BAB II
PENGUJIAN POMPA SENTRIFUGAL
2.1 Pendahuluan
2.1.1 Tinjauan Umum
Pompa mempunyai peranan penting dan dapat dijumpai hampir di setiap
industri, baik industri kecil maupun industri besar. Pompa merupakan mesin konversi
energi yang mengubah bentuk energi mekanik poros menjadi energi spesifik (head)
fluida yang memiliki wujud air. Energi mekanik pompa yang menunjukkan
kemampuan dari suatu pompa mengangkat fluida untuk mencapai ketinggian tertentu
adalah berupa head pompa, ditunjukkan oleh besarnya perbedaan antara energi fluida di
sisi isap dengan energi fluida di sisi tekan. Energi fluida merupakan jumlah dari energi
tekanan,energi kinetik dan energi karena elevasi (ketinggian).
Spesifikasi pompa dinyatakan dengan jumlah fluida yang dapat dialirkan
persatuan waktu dan head (tinggi energi angkat). Pada umumnya pompa dapat
digunakan untuk bermacam-macam keperluan, untuk menaikkan fluida ke sebuah
reservoir, untuk pengairan, irigasi, dan sebagainya.
Dalam pelaksanaan operasinya pompa dapat bekerja secara tunggal, seri, dan
paralel. Jenis operasi yang digunakan harus sesuai dengan tujuan dan kebutuhan
penggunaan instalasi pompa. Karakteristik pompa harus terlebih dahulu diketahui agar
didapatkan sistem yang optimal.
Fluida didefinisikan sebagai zat atau substansi yang akan mengalami deformasi
secara berkesinambungan apabila terkena gaya geser (gaya tangensial) sekecil apapun.
Berdasarkan mampu mampatnya fluida dibagi menjadi 2 yaitu compressible fluid dan
incompressible fluid. Berdasarkan sifat alirannya fluida dibagi menjadi 3 yaitu aliran
laminer, transisi dan turbulen. Berdasarkan hubungan antara laju deformasi dan
tegangan gesernya fluida dibagi menjadi 2 yaitu newtonian fluid dan non-newtonian
fluid. Berdasarkan gaya yang bekerja pada fluida dan gerakannya, fluida dibagi 2 yaitu
fluida statis dan dinamis.
Debit / kapasitas merupakan volum fluida yang dapat dialirkan per satuan
waktu. Pengukuran dari kapasitas dilakukan dengan menggunakan venturimeter,
orifice, pitot tube dan lain-lain. Satuan dari kapasitas (Q) adalah m3/s, liter/s, atau ft3/s.
Head didefinisikan sebagai energi per satuan berat fluida. Satuan dari head (H)
adalah meter atau feet fluida. Di dalam pompa, head diukur dengan cara menghitung
beda tekanan total antara pipa isap dan pipa tekan, bila pengukuran dilakukan pada
ketinggian yang sama. Menurut persamaan Bernoulli, terdapat tiga macam head dari
sistem instalasi aliran, yaitu head kecepatan, head potensial dan head tekanan.
a. Head tekanan adalah perbedaan head yang disebabkan perbedaan tekanan statis
(head tekanan) fluida pada sisi tekan dan sisi isap. Head tekanan dituliskan dengan
rumus sebagai berikut:
P Pd P s
= − (18)
γ γ γ
Keterangan :
P
: Head tekanan (m)
γ
Pd
: Head tekanan fluida pada sisi tekan (m)
γ
Ps
: Head tekanan fluida pada sisi isap (m)
γ
b. Head kecepatan adalah perbedaan antara head kecepatan zat cair pada sisi tekan
dengan head kecepatan zat cair pada sisi isap. Head kecepatan dituliskan dengan
rumus sebagai berikut:
V 2d V 2s
h k= − (19)
2 g 2g
Keterangan :
h k : Head kecepatan (m)
V 2d
: Head kecepatan zat cair pada sisi tekan (m)
2g
V 2s
: Head kecepatan zat cair pada sisi isap (m)
2g
c. Head potensial / elevasi adalah perbedaan ketinggian antara fluida pada sisi tekan
dengan ketinggian fluida pada sisi isap. Head elevasi dapat dinyatakan dengan
rumus sebagai berikut:
Z=Z d −Z s (20)
Keterangan :
Z : Head statis total (m)
Z d : Head statis pada sisi tekan (m)
Z s : Head statis pada sisi isap (m)
menjadi berlubang-lubang. Peristiwa ini disebut erosi kavitasi, sebagai akibat dari
tumbukan gelembung uap yang pecah pada dinding secara terus menerus.
