Anda di halaman 1dari 10

KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL

MAKALAH

Diajukan Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Komunikasi antar personal
Dosen Pengampu: Didi Karsidi, M.Pd

Disusun Oleh:
Ivan Bayhaqi NIM: 1920.01.04.0001

PROGRAM STUDI S1 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) AL-
AMIN INDRAMAYU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penyusunan
makalah dengan judul “Komunikasi antar personal” dapat terselesaikan tepat waktu.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi antar personal.
Sebagai ungkapan rasa syukur terselesaikannya penyusunan makalah ini,
penulis menyampaikan ucapan terimakasih Bapak Didi Karsidi, M.Pd., Selaku dosen
mata kuliah Komunikasi antar personal semoga penulisan makalah ini dapat
bermanfaat bagi berbagai pihak yang membaca makalah ini. Kritik dan saran dari
berbagai pihak sangat penulis harapkan untuk perbaikan makalah ini.

Indramayu, 7 Maret 2021

Penulis,
DAFTAR ISI

COVER...........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii

BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................2

BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Pengertian, Peran dan Fungsi Kurikulum.............................................................3
B. Peranan Kurikulum...............................................................................................4
C. Kurikulum Ideal dan Aktual..................................................................................6
D. Kurikulum Pendidikan IPS...................................................................................7

BAB III..........................................................................................................................9
PENUTUP.....................................................................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................................9
B. Saran......................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk sosial yang hidup serta melaksanakan segala
aktivitasnya selaku dalam kelompok sosial, komunitas, organisasi ataupun
masyarakat. Dalam kehidupannya tiap manusia berhubungan dengan sesamanya.
Oleh sebab itu, manusia tidak bisa menjauhi dari sesuatu aksi yang diucap
komunikasi. Tanpa disadari ataupun tidak, komunikasi ialah bagian dari kehidupan
manusia itu sendiri. Di sisi lain, untuk menjalakan rasa kemanusiaan yang akrab,
dibutuhkan silih penafsiran diantara sesama anggota masyarakat. Dalam perihal ini
komunikasi memainkan peranan penting yang berarti, terlebih untuk manusia.
Totalitas kegiatan itu hendak terselenggara dengan baik lewat komunikasi antar
individu.
Komunikasi ialah sesuatu proses 2 arah yang menciptakan pertukaran data
serta penafsiran antara tiap- tiap orang yang ikut serta. Komunikasi ialah dasar dari
segala interaksi antar manusia. Komunikasi ialah kebutuhan hakiki dalam
kehidupan manusia buat silih ubah mengubah data. Sebab tanpa komunikasi,
interaksi antar manusia baik yang dicoba secara perorangan, kelompok ataupun
organisasi tidak hendak bisa jadi terjalin. Manusia membutuhkan kehidupan sosial,
ialah kehidupan bermasyarakat. Sebagian besar interaksi manusia berlangsung
dalam suasana komunikasi interpersonal (komunikasi antar individu).
Komunikasi antar individu sangat berarti dicoba untuk menunjang
kelancaran komunikasi dalam organisasi. Sistem komunikasi dan ikatan antar
individu yang baik hendak meminimalisir kesenjangan antara bermacam pihak
dalam organisasi serta meminimalisir rasa silih tidak yakin dan kecurigaan di area
kerja. Komunikasi yang baik ialah mediator dalam proses kerjasama serta
transformasi data dalam menunjang kemajuan organisasi. Komunikasi yang baik
tetap memunculkan hawa keterbukaan, demokratis, rasa tanggung jawab,
kebersamaan serta rasa mempunyai organisasi.
Sanggup melaksanakan interaksi ialah anugerah yang tidak ternilai
biayanya yang dipunyai tiap manusia, walaupun dalam kenyataanya banyak
hambatan yang hendak dialami masing- masing orang dalam melaksanakan
interaksi lewat komunikasi. Proses komunikasi yang berlangsung secara tatap
muka, sehingga membolehkan pesertanya bisa menangkap respon yang
ditimbulkan. Perihal ini yang kerap jadi kasus dikala 2 orang ataupun lebih yang
mempunyai karakter serta kepribadian berbeda silih melaksanakan interaksi,
terkadang terdapat hal- hal yang ditimbulkan serta menjadikan suasana jadi tidak
aman.
Tiap orang mempunyai metode berfikir yang berbeda, paling utama dalam
menuntaskan sesuatu kasus. Terdapat yang berlagak santai, terdapat yang berlagak
cuek semacam tidak mempunyai permasalahan, apalagi terdapat yang mensikapi
suatu dengan emosi. Perihal ini di mempengaruhi sebab tiap- tiap orang
mempunyai ciri yang berbeda, metode berbicara yang berbeda, serta terkadang
seluruh itu jadi permasalahan dalam kehidupan satu hari hari. Perihal ini kerap jadi
penghambat dalam menghasilkan komunikasi yang efisien, perilaku emosional
yang kelewatan untuk tiap- tiap orang dikala mengalami suasana tertentu bisa
memperparah proses komunikasi. Sesuatu kala ada sedikit permasalahan yang
sesungguhnya sepele, serta mestinya dapat dituntaskan dengan baik. Hendak
namun bila disikapi dengan emosional, hingga perihal itu hendak jadi bumerang
serta hendak menguatkan ego dari orang tersebut yang hendak berakibat pada
terhambatnya proses komunikasi yang efisien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Komunikasi ?
2. Apa definisi Hubungan Personal ?
3. Apa definisi Komunikasi Personal ?
4. Bagaimana ruang lingkup, karakteristik dan relevalinya bagi mahasiswa ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan pengertian
komunikasi, komunikasi personal, ruang lingkup, karakteristik dan relevansinya
bagi mahasiswa.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi

