Anda di halaman 1dari 10

LINGKARAN

Di Susun Oleh:
Yuan setiawan (A1G020034)

Dosen Pengampu : N

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURUSEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UIVERSITAS BENGKULU
2020/2021

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
A. Latar Belakang......................................................................................................................3
B. Ruang Lingkup Masalah.......................................................................................................4
C. Manfaat.................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................4

1
A. Pengertian Kognitif...............................................................................................................4
B. Dinamika Pembelajaran........................................................................................................5
C. Pengaruh Pandemi terhadap Kognitif...................................................................................6
D. Solusi Mengatasi Dinamika Kognitif...................................................................................7
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................9
A. KESIMPULAN.....................................................................................................................9
B. B. SARAN............................................................................................................................9
Daftar Pustaka................................................................................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pandemi covid 19 telah mempengaruhi berbagai sektor termasuk sektor Pendidikan.
Sekolah hingga Universitas memilih untuk melaksanakan pembelajaran daring sebagai solusi
dalam kegiatan pembelajaran konvensional yang tidak dapat diterapkan akibat pembatasan
sosial. Banyak dari kalangan mahasiswa kesulitan daalam melaksanakan pembelajaran daring
dikarenakan susahnya sinyal hingga media pembelajaran yang tidak memadai.

2
Pandemi ini juga mempengaruhi kognitif mahasiswa ,mahasiswa kesulitan dalam
memahami materi yang diberikan hingga kesulitan dalam memahami tugas yang diberikan
ada banyak hal yang melatar belakangi koginitif siswa diantaranya terganggu karena
kejenuhan dan kebosanan dengan situasi dan kondisi pandemi ini.
Pada pembelajaran online, peserta didik dapat menjadi kurang aktif dalam
menyampaikan aspirasi dan pemikirannya, sehingga dapat mengakibatkan yang
menjenuhkan. Seorang siswa yang mengalami kejenuhan dalam belajar akan memperoleh
ketidakmajuan dalam hasil belajar. Oleh karena itu, diperlukan pendorong untuk
menggerakkan menggerakan siswa agar semangat belajar sehingga dapat memiliki prestasi
belajar.
Pada makalah kali kita akan membahas mengenai prilaku kognitif mahasiswa saat
pandemi, serta mencari solusi dalam memecahkan masalah masalah kognitif mahasiswa.

B. Ruang Lingkup Masalah


Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan rumusan masalah yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan kognitif?
2. Apa saja dinamika pembelajaran dikala pandemi ?
3. Apakah kognitif mempengaruhi prestasi mahasiswa?
4. Bagaimana cara mengatasi dinamika kognitif dikala pandemi ?

C. Tujuan
Tujuan dari pembahasan kali adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan kognitif
2. Mengetahui Dampak pandemi terhadap Pembelajaran
3. Mengetahui Apakah kognitif mempengaruhi prestasi mahasiswa
4. Mengetahui Bagaimana cara mengatasi masalah kognitif dikala pandemi

