ABSTRAK
HIV dan AIDS telah menyebar luas dihampir seluruh bagian dunia. HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang
berarti Virus, AIDS (Acquired Immun Deficiency Syndrom) yang berarti sekumpulan gejala dan infeksi atau sindrom
akibat infeksi virus HIV. Angka kejadian HIV dan AIDS tertinggi yaitu usia 21-49 tahun, fase dari infeksi HIV
berlanjut ke AIDS memerlukan waktu selama 5-10 tahun yang berarti kontak pertama dengan virus tersebut yaitu
usia remaja 12-21 tahun. Penelitian ini bertujuan mengetahui Edukasi menggunakan Media Promosi Kesehatan apa
yang paling sesuai terhadap peningkatkan pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV dan AIDS. Desain penelitian
Systematic Review dengan metode meta-sintesis. Sampel penelitian sebanyak 12 artikel. Sepuluh dari dua belas
sampel artikel penelitian ini mendapatkan hasil yaitu media audiovisual seperti video animasi, fim pendek, video
RAP dan Video vlog dalam edukasi terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV dan AIDS.
Sehingga dapat disimpulkan media promosi kesehatan yang paling sesuai dalam edukasi terhadap peningkatan
pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV dan AIDS adalah audiovisual atau video. Penelitian berikutnya
disarankan judul Penggunaan Media film pendek berdialek Bahasa Bengkulu sebagai upaya meningkatkan
pengetahuan tentang HIV dan AIDS untuk mencegah perilaku berisiko terkena HIV.
Kata Kunci : Systematic Review, Media promosi Kesehatan, HIV dan AIDS
ABSTRACT
HIV and AIDS has spread widely in almost all parts of the world. HIV (Human Immunodeficiency Virus) which
means Virus, AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) which means symptoms and infection or syndrome
due to infection with the HIV virus. The highest incidence of HIV and AIDS is aged 21-49 years, the phase from
HIV infection progressing to AIDS takes 5-10 years, which means the first contact with the virus is adolescents 12-
21 years. This study aims to determine the education using Health Promotion Media that is most suitable for
increasing adolescent knowledge and attitudes about HIV and AIDS. Systematic Review research design with meta-
synthesis method. The research sample is 12 articles. Ten of the twelve samples of this research article obtained
results, namely audiovisual media such as animated videos, short films, RAP videos and video vlogs in education
towards increasing adolescent knowledge and attitudes about HIV and AIDS. So that it can be said that the most
appropriate health promotion media in education towards increasing adolescent knowledge and attitudes about HIV
and AIDS is audiovisual or video. Subsequent research suggests the use of short films with Bengkulu language
dialect as an effort to increase knowledge about HIV and AIDS to prevent HIV-risk behaviors.
PENDAHULUAN
HIV dan AIDS telah menyebar luas data–data yang melibatkan proses telaah kritis
dihampir seluruh bagian dunia. HIV merupakan dalam pemilihan artikel.
kepanjangan dari Human Immunodeficiency
Artikel diambil sesuai kriteria inklusi dan
Virus yang berarti Virus yang merusak sel-sel
eksklusi. Artikel Nasional dan Internasional dari
darah putih yang tugasnya menjaga sistem
tiga database yaitu Google Scholar (2016-
kekebalan tubuh. AIDS merupakan kepanjangan
2021), PubMed (2016-2021) dan Directory of
dari Acquired Immun Deficiency Syndrom yang
Open Access Journals (DOAJ) tahun 2016-2021
berarti sekumpulan gejala dan infeksi atau
diakses free-text berupa judul, abstrak dan full-
sindrom yang timbul karena rusaknya sistem
text dalam bentuk word ataupun format pdf.
kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus
Pencarian artikel dimulai dari bulan Agustus
HIV. Pada tahun 2018 Asia Tenggara
2020 sampai bulan Februari 2021.
menempati urutan kedua tertinggi setelah
Kata kunci pada penelitian ini : Systematic
Afrika, yaitu sekitar 3,8 juta kasus. Pada tahun
Review, Media Promosi Kesehatan, HIV dan
2018, 510.000 orang yang berusia antara 10
AIDS.
hingga 24 tahun terinfeksi HIV dan 190.000
diantaranya adalah remaja berusia antara 10 dan Populasi tersebut diskrining untuk
19 tahun1. Angka kejadian HIV dan AIDS disesuaikan dengan kebutuhan penelitian seperti
tertinggi berdasarkan kelompok umur yaitu usia telah melalui tahap dan kriteria inklusi eksklusi
21-49 tahun. Fase dari infeksi HIV berlanjut ke sehingga dapat menjadi sampel penelitian.