Menurut Wursanto, 2001 dalam Fenny Oktavia (2016), komunikasi


adalah proses kegiatan pengoperan/penyampaian warta/berita/informasi yang
mengandung arti dari satu pihak (seseorang atau tempat) kepada pihak
(seseorang atau tempat) lain dalam usaha mendapatkan saling pengertian.
Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa komunikasi adalah
pengiriman atau penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih
dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami;
hubungan; kontak. Berlo (dalam Erliana Hasan (2005) mengemukakan
komunikasi sebagai suasana yang penuh keberhasilan jika dan hanya jika
penerima pesan memiliki makna terhadap pesan tersebut dimana makna yang
diperolehnya tersebut sama dengan apa yang dimaksudkan oleh sumber
(Oktavia, 2016).

B. Hubungan Personal
Hubungan personal merupakan komitmen yang disengaja antara
individu- individu yang tidak dapat digantikan yang di mempengaruhi oleh
peraturan, dialektif relationship serta konteks sekelilingnya, serta komunikasi
perorangan yang bertabiat individu, baik secara langsung tanpa medium,
ataupun langsung lewat medium, contoh obrolan tatap muka (face to face)
obrolan melalui telepon, pesan menyurat individu.
C. Komunikasi Personal
  Jurgen Ruesch dan Gregory Beteson (dalam Lawrence dan Salman,
1997:49) mengatakan demikian “komunikasi personal/pribadi ditandai oleh
adanya tindakan pengungkapan oleh seseorang pengamatan secara sadar
ataupun tidak terhadap tindakan yang dilakukan oleh pihak lain, dan
kemudian melakukan kembali bahwa tindakan yang pertama sudah diamatai
oleh pihak lain. Kesadaran akan pengamatan merupakan kejadian yang
mengisyaratkan terciptanya jalinan antar-pribadi.
            Berdasarkan pendapat di atas, maka komunikasi personal/pribadi
sesungguhnya baru akan tercipta kalau terdapat kesadaran dari dua pihak
untuk mengamati keadaan masing-masing pihak dan memberikan respon atas
keadaan tersebut sebagaimana sifat komunikasi, maka hubungan yang terjadi
ditandai dengan adanya sikap saling memperhatikan, saling memahami, penuh
pengertian dan keakraban. Pemahaman yang dimaksud tidak hanya terjadi
pada materi komunikasi, tetapi juga pada pemahaman terhadap keunikan
pribadi masing-masing. Kesadaran akan perbedaan-perbedaan inilah yang
memungkinkan komunikasi itu menjadi tumbuh dan berkembang.
Komunikasi seperti ini akan berbeda dengan suasana komunikasi yang
dilakukan dalam situasi lain, misalnya komunikasi antara pembayar rekening
listrik dengan pelayan di kantor PLN atau komunikasi antar pembeli dengan
penjual di pasar. Dua contoh komunikasi ini, tidak mungkin akan tumbuh dan
berkembang sebagaimana komunikasi personal/pribadi, karena jalinan
hubungan untuk menjadi akrab tidak menjadi tekanan utama. Yang menjadi
perhatian pada dua contoh komunikasi ini hanyalah pada pemahaman materi
komunikasi.
            Berdasarkan uraian di atas, maka komunikasi personal/pribadi dapat
didefinisikan sebagai proses hubungan yang tercipta, tumbuh dan berkembang
antara individu yang satu (sebagai komunikator) dengan individu lain (sebagai
komunikan) dengan gayanya sendiri menyampaikan pesan kepada yang lain
(komunikan), sedangkan yang satu (komunikan) dengan gayanya sendiri
menerima pesan dari sumber (komunikator). Dengan gaya, kedinamisan,
kesadaran dan hubungan yang akrab dari masing-masing pihak maka
komunikasi itu terus tumbuh dan berkembang hingga dicapai persepsi dan
tujuan bersama.