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kognitif

Kognitif adalah proses otak yang mendasari banyak aktivitas sehari-hari, dalam

3
kesehatan dan penyakit, sepanjang rentang usia. Fungsi kognitif adalah bagian yang sangat
penting untuk kehidupan sehari-hari, mengatur pikiran dan tindakan. Kognisi adalah Proses
Memperoleh Pengetahuan, Ketahui Peran, Jenis, dan Manfaatnya.
Perkembangan kognitif dipelajari melalui proses mental dan persepsi sensorik. Jenis
proses kognitif meliputi berpikir, mengetahui, mengingat, menilai, dan memecahkan
masalah. Kemampuan berkomunikasi, interaksi mendukung orang lain dan kemampuan
memaksimalkan semua kemampuan sensorik seperti melihat, mendengar, dan lain-lain
diperlukan untuk pengembangan kognitif secara maksimal.
a. Tujuan Kognitif
a. Tujuan kognitif berkaitan dengan aspek perilaku berfikir atau perilaku intelektual.
Oleh karena itu, pembelajaran harus menjangkau aspek penalaran berfikir peserta
didik. Bloom (Ibrahim, 1996: 72) menjelaskan enam tingkatan pada aspek
kognitif yaitu; (1) tingkat pengetahuan, tingkatan ini berkaitan dengan
kemampuan peserta didik mengenal dan mengingat materi pembelajaran; (2)
tingkat pemahaman yaitu berkaitan dengan kemampuan peserta didik memahami
dan memaknai materi yang dipelajari dalam pembelajaran; (3) tingkat penerapan,
berkaitan dengan kemampuan peserta didik menggunakan pengetahuan yang
diperoleh dalam memecahkan suatu persoalan; (4) tingkat analisis yaitu mengacu
pada kemampuan peserta didik menelaah serta mengurai materi ajar menjadi
komponen-komponen spesifik; (5) tingkat sintesis berkaitan dengan kemampuan
mengkombinasikan berbagai konsep melalui kegiatan kreatif; dan (6) tingkat
evaluasi yaitu kemampuan peserta didik merumuskan dan memberikan penilaian
terhadap suatu peristiwa menggunakan standar norma tertentu. negara menjadi
semakin sempit.
b. Tujuan Psikomotorik
a. Tujuan psikomotorik dalam pembelajaran menstimulus respon gerak peserta didik
secara aktif. Santrock (2007: 469) menjelaskan aspek psikomotor ini tidak hanya
berkaitan dengan atletik semata, akan tetapi berkaitan juga dengan aktivitas
menulis dengan tangan serta pengolahan kata-kata yang melibatkan gerakan
tertentu. Lebih lanjut kawasan psikomotor ini berkaitan dengan beberapa
tingkatan yaitu; 1) persepsi, berkaitan dengan pengaktifan fungsi indera misalnya
dengan mengenali warna; 2) kesiapan, berkaitan dengan kemampuan fisik
maupun emosional melakukan gerakan; 3) respon terbimbing, berkaitan dengan
gerakan sesuai contoh yang diberikan; 4) respon mekanis, berkaitan dengan
gerakan mandiri yang tidak lagi disertai contoh; 5) respon kompleks, berkaitan
dengan pengembangan gerakan mandiri secara tepat; 6) adaptasi, berkaitan
dengan kemampuan penyesuaian gerakan dengan standar yang ada sebagai suatu
prasyarat semisalnya pertandingan; dan 7) kreativitas, berkaitan dengan
kemampuan membuat gerakan baru secara mandiri. Berdasarkan penjelasan
tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan psikomotorik dalam pembelajaran
menstimulus potensi fisik peserta didik serta membentuk kemampuan gerakan
mereka secara aktif hingga mandiri menciptakan gerakatan sendiri secara kreatif.
Dengan demikian, pembelajaran haruslah dipandang sebagai suatu proses fisik
dan mental yang dapat membuat peserta didik aktif dalam berbagai tingkatan
tersebut.
c. Tujuan Afektif

4
a. Tujuan pembelajaran dari segi afektif mengarah pada pembentukan empatik yang
melibatkan perasaan atau emosi yang menjadi dasar bagi peserta didik tumbuh
menjadi manusia yang menghargai atau menghormati orang lain di
lingkungannya. Bloom (Winkel, 1987: 152) membagi ranah afektif menjadi
beberapa tingakatan, yaitu; 1) penerimaan, berkaitan dengan kepekaan peserta
didik menerima penjelasan guru; 2) partisipasi, berkaitan dengan kerelaan atau
kesediaan untuk secara aktif turut serta dalam suatu kegiatan; 3) penilaian dan
penentuan sikap, berkaitan dengan kemampuan menilai sesuatu dan menentukan
sikap atas hasil penilaian terhadap sesuatu tersebut; 4) organisasi, berkaitan
dengan kemampuan membentuk nilai pedoman hidup yang dapat menjadi
pegangan dalam hidup; dan 5) pembentukan pola hidup, berkaitan dengan
kemampuan penghayatan nilai kehidupan yang kemudian diserap menjadi milik
pribadi untuk mengatur kehidupan sendiri.

