2.ac.id

3. Berapa kali sebaiknya sampah diangkut dari kis/los ke TPS?


a. Sehari sekali
b. Dua hari sekali
c. Tiga hari sekali

1.2 Sikap
1. Menurut saudara, setuju apabila pengangkutan sampah dari kios/los
ke TPS mengguanakan gerobak?
a. Setuju b. Ragu-ragu c. Tidak setuju
2. Menurut saudara setuju apabila TPS kuat, tidak bocor, dan tertutup?
a. Setuju b. Ragu-ragu c. Tidak setuju
3. Apakah saudara setuju bila pada sampah di TPS dipisah sesuai jenisnya?
a. Setuju b. Ragu-ragu c. Tidak setuju

1.3 Tindakan
1. Apa saudara membuang sampah pada tempatnya?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak Pernah
2. Apa pihak pengelola mengadakan sosialisasi mengenai
pengelolaan sampah ke pedagang ?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak Pernah
3. Apa pihak pengelola mengadakan kegiatan rutin pembersihan pasar ?
b. Ya
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah

1.4. Data Khusus (Pengetahuan Pencegahan Covid 19)


1. Apakah penyakit Covid 19 dapat menular?
a. Tidak
b. Mungkin
c. Ya
28
Pedoman Praktek Kerja Lapangan (PKL) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
Tlp: 021-7231826 Fax 021-7222387
email: kesling@poltekkesjkt2.ac.id

2. Apakah cuci tangan pakai sabun saat Pandemi Covid 19 itu penting?
a. Penting
b. Biasa saja
c. Tidak penting
3. Bagaimana cara memakai masker yang benar?
a. Masker menutupi mulut saja
b. Masker menutupi hidung dan mulut
c. Masker dipakai dibawah dagu
4. Apa yang akan saya lakukan bila seseorang tidak menggunakan
masker ditempat-tempat umum?
a. Menegur
b. Melapor pada pihak berwajib
c. Membiarkan saja

29
Pedoman Praktek Kerja Lapangan (PKL) Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Jakarta II

Anda mungkin juga menyukai