Karena kavitasi mengakibatkan banyak sekali kerugian pada pompa, maka
kavitasi perlu dihindari. Adapun cara-cara untuk mencegah kavitasi antara lain:
a. Tekanan gas diperbesar di dalam pipa-pipa dimana fluida yang
mengalir dipompakan.
b. Sebuah pompa booster dipasang pada ujung pipa isap.
c. Sebuah axial wheel atau helical wheel dipasang tepat di depan
impeler pada poros yang sama. Hal ini dimaksudkan untuk membuat pusaran
(whirl) terhadap aliran. Cara ini merupakan pilihan yang paling baik. Akan tetapi,
apabila kecepatan putaran (n) dan debitnya (Q) sama dengan kecepatan putaran dan
debit dari impeler, maka kavitasi justru akan terjadi pada runner pembantu itu
sendiri. Oleh karena itu, dalam pemasangan runner pembantu ini diperlukan
pertimbangan yang sungguh-sungguh sebelum pemasangannya.
Macam - macam tipe kavitasi pada pompa sentrifugal berdasarkan penyebabnya
yaitu:
1. Suction cavitation (kavitasi pada suction)
Kavitasi jenis ini terjadi akibat kekurangan NPSH A (NPSH aktual). Aturan
umumnya adalah NPSHA minimal harus sama atau lebih besar dari NPSHR (NPSH
yang dibutuhkan) untuk menghindari suction cavitation. Perbedaan yang besar
antara NPSHA dengan NPSHR dapat menyebabkan resiko kerusakan pada pompa
terutama pada air yang relatif dingin (kurang dari 150 ºF).
2. Recirculation Cavitation
Recirculation Cavitation diakibatkan oleh laju aliran (flow rate) yang rendah
pada pompa. Ada dua tipe dari recirculation cavitation yaitu suction side dan
discharge side dimana bisa terjadi pada saat yang bersamaan ataupun terpisah.
Keduanya terjadi akibat fenomena yang sama yaitu aliran balik pada jarak yang
berdekatan satu sama lain.
terjadi apabila tekanan statis suatu aliran zat cair turun sampai di bawah tekanan uap
jenuhnya. Untuk menghindari kavitasi harus diusahakan agar tidak ada satu bagian dari
aliran di dalam pompa yang mempunyai tekanan statis lebih rendah dari tekanan uap
jenuh cairan pada temperatur yang bersangkutan. Dalam hal ini perlu diperhatikan dua
macam tekanan yang memegang peranan. Pertama, tekanan yang ditentukan oleh
kondisi lingkungan dimana pompa dipasang. Kedua, tekanan yang ditentukan oleh
keadaan aliran di dalam pompa.
Oleh karena itu, didefinisikan suatu tekanan kavitasi atau jika dinyatakan dalam
satuan Head disebut dengan Net Positive Suction Head (NPSH). Jadi, NPSH dapat
dinyatakan sebagai ukuran keamanan pompa terhadap kavitasi.
Gambar 2.1 NPSH bila tekanan atmosfer bekerja pada permukan air yang dihisap.
Sumber: Sularso (2000:44)
Keterangan:
h sv = NPSH yang tersedia (m)
Pa = Tekanan atmosfer (N/m2)
Pv = Tekanan uap jenuh (N/m2)
γ = Berat jenis cairan (N/m3)
hs = Head isap statis (m)
hl =Head losses (m)
dengan hs bertanda positif (+) jika pompa terletak di atas permukaan zat cair yang
dihisap dan negatif (-) jika pompa terletak di bawah permukaan zat cair yang
dihisap.
Dari persamaan tersebut, dapat dilihat bahwa NPSH yang tersedia
merupakan tekanan absolut yang masih tersisa pada sisi isap pompa setelah
dikurangi tekanan uap. Besarnya tergantung pada kondisi luar pompa dimana
pompa tersebut dipasang.
Gambar 2.2 NPSH bila tekanan uap bekerja di dalam tangki air hisap yang tertutup.