D. Menemukan Keliling Lingkaran

Dinamika dalam Pembelajaran Pembelajaran sebagai suatu proses berlangsung secara


dinamis karena berbagai situasi dan kondisi yang berubah-ubah dan dapat berpengaruh pada
kualitas pembelajaran yang dilaksanakan. Tentunya dinamika pembelajaran yang kompleks
juga memberikan dampak besar terhadap kemampuan peserta didik dalam capaian hasil
pembelajaran. Hal ini dijelaskan oleh Sudjana (2020: 148) bahwa terdapat beberapa hal yang
saling berpengaruh dalam suatu proses pembelajaran yaitu; kondisi pembelajaran, metode
pembelajaran dan hasil pembelajaran.
a. Kondisi Pembelajaran
Kondisi pembelajaran dapat dijelaskan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
hasil belajar guru dan peserta didik. Kondisi ini dapat dipahami datang secara internal
maupun eksternal. Secara internal, penentuan metode maupun pengembangan strategi
pembelajaran yang dilakukan oleh guru dapat menciptakan suatu kondisi pembelajaran
yang baik dan mendorong peserta didik lebih termotivasi mengikuti pembelajaran.
Ganguan akan terjadi secara internal apabila guru gagal menentukan metode dan strategi
yang kurang tepat sehingga menyebabkan peserta didik jenuh mengikuti pembelajaran.
Kondisi pembelajaran juga dapat dipengaruhi secara eksternal, yakni pengaruh yang
datang dari lingkungan belajar peserta didik. Lebih luas lagi kondisi lingkungan sekitar
sekolah maupun di luar sekolah. Kebisingan motor di jalan raya dapat mengganggu
konsentrasi pembelajaran. Lebih umum lagi seperti mewabahnya pademi Covid-19
merupakan kondisi eksternal yang memberikan pengaruh besar pada pembelajaran.
b. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran menjadi salah satu unsur penting dalam pembelajaran.
Dinamika pembelajaran yang menarik sangat ditentukan oleh metode yang digunakan
oleh guru selama proses pembelajaran. Oleh karena itu, metode pembelajaran merupakan
suatu unsur yang menentukan dalam sistem pembelajaran untuk membuat pembelajaran
lebih menarik dan memudahkan peserta didik memahami isi bahan ajar yang
disampaikan oleh guru.
c. Hasil Pembelajaran
Hasil pembelajaran berkaitan dengan semua capaian yang dapat dijadikan sebagai
ukuran menilai proses pembelajaran berhasil atau belum. Hal ini merupakan salah satu

5
unsur penting pada bagian akhir dilaksanakannya proses pembelajaran yang dapat
dikenali pada diri peserta didik berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dengan demikian, hasil belajar ini dapat dipengaruhi oleh rangkaian pembelajaran yang
dilakukan oleh guru termasuk