AIDS memerlukan waktu selama 5-10 tahun Sampel penelitian ini sebanyak 12 artikel yang
yang berarti kontak pertama dengan virus telah melewati ceklis penilaian untuk
tersebut berdasarkan kelompok umur yaitu usia menghindari bias.
remaja 12-21 tahun4.
SINTESIS DATA
a. Kesamaan (Compare) dan ketidaksamaan (Contrast)3
Sampel Persamaan dan Perbedaan dengan Peneliti lainnya
Rodriguez et al Persamaan : Isi topic penelitian, HIV dan AIDS, remaja, dan
menggunakan media promosi kesehatan yaitu Video RAP
Ketidaksamaan : responden yang diambil sebagai sampel adalah
pasien remaja yang dibagi menjadi dua kelompok, satu kelompok
pasien remaja yang menggunakan bahasa inggris dan satu
kelompok lainnya menggunakan bahasa spanyol
Natalia et al Persamaan : Isi topic penelitian, HIV dan AIDS, remaja, dan
menggunakan media promosi kesehatan yaitu audiovisual, jenis
video seperti vlog
Perbedaan : media yang diambil adalah vlog, intervensi dilakukan
setiap hari dalam jangka waktu seminggu.
Sindiana et al Persamaan : Isi topic penelitian sesuai kriteria inkusi eksklusi
Ketidaksamaan : mencari tahu perbedaan pengaruh dua media
promosi kesehatan yaitu media film pendek dan animasi
Roland C Merchant Persamaan : responden rata-rata remaja dan intervensi
Et al meningkatkan pengetahuan tentang HIV dan AIDS
Ketidaksamaan : mencari tahu perbedaan pengaruh dua media
promosi kesehatan yaitu media video dan brosur pada pasien
remaja
Suharti dan Daryono Persamaan : Artikel diambil dari online database sesuai kriteria
inklusi eksklusi
Ketidaksamaan : mengetahui media promosi kesehatan apa yang
paling efektif antara video berdialek bahasa daerah dan video
menggunakan bahasa nasional, intervensi tentang HIV dan AIDS
pada remaja di sekolah
Hartati et al Persamaan : Menggunakan media promosi kesehatan berupa media
cetak, poster dan leaflet
Ketidaksamaan : mengetahui media promosi kesehatan apa yang
paling efektif antara poster dan leaflet
Gevin Yensya Persamaan : Isi topic penelitian, HIV dan AIDS, remaja, dan
menggunakan media promosi kesehatan yaitu audiovisual
Ketidaksamaan : -
Tita Rahmawati Persamaan : Isi topic penelitian, HIV dan AIDS, remaja, dan
menggunakan media promosi kesehatan yaitu Video
Ketidaksamaan : penelitian hanya dilakukan untuk uji coba media
video
Siregar Persamaan : Artikel ini susuai kriteria inklusi eksklusi
Ketidaksamaan : penelitian dilakukan untuk mengetahui antara
jenis media berdasarkan cara produksinya seperti media cetak dan
media elektronik yaitu, antara leaflet dan video
Hendricks et al Persamaan : Artikel menggunakan media promosi kesehatan yaitu
video
Ketidaksamaan : Intervensi dilakukan pada pasien remaja di klinik
HIV di Afrika Selatan
Yuniwati et al Persamaan : Artikel ini susuai kriteria inklusi eksklusi
Ketidaksamaan : Artikel ini mencari tahu pengaruh anatara dua
media promosi kesehatan yaitu media audiovisual dan leaflet yang
mana hasil penelitian tidak adanya perbedaan antara kelompok
intervensi audiovisual dan kelompok intervensi leaflet
Shao et al Persamaan : Isi topic penelitian, HIV dan AIDS, remaja, dan
menggunakan media promosi kesehatan yaitu Video
Ketidaksamaan : intervensi menggunakan video yang disebar ke
internet dengan remaja sebagai sasaran penelitian untuk mengetahui
apakah perbedaan bahasa, Inggris dan Spanyol dan perbedaan
literasi pendidikan menjadi faktor penghambat dalam edukasi
tentang HIV dan AIDS
b. Sudut Pandang dan Membandingkan3
Kedua belas sampel dalam penelitian ini menggunakan media promosi kesehatan yang mana
berdasarkan cara produksi, termasuk media elektronik dan media cetak. Satu artikel menggunakan
video RAP, satu artikel intervensi menggunakan media video vlog, empat artikel menggunakan media
audiovisual atau video, satu artikel membandingkan video dan brosur, dua artikel membandingkan
antara media elektronik yaitu video animasi dan film pendek atau video berdialek bahasa daerah dan
video bahasa Nasional, satu artikel membandingkan antara media cetak yaitu poster dan leaflet dan dua
artikel membandingkan media audiovisual dan leaflet.
