Anda di halaman 1dari 134

SKRIPSI

PENGARUH DUKUNGAN ORGANISASI DAN PENILAIAN KINERJA


TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN
PT. PLN (Persero) AREA MEDAN

OLEH :

MUHAMMAD INDRA PERMANA


150521027

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN EKSTENSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
DEPARTEMEN MANAJEMEN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : Muhammad Indra Permana


NIM : 150521027
Program Studi : S1- Manajemen Ekstensi
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul : Pengaruh Dukungan Organisasi dan Penilaian Kinerja
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT.PLN(Persero)
Area Medan

Medan, Oktober 2017

Mhd Indra Permana


NIM.150521027

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
DEPARTEMEN MANAJEMEN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Nama : Muhammad Indra Permana


NIM : 150521027
Program Studi : S1- Manajemen Ekstensi
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul : Pengaruh Dukungan Organisasi dan Penilaian Kinerja
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT.PLN(Persero)
Area Medan

Tanggal: Oktober 2017 Ketua Program Studi Manajemen

Dr. Amlys Syahputra Silalahi, M.Si


NIP. 19660406 199303 1 013

Universitas Sumatera Utara


LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Dukungan Organisasi dan Penilaian

Kinerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT.PLN (Persero) Area Medan ”

adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik

guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,

dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau

dituliskan sumbernya secara jelas sesuai norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam

skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Oktober 2017

Mhd Indra Permana


NIM. 150521027

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
DEPARTEMEN MANAJEMEN

PERSETUJUAN PENCETAKAN

Nama : Muhammad Indra Permana


NIM : 150521027
Program Studi : S1- Manajemen Ekstensi
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul : Pengaruh Dukungan Organisasi dan Penilaian Kinerja
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT.PLN(Persero)
Area Medan
.

Tanggal: Oktober 2017 Ketua Program Studi Manajemen

Dr. Amlys Syahputra Silalahi, M.Si


NIP. 19660406 199303 1 013

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
DEPARTEMEN MANAJEMEN

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Muhammad Indra Permana


NIM : 150521027
Program Studi : S1- Manajemen Ekstensi
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul : Pengaruh Dukungan Organisasi dan Penilaian Kinerja
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT.PLN(Persero)
Area Medan

Penguji I Penguji II

Dra. Lucy Anna, MS Fivi Rahmatus Sofiyah, SE, M.Si


NIP. 19510421 197603 2 003 NIP. 19770214 200812 2 001

Pembimbing

Dr. Yeni Absah, SE, M.Si


NIP. 19741123 200012 2 001

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Pengaruh Dukungan Organisasi dan Penilaian Kinerja Terhadap Prestasi


Kerja Karyawan PT.PLN(Persero) Area Medan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dukungan organisasi dan


penilaian kinerja terhadap prestasi kerja. Penelitian ini mengumpulkan bukti-bukti
empiris. Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai PT. PLN (Persero) Area
Medan yang berada di bagian Pelayanan Pelanggan (20), Jaringan (19), dan
Transaksi Energi Listrik (10) yang berjumlah 49 orang. Berdasarkan hasil
penelitian dengan uji F, dukungan organisasi dan penilaian kinerja secara simultan
atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja. Berdasarkan
hasil dari uji parsial dengan uji t, dukungan organisasi dan penilaian kinerja,
masing-masing berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja.
Dukungan organisasi dan penilaian kinerja secara simultan mempengaruhi
variabel prestasi kerja sebesar 42,8%, sisanya sebesar 57,2% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain.

Kata kunci: Dukungan organisasi, Penilaian kinerja, Prestasi kerja

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

Pengaruh Dukungan Organisasi dan Penilaian Kinerja Terhadap Prestasi


Kerja Karyawan PT.PLN(Persero) Area Medan

This study aimed to analyze the influence of organizational support and


performance assessment against work performance, this researchcollect empirical
evidence . Population in this research is employeses PT.PLN (Persero) Area
Medan in the customer service(20) , network(19), and transaction of electric(10)
energy amounted to 49 people . Based on the research wth test f, the support of
organization and the performance assessment simultaneously or together have a
significant effect on job performance .Organizational support and performance
assessment of simultaneousinfluence of variable work performance 42,8 %
remaining at 57,2 % is influenced by others factors

Kata kunci: Dukungan organisasi, Penilaian kinerja, Prestasi kerja

ii

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT atas segala

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Dukungan Organisasi dan Penilaian Kinerja Terhadap Prestasi

Kerja Karyawan PT.PLN(Persero) Area Medan “.

Skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program S1 Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara .

Selama studi dan pengerjaan penelitian ini penulis telah banyak

mendapatkan bantuan berupa masukan , saran, motivasi , dan doa dari berbagai

pihak khususnya pihak keluarga . Oleh karena itu , pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya khususnya kepada kedua orang

tua penulis dan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan

bimbingan , yaitu kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ramli , SE, MS.i selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Muslich Lutfi , SE, MBA dan Bapak Dr. Amlys Syahputra

Silalahi,M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen/Program Studi S1

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara .

3. Ibu Dr. Yeni Absah , M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan ,arahan,bantuan,dan

motivasi kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini .

4. Ibu Dra. Lucy Anna . MS, dan Ibu Fivi Rahmatus Sofiyah SE, M.Si selaku

iii

Universitas Sumatera Utara


dosen pembaca penilai 1 dan 2 atas saran dan masukan yang diberikan kepada

penulis

5. Kedua Orang tua penulis , Abdul Muis dan Nurhayati Spd yang sangat

penulis cintai dan sayangi dan yang telah banyak memberikan dukungan

moril dan materil , serta dukungan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tugas Sarjana ini

6. Saudara-saudara penulis yaitu Indah Wulan Dayu dan Dinda Mutia yang

sangat penulis sayangi

7. Teman tersayang Indah Lestari Ks saya ucapkan terima kasih sebesar-

besarnya atas bantuan doa dan dukungannya selama ini.

8. Sahabat penulis Sofyan, Tondi, Septian, Ilham, Rendo,Fikram, Tiwi, Deci,

Jeni, teman-teman Konsentrasi Msdm, teman-teman manajemen ekstensi

2015, serta pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penyusunan skripsi

ini , saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas bantuan dan dukungan

selama ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan , maka dari

itu saran dan kritik dari semua pihak sangat diharapkan untuk membuat skripsi ini

menjadi lebih baik lagi , Akhir kata , penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak .

Medan , Oktober 2017


Penulis

Muhammad Indra Permana


150521027

iv

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................. 10
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 11
2.1 Teori Tentang Dukungan Organisasi ..................................... 11
2.1.1 Pengertian Dukungan Organisasi ............................... 11
2.1.2 Jenis Jenis Dukungan Organisasi ............................... 12
2.2 Penilaian Kerja ....................................................................... 15
2.2.1 Pengertian Penilaian Kinerja dan Pelatihan Kinerja .. 15
2.2.2 Prinsip Dasar Penilaian Kinerja ................................. 15
2.2.3 Tujuan Penilaian Kinerja............................................ 17
2.2.4 Metode Penilaian Kinerja........................................... 17
2.2.5 Karakteristik Proses Penilaian Kinerja....................... 19
2.2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Penilaian Kinerja ......... 21
2.3 Prestasi Kerja ......................................................................... 22
2.3.1 Pegertian Prestasi Kerja ............................................. 22
2.3.2 Faktor-Faktor Prestasi Kerja ...................................... 23
2.3.3 Indikator Prestasi Kerja .............................................. 24
2.4 Penelitian Terdahulu .............................................................. 34
2.5 Kerangka Konseptual ............................................................. 35
2.6 Hipotesis................................................................................. 38
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 39
3.1 Jenis Penelitian....................................................................... 39
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 39
3.3 Batasan Operasional............................................................... 39
3.4 Defenisi Operasional Variabel ............................................... 40
3.5 Skala Pengukuran Variabel .................................................... 41
3.6 Populasi dan Sampel .............................................................. 42
3.7 Jenis Dan Sumber data ........................................................... 43
3.8 Metode Pengumpulan Data .................................................... 43
3.9 Uji Validitas Dan Reliabilitas ................................................ 44
3.10 Tekhnik Analisis Data............................................................ 50

Universitas Sumatera Utara


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................ 55
4.1 Deskripsi Objek Pelatihan...................................................... 55
4.1.1 Sejarah Singkat PT PLN ............................................ 55
4.1.2 Struktur Organisasi..................................................... 57
4.1.3 Uraian Tugas .............................................................. 55
4.1.4 Visi Dan Misi PT PLN ............................................... 57
4.1.5 Jaringan Usaha Kegiatan ............................................ 58
4.2 Teknik Analisis ...................................................................... 60
4.3 Analisis Regresi Linear Berganda.......................................... 55
4.4 Uji Asumsi Klasi .................................................................... 60
4.5 Deskripsi Lokasi Penelitian.................................................... 55
4.6 Pembahasan............................................................................ 86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 89
5.1 Kesimpulan ............................................................................ 89
5.2 Saran....................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 91
LAMPIRAN .................................................................................................. 93

vi

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman


1.1 Hasil Penilaian Kerja............................................................................ 5
1.2 Program Pendidikan Dan Pelatihan...................................................... 5
2.1 Pendekatan Dasar Terhadap Penilaian Kinerja .................................... 7
2.2 Rating Atribut....................................................................................... 8
2.3 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 34
3.1 Operasional Variabel............................................................................ 40
3.2 Instrument Skala Likkert...................................................................... 42
3.3 Uji Validitas ......................................................................................... 45
3.4 Uji Reliabilitas...................................................................................... 47
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.......................... 60
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ......................................... 61
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir................ 62
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja.............................. 62
4.4 Distribusi Jawaban Responden Variabel Dukungan Organisasi .......... 62
4.5 Distribusi Jawaban Responden Variabel Penilaian Kinerja ................. 66
4.6 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Prestasi Kerja.. 70
4.7 Analisi Regresi Linear Berganda ......................................................... 75
4.8 Uji Kolomogrov ................................................................................... 77
4.9 Uji Glejser ............................................................................................ 78
4.10 Uji Multikolonieraitas .......................................................................... 79
4.12 Hasil Uji Simultan (Uji F).................................................................... 81
4.13 Hasil Uji t ............................................................................................. 83
4.14 Hasil Uji R2 .......................................................................................... 84

vii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman


2.1 Kerangka Konseptual ........................................................................... 38
4.1 Struktur Organisasi............................................................................... 57
4.2 Pengujian Normalitas Histogram ......................................................... 59
4.3 Pengujian P Plot ................................................................................... 73
4.4 Pengujian Heterosdastisitas.................................................................. 74
4.5 Perhitungan F Tabel ............................................................................. 76
4.6 Perhitungan T Tabel ............................................................................. 76

viii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman


1 Kuesioner Penelitian ............................................................................ 109
2 Uji Validitas Dan Realibilitas .............................................................. 115
3 Distribusi Jawaban Responden............................................................. 117
4 Hasil Regresi Linear Berganda ............................................................ 120

ix

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan aset yang penting bagi organisasi karena

memiliki kemampuan, ketrampilan sehingga lebih efektif serta efisen dalam

mengoptimalkan sasaran organisasi. Keberhasilan dan kegagalan sebuah

organisasi dapat dilihat dari apa yang sudah dicapai oleh organisasi tersebut.

Tentunya, semua ini perlu adanya dukungan organisasi sehingga karyawan merasa

dihargai dan merasa memiliki organisasi tersebut. Apabila karyawan sudah

merasamemiliki organisasi tersebut secara tidak langsung karyawan akan bekerja

dengan semaksimal mungkin.Teori dukungan organisasi menyatakan bahwa untuk

memenuhi kebutuhan sosioemosional dan menilai keuntungan dari peningkatan

usaha dalam bekerja, karyawan membentuk persepsi umum mengenai sejauh

mana organisasi menghargai kontribusinya dan peduli terhadap kesejahteraannya

(persepsi dukungan organisasi). Kepedulian karyawan terhadap organisasi dan

pencapaian tujuan organisasi tersebut dapat ditunjukkan dengan menampilkan

sikap positif dan perilaku kerja yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh

organisasi (Mangundjaya, 2012).Menurut Rhoades dan Eisenberger (2008:231)

persepsi terhadap dukungan organisasi mengacu pada persepsi karyawan

mengenai sejauh mana organisasi menilai kontribusi mereka dan peduli pada

kesejahteraan mereka. Jika karyawan menganggap bahwa dukungan organisasi

yang di terimanya tinggi, maka karyawan tersebut akan menyatukan

keanggotaan sebagai anggota organisasi kedalam identitas diri mereka dan

Universitas Sumatera Utara


2

kemudian mengembangkan hubungan dan persepsi yang lebih positif terhadap

organisasi tersebut.

Sedangkan menurut Wayne (2008:54), Dukungan organisasional adalah

keyakinan global yang dikembangkan oleh karyawan mengenai sejauh mana

komitmen organisasi pada mereka (pegawai) dilihat dari penghargaan organisasi

terhadap kontribusi mereka dan perhatian organisasi terhadap kehidupan mereka.

Mujiasih(2015:35) menyatakan bahwa dukungan organisasi adalah keyakinan

seseorang bahwa organisasi tempat nya bekerja menghargai kontribusinya dan

peduli akan kesejahteraannya. Menurut Robbins (2009:65) bahwa dukungan

organisasional yang dirasakan adalah tingkat sampai dimana karyawan yakin

organisasi mengahargai kontribusi mereka dan peduli dengan kesejahteraan

mereka. Kecuali jika manajemen tidak mendukung karyawan, karyawan dapat

melihat tugas-tugas tersebut sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan dan

memperlihatkan hasil kerja yang tidak efektif untuk organisasi.

Menurut Paille(2010:231) perusahaan berupaya memastikan agar setiap

karyawan tepat guna memberi kontribusi efektif bagi keuntungan perusahaan dan

karyawan, perusahaan mau untuk mempertimbangkan apresiasi karyawan,

perusahaan mau mempertimbangkan nilai-nilai yang dimiliki karyawan,

perusahaan peduli pada hal baik yang karyawan lakukan pada pekerjaannya,

perusahaan bangga dengan prestasi yang karyawan raih, perusahaan perduli pada

kesejahteraan karyawan.

PT PLN (Persero) Area Medan perusahaan menciptakan lingkungan kerja

yang aman dan sehat serta menyediakan fasilitas sosial untuk karyawan dan

Universitas Sumatera Utara


3

keluarganya. Saat ini disediakan perumahan, fasilitas olahraga, dan tempat

ibadah. Sebagai tambahan PT. PLN (Persero) Area Medan juga menyediakan

tunjangan transportasi, makan dan medikal bagi seluruh karyawan agar

memotivasi karyawan bekerja dengan baik dan meningkatkan prestasi

kerjanya untuk perusahaan.

Teori Penilaian kinerja mengacu pada suatu sistem formal dan terstruktur

yang digunakan untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang

berkaitan dengan pekerjaan, perilaku dan hasil, termasuk tingkat ketidakhadiran.

Dengan demikian penilaian kinerja adalah merupakan penilaian hasil kerja

karyawan dalam lingkup tanggung jawabnya. Penilaian kinerja karyawan dapat

diartikan sebagai sebuah mekanisme yang baik untuk mengendalikan karyawan.

Penilaian kinerja karyawan yang dilakukan dengan benar, akan menguntungkan

perusahaan karena adanya kepastian bahwa upaya-upaya individu memberikan

kontribusi kepada fokus strategi perusahaan (Rivai, 2009:239). Sesungguhnya

dalam penilaian kerja terjadi sebuah proses memberi dan menerima, di mana

atasan memberikan dan karyawan menerima, walaupun dalam hal ini kedua belah

pihak sama-sama memiliki keberatan masing-masing baik dalam memberi

maupun menerima penilaian. Penilaian kinerja diberikan kepada orangorang yang

benar-benar mau untuk melakukan pekerjaannya dan bukan kepada orang yang

tidak mau melakukan pekerjaannya.Menurut Mangkunegara (2011:65) penilaian

kinerja adalah suatu proses penilaian kinerja yang dilakukan pemimpin

perusahaan secara sistematik berdasarakan pekerjaan yang ditugaskan

kepadanya.Penilaian kinerja juga berarti suatu proses di mana organisasi menilai

Universitas Sumatera Utara


4

performa individu. Penilaian kinerja merupakan suatu peninjauan yang sistematis

terhadap prestasi kerja karyawan dalam pekerjaan yang digunakan untuk

mengevaluasi efektivitas kerja, dengan kriteria penetapan yang telah ditentukan

oleh perusahaan .

Fakta dukungan organisasi yang terdapat di dalam PT. PLN (Persero) Area

Medan yaitu bahwa perusahaan mendukung pengembangan sumber daya manusia

secara berkelanjutan melalui program pendidikan dan pelatihan di setiap lini.

Pelatihan dalam kelas dan saat bekerja dilakukan secara berkala di seluruh

kegiatan operasi perusahaan

Tabel 1.2
Program Pendidikan dan Pelatihan
Jumlah
Karyawan Tidak ikut
No Program Total
yang ikut serta
serta

Pengembangan
1 tingkat kesadaran 23 26 49
diri

Peningkatan
2 49 0 49
Keterampilan diri

3 Motivasi Karyawan 49 0 49

4 Kepemimpinan 32 17 49

Sumber : PT. PLN (Persero) Area Medan Per Desember 2016

Fakta Penilaian kinerja di PT. PLN (Persero) Area Medan sebagaimana

yang telah dilaksanakan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas pegawai, seperti

di buatnya aturan mengenai penilaian kinerja karyawan sebagai contoh

memberlakukan absen sidik jari,masih belum optimalnya kehadiran pegawai PT.

PLN (Persero) Area Medan dilihat dari tingkat absensi pegawai , masih

Universitas Sumatera Utara


5

banyaknya absen pegawai ini mengakibatkan berkurangnya produktivitas pegawai

dan tentu akan merugikan perusahaan. Masih sering ditemukannya pegawai yang

tidak menyelesaikan pekerjaan nya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Penilaian kinerja pada PT. PLN (Persero) Area Medan ingin melihat apakah

penilaian kinerja karyawan dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk

mempromosikan pekerja yang berprestasi, menindak pekerjaan yang kurang atau

tidak berprestasi, melatih dan memutasikan atau mendisiplinkan pekerja, memberi

atau menunda pemberian imbalan atau jasa dan masukan pokok dalam penerapan

system, penghargaan dan pemberian hukuman. Selanjutnya muncul suatu

persoalan pada saat dihadapkan pada prestasi kerja, yaitu model penilaian yang

telah menjadi ketentuan perusahaan tidak dapat memenuhi tuntutan kondisi dan

situasi di lingkungan usaha akan menyebabkan karyawan memiliki sikap dan

perilaku yang dipaksakan untuk memenuhi peraturan perusahaan. Selanjutnya,

kreatifitas dan inisiatif karyawan untuk melakukan sesuatu yang menurutnya lebih

baik akan hanya menjadi keinginan dan harapan yang tidak terlaksana karena

terbebani dan terikat oleh kebijakan perusahaan atau pendapat yang berbeda

dengan atasan. Suatu penilaian prestasi kerja akan tergolong objektif apabila

semua faktor yang ada dimasukkan dalam pertimbangan penilaian, namun hal ini

belum terlaksana dengan baik.Prestasi kerja merupakan suatu fungsi dari motivasi

dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Kesediaan dan

keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa

pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana

mengerjakan. Prestasi kerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap

Universitas Sumatera Utara


6

orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan perannya

dalam instansi. Untuk mendorong perilaku yang baik atau memperbaiki serta

mengikis prestasi kerja di bawah standar maka perlu adanya penilaian yang

objektif dengan metode penilaian perilaku yang direncanakan. Hal ini akan sangat

terkait dengan gambaran perilaku sebagai dimensi kerja terhadap metode

penilaian prestasi kerja sebagai bahan evaluasi pekerjaan karyawan di

perusahaan.Hal ini menjadi menarik bagi penulis untuk mengkaji bagaimana

sebenarnya perusahaan berupaya meningkatkan Dukungan organisasi terhadap

terhadap karyawannya dan penilaian kinerja yang akan berdampak pada prestasi

kerja karyawan PT PLN (Persero) Area Medan yang tentunya akan diharapkan

memberikan dampak positif bagi perusahaan dan karyawan . Berdasarkan latar

belakang yang diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui

“PENGARUH DUKUNGAN ORGANISASI DAN PENILAIAN KINERJA

TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT PLN (PERSERO)

AREA MEDAN”.

1.2 Perumusan Masalah

1. Apakah dukungan organisasi, berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan

PT. PLN (Persero) Area Medan ?

2. Apakah penilaian kinerja berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan PT.

PLN (Persero) Area Medan ?

3. Apakah dukungan organisasi dan penilaian kinerja berpengaruh terhadap

prestasi kerja karyawan PT. PLN (Persero) Area Medan ?

Universitas Sumatera Utara


7

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dukungan organisasi terhadap

prestasi kerja karyawan PT. PLN (Persero) Area Medan?

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penilaian kinerja terhadap

prestasi kerja karyawan PT. PLN (Persero) Area Medan?

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dukungan organisasi dan

penilaian kinerja terhadap prestasi kerja karyawan PT. PLN (Persero)

Area Medan?

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pimpinan PT. PLN (Persero)

Area Medan dalam menghadapi permasalahan yang berhubungan dengan

dukungan organisasi dan penilaian kinerja serta pengaruhnya terhadap

prestasi kerja karyawan.

2. Sebagai bahan masukan dan perkembangan ilmu manajemen di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, di mana peneliti mengikuti

pendidikan.

3. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam bidang ilmu

manajemen, khususnya yang berhubungan dengan masalah dukungan

organisasi dan penilaian kinerja terhadap prestasi kerja karyawan.

4. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian

di masa yang akan datang.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori tentang Dukungan Organisasi

2.1.1 Pengertian dan Konsep Dukungan Organisasi

Dalam organisasi, interaksi sosial bisa terjadi dalam konteks individu

dengan organisasinya. Terkait dengan itu, konsep dukungan organisasi mencoba

menjelaskan interaksi individu dengan organisasi yang secara khusus mempelajari

bagaimana organisasi memperlakukan individu-individu (karyawan).

