Anda di halaman 1dari 7

SYSTEMATIC REVIEW : EDUKASI MENGGUNAKAN MEDIA

PROMOSI KESEHATAN TERHADAP


PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA
TENTANG
HIV DAN AIDS
Utami Prohersiˡ, Reka Lagora Marsofely², Sri Sumiati AB³

Jurusan Promosi Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Bengkulu


Jl. Indragiri 3 Padang Harapan,Kec.Gading Cempaka Kota Bengkulu,Bengkulu 38225
E-mail : utamiprohersi@gmail.com

ABSTRAK

HIV dan AIDS telah menyebar luas dihampir seluruh bagian dunia. HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang
berarti Virus, AIDS (Acquired Immun Deficiency Syndrom) yang berarti sekumpulan gejala dan infeksi atau sindrom
akibat infeksi virus HIV. Angka kejadian HIV dan AIDS tertinggi yaitu usia 21-49 tahun, fase dari infeksi HIV
berlanjut ke AIDS memerlukan waktu selama 5-10 tahun yang berarti kontak pertama dengan virus tersebut yaitu
usia remaja 12-21 tahun. Penelitian ini bertujuan mengetahui Edukasi menggunakan Media Promosi Kesehatan apa
yang paling sesuai terhadap peningkatkan pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV dan AIDS. Desain penelitian
Systematic Review dengan metode meta-sintesis. Sampel penelitian sebanyak 12 artikel. Sepuluh dari dua belas
sampel artikel penelitian ini mendapatkan hasil yaitu media audiovisual seperti video animasi, fim pendek, video
RAP dan Video vlog dalam edukasi terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV dan AIDS.
Sehingga dapat disimpulkan media promosi kesehatan yang paling sesuai dalam edukasi terhadap peningkatan
pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV dan AIDS adalah audiovisual atau video. Penelitian berikutnya
disarankan judul Penggunaan Media film pendek berdialek Bahasa Bengkulu sebagai upaya meningkatkan
pengetahuan tentang HIV dan AIDS untuk mencegah perilaku berisiko terkena HIV.

Kata Kunci : Systematic Review, Media promosi Kesehatan, HIV dan AIDS

ABSTRACT

HIV and AIDS has spread widely in almost all parts of the world. HIV (Human Immunodeficiency Virus) which
means Virus, AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) which means symptoms and infection or syndrome
due to infection with the HIV virus. The highest incidence of HIV and AIDS is aged 21-49 years, the phase from
HIV infection progressing to AIDS takes 5-10 years, which means the first contact with the virus is adolescents 12-
21 years. This study aims to determine the education using Health Promotion Media that is most suitable for
increasing adolescent knowledge and attitudes about HIV and AIDS. Systematic Review research design with meta-
synthesis method. The research sample is 12 articles. Ten of the twelve samples of this research article obtained
results, namely audiovisual media such as animated videos, short films, RAP videos and video vlogs in education
towards increasing adolescent knowledge and attitudes about HIV and AIDS. So that it can be said that the most
appropriate health promotion media in education towards increasing adolescent knowledge and attitudes about HIV
and AIDS is audiovisual or video. Subsequent research suggests the use of short films with Bengkulu language
dialect as an effort to increase knowledge about HIV and AIDS to prevent HIV-risk behaviors.