D. Ruang Lingkup Dan Relevansinya Bagi Mahasiswa


Peristiwa komunikasi pasti dilaksanakan oleh manusia karena itu
pembicaraan tentang komunikasi sangat luas sehingga hampir tak ada
batasnya. Meskipun demikian kita harus menentukan batas-batas dan rambu
tertentu yang mampu menunjukan kekhususan komunikasi sebagai suatu
disiplin ilmu yang patut dipelajari.
Effendy (1986) mencoba memperlihatkan alternatif pengelompokan
definisi yang disususn berdasarkan paradigma harold laswell, suatu definisi
tua yang hingga saat ini sangat populer dikalangan sarjana komunikasi.
Definisi komunikasi laswell adalah : “siapa” mengatakan “apa” melalui
“saluran apa” kepada “siapa” dengan “efek apa” (who says what in which
channel to whom with what effect).
Berdasarkan paradigma laswell itu maka Effendy kemudian
menampilkan ruang lingkup ilmu publisistik/ilmu komunikasi atas unsur-
unsur : (1) bentuk; (2) sifat; (3) metode; (4) teknik; (5) fungsi; (6) tujuan; (7)
model; (8) lapangan; (9) sistem; sebagaimana tertera dibagian 1.
Bagan 1 akan menunjukkan ruang lingkup ilmu komunikasi demikian luas
sehingga tak ada satu buku komunikasi yang mampu merangkum seluruh
bahasan tentang komunikasi. Buku ini pun hanya menulis secara khusus
tentang salah satu bentuk komunikasi (personal communication) yaitu
interpersonal communication yang diindonesiakan dengan komunikasi
antarpersonal, atau yang menyebutkan komunikasi antar pribadi. Saya
cenderung memilih nama KOMUNIKASI ANTARPRIBADI, dan nama itu
akan terus digunakan dalam buku ini.
Relevanya komunikasi Persorangan bagi mahasiswa juga dapat
memberikan manfaat yang baik bagi mahasiswa. Adapun relevannya
komunikasi persorangan di antaranya ialah seperti berikut.
1. Untuk menyampaikan informasi
2. Sebagai penyampai pendapat agar dapat diterima oleh masyarakat luas
atau yang berkaitan.
3. Sebagai bentuk interaksi dengan orang lain.
4. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan akan sesuatu hal. Jadi,
melalui komunkasi nantinya akan terjadi transfer ilmu antara pihak satu
dengan pihak lainnya.
5. Pengisi waktu luang. Misalnya, dengan berbicara via telepon, chatting,
sosial media, video call dan sebagainya.
6. Sebagai cara untuk membujuk dan mempengaruhi orang lain. Biasanya
komunikasi semacam ini banyak mengandung unsur-unsur persuasif.
7. Untuk dapat mengenal diri sendiri.
8. Guna mengurangi ketegangan atau mencairkan suasana. Misalnya, ketika
ada pertikaian atau perselisihan pendapat dalam rapat tertentu.
9. Sebagai hiburan. Misalnya, ketika Anda sedang jenuh kemudian
menghubungi teman jauh untuk sekadar mengobrol santai.
10. Untuk selalu menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.