Perlakuan-perlakuan dari organisasi yang diterima oleh karyawan

ditangkap sebagai stimulus yang diorganisir dan diinterpretasikan menjadi

persepsi atas dukungan organisasi. Persepsi ini akan menumbuhkan tingkat

kepercayaan tertentu dari karyawan atas penghargaan yang diberikan organisasi

terhadap kontribusi mereka (valuation of employees contribution) dan perhatian

organisasi pada kehidupan mereka (care about employeeswell-being) Eisenberger

(2010). Tingkat kepercayaan karyawan terhadap dukungan organisasi ini

akan dipengaruhi oleh evaluasi mereka atas pengalaman dan pengamatan

tentang cara organisasi memperlakukan karyawan-karyawannya secara umum

Eisenberger (2010)

Menurut Hutchinson (2010), dukungan organisasi bisa juga dipandang

sebagai komitmen organisasi pada individu. Bila dalam interaksi individu-

organisasi, dikenal istilah komitmen organisasi dari individu pada organisasinya;

maka dukungan organisasi berarti sebaliknya, yaitu komitmen organisasi pada

individu (karyawan) dalam organisasi tersebut. Komitmen organisasi pada

Universitas Sumatera Utara


9

karyawan bisa diberikan dalam berbagai bentuk, di antaranya berupa rewards,

kompensasi yang setara, dan iklim organisasi yang adil. Bentuk-bentuk dukungan

ini pun berkembang dari mulai yang bersifat ekstrinsik (material) seperti gaji,

tunjangan, bonus, dan sebagainya; hingga yang bersifat intrinsik (non material),

seperti perhatian, pujian, penerimaan, keakraban, informasi, pengembangan diri,

dan sebagainya. Dapat disimpulkan bahwa dukungan organisasi adalah bagaimana

perusahaan ataupun organisasi menghargai kontribusi karyawan terhadap

kemajuan perusahaan (valuation of employeescontribution) ataupun organisasi

dan perhatian perusahaan terhadap kehidupan mereka (care about employees well-

being). Setiap individu (karyawan) memandang bahwa kerja yang dilakukannya

merupakan suatu investasi Cropanzano (2007), di mana mereka akanmemberikan

waktu, tenaga, dan usaha untuk memperoleh apa yang mereka inginkan Malayu

(2008). Sementara di sisi lain, organisasi tempat mereka berinvestasi (bekerja)

dihadapkan pada tekanan lingkungan yang selalu berubah, yang mengharuskan

organisasi tersebut untuk meningkatkan kinerja Sondang (2010). Untuk itu

organisasi akan memberikan reward kepada karyawannya yang bekerja sesuai

tujuan yang diinginkan. Dengan demikian terjadi suatu transaksi berupa

pertukaran sosial di tempat kerja, antara individu dan organisasi.

Insentif positif merupakan pendorong untuk memenuhi kebutuhan yang

tidak dapat diperolehnya tanpa menjadi anggota organisasi. Demikian sebaliknya,

organisasi akan memberikan penghargaan kepada anggotanya yang berprestasi

sesuai dengan keinginan manajemen. Dalam hubungan tersebut, karyawan

mempertimbangkan organisasi secara keseluruhan, bukan individual, dengan siapa

Universitas Sumatera Utara


10

mereka memiliki hubungan pertukaran Wayne (2008). Namun Malayu (2008)

menyatakan bahwa karyawan cenderung memandang tindakan agen organisasi

(individu yang terlibat dalam pertukaran) sebagai tindakan organisasi itu sendiri

(personifikasi organisasi).

Eisenberger (2010) mengemukakan bahwa para karyawan atau

individu dalam organisasi akan mengembangkan suatu keyakinan menyeluruh

untukmenentukan kesiapan personifikasi organisasi dalam memberi hadiah atas

usaha kerja yang meningkat dan memenuhi kebutuhan karyawan untuk dipuji dan

dihargai. Hal ini merupakan inti dari dukungan organisasional. Menurutnya,

dukungan organisasional yang dipersepsikan akan bergantung pada beberapa

proses attributional yang digunakan untuk menunjukkan komitmen yang

dilakukan oleh pihak lain dalam suatu hubungan sosial. Dukungan ini ditentukan

oleh frekuensi, keekstriman dan usaha pemberian pujian dan penghargaan serta

hadiah lainnya seperti gaji, penilaian, dan penambahan tanggung jawab pekerjaan.

Konsep dukungan organisasional juga telah lama dijelaskan oleh para

ilmuwan manajemen dalam literatur-literatur teori keadilan distributif. Teori

keadilan distributif menyebutkan bahwa individu-individu dalam organisasi

akanmengevaluasi hasil-hasil organisasi dengan memperhatikan beberapa aturan

distributif berdasarkan hak menurut keadilan atau kewajaran. Sedangkan teori

kewajaran (equity theory) juga mengemukakan bahwa penghargaan organisasi

harus didistribusikan sesuai tingkat kontribusi individual (2010). Malayu ,(2008),

menyatakan bahwa organisasi yang mendukung adalah organisasi yang merasa

bangga terhadap pekerja mereka, memberi kompensasi dengan adil, dan

Universitas Sumatera Utara


11

mengikuti kebutuhan pekerjanya. Dukungan organisasional merupakan

dasar hubungan pertukaran yang dijelaskan dalam prinsip sosial atau ekonomi

Sondang (2010). Dua cara utama pertukaran sosial, yaitu: (1) pertukaran

menyeluruh (global) antara karyawan dan organisasi, dan (2) hubungan antara

atasan dan bawahan.

Hukum timbal balik (norm of reciprocity) menyatakan bahwa individu

yang diperlakukan dengan baik oleh pihak lain akan merasa berkewajiban untuk

membalasnya dengan perlakuan baik Sondang (2010) menyatakan bahwa

dukungan organisasional yang dipersepsikan level tinggi akan menciptakan

kewajiban bagi individu untuk memberikan timbal baliknya. Rhoades dan

Eisenberger (2008) mengemukakan bahwa secara psikologis dukungan

organisasional yang dipersepsikan level tinggi memunculkan tiga hal pada

karyawan yaitu:

1. Berdasar pada hukum timbal-balik, menciptakan perasaan berkewajiban

untuk perduli pada keselamatan organisasi dan membantu organisasi untuk

mencapai tujuan-tujuannya.

2. Kepedulian, pengakuan, dan rasa hormat organisasi terhadap mereka akan

memenuhi kebutuhan sosio-emosional karyawan, sehingga mereka bangga

menjadi anggota organisasi dan memasukkan status peran mereka di

organisasi sebagai identitas sosial mereka, dan

3. Memperkuat keyakinan karyawan bahwa organisasi mengakui dan

menghargai kinerja yang meningkat, dengan kata lain, semakin baik kinerja

karyawan semakin besar penghargaan yang diberikan organisasi.

Universitas Sumatera Utara


12

Ketiga hal tersebut di atas membawa keuntungan bagi karyawan (misal:

meningkatkan kepuasan kerja dan motivasi kerja yang positif) dan bagi

organisasi (misal: meningkatkan komitmen afektif dan kinerja karyawan serta

menurunkan turnover).

2.1.2 Jenis-jenis Dukungan Organisasi

Menurut Alamgir (2011), ada 2 bentuk dukungan organisasi yaitu:

1. Dukungan Eksrinsik, yaitu:

a. Gaji

b. Tunjangan

c. Bonus

2. Dukungan Intrinsik, yaitu:

a. Perhatian

b. Pujian

c. Penerimaan

d. Keakraban

e. Informasi

f. Pengembangan diri

2.2 Teori tentang Penilaian Kinerja

2.2.1 Pengertian Kinerja dan Penilaian Kinerja

Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu

dalam rangka mewujudkan pencapaian hasil untuk mencapai tujuan perusahaan.

Kinerja (performance) juga dapat didefinisikan sebagai tindakan pencapaian hasil

Universitas Sumatera Utara


13

(the degree of accomplishment) yang merupakan tingkat pencapaian tujuan

organisasi. Semakin tinggi kinerja organisasi semakin tinggi tingkat pencapaian

tujuan organisasi. Organisasi dikatakan memiliki kinerja yang optimal, jika

berhasil memberi keuntungan bagi para pemegang saham Bastian,(2007)

Sesungguhnya dalam penilaian kerja terjadi sebuah proses memberi dan

menerima, di mana atasan memberikan dan karyawan menerima, walaupun dalam

hal ini kedua belah pihak sama-sama memiliki keberatan masing-masing baik

dalam memberi maupun menerima penilaian. Penilaian kinerja diberikan kepada

orangorang yang benar-benar mau untuk melakukan pekerjaannya dan bukan

kepada orang yang tidak mau melakukan pekerjaannya Widodo,(2015).

Penilaian kinerja juga berarti suatu proses di mana organisasi menilai

performa individu Tunggal ,(2015). Penilaian kinerja merupakan suatu peninjauan

yang sistematis terhadap prestasi kerja karyawan dalam pekerjaan yang digunakan

untuk mengevaluasi efektivitas kerja Widodo ,(2015).

Widodo,(2015), memberikan pengertian yang lebih sederhana mengenai

penilaian kinerja. Aamodt ,(2011) menganalogikan penilaian kinerja dengan

proses evaluasi hasil belajar siswa di sekolah. Ketika seorang siswa menerima

nilai 89,6, namun guru yang bersangkutan tetap tidak memberikan nilai A kepada

siswa tersebut, maka kemungkinan besar siswa tersebut akan merasa kecewa

dengan penilaian yang diberikan oleh gurunya. Demikian pula halnya dengan

penilaian kinerja karyawan. Aamodt ,(2011) menyatakan bahwa penilaian kinerja

merupakan proses penilaian terhadap prestasi kerja karyawan yang dilakukan

Universitas Sumatera Utara


14

dalam beberapa tahapan yang sistematis guna memperoleh dokumentasi dan

informasi mengenai prestasi kerja karyawan.

Pada sebagian besar organisasi, kinerja pegawai individual merupakan

faktor utama yang menentukan keberhasilan organisasional. Kinerja pegawai

dalam organisasi dapat menjadi keunggulan bersaing tetapi juga bisa menjadi

liabilitas atau penghambat. Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi kinerja

pegawai dalam organisasi, yaitu: (1) Kemampuan individual untuk melakukan

pekerjaan tersebut, yang terdiri dari bakat, minat dan faktor kepribadian; (2)

Tingkat usaha yang dicurahkan, terdiri dari motivasi, etika kerja, kehadiran dan

rancangan tugas; (3) Dukungan organisasional terdiri dari pelatihan dan

pengembangan, peralatan dan teknologi, standar kinerja, manajemen dan rekan

kerja Widodo (2015)

Penilaian kinerja mengacu pada suatu sistem formal dan terstruktur yang

digunakan untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan

dengan pekerjaan, perilaku dan hasil, termasuk tingkat ketidakhadiran. Dengan

demikian penilaian kinerja adalah merupakan penilaian hasil kerja karyawan

dalam lingkup tanggung jawabnya. Penilaian kinerja karyawan dapat diartikan

sebagai sebuah mekanisme yang baik untuk mengendalikan karyawan. Penilaian

kinerja karyawan yang dilakukan dengan benar, akan menguntungkan perusahaan

karena adanya kepastian bahwa upaya-upaya individu memberikan kontribusi

kepada fokus strategi perusahaan Rivai (2008)

Menurut Mangkunegara (2009) penilaian kinerja merupakan proses yang

dilakukan perusahaan dalam mengevaluasi kinerja pekerjaan seseorang. Apabila

Universitas Sumatera Utara


15

hal itu digunakan dengan benar maka para karyawan, penyelia mereka,

departemen SDM dan akhirnya perusahaan akan memperoleh keuntungan dengan

jaminan bahwa upaya para individu karyawan mampu mengkontribusi pada fokus

strategi perusahaan. Penilaian kinerja meliputi dimensi kinerja karyawan.

Departemen SDM menggunakan informasi yang dikumpulkan melalui penilaian

kinerja untuk mengevaluasi keberhasilan kegiatan rekrutmen, seleksi, orientasi,

penempatan, pelatihan atau pengembangan dan kegiatan lainnya.

Widodo (2015) menyatakan bahwa penilaian kinerja adalah suatu metode

tradisional yang dikembangkan organisasi untuk menilai dan mengukur kinerja.

Penilaian kinerja ini tidak berdiri sendiri tetapi bersifat berkesinambungan. Skema

penilaian kinerja umumnya memiliki: (1). Ketentuan skema penilaian kinerja

ditetapkan oleh departemen personalia dan penerapannya dilakukan oleh manajer

lini, (2). Skema penilaian kinerja berfokus pada hubungan manajer dengan anak

buahnya, yang di dalamnya mencakup pula kegiatan penerapan sasaran yang akan

dinilai, (3). Kegiatan utama dalam skema penilaian kinerja adalah pertemuan

penilaian karya. Dalam pertemuan tersebut, manajer menilai kinerja anak

buahnya. Kinerja bias dinilai sebagai suatu kesatuan menyeluruh atau dari segi

atau aspek tertentu dengan membandingkannya pada skala tertentu, (4). Hasil dari

pertemuan tersebut didokumentasikan dalam formulir penilaian. Dalam

pendokumentasian ini, sering dielaborasi untuk tetap menjaga rasa keadilan, (5).

Formulir penilaian tersebut disimpan di departemen personalia/SDM. Sangat

sering dokumen tersebut tidak dibuka-buka lagi kecuali jika diperlukan, misalnya

sebagai bukti dalam kasus PHK yang tidak adil.

Universitas Sumatera Utara


16

2.2.2 Prinsip Dasar Penilaian Kinerja

Manajemen kinerja atau penilaian kinerja bekerja atas prinsip yang dapat

dijadikan acuan bersama agar dapat mencapai hasil yang diharapkan. Menurut

Wibowo (2007) Prinsip dasar manajemen kinerja menjadi pondasi yang kuat bagi

kinerja organisasi untuk mencapai tujuan. Sebagai prinsip dasar dalam manajemen

kinerja adalah:

1. Kejujuran

Kejujuran menampakkan diri dalam komunikasi umpan balik yang jujur di

antara manajer, pekerja dan rekan kerja. Kejujuran termasuk dalam

mengekspresikan pendapat menyampaikan fakta, memberikan pertimbangan

dan perasaan. Kejujuran mempunyai beberapa segi dan tingkatan, dan mereka

yang menggunakan proses penilaian untuk menggali kebenaran secara luas

dan dalam akanmemperoleh manfaat terbesar. Proses penilaian akan

memperluas pemahaman bawahan dengan cara mengajak mereka untuk

secara jujur menyatakan apa yang memotivasi mereka, apa yang mereka suka

dan tidak suka tentang yang mereka lakukan, apa yang mereka inginkan dan

apa yang menjadi kepentingan mereka dan bagaimana mereka harus dibantu.

Sebaliknya manajer juga menceritakan kebenaran dalam hubungannya

dengan bawahan tentang apa yang disuka dan tidak disuka tentang apa yang

mereka kerjakan, apa apresiasinya terhadap pekerja, visi yang diberikan

kepada mereka, persepsi dan pertimbangan tentang hambatan terhadap

keberhasilan dan saran lainnya.

Universitas Sumatera Utara


17

2. Pelayanan

Setiap aspek dalam proses kinerja harus memberikan pelayanan kepada setiap

stakeholder yaitu: pekerja, manajer, pemilik, dan pelanggan. Dalam proses

manajemen kinerja, umpan balik dan pengukuran harus membantu pekerja

dan perencanaan kinerja. Prinsip pelayanan merupakan tanda yang paling

kuat untuk pengukuran, perencanaan, dan coaching pekerja.

Satu aspek yang membingungkan dari prinsip pelayanan adalah bahwa

apayang diberikan manajer kepada pekerja mungkin dirasakan tidak baik dan

mengecewakan mereka. Memberitahu orang lain tentang apa yang mereka

tidak mau dengar dapat membuat mereka tidak bahagia. Akan tetapi, hal

tersebut hanya membantu mengubah dan mandapatkan arah yang tepat.

Belajar membantu orang lain dengan baik merupakan proses pembelajaran

jangka panjang di mana manajer membantu orang lain agar menjadi lebih

baik, dan belajar tentang apa yang dapat berjalan dan tidak bisa berjalan.

Walaupun mungkin saja terjadi banyak kesalahan, tetapi perlu memperbaiki

keterampilan, kompetensi, dan kemampuan dalam membantu orang lain.

3. Tanggung Jawab

Tanggung jawab merupakan prinsip dasar di belakang pengembangan kinerja.

Dengan memahami dan menerima tanggung jawab atas apa yang mereka

kerjakan dan tidak kerjakan untuk mencapai tujuan mereka, pekerja belajar

tetang apa yang mereka perlu perbaiki. Pengembangan kinerja didasarkan

pada anggapan bahwa pekerja dapat mempengaruhi hasilnya dengan

memperbaiki kecakapan dalam kompetensi perilaku. Mereka tidak

Universitas Sumatera Utara


18

memerlukan izin untuk memperbaiki kompetensi. Nasib mereka berada di

tangan mereka sendiri.

Dari perspektif manajer, sudah menjadi tanggung jawab manajer untuk

memastikan keberhasilan bawahannya. Sudah tentu tidak seorangpun mampu

mengontrol sepenuhnya nasibnya sendiri, tetapi dengan memfokuskan pada

apa yang dapat mereka control, orang meningkatkan kemungkinan

mendapatkan manfaat dari keberhasilannya.

4. Bermain

Manajemen kinerja menggunakan prinsip bahwa bekerja sama dengan

bermain. Dengan prinsip bermain, dalam manajemen kinerja orang

mendapatkan kepuasan dari apa yang mereka kerjakan. Apabila tidak

menerapkan prinsip bermain, bekerja akan menjadi beban. Timbul beban

dalam dirinya adanya suatu perasaan bahwa mereka harus bekerja, mereka

tidak mempunyai pilihan dan pekerjaan mereka tidak dihargai.

Implikasi untuk pengembangan kinerja adalah bahwa kinerja harus didorong

menggunakan proses sebagai sarana untuk menciptakan kepuasannya sendiri

dalam hubungannya dengan pekerja. Hal tersebut dilakukan melalui interaksi

diantara orang sehingga penyelesaian kreatif dilahirkan, dan lingkungan kerja

yang dinamis dan kreatif diciptakan.

5. Rasa Kasihan

Rasa kasihan merupakan prinsip bahwa manajer mamahami dan empati

terhadap orang lain. Kebanyakan orang yang tidak menunjukkan rasa kasihan

kepada orang lain juga sedikit sekali merasa kasihan kepada diri mereka

Universitas Sumatera Utara


19

sendiri. Rasa kasihan seorang manajer akan melupakan kesalahan di belakang

mereka dan mulai dengan sesuatu yang baru. Dengan rasa kasihan

mendapatkan percaya diri dan dorongan, suatu elemen kunci pengembangan

kinerja. Penting untuk tidak menjadi kasihan dengan menerima permintaan

maaf. Manajer yang baik membiarkan bawahan mengalami konsekuensi

wajar dari tindakannya sehingga mereka belajar dan memperbaiki dirinya.

6. Perumusan Tujuan

Manajemen kinerja dimulai dengan melakukan perumusan dan

mengklarifikasi terlebih dahulu tujuan yang hendak dicapai organisasi. Sesuai

dengan jenjang organisasi yang dimiliki, selanjutnya tujuan yang sudah

dirumuskan tersebut dirinci lebih lanjut menjadi tujuan di tingkat yang lebih

rendah, seperti tujuan divisi, departemen, tim dan individu. Hal tersebut perlu

dilakukan agar tujuan semua tingkatan manajemen yang lebih rendah

memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan struktur di atasnya secara

berjenjang. Individu memberikan kontribusitim, tim memberkan kontribusi

kepada departemen, departemen pada divisi dan selanjutnya memberikan

kontribusi pada organisasi.

7. Konsensus dan Kerjasama

Manajemen kinerja mengandalkan pada konsensus dan kerjasama antara

atasan dan bawahan daripada menekankan pada kontrol dan melakukan

paksaan. Apabila bawahan melakukan pekerjaan karena terpaksa, sebenarnya

mereka tidak memberikan dukungan pada atasan. Apabila pekerjaan

dilakukan atas dasar kesepakatan bersama, pekerja akan menjadi lebih

Universitas Sumatera Utara


20

bertanggung jawab.Manajemen kinerja bekerja atas dasar kontrak

kesepakatan antara atasan dan bawahan. Dengan demikian, bawahan

menyadari dan bertanggung jawab atas kontrak kinerja yang sudah

disetujuinya sebagai standar kinerja. Sementara itu, bagi atasan, kontrak

kesepakatan merupakan jaminan akan tercapainya kinerja organisasi.

8. Berkelanjutan

Manajemen kinerja merupakan suatu proses yang sifatnya berlangsung secara

terus menerus, berkelanjutan, bersifat evolusioner, di mana kinerja secara

bertahap selalu diperbaiki sehingga menjadi semakin baik. Dengan

menggunakan proses penilaian kinerja dan menyampaikan hasilnya sebagai

umpan balik, koreksi selalu dilakukan terhadap kinerja yang tidak memenuhi

standar kinerja. Manajemen kinerja menciptakan pemahaman bersama

tentang apa yang diperlukan untuk memperbaiki kinerja dan bagaimana akan

dicapai. Manajemen kinerja mendorong manajemen diri kinerja individual.

9. Komunikasi Dua Arah

Manajemen kinerja memerlukan gaya manajemen yang bersifat terbuka dan

jujur serta mendorong terjadinya komunikasi dua arah antara atasan dan

bawahan. Komunikasi dua arah menunjukkan adanya sifat keterbukaan dan

saling pengertian antara dua pihak.

Dengan komunikasi dua arah, bawahan lebih memahami apa yang diinginkan

atasan. Sebaliknya, atasan lebih memahami apa yang terjadi dan apa yang

diinginkan oleh bawahan. Dengan demikian, dapat dihindari terjadinya salah

persepsi diantara keduanya. Komunikasi membangun saling pengertian

Universitas Sumatera Utara


21

bersama. Komunikasi dua arah akan menumbuhkan perasaan saling dapat

dipercaya dan berdampak pada peningkatan perasaan tanggung jawab.

Manajer tidak ragu memberikan delegasi tugas kepada bawahan karena tahu

bahwa bawahannya bertanggung jawab. Sementara itu, bawahan dengan

senang hati menerima delegasi tugas karena percaya bahwa atasannya

menghargai kemampuannya.

10. Umpan balik

Pelaksanaan manajemen kinerja memerlukan umpak baik terus-menerus.

Umpan balik memungkinkan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh

dari pekerjaan oleh individu dipergunakan untuk memodifikasi tujuan

organisasi. Dengan demikian, umpan baik juga dapat dipergunakan utuk

meninjau kembali pelaksanaan kinerja. Di samping itu, manajemen kinerja

mengukur dan menilai semua kinerja terhadap keseluruhan tujuan yang

telah disepakati.