Keywords: Systematic Review, Health promotion media, HIV and AIDS

PENDAHULUAN
HIV dan AIDS telah menyebar luas data–data yang melibatkan proses telaah kritis
dihampir seluruh bagian dunia. HIV merupakan dalam pemilihan artikel.
kepanjangan dari Human Immunodeficiency
Artikel diambil sesuai kriteria inklusi dan
Virus yang berarti Virus yang merusak sel-sel
eksklusi. Artikel Nasional dan Internasional dari
darah putih yang tugasnya menjaga sistem
tiga database yaitu Google Scholar (2016-
kekebalan tubuh. AIDS merupakan kepanjangan
2021), PubMed (2016-2021) dan Directory of
dari Acquired Immun Deficiency Syndrom yang
Open Access Journals (DOAJ) tahun 2016-2021
berarti sekumpulan gejala dan infeksi atau
diakses free-text berupa judul, abstrak dan full-
sindrom yang timbul karena rusaknya sistem
text dalam bentuk word ataupun format pdf.
kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus
Pencarian artikel dimulai dari bulan Agustus
HIV. Pada tahun 2018 Asia Tenggara
2020 sampai bulan Februari 2021.
menempati urutan kedua tertinggi setelah
Kata kunci pada penelitian ini : Systematic
Afrika, yaitu sekitar 3,8 juta kasus. Pada tahun
Review, Media Promosi Kesehatan, HIV dan
2018, 510.000 orang yang berusia antara 10
AIDS.
hingga 24 tahun terinfeksi HIV dan 190.000
diantaranya adalah remaja berusia antara 10 dan Populasi tersebut diskrining untuk
19 tahun1. Angka kejadian HIV dan AIDS disesuaikan dengan kebutuhan penelitian seperti
tertinggi berdasarkan kelompok umur yaitu usia telah melalui tahap dan kriteria inklusi eksklusi
21-49 tahun. Fase dari infeksi HIV berlanjut ke sehingga dapat menjadi sampel penelitian.
AIDS memerlukan waktu selama 5-10 tahun Sampel penelitian ini sebanyak 12 artikel yang
yang berarti kontak pertama dengan virus telah melewati ceklis penilaian untuk
tersebut berdasarkan kelompok umur yaitu usia menghindari bias.
remaja 12-21 tahun4.

Systematic Review atau SR adalah metode


yang memungkinkan untuk memutuskan dan HASIL
menerapkan intervensi kesehatan atau Penelitian ini menggunakan Systematic
keputusan klinis bedasarkan bukti ilmiah yang Review untuk mengetahui Media Promosi
valid dan relevan dengan tingkat kepercayaan Kesehatan yang paling sesuai dalam edukasi
tertinggi dalam Hirarki Quality of Evidence. terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap
Tujuan dari metode ini adalah untuk membatu remaja tentang HIV dan AIDS sebelum
peneliti lebih memahami latar belakang dari dilakukan penelitian telah mendapatkan surat
penelitian yang menjadi subyek topik yang izin penelitian dan surat Ethical Clearance (EC)
dicari serta memahami bagaimana hasil dari atau kelayakan etik penelitian
penelitian tersebut sehingga dapat menjadi No.KEPK.M/4040/05/2021. Hasil pencarian
acuan bagi penelitian baru 2. artikel melalui online database yaitu Google
Hasil yang diharapkan dari suatu promosi Scholar, DOAJ dan PubMed menggunakan kata
atau pendidikan kesehatan adalah perilaku kunci yang disesuaikan dengan MeSH.
kesehatan atau perilaku untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang kondusif oleh Hasil pencarian diseleksi selama 5 tahun
sasaran dari promosi kesehatan5. terakhir yaitu 2016 sampai 2021, ditemukan
sebanyak 2070 artikel dari Google scholar (n=
2050), PubMed (n=15), DOAJ (n=5). Artikel
METODELOGI PENELITIAN yang ditemukan setelah skrining duplikasi yaitu
Google scholar (n= 1400), PubMed (n=15),
Jenis penelitian adalah naratif-deskriptif
DOAJ (n=5). Kemudian dilakukan skrining
(Meta Sintesis) dengan menggunakan desain
berdasarkan kriteria inklusi eksklusi didapat
penelitian Systematic Review. Bersifat sitematik,
sebanyak Google scholar (n= 7), PubMed (n=4),
jelas dan menyeluruh melalui pengumpulan
DOAJ (n=1) sesuai kriteria inklusi eksklusi. kualitas tersebut dilakukan sebelum sampel
Sampel pada penelitian ini sebanyak 12 artikel. direview. Penelitian kualitas mengecualikan
studi yang berkualitas rendah dalam validitas
Jumlah artikel dalam Systematic Review ini
hasil dan rekomendasi ulasan yaitu mencapai
sebanyak 12 artikel free-text dan full-text yang
skor lebih tinggi 50%. Sampel Systematic
telah dilakukan ceklis penilaian kualitas untuk
Review dengan nilai di atas 50% direview
menghindari bias dengan nilai kualitas di atas
sebanyak 12 artikel.
50% dengan waktu pengujian selama seminggu
(18 April-24 April 2021). Ceklis penilaian