E. Pengaruh Pandemi terhadap Kognitif


Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut
Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah
kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya
kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan
kemampuan mengevaluasi. Dari proses pembelajaran yang dilaksanakan, pada intinya
peserta didik memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi salah satunya kebutuhan prestasi.
Kebutuhan ini merupakan rasa ingin memenuhi pencapaian prestasi peserta didik melalui
bimbingan dari semua unsur dalam pendidikan yaitu pendidik, masyarakat, dan
pemerintah. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak salah
satunya faktor lingkungan, yang didalamnya lingkungan sekolah. Di masa pandemi ini
yang sekarang sekolah hampir seluruhnya melakukan kegiatan belajar mengajar
menggunakan sistem daring. Sedikit banyak nya akan berdampak kepada perkembangan
kognitif anak. Pada salah satu artikel halodoc yang memuat artikel tentang Dampak
Belajar Daring di Rumah Terhadap Perkembangan Kognitif Anak dalam artikel tersebut
dijelaskan bahwa dampak negatif yang bisa terjadi jika belajar daring di rumah dilakukan
dalam jangka waktu yang lama, yaitu:
1) Tugas sekolah menumpuk, karena kurangnya waktu bertatap muka seperti di sekolah,
guru akan lebih membebani siswa dengan memberikan tugas atau latihan guna mengisi
waktu selama di rumah.
2) Menjadi lebih sering berinteraksi dengan gawai dan perangkat elektronik lainnya
dalam waktu lama setiap hari. Bisa jadi, anak mungkin akan mengalami kecanduan gawai
nantinya.
3) Kurangnya interaksi langsung dengan orang lain, dalam hal ini guru dan teman-teman
sebaya di sekolah. Ini akan membuat anak kurang bersosialisasi dan bisa berkembang
menjadi pribadi yang antisosial.
4) Anak menjadi mudah stres, tertekan, dan jenuh karena tidak bisa keluar rumah dan
beraktivitas seperti ketika mereka bersekolah.
Dalam sebuah artikel ilmiah juga ternyata dampak pembelajaran daring juga bisa
menimbulkan kejenuhan dalam belajar, Hal tersebut diketahui melalui indikator-indikator
dari aspek kelelahan emosi, kelelahan fisik, kelelahan kognitif, dan kehilangan motivasi.
Dari sini kita bisa melihat dampak yang secara langsung terjadi akibat peralihan sistem
atau gaya pembelajaran yang tadinya dilakukan secara langsung sekarang berubah
menjadi pembelajaran secara tidak langsung atau daring. Akibat dari pembelajaran daring
ini perkembangan kognitf anak bisa terganggu. Karena tadi pembelajaran daring itu bisa
menimbulkan kejenuhan dalam belajar sehingga perkembangan kognitif anak terganggu.
Dalam sebuah artikel jurnal ilmiah juga ternyata dampak pembelajaran daring bisa
menyebabkan peserta didik menjadi pasif, kurang kreatif dan tidak produktif,;
6
penumpukan informasi/ konsep pada peserta didik kurang bermanfaat; peserta didik
mengalami stress. Dalam jurnal ini diketahui bahwa ternyata dampak pembelajaran
daring bisa menjadikan peserta didik pasif kurang efektif dan tidak produktif, juga bisa
menjadikan peserta didik stress. Hal ini tentu saja bisa mengakibatkan terganggunya
perkembangan kognitif peserta didik.

F. Solusi Mengatasi Dinamika Kognitif

a) Meningkatkan Kualitas Guru untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran.


Dalam proses pembelajaran online, guru adalah faktor penentu keberhasilan
pembelajaran online. Guru adalah faktor dominan dalam penentuan kualitas
pembelajaran. Pembelajaran yang memiliki kualitas yang baik, akan menghasilkan hasil
belajar yang baik juga.
b) Memilih Metode Pembelajaran yang Tepat
Guru dituntut untuk dapat memilih metode belajar yang tepat untuk mengajar. Jika
guru dapat memilih metode pembelajaran dengan tepat maka tujuan belajar akan tercapai
dengan lebih mudah. Pemilihan metode belajar yang tepat juga akan meningkatkan
motivasi belajar siswa dan minat belajar siswa sehingga akan tercipta suasana belajar
yang menyenangkan.
c) Memaksimalkan Fasilitas Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, pemanfaatan falitas belajar yang baik juga
menentukan motivasi belajar dalam proses pembelajaran online. Pembelajaran online
memerlukan fasilitas yang menunjang pembelajaran seperti internet,computer atau gawai.
Pemanfaatan fasilitas yang baik akan memaksimalkan materi yang akan di sampaikan
dengan memaksimalkan fungsi fasilitas yang ada. Pihak sekolah diharapkan memberikan
dukungan yang optimal untuk mendukung pembelajaran online yang dilaksanakan oleh
para gurunya. seperti penggadaan sumber belajar, komputer yang tersambung dengan
internet, dan alat-alat yang mendukung kegiatan pembelajaran bagi para guru. Sarana
prasarana tersebut digunakan untuk mencari pengetahuan dan informasi dari berbagai
sumber.

d) Memanfaatkan Penggunaan Media


Motivasi belajar siswa pada pembelajaran online dapat ditingkatkan dengan
memanfaatkan penggunaan media yang menarik, sehingga akan membuat siswa tertarik
kepada pembelajaran. Dalam hal ini, guru bisa membuat atau menggunakan media
animasi untuk mendukung pembelajaran online.Contohnya, guru bisa membuat atau
menggunakan media animasi untuk mendukung proses pembelajaran, yaitu dalam proses
penyampaian materi pelajaran yang bersifat abstrak, sehingga dapat lebih mudah

7
dimengerti dan lebih menarik. Media animasi yang digunakan dapat menggunakan
powerpoint yang menarik, membuat bagan yang menarik, membuat poster, atau membuat
animasi video.
e) Melakukan Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pada pembelajaran online penting untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan
dengan melakukan evaluasi pada kembelajaran online maka dapat diketahui apakah
pembelajaran dapat berjalan efektif atau tidak. Jika dirasa tidak
efektif maka dapat melakukan modifikasi pada system pembelajaran yang sesuai dengan
siswa.

