Anda di halaman 1dari 1

1.

Analisis Fundamental
- Pertumbuhan Net Income dari tahun ke tahun (Harga saham naik turun dipengaruhi oleh net
income).
- NET PROFIT MARGIN (NPM) Harus stabil.
- Carilah saham yang Ekuitasnya lebih tinggi dari Hutangnya. Kecuali saham perbankan karena
uang masyarakat dibank dianggap hutang.
- Semakin tinggi CASH RESERVE semakin bagus.
- Min. 3 tahun IPO.
- EARNING PER SHARE (EPS) harus selalu meningkat setiap tahun.
- DIVIDEND PER SHARE (DPS)
- DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) : Laba bersih yang dibagikan untuk dividen, DPR yg
normal adalah 50% dan sabil.
- PRICE EARNING RATIO (PER) = Harga Saham/EPS. PER harus dibandingkan dengan emiten
lain yang sejenis, semakin kecil PER semakin bagus. Kalau PER minus itu berarti emiten rugi.
- PRICE BOOK VALUE (PBV) = Harga saham /Book Value Per Share. Semakin kecil PBV
semakin bagus. PBV=1 berarti harga saham sudah sesuai dengan modalnya. Jika PBVdiatas 1
maka harga saham dijual lebih mahal daripada modalnya.
- BOOK VALUE PER SHARE (BVPS) = Jumlah Ekuitas/jumlah saham yang beredar.
- EKUITAS (Modal) = Total Aset - Total Hutang
- RETURN ON EQUITY (ROE) = Labah Bersih Setelah Pajak/Ekuitas. ROE Untuk melihat Net
Profit yang dihasilkan dari modal perusahaan, Semakin tinggi ROE maka PBV bisa dihargai
semakin tinggi. ROE diatas 10% sudah bagus, min diatas 5%.
- Cash Ratio digunakan untuk melihat apakah emiten tersebut bisa bertahan ditengah krisis. Cash
Ratio diatas 100% sudah bagus.
- Value Intrinsic = EPS x EPR

Anda mungkin juga menyukai