2.2.3 Tujuan Penilaian Kinerja

Menurut Noe (2015) ada 3 tujuan organisasi dalam melaksanakan

penilaian kinerja, antara lain:

1. Tujuan Strategis

Tujuan strategis berarti penilaian kinerja membantu organisasi dalam

mencapai tujuan bisnis. Hal ini hanya dapat terjadi jika ada kaitan antara

perilaku yang ditampilkan karyawan dengan tujuan perusahaan. Proses

penilaian kinerja dimulai dari mendefinisikan hal-hal apa saja yang

Universitas Sumatera Utara


22

diharapkan oleh perusahaan dari masing-masing karyawan. Proses ini

mengukur kinerja masing-masing karyawan untuk mengidentifikasi sampai

sejauhmana harapan perusahaan itu telah tercapai dan harapan mana yang

belum terpenuhi. Hal ini memungkinkan perusahaan mengambil langkah-

langkah perbaikan seperti pelatihan, pemberian insentif, atau tindalan disiplin.

Proses penilaian kinerja hanya akanmencapai tujuan strategis dari perusahaan

hanya apabila pengukuran yang dilakukan berhubungan dengan tujuan

organisasi dan apabila tujuan dan umpan balik dari hasil penilaian kinerja

dikomunikasikan kepada masing-masing karyawan.

2. Tujuan Administrasi

Tujuan administrasi dari proses penilaian kinerja termasuk ke dalam

bagaimana cara perusahaan dalam menggunakan sistem tersebut dapat

menyediakan informasi yang beguna dalam mengambil keputusan sehari-hari

tentang upah/gaji, manfaat (benefit), dan program penghargaan lainnya.

Proses penilaian kinerja dapat juga mendukung perusahaan dalam mengambil

keputusan yang berkaitan dengan pensiun karyawan, pemberhentian

karyawan, ataupun dalam proses seleksi karyawan. Karena proses penilaian

kinerja mendukung proses administrasi ini, maka penilaian kinerja dapat

memiliki dampak yang tinggi terhadap masa depan karyawan di dalam

perusahaan tersebut. Di sisi lain para manager harus siap dengan kondisi-

kondisi di mana mereka tidak nyaman dalam melakukan penilaian kinerja

apalagi pada saatsaat seperti hasil dari penilaian kinerja bersifat negatif,

peningkatan upah/gaji yang mengecewakan, dan sebagainya.

Universitas Sumatera Utara


23

3. Tujuan Pengembangan

Tujuan pengembangan dari penilaian kinerja berarti penilaian kinerja

dijadikan dasar untuk menentukan jenis-jenis pengembangan (pengetahuan

dan keterampilan) yang dibutuhkan oleh masing-masing karyawan. Hal ini

dapat disampaikan manajer dalam sesi umpan balik kepada karyawan. Hal ini

juga dilakukan kepada karyawan yang memenuhi target dari perusahaan

karena karyawan akan merasa lebih dihargai apabila hasil yang mereka dapat

diberikan umpan balik. Penilaian kinerja yang efektif membuat karyawan

menyadari kekuatan dan kelemahannya dan wilayah-wilayah yang harus

mereka kembangkan lagi. Meskipun pembicaraan mengenai kelemahan

karyawan kelihatan seperti tidak nyaman, namun hal itu perlu dilakukan

untuk memenuhi tujuan pengembangan dari penilaian kinerja.

2.2.4 Metode Penilaian Kinerja

Perusahaan telah mengembangkan berbagai cara dalam penilaian kinerja

karyawan. Metode-metode yang dilakukan juga berbeda-beda tergantung

dari jenis perusahaannya dan tujuan organisasinya. Menurut Noe (2015) ada

beberapa metode penilaian kinerja yang dilakukan oleh perusahaan dan Noe telah

membedakan masing-masing metode penilaian tersebut berdasarkan beberapa

kriteria. Tabel di bawah menjelaskan beberapa perbedaan metode penilaian

kinerja. Perusahaan telah mengembangkan berbagai cara dalam penilaian kinerja

karyawan. Metode-metode yang dilakukan juga berbeda-beda tergantung

dari jenis perusahaannya dan tujuan organisasinya

Universitas Sumatera Utara


24

Tabel 2.1.
Pendekatan Dasar terhadap Penilaian Kinerja
N Pendekatan Kriteria
penilaian Hubungan Spesifi
o Validity Reliability Acceptability
kinerja dengan strategi city
1 Comparative Rendah, kecuali Dapat menjadi Tergantung Rata-rata, Sangat
manajer tinggi apabila dari orang mudah untuk rendah
mengambil waktu rating dibuat yang dikembangkan
untuk membuat dengan hatihati menggunakan, dan digunakan
hubungan tetapi tetapi bersifat
biasanya tidak resisten
ada terhadap norma
pengukuran standar
dari
kesepakatan
yang
digunakan
2 Attribute Biasanya rendah; Biasanya Biasanya Tinggi; mudah Sangat
mengaharapkan rendah; dapat rendah; dapat untuk
manajer untuk diterima jika ditingkatkan dikembangkan rendah
membuat dikembangkan dengan dan digunakan
hubungan dengan hatihati definisi yang
spesifik dari
atribusi

3 Behavioral Dapat sedikit lebih Biasanya tinggi; Biasanya Rata-rata, sulit Sangat
tinggi meminimalkan tinggi untuk tinggi
kontaminasi dan dikembangkan
ketidaksempur tetapi dapat
naa diterima dengan
baik untuk
digunakan
4 Result Sangat tinggi Biasanya tinggi; Tinggi; Tinggi; Harapa
dapat menjadi permasalahan biasanya n
buruk dan tidak utama adalah dikembangkan terhada
sempurna test-retest, berdasarkan p hasil
tergantung masukan dari tinggi,
dari waktu individu yang tetapi
pengukuran akan dievaluasi harapa
n
terhada
p
perilaku
rendah
5 Quality Sangat tinggi Biasanya tinggi; Tinggi Tinggi; Harapa
dapat menjadi biasanya n
buruk dan tidak dikembangkan terhada
sempurna berdasarkan p hasil
masukan dari tinggi,
individu yang tetapi
akan dievaluasi harapa
n
terhada
p
perilaku
rendah
Sumber: Noe (2015)

Universitas Sumatera Utara


25

1. Comparative

Dalam metode penilaian kerja ini memungkinkan penilai untuk

membandingkan salah satu kinerja karyawan terhadap yang lain. Metode ini

menggunakan beberapa bentuk rangking di mana dijelaskan karyawan yang

termasuk dalam kategori paling baik, beberapa termasuk ke dalam rata-rata

dan yang lainnya masuk dalam katerogi buruk. Teknik yang biasanya

digunakan dalam metode ini adalah simple rating, forced distribution dan

paired comparison method. Dalam metode simple rating mengharapkan

manajer membuat rangking terhadap grup bawahannya dimulai dari karyawan

yang mempunyai kinerja paling tinggi sampai karyawan yang mempunyai

kinerja paling rendah.

Cara lain yang digunakan untuk membandingkan kinerja karyawan adalah

metode forced distribution. Metode ini menggunakan cara persentase.

Masing-masingkaryawan dikategorikan ke dalam beberapa kriteria kinerja

yang telah ditetapkan lalu tiap-tiap kriteria dipersenkan berdasarkan jumlah

karyawan yang tergolong ke dalam kriteria tersebut. Berikut contoh dari

metode ini:

a. Pengecualian (Exceptional) 5%

b. Melebihi standar (Exceeds Standards) 25%

c. Memenuhi standar (Meets Standards) 55%

d. Ruang untuk pengembangan (Room for Improvement) 10%

e. Tidak dapat diterima (Not Acceptable) 5%

f. Melebihi standar (Exceeds Standards) 25%

Universitas Sumatera Utara


26

2. Attribute

Metode yang termasuk dalam attribute dan yang paling banyak

digunakanadalah metode graphic rating scale. Metode ini terdiri dari beberapa

pernyataan sikap di mana tiap pernyataan sikap berisi skala (nilai). Karyawan

menggunakan nilai tersebut untuk mengindikasikan kecenderungan sifat

karyawan. Berikut contoh graphic rating scale.

Tabel 2.2.
Rating Attribute
Rating
No Dimensi kerja Distingui Commen
Excellent Adequate Poor
shed dable
1 Knowledge 5 4 3 2 1
Communicatio
2 5 4 3 2 1
n
3 Judgement 5 4 3 2 1
Managerial
4 5 4 3 2 1
skill
Quality
5 5 4 3 2 1
performance
6 Teamwork 5 4 3 2 1
Interpersonal
7 5 4 3 2 1
Skills
8 Initiative 5 4 3 2 1
9 Creativity 5 4 3 2 1
Problem
10 5 4 3 2 1
solving
Sumber: Noe (2015)

3. Behavioral

Salah satu cara untuk mengatasi kekurangan metode attribute adalah dengan

mengukur perilaku karyawan. Untuk melakukan ini, perusahaan memulainya

dari menentukan perilaku-perilaku mana yang berkaitan dengan kesuksesan

karyawan dalam bekerja.

Universitas Sumatera Utara


27

Salah satu cara untuk membuat rating perilaku adalah dengan menggunakan

metode critical incident. Pendekatan ini mengharapkan manajer untuk

mencatat perilaku spesifik dari karyawan baik itu yang efektif maupun yang

tidak efektif. Dengan cara ini dapat karyawan dapat mengetahui perilaku apa

yang mereka tampilkan dengan baik dan yang tidak baik.

Metode baru yang dibangun berdasarkan pendekatan critical incident adalah

behaviorally anchored rating scale (BARS). Metode BARS ini mempunyai

kecenderungan untuk mendefinisikan dimensi-dimensi kinerja secara spesifik,

menggunakan penyataan dari perilaku-perilaku yang menggambarkan

tingkatan kinerja yang berbeda.

4. Result

Pengukuran kinerja dapat berfokus pada tujuan, pengukuran hasil dari suatu

pekerjaan. Hasil yang dimaksud dapat berupa penjualan, biaya, atau

produktivitas dan pengukuran lainnya. 2 (dua) metode dari beberapa metode

yang paling terkenal untuk mengukur kinerja adalah pengukuran

produktivitas dan manajemen berdasarkan tujuan (management by objective).

Pengukuran terhadap produktivitas merupakan suatu pengukuran yang

penting karena produktivitas mengukur sumbangan sumber daya yang

minimal terhadap peningkatan keuntungan perusahaan. Produktivitas

merupakan hasil kerja dari pekerja di bidang produksi, tetapi pada umumnya

dapat digunakan untuk mengukur kinerja secara umum. Metode lain untuk

mengukur kinerja adalah Management by objective (MBO). MBO merupakan

suatu sistem di mana karyawan di masing-masing level di dalam perusahaan

Universitas Sumatera Utara


28

menyusun perencanaan pencapaian tujuan dalam suatu proses dari level yang

paling atas sampai kepada level yang paling bawah, jadi karyawan pada level

atas memberikan kontribusi terhadap tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Tujuan yang dibuat ini menjadi standar pengukuran terhadap kinerja masing-

masing karyawan. Metode MBO memiliki 3 (tiga) komponen, antara lain:

a. Tujuan merupakan hal yang spesifik, sulit dan objektif.

b. Atasan dan bawahan bekerjasama untuk menyusun suatu tujuan.

c. Atasan memberikan umpan balik kepada bawahan berdasarkan

pencapaian kinerja bawahan pada waktu-waktu tertentu sepanjang

periode pencapaian tujuan.

5. Kualitas (Quality)

Metode untuk menilai kinerja karyawan berdasarkan kualitas sering disebut

dengan total quality management (TQM). TQM berbeda dengan penilaian

kinerja tradisional. Di dalam metode TQM ini yang dinilai adalah kinerja

individu dan sistem yang ada di dalam perusahaan tersebut. Karyawan dan

pelanggan bersama-sama menentukan tujuan bersama dan melakukan

penilaian kinerja bersama-sama berdasarkan tujuan yang telah disusun.

Dalam hal ini, pelanggan yang dimaksud dapat berasal dari dalam maupun

dari luar perusahaan atau sering disebut internal customer dan eksternal

customer. Dengan metode TQM ini, pengukuran kinerja mengutamakan

kombinasi pengukuran terhadap atribut dan hasil. Umpan baik yang diperoleh

dari metode TQM ini adalah:

Universitas Sumatera Utara


29

2.2.5 Karakteristik Proses Penilaian Kinerja yang Efektif

Widodo (2015) dalam bukunya Fundamentals of Human Resources

Management menjelaskan bahwa ada beberapa kriteria yang dapat menentukan

keefektifan dari suatu penilaian kinerja, yaitu:

1. Sesuai dengan strategi (fit with strategy)

Suatu proses penilaian kinerja harus bertujuan untuk mencapai sikap dan

perilaku karyawan yang mendukung strategi organisasi, tujuan organisasi dan

budaya organisasi. Jika suatu perusahaan menekankan pada customer

services, maka penilaian kinerja harus menentukan perilaku seperti apa yang

memberikan kontribusi terhadap customer services yang baik. Penilaian

kinerja harus mengukur apakah karyawan benar-benar menampilkan

perilaku yang diharapkan tersebut. Ketika strategi perusahaan berubah,

maka proses penilaian kinerja juga harus berubah sesuai dengan strategi yang

baru tersebut.

2. Validitas (validity)

Validitas adalah kecenderungan suatu alat pengukuran untuk mengukur

apayang hendak diukur. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan validitas

penilaian kinerja adalah apakah proses penilaian tersebut mengukur semua

aspek-aspek yang relevan dari kinerja dan mengabaikan semua aspek-aspek

yang tidak relevan dengan kinerja.

3. Reliabilitas (reliability)

Reliabilitas penilaian kinerja menggambarkan konsistensi dari hasil yang

diperoleh dari penilaian kinerja tersebut. Interrater reliability adalah

Universitas Sumatera Utara


30

konsistensi dari hasil penilaian ketika lebih dari 1 (satu) orang yang menilai

kinerja. Test-retest reliability adalah konsistensi dari hasil penilaian dari

waktu ke waktu. Jika suatu penilaian kinerja mempunyai validitas test-retest

yang rendah maka hal ini dapat disebabkan oleh adanya perubahan kinerja

dari karyawan dari waktu ke waktu.

4. Dapat diterima (acceptability)

Valid atau reliabel tidaknya suatu pengukuran kinerja, hal tersebut harus

diterima oleh individu yang menggunakannya. Sebagai contoh, orang-orang

yang menggunakan pengukuran kinerja harus percaya bahwa proses tersebut

tidak memakan waktu yang lama. Demikian juga, jika karyawan percaya

bahwa penilaian tersebut tidak adil, mereka tidak akan menggunakan umpan

baik sebagai dasar untuk meningkatkan kinerja mereka.

5. Umpan balik (specific feedback)

Suatu penilaian kinerja harus secara spesifik memberikan informasi kepada

karyawan mengenai apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana mereka

dapatmencapai harapan tersebut. Spesifik berarti membantu penilaian kinerja

untuk mencapai tujuan atas dukungan strategi dan pengembangan karyawan.

Jika suatu penilaian tidak spesifik dalam menentukan apa yang harus

dikerjakan oleh karyawan untuk membantu pencapaian tujuan organisasi

maka dapat dikatakan bahwa penilaian kinerja tidak mendukung strategi. Jika

pengukuran tersebut gagal dalam memecahkan masalah karyawan, mereka

tidak akan menemukan bagaimananya caranya untuk meningkatkan

kinerja mereka.

Universitas Sumatera Utara


31

2.2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penilaian Kinerja

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses penilaian kinerja dalam

suatu perusahaan Widodo(2015), antara lain:

1. Tugas (Task)

Yaitu pekerjaan sehari-hari yang dilakukan oleh karyawan yang sesuai

dengan deskripsi pekerjaan masing-masing.

2. Regulasi Pemerintah (Government Regulation)

Yaitu adanya kebijaksanaan pemerintah untuk mengatasi adanya diskriminasi

oleh perusahaan terhadap para karyawan berkaitan dengan promosi,

penggajian, dan imbalan lainnya yang didasarkan oleh penilaian kinerja.

3. Sikap Karyawan (Employee Attitude)

Yaitu cara karyawan menyikapi pekerjaan masing-masing. Biasanya

karyawan yang memiliki perilaku yang baik akan mendapatkan penilaian

kinerja yang baik juga.

4. Gaya Pemimpin (Leaders Style)

Yaitu cara atasan dalam memimpin bawahannya dalam pekerjaannya sehari-

hari. Seorang atasan dapat menggunakan suatu penilaian kinerja formal

dengan beberapa cara seperti fairly atau unfairly, supportively atau

punitively, positively atau negatively.

5. Serikat Pekerja (Union)

Yaitu lembaga ketenagakerjaan yang bersifat formal di dalam suatu

perusahaan. Beberapa serikat pekerja mendukung adanya proses penilaian

kinerja dan ada juga yang menentang adanya proses penilaian kinerja.

Universitas Sumatera Utara


32

2.3 Prestasi Kerja

2.3.1 Pengertian Prestasi kerja

Prestasi kerja adalah hasil upaya seseorang yang ditentukan oleh

kemampuan karakteristik pribadinya serta persepsi terhadap perannya terhadap

pekerjaan itu (Sutrisno, 2011:149). Menurut Mangkunegara (2002:33) prestasi

kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang

pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikannya.Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang

dengan melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas

kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu (Hasibuan 2008:94).Sedangkan

menurut As’ad (2001:63) prestasi kerja adalah kualitas, kuantitas, waktu yang

dipakai, jabatan yang dipegang, absensi, dan keselamatan dalam menjalankan

pekerjaan. Dimensi mana yang penting adalah berbeda antara pekerjaan yang satu

dengan pekerjaan yang lain. Dari beberapa pengertian prestasi kerja yang di

kemukakan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja adalah hasil

upaya atau kesungguhan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang

dipercayakan kepadanya dengan kecakapan, pengalaman, dan kesungguhannya

sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya. Prestasi kerja

adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dengan melaksanakan tugas yang

dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman,

kesungguhan serta waktu (Hasibuan 2008:94).Sedangkan menurut As’ad

(2001:63) prestasi kerja adalah kualitas, kuantitas, waktu yang dipakai, jabatan

yang dipegang, absensi, dan keselamatan dalam menjalankan pekerjaan.

Universitas Sumatera Utara


33

2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja

Byar dan Rue dalam Sutrisno (2011:151) mengatakan bahwa:Ada dua

faktor yang mempengaruhi prestasi kerja, yaitu faktor individu dan faktor

lingkungan, yaitu:

1. Faktor Individu

a. Usaha (effort) yang menunjukkan sejumlah sinergi fisik dan mental yang

digunakan dalam menyelenggarakan gerakan tugas.

b. Abilities, yaitu sifat-sifat personal yang diperlukan untuk melaksanakan

suatu tugas.

c. Role/task perception, yaitu segala perilaku dan aktivitas yang dirasa perlu

oleh individu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

2. Faktor lingkungan

a. Kondisi fisik

b. Peralatan

c. Waktu

d. Material

e. Pendidikan

f. Supervisi

g. Desain Organisasi

h. Pelatihan

Untuk memperjelas hubungan antara variabel-variabel yang telah

diuraikan dapat dilihat kerangka pemikiran pada Tabel 2.1 berikut

Universitas Sumatera Utara


34

Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Variabel Hasil

1 Adi Suryo Analisa Dukungan Variabel dependen Menunjukkan variabel Dukungan Organisasi
dan Organisasi Dan Dukungan Organisasi dan GayaKepemimpinan berpengaruh positif
Samuel GayaKepemimpinan Dan Gaya dan signifikan Terhadap Kepuasan Kerja
Susanto Terhadap Kepuasan Kepemimpinan Karyawan.
(2008) KerjaKaryawan Variabel independen:
Kampoeng Roti Kepuasan
KerjaKaryawan
2 Widyawati Pengaruh Pelatihan Variabel dependen Penelitian ini menggunakan pelatihan sebagai
Mashar Terhadap Prestasi :Pelatihan Variabel variabel independen dan prestasi kerja sebagai
(2013) Kerja Pegawai pada Independen : Prestasi variabel dependen. Indikator pelatihan pada
Inspektorat Kerja penelitian ini adalah jenis pelatihan, materi
Ksabupaten Rokan pelatihan, waktu pelatihan. Indikator prestasi
Hulu kerja yang digunakan adalah hasil kerja,
pengetahuan pekerjaan, inisiatif, kecekatan
mental, sikap,
3 M. Viqri Pengaruh Persepsi Variabel Dependen : Hasil pengujian hipotesis tidak terbukti, hasil
Amirulloh Dukungan Organisasi Persepsi Dukungan analisis regresi sederhana menunjukan hasil r
dkk (2011) terhadap Kinerja Organisasi xy= -,078 dengan p = 0,223(p>0.05) yang
Anggota Polri Polres Variabel Independen : menunjukkan adanya tidak ada pengaruh yang
Situbundo Kinerja signifikan antara persepsi dukungan organisasi
terhadap kinerja anggota Polri Polres
Situbundo
4 C. Allin Progress and Variable dependen : PEER research on seismic performance
Cornell Challenges in Seismic Progress and assessment is approaching the end of its
and Performance Challenges second year. Much has been accomplished,
Helmut Assessment Variable independent : but the end of the road still looks far away In
Krawinkle Performance this brief article we will focus on a short
r (2000) Assesment
5 L. David Support Organizations Variabel dependen : Thisarticlefocusesontheemergenceofsupportor
Brown and and the Evolution of Support Organizations ganizationsthatplaystrategicrolesin
Archana the NGO Sector Variabel independen : theevolutionofdevelopmentnongovernmentalo
Kalegaonk Evolution rganizations(NGOs)asasectorofcivil society
ar (2002)
6 Croy The Relationship Variable dependen : Scope and Method of Study . The Issue of
Melanie Between Achievement Achivement motivation has been studied by
Ann Achievement Motivation both psychologists and educators for the past
(2007) Motivation and Variable Independent : forty years . Reseaerchers have attemped to
Sosioeconomic Status Sosioeconomic Status find relationship between achievement
Among Female motivation and various other factors
Athletes and Non
Athletes

Universitas Sumatera Utara


35

2.5 Kerangka Konseptual

Dalam organisasi, interaksi sosial bisa terjadi dalam konteks individu

dengan organisasinya. Terkait dengan itu, konsep dukungan organisasi mencoba

menjelaskan interaksi individu dengan organisasi yang secara khusus mempelajari

bagaimana organisasi memperlakukan individu-individu (karyawan). Menurut

Alamgir (2011), ada 2 bentuk dukungan organisasi yaitu:

1. Dukungan Eksrinsik

2. Dukungan Intrinsik

Perlakuan-perlakuan dari organisasi yang diterima oleh karyawan

ditangkap sebagai stimulus yang diorganisir dan diinterpretasikan menjadi

persepsi atas dukungan organisasi. Persepsi ini akan menumbuhkan tingkat

kepercayaan tertentu dari karyawan atas penghargaan yang diberikan organisasi

terhadap kontribusi mereka (valuation of employees contribution) dan perhatian

organisasi pada kehidupan mereka (care about employeeswell-being)

Eisenberger (2010)

Menurut Rhoades dan Eisenberger (2008) persepsi terhadap dukungan

organisasi mengacu pada persepsi karyawan mengenai sejauh mana organisasi

menilai kontribusi mereka dan peduli pada kesejahteraan mereka. Jika karyawan

menganggap bahwa dukungan organisasi yang di terimanya tinggi, maka

karyawan tersebut akan menyatukan keanggotaan sebagai anggota organisasi ke

dalam identitas diri mereka dan kemudian mengembangkan hubungan dan

persepsi yang lebih positif terhadap organisasi tersebut.