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kognitif adalah proses otak yang mendasari banyak aktivitas sehari-hari, dalam kesehatan dan
penyakit, sepanjang rentang usia. Fungsi kognitif adalah bagian yang sangat penting untuk kehidupan
sehari-hari, mengatur pikiran dan tindakan. Kognisi adalah Proses Memperoleh Pengetahuan, Ketahui
Peran, Jenis, dan Manfaatnya.

Dinamika pembelajaran dikala pandemi adalah kondisi pembelajaran yang kurang


memadai,metode pembelajaran yang kurang efektif sehingga hasil belajar peserta didik
kurang baik.
Pengaruh dari belajar daring Ketika pandemi adalah:
1) Tugas sekolah menumpuk, karena kurangnya waktu bertatap muka seperti di sekolah,
guru akan lebih membebani siswa dengan memberikan tugas atau latihan guna mengisi
waktu selama di rumah.
2) Menjadi lebih sering berinteraksi dengan gawai dan perangkat elektronik lainnya
dalam waktu lama setiap hari. Bisa jadi, anak mungkin akan mengalami kecanduan gawai
nantinya.
3) Kurangnya interaksi langsung dengan orang lain, dalam hal ini guru dan teman-teman
sebaya di sekolah. Ini akan membuat anak kurang bersosialisasi dan bisa berkembang
menjadi pribadi yang antisosial.
4) Anak menjadi mudah stres, tertekan, dan jenuh karena
Solusi dinamika pembelajaran dikala pandemic yaitu:
1. Meningkatkan Kualitas Guru untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran.
2. Memilih Metode Pembelajaran yang Tepat
3. Memaksimalkan Fasilitas Pembelajaran
4. Memanfaatkan Penggunaan Media
5. Melakukan Evaluasi Pembelajaran

G. B. SARAN
Pembelajaran daring dikala pandemi berdampak buruk bagi peserta didik sehingga
menjadi lebih malas ,bosan, dan depresi .Sebagai seorang pendidik sudah sealayaknya kita
mempersiapkan diri sendiri,mencari metode pembelajaran yang tepat,serta evaluasi yang
sesuai agar tidak membebani pikiran peserta didik dan pembelajaran menjadi lebih efektif.

9
Daftar Pustaka
https://insanq.co.id/artikel/terapi-perilaku-kognitif-cognitive-behavioral-therapy/#:~:text=Terapi
%20Perilaku%20Kognitif%20dilakukan%20dengan%20mengubah%20sikap%20dan,seseorang
%20berperilaku%2C%20sebagai%20cara%20untuk%20menangani%20masalah%20emosional.

https://hot.liputan6.com/read/4561298/kognitif-adalah-kemampuan-untuk-berpikir-kenali-jenis-
kegunaan-dan-dampaknyaall

https://stai-binamadani.e-journal.id/jurdir/article/download/219/179/

https://www.bing.com/search?q=kognitif+dikala+pandemi&qs=n&form=QBRE&sp=-
1&pq=kognitif+dikala+p&sc=0-17&sk=&cvid=377CA31548454B3DACCF2BD868C647A2

https://www.bing.com/search?q=kognitif+dikala+pandemi&qs=n&form=QBRE&sp=-
1&pq=kognitif+dikala+p&sc=0-17&sk=&cvid=377CA31548454B3DACCF2BD868C647A2

http://repository.iainbengkulu.ac.id/5399/1/SKRIPSI%20KURNIA.pdf

https://stai-binamadani.e-journal.id/jurdir/article/view/219

https://www.bing.com/search?q=pengaruh+pandemi+terhadap+kognitif&qs=n&form=QBRE&sp=-
1&pq=pengaruh+pandemi+terhadap+kognitif&sc=0-
34&sk=&cvid=350C57D7DF264D6B9ED03E30DE7694A3

10

Anda mungkin juga menyukai