Sumber: Sularso (2000:44)
Jika zat cair dihisap dari tangki tertutup seperti pada gambar 2.2, maka Pa
menyatakan tekanan absolut yang bekerja pada permukaan zat cair di dalam tangki
tertutup tersebut. Jika tekanan di atas permukan zat cair sama dengan tekanan uap
jenuhnya, maka Pa = Pv, sehingga :
h sv =−hs −hl (22)
Harga hs adalah negatif (-) karena permukaan zat cair dalam tangki lebih
tinggi daripada sisi isap pompa. Pemasangan pompa semacam ini diperlukan untuk
mendapatkan harga h sv atau NPSH yang positif (+).
Pompa jenis ini dilengkapi dengan katup masuk dan katup buang yang mengatur
aliran fluida keluar atau masuk ruang kerja. Katup-katup ini bekerja secara
otomatis dan derajat pembukaannya tergantung pada fluida yang dihasilkan.
Tekanan yang dihasilkan sangat tinggi, yaitu lebih dari 10 atm. Kecepatan putar
rendah yaitu 250 sampai 500 rpm. Oleh karena itu, dimensinya besar dan sangat
berat. Pompa ini banyak dipakai pada pabrik minyak dan industri kimia untuk
memompa cairan kental, dan untuk pompa air ketel pada PLTU. Skema pompa
torak ditunjukkan pada gambar 2.3.
2. Rotary Pump
Tekanan yang dihasilkan dari pompa ini adalah akibat gerak putar dari
elemen-elemennya atau gerak gabungan berputar. Bagian utama dari pompa
jenis ini adalah :
rumah pompa yang stasioner
rotor, yang di dalamnya terdapat elemen-elemen yang berputar
dalam rumah pompa
b. Pompa Piston
Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya selubung putar
menyebabkan piston bergerak sesuai dengan posisi ujung piston di atas piring
dakian. Fluida terhisap ke dalam silinder dan ditekan ke saluran buang akibat
gerakan naik turun piston. Fungsi dari pompa ini adalah untuk pemenuhan
kebutuhan head tingi dan kapasitas rendah. Skema pompa piston ditunjukkan
pada gambar 2.5.
B. Dynamic Pump
Merupakan pompa yang ruang kerjanya tidak berubah selama pompa
bekerja. Untuk merubah kenaikan tekanan, tidak harus mengubah volume aliran
fluida. Dalam pompa ini terjadi perubahan energi, dari energi mekanik menjadi
energi kinetik, kemudian menjadi energi potensial. Pompa ini memiliki elemen
utama sebuah rotor dengan suatu impeler yang berputar dengan kecepatan tinggi.
Yang termasuk di dalam jenis pompa ini adalah pompa aksial dan pompa
sentrifugal.
1. Pompa Aksial
Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya impeler akan menghisap
fluida yang dipompakan dan menekannya ke sisi tekan dalam arah aksial.
Pompa ini cocok untuk aplikasi yang membutuhkan head rendah dan kapasitas
tinggi, seperti pada sistem pengairan. Contoh pompa aksial terdapat pada
gambar 2.6.
Impeler dipasang pada satu ujung poros dan pada ujung yang lain dipasang
kopling untuk meneruskan daya dari penggerak. Poros ditumpu oleh dua buah bantalan.
Sebuah paking atau perapat dipasang pada bagian rumah yang ditembus poros, untuk
mencegah air membocor keluar atau udara masuk dalam pompa.
a. Impeler
Merupakan bagian yang berputar dari pompa dan memberikan daya pada air,
sehingga air akan mendapatkan energi spesifik berupa kecepatan dan tekanan. Di
dalam rumah siput, kecepatan air secara berangsur-angsur diubah menjadi tekanan
statis. Jenis-jenis impeler ditunjukkan pada gambar 2.9. Jenis-jenis impeler yaitu:
• Impeler Tertutup
Disebut sebagai impeler tertutup karena baling-baling di dalamnya
tetutupi oleh mantel di kedua sisi. Jenis impeler ini banyak digunakan pada
pompa air dengan tujuan mengurung air agar tidak berpindah dari sisi pengiriman
ke sisi penghisapan. Impeler jenis ini memiliki kelemahan pada kesulitan yang
akan didapat jika terdapat rintangan atau sumbatan.
b. Rumah Pompa
Desain rumah pompa ditunjukkan oleh gambar 2.10. Rumah pompa memiliki
beberapa fungsi, antara lain:
1. Berfungsi sebagai pengarah fluida yang
dilemparkan impeler. Akibat gaya sentrifugal yang menuju pompa tekan,
sebagian energi kinetik fluida diubah menjadi tekanan.