SINTESIS DATA
a. Kesamaan (Compare) dan ketidaksamaan (Contrast)3
Sampel Persamaan dan Perbedaan dengan Peneliti lainnya
Rodriguez et al Persamaan : Isi topic penelitian, HIV dan AIDS, remaja, dan
menggunakan media promosi kesehatan yaitu Video RAP
Ketidaksamaan : responden yang diambil sebagai sampel adalah
pasien remaja yang dibagi menjadi dua kelompok, satu kelompok
pasien remaja yang menggunakan bahasa inggris dan satu
kelompok lainnya menggunakan bahasa spanyol
Natalia et al Persamaan : Isi topic penelitian, HIV dan AIDS, remaja, dan
menggunakan media promosi kesehatan yaitu audiovisual, jenis
video seperti vlog
Perbedaan : media yang diambil adalah vlog, intervensi dilakukan
setiap hari dalam jangka waktu seminggu.
Sindiana et al Persamaan : Isi topic penelitian sesuai kriteria inkusi eksklusi
Ketidaksamaan : mencari tahu perbedaan pengaruh dua media
promosi kesehatan yaitu media film pendek dan animasi
Roland C Merchant Persamaan : responden rata-rata remaja dan intervensi
Et al meningkatkan pengetahuan tentang HIV dan AIDS
Ketidaksamaan : mencari tahu perbedaan pengaruh dua media
promosi kesehatan yaitu media video dan brosur pada pasien
remaja

Suharti dan Daryono Persamaan : Artikel diambil dari online database sesuai kriteria
inklusi eksklusi
Ketidaksamaan : mengetahui media promosi kesehatan apa yang
paling efektif antara video berdialek bahasa daerah dan video
menggunakan bahasa nasional, intervensi tentang HIV dan AIDS
pada remaja di sekolah
Hartati et al Persamaan : Menggunakan media promosi kesehatan berupa media
cetak, poster dan leaflet
Ketidaksamaan : mengetahui media promosi kesehatan apa yang
paling efektif antara poster dan leaflet
Gevin Yensya Persamaan : Isi topic penelitian, HIV dan AIDS, remaja, dan
menggunakan media promosi kesehatan yaitu audiovisual
Ketidaksamaan : -
Tita Rahmawati Persamaan : Isi topic penelitian, HIV dan AIDS, remaja, dan
menggunakan media promosi kesehatan yaitu Video
Ketidaksamaan : penelitian hanya dilakukan untuk uji coba media
video
Siregar Persamaan : Artikel ini susuai kriteria inklusi eksklusi
Ketidaksamaan : penelitian dilakukan untuk mengetahui antara
jenis media berdasarkan cara produksinya seperti media cetak dan
media elektronik yaitu, antara leaflet dan video
Hendricks et al Persamaan : Artikel menggunakan media promosi kesehatan yaitu
video
Ketidaksamaan : Intervensi dilakukan pada pasien remaja di klinik
HIV di Afrika Selatan
Yuniwati et al Persamaan : Artikel ini susuai kriteria inklusi eksklusi
Ketidaksamaan : Artikel ini mencari tahu pengaruh anatara dua
media promosi kesehatan yaitu media audiovisual dan leaflet yang
mana hasil penelitian tidak adanya perbedaan antara kelompok
intervensi audiovisual dan kelompok intervensi leaflet
Shao et al Persamaan : Isi topic penelitian, HIV dan AIDS, remaja, dan
menggunakan media promosi kesehatan yaitu Video
Ketidaksamaan : intervensi menggunakan video yang disebar ke
internet dengan remaja sebagai sasaran penelitian untuk mengetahui
apakah perbedaan bahasa, Inggris dan Spanyol dan perbedaan
literasi pendidikan menjadi faktor penghambat dalam edukasi
tentang HIV dan AIDS
b. Sudut Pandang dan Membandingkan3
Kedua belas sampel dalam penelitian ini menggunakan media promosi kesehatan yang mana
berdasarkan cara produksi, termasuk media elektronik dan media cetak. Satu artikel menggunakan
video RAP, satu artikel intervensi menggunakan media video vlog, empat artikel menggunakan media
audiovisual atau video, satu artikel membandingkan video dan brosur, dua artikel membandingkan
antara media elektronik yaitu video animasi dan film pendek atau video berdialek bahasa daerah dan
video bahasa Nasional, satu artikel membandingkan antara media cetak yaitu poster dan leaflet dan dua
artikel membandingkan media audiovisual dan leaflet.
Kedua belas artikel terdapat persamaan dan ketidaksamaan, dengan membandingkan dari sudut
pandang sebagai berikut.
Sudut Pandang (Criticize) Membandingkan (Synthesize)