Tingkat kepercayaan karyawan terhadap dukungan organisasi ini akan

Universitas Sumatera Utara


36

dipengaruhi oleh evaluasi mereka atas pengalaman dan pengamatan tentang cara

organisasi memperlakukan karyawan-karyawannya secara umum Eiensberger

,(2010) Dapat disimpulkan bahwa dukungan organisasi adalah bagaimana

perusahaan ataupun organisasi menghargai kontribusi karyawan terhadap

kemajuan perusahaan (valuation of employeescontribution) ataupun organisasi

dan perhatian perusahaan terhadap kehidupan mereka (care about employees well-

being). Dukungan ini ditentukan oleh frekuensi, keekstriman dan usaha

pemberian pujian dan penghargaan serta hadiah lainnya seperti gaji, penilaian, dan

penambahan tanggung jawab pekerjaan yang akan memotivasi kinerja karyawan.

Dalam penelitian ini juga terdapat variable penilaian kinerja yang juga berarti

suatu proses di mana organisasi menilai performa individu Widodo (2015).

Penilaian kinerja merupakan suatu peninjauan yang sistematis terhadap prestasi

kerja karyawan dalam pekerjaan yang digunakan untuk mengevaluasi efektivitas

kerja Widodo (2015). As’ad (2001:63) prestasi kerja adalah kualitas, kuantitas,

waktu yang dipakai, jabatan yang dipegang, absensi, dan keselamatan dalam

menjalankan pekerjaan. Dimensi mana yang penting adalah berbeda antara

pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lain. Dari beberapa pengertian prestasi

kerja yang di kemukakan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja

adalah hasil upaya atau kesungguhan seseorang dalam melaksanakan suatu

pekerjaan yang dipercayakan kepadanya dengan kecakapan, pengalaman, dan

kesungguhannya sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja

adalah hasil upaya atau kesungguhan seseorang dalam melaksanakan suatu

Universitas Sumatera Utara


37

pekerjaan yang dipercayakan kepadanya dengan kecakapan, pengalaman, dan

kesungguhannya sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya

dan ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi kerja yaitu faktor individu dan

faktor lingkungan serta bagaimana perusahaan melakukan penilaian terhadap

kinerja mereka. Semakin jelasnya penilaian terhadap karyawan maka hal ini dapat

meningkatkan prestasi kerja karyawan. Menurut Agustina (2010),dukungan

organisasi bisa juga dipandang sebagai komitmen organisasi pada individu. Bila

dalam interaksi individu-organisasi, dikenal istilah komitmen organisasi dari

individu pada organisasinya; maka dukungan organisasi berarti sebaliknya, yaitu

komitmen organisasi pada individu (karyawan) dalam organisasi tersebut.

Untuk memperjelas hubungan antara variabel-variabel yang telah

diuraikan dapat dilihat kerangka pemikiran pada Gambar 2.1 berikut

DUKUNGAN
ORGANISASI

PRESTASI
KERJA
PENILAIAN
KINERJA

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

Universitas Sumatera Utara


38

2.6. Hipotesis

Hipotesis di dalam penelitian ini sesuai dengan rumusan permasalahan,

tujuan penelitian dan kerangka pemikiran di atas adalah:

1. Dukungan Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi

kerja karyawan PT. PLN(Persero) Area Medan

2. Penilaian Kinerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja

karyawan PT. PLN (Persero) Area Medan

3. Dukungan Organisasi dan Penilaian Kinerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT. PLN(Persero) Area Medan.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksplanasi. Penelitian eksplanasi adalah

penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti

serta hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Berdasarkan tingkat

eksplanasinya penelitian ini termasuk penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono

(2006) “Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yang dimaksudkan untuk

mengungkapkan permasalahan yang bersifat hubungan sebab akibat antara 2

variabel atau lebih. Dalam penelitian ini terdapat variabel independen (yang

mempengaruhi) dan variabel dependen (yang dipengaruhi). Dalam penelitian ini

peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh Dukungan Organisasi (variabel

X1) dan Penilaian Kinerja (variabel X2 ) terhadap Prestasi Kerja(variabel Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. PLN (Persero) Area MedanWaktu

penelitian direncanakan bulan Agustus 2017

3.3 Batasan Operasional

Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu variabel

independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). Variabel independen adalah

tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Variabel

dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel

independen. Batasan operasional variabel dalam penelitian ini yaitu:

39

Universitas Sumatera Utara


40

1. Variabel independen (X1) yaitu Dukungan Organisasi

2. Variabel independen (X2) yaitu Penilaian Kinerja

3. Variabel dependen (Y) yaitu Prestasi Kerja

3.4 Definisi Operasional

Secara keseluruhan, penentuan atribut dan indikator serta operasional

variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel

Variabel
Definisi Dimensi Indikator Skala
Penelitian

Dukungan Bentuk dukungan yang a.Ekstrinsik a. Gaji Likert


rganisasi (X1) diberikan oleh organisasi b. Tunjangan
kepada para karyawan dalam c. Bonus
bentuk internal (gaji,
tunjangan, dan bonus) dan a. Perhatian
external (perhatian, pujian, b. Pujian
penerimaan, keakraban, c. Penerimaan
informasi, pengembangan b.Intrinsik d. Keakraban
diri) di PT.PLN (Persero) e. Informasi
Area Medan f. Pengembangan diri

Penilaia Proses yang dilalui oleh a.Tujuan a. Strategis


Kinerja (X2) karyawan dimulai dari Penilaian b. Administratis Likert
perencanaan kinerja, Kinerja c. Pembangunan
penilaian tengah tahun, b. Metode Penilaian a. Comparive
coaching dan counseling kinerja b. Atribut
sampai penilaian akhir tahun c. Behavioural
diterima oleh karyawan c. Faktor-faktor yang d. Result
PT.PLN (Persero) Area mempengaruhi e. Quality
Medan. penilaian kinerja a. Tugas
b. Regulasi pemerintah
c. Sikap karyawan
d. Gaya pemimpin
e. Serikat pekerja
Prestasi Kerja Prestasi Kerja adalah hasil a. Perbandingan a. Kualitas kerja Likert
(Y) kerja secara kualitas dan dengan b. Kuantitas kerja
kuantitas yang dicapai oleh prestasi orang c. Disiplin kerja
seseorang pegawai dalam lain d. Kerja sama
melaksanakan tugasnya e. inisiatif
sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan
kepadanya di PT.PLN b. Perbandingan
(Persero) Area Medan dengan
standar
tertentu

Sumber : Hersey (dalam Veithzal Rivai Zainal, 2014), Sharma (dalam I Made S. Utama dkk, 2010),

Universitas Sumatera Utara


41

Mangkunegara (2009)

3.5 Skala Pengukuran Variabel Penelitian

Adapun yang menjadi skala pengukuran data dalam penelitian ini adalah

skala likert. Menurut Sugiyono (2013), skala likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seorang/kelompok tentang fenomena sosial. Dalam

melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji pada setiap

jawaban akan diberi skor. Skor yang diberikan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2
Skor Untuk Skala Likert
No. Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju 4
2 Setuju 3
3 Tidak Setuju 2
4 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono (2013)

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Populasi dalam

penelitian ini adalah Pegawai PT. PLN (Persero) Area Medan yang berada di

bagian Pelayanan Pelanggan(20), Jaringan(19), dan Transaksi Energi Listrik (10)

yang berjumlah 49 orang.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

Universitas Sumatera Utara


42

populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Penelitian ini menggunakan seluruh populasi

49 orang menjadi sampel penelitian atau disebut sampel jenuh. Sampel jenuh

merupakan sampel yang mewakili seluruh jumlah seluruh populasi yang ada

digunakan sebagai sampel penelitian, hal ini dilakukan bila jumlah populasi

dianggap kecil atau kurang dari100.

3.7 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu:

1. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari responden yang ada dilokasi penelitian.

Data tersebut diperoleh dari wawancara dan diskusi dengan atasan, pegawai

serta dari hasil kuesioner (Pra Survey)

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh untuk melengkapi data primer yang meliputi data

mengenai sejarah, perkembangan organisasi, struktur organisasi dan uraian

tugas organisasi, jumlah pegawai serta buku-buku ilmiah dan literature

lainnya yang diperoleh sehubungan dengan masalah penelitian yang diteliti.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Wawancara (Interview)

Yaitu melakukan wawancara langsung dengan karyawan perusahaan yang

berwenang untuk memberikan keterangan yang dibutuhkan.

2. Studi Dokumentasi

Universitas Sumatera Utara


43

Yaitu mempelajari atau menelaah dokumen atau data-data yang ada dalam

perusahaan yang berhubungan dengan judul penelitian.

3. Kuesioner

Yaitu melakukan pembagian kuesioner untuk diisi karyawan secara objektif

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah

semestinya rangkaian penelitian harus dilakukan dengan baik. Uji validitas

dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian

merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Bila

koefisien korelasi (r) lebih besar dari r table (0,3), maka pertanyaan tersebut

dikatakan valid. (Sugiyono,2013). Uji validitas dilakukan terlebih dahulu dengan

memberikan kuesioner kepada 30 orang responden yang diambil dari luar sampel

yaitu di perusahaan sejenis pada area yang berbeda yaitu Bagian Pelayanan

Pelanggan dan Bagian Transaksi Energi ListrikPT. PLN (Persero) Rayon

JohorNilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi (Corrected Item-

Total Correlation) yang mendapat nilai lebih besar dari 0,3 (Sekaran dalam

Augustine dan Kristaung, 2013:70). Berdasarkan hasil uji validitas pada Tab 3.3,

diketahui seluruh pernyataan bersifat valid.

Tabel 3.3
Uji Validitas
No Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan
1 p1 0.668 0.3 Valid
2 p2 0.66 0.3 Valid

Universitas Sumatera Utara


44

3 p3 0.654 0.3 Valid


4 p4 0.661 0.3 Valid
5 p5 0.741 0.3 Valid
6 p6 0.608 0.3 Valid
7 p7 0.611 0.3 Valid
8 p8 0.752 0.3 Valid
9 p9 0.711 0.3 Valid
10 p10 0.729 0.3 Valid
11 p11 0.638 0.3 Valid
12 p12 0.595 0.3 Valid
13 p13 0.583 0.3 Valid
14 p14 0.553 0.3 Valid
15 p15 0.591 0.3 Valid
16 p16 0.575 0.3 Valid
17 p17 0.475 0.3 Valid
18 p18 0.688 0.3 Valid
19 p19 0.7 0.3 Valid
20 p20 0.544 0.3 Valid
21 p21 0.756 0.3 Valid
22 p22 0.694 0.3 Valid
23 p23 0.68 0.3 Valid
24 p24 0.727 0.3 Valid
25 p25 0.692 0.3 Valid
26 p26 0.734 0.3 Valid
27 p27 0.644 0.3 Valid
28 p28 0.72 0.3 Valid
29 p29 0.725 0.3 Valid
30 p30 0.531 0.3 Valid
31 p31 0.652 0.3 Valid
32 p32 0.709 0.3 Valid
33 p33 0.715 0.3 Valid
34 p34 0.708 0.3 Valid
35 p35 0.736 0.3 Valid
36 p36 0.77 0.3 Valid
37 p37 0.675 0.3 Valid
38 p38 0.711 0.3 Valid
39 p39 0.536 0.3 Valid
40 p40 0.763 0.3 Valid
41 p41 0.672 0.3 Valid

Universitas Sumatera Utara


45

42 p42 0.64 0.3 Valid


43 p43 0.68 0.3 Valid
44 p44 0.67 0.3 Valid
45 p45 0.562 0.3 Valid
46 p46 0.655 0.3 Valid
47 p47 0.674 0.3 Valid
48 p48 0.612 0.3 Valid
49 p49 0.679 0.3 Valid
50 p50 0.645 0.3 Valid
51 p51 0.715 0.3 Valid
52 p52 0.617 0.3 Valid
53 p53 0.675 0.3 Valid
54 p54 0.655 0.3 Valid
Sumber : Hasil Penelitian,2017 (Data Diolah)

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau

handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil

dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas

dengan uji statistik Cronbach Alph (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai (α) 0,60 (Ghozali, 2006). Berikut hasil dari uji reliabilitas

terhadap butir-butir pernyataan yang valid

Tabel 3.4
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.978 54
Sumber : Hasil Penelitian,2017 (data diolah)

Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian

bersifat reliabel). Diketahui bahwa kuesioner bersifat reliabel, karena nilai Alpha

Universitas Sumatera Utara


46

Cronbach 0,978 lebih besar dari 0,6.

3.10 Teknis Analisis Data

3.10.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif yaitu metode dimana data yang telah diperoleh,

disusun, dikelompokkan, dianalisis kemudian diinterpretasikan sehingga diperoleh

gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil

perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi

oleh sejumlah responden penelitian.

3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Alat uji yang digunakan untuk menganalisis hipotesis dalam penelitian ini

adalah Analisis Regresi Linier Berganda. Metode analisis regresi linier berganda

digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (Dukungan

Organisasi dan Penilaian Kinerja) terhadap variabel terikat (Prestasi Kerja). Data

diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan

menggunakan alat bantu program SPSS for windows.

Adapun model persamaan yang digunakan adalah menurut Situmorang

2014 : 166) sebagai berikut :

Y= β0 + β1X1 +β2X2 + Ɛ
Keterangan :

Y = Prestasi Kerja
X1 = Dukungan Organisasi
X2 = Penilaian Kerja
β0 = Konstan
β1... β2 = Koefisien regresi variabel bebas

Universitas Sumatera Utara


47

Ɛ = Standard Error

3.10.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang

termasuk layak atau tidak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atay

variabel , apakah sebaran data tersebu berdistribusi normal atau tidak.Untuk

mendeteksi terdapat gejala normalitas atautidak dengan menggunakan metode

grafik (Priyatno, 2013:71), dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu:

a. Bila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Bila data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan

pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi

asumsi normalitas.

2. Uji Heterokedastisitas

Adanya varians variabel independent adalah konstan untuk setiap nilai

tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik

adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Heterokedastisitas diuji dengan

menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel

independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen,

Universitas Sumatera Utara


48

maka akan ada nilai indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas

signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model

regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas. Uji heterokedastisitas juga

pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang

sama di antara anggota grup tersebut (Situmorang dan Lufti, 2014).

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan nilai Variance

Infaltion Factor (VIF). Jika nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation

Factor (VIF). Jika nilai Tolerance > 0.1 atau sama dengan nilai VIF< 5, maka

dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas

3.10.4 Pengujian Hipotesis

1. Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji-F)

Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap

variabel terikat. Uji-F digunakan untuk melihat secara bersama pengaruh

variabel bebas yaitu Dukungan Organisasi (X1) dan Penilaian Kinerja (X2)

terhadap variabel terikat yaitu Prestasi Kerja (Y).

H0 : β1 = β2 = β3 = 0 artinya tidak terdapat pengaruh secara serentak

,dukungan organisasi,da penilaian kerja secarbersama-

Universitas Sumatera Utara


49

sama terhadap prestasi kerja karyawan PT PLN Medan.

Ha : Minimal βi ≠ 0 artinya tidak terdapat pengaruh secara serentak ,

dukungan organisasi, penilaian kerja secara bersama-

sama terhadap prestasi kerja karyawan PT PLN Medan

Berikut ini kriteria pengujian untuk uji F

H0 diterima Fhitung ⩽ Ftabel pada α = 5%

Ha ditolak, Fhitung > Ftabel pada α = 5%

2. Uji Signifikansi Individual / Uji Parsial (Uji-t)

Uji parsial untuk menguji pengaruh dukungan organisasi, dan penilaian

kinerja secara parsial terhadap prestasi kerja karyawan PT. PLN area Medan

Kriteria pengujian hipotesis secara parsial, yaitu:

H0: βi = 0 artinya tidak terdapat pengaruh secara parsial , dukungan

organisasi,dan penilaian kerja secara individu terhadap prestasi

kerja karyawan PT PLN Medan.

H1 : βi ≠ 0 artinya tidak terdapat pengaruh secara parsial , dukungan

organisasi, penilaian kerja secara individu terhadap prestasi

kerja karyawan PT PLN Medan

Berikut ini kriteria pengambilan keputusan uji parsial

H0 diterima, bila -ttabel ⩽ thitung ⩽ ttabel atau Sig.t ⩾ α

Ha ditolak bila thitung < -ttabel atau Sig.t < α

3. Uji Determinasi (R2)

Koefisien determinan (R2) bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel.

Universitas Sumatera Utara


50

Koefisien deteminasi melihat seberapa besar pengaruh variabel independent

terhadap variabel dependent.Koefisien determinan (R2) berkisar antara 0 (nol)

sampai dengan 1 (satu), (0 ≤ R2 ≤ 1).Apabila deteminasi (R2) semakin kecil

(mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel

independentterhadap pengaruh variabel dependent semakin kecil.

Hal ini berarti, model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh

variabel independent terhadap variabel dependent, dan bila R2 mendekati 1,

maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent adalah besar

terhadap variabel dependent. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin

kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent yang diteliti terhadap

variabel dependent.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL DAN PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah singkat Perusahaan

Listrik sebelum Kemerdekaan dan di awal Kemerdekaan sampai tahun

1965 Sejarah listrik di Sumatera Utara bukanlah baru. Kalau listrik mulai ada

diwilayah Indonesia tahun1893 didaerah Batavia (Jakarta sekarang), maka 30

tahun kemudian (1923) listrik mulai ada di Medan. Sentralnya dibangun ditanah

pertapakan Kantor PLN Cabang Medan yang sekarang di JL. Listrik No.8 Medan,

dibangun oleh NV NIGEM/OGEM perusahaan swasta belanda. Kemudian

menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan

(1924), Tebing Tinggi (1927), Sibolga (NV ANIWM), Labuhan bilik (1936) dan

Tanjung Tiram (1937). Masa penjajahan Jepang, Jepang hanya mengambil alih

pengelolaan Perusahaan Listrik milik Swasta Belanda tanpa mengadakan

penambahan mesin dan perluasan jaringan. Daerah kerjanya dibagi menjadi

Perusahaan Listrik Sumatera Utara, Perusahaan Listrik Jawa, dan seterusnya

sesuai struktur organisasi pemerintah tentara Jepang waktu itu. Setelah Proklamasi

Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, dikumandangkanlah kesatuan aksi Karyawan

perusahaan listrik diseluruh penjuru tanah air untuk mengambil alih perusahaan

listrik bekas Belanda dari tangan tentara Jepang. Perusahaan listrik yang sudah

diambil alih itu diserahkan kepada Pemerintah RI dalam hal ini Departemen

pekerjaan umum. Untuk mengenang peristiwa pengambil alih itu, maka dengan

penetapan Pemerintah No.ISD/45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai hari

50

Universitas Sumatera Utara


51

listrik. Sejarah memang membuktikan kemudian bahwa dalam suasana yang

semakin memburuk dalam hubungan Indonesia-Belanda, tanggal 3 Oktober 1953

keluar Surat Keputusan Presiden No.163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi

Perusahaan listrik milik Swasta Belanda sebagai bagian dari perwujudan pasal 33

ayat 2 UUD 1945. Setelah aksi ambil alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri

perusahaan listrik negara distribusi cabang Sumatera Utara (Sumatera Timur dan

Tapanuli) yang mula-mula dikepalai R. Sukarno (merangkap Kepala di Aceh),

tahun 1959 dikepalai oleh Ahmad Syaifullah. Setelah BPU PLN berdiri dengan

SK Menteri PUT No. 16/1/20 tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi kelistrikan

diubah. Sumatera Utara, Aceh, Sumbar dan Riau menjadi PLN Eksploitasi I.

Tahun 1965, BPU PLN dibubarkan dengan peraturan Menteri PU No.9/PRT/64

dan dengan peraturan Menteri No.1/PRT/65 ditetapkan pembagian daerah kerja

menjadi 15 Kesatuan Daerah Eksploitasi I, Sumatera Utara tetap menjadi

Eksploitasi I. Dari Eksploitasi I menjadi Eksploitasi II Sebagai tindak lanjut dari

pembentukan PLN Eksploitasi I Sumatera Utara tersebut, maka dengan Keputusan

Direksi PLN No. 009/DIR (Keputusan Direktur) PLN/66 tanggal 14 April 1966,

PLN Eksploitasi I dibagi menjadi 4 cabang dan satu sektor, yaitu : a. Cabang

Medan b. Cabang Binjai c. Cabang Sibolga d. Cabang Pematang Siantar Peraturan

Perundang-undangan (PP) No.18 Tahun 1972 mempertegas kedudukan PLN

sebagai perusahaan umum listrik negara dengan hak, wewenang dan tanggung

jawab membangkitkan, menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik

kesluruhan Wilayah Negara RI. Dalam Surat Keputusan (SK) Menteri tersebut

PLN Eksploitasi I Sumatera Utara diubah menjadi PLN Eksploitasi II Sumatera

Universitas Sumatera Utara


52

Utara. Eksploitasi II menjadi Wilayah II Kemudian menyusul Peraturan Menteri

Perusahaan Umum Tenaga Listrik (PTUL) No.013/PRT/75 yang merubah PLN

Eksploitasi menjadi PLN Wilayah. PLN Eksploitasi II menjadi Wilayah II

Sumatera Utara.

Dari PERUM menjadi PERSERO Dengan keluarnya Peraturan Pemerintah

No.23/1994 Tanggal 16 Juni 1994 maka ditetapkan status PLN sebagai Persero.

Adapun yang membelakangi perubahan status tersebut adalah untuk

mengantisipasi kebutuhan listrik yang terus meningkat. Pada abad 21, PLN tidak

harus mampu menghadapi tantangan yang ada, PLN harus mampu menggunakan

tolak ukur Internasional, dan harus mampu berswada tinggi, dengan manajemen

yang berani transparan, terbuka, disentralisasi, profit centre dan cost centre. Untuk

mencapai tujuan, PLN meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong

perkembangan industri pada PJPT II yang bertanggung jawab cukup besar dan

berat, kerjasama dan hubungan yang harmonis dengan instansi dan lembaga yang

terkait, perlu dibina dan ditingkatkan terus.