11. Sebagai benteng diri agar tidak terisolasi dalam lingkungan masyarakat.
12. Untuk mempelajari situasi yang terjadi.
13. Mengubah sikap maupun perilaku.
14. Mengawasi serta melakukan pengendalian atas suatu kegiatan.
15. Sebagai motivasi untuk orang lain.
16. Guna mengambil suatu keputusan yang tepat.
17. Untuk melakukan kegiatan tertentu.
18. Sebagai bentuk ekspresi.
19. Menghindari adanya kesalahpahaman.
20. Untuk tetap menjaga jalinan hubungan yang baik.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi komunikasi adalah komunikasi antara orang – orang secara tatap
muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain
secara langsung, baik verbal maupun nonverbal. Hal ini dapat mencakup
semua aspek komunikasi seperti mendengarkan, membujuk, menegaskan,
bercerita dan sebagainya.
Ada pun pengertian yang lain bahwa komunikasi adalah kegiatan
pengoperan/penyampaian warta/berita/informasi yang mengandung arti dari
satu pihak (seseorang atau tempat) kepada pihak (seseorang atau tempat) lain
dalam usaha mendapatkan saling pengertian.
  Jurgen Ruesch dan Gregory Beteson ( dalam Lawrence dan Salman,
1997:49) mengatakan demikian “komunikasi personal/pribadi ditandai oleh
adanya tindakan pengungkapan oleh seseorang pengamatan secara sadar
ataupun tidak terhadap tindakan yang dilakukan oleh pihak lain, dan
kemudian melakukan kembali bahwa tindakan yang pertama sudah diamatai
oleh pihak lain.
Peristiwa komunikasi pasti dilaksanakan oleh manusia karena itu
pembicaraan tentang komunikasi sangat luas sehingga hampir tak ada
batasnya. Meskipun demikian kita harus menentukan batas-batas dan rambu
tertentu yang mampu menunjukan kekhususan komunikasi sebagai suatu
disiplin ilmu yang patut dipelajari.

B. Saran
Penyusun berharap agar mahasiswa khususnya mahasiswa Program
Studi Pendidikan Ilmu pengetahuan sosial dapat menggunakan komunikasi
antar pribadi yang efektif dalam setiap aktivitas kehidupan. Sehingga
hubungan yang terjadi dapat berlangsung harmonis dan dapat membantu
mempermudah pencapaian tujuan dalam aktivitas pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA
Oktavia, F. (2016). Upaya Komunikasi Interpersonal Kepala Desa Borneo Sejahtera
Dengan Masyarakat Desa Long Lunuk. Ilmu Komunikasi, 4(1), 239–253.
https://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/03/Jurnal
Fenny Oktavian (03-02-16-08-53-37).pdf
https://mozaikbimbingankonselingii.blogspot.com/2013/04/komunikasi-antar-pribadi-
makalah.html di akses pada 7 Maret 2021
https://desagocino.blogspot.com/2017/03/interpersonal-communication-
komunikasi.html di akses pada 7 Maret 2021
https://ibrahimgorontalo.blogspot.com/2014/01/babi-pendahuluan-1.html di akses
pada 7 Maret 2021

Anda mungkin juga menyukai