Satu artikel menggunakan video RAP : Rodriguez Terjadi peningkatan pengetahuan setelah
et al, 2021 dilakukan intervensi menggunakan Video RAP,
tapi perlu dilakukannya penelitian berikutnya
untuk mendapatkan hasil valid
Satu artikel intervensi menggunakan media video Video menggunakan media vlog dengan lima
vlog : tahap pembuatan menentukam tema dan tujuan,
Natalia et al (2021) membuat channel youtube, memperhatikan
kualitas audio serta pencahayaan, Editing video
dan publish video. Kemudian dilakukan intervensi
setiap hari selama seminggu berturut-turut
menggunakan vlog tersebut. Hasil yang
didapatkan sesuai dengan tujuan penelitian
terjadinya peningkatan pengetahuan pada remaja.
Tahapan vlog merupakan tahapan yang telah
terkonsep dan telah didiskusikan yang
memerlukan waktu cukup lama dalam proses
pembuatannya
Empat artikel menggunakan media audiovisual atau - Shao et al intervensi menggunakan media video
video : sama seperti penelitian Roland et al yang
- Shao et al (2016) intervensi menggunakan menjadikan brosur sebagai media pembanding
media video - Penelitian Hendrick evaluasi dampak video pada
- Hendricks et al (2018) intervensi remaja yaitu terjadinya peningkatan pengetahuan
menggunakan media video - Hasil uji coba media video penelitian Tita
- Tita Rahmawati (2018) uji coba intervensi Rahmawati terjadinya peningkatan pengetahuan
menggunakan media video - penelitian Gevin terjadinya penimgkatan
pengetahuan dan sikap pada remaja
- Gevin Yensya (2020) intervensi
menggunakan media audiovisual
Satu artikel membandingkan video dan brosur : Artikel dalam penelitian ini dengan jumlah
Roland C, 2020 sampel terbanyak yaitu lebih dari seribu
responden, yang mana penelitian dengan sampel
tersedikit adalah penelitian dari Rodriguez et al,
2021 yang hanya sebanyak 28 responden
Dua artikel membandingkan antara media - Penelitian film pendek lebih berpengaruh
elektronik yaitu video animasi dan film pendek atau daripada animasi terhadap peningkatan
video berdialek bahasa daerah dan video bahasa pengetahuan
Indonesia : - Penelitian dari Suharti dan Daryono untuk
- Sindiana et al (2020) video animasi dan film mngetahuan penggunaan bahasa apa yang
pendek paling berpengaruh dalam intervensi
- Suharti dan Daryono (2020) video berdialek
bahasa daerah dan video bahasa Nasional
Satu artikel membandingkan antara media cetak : Poster lebih meningkatkan pengetahuan
Hartati et al, 2020 dibandingkan leaflet
Dua artikel membandingkan media audiovisual dan - Penelitian Siregar mendapatkan hasil
leaflet : audiovisual meningkatkan pengetahuan
- Siregar (2018) - Penelitian Yuniwati judulnya sama seperti
- Yuniwati (2018) Siregar tapi memiliki hasil yang berbeda.
Terjadi peningkatan menggunakan media
promosi kesehatan, tapi tidak adanya
perbedaan hasil yang signifikan antara
Leaflet dan audiovisual