Pemisahan PT. PLN (Persero) dan PT. PLN (Persero) Pembangkian dan

Penyaluran Sumatera Utara Pekembangan kelistrikan Sumatera Utara terus

mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat, hal ini ditandai

dengan semakin bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas lainnya.

Untuk mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kelistrikan Sumatera Utara

di masa-masa mendatang serta sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas

pelayanan jasa kelistrikan. Maka berdasarkan Surat Keputusan No.

078.K/023/DIR (Direktur) /1996 Tanggal 9 Agustus 1996 dibentuk organisasi

Universitas Sumatera Utara


53

baru dibidang jasa pelayanan kelistrikan yaitu PT.PLN (Persero) Pembangkitan

dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara.Dengan pembentukan organisasi baru

PLN Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Utara yang terpisah dari PLN

Wilayah II, maka fungsifungsi Pembangkitan dan Penyaluran Sumbagut.

Sementara itu, PLN Wilayah II berkonsentrasi pada distribusi dan penjualan

tenaga listrik.

4.1.2 Struktur Organisasi

Setiap perusahaan baik perusahaan pemerintah maupun swasta mempunyai

struktur organisasi, karena perusahaan juga merupakan organisasi. Organisasi

adalah suatu sistem dari aktivitas kerjasama yang terorganisasi, yang dilaksanakan

oleh sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam struktur organisasi ditetapkan tugas- tugas, wewenang dan

tanggung jawab setiap orang dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta

bagaimana hubungan satu dengan yang lain. Dalam menjalankan tugas-tugasnya,

PT.PLN memiliki struktur organisasi yang tertata menurut fungsi dan

golongannya. Tujuan adanya struktur organisasi adalah untuk pencapaian kerja/

pendelegasian dalam organisasi yang berdasarkan pada pola hubungan kerja serta

lalu lintas wewenang dan tanggung jawab.

4.1.3 Uraian Tugas (Job Description)

Uraian job description dan tugas pokok pada PT.PLN (Persero) Cabang

Medan,yaitu :

Universitas Sumatera Utara


54

1. Manajer Cabang

Bertanggung jawab atas pengelolaan usaha melalui optimalisasi seluruh

sumber daya secara efisien, efektif dan sinergis. Pengelolaan perusahaan

pembangkit, pendistribusian dan penjualan tenaga listrik dalam jumlah dan

mutu yang memadai secara efisien, meningkatkan mutu dan keandalan serta

pelayanan pelanggan, dan memastikan terlaksananya Good Corporate

Governance (GCG) di PT.PLN (Persero) Cabang Medan. Rincian tugas

pokok sebagai berikut :

a. Melakukan kegiatan pengusahaan pembangkit (skala kecil) secara efisien,

hemat energi, handal dan ramah lingkungan.

b. Mengusulkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Wilayah

Sumatera Utara.

c. Memastikan program Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)

Wilayah Sumatera Utara, dilaksanakan sesuai penetapan direksi.

2. Fungsional Ahli

Bertanggung jawab atas evaluasi pencapaian target kinerja dan memberikan

masukan pada manajemen untuk meningkatkan hasil kinerja. Rincian tugas

pokok sebagai berikut :

a. Mengevaluasi data perusahaan yang berhubungan dengan target kerja. b.

Merancang langkah-langkah strategis untuk mencapai target kerja.

b. Mengawasi baca meter.

c. Mengawasi penjualan rekening.

d. Mengawasi meteran

Universitas Sumatera Utara


55

3. Asman Jaringan

Bertanggung jawab atas rencana dan pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan

Jaringan Distribusi, Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) dan

Pembangkitan Tenaga Listrik Mikro Hidro (PLTMH) untuk menjamin mutu

dan keandalan jaringan distribusi. Hasil/Output pendistribusian energi listrik

yang kontiniu dan andal. Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a. Menyusun program rencana kerja (PRK) untuk kegiatan Operasi dan

Pemeliharaan Jaringan Distribusi.

b. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Operasi dan

Pemeliharaan Jaringan Distribusi, PDKB, serta PLTMH.

c. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran Operasi dan

Pemeliharaan Jaringan Distribusi.

d. Melakukan analisa dan evaluasi kinerja operasi dan pemeliharaan

jaringan distribusi termasuk PDKB.

e. Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja proteksi distribusi dan

pelayanan teknik.

f. Melakukan verifikas dan validasi asset distribusi secara periodik.

g. Mengkoordinasikan penyusunan dan mengendalikan pelaksanaan SOP

untuk setiap jenis pekerjaan Distribusi guna tercapainya zero accident. h.

Melakukan koordinasi dalam rangka operasi dan pemeliharaan Jaringan

Distribusi dengan Rayon/instansi terkait termasuk PFK.

h. Menyusun pola operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi yang efisien

i. Melakukan verifikas dan validasi asset distribusi secara periodik.

Universitas Sumatera Utara


56

4. Asman Transaksi dan Energi Listrik

Bertanggung jawab dalam kegiatan transaksi energi pelanggan dan

Area/Rayon/Unit terkait, pengendalian susut dan pemeliharaan meter

transaksi untuk memenuhi standar operasional yang berlaku. Hasil/Output

laporan transaksi energi listrik, susut, dan pemeliharaan meter transaksi.

Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi Pelaksanaan manajemen billing.

b. Mengkoordinasikan dengan AP2T (Aplikasi Pelayanan Pelanggan

Terpusat) terkait dengan proses billing.

b. Menyusun biaya operasi dan investasi serta data pendukung RKAP.

c. Memonitoring dan mengendalikan realisasi penggunaan anggaran

SKKI/SKKO.

d. Mengkoordinasikan kegiatan operasional di bagian transaksi energi.

e. Mengevaluasi dan mengendalikan susut, PJU, P2TL, AMR,

pemeliharaan APP, pemeliharaan meter transaksi dan hasil ukur meter

transaksi.

f. Menyusun rencana program pemeliharaan meter transaksi.

g. Melaksanakan settlemen antar unit pelaksana dan P3B dalam

pengelolaan transfer price energi.

h. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pemasangan dan pemeliharaan

AMR.

i. Merencanakan dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan APP dan hasil

penerapan metrologi secara berkala.

Universitas Sumatera Utara


57

j. Memonitoring dan mengevaluasi manajemen APP.

k. Mengkoordinasikan kegiatan operasional di bagian transaksi energi.

5. Asman Administrasi dan Niaga

Bertanggung jawab atas kelancaran pengelolaan dan pengendalian kegiatan

bidang administrasi dan keuangan yang meliputi sumber daya manusia,

kesekretariatan, anggaran, keuangan dan akuntansi untuk mendukung laporan

keuangan yang akurat dan tepat waktu serta mencapai target kinerja sesuai

tujuan perusahaan.

Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a. Mengelola peningkatan Intergritas Layanan Publik (ILP).

b. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pengelolaan Tenaga kerja.

c. Mengkoordinasikan pengelolaan kegiatan administrasi umum, SDM dan

pelanggan.

d. Memonitor data pelanggan.

e. Memverifikasi dan validasi terhadap kelengkapan transaksi pembayaran.

f. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pencatatan transaksi keuangan.

g. Mengkoordinir dan mengelola Anggaran Investasi, Anggaran Operasi

dan Cash Budget.

h. Mengevaluasi kontrak perjanjian dengan Pihak ketiga.

i. Menyusun kebutuhan rencana diklat dan evaluasi hasil diklat.

j. Melakukan monitoring operasional kendaraan dinas, fasilitas kantor dan

pemeliharaan Gedung.

k. Mengkoordinasikan proses pelanggaran disiplin pegawai.

Universitas Sumatera Utara


58

l. Mengevaluasi fasilitas / sarana kerja, permintaan perlengkapan K3/ APK,

tunjangan kecelakaan kerja dan permohonan SPPD.

m. Memonitor realisasi anggaran.

6. Sub. Bagian Spv. Operasi Distribusi

Bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan pengoperasian

jaringan distribusi sesuai SOP untuk menjamin keandalan, keamanan, mutu

dan efisiensi penyaluran tenaga listrik.

Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a. Menyusun Program Rencana Kerja (PRK) Operasi.

b. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan Operasi Jaringan Distribusi

sesuai SOP.

c. Melaksanakan pemutakhiran data asset distribusi secara berkala.

d. Melakukan pengendalian pengoperasian jaringan distribusi.

e. Mengendalikan dan monitoring pelaksanaan operasional pelayanan

teknik.

f. Mengkoordinasikan dengan Area, Rayon dan Instansi terkait dalam

rangka operasi jaringan distribusi.

g. Mengevaluasi kinerja operasi.

7. Sub. Bagian Spv. Pemeliharaan Distribusi

Bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan pemeliharaan

jaringan distribusi untuk meningkatkan keandalan, keamanan, mutu dan

efisiensi jaringan distribusi.

Universitas Sumatera Utara


59

Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a. Merencanakan penyusunan Program Rencana Kerja (PRK).

b. Melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pemeliharaan jaringan

distribusi sesuai SOP dan anggaran yang ditetapkan.

c. Merencanakan kebutuhan meterial operasi dan pemeliharaan untuk

meningkatkan keandalan dan keamanan jaringan distribusi termasuk

PRK.

d. Melaksanakan koordinasi dengan rayon dan bagian terkait dalam

pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan jaringan distribusi.

e. Menyiapkan peralatan kerja untuk operasi dan pemeliharan jaringan

distribusi.

8. Sub. Bagian Spv. PDKB

Bertanggung jawab dalam mengelola pekerjaan PDKB untuk meningkatkan

keandalan, keamanan, mutu dan efisiensi jaringan distribusi.

Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pekerjaan PDKB.

b. Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan PDKB sesuai dengan SOP.

c. Mengusulkan Surat Perintah Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan

(SP2B) dan Surat Penunjukan Pengawas Pekerjaan Dalam Keadaan

Bertegangan (SP3B) kepada Kepala Operasi.

d. Melaksanakan inventarisasi dan mengusulkan peremajaan peralatan

PDKB.

e. Memonitor masa berlaku dan mengusulkan sertifikat kompetensi/ brevet

Universitas Sumatera Utara


60

personil PDKB.

f. Mengusulkan revisi SOP atau mengajukan SOP baru ke komisi PDKB.

g. Melaporkan penyelesaian pekerjaan kepada kepala Operasi.

9. Sub. Bagian Spv. Transaksi dan Energi

Bertanggung jawab atas kegiatan pemeliharaan meter transaksi untuk akurasi

pengukuran pemakaian energi listrik.

Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a. Memonitor program pemeliharaan meter transaksi yang disebabkan oleh

meter rusak, buram, macet dan tua.

b. Memonitor pelaksanaan pemasangan dan pemeliharaan AMR.

c. Merencanakan kebutuhan Kwh meter untuk pemeliharaan.

d. Memonitor pelaksanaan hasil penerapan metrologi secara berkala.

e. Menyiapkan data pendukung RKAP untuk kebutuhan pemeliharaan

meter transaksi.

f. Memonitor pekerjaan pemeliharaan dan tera ulang APP serta Meter

Elektronik (ME) dan sistem AMR yang dikerjakan pihak ketiga.

g. Melaksanakan pengujian alat ukur, pembatas dan kelengkapannya untuk

material baru atau bekas andal.

h. Memastikan hasil sampling penerapan APP-baru hasil Metrologi dan

rekondisi pihak ketiga.

i. Memonitor manajemen segel APP.

10. Sub Bagian Spv. Pengendalian Sumut

Bertanggung jawab atas kegiatan pengendalian susut jaringan, menertibkan

Universitas Sumatera Utara


61

PJU / reklame liar dan pelaksanaan P2TL

Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a. Memonitor pelaksanaan penekanan susut dan berkoordinasi dengan

bagian atau rayon terkait.

b. Memetakan dan melaporkan perkembangan susut Area dan Rayon secara

berkala.

c. Melakukan updating data PJU secara berkala.

d. Melakukan koordinasi dan pengawasan hasil P2TL yang telah dilakukan

dengan bagian atau Rayon terkait.

e. Melakukan evaluasi kinerja pihak ketiga berdasarkan SLA.

f. Membuat target operasi serta memonitor pelaksanaan P2TL secara rutin.

g. Memastikan kelengkapan P2TL sesuai aturan.

h. Melaksanakan komunikasi dengan bagian terkait dan Instansi berwenang

untuk pelaksanaan P2TL.

i. Melakukan analisa dan evaluasi (ANEV) atas hasil pelaksanaan P2TL.

11. Sub. Bagian Spv. Pemeliharaan APP

Bertanggung jawab atas kegiatan pengendalian dan keakuratan APP. Rincian

tugas pokok sebagai berikut :

a. Memastikan antara data pelanggan dan APP terpasang.

b. Membuat laporan hasil berita acara pemeriksaan.

c. Berkoodinasi dengan bagian terkait tentang kelainan APP.

d. Memvalidasi data kelainan APP.

e. Memeriksa pemakaian energi listrik pelanggan prabayar secara berkala.

Universitas Sumatera Utara


62

f. Memeriksa dan mengecek pemakaian energi listrik pelanggan prabayar

secara berkala.

12. Sub. Bagian Spv. Pelayanan Pelanggan

Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan fungsi Pelayanan pelanggan,

administrasi pelanggan, dan pengelolaan pendapatan untuk meningkatkan

kepuasan pelanggan dan pengamanan pendapatan.

Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a. Melaksanakan dan mensupervisi fungsi Pelayanan Pelanggan sesuai

proses bisnis.

b. Melaksanakan kunjungan pelanggan potensial (TM/TT).

c. Menyiapkan rencana Tingkat Mutu Pelayanan secara periodik dan

d. Menindak lanjuti pencapaian TMP.

e. Melaksanakan kegiatan Riset Pasar dan Menyusun Data Potensi Pasar

(Captive Power).

f. Mengolah peta Segmentasi Pelanggan.

g. Melaksanakan supervisi untuk penyempurnaan layanan PB/PD di Rayon.

h. Memastikan proses PB / PD dan SPJBTL pelanggan Potensial sesuai

kewenangannya.

i. Memonitor Penerbitan SIP / SPJBTL.

j. Memonitor Mutasi Data Induk Langganan dan memelihara Arsip Induk

Langganan.

k. Memonitor Laporan penagihan lain-lain (multi guna, P2TL, BP).

l. Memonitor dan mensupervisi pengendalian piutang pelanggan.

Universitas Sumatera Utara


63

m. Memonitor proses pemutusan sementara, bongkar rampung, piutang

ragu-ragu dan usulan penghapusan piutang.

13. Sub. Bagian Spv. Keuangan Dan Admnistrasi

Bertanggung jawab atas proses administrasi SDM, kegiatan kesekretariatan,

proses Akuntansi dan Keuangan untuk menjamin terpenuhinya tertib

administrasi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Rincian tugas pokok sebagai berikut :

a. Melaksanakan pengelolaan Tenaga Kerja.

b. Melaksanakan pengelolaan K3.

c. Melaksanakan investigasi kejadian kecelakaan kerja, kebakaran,

kebanjiran dan musibah lain terkait dengan K3.

d. Melaksanakan pengelolaan sarana kerja dan administrasi perkantoran.

e. Melaksanakan pengelolaan fungsi keuangan dan akuntansi.

f. Melaksanakan fungsi bagian keuangan.

g. Menyiapkan data pendukung RKAP untuk bagian Keuangan dan

Administrasi.

h. Melaksanakan rekonsiliasi data dengan fungsi terkait atas pendapatan,

bank, Hutang-Piutang, Persekot Dinas dan PUMP-KPR/BPRP.

i. Menyiapkan rincian biaya di Rayon untuk rencana alokasi dana

operasional.

4.1.5 Jaringan Usaha/Kegiatan

Jaringan usaha yang dilakukan pada PT.PLN (Persero) Cabang Medan

adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


64

1. Penjualan energi listrik.

2. Penyewaan tiang listrik untuk penarikan kabel Telekomunikasi.

3. Jasa sertifikasi lembaga manajemen ketenaga listrikan.

4. Jasa wisma / gedung untuk penginapan masyarakat di daerah touris.

4.2 Teknik Analisis Data Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini akan mendeskripsikan data

karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin,tingkat pendidikan , dan

lamanya bekerja. Analisis deskriptif juga dilakukan untuk mengetahui tanggapan

responden terhadap nilai variabel penelitian. Pengungkapan analisis deskriptif

dalam bentuk data persentase.

4.2.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-laki
30 61.2 61.2 61.2

Perempuan 19 38.7 38.7 100.0

Total 49 100.0 100.0


Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwamayoritas pegawai PT.PLN(persero)

Area Medan yang menjadi responden adalah berjenis kelamin laki-laki, yaitu

Universitas Sumatera Utara


65

sebanyak 30 orang atau sebesar 61,2% dan responden berjenis kelamin perempuan

sebanyak 19 orang atau sebesar 38,7%.

4.2.2 Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent

Valid 20-30 Tahun 29 59.1 59.1 59.1

31-50 Tahun 20 40.8 40.8 100.0

Total 49 100.0 100.0


Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa mayoritas pegawai PT.PLN(Persero)

Area Medan yang menjadi responden berusia 20-30 tahun, yaitu sebanyak 29

orang atau sebesar 59,1% dan responden yang berusia 31-50 tahun sebanyak 20

orang atau sebesar 40,8%.

4.2.3 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Cumulativ
Frequency Percent Valid Percent e Percent

Valid S1 25 51.0 51.0 32.7

SMA/Sederajat 24 48.9 48.9 100.0

Total 49 100.0 100.0


Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa mayoritas pegawai PT.PLN (Persero)

Area Medan yang menjadi responden memiliki pendidikan terakhir S1 yaitu

Universitas Sumatera Utara


66

sebanyak 25 orang atau sebesar 51,0% dan responden yang berpendidikan

SMA/Sederajat sebanyak 24 orang atau sebesar 48,9%.

4.2.4 Responden Berdasarkan Masa Kerja

Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1-5 Tahun 22 44.8 44.8 44.8

6-10
27 55.1 55.1 100.0
Tahun

Total 49 100.0 100.0


Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa mayoritas pegawai PT.PLN (Persero)

Area Medan yang menjadi responden memiliki masa kerja 6-10 Tahun yaitu

sebanyak 27 orang atau sebesar 55,1% dan responden yang memiliki masa kerja

1-5 tahun sebanyak 22 orang atau sebesar 44,8%.

4.3 Analisis Deskriptif Jawaban Responden

Penelitian ini 2 (dua) variabel bebas yaitu (X1) dukungan organisasi, (X2)

penilaian kinerja, serta 1 (satu) variabel terikat yaitu (Y) prestasi kerja. Dalam

penyebaran angket, variabel X1 sebanyak 18 butir pernyataan, X2 sebanyak 26

butir pertanyaan , dan variabel Y sebanyak 10 yang harus di isi oleh

responden yang berjumlah 49 orang. Jawaban angket disediakan dalam 5 alternatif

jawaban, yaitu:

1. Sangat Setuju (SS) dengan skor 5

2. Setuju (S) dengan skor 4

Universitas Sumatera Utara


67

3. Ragu-ragu (R) dengan skor 3

4. Tidak Setuju (TS) dengan skor 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 1

4.3.1 Variabel Dukungan Organisasi sebagai X1

Tabel 4.5
Pendapat Responden Terhadap Variabel Dukungan Organisasi
STS TS R S SS Total
No P
F % f % F % F % F % F %
1
P1 0 0 2 4.08 14 28.57 18 36.73 15 30.61 49 100
2
P2 0 0 5 10.2 13 26.53 21 42.86 10 20.41 49 100
3
P3 0 0 6 12.24 19 38.78 21 42.86 3 6.12 49 100
4
P4 0 0 6 12.24 10 20.41 14 28.57 19 38.78 49 100
5
P5 0 0 6 12.24 5 10.2 26 53.06 12 24.49 49 100
6
P6 0 0 6 12.24 11 22.45 17 34.69 15 30.61 49 100
7
P7 0 0 8 16.33 13 26.53 13 26.53 15 30.61 49 100
8
P8 0 0 7 14.29 6 12.24 17 34.69 19 38.78 49 100
9
P9 0 0 8 16.33 11 22.45 12 24.49 18 36.73 49 100
10
P10 0 0 7 14.29 11 22.45 15 30.61 16 32.65 49 100
11
P11 0 0 7 14.29 9 18.37 16 32.65 17 34.69 49 100
12
P12 0 0 5 10.2 16 32.65 13 26.53 15 30.61 49 100
13
P13 0 0 5 10.2 15 30.61 17 34.69 12 24.49 49 100
14
P14 0 0 6 12.24 16 32.65 13 26.53 14 28.57 49 100
15
P15 0 0 6 12.24 14 28.57 15 30.61 14 28.57 49 100
16
P16 0 0 6 12.24 14 28.57 18 36.73 11 22.45 49 100
17
P17 0 0 8 16.33 20 40.82 12 24.49 9 18.37 49 100
18
P18 0 0 6 12.24 12 24.49 17 34.69 14 28.57 49 100
Sumber : Hasil Pengolahan Dengan SPSS

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 49 orang responden untuk

variabel berdasarkan Tabel 4.5, diketahui:

1. Untuk pertanyaan ke-1 (Gaji yang diberikan telah sesuai dengan pekerjaan

yang diberikan), jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 2 (4.08%),

Universitas Sumatera Utara


68

jumlah responden yang menjawab R sebanyak 14 (28.57%), jumlah

responden yang menjawab S sebanyak 18 (36.73%), dan jumlah responden

yang menjawab SS sebanyak 15 (30.61%).Jadi dapat disimpulkan responden

setuju bahwa gaji yang diberikan telah sesuai dengan pekerjaan yang

diberikan.

2. Untuk pertanyaan ke-2(Gaji yang diberikan sesuai dengan prestasi saya),

jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 5 (10.20%), jumlah

responden yang menjawab R sebanyak 13 (26.53%), jumlah responden yang

menjawab S sebanyak 21 (42.86%), dan jumlah responden yang menjawab

SS sebanyak 10 (20.41%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju bahwa

gaji yang diberikan sesuai dengan prestasi karyawan.

3. Untuk pertanyaan ke-3(Tunjangan yang diberikan mampu memotivasi

karyawan), jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 6 (12.24%),

jumlah responden yang menjawab R sebanyak 19 (38.78%), jumlah

responden yang menjawab S sebanyak 21 (42.86%), dan jumlah responden

yang menjawab SS sebanyak 3 (6.12%).Jadi dapat disimpulkan responden

setuju bahwa tunjangan yang diberikan mampu memotivasi karyawan .

4. Untuk pertanyaan ke-4(Tunjangan yang diberikan adil), jumlah responden

yang menjawab TS sebanyak 6 (12.24%), jumlah responden yang menjawab

R sebanyak 10 (20.41%), jumlah responden yang menjawab S sebanyak 14

(28.57%), dan jumlah responden yang menjawab SS sebanyak 19

(38.78%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju bahwa tunjangan yang

diberikan adil .

