Anda di halaman 1dari 2

3.

Diagnosa Risiko Internal

Tabel 3. Diagnosis dan Intervensi Risiko Internal

No Diagnosis Risiko Intervensi


Internal
1. Pasien merupakan Edukasi mengenai buruknya dampak
perokok aktif sejak merokok, dan menghindari paparan ulang
berusia 12 tahun, Edukasi mengenai PHBS agar tidak
namun sudah merokok.
berhenti sejak tahun
2019.
2. Jenis kelamin -

3 Usia -

4. Pasien memiliki Memberikan edukasi dan konseling


Status Gizi kurang tentang program diet asupan nutrisi, agar
(IMT 17,9 m2) membantu proses penyembuhan.
Bisa makan makanan 4 sehat 5 sempurna
dengan menu makanan divariasi seperti
pagi makan nasi, sayur, telor kemudian
siang makan nasi, ayam dan sayur, malam
makan nasi, ikan, sayur. makan yang
teratur 3 kali sehari (pagi, siang, malam)
5. Pengetahuan TB dan Edukasi mengenai TB tentang cara
PHBS tergolong pennularan TB (paling sering melalui
rendah droplet), lama kuman TB diudara,
pencahayaan rumah yang cukup, ventilasi
udara > 10% dari luas rumah. Edukasi
mengenai PHBS agar pasien dan anggota
keluarga mampu melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat. Edukasi tersebut
mengenai menggunakan air bersih, cuci
tangan dengan air bersih dan sabun,
menjaga kebersihan jamban, makan buah
dan sayur setiap hari, memberantas jentik
dirumah, melakukan aktivitas fisik setiap
hari dan tidak merokok.

4. Diagnosa Risiko Eksternal dan Psikososial

Tabel 4. Diagnosis dan Intervensi Risiko Eksternal dan Psikososial

No Diagnosis Risiko Intervensi


Eksternal dan
Psikososial
1. Psikososial keluarga: 1. Memberikan edukasi kepada keluarga
keluarga kurang mengenai penyakit TB dan edukasi
memahami risiko mengenai pentingnya peran keluarga
tertularnya penyakit TB terhadap kesembuhan pasien
terhadap keluarga yang 2. Mengingatkan pasien meminum obat
serumah dengan pasien dengan cara memasang alarm setiap mau
namun memberi minum obat (round clock) serta menunjuk
dukungan yang baik salah satu anggota keluarga sebagai
dan bersedia menjadi pengawas minum obat
pengawas minum obat. 3. Memberikan edukasi dan konseling
Kontak erat dengan kepada pasien dan keluarga agar tetap
ayah penderita TB memakai APD atau masker saat di rumah
sebelumnya terutama saat berinteraksi dengan pasien.

2. Lingkungan tempat 1. Memberikan edukasi kepada pasien untuk


tinggal: padat hunian, menggunakan APD seperti masker saat
budaya disekitar pasien melakukan kegiatan di sekitar rumah. 
yang sering berkontak Budaya
langsung dengan 2. Memberikan edukasi dan motivasi
masyarakat sekitar kepada lingkungan sekitar agar
dengan jarak rumah melakukan pemeriksaan jika ada keluhan
yang berdekatan, serupa.
rumah pasien minim 3. Memberikan edukasi mengenai rumah
ventilasi dan kurangnya sehat dengan media leaflet
cahaya matahari yang 4. Memberikan edukasi mengenai
masuk. Rumah pasien pentingnya cahaya matahari yang msuk
terbuat dari kayu. ke dalam rumah
Kondisi rumah pasien
memiliki ventilasi
>10% dari luas lantai
rumah, Bangunan
disamping rumah
pasien yang tinggi
menghalangi cahaya
matahari masuk ke
dalam rumah.
3. Sosial ekonomi: Memberikan informasi mengenai program
Pasien sudah tidak pencari modal untuk usaha dari pemerintah
bekerja selama 7 bulan bisa berupa Kredit Usaha Rakyat, program
terakhir karena sakit, Banpres Produktif untuk Usaha Mikro, dan
dan biaya hidup program keluarga harapan
didapatkan dari
tanggungan
perusahaan..

Anda mungkin juga menyukai