Kedua belas artikel terdapat persamaan dan ketidaksamaan, dengan membandingkan dari sudut
pandang sebagai berikut.
Sudut Pandang (Criticize) Membandingkan (Synthesize)
Satu artikel menggunakan video RAP : Rodriguez Terjadi peningkatan pengetahuan setelah
et al, 2021 dilakukan intervensi menggunakan Video RAP,
tapi perlu dilakukannya penelitian berikutnya
untuk mendapatkan hasil valid
Satu artikel intervensi menggunakan media video Video menggunakan media vlog dengan lima
vlog : tahap pembuatan menentukam tema dan tujuan,
Natalia et al (2021) membuat channel youtube, memperhatikan
kualitas audio serta pencahayaan, Editing video
dan publish video. Kemudian dilakukan intervensi
setiap hari selama seminggu berturut-turut
menggunakan vlog tersebut. Hasil yang
didapatkan sesuai dengan tujuan penelitian
terjadinya peningkatan pengetahuan pada remaja.
Tahapan vlog merupakan tahapan yang telah
terkonsep dan telah didiskusikan yang
memerlukan waktu cukup lama dalam proses
pembuatannya
Empat artikel menggunakan media audiovisual atau - Shao et al intervensi menggunakan media video
video : sama seperti penelitian Roland et al yang
- Shao et al (2016) intervensi menggunakan menjadikan brosur sebagai media pembanding
media video - Penelitian Hendrick evaluasi dampak video pada
- Hendricks et al (2018) intervensi remaja yaitu terjadinya peningkatan pengetahuan
menggunakan media video - Hasil uji coba media video penelitian Tita
- Tita Rahmawati (2018) uji coba intervensi Rahmawati terjadinya peningkatan pengetahuan
menggunakan media video - penelitian Gevin terjadinya penimgkatan
pengetahuan dan sikap pada remaja
- Gevin Yensya (2020) intervensi
menggunakan media audiovisual
Satu artikel membandingkan video dan brosur : Artikel dalam penelitian ini dengan jumlah
Roland C, 2020 sampel terbanyak yaitu lebih dari seribu
responden, yang mana penelitian dengan sampel
tersedikit adalah penelitian dari Rodriguez et al,
2021 yang hanya sebanyak 28 responden
Dua artikel membandingkan antara media - Penelitian film pendek lebih berpengaruh
elektronik yaitu video animasi dan film pendek atau daripada animasi terhadap peningkatan
video berdialek bahasa daerah dan video bahasa pengetahuan
Indonesia : - Penelitian dari Suharti dan Daryono untuk
- Sindiana et al (2020) video animasi dan film mngetahuan penggunaan bahasa apa yang
pendek paling berpengaruh dalam intervensi
- Suharti dan Daryono (2020) video berdialek
bahasa daerah dan video bahasa Nasional
Satu artikel membandingkan antara media cetak : Poster lebih meningkatkan pengetahuan
Hartati et al, 2020 dibandingkan leaflet
Dua artikel membandingkan media audiovisual dan - Penelitian Siregar mendapatkan hasil
leaflet : audiovisual meningkatkan pengetahuan
- Siregar (2018) - Penelitian Yuniwati judulnya sama seperti
- Yuniwati (2018) Siregar tapi memiliki hasil yang berbeda.
Terjadi peningkatan menggunakan media
promosi kesehatan, tapi tidak adanya
perbedaan hasil yang signifikan antara
Leaflet dan audiovisual