PEMBAHASAN pendidikan sejak dini pada remaja 9. Pemberian


HIV dan AIDS telah menyebar luas informasi dapat dilakukan melalui pendidikan.
dihampir seluruh bagian dunia. HIV dan AIDS Fase HIV berlanjut ke AIDS memerlukan waktu
masih menjadi masalah di Indonesia, Indonesia selama 5-10 tahun yang berarti kontak pertama
negara dengan urutan ke-5 paling berisiko HIV dengan virus tersebut berdasarkan kelompok
dan AIDS di Asia. HIV dan AIDS pada remaja umur yaitu usia remaja 12-21 tahun . Salah satu
tidak terlepas dari perkembangan globalisasi. upaya untuk menekan laju penyebaran HIV dan
Pada tahun 2018, 510.000 orang yang berusia AIDS yaitu dengan memberikan pendidikan
antara 10 hingga 24 tahun terinfeksi HIV dan kesehatan HIV dan AIDS sejak dini pada
190.000 diantaranya adalah remaja berusia remaja6.
antara 10 dan 19 tahun8. Salah satu upaya yang Hasil intevensi keduabelas sampel adalah
dilakukan untuk menekan laju penyebaran HIV edukasi menggunakaan media Promosi
dan AIDS adalah dengan memberikan Kesehatan meningkatkan pengetahuan dan sikap
responden tentang HIV dan AIDS. Media menggunakan video RAP, satu artikel intervensi
promosi kesehatan ada 4 macam berdasarkan menggunakan media video vlog, empat artikel
cara produksinya media cetak, elektronik, media menggunakan media audiovisual atau video,
luar ruangan dan media lainnya. Kedua belas satu artikel membandingkan video dan brosur,
sampel penelitian Systematic Review ini dua artikel membandingkan antara media
memiliki dua jenis media bedasrkan cara elektronik yaitu video animasi dan film pendek
produksinya, media cetak seperti brosur, lefleat atau video berdialek bahasa daerah dan video
dan poster dan media elektronik seperti bahasa Nasional, satu artikel membandingkan
audiovisual atau video5. Intervensi dengan antara media cetak yaitu poster dan leaflet dan
media Promosi Kesehatan sebagai berikut. dua artikel membandingkan media audiovisual
a. Satu artikel menggunakan video RAP : dan leaflet.
Rodriguez et al (2021) Teori kerucut pengalaman Edgar Dale 5
dengan tingkat keterlibatan 30% yang akan
b. Satu artikel intervensi menggunakan
diingat responden menggunakan media
media video vlog :Natalia et al (2021)
video/film dan 20% yang akan diingat
c. Empat artikel menggunakan media responden menggunakan media
audiovisual atau video : gambar/diagram. Sepuluh dari dua belas sampel
- Shao et al (2016) intervensi artikel penelitian ini mendapatkan hasil yaitu
menggunakan media video media audiovisual seperti video animasi, fim
- Hendricks et al (2018) intervensi pendek, video RAP dan Video vlog paling
menggunakan media video sesuai dalam edukasi terhadap peningkatan
- Tita Rahmawati (2018) uji coba pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV dan
intervensi menggunakan media AIDS. Penelitian berikutnya disarankan judul
video sebagai berikut membandingkan efektivitas
- Gevin Yensya (2020) intervensi media Film pendek dan Poster, efektifitas film
menggunakan media audiovisual pendek menggunakan bahasa daerah dan film
d. Satu artikel membandingkan video dan pendek menggunakan bahasa nasional atau
brosur :Roland C et al (2020) Penggunaan Media film pendek berdialek
e. Dua artikel membandingkan antara Bahasa Bengkulu sebagai upaya meningkatkan
media elektronik yaitu video animasi pengetahuan tentang HIV dan AIDS untuk
dan film pendek atau video berdialek mencegah perilaku berisiko terkena HIV.
bahasa daerah dan video bahasa
Indonesia :
SIMPULAN
- Sindiana et al(2020) video animasi
dan film pendek Media promosi kesehatan yang paling sesuai
- Suharti dan Daryono (2020) dalam edukasi terhadap peningkatan
f. Video berdialek bahasa daerah dan pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV dan