2. Menutup impeler pada penghisapan dan
pengiriman pada ujung dan sehingga berbentuk tangki tekanan.
3. Memberikan media pendukung dan
bantalan poros untuk batang torak dan impeler.
c. Poros Pompa
Sebagai penerus putaran pengerak kepada impeler dan pompa. Poros pompa
dibedakan menjadi dua, yaitu :
Poros pompa datar atau horizontal
Poros pompa tegak atau vertikal
d. Cincin Penahan Keausan atau Cincin Perapat (Waring Ring)
Untuk mencegah keausan rumah pompa dan impeler pada sambungan yang
bergerak (running joint), maka dipasang cincin penahan keausan (waring ring) yang
disebut juga cincin rumah pompa atau cincin perapat.
e. Bantalan Poros
Bantalan yang banyak dipakai pada pompa sentrifugal adalah bantalan anti
gesek, selongsong, rol bola, dan bantalan kingsbury. Bantalan anti gesek dapat
berupa baris tungal atau ganda. Bantalan rol banyak dipakai untuk poros pompa
berukuran besar. Skema bantalan poros ditunjukkan oleh gambar 2.11.
(a) (c)
(b) (d)
Gambar 2.11 Bantalan praktis untuk pompa (a) rol, (b) horizontal, (c) vertikal dan (d)
kingsbury
Sumber: Edward (1996:22)
f. Selongsong Poros
Berfungsi utuk mencegah kebocoran udara ke dalam pompa bila beroperasi
dengan tinggi isap (suction lift) dan untuk mendistribusikan cairan perapat secara
merata di sekeliling ruang cincin (anular space) antara lubang peti dan permukaan
selongsong poros. Selongsong poros disebut juga sangkar perapat atau cincin
lantern. Skema selongsong poros pompa ditunjukkan oleh gambar 2.12.
Selongsong poros ini menerima cairan yang bertekanan dari pompa atau
sumber tersendiri lainnya. Kadang-kadang digunakan minyak gemuk sebagai
medium perapat apabila cairan yang bersih tidak tersedia atau tidak dapat dipakai
(pompa air kotor).
g. Peti Gasket
Berfungsi untuk mencegah udara bocor ke dalam rumah pompa bila tekanan
di dalamnya berada di bawah tekanan atmosfer.
h. Perapat Poros (Perapat Mekanis)
Digunakan untuk mencegah kebocoran di sekeliling poros. Perapat poros ini
juga dipakai apabila peti gasket tidak dapat mencegah kebocoran secara maksimal.
Permukaan perapat tegak lurus terhadap poros pompa dan biasanya terdiri dari dua
bagian yang dihaluskan dan dilumasi. Perapat poros dibedakan menjadi dua, yaitu
jenis dalam dan jenis luar. Jenis luar dipakai apabila cairan yang dipompa berpasir
dan tidak diinginka adanya kebocoran pada peti gasket. Jenis dalam digunakan untuk
cairan yang mudah menguap. Skema perapat mekanis dapat dilihat pada gambar
2.13.
menjadi energi tekanan di dalam rumah pompa. Besarnya tekanan yang timbul
tergantung pada besarnya kecepatan fluida.
P1 v 12 P 2 v 22
z1+ + =z 2 + +
ρ⋅g 2 g ρ⋅g 2 g (27)
dengan : z adalah head elevasi
P
ρ⋅g adalah head tekanan
2
v
2 g adalah head kecepatan
Sebagai contoh adalah aliran air di dalam pipa, pada posisi 1 air mempunyai
tekanan P1, luas penampang A1, dan kecepatan v1. Perubahan bentuk energi akan terjadi
bila pada posisi 2 penampangnya diperkecil. Dengan demikian, kecepatan air akan naik
menjadi v2 dan tekanan P2 akan berkurang. Hal ini dapat terlihat jelas apabila letak pipa
dalam keadaan horizontal (z1=z2).
Jadi, persamaan Bernoulli dapat dinyatakan sebagai berikut:“pada tiap saat dan
tiap posisi yang ditinjau dari suatu aliran di dalam pipa tanpa gesekan yang tidak
bergerak akan mempunyai jumlah energi ketinggian tempat, tekanan, dan kecepatan
yang sama besarnya”.
b. Pompa Paralel
Instalasi pompa yang disusun paralel bertujuan untuk memperoleh fluida
dengan kapasitas yang tinggi namun head tekanan yang diperoleh rendah. Pada
gambar 2.17 didapatkan kapasitas (Q) aliran yang tinggi diperoleh dengan cara
menjumlahkan kapasitas aliran pompa 1 (Q1) dengan kapasitas aliran pompa 2 (Q2).
