27 Mei 2021
Outline
www.pln.co.id 2
Carbon Neutral 2060
1a
3
Pertumbuhan Kebutuhan Listrik Membuka Ruang Yang Sangat
Besar Untuk Membangun Pembangkit Berbasis EBT
www.pln.co.id |4
Timeline Retirement PLTU Batubara Menuju Carbon Neutral
2060
REPLACEMENT
RENCANA PLTU DAN RETIREMENT RETIREMENT ULTRA RETIREMENT ULTRA
PLTMG DENGAN PLT SUBCRITICAL TAHAP SUPERCRITICAL TAHAP SUPERCRITICAL
EBT BASELOAD 1,1 GW KEDUA (9 GW) PERTAMA (24 GW) TERAKHIR (5 GW)
www.pln.co.id
•0
|5
Inovasi Teknologi Baterai Diperkirakan Mampu Membuat EBT
Baseload Berkompetisi dengan PLTU Batubatara
www.pln.co.id |6
Tahun 2060 Seluruh Pembangkit Di Indonesia
Sudah Menggunakan Energi Bersih
www.pln.co.id |7
Agar Sektor Transportasi Bertransisi Menuju Low Carbon
Maka Diperlukan Pergeseran Dari BBM Menjadi Listrik
www.pln.co.id |8
Konversi Kompor LPG Ke Kompor Induksi Mengurangi Impor,
Mengurangi Subsidi, Dan Menurunkan Emisi CO2
www.pln.co.id |9
RUPTL 2021-2030
23% EBT TAHUN 2025
1b
10
Elastisitas Pertumbuhan Kebutuhan Listrik
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Catatan: - Outlier di 2020, Penjualan turun drastis akibat Pandemic COVID www.pln.co.id |11
- Setelah recovery dari pandemic, penjualan diperkirakan boosting pada tahun 2023/2024
Proyeksi Penjualan Listrik Indonesia 2021-2030:
Terjadi Perlambatan Pertumbuhan Beban Selama 3 Tahun
www.pln.co.id |12
Rencana Penambahan Pembangkit
EBT Lain PLT EBT
3.692 Baseload
9% [VALUE] EBT Lain; PLT EBT
PLTP 4.030; Baseload
[PERCENTA PLTP; 4%
3.490 ;
GE] 5.933;
9% [VALUE];
PLTU 6% [PERCEN
14.992 PLTA; TAGE]
PLTU;
63,2
GW
39,9 38% 14.148;
14%
99,9 44.362;
45%
GW
PLTA
8.986
GW
22% PLTG/MG
PLTG/MG/
/GU/D;
GU/D 30.360;
7.631 30%
Kapasitas terpasang 19%
2020 Kapasitas terpasang
DRUPTL 2021-2030 akhir 2030
Kapasitas terpasang pembangkit PLN pada tahun 2020 adalah 63,2 GW. Direncanakan penambahan pembangkit sebesar 39,9 GW dalam
waktu 10 tahun ke depan. Penambahan pembangkit yang agresif adalah penambahan pembangkit EBT. PLTU batubara tidak ada
penambahan baru hanya penyelesaian proyek-proyek on going dan sudah PPA.
Penambahan kapasitas pembangkit EBT sekitar 16,1 GW atau 39,5% yang terdiri dari PLTA 9, PLTP 3,5 GW dan EBT Lain 3,7 GW.
Kebutuhan PLTU untuk melayani beban dasar setelah tahun 2025 akan dilayani dengan pembangkit EBT yang mampu baseload 24 jam atau
disebut PLT EBT Baseload seperti PLTS+Batere, PLTB+Batere, PLTA, PLTP, PLTBM, dll.