video bahasa Indonesia AIDS adalah audiovisual atau video. Penelitian
g. Satu artikel membandingkan antara berikutnya disarankan judul sebagai berikut
media cetak :Hartati et al (2020) membandingkan efektivitas media Film pendek
h. Dua artikel membandingkan media dan Poster, efektifitas film pendek
audiovisual dan leaflet : menggunakan bahasa daerah dan film pendek
- Siregar (2018) menggunakan bahasa nasional atau Penggunaan
- Yuniwati (2018) Media film pendek berdialek Bahasa Bengkulu
Kedua belas sampel dalam penelitian ini sebagai upaya meningkatkan pengetahuan
menggunakan media promosi kesehatan yang tentang HIV dan AIDS untuk mencegah
mana berdasarkan cara produksi, termasuk perilaku berisiko terkena HIV.
media elektronik dan media cetak. Satu artikel
Sampel dalam Systematic Review ini 1. African, T. W. H. O. (2020). Key facts HIV.
sebanyak 12 artikel. Sepuluh artikel dilakukan 2. Cui, X., Zhao, Z., Zhang, T., Guo, W., Guo,
intervensi dengan media video yaitu Carly A et W., Zheng, J., Zhang, J., Dong, C., Na, R.,
al (2021) media Rap Video berpengaruh Zheng, L., Li, W., Liu, Z., Ma, J., Wang, J.,
meningkatkan pengetahuan tapi masih He, S., Xu, Y., Si, P., Shen, Y., & Cai, C.
memerlukan penelitian lanjutan untuk (2021). A systematic review and meta-
implementasi yang lebih baik, Natalia (2021) analysis of children with coronavirus disease
video vlog memerlukan jangka waktu panjang 2019 (COVID-19). Journal of Medical
dalam proses pembuatan, Sindiana Putri et al Virology, 93(2), 1057–1069.
(2020) media film pendek lebih efektif daripada https://doi.org/10.1002/jmv.26398
media animasi, Roland C M et al (2020) 3. Hakim, R. (2021). Literature review ini
hasilnya media video sedikit lebih efektif dilakukan untuk mengetahui keadaan
daripada media brosur, Suharti et al (2020) sanitasi lingkungan dan kualitas hygiene
penggunaan media video Berdialek Bahasa sanitasi makanan di tempat wisata dengan
Jambi lebih efektif daripada media video, Tita teknik pengumpulan literature yang sudah
Rahmawati (2019), Siregar (2018) media ada mengenai sanitasi tempat wisata . PhD
elektronik seperti audiovisual lebih efektif Thesis. Universitas Muhammadiyah
daripada leaflet, Melany Hendrick et al (2018) Malang.
intervensi video meningkatkan pengetahuan 4. Juliansyah, E., Maretalinia, & Suyitno.
peserta terkait HIV selama 3 bulan, Winnie (2020). Pengaruh Penyuluhan Hiv / Aids
Shao et al (2016) perbedaan bahasa tidak Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Siswa
mempengaruhi intervensi dengan media video Sma Negeri 1 Sepauk Kabupaten Sintang.
dan Yensya G (2020) media audiovisual Isikes Jurnal, 19(1), 152–166.
berpengaruh dalam edukasi pada remaja tentang 5. Notoatmodjo. (2012). Metodologi
HIV dan AIDS. Penelitian lainnya yaitu Irma Penelitian Kesehatan Soekidjo Notoatmodjo.
Hartati et al (2020) poster lebih efektif daripada 2–7.
leaflet. Cut Yuniwati et al (2018) terjadinya 6. Sindiana dkk. 2020. Pendek, F., Animasi,
peningkatan pengetahuan dan sikap tentang HIV V., & Kesehatan, P. (2020). 3 1,2,3. 31–42.
dan AIDS dengan edukasi menggunakan media 7. Siregar. (2017). Universitas Sumatera Utara
Promosi Kesehatan tapi tidak ada perbedaan - Fakultas.
yang signifikan terjadi antara rata-rata tingkat https://www.usu.ac.id/id/fakultas.html
pengetahuan kelompok audiovisual dengan 8. World Health Organization. (2012). HIV
kelompok leaflet sebelum dan sesudah and infant feeding 2010: an updated
intervensi. framework for priority action. 1–9.
http://www.who.int/maternal_child_adolesc
ent/documents/9241590777/en/
9. Yensya. (2020). Pengaruh Pendidikan
Kesehatan melalui Media Audiovisual
terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja
DAFTAR PUSTAKA tentang HIV/AIDS.

Anda mungkin juga menyukai