Universitas Sumatera Utara


69

5. Untuk pertanyaan ke-5,(Bonus yang diberikan sesuai harapan

karyawan)jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 6 (12.24%),

jumlah responden yang menjawab R sebanyak 5 (10.20%), jumlah responden

yang menjawab S sebanyak 26 (53.06%), dan jumlah responden yang

menjawab SS sebanyak 12 (24.49%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju

bahwa bonus yang diberikan sesuai harapan karyawan .

6. Untuk pertanyaan ke-6,(PT.PLN memberikan bonus sesuai prestasi kerja)

jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 6 (12.24%), jumlah

responden yang menjawab R sebanyak 11 (22.45%), jumlah responden yang

menjawab S sebanyak 17 (34.69%), dan jumlah responden yang menjawab

SS sebanyak 15 (30.61%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju bahwa

PT.PLN memberikan bonus sesuai prestasi kerja.

7. Untuk pertanyaan ke-7,(PT.PLN memperhatikan kesejahteraan karyawan)

jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 8 (16.33%), jumlah

responden yang menjawab R sebanyak 13 (26.53%), jumlah responden yang

menjawab S sebanyak 13 (26.53%), dan jumlah responden yang menjawab

SS sebanyak 15 (30.61%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju bahwa

PT.PLN memperhatikan kesejahteraan karyawannya.

8. Untuk pertanyaan ke-8,(PT.PLN memperhatikan prestasi karyawan) jumlah

responden yang menjawab TS sebanyak 7 (14.29%), jumlah responden yang

menjawab R sebanyak 6 (12.24%), jumlah responden yang menjawab S

sebanyak 17 (34.69%), dan jumlah responden yang menjawab SS sebanyak

19 (38.78%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju bahwa PT.PLN

Universitas Sumatera Utara


70

memperhatikan prestasi karyawannya.

9. Untuk pertanyaan ke-9,(Adanya pujian yang diberikan atasan, atas pekerjaan

yang telah diselesaikan oleh karyawan dengan baik) jumlah responden yang

menjawab TS sebanyak 8 (16.33%), jumlah responden yang menjawab R

sebanyak 11 (22.45%), jumlah responden yang menjawab S sebanyak 12

(24.49%), dan jumlah responden yang menjawab SS sebanyak 18

(36.73%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju bahwa adanya pujian yang

diberikan atasan, atas pekerjaan yang telah diselesaikan oleh karyawan

dengan baik.

10. Untuk pertanyaan ke-10,(Pujian yang diberikan atasan sangat memotivasi

jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 7 (14.29%), jumlah

responden yang menjawab R sebanyak 11 (22.45%), jumlah responden yang

menjawab S sebanyak 15 (30.61%), dan jumlah responden yang menjawab

SS sebanyak 16 (32.65%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju bahwa

pujian yang diberikan atasan sangat memotivasi

11. Untuk pertanyaan ke-11,(Adanya penerimaan/tanggapan oleh perusahaan

terhadap keluhan para karyawannya) jumlah responden yang menjawab TS

sebanyak 7 (14.29%), jumlah responden yang menjawab R sebanyak 9

(18.37%), jumlah responden yang menjawab S sebanyak 16 (32.65%), dan

jumlah responden yang menjawab SS sebanyak 17 (34.69%).Jadi dapat

disimpulkan responden setuju bahwaadanya penerimaan/tanggapan oleh

perusahaan terhadap keluhan para karyawannya

12. Untuk pertanyaan ke-12, (Tanggapan keluhan diterima dengan baik)jumlah

Universitas Sumatera Utara


71

responden yang menjawab TS sebanyak 5 (10.20%), jumlah responden yang

menjawab R sebanyak 16 (32.65%), jumlah responden yang menjawab S

sebanyak 13 (26.53%), dan jumlah responden yang menjawab SS sebanyak

15 (30.61%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju bahwatanggapan

keluhan diterima dengan baik

13. Untuk pertanyaan ke-13,(Suasana keakraban yang diciptakan PT.PLN dan

karyawannya sudah baik)jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 5

(10.20%), jumlah responden yang menjawab R sebanyak 15 (30.61%),

jumlah responden yang menjawab S sebanyak 17 (34.69%), dan jumlah

responden yang menjawab SS sebanyak 12 (24.49%).Jadi dapat disimpulkan

responden setuju bahwasuasana keakraban yang diciptakan PT.PLN dan

karyawannya sudah baik.

14. Untuk pertanyaan ke-14,(Teman-teman kerja yang sangat baik) jumlah

responden yang menjawab TS sebanyak 6 (12.24%), jumlah responden yang

menjawab R sebanyak 16 (32.65%), jumlah responden yang menjawab S

sebanyak 13 (26.53%), dan jumlah responden yang menjawab SS sebanyak

14 (28.57%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju bahwateman-teman

kerja yang sangat baik

15. Untuk pertanyaan ke-15,(Menerima informasi dari PT.PLN dengan cepat dan

tepat) jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 6 (12.24%), jumlah

responden yang menjawab R sebanyak 14 (28.57%), jumlah responden yang

menjawab S sebanyak 15 (30.61%), dan jumlah responden yang menjawab

SS sebanyak 14 (28.57%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju

Universitas Sumatera Utara


72

bahwaMenerima informasi dari PT.PLN dengan cepat dan tepat.

16. Untuk pertanyaan ke-16,(Bapak/ Ibu mengerti terhadap informasi yang

disampaikan dengan baik.) jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 6

(12.24%), jumlah responden yang menjawab R sebanyak 14 (28.57%),

jumlah responden yang menjawab S sebanyak 18 (36.73%), dan jumlah

responden yang menjawab SS sebanyak 11 (22.45%).Jadi dapat disimpulkan

responden setuju bahwabapak/ Ibu mengerti terhadap informasi yang

disampaikan dengan baik.

17. Untuk pertanyaan ke-17,(PT.PLN Mendukung untuk pengembangan

kemampuan diri karyawan) jumlah responden yang menjawab TS sebanyak

8 (16.33%), jumlah responden yang menjawab R sebanyak 20 (40.82%),

jumlah responden yang menjawab S sebanyak 12 (24.49%), dan jumlah

responden yang menjawab SS sebanyak 9 (18.37%).Jadi dapat disimpulkan

responden setuju bahwa PT.PLN Mendukung untuk pengembangan

kemampuan diri karyawan

18. Untuk pertanyaan ke-18,(Pengembangan diri karyawan sudah berjalan

maksimal) jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 6 (12.24%),

jumlah responden yang menjawab R sebanyak 12 (24.49%), jumlah

responden yang menjawab S sebanyak 17 (34.69%), dan jumlah responden

yang menjawab SS sebanyak 14 (28.57%).Jadi dapat disimpulkan responden

setuju bahwa pengembangan diri karyawan sudah berjalan maksimal.

19. Untuk pertanyaan ke-14,(Teman-teman kerja yang sangat baik) jumlah

responden yang menjawab TS sebanyak 6 (12.24%), jumlah responden yang

Universitas Sumatera Utara


73

menjawab R sebanyak 16 (32.65%), jumlah responden yang menjawab S

sebanyak 13 (26.53%), dan jumlah responden yang menjawab SS sebanyak

14 (28.57%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju bahwateman-teman

kerja yang sangat baik

20. Untuk pertanyaan ke-15,(Menerima informasi dari PT.PLN dengan cepat dan

tepat) jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 6 (12.24%), jumlah

responden yang menjawab R sebanyak 14 (28.57%), jumlah responden yang

menjawab S sebanyak 15 (30.61%), dan jumlah responden yang menjawab

SS sebanyak 14 (28.57%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju

bahwaMenerima informasi dari PT.PLN dengan cepat dan tepat.

4.3.2 Variabel Penilaian Kinerja sebagai X2

Tabel 4.6 menunjukkan pendapat responden terhadap variabel penilaian

kinerja.

Tabel 4.6
Distribusi Responden Penilaian Kerja
STS TS R S SS Total
No P
f % f % F % F % F % F %
1 P1 0 0 6 12.24 14 28.57 17 34.69 12 24.49 49 100
2 P2 0 0 5 10.2 12 24.49 14 28.57 18 36.73 49 100
3 P3 0 0 6 12.24 10 20.41 16 32.65 17 34.69 49 100
4 P4 0 0 7 14.29 14 28.57 14 28.57 14 28.57 49 100
5 P5 0 0 7 14.29 17 34.69 15 30.61 10 20.41 49 100
6 P6 0 0 6 12.24 7 14.29 14 28.57 22 44.9 49 100
7 P7 0 0 8 16.33 12 24.49 16 32.65 13 26.53 49 100
8 P8 0 0 8 16.33 12 24.49 13 26.53 16 32.65 49 100
9 P9 0 0 7 14.29 13 26.53 16 32.65 13 26.53 49 100
10 P10 0 0 6 12.24 13 26.53 17 34.69 13 26.53 49 100
11 P11 0 0 7 14.29 15 30.61 9 18.37 18 36.73 49 100

Universitas Sumatera Utara


74

Lanjutan Tabel

12 P12 0 0 9 18.37 9 18.37 15 30.61 16 32.65 49 100


13 P13 0 0 7 14.29 15 30.61 10 20.41 17 34.69 49 100
14 P14 0 0 6 12.24 16 32.65 14 28.57 13 26.53 49 100
15 P15 0 0 7 14.29 11 22.45 15 30.61 16 32.65 49 100
16 P16 0 0 6 12.24 10 20.41 12 24.49 21 42.86 49 100
17 P17 0 0 6 12.24 14 28.57 18 36.73 11 22.45 49 100
18 P18 0 0 6 12.24 11 22.45 15 30.61 17 34.69 49 100
19 P19 0 0 9 18.37 4 8.16 17 34.69 19 38.78 49 100
20 P20 0 0 9 18.37 12 24.49 8 16.33 20 40.82 49 100
21 P21 0 0 8 16.33 22 44.9 8 16.33 11 22.45 49 100
22 P22 0 0 7 14.29 8 16.33 15 30.61 19 38.78 49 100
23 P23 0 0 8 16.33 10 20.41 12 24.49 19 38.78 49 100
24 P24 0 0 7 14.29 14 28.57 14 28.57 14 28.57 49 100
25 P25 0 0 7 14.29 13 26.53 16 32.65 13 26.53 49 100
26 P26 0 0 6 12.24 11 22.45 14 28.57 18 36.73 49 100

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 49 orang responden untuk

variabel penilaian kinerja berdasarkan Tabel 4.6, diketahui:

1. Untuk pertanyaan ke-1, (Penilaian Kinerja pada Karyawan PT.PLN telah

sesuai dengan tujuan strategis yang telah dibuat PT.PLN) jumlah responden

yang menjawab TS sebanyak 6 (12.24%), jumlah responden yang menjawab

R sebanyak 14 (28.57%), jumlah responden yang menjawab S sebanyak 17

(34.69%), dan jumlah responden yang menjawab SS sebanyak 12

(24.49%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju bahwapenilaian kinerja

pada karyawan PT.PLN telah sesuai dengan tujuan strategis yang telah dibuat

PT.PLN

2. Untuk pertanyaan ke-2, (Tujuan Strategis pada Penilaian kinerja di PT.PLN

sesuai dengan harapan Karyawan)jumlah responden yang menjawab TS

sebanyak 5 (10.20%), jumlah responden yang menjawab R sebanyak 12

Universitas Sumatera Utara


75

(24.49%), jumlah responden yang menjawab S sebanyak 14 (28.57%), dan

jumlah responden yang menjawab SS sebanyak 18 (36.73%).Jadi dapat

disimpulkan responden setuju bahwa tujuan strategis pada Penilaian kinerja di

PT.PLN sesuai dengan harapan Karyawan

3. Untuk pertanyaan ke-3, (Penilaian Kinerja pada Karyawan PT.PLN telah

sesuai dengan tujuan administratif yang telah dibuat PT.PLN)jumlah

responden yang menjawab TS sebanyak 6 (12.24%), jumlah responden yang

menjawab R sebanyak 10 (20.41%), jumlah responden yang menjawab S

sebanyak 16 (32.65%), dan jumlah responden yang menjawab SS sebanyak

17 (34.69%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju bahwapenilaian kinerja

pada karyawan PT.PLN telah sesuai dengan tujuan administratif yang telah

dibuat PT.PLN

4. Untuk pertanyaan ke-4,(Tujuan Administratif pada Penilaian kinerja di

PT.PLN sesuai dengan harapan karyawan) jumlah responden yang menjawab

TS sebanyak 7 (14.29%), jumlah responden yang menjawab R sebanyak 14

(28.57%), jumlah responden yang menjawab S sebanyak 14 (28.57%), dan

jumlah responden yang menjawab SS sebanyak 14 (28.57%).Jadi dapat

disimpulkan responden setuju bahwa tujuan administratif pada penilaian

kinerja di PT.PLN sesuai dengan harapan karyawan

5. Untuk pertanyaan ke-5,(Penilaian Kinerja pada Karyawan PT.PLN telah

sesuai dengan tujuan Pembangunan yang telah dibuat PT.PLN)jumlah

responden yang menjawab TS sebanyak 7 (14.29%), jumlah responden yang

menjawab R sebanyak 17 (34.69%), jumlah responden yang menjawab S

Universitas Sumatera Utara


76

sebanyak 15 (30.61%), dan jumlah responden yang menjawab SS sebanyak

10 (20.41%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju bahwapenilaian kinerja

pada karyawan PT.PLN telah sesuai dengan tujuan pembangunan yang telah

dibuat PT.PLN

6. Untuk pertanyaan ke-6,(Tujuan Pembangunan pada Penilaian kinerja di

PT.PLN sesuai dengan harapan karyawan) jumlah responden yang menjawab

TS sebanyak 6 (12.24%), jumlah responden yang menjawab R sebanyak 7

(14.29%), jumlah responden yang menjawab S sebanyak 14 (28.57%), dan

jumlah responden yang menjawab SS sebanyak 22 (44.90%).Jadi dapat

disimpulkan responden setuju bahwa tujuan pembangunan pada penilaian

kinerja di PT.PLN sesuai dengan harapan karyawan.

7. Untuk pertanyaan ke-7, (Proses penilaian kinerja telah sesuai dengan strategi

perusahaan) jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 8 (16.33%),

jumlah responden yang menjawab R sebanyak 12 (24.49%), jumlah

responden yang menjawab S sebanyak 16 (32.65%), dan jumlah responden

yang menjawab SS sebanyak 13 (26.53%).Jadi dapat disimpulkan responden

setuju bahwaproses penilaian kinerja telah sesuai dengan strategi perusahaan

8. Untuk pertanyaan ke-8,(Selama ini penilai memiliki waktu yang cukup untuk

mengamati perilaku dan cara bapak/ibu dalam mengerjakan pekerjaan)

jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 8 (16.33%), jumlah

responden yang menjawab R sebanyak 12 (24.49%), jumlah responden yang

menjawab S sebanyak 13 (26.53%), dan jumlah responden yang menjawab

SS sebanyak 16 (32.65%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju selama ini

Universitas Sumatera Utara


77

bahwa penilai memiliki waktu yang cukup untuk mengamati perilaku dan

cara bapak/ibu dalam mengerjakan pekerjaan

9. Untuk pertanyaan ke-9,(Penilaian kinerja karyawan telah sesuai dengan

atribut yang ada) jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 7 (14.29%),

jumlah responden yang menjawab R sebanyak 13 (26.53%), jumlah

responden yang menjawab S sebanyak 16 (32.65%), dan jumlah responden

yang menjawab SS sebanyak 13 (26.53%).Jadi dapat disimpulkan responden

setujubahwa penilaian kinerja karyawan telah sesuai dengan atribut yang ada

10. Untuk pertanyaan ke-10, (Penilaian kinerja bermanfaat dalam meningkatkan

kinerja karyawan) jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 6

(12.24%), jumlah responden yang menjawab R sebanyak 13 (26.53%),

jumlah responden yang menjawab S sebanyak 17 (34.69%), dan jumlah

responden yang menjawab SS sebanyak 13 (26.53%).Jadi dapat disimpulkan

responden setuju selama ini bahwapenilaian kinerja bermanfaat dalam

meningkatkan kinerja karyawan

11. Untuk pertanyaan ke-11,(Penilaian kinerja karyawan telah sesuai dengan

budaya organisasi) jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 7

(14.29%), jumlah responden yang menjawab R sebanyak 15 (30.61%),

jumlah responden yang menjawab S sebanyak 9 (18.37%), dan jumlah

responden yang menjawab SS sebanyak 18 (36.73%).Jadi dapat disimpulkan

responden setuju selama ini bahwapenilaian kinerja karyawan telah sesuai

dengan budaya organisasi

12. Untuk pertanyaan ke-12, (Penilaian kinerja dengan aspek perilaku telah

Universitas Sumatera Utara


78

sesuai) jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 9 (18.37%), jumlah

responden yang menjawab R sebanyak 9 (18.37%), jumlah responden yang

menjawab S sebanyak 15 (30.61%), dan jumlah responden yang menjawab

SS sebanyak 16 (32.65%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju selama ini

bahwa penilaian kinerja dengan aspek perilaku telah sesuai

13. Untuk pertanyaan ke-13,(Hasil penilaian kinerja karyawan sesuai dengan

kinerja karyawan) jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 7

(14.29%), jumlah responden yang menjawab R sebanyak 15 (30.61%),

jumlah responden yang menjawab S sebanyak 10 (20.41%), dan jumlah

responden yang menjawab SS sebanyak 17 (34.69%).Jadi dapat disimpulkan

responden setuju selama ini bahwahasil penilaian kinerja karyawan sesuai

dengan kinerja karyawan

14. Untuk pertanyaan ke-14, (Penilaian kinerja mempengaruhi produktivitas

karyawan)jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 6 (12.24%),

jumlah responden yang menjawab R sebanyak 16 (32.65%), jumlah

responden yang menjawab S sebanyak 14 (28.57%), dan jumlah responden

yang menjawab SS sebanyak 13 (26.53%).Jadi dapat disimpulkan responden

setuju selama ini bahwa penilaian kinerja mempengaruhi produktivitas

karyawan.

15. Untuk pertanyaan ke-15, (Dampak penilaian kinerja akan mempengaruhi

kualitas kinerja karyawan )jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 7

(14.29%), jumlah responden yang menjawab R sebanyak 11 (22.45%),

jumlah responden yang menjawab S sebanyak 15 (30.61%), dan jumlah

Universitas Sumatera Utara


79

responden yang menjawab SS sebanyak 16 (32.65%).Jadi dapat disimpulkan

responden setuju selama ini bahwadampak penilaian kinerja akan

mempengaruhi kualitas kinerja karyawan.

16. Untuk pertanyaan ke-16,(Secara teratur bapak/ibu mendiskusikan pencapaian

target kepada penilai) jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 6

(12.24%), jumlah responden yang menjawab R sebanyak 10 (20.41%),

jumlah responden yang menjawab S sebanyak 12 (24.49%), dan jumlah

responden yang menjawab SS sebanyak 21 (42.86%).Jadi dapat disimpulkan

responden setuju selama ini bahwa secara teratur bapak/ibu mendiskusikan

pencapaian target kepada penilai

17. Untuk pertanyaan ke-17, (Tugas yang diberikan sudah sesuai dengan

penilaian kinerja yang akan di ukur. )jumlah responden yang menjawab TS

sebanyak 6 (12.24%), jumlah responden yang menjawab R sebanyak 14

(28.57%), jumlah responden yang menjawab S sebanyak 18 (36.73%), dan

jumlah responden yang menjawab SS sebanyak 11 (22.45%).Jadi dapat

disimpulkan responden setuju selama ini bahwatugas yang diberikan sudah

sesuai dengan penilaian kinerja yang akan di ukur.

18. Untuk pertanyaan ke-18, (Penilai sudah cukup objektif dalam menilai kinerja

bapak/ibu sesuai dengan tugasnya masing-masing)jumlah responden yang

menjawab TS sebanyak 6 (12.24%), jumlah responden yang menjawab R

sebanyak 11 (22.45%), jumlah responden yang menjawab S sebanyak 15

(30.61%), dan jumlah responden yang menjawab SS sebanyak 17

(34.69%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju selama ini bahwa penilai

Universitas Sumatera Utara


80

sudah cukup objektif dalam menilai kinerja bapak/ibu sesuai dengan tugasnya

masing-masing

19. Untuk pertanyaan ke-19,(Pengaruh peraturan pemerintah terhadap penilaian

kinerja pada PT.PLN sudah sesuai )jumlah responden yang menjawab TS

sebanyak 9 (18.37%), jumlah responden yang menjawab R sebanyak 4

(8.16%), jumlah responden yang menjawab S sebanyak 17 (34.69%), dan

jumlah responden yang menjawab SS sebanyak 19 (38.78%).Jadi dapat

disimpulkan responden setuju selama ini bahwapengaruh peraturan

pemerintah terhadap penilaian kinerja pada PT.PLN sudah sesuai

20. Untuk pertanyaan ke-20,(Pengaruh peraturan pemerintah terhadap penilaian

kinerja pada PT.PLN telah berjalan adil) jumlah responden yang menjawab

TS sebanyak 9 (18.37%), jumlah responden yang menjawab R sebanyak 12

(24.49%), jumlah responden yang menjawab S sebanyak 8 (16.33%), dan

jumlah responden yang menjawab SS sebanyak 20 (40.82%).Jadi dapat

disimpulkan responden setuju selama ini bahwa pengaruh peraturan

pemerintah terhadap penilaian kinerja pada PT.PLN telah berjalan adil

21. Untuk pertanyaan ke-21,(Sikap karyawan sehari-hari akan mempengaruhi

penilaian kinerja) jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 8

(16.33%), jumlah responden yang menjawab R sebanyak 22 (44.90%),

jumlah responden yang menjawab S sebanyak 8 (16.33%), dan jumlah

responden yang menjawab SS sebanyak 11 (22.45%).Jadi dapat disimpulkan

responden ragu-ragu selama ini bahwasikap karyawan sehari-hari akan

mempengaruhi penilaian kinerja

Universitas Sumatera Utara


81

22. Untuk pertanyaan ke-22, (Pelaksanaan penilaian kinerja pegawai dilakukan

dalam suasana yang nyaman)jumlah responden yang menjawab TS sebanyak

7 (14.29%), jumlah responden yang menjawab R sebanyak 8 (16.33%),

jumlah responden yang menjawab S sebanyak 15 (30.61%), dan jumlah

responden yang menjawab SS sebanyak 19 (38.78%).Jadi dapat disimpulkan

responden setuju selama ini bahwa pelaksanaan penilaian kinerja pegawai

dilakukan dalam suasana yang nyaman

23. Untuk pertanyaan ke-23, (Penilaian kinerja berpengaruh terhadap gaya

kepimimpinan atasan )jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 8

(16.33%), jumlah responden yang menjawab R sebanyak 10 (20.41%),

jumlah responden yang menjawab S sebanyak 12 (24.49%), dan jumlah

responden yang menjawab SS sebanyak 19 (38.78%).Jadi dapat disimpulkan

responden setuju selama ini bahwapenilaian kinerja berpengaruh terhadap

gaya kepimimpinan atasan

24. Untuk pertanyaan ke-24, (Atasan selalu memberi umpan balik berupa

penjelasan bidang-bidang yang menjadi kekurangan bapk/ibu, serta cara-cara

perbaikan yang sebaiknya bapak/ibu lakukan)jumlah responden yang

menjawab TS sebanyak 7 (14.29%), jumlah responden yang menjawab R

sebanyak 14 (28.57%), jumlah responden yang menjawab S sebanyak 14

(28.57%), dan jumlah responden yang menjawab SS sebanyak 14

(28.57%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju selama ini bahwa atasan

selalu memberi umpan balik berupa penjelasan bidang-bidang yang

menjadi kekurangan bapk/ibu, serta cara-cara perbaikan yang sebaiknya

Universitas Sumatera Utara


82

bapak/ibu lakukan.