Catatan: Kapasitas tahun 2030 telah memperhitungkan pembangkit retired/mothballed sekitar 3,1 GW www.pln.co.id |13
Akibat Penambahan Kapasitas Yang Sangat Besar (12.998 MW) Dibarengi
Pertumbuhan Beban Yang Lambat Maka Sistem Jawa-Bali Oversupply
www.pln.co.id |14
Akibat Penambahan Kapasitas Yang Sangat Besar (5.548 MW) Dibarengi
Pertumbuhan Beban Yang Lambat Maka Sistem Sumatera Oversupply
EBT: 23,1% BB: 62,1% Dalam rangka mencapai bauran EBT 23% pada tahun 2025 dan
Gas: 14,4% BBM: 0,4% mengurangi bauran energi batubara dari 62,4% menjadi 58,5% pada tahun
Skenario Low Carbon 2030, maka dilakukan upaya sbb:
1. Penyelesaian Program 7 GW FTP II dan 35 GW diselesaikan pada
tahun 2026 (bauran batubara paling tinggi 62,4%). Dengan skenario
Low Carbon bauran energi batubara diturunkan menjadi 58,5% di
tahun 2030.
2. Implementasi co-firing biomasa pada PLTU PLN dengan porsi rata-
rata 10% untuk PLTU di Jawa-Bali dan 20% untuk PLTU di luar Jawa-
Bali, dengan CF 70%, total kapasitas ekuivalen 2.700 MW, dan
membutuhkan biomassa 8 sd 16 juta ton/tahun.
3. Kontribusi dari co-firing dalam bauran energi adalah sekitar 3-6%.
4. Program Dediselisasi PLTD tersebar 588 MW menjadi PLTS 1,2 GWp
dan Batere.
5. Pembangunan 1,1 GW PLTS dan 1 GW PLTB untuk mencapai bauran
EBT 23% pada tahun 2025.
6. Kebutuhan sekitar 1,1 GW PLTU setelah tahun 2025 digantikan
dengan PLT EBT Baseload seperti PLTS+BESS, PLTB+BESS, PLTA,
PLTBM, maupun PLTP.
Bauran EBT Tahun 2025: 7. Retirement 1,1 GW PLTU Sub Critical di Muarakarang, Priok,
PLTA 8,0%, PLTP 7,6%, Biomassa 6,0%, EBT Lain 1,5%, Total Tambaklorok dan Gresik pada tahun 2030.
23,1%.
www.pln.co.id |16
Co-firing Sebagai Upaya Utama Untuk Memenuhi Bauran
23% EBT Pada Kondisi Oversupply
www.pln.co.id |17
Pentingnya Konversi
Roadmap PLN untuk 15 Juta pengguna Kompor LPG ke Kompor Induksi dalam 10 Tahun
2030
15 juta
12 juta 63,85 T
9 juta 52,17 T
42,32 TWh 157.648 kg
2021-2025
33,48 T
5 juta
101.177 kg
24,6 TWh
2021
19,46 T
1 juta
58.824 kg
984 GWh
Keterangan Asumsi
778 M Jumlah pengguna Rata-rata penggunaan LPG = 11 kg/bln
2.353 kg Kenaikan Penjualan kWh Rata-rata penggunaan Kompor Induksi = 82 kWh/bln
Penurunan Subsidi LPG Subsidi LPG = Rp 5.692/kg
Penurunan Emisi Gas Karbon Emisi Gas Karbon = 17,2 mg/kg
www.pln.co.id |19
Optimalisasi Aset Pembangkit ke Sistem Luar Jawa
Catatan: diperlukan kajian relokasi pembangkit untuk memperoleh biaya yang optimal dan garansi manufacture untuk beroperasi selama 15 sd 20 tahun
www.pln.co.id |20
PERKEMBANGAN
02 PROGRAM PLN MELISTRIKI
DESA DAERAH INDONESIA
TIMUR
21
PETA KELISTRIKAN DESA INDONESIA TIMUR – S.D. APRIL 2021
TOTAL
98.66 97.32
24.833 DESA
Daerah Indonesia Timur
RDB (%) RE (%)
www.pln.co.id |22
Upaya Melistriki “433 Desa” Belum
Berlistrik NTT 4/4 desa
PENCAPAIAN Grid
61 desa Papua 5/9 desa
100 DESA Pabar 40/48 desa
GRID
UP3 SOFIFII
UP3 TERNATE
P. Bacan
P. Obi
P. Misool P. Papua
P. Taliabu
P. Sulawesi
UP3 MASOHI
P. Seram
P. Buru
P. Ambon
UP3 AMBON
Kep. Aru
UP3 TUAL
UP3 SAUMLAKI
Jarak Lokasi :
Utara Selatan : 1.164 KM
Timur Barat : 1.248 KM P. Wetar P.Yamdena
P. Alor - NTT
Timor Leste
P. Lakor www.pln.co.id| |
www.pln.co.id
Rencana Menyalakan Lisdes 97 lokasi PLTD
Tahap 1
Relokasi 60 SPD dari PLTD Eksisting dengan kapasitas 5,9 MW
untuk 28 PLTD
Tahap 2
Tahapan Penyalaan
Penyediaan 169 SPD dengan kapasitas 15,48 MW untuk 84 PLTD
Lisdes (termasuk tambahan SPD untuk 16 PLTD Tahap 1)
Tahap 3
Pembangunan PLTS Hybrid di 97 Lokasi PLTD
Dari 97 lokasi terdapat 1 lokasi PLTD (Pulau Dai terdiri dari 3 desa) yang akan ditarik jaringan dari PLTD eksisting
terdekat.