Qtotal= Q 1 + Q2 (37)
2. Kapasitas (Q)
0 , 189 (39)
Q= √ h (m3 /s )
1000
Keterangan:
h = beda ketinggian fluida pada manometer (mmHg)
3. Putaran (n)
Satuan : rpm
Diukur dengan tachometer digital
4. Torsi (T)
T =F⋅L (40)
Keterangan:
F = Gaya / beban (N)
L = Panjang lengan mmen = 0,179 m
5. Daya (W)
Daya Poros (W1) :
n
W 1 =F⋅ (Watt ) (41)
k
Keterangan:
k = konstanta brake = 53,35
n = putaran (rpm)
6. Efisiensi ( η )
W2
η= ×100 % (43)
W1
2. Kapasitas (Q)
0 , 189
Q= √ h (m3 /s )
1000
Keterangan:
h = beda ketinggian fluida pada manometer (mm).
3. Torsi (T)
T 1 =F 1⋅L ( N .m )
T 2 =F 2⋅L ( N . m)
Keterangan:
F = Gaya / beban (N)
L = Panjang lengan momen = 0,179 m
4. Daya (W)
Daya Poros (W1) :
n
W 1,1 =F1⋅ 1 (Watt )
k
n2
W 1,2 =F2⋅ (Watt )
k
W 1 , Total =W 1,1 +W 1,2 (Watt )
Keterangan:
k = konstanta brake = 53,35
n = putaran (rpm)
5. Efisiensi ( η ) :
W 2 , Total
η= ×100 %
W 1 , Total
(46) H 1+ H 2
H Total = ( m)
2
2. Kapasitas (Q)
0 , 189
Q= √ h (m3 /s )
1000
Keterangan:
4. Daya (W)
Daya Poros (W1) :
n
W 1,1 =F1⋅ 1 (Watt )
k
n
W 1,2 =F2⋅ 2 (Watt )
k
W 1 , Total =W 1,1 +W 1,2 (Watt )
Keterangan:
k = konstanta brake = 53,35
n = putaran (rpm)
Variabel bebas adalah variabel yang dapat ditentukan sendiri dan tidak
dipengaruhi variabel lain. Dalam percobaan pompa sentrifugal ini, variabel bebas yang
diamati adalah besarnya kecepatan putaran poros dan putaran katup.
2.3.1.2 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi variabel bebas.
Variabel terikat dalam percobaan pompa sentrifugal ini antara lain:
a. Besarnya head pompa yang dipengaruhi oleh beda tekanan isap dan tekanan
buang.
b. Besarnya daya air dan daya poros dari pompa.
c. Besarnya kapasitas pompa yang ditentukan oleh beda ketinggian fluida pada
manometer.
d. Besarnya torsi dari pompa.
2.3.1.3 Variabel Terkontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga variabel bebas dan variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang
diteliti. Variabel kontrol dalam percobaan pompa sentrifugal ini adalah besarnya
kecepatan putaran motor yang dijaga konstan.
Max head 13 m 13 m
Max flow 130 L/minute 130 L/minute
Newton×rev /min
Watts=
Power Constant : 53 , 35
Tachometer : Compand Type M 48, No. 62637
Venturi
Calibration : v=0,2 √h
Diameters D = 37,5 mm dan d = 22,2 mm
Note : Electrical Warning Labels Fitted
Literature : Winning Diagram 41109
dihubungkan dengan neraca pegas. Sebuah panel pengaturan dan alat ukur (manometer
raksa dan manometer bourdon). Jaringan pipa dilengkapi dengan dua katup isap yaitu
katup pompa I (A) dan katup pompa II (B). Sebuah katup pengatur aliran tunggal, seri
dan paralel (C), sebuah katup pengatur keluaran (D), sebuah venturi (V)
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
2. Head
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
3. Torsi (T)
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
6. Efisiensi ( η )
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
B. Pompa SERI
1. Kapasitas (Q)
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
2. Head
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
3. Torsi (T)
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
5.Daya Air (W2)
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
6.Efisiensi ( η )
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
C. Pompa PARALEL
1. Kapasitas (Q)
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
2. Head
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
3. Torsi (T)
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
6. Efisiensi ( η )
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................