25. Untuk pertanyaan ke-25, (Pengaruh atasan terhadap kesempatan karyawan

untuk mendapatkan penilaian kinerja sudah sesuai)jumlah responden yang

menjawab TS sebanyak 7 (14.29%), jumlah responden yang menjawab R

sebanyak 13 (26.53%), jumlah responden yang menjawab S sebanyak 16

(32.65%), dan jumlah responden yang menjawab SS sebanyak 13

(26.53%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju selama ini bahwapengaruh

atasan terhadap kesempatan karyawan untuk mendapatkan penilaian kinerja

sudah sesuai.

26. Untuk pertanyaan ke-26, (Adanya pengaruh serikat pekerja terhadap penilaian

kinerja yang ada pada PT.PLN) jumlah responden yang menjawab TS

sebanyak 6 (12.24%), jumlah responden yang menjawab R sebanyak 11

(22.45%), jumlah responden yang menjawab S sebanyak 14 (28.57%), dan

jumlah responden yang menjawab SS sebanyak 18 (36.73%).Jadi dapat

disimpulkan responden setuju selama ini bahwaadanya pengaruh serikat

pekerja terhadap penilaian kinerja yang ada pada PT.PLN

27. Untuk pertanyaan ke-23, (Penilaian kinerja berpengaruh terhadap gaya

kepimimpinan atasan )jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 8

(16.33%), jumlah responden yang menjawab R sebanyak 10 (20.41%),

jumlah responden yang menjawab S sebanyak 12 (24.49%), dan jumlah

responden yang menjawab SS sebanyak 19 (38.78%).Jadi dapat disimpulkan

responden setuju selama ini bahwapenilaian kinerja berpengaruh terhadap

gaya kepimimpinan atasan

Universitas Sumatera Utara


83

4.3.3 Variabel Prestasi Kerja sebagai Y

Tabel 4.7 menunjukkan pendapat responden terhadap variabel

prestasi kerja. :

Tabel 4.7
Pendapat Responden Terhadap Prestasi Kerja
No
STS TS R S SS Total
P
f % F % f % F % F % F %
1
P1 0 0 8 16.33 7 14.29 18 36.73 16 32.65 49 100
2
P2 0 0 7 14.29 7 14.29 15 30.61 20 40.82 49 100
3
P3 0 0 7 14.29 13 26.53 18 36.73 11 22.45 49 100
4
P4 0 0 7 14.29 11 22.45 14 28.57 17 34.69 49 100
5
P5 0 0 9 18.37 12 24.49 11 22.45 17 34.69 49 100
6
P6 0 0 7 14.29 9 18.37 16 32.65 17 34.69 49 100
7
P7 0 0 7 14.29 10 20.41 16 32.65 16 32.65 49 100
8
P8 0 0 6 12.24 14 28.57 11 22.45 18 36.73 49 100
9
P9 0 0 6 12.24 12 24.49 19 38.78 12 24.49 49 100
10
P10 0 0 6 12.24 10 20.41 18 36.73 15 30.61 49 100
Sumber : Hasil Pengolahan Dengan SPSS

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 49 orang responden untuk

variabel prestasi kerja berdasarkan Tabel 4.7, diketahui:

1. Untuk pertanyaan ke-1,(Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan

standar yang ditentukan pada PT.PLN) jumlah responden yang menjawab TS

sebanyak 8 (16.33%), jumlah responden yang menjawab R sebanyak 7

(14.29%), jumlah responden yang menjawab S sebanyak 18 (36.73%), dan

jumlah responden yang menjawab SS sebanyak 16 (32.65%).Jadi dapat

disimpulkan responden setuju selama ini bahwakaryawan mampu

menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar yang ditentukan pada

PT.PLN

2. Untuk pertanyaan ke-2, (Kualitas kerja saya memuaskan) jumlah responden

Universitas Sumatera Utara


84

yang menjawab TS sebanyak 7 (14.29%), jumlah responden yang menjawab

R sebanyak 7 (14.29%), jumlah responden yang menjawab S sebanyak 15

(30.61%), dan jumlah responden yang menjawab SS sebanyak 20

(40.82%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju selama ini bahwa kualitas

kerja karyawan memuaskan.

3. Untuk pertanyaan ke-3, (Pencapaian kerja saya mampu melebihi

target)jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 7 (14.29%), jumlah

responden yang menjawab R sebanyak 13 (26.53%), jumlah responden yang

menjawab S sebanyak 18 (36.73%), dan jumlah responden yang menjawab

SS sebanyak 11 (22.45%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju selama ini

bahwa pencapaian kerja karyawan mampu melebihi target.

4. Untuk pertanyaan ke-4, (Saya bekerja sesuai dengan aturan yang ditetapkan

perusahaan) jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 7 (14.29%),

jumlah responden yang menjawab R sebanyak 11 (22.45%), jumlah

responden yang menjawab S sebanyak 14 (28.57%), dan jumlah responden

yang menjawab SS sebanyak 17 (34.69%).Jadi dapat disimpulkan responden

setuju selama ini bahwa karyawan bekerja sesuai dengan aturan yang

ditetapkan perusahaan.

5. Untuk pertanyaan ke-5, (Kehadiran kerja merupakan hal yang sangat penting

bagi saya). jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 9 (18.37%),

jumlah responden yang menjawab R sebanyak 12 (24.49%), jumlah

responden yang menjawab S sebanyak 11 (22.45%), dan jumlah responden

yang menjawab SS sebanyak 17 (34.69%).Jadi dapat disimpulkan responden

Universitas Sumatera Utara


85

setuju selama ini bahwakehadiran kerja merupakan hal yang sangat penting

bagi karyawan.

6. Untuk pertanyaan ke-6, (Saya tidak pernah absen tanpa alasan yang

jelas)jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 7 (14.29%), jumlah

responden yang menjawab R sebanyak 9 (18.37%), jumlah responden yang

menjawab S sebanyak 16 (32.65%), dan jumlah responden yang menjawab

SS sebanyak 17 (34.69%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju selama ini

bahwakaryawan tidak pernah absen tanpa alasan yang jelas

7. Untuk pertanyaan ke-7,(Saya bekerja sesuai dengan aturan yang ditetapkan

perusahaan) jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 7 (14.29%),

jumlah responden yang menjawab R sebanyak 10 (20.41%), jumlah

responden yang menjawab S sebanyak 16 (32.65%), dan jumlah responden

yang menjawab SS sebanyak 16 (32.65%).Jadi dapat disimpulkan responden

setuju selama ini bahwa karyawan bekerja sesuai dengan aturan yang

ditetapkan perusahaan.

8. Untuk pertanyaan ke-8, (Saya selalu hadir dan pulang kerja tepat waktu)

jumlah responden yang menjawab TS sebanyak 6 (12.24%), jumlah

responden yang menjawab R sebanyak 14 (28.57%), jumlah responden yang

menjawab S sebanyak 11 (22.45%), dan jumlah responden yang menjawab

SS sebanyak 18 (36.73%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju selama ini

bahwa karyawan selalu hadir dan pulang kerja tepat waktu.

9. Untuk pertanyaan ke-9, (Saya mampu bekerja sama dengan atasan) jumlah

responden yang menjawab TS sebanyak 6 (12.24%), jumlah responden yang

Universitas Sumatera Utara


86

menjawab R sebanyak 12 (24.49%), jumlah responden yang menjawab S

sebanyak 19 (38.78%), dan jumlah responden yang menjawab SS sebanyak

12 (24.49%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju selama ini bahwa

karyawan mampu bekerja sama dengan atasan

10. Untuk pertanyaan ke-10, (Saya mampu bekerja sama dengan tim) jumlah

responden yang menjawab TS sebanyak 6 (12.24%), jumlah responden yang

menjawab R sebanyak 10 (20.41%), jumlah responden yang menjawab S

sebanyak 18 (36.73%), dan jumlah responden yang menjawab SS sebanyak

15 (30.61%).Jadi dapat disimpulkan responden setuju selama ini bahwa

karyawan mampu bekerja sama dengan tim.

4.4 Analisis Linier Berganda

Analisis linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS dengan tujuan

untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas dukungan organisasi

dan penilaian kinerja terhadap variabel terikat yaitu prestasi kerja (Y).

Tabel 4.8
Analisis Regresi Linier Berganda
a
Coefficients
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 3.842 5.954 .645 .522

Dukungan .195 .081 .298 2.401 .020 .808 1.237


Organisasi (X1)
Penilaian Kinerja .215 .057 .467 3.766 .000 .808 1.237
(X2)
a. Dependent Variable: Prestasi Kerja (Y)
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.8 maka persamaan analisis regresi linier berganda

Universitas Sumatera Utara


87

dalam penelitian ini adalah:

Y = 3,842 + 0,195X1 + 0,215X2 + e

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Konstanta (a) = 3,842, ini menunjukkan harga konstan, dimana jika

variabel dukungan organisasi (X1), penilaian kinerja (X2) = 0, maka

prestasi kerja= 3,842

2. Nilai koefisien regresi dari dukungan organisasi adalah 0,195, yakni bernilai

positif. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan dukungan organisasi

berpengaruh positif terhadap prestasi kerja. Diketahui nilai t hitung 2,401 > t

tabel 2,012 dan nilai Sig 0,020 < 0,05, maka dukungan organisasi

berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja.

3. Nilai koefisien regresi dari penilaian kinerja adalah 0,215, yakni bernilai

positif. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan penilaian kinerja berpengaruh

positif terhadap prestasi kerja. Diketahui nilai t hitung 3,766 > t tabel 2,012

dan nilai Sig 0,000 < 0,05, maka penilaian kinerja berpengaruh signifikan

terhadap prestasi kerja.

4.4. Uji Asumsi Klasik

4.4.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi

distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi

data dengan bentuk lonceng.

Universitas Sumatera Utara


88

4.4.2 Analisis Grafik

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik

histogram, dan grafik normal p-p plot, yang membandingkan antara dua observasi

dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Hasil output SPSS terlihat

seperti Gambar 4.2, dan Gambar 4.3.

Gambar 4.2
Pengujian Normalitas Histogram

Berdasarkan grafik dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena

grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis

diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak

menunjukkan pola distribusi data normal yang tidak melenceng kanan maupun

melenceng kiri. Jadi, berarti data residual berdistibusi normal. Terbukti bahwa

data maupun model yang digunakan memenuhi asumsinormalitas. Pada P-P plot

Universitas Sumatera Utara


89

terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan cenderung

mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data yang

dipergunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas sehingga layak

untuk diuji dengan model regresi.

Gambar 4.3
Pengujian Normalitas P-P Plot

Pada P-P plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal

dan cenderung mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data

yang dipergunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas sehingga

layak untuk diuji dengan model regresi.

4.4.3 Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal,

Universitas Sumatera Utara


90

padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Jika nilai sig probability lebih

besar dari 0,05 maka Ho ditolak dengan pengertian bahwa data yang dianalisis

berdistribusi normal. Demikian juga sebaliknya jika nilai sig probability lebih

kecil dari 0,05 maka Ho diterima dengan pengertian bahwa data yang dianalisis

tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang didasarkan

dengan uji statistik nonparametik Kolmogorv-Smirnov(K-S).

Tabel 4.9
Uji Kolmogorov-Simirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 49
a,,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 5.30234478
Most Extreme Differences Absolute .081
Positive .081
Negative -.068
Kolmogorov-Smirnov Z .570
Asymp. Sig. (2-tailed) .902
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Berdasarkan table 4.9 diketahui nilai probabilitas p atau Asymp. Sig. (2-

tailed) sebesar 0,902. Karena nilai probabilitas p, yakni 0,902, lebih

besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi

normalitas terpenuhi.

4.5 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varians. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

Universitas Sumatera Utara


91

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heteroskedastisitas,yaitu:

4.5.1 Analisis Grafik

Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di

atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas,

sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu

yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Gambar 4.4
Pengujian Heteroskedastisitas Scatterlot

Berdasarkan Gambar 4.4 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas,

serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka

berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

Universitas Sumatera Utara


92

4.5.2 Analisis Statistik

Dasar analisis metode statistik adalah jika variabel bebas signifikan secara

statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadi

heteroskedastisitas.

Tabel 4.9
Heterokesdasitas

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 9.543 5.756 1.658 0.104

Dukungan 0.025 0.079 0.05 0.312 0.757


Organisasi
(X1)
Penilaian -0.066 0.055 -0.192 -1.191 0.24
Kinerja (X2)

1. Nilai Sig. dari dukungan organisasi berdasarkan uji Glejser adalah 0,757.

2. Nilai Sig. dari penilaian kinerja berdasarkan uji Glejser adalah 0,240.

3. Nilai Sig. dari dukungan organisasi berdasarkan uji Glejser adalah 0,757.

4. Nilai Sig. dari penilaian kinerja berdasarkan uji Glejser adalah 0,240.

Karena masing-masing nilai probabilitas (Sig.) > 0,05, maka disimpulkan

tidak terjadi gejala heteroskedastistas.

4.5.3 Uji Multikolinearitas

Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan

VIF (Variance Inflation Factor), Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel

independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya, Tolerance

adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak

Universitas Sumatera Utara


93

dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance > 0,1,

dan VIF < 5, maka tidak terjadimultikolinieritas.

Diketahui nilai VIF dari dukungan organisasi adalah 1,237 dan nilai VIF

dari penilaian kinerja adalah 1,237. Jika seluruh nilai VIF tidak lebih dari 5, maka

diindikasi tidak terjadi multikolinearitas. Karena nilai VIF dari citra merek dan

kualitas produk, tidak lebih dari 5, maka diindikasi tidak terjadi multikolinearitas.

4.6 Uji Hipotesis

4.6.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel terikat.

Kriteria pengujiannya adalah :

Ho : b1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif

dansignifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ho : b1 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif

dansignifikandari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan

keputusan adalah:

Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α 5%

Ho ditolak jika F hitung >F tabel pada α = 5%

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS,

kemudian akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat α = 5%.

Universitas Sumatera Utara


94

Tabel 4.12
Hasil Uji Pengaruh Simultan dengan Uji
b
ANOVA
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 1011.548 2 505.774 17.240 .000
Residual 1349.513 46 29.337

Total 2361.061 48
a. Predictors: (Constant), Penilaian Kinerja (X2), Dukungan Organisasi (X1)
b. Dependent Variable: Prestasi Kerja (Y)
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.12, diketahui:

F hitung adalah 17,240 > nilai F tabel 3,199

Nilai probabilitas (Sig.) 0,000 < 0,05

Maka dukungan organisasi dan penilaian kinerja secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap prestasi kerja.

Df1 = jumlah variabel X = X1, X2 = 2

Df2 = jumlah pengamatan – jumlah variabel = 49 – 3 (X1,X2,Y) = 46

Gambar 4.5Perhitungan Nilai F Tabel dengan Excel

4.6.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu

variabel bebas secara parsial (individual) terhadap variasi variabel terikat. Kriteria

pengujiannya adalah :

Universitas Sumatera Utara


95

Ho : b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang

positif dansignifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ho : b1≠ b2≠ b3≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang

positifdansignifikandari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α =5%

Ho ditolak jika t hitung >t tabel pada α = 5%

Tabel 4.13
Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji )
a
Coefficients
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 3.842 5.954 .645 .522

Dukungan .195 .081 .298 2.401 .020 .808 1.237


Organisasi (X1)
Penilaian Kinerja .215 .057 .467 3.766 .000 .808 1.237
(X2)
a. Dependent Variable: Prestasi Kerja (Y)
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa:

1. Variabel Dukungan Organisasi(X1)

Nilai thitung variabel dukungan organisasi adalah 2,401 dan nilai ttabel 2,012

maka thitung > ttabel (2,401< 2,012) sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel dukungan organisasi berpengaruh positif dan signifikan(0,020 <

0,05) secara parsial terhadap prestasi kerja. artinya, dukungan organisasi

berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja

2. Variabel Penilaian Kinerja(X2)

Nilai thitung variabel penilaian kinerja adalah 3,766 dan nilai ttabel 2,012

Universitas Sumatera Utara


96

maka thitung > ttabel (3,766 > 2.012) sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel penilaian kinerja berpengaruh positif dan signifikan (0,000 < 0,05)

secara parsial terhadap prestasi kerja. artinya, penilaian kinerja berpengaruh

signifikan terhadap prestasi kerja.

Gambar 4.6
Perhitungan Nilai t Tabel dengan Excel

4.6.3 Pengujian Koefisien Determinan (R2)

Pengujian koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur proporsi

atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien

determinasiberkisarantaranolsampaisatu(0≤R²≥1).JikaR²semakinbesar (mendekati

satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar

terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat

untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan

demikiansebaliknya.

Tabel 4.14
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
b
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .655 .428 .404 5.41639
a. Predictors: (Constant), Penilaian Kinerja (X2), Dukungan Organisasi
(X1)
b. Dependent Variable: Prestasi Kerja (Y)
Sumber: Hasil penelitian ,2017(data diolah)

Universitas Sumatera Utara


97

Berdasarkan Tabel 4.14, R = 0,655 berarti hubungan antara variabel dukungan

organisasi (X1),dan penilaian kinerja (X2), terhadap prestasi kerja (Y) sebesar

65,5%. Artinya hubungannya sangat erat.

Nilai Adjusted R Square sebesar 0,428berarti 42,8% variabel prestasi

kerja (Y) dapat dijelaskan oleh variabel dukungan organisasi (X1), dan

penilaian kinerja (X2). Sedangkan sisanya 57,2% dapat dijelaskan oleh

variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti gaya

kepemimpinan, kepuasan kerja, budaya organisasi, dll, Standard Error of

Estimated (Standar Deviasi) artinya mengukur variasi dari nilai yang

diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 5.416 Semakin

kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.7 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Dukungan Organisasi Terhadap Prestasi Kerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel dukungan organisasi

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadapprestasi kerja,

yangmanaapabilasemakinditingkatkannyadukungan organisasi seperti

mempertimbangkan apresiasi karyawan, perusahaan mau mempertimbangkan

nilai-nilai yang dimiliki karyawan, perusahaan peduli pada hal baik yang

karyawan lakukan pada pekerjaannya, perusahaan bangga dengan prestasi yang

karyawan raih, perusahaan perduli pada kesejahteraan karyawan dan karyawan

menganggap bahwa dukungan organisasi yang di terimanya tinggi, maka

karyawan tersebut akan menyatukan keanggotaan sebagai anggota organisasi ke

Universitas Sumatera Utara


98

dalam identitas diri mereka dan kemudian mengembangkan hubungan dan

persepsi yang lebih positif dan prestasi kerja akan tercapai dengan maksimal dan

tentunya menguntungkan perusahaan karena segala tujuan dan sasaran perusahaan

tercapai. Kepedulian karyawan terhadap organisasi dan pencapaian tujuan

organisasi tersebut dapat ditunjukkan dengan menampilkan sikap positif dan

perilaku kerja yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh organisasi

(Mangundjaya, 2012)Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

dukungan organisasi merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan

motivasi kerja dalam rangka mencapai tujuan perusahaan .

4.6.2 Pengaruh Penilaian Kinerja terhadap Prestasi Kerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabelpenilaian kinerja memiliki

pengaruh yang positif terhadap kinerjawanita perawat. Artinya, Penilaian kinerja

merupakan suatu peninjauan yang sistematis terhadap prestasi kerja karyawan

dalam hal ini penilaian kinerja digunakan untuk mengevaluasi efektivitas kerja,

dengan kriteria penetapan yang telah ditentukan oleh perusahaan PT.PLN

(persero) Area Medan.dan penilaian kinerja proses yang berkelanjutan untuk

menilai kualitas kerja personel dan usaha untuk mempernbaiki unjuk kerja

personel dalam organisasi. semakin baik penilaian kinerja yang dilakukan

perusahaan tentunya akan menguntungkan perusahaan karena adanya kepastian

bahwa upaya-upaya individu memberikan kontribusi kepada fokus strategi

perusahaan. Widodo (2015) menyatakan bahwa penilaian kinerja adalah suatu

metode tradisional yang dikembangkan organisasi untuk menilai dan mengukur

Universitas Sumatera Utara


99

kinerja. Penilaian kinerja ini tidak berdiri sendiri tetapi bersifat

berkesinambungan. Skema penilaian kinerja umumnya memiliki: (1). Ketentuan

skema penilaian kinerja ditetapkan oleh departemen personalia dan penerapannya

dilakukan oleh manajer lini, (2). Skema penilaian kinerja berfokus pada hubungan

manajer dengan anak buahnya, yang di dalamnya mencakup pula kegiatan

penerapan sasaran yang akan dinilai, (3). Hasil dari pertemuan tersebut

didokumentasikan dalam formulir penilaian. Dalam pendokumentasian ini, sering

dielaborasi untuk tetap menjaga rasa keadilan, (4). Formulir penilaian tersebut

disimpan di departemen personalia/SDM. Sangat sering dokumen tersebut tidak

dibuka-buka lagi kecuali jika diperlukan, misalnya sebagai bukti dalam kasus

PHK yang tidak adil.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa:

1. Seluruh variabel bebas, yakni dukungan organisasi dan penilaian kinerja

secara simultan mempengaruhi variabel prestasi kerja sebesar 42,8%, sisanya

sebesar 57,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

2. Berdasarkan hasil uji F, diketahui F hitung adalah 17,240 > nilai F tabel 3,199

dan nilai probabilitas (Sig.) 0,000 <0,05, maka dukungan organisasi

dan penilaian kinerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

prestasi kerja.