www.pln.co.id |25
PENYELESAIAN PROYEK
03 PEMBANGKIT TERKENDALA
26
SULAWESI
34 Pembangkit KALIMANTAN
Operasi
17. PLTU Gorontalo 2x25 MW
Terkendala Operasi
8. PLTU Malinau 2 x 3 MW
18. PLTU Ampana 2x3 MW
21. Kendari Extension 1 x 10 MW
11. PLTU Tanjung Redep 2x7 MW
On Progres On Progres
Status Jumlah Kap (MW) 6. PLTU Parit Baru 2 x 50 MW 16. PLTU Talaud 2 x 3 MW
MALUKU PAPUA
7. PLTU Bengkayang 2 x 27,5 MW 19. PLTM Lapai 2 2 x 2 MW On Progres
Operasi 7 114 10. PLTU Tanjung Selor 2 x 7 MW 8. PLTM Buleleng 2 x 0,6 MW
30. PLTU Sofifi 2 x 3 MW
Dilanjutkan 15 336,8 13. PLTU Sampit 2 x 25 MW Tidak Dilanjutkan
15. PLTU Kotabaru 2 x 7 MW 32. PLTM Kalibumi 2 x 1,3 MW
Tidak Dilanjutkan 12 177 Tidak Dilanjutkan
22. PLTU Raha 2 x 3 MW 33. PLTU Timika 4 x 7 MW
Total 34 627,8 23. PLTU Wangi-wangi
9. PLTU Tarakan Tidak Dilanjutkan
24. PLTU Bau Bau
12. PLTU Kuala Pambuang 8 34. PLTU Jayapura 2 x 15 MW
9
14. PLTU Buntok 2 x 7 MW 31. PLTU Ambon 2 x 15 MW
10
SUMATERA 4 11
Operasi 16
7 17 30
1. PLTU Tembilahan 2x7 MW
1 6
Tidak Dilanjutkan 18
2
2. PLTU Kuala Tungkal 2x7 MW 3 14
13
3. PLTU Bengkalis 2x10 MW 34
12 15
5 19 20 31 32
4. PLTU Ipuh Seblat 2x3 MW
21 33
5. PLTU Tembilahan (IPP) NUSA TENGGARA
22 24
2x5,5 MW
23 Operasi
On Progres 26 27 On Progres
25
Tidak Dilanjutkan 28 26. PLTU Bima 2 x 10 MW
27. PLTU Alor 2 x 3 MW
29
28. PLTU Atambua 4 x 6 MW
29. PLTU Rote 2 x 3 MW www.pln.co.id |27
7 PROYEK DILANJUTKAN - SELESAI DAN BEROPERASI
www.pln.co.id |28
15 PROYEK DILANJUTKAN DALAM TAHAP PENYELESAIAN
• GI 150 kV Kuala Tungkal 30MVA, Progress 78,81 % estimasi operasi Desember 2021
1 PLTU Kuala Tungkal (2x7 MW)
• Transmisi 150kV Muara Sabak - Kuala Tungkal, progres 39,39 %, dan estimasi operasi Desember 2021
• GI 150 kV Muko-Muko 60MVA, progres 27,17 %, dan estimasi operasi Desember 2022
2 PLTU Ipuh Seblat (2x3 MW)
• Transmisi 150 kV Tapan – Muko-Muko, progres 29,65 %, dan estimasi operasi Desember 2022
• GI 150 kV Bengkalis 30 MVA, estimasi operasi Desember 2023
3 PLTU Bengkalis (2x10 MW)
• Transmisi 150 kV KID – Bengkalis, estimasi operasi Desember 2023
• Pembangunan Gardu Induk 150 kV Tembilahan 60 MVA, dalam tahap konstruksi progres 88,4% dan target COD Jun 2021
4 PLTU Tembilahan IPP (2x5,5 MW)
• Transmisi 150 kV Rengat – Tembilahan 120 kms, dalam tahap konstruksi progres 94,37% dan target COD Jun 2021
• Pembangunan Gardu Induk 150 kV Kuala Pambuang 30 MVA, dalam tahap konstruksi progres 62,66% dan target COD Des 2021
5 PLTU Kuala Pambuang (2x3 MW)
• Transmisi Sampit – Kuala Pambuang 160 kms, dalam tahap konstruksi progres 56,32 % dan target COD Des 2021
• Gardu Induk 150 kV Buntok 30 MVA, sudah operasi Maret 2018
6 PLTU Buntok (2x7 MW)
• Transmisi Tanjung – Buntok, sudah operasi Maret 2018
7 PLTU Tarakan (2x7 MW) • PLTMG Gunung Belah 2x18 MW, estimasi Desember 2022
9 PLTU Wangi - Wangi (2x3 MW) Disubstitusi dengan PLTD tersebar (daerah 3T) dan operasi 2018
10 PLTU Bau-Bau (2x10 MW) Disusbtitusi dengan PLTMG Bau-Bau dan, operasi September 2019
11 PLTU Jayapura (2x15 MW) Disubstitusi dengan PLTMG MPP Jayapura, dan operasi pada November 2018
12 PLTU Ambon (2x15 MW) Disubstitusi dengan Relokasi BMPP Sambelia dan PLTMG Ambon, dan direncanakan operasi pada akhir 2023
www.pln.co.id |30
LAPORAN
04 KEUANGAN PLN 2020
AUDITED
31
LAPORAN KEUANGAN (LK) & EFISIENSI
EXECUTIVE • LK PLN yang diaudit oleh KAP Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis &
SUMMARY Rekan (PwC Indonesia) telah diterbitkan tanggal 24 Mei 2021 dengan opini KAP adalah
wajar tanpa modifikasian (WTP).
• Tahun 2020, Perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar Rp5,99 T naik sebesar
38,7% dibandingkan tahun 2019 yang membukukan laba sebesar Rp4,3 T. Peningkatan
laba ini terutama disebabkan oleh efisiensi beban usaha (beban usaha turun Rp14,4 T)
Sehingga meskipun pendapatan usaha turun, perusahaan masih mampu membukukan
Pencapaian Kinerja Keuangan laba.
• Total Aset per 31 Desember 2021 sebesar Rp1.589,1 T naik sebesar 0,3%
Tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019 . Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan piutang
kepada pemerintah. Total ekuitas per 31 Desember 2020 sebesar Rp939,8 T naik
sebesar 1,1% dibandingkan tahun 2019 dikarenakan adanya kenaikan profitabilitas.
• Efisiensi tahun 2020:
1. Catatan BPK, komponen utama BPP turun sebesar Rp32,5 T
2. Asersi non BPP lebih wajar dengan penurunan koreksi BPK sebesar Rp1,3 T
dibandingkan tahun 2019
RASIO KEUANGAN
• EBITDA Tahun 2020 sebesar Rp86,8 T naik sebesar 6,2% dibandingkan tahun 2019
yang mencapai sebesar Rp81,7 T dan EBITDA Margin sebesar 25,1%. Apabila tahun
2020, PLN tidak menerapkan PSAK 72 maka nilai EBITDA adalah Rp92,7 T naik
sebesar 13,2% dibandingkan tahun 2019
• DSCR tahun 2020 sebesar 1,84x sehingga covenant pinjaman perusahaan terpenuhi
• Saldo Interest Bearing Debt per 31 Desember 2020 Rp452,4 T turun sebesar 0,4%
dibandingkan saldo per 31 Desember 2019 sebesar Rp454,2 T. Penurunan ini
terutama disebabkan adanya pelunasan lebih besar dibandingkan penarikan utang
baru
www.pln.co.id |33
Laba Rugi
(Rp. Triliun, kecuali dinyatakan lain)
Tahun 2020 Tahun 2019 YOY % Change Pencapaian 2020 terhadap RKAP Tahunan
Pendapatan Usaha
Pendapatan Usaha 279,5 285,6 -2,1%
Tahun 2020, Perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar Rp6,0 T meningkat 38,7% dari tahun lalu
terutama disebabkan efisiensi beban usaha sehingga beban usaha sebesar 4,6% atau Rp14,4 T
www.pln.co.id |34
NERACA
(Rp. Triliun, kecuali dinyatakan lain)
2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Kas dan setara kas meningkat sebesar 17,5% dari saldo per 31 Desember
2019 dikarenakan adanya upaya prioritasi investasi dan penggunaan kas Ekuitas naik sebesar 1,1% terutama dikarenakan meningkatnya profitabilitas
serta adanya penerimaan piutang kompensasi
www.pln.co.id |35
ARUS KAS
(Rp. Triliun, kecuali dinyatakan lain)
CF Waterfall s.d. 31 Des 2020 vs 2019 Pencapaian vs RKAP 2020
95,2 (68,7)
Komponen Pendapatan Usaha Tahun 2020 YOY % Change vs RKAP 2020 % Change Catatan
• Komponen terbesar pendapatan usaha tahun 2020
adalah penjualan TL yaitu mencapai 80% dari
0% 20% 40% 60% 80% 100% pendapatan usaha atau sebesar Rp274,9 T.
Sedangkan pendapatan subsidi dan kompensasi
sebesar Rp65,9 T atau sebesar 19% dari pendapatan
Penjualan TL 274,9
usaha
0% 8%
• Dari sisi kWh jual, tahun 2020 mengalami penurunan
sebesar 0,8% dari semula di tahun 2019 sebesar
245.518 GWh menjadi sebesar 243.583 GWH di tahun
Subsidi + Kompensasi
2020
65,9
-11% -22%
• Secara total pendapatan usaha tahun 2020 lebih
kecil sebesar 3,9% atau Rp14,2 T dibandingkan tahun
2019 yang membukukan pendapatan usaha sebesar
Lain-lain
Rp359,6 T
4,3
63% -29%
• Penurunan ini terutama disebabkan penurunan
pendapatan penyambungan pelanggan sebagai akibat
penerapan PSAK 72 di tahun 2020.
Penyambungan pelanggan 0,3
-86% • Apabila dibandingkan dengan RKAP tahun 2020,
-95%
pendapatan usaha + subsidi tahun 2020 lebih rendah
sebesar 0,2% atau Rp0,8 T.
345,4 -0,2%
-4% • Pencapaian tersebut terutama disebabkan efisiensi
sehingga pendapatan subsidi dan kompensasi lebih
rendah 22% dibandingkan RKAP 2020
www.pln.co.id |37
Beban Usaha
(Rp. Triliun, kecuali dinyatakan lain)
Komponen Beban Usaha Tahun 2020 YOY % Change vs RKAP % Change Catatan
• Komponen terbesar BPP tahun 2020 adalah
beban bahan bakar (BBM) yaitu sebesar
0% 10% 20% 30% 40% Rp106,0 T atau mencapai 35% dari beban
usaha.
BBM 106,0 -22,1% -13,2%
• Secara total beban usaha tahun 2020 lebih
kecil sebesar 4,6%% atau Rp14,4 Tn
Pembelian TL 98,7 18,1% -1,8%
dibandingkan tahun 2019
www.pln.co.id |38
TERIMA KASIH