3. Nilai koefisien regresi dari dukungan organisasi adalah 0,195, yakni bernilai

positif. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan dukungan organisasi

berpengaruh positif terhadap prestasi kerja. Diketahui nilai t hitung 2,401 > t

tabel 2,012 dan nilai Sig 0,020 < 0,05, maka dukungan organisasi

berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja.

4. Nilai koefisien regresi dari penilaian kinerja adalah 0,215, yakni bernilai

positif. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan penilaian kinerja berpengaruh

positif terhadap prestasi kerja. Diketahui nilai t hitung 3,766 > t tabel 2,012

dan nilai Sig 0,000 < 0,05, maka penilaian kinerja berpengaruh signifikan

terhadap prestasi kerja.

100

Universitas Sumatera Utara


101

5.2 Saran

Dalam penelitian ini, penulis juga memberikan saran kepada pihak- pihak

yang berkepentingan terhadap penelitian ini, antara lain :

1. Melihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dukungan organisasi

mengakibatkan prestasi kerja meningkat , maka dari itu pihak dari PT.PLN

(Persero) Area Medan harus mempertahankan bahkan lebih meningkatkan

dukungan-dukungan organisasi lainnya kepada karyawan , agar karyawan

lebih termotivasi lagi untuk mencapai prestasi kerjanya sehingga target dan

sasaran perusahaan akan tercapai dengan baik.

2. Melihat dari hasil penelitian penilaian kinerja merupakan variabel yang

paling dominan mempengaruhi prestasi kerja pegawai di PT.PLN (Persero)

Area Medan Berdasarkan hasil penelitian ini sebaiknya PT. PLN (Persero)

Area Medan lebih meningkatkan penilaian kinerja agar karyawan lebih

termotivasi lagi untuk mencapai prestasi kerja dan tentunya akan berimbas

pula terhadap perusahaan yang mana dengan semakin tingginya prestasi kerja

yang didapatkan karyawan maka semakin besar pula peluang perusahaan

mencapai target-target yang diinginkan .

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat terus mengembangkan penelitian

ini. Penelitian menggunakan dua variabel bebas (dukungan organisasi dan

penilaian kinerja) untuk mengukur prestasi kerja.Bagi peneliti selanjutnya

dapat mengganti variabel dalam penelitian dengan variabel lain misalnya

iklim kinerja, manajemen pengetahuan, komitmen organisasi, promosi

Universitas Sumatera Utara


102

jabatan,kepuasan kerja, motivasi pendidikan dan pelatihan, dan lain-lain agar

dapat menciptakan temuan baru di bidang kinerjakaryawan.

Universitas Sumatera Utara


102

DAFTAR PUSTAKA

A.A Anwar Prabu Mangkunegara, 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia,


Remaja Rosda Karya, Bandung.
Ardiansyah,H, 2013, Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Brainstrorming,
dan Problem Based Instruction Terhadap Aktivitas Belajar dan
Pemahaman Konsep Peserta Didik Skripsi UPI, Bandung.
A.A Prabu Anwar Mangkunegara, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia,
Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.
Badriyah,Mila,2015, Manajemen Sumber Daya Manusia, Pustaka Setia, Bandung.
Grenberg dan Baron dalam Mila Bdariah 2013 Perilaku Organisasi. Jakarta:
Pretice Hall
Hardjomuljadi, S. (2014). Factor Analysis On Causal Of Construction ClaimsAnd
Disputers In Indonesia. International Journal Of Applied
EngineeringResearch.
Hasibuan, M. S.P. 2011. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Isyanto dkk, 2013, Pengaruh Pengembangan Karir terhadap Motivasi kerja
karyawan pada PT.Excel Utama Indonesia Kerawang, Jurnal Manjemen
No. 3 April 2013.
Imam, G. 2013. Aplikasi Analisis Dengan Program Spss Edisi Ketujuh.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Kuncoro, M. (2003). Metode riset untuk bisnis dan ekonomi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Kuncoro, Mudrajat, 2013, Metode Riset dan Ekonomi, Edisi Keempat, Jakarta,
Erlangga.
Kasmir, 2016, Manajemen Sumber Daya Manusia, teori dan praktik, edisi 1,
Jakarta, Rajawal
Mudrajad, K. 2013. "Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi" Edisi 4. Jakarta:
Erlangga.
Nawawi, Hadari. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang
Kompetitif, Yogyakarta, Gajah Mada University Press.
Priyono, M. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif. Sidoarjo, Zifatma Publishing.
Robbins, 2009, Perilaku Organisasi, Jakarta. Salemba Empat.
Robbins, Stephen P. dan Timothy, A. Judge. 2009. Perilaku Organisasi. Salemba
Empat. Jakarta.

Universitas Sumatera Utara


103

Rivai dan Sagala, 2013, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan,
Edisi Kedua, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Robbins, Stephan P, 2009, Perilaku Organisasi, Indeks.
Ryu, K. Hye R L, And Woo G K. 2012. The Influence Of The Quality Of The
Physical Environment, Food, And Service On Restaurant Image,
CustomerPerceived Value, Customer Satisfaction, And Behavioral
Intentions. International Journal Of Contemporary Hospitality
Management , Vol 24, No 2, Pp 200-223.
Stephen P. Robbins, 2009. Perilaku Organisasi, Konsep, konterversi dan aplikasi.
Ahli Bahasa: Hadyana Pujaatmaka. Edisi keenam. Penerbit PT. Bhuana
Ilmu Populer, Jakarta.
Situmorang, S. H. 2016. Digital Bisnis. Medan, Usu Press.
Sutrisno Edi, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Pertama, Jakarta:
Kencana Prenada Media Grub.
Situmorang, S. H. Dan Lufti, M. 2015. Analisis Data Untuk Riset Manajemen
Dan Bisnis. Medan, Usu Press.
Supriyono. 2010, Maret. Pengaruh kepemimpinan, budaya organisasi dan
motivasi terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja pada CV.
Sumber Makmur Solo. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Perbankan.
Sugiyono. 2010. Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.
Samsudin, Drs. H. Sadili, MM, Mpd, 2013, Manajemen Sumber Daya Manusia,
Bandung: Pustaka Setia.
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Bandung.
Supriyadi H, 2015 Manajemen Sumber daya manusia, menciptakan keunggulan
bersaing berbasis kompetensi SDM , Yogyakarta
T, Hani, Handoko, 2009, Manajemen Cetakan duapuluh, Yogyakarta, Penerbit:
BPEE.
Wexley dan Yukl dalam Mila Badriyah, 2013, Job SatisFacation Mediated
Person Organisasion, HD

Universitas Sumatera Utara


104

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 1

KUESIONERPENGARUH DUKUNGAN ORGANISASI DAN PENILAIAN

KINERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN KANTOR PT.PLN

(PERSERO)

AREA MEDAN

No. Responden: …..

I. Nama Usaha

II. Identitas Responden

1.Nama :

2. Jenis Kelamin : Pria Wanita

3. Usia :

4. Tingkat Pendidikan : SD D3

SMP S1 (Sarjana)

SMU __________

5. Lamanya Bekerja :

III. Petunjuk Pengisian

Responden yang terhormat, bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/ Ibu

untuk mengisi data kuesioner yang diberikan. Informasi yang Bapak/ Ibu berikan

merupakan bantuan yang sangat berarti dalam menyelesaikan penyusunan skripsi

saya.

Cara pengisian kuesioner:

104

Universitas Sumatera Utara


105

1. Mohon memberikan tanda check (√) pada jawaban yang Bapak/ Ibu anggap

paling sesuai.

2. Setiap pernyataan hanya membutuhkan satu jawaban saja.

3. Kriteria jawaban:

(SS) = SangatSetuju
(S) = Setuju
(R) = Ragu
(TS) = TidakSetuju
(STS) = SangatTidakSetuju

Pertanyaan :
N Pertanyaan SS S R TS STS
o
Dukungan Organisasi
1 Gaji yang diberikan telah sesuai dengan pekerjaan
yang diberikan
2 Gaji yang diberikan sesuai dengan prestasi saya
3 Tunjangan yang diberikan mampu memotivasi
karyawan
4 Tunjangan yang diberikan adil
5 Bonus yang diberikan sesuai harapan karyawan
6 PT.PLN memberikan bonus sesuai prestasi kerja
7 PT.PLN memperhatikan kesejahteraan karyawan
8 PT.PLN memperhatikan prestasi karyawan
9 Adanya pujian yang diberikan atasan, atas pekerjaan
yang telah diselesaikan oleh karyawan dengan baik
10 Pujian yang diberikan atasan sangat memotivasi
11 Adanya penerimaan/tanggapan oleh perusahaan
terhadap keluhan para karyawannya
12 Tanggapan keluhan diterima dengan baik
13 Suasana keakraban yang diciptakan PT.PLN dan
karyawannya sudah baik.
14 Teman-teman kerja yang sangat baik
15 Menerima informasi dari PT.PLN dengan cepat dan
tepat
16 Bapak/ Ibu mengerti terhadap informasi yang
disampaikan dengan baik.
17 PT.PLN Mendukung untuk pengembangan
kemampuan diri karyawan

Universitas Sumatera Utara


106

18 Pengembangan diri karyawan sudah berjalan


maksimal
Penilaian Kinerja
1 Penilaian Kinerja pada Karyawan PT.PLN telah
sesuai dengan tujuan strategis yang telah dibuat
PT.PLN

2 Tujuan Strategis pada Penilaian kinerja di PT.PLN


sesuai dengan harapan Karyawan

3 Penilaian Kinerja pada Karyawan PT.PLN telah


sesuai dengan tujuan administratif yang telah dibuat
PT.PLN

4 Tujuan Administratif pada Penilaian kinerja di


PT.PLN sesuai dengan harapan karyawan

5 Penilaian Kinerja pada Karyawan PT.PLN telah


sesuai dengan tujuan Pembangunan yang telah dibuat
PT.PLN

6 Tujuan Pembangunan pada Penilaian kinerja di


PT.PLN sesuai dengan harapan karyawan

7 Proses penilaian kinerja telah sesuai dengan strategi


perusahaan

8 Selama ini penilai memiliki waktu yang cukup untuk


mengamati perilaku dan cara bapak/ibu dalam
mengerjakan pekerjaan

9 Penilaian kinerja karyawan telah sesuai dengan


atribut yang ada

10 Penilaian kinerja bermanfaat dalam meningkatkan


kinerja karyawan

11 Penilaian kinerja karyawan telah sesuai dengan


budaya organisasi

12 Penilaian kinerja dengan aspek perilaku telah sesuai

13 Hasil penilaian kinerja karyawan sesuai dengan


kinerja karyawan

14 Penilaian kinerja mempengaruhi produktivitas

Universitas Sumatera Utara


107

karyawan

15 Dampak penilaian kinerja akan mempengaruhi


kualitas kinerja karyawan

16 Secara teratur bapak/ibu mendiskusikan pencapaian


target kepada penilai

17 Tugas yang diberikan sudah sesuai dengan penilaian


kinerja yang akan di ukur.

18 Penilai sudah cukup objektif dalam menilai kinerja


bapak/ibu sesuai dengan tugasnya masing-masing

19 Pengaruh peraturan pemerintah terhadap penilaian


kinerja pada PT.PLN sudah sesuai

20 Pengaruh peraturan pemerintah terhadap penilaian


kinerja pada PT.PLN telah berjalan adil

21 Sikap karyawan sehari-hari akan mempengaruhi


penilaian kinerja

22 Pelaksanaan penilaian kinerja pegawai dilakukan


dalam suasana yang nyaman

23 Penilaian kinerja berpengaruh terhadap gaya


kepimimpinan atasan

24 Atasan selalu memberi umpan balik berupa


penjelasan bidang-bidang yang menjadi kekurangan
bapk/ibu, serta cara-cara perbaikan yang sebaiknya
bapak/ibu lakukan

25 Pengaruh atasan terhadap kesempatan karyawan


untuk mendapatkan penilaian kinerja sudah sesuai .

26 Adanya pengaruh serikat pekerja terhadap penilaian


kinerja yang ada pada PT.PLN

Prestasi Kerja
1 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
standar yang ditentukan pada PT.PLN
2 Kualitas kerja saya memuaskan
3 Pencapaian kerja saya mampu melebihi target
4 Saya bekerja sesuai dengan aturan yang ditetapkan
perusahaan

Universitas Sumatera Utara


108

5 Kehadiran kerja merupakan hal yang sangat penting


bagi saya.
6 Saya tidak pernah absen tanpa alas an yang jelas
7
Saya bekerja sesuai dengan aturan yang ditetapkan
perusahaan
8 Saya selalu hadir dan pulang kerja tepat waktu
9 Saya mampu bekerja sama dengan atasan
10 Saya mampu bekerja sama dengan tim

\\

Universitas Sumatera Utara


109

LAMPIRAN 2

OUTPUT UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.978 54

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
p1 190.2667 1507.926 .668 .977
p2 190.5000 1506.672 .660 .977
p3 190.8000 1516.648 .654 .977
p4 190.3667 1502.240 .661 .977
p5 190.3333 1501.402 .741 .977
p6 190.5667 1509.220 .608 .977
p7 190.5000 1505.983 .611 .977
p8 190.3333 1494.851 .752 .977
p9 190.3667 1497.964 .711 .977
p10 190.3333 1495.057 .729 .977
p11 190.5333 1510.120 .638 .977
p12 190.5333 1508.740 .595 .977
p13 190.4667 1509.913 .583 .977
p14 190.6000 1512.386 .553 .977
p15 190.5333 1509.085 .591 .977
p16 190.6667 1510.851 .575 .977
p17 190.9333 1523.237 .475 .978
p18 190.4333 1499.495 .688 .977
p19 190.5667 1501.702 .700 .977
p20 190.4667 1515.982 .544 .977
p21 190.3000 1498.700 .756 .977
p22 190.5667 1505.840 .694 .977
p23 190.5333 1506.878 .680 .977
p24 190.2333 1498.323 .727 .977
p25 190.3000 1505.597 .692 .977
p26 190.4667 1495.430 .734 .977
p27 190.4667 1504.740 .644 .977
p28 190.4667 1502.051 .720 .977
p29 190.2667 1492.823 .725 .977
p30 190.5333 1514.189 .531 .978
p31 190.4333 1502.599 .652 .977
p32 190.6333 1503.068 .709 .977
p33 190.3667 1495.895 .715 .977

Universitas Sumatera Utara


110

p34 190.1667 1494.213 .708 .977


p35 190.4667 1504.740 .736 .977
p36 190.2333 1496.668 .770 .977
p37 190.3333 1496.575 .675 .977
p38 190.3667 1497.964 .711 .977
p39 190.5667 1516.599 .536 .977
p40 190.2667 1498.616 .763 .977
p41 190.3667 1501.275 .672 .977
p42 190.5333 1511.706 .640 .977
p43 190.5333 1508.740 .680 .977
p44 190.3667 1503.137 .670 .977
p45 190.4000 1509.145 .562 .977
p46 190.2667 1500.685 .655 .977
p47 190.4667 1503.913 .674 .977
p48 190.4333 1506.047 .612 .977
p49 190.4667 1498.533 .679 .977
p50 190.4000 1506.593 .645 .977
p51 190.4333 1504.461 .715 .977
p52 190.4000 1507.283 .617 .977
p53 190.3333 1504.782 .675 .977
p54 190.3000 1505.045 .655 .977

Universitas Sumatera Utara


111

LAMPIRAN 3

Daftar Distribusi jawaban responden :

Distribusi Frekuensi dan Persentase Dukungan Organisasi (X1)

STS TS R S SS Total
P
f % f % f % F % F % F %
P1 0 0 2 4.08 14 28.57 18 36.73 15 30.61 49 100
P2 0 0 5 10.2 13 26.53 21 42.86 10 20.41 49 100
P3 0 0 6 12.24 19 38.78 21 42.86 3 6.12 49 100
P4 0 0 6 12.24 10 20.41 14 28.57 19 38.78 49 100
P5 0 0 6 12.24 5 10.2 26 53.06 12 24.49 49 100
P6 0 0 6 12.24 11 22.45 17 34.69 15 30.61 49 100
P7 0 0 8 16.33 13 26.53 13 26.53 15 30.61 49 100
P8 0 0 7 14.29 6 12.24 17 34.69 19 38.78 49 100
P9 0 0 8 16.33 11 22.45 12 24.49 18 36.73 49 100
P10 0 0 7 14.29 11 22.45 15 30.61 16 32.65 49 100
P11 0 0 7 14.29 9 18.37 16 32.65 17 34.69 49 100
P12 0 0 5 10.2 16 32.65 13 26.53 15 30.61 49 100
P13 0 0 5 10.2 15 30.61 17 34.69 12 24.49 49 100
P14 0 0 6 12.24 16 32.65 13 26.53 14 28.57 49 100
P15 0 0 6 12.24 14 28.57 15 30.61 14 28.57 49 100
P16 0 0 6 12.24 14 28.57 18 36.73 11 22.45 49 100
P17 0 0 8 16.33 20 40.82 12 24.49 9 18.37 49 100
P18 0 0 6 12.24 12 24.49 17 34.69 14 28.57 49 100

Distribusi Frekuensi dan Persentase Penilaian Kinerja (X2)


STS TS R S SS Total
P
f % f % f % F % F % F %
P1 0 0 6 12.24 14 28.57 17 34.69 12 24.49 49 100
P2 0 0 5 10.2 12 24.49 14 28.57 18 36.73 49 100
P3 0 0 6 12.24 10 20.41 16 32.65 17 34.69 49 100
P4 0 0 7 14.29 14 28.57 14 28.57 14 28.57 49 100
P5 0 0 7 14.29 17 34.69 15 30.61 10 20.41 49 100
P6 0 0 6 12.24 7 14.29 14 28.57 22 44.9 49 100
P7 0 0 8 16.33 12 24.49 16 32.65 13 26.53 49 100
P8 0 0 8 16.33 12 24.49 13 26.53 16 32.65 49 100
P9 0 0 7 14.29 13 26.53 16 32.65 13 26.53 49 100
P10 0 0 6 12.24 13 26.53 17 34.69 13 26.53 49 100
P11 0 0 7 14.29 15 30.61 9 18.37 18 36.73 49 100
P12 0 0 9 18.37 9 18.37 15 30.61 16 32.65 49 100

Universitas Sumatera Utara


112

P13 0 0 7 14.29 15 30.61 10 20.41 17 34.69 49 100


P14 0 0 6 12.24 16 32.65 14 28.57 13 26.53 49 100
P15 0 0 7 14.29 11 22.45 15 30.61 16 32.65 49 100
P16 0 0 6 12.24 10 20.41 12 24.49 21 42.86 49 100
P17 0 0 6 12.24 14 28.57 18 36.73 11 22.45 49 100
P18 0 0 6 12.24 11 22.45 15 30.61 17 34.69 49 100
P19 0 0 9 18.37 4 8.16 17 34.69 19 38.78 49 100
P20 0 0 9 18.37 12 24.49 8 16.33 20 40.82 49 100
P21 0 0 8 16.33 22 44.9 8 16.33 11 22.45 49 100
P22 0 0 7 14.29 8 16.33 15 30.61 19 38.78 49 100
P23 0 0 8 16.33 10 20.41 12 24.49 19 38.78 49 100
P24 0 0 7 14.29 14 28.57 14 28.57 14 28.57 49 100
P25 0 0 7 14.29 13 26.53 16 32.65 13 26.53 49 100
P26 0 0 6 12.24 11 22.45 14 28.57 18 36.73 49 100

Distribusi Frekuensi dan Persentase Prestasi Kerja (Y)

STS TS R S SS Total
P
f % f % f % F % F % F %
P1 0 0 8 16.33 7 14.29 18 36.73 16 32.65 49 100
P2 0 0 7 14.29 7 14.29 15 30.61 20 40.82 49 100
P3 0 0 7 14.29 13 26.53 18 36.73 11 22.45 49 100
P4 0 0 7 14.29 11 22.45 14 28.57 17 34.69 49 100
P5 0 0 9 18.37 12 24.49 11 22.45 17 34.69 49 100
P6 0 0 7 14.29 9 18.37 16 32.65 17 34.69 49 100
P7 0 0 7 14.29 10 20.41 16 32.65 16 32.65 49 100
P8 0 0 6 12.24 14 28.57 11 22.45 18 36.73 49 100
P9 0 0 6 12.24 12 24.49 19 38.78 12 24.49 49 100
P10 0 0 6 12.24 10 20.41 18 36.73 15 30.61 49 100

Universitas Sumatera Utara


113

LAMPIRAN 4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-laki 30 61.2 61.2 61.2

Perempuan 19 38.7 38.7 100.0

Total 49 100.0 100.0

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 20-30 Tahun 29 59.1 59.1 59.1

31-50 Tahun 20 40.8 40.8 100.0

Total 49 100.0 100.0

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir


Cumulativ
Frequency Percent Valid Percent e Percent

Valid S1 25 51.0 51.0 32.7

SMA/Sederajat 24 48.9 48.9 100.0

Total 49 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent 114
Percent

Valid 1-5 Tahun 22 44.8 44.8 44.8

6-10
27 55.1 55.1 100.0
Tahun

Total 49 100.0 100.0

LAMPIRAN 5 : UJI ASUMSI KLASIK DAN REGRESI LINIER


BERGANDA

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 49
a,,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 5.30234478
Most Extreme Differences Absolute .081
Positive .081
Negative -.068
Kolmogorov-Smirnov Z .570
Asymp. Sig. (2-tailed) .902
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Universitas Sumatera Utara


115

Variables Entered/Removed
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 Penilaian Kinerja . Enter
(X2), Dukungan
a
Organisasi (X1)
a. All requested variables entered.

b
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .655 .428 .404 5.41639
a. Predictors: (Constant), Penilaian Kinerja (X2), Dukungan Organisasi
(X1)
b. Dependent Variable: Prestasi Kerja (Y)

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 1011.548 2 505.774 17.240 .000
Residual 1349.513 46 29.337

Total 2361.061 48
a. Predictors: (Constant), Penilaian Kinerja (X2), Dukungan Organisasi (X1)
b. Dependent Variable: Prestasi Kerja (Y)

a
Coefficients
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 3.842 5.954 .645 .522

Dukungan .195 .081 .298 2.401 .020 .808 1.237


Organisasi (X1)
Penilaian Kinerja .215 .057 .467 3.766 .000 .808 1.237
(X2)
a. Dependent Variable: Prestasi Kerja (Y)

Universitas Sumatera Utara


116

a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 9.543 5.756 1.658 .104

Dukungan Organisasi (X1) .025 .079 .050 .312 .757


Penilaian Kinerja (X2) -.066 .055 -.192 -1.191 .240
a. Dependent Variable: Heteroskedasticity_Glejser

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai