Anda di halaman 1dari 115

PERSIAPAN SBMPTN

KIMA 2018

Zainal “Mr. Z” Abidin


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA

STRUKTUR ATOM
Materi

ISOTOP

● Atom Netral = Atom yang tidak bermuatan listrik


proton = nomor atom
elektron = nomor atom
netron = massa atom – nomor atom

● Kation = Atom bermuatan positif


proton = nomor atom
elektron = nomor atom – muatan
netron = massa atom– nomor atom

● Anion = Atom bermuatan negatif


proton = nomor atom
elektron = nomor atom + muatan
netron = massa atom – nomor atom

Bilangan Kuantum
Jumlah Orbital / Jumlah Max
Sub Kulit Harga l Harga m
Kotak Elektron
s 0 0 1 2
p 1 -1 s/d +1 3 6
d 2 -2 s/d +2 5 10
f 3 -3 s/d +3 7 14

Ingat ! Jika arahnya ke atas ( ⬆ ) maka harga s = +½ dan jika arahnya ke bawah ( ⬇ ) maka harga s =

n = 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya
l = 0 sampai dengan (n-1)
m = -l sampai dengan +l
s = boleh -½ atau +½

Konfigurasi Elektron
s 1x , sp 2x , sdp 2x , sfdp 2x
s mulai 1, p mulai 2, d mulai 3, f mulai 4.

Sehingga jika diurut membentuk :

Zainal “Mr.Z” Abidin 1


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

1s2 [2He] 2s2 2p6 [10Ne] 3s2 3p6 [18Ar] 4s2 3d10 4p6 [36Kr] 5s2 4d10 5p6 [54Xe] 6s2 4f14 5d10 6p6
[86Rn] 7s2 5f14 6d10 7p6

INGAT! Sub kulit d tak mungkin berisi 4 atau 9 dalam keadaan netral dan stabil.
Tidak mungkin s2 d4 yang mungkin s1 d5 → Aturan Setengah Penuh
Tidak mungkin s2 d9 yang mungkin s1 d10 → Aturan Penuh

Soal Standar SBMPTN


1. SSC File
Jika atom bromin mempunyai nomor atom 35 dan massa atom 80, maka jumlah proton, neutron, dn
elektron dalam ion bromida berturut – turut adalah ….
A. 35, 80, 35 D. 36,,45, 36
B. 35, 45, 35 E. 35, 36, 45
C. 35, 45, 36

2. SSC File
Atom atau ion berikut yang mengandung elektron lebih banyak dari neutron adalah..
2 35 
A. 24
12 Mg D. 17 Cl
27 3 32 2
B. 13 Al E. 16 S
53 3
C. 35 As

3. SBMPTN - 2017 - 121


Nomor atom Z adalah 28. Konfigurasi ion Z2+ adalah ....
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 4p6
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d8
D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d7
E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8

4. SBPMTN/2014/532
Elektron-elektron di orbital 3d atom 23Mn memiliki bilangan kuantum….
A. n, l, m, dan s sama
B. n, l, dan m sama, tetapi s berbeda
C. n, m, dan s sama, tetapi l berbeda
D. n, l, dan s sama, tetapi m berbeda
E. n dan l sama, tetapi m dan s berbeda

5. SBMPTN-2014-514
Koordinat bilangan kuantum elektron terluar atom 19K yang benar adalah....
A. (4,0,0,+½) atau (4,0,1,+½)
B. (4,0,1 ,-½) atau (4,0,0,-½)
C. (4,0,0,+ ½) atau (4,0,0, -½)
D. (4,1,1,+½) atau (4,1,1,-½)
E. (4,0,1,+ ½) atau (4,1,1,- ½)

6. SNMPTN-2010-546

Zainal “Mr.Z” Abidin 2


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Konfigurasi ion besi (III) 26Fe3+, mempunyai elektron tidak berpasangan sebanyak ….
A. dua
B. tiga
C. empat
D. lima
E. enam

7. SNMPTN/2008/Kode 302
Nilai yang mungkin untuk bilangan kuantum dalam suatu orbital adalah…
A. n = 2 ; l = 1 ;m = - 1
B. n = 2; l = 2 ;m = +2
C. n = 3; l = 3 ;m = +1
D. n = 1; l = 1 ;m = 0
E. n = 3;l = 2 ;m = +3

8. SNMPTN-2008-302
Dalam suatu atom, jumlah maksimum elektron yang memiliki bilangan kuantum n = 3 dan
m = +1 adalah
A. 2 D. 8
B. 4 E. 10
C. 6

9. SNMPTN-2009-378
Unsur yang mempunyai diagram elektron valensi pada keadaan dasar seperti berikut
adalah ...

A. 6C
B. 8O
C. 15P
D. 13Al
E. 16S

Sistem Periodik
Materi
Periode → ditentukan oleh kulit terbesar
Golongan → Perhatikan tabel berikut

Zainal “Mr.Z” Abidin 3


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Ditentukan Contoh Contoh


Berakhir oleh jumlah Tradisional Modern
Tradisional
di sub elektron dari Keterangan
Kelompok
kulit sub kulit
terakhir
s s A Untuk Modern = IA 1
jumlah elektron dari IIA 2
sub kulit s terakhir
tanpa huruf A
p sp A Untuk Modern = IIIA 13
jumlah elektron dari IVA 14
sub kulit s terakhir VA 15
dan p terakhir VIA 16
ditambah 10 tanpa VIIA 17
huruf A VIIIA 18
d sd B Hati – hati : IIIB 3
s2 d7 golongan VIII B IVB 4
s2 d8 golongan VIII B VB 5
s1 d10 golongan I B VIB 6
s2 d10 golongan II B VIIB 7
Untuk Modern = VIIIB 8
jumlah elektron dari VIIIB 9
sub kulit s terakhir VIIIB 10
dan d terakhir tanpa IB 11
huruf B IIB 12
f - B Tradisional golongan IIIB 3
IIIB
Modern golongan 3

Berikut nama-nama Golongan:


Golongan Nama Khusus Unsur-unsur
Tradisional Modern
IA 1 Alkali Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr
IIA 2 Alkali Tanah Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra
IIIA 13 Boron B, Al, Ga, In, dan Tl
IVA 14 Karbon C, Si, Ge, Sn, dan Pb
VA 15 Nitrogen N, P, As, Sb, dan Bi
VIA 16 Oksigen O, S, Se, Te, dan Po
VIIA 17 Halogen F, Cl, Br, I, dan At
VIIIA 18 Gas Mulia He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn
B Transisi Sc, Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu,
Zn, dsb

Bilangan Oksidasi

Logam/ Non Logam Golongan Bilangan Oksidasi


Non Logam IVA s/d VIIIA (No. Golongan – 8) s/d + No
Golongan

Zainal “Mr.Z” Abidin 4


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Logam Biloks Sejenis IA s/d IIIA 0 dan + No Golongan


Logam Biloks lebih Sejenis IB s/d VIII B 0 s/d + ( elektron pada sub
kulit s terakhir + elektron
pada sub kulit d terakhir yang
tak pasangan)

SIFAT PERIODIK UNSUR


1. Jari-jari atom
Jari-jari atom merupakan jarak elaktron terluar ke inti atom dan menunjukan ukuran suatu atom.
Jari-jari atom sukar diukur sehingga pengukuran jari-jari atom dilakukan dengan cara mengukur
jarak inti antar dua atom yang berikatan sesamanya.

2. Energi ionisasi
Jika dalam suatu atom terdapat satu elektron di luar subkulit yang mantab, elektron ini cenderung
mudah lepas supaya mempunyai konfigurasi seperti gas mulia. Namun, untuk melepaskan elektron
dari suatu atom diperlukan energi. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari suatu
atom di namakan energi ionisasi.

3. Keelektronegatifan
Kelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom lain. Faktor
yang mempengaruhi keelektronegatifan adalah gaya tarik dari inti terhadap elektron dan jari-jari
atom.

4. Sifat Logam
Sifat-sifat unsur logam yang spesifik, antara lain : mengkilap, menghantarkan panas dan listrik,
dapat ditempa menjadi lempengan tipis, serta dapat ditentangkan menjadi kawat / kabel panjang.
Sifat-sifat logam tersebut diatas yang membedakan dengan unsur-unsur bukan logam. Sifat-sifat
logam, dalam sistem periodik makin kebawah makin bertambah, dan makin ke kanan makin
berkurang.

5. Kereaktifan

Zainal “Mr.Z” Abidin 5


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada system periodik, makin ke bawah makin
reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Unsur-unsur bukan logam pada sistem periodik,
makin ke bawah makin kurang reakatif, karena makin sukar menangkap electron.
Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungannya melepas atau menarik elektron. Jadi,
unsur logam yang paling reatif adalah golongan VIIA (halogen). Dari kiri ke kanan dalam satu
periode, mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga golongan VIIA. Golongan
VIIIA tidak rekatif.

6. Afinitas Elektron
Afinitas elektron ialah energi yang dibebaskan atau yang diserap apabila suatu atom menerima
elektron.
Jika ion negatif yeng terbentuk bersifat stabil, maka proses penyerapan elektron itu disertai
pelepasan energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda negative. Akan tetapi jika ion
negative yang terbentuk tidak stabil, maka proses penyerapan elektron akan membutuhkan energi
dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda positif. Jadi, unsur yang mempunyai afinitas
elektron bertanda negatif mempunyai kecenderungan lebih besar menyerap elektron daripada
unsur yang afinitas elektronnya bertanda positif. Makin negative nilai afinitas elektron berarti
makin besar kecenderungan menyerap elektron.

Sifat unsur yang meliputi :


► Jari-jari atom
► Jari-jari kation
► Kebasaan
► Kelogaman
► Keelektropositifan
► Kereaktifan positif
Mempunyai kecenderungan seperti yang digambarkan di bawah ini :

Sedangkan sifat unsur yang meliputi :


► Potensial ionisasi ( energi ionisasi )
► Afinitas elektron
► Keasaman
► Kenon-logaman
► Keelektronegatifan ( maksimal di golongan VIIA )
► Kereaktifan negatif
► Keasaman oksi

Mempunyai kecenderungan seperti yang digambarkan di bawah ini :

Zainal “Mr.Z” Abidin 6


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Soal Standar SBMPTN

10. SBMPTN 2016 - Kimia


Nilai energi pengionan ke-1 sampai ke-5 untuk unsur pada golongan utama berturut-turut adalah
509, 979, 3300, 4400 dan 5700 kJ mol . Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa
unsur cenderung membentuk ion ....
A. X+
B. X2+
C. X3+
D. X3+
E. X4+

11. SNMPTN/2010/W-II/528
Dalam Sistem Berkala Unsur, unsur X terletak pada perioda ketiga dan golongan 15 atau VA.
Dalam keadaan ion, unsur ini isoelektronik dengan unsur gas mulia periode ketiga. Muatan
ion X adalah….
A. 1-
B. 2-
C. 3-
D. 2+
E. 3+

12. SPMB/2007/Kode 451


Unsur X dengan konfigurasi [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p5. Pernyataan berikut ini yang benar untuk X adalah
(1) terletak pada periode 6 dalam sistem periodik
(2) termasuk unsur golongan 17
(3) sifat kimianya mirip dengan fluor
(4) bernomor atom 87

13. UMPTN/1995/Rayon A
Suatu unsur dengan konfigurasi elektron [Ar] 3d10 4s2:
(1) terletak pada periode 4
(2) nomor atomnya 30
(3) mempunyai bilangan oksidasi tertinggi +2
(4) termasuk unsur alkali tanah

14. SNMPTN 2009 Kode 276


Atom unsur X dengan massa atom relatif 31 memiliki 16 neutron. Dalam sistem periodik, unsur X
terletak pada....
A. golongan oksigen periode 3
B. golongan halogen periode 5
C. golongan gas mulia periode 3

Zainal “Mr.Z” Abidin 7


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

D. golongan alkali periode 4


E. golongan nitrogen periode 3

15. UMPTN/1994/Rayon C
Titanium mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2. Senyawa yang tidak dapat
dibentuk oleh unsur ini adalah…
(1) K3TiF6 (3) K2Ti2O5
(2) Ti(H2O)6Cl3 (4) K2TiO4

16. SBMPTN/2014/591/586/589
Jika suatu unsur L memiliki nomor atom 27 dan nomor massa 58, maka pernyataan yang benar
tentang unsur tersebut adalah ....
A. L adalah logam transisi, berada pada periode yang sama dengan unsur K
B. L memiliki jumlah proton 27, neutron 27 dan elektron 31
C. L termasuk unsur logam alkali tanah, periode 4 dan bisa membentuk basa L(OH)2
D. L termasuk unsur nonlogam, periode 4 dan berada pada golongan yang sama dengan 45Rh
E. L termasuk unsur logam alkali, periode 4 dan bersifat reduktor kuat

17. SNMPTN/2012/522
Diberikan data tahapan energi Ionisasi suatu unsur X (kJ mol-1): 578; 1820; 2750; 11600, maka
pernyataan yang benar tentang unsur X tersebut adalah ....
A. termasuk golongan IV A
B. formula ion X adalah X+2
C. dapat membentuk senyawa X2O3
D. unsur X adalah metaloid
E. dengan unsur klor membentuk XCl

18. SNMPTN/2012/334
Pernyataan yang benar untuk atom 12Mg dan 16S adalah ....
(A) Mg dan S merupakan unsur nonlogam
(B) energi ionisasi pertama Mg > S
(C) keelektronegatifan Mg > S
(D) jari-jari ion Mg2+ > ion S2-
(E) jari-jari atom Mg > S

Ikatan Kimia

Pembentukan Ikatan/ Kestabilan Atom


Elektron valensi 1, 2, 3 dilepas semua elektron valensinya, kecuali 1H → menerima 1 elektron
dan 2He →stabil
Elektron valensi 4, 5, 6, dan 7 menerima elektron agar 8.

Jika tidak diberikan nomor atomnya, maka harus diingat elektron valensi dan jumlah ikatannya,
terutama untuk non logam:
Atom Elektron Jumlah
Valensi Ikatan
C 4 4
H 1 1

Zainal “Mr.Z” Abidin 8


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Atom Elektron Jumlah


Valensi Ikatan
O 6 2
N 5 3
S 6 2
P 5 3
F 7 1
Cl 7 1
Br 7 1
I 7 1
At 7 1
B 3 3
Be 2 2

Ikatan Ion adalah ikatan yang terjadi antara atom yang cenderung melepas elektron dan atom
yang cenderung menerima elektron. (Terjadi serah terima elektron).

Ikatan kovalen antar atom yang cenderung menerima elektron. (Terjadi pemakaian bersama
pasangan elektron)

Contoh Struktur Lewis:

Keterangan :
1→ ikatan ion : cirinya, logam berhadapan dengan unsur non logam
2→ ikatan kovalen : cirinya, berhadapan antar unsur non logam dan tandanya beda.
3→ ikatan kovalen koordinasi : cirinya, berhadapan antar unsur non logam dan
tandanya sama.
4 dan 5 → pasangan elektron bebas : cirinya, posisinya tidak berada diantara dua unsur

KEPOLARAN
Dua atom Atom beda Contoh : HCl, ClF, HI dsb
Polar Lebih dari dua - Atom pengeliling beda Contoh : H2O, NH3 , PCl3 , dsb
atom - Atom pengeliling sama tetapi ada PEB
Dua atom Atom sama Contoh : Cl2, H2, N2, O2
Non Polar Lebih dari dua Atom pengeliling sama tak ada PEB Contoh : CO2, CH4, PCl5
atom

 elektron valensi atom pusat - jumlah ikatan pengeliling 


Cara menghitung PEB =  
 2 
Ciri – ciri ikatan

Zainal “Mr.Z” Abidin 9


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Ikatan Titik didih Daya hantar Kelarutan dalam air


Ion Tinggi, biasanya Menghantarkan listrik Larut dalam air
diatas 100 oC baik larutan maupun
lelehannya
Kovalen Non Polar Rendah, biasanya Tak menghantarkan Tak Larut dalam air
dibawah 100 oC listrik
Kovalen Polar Rendah, biasanya Larutannya saja yang Larut dalam air
dibawah 100 oC menghantarkan listrik

Bentuk Molekul

Berdasarkan Teori Tolakan Elektron Valensi (VSEPR)

Pasangan Elektron Struktur


Geometri Kepolara Contoh
Ikatan Bebas Total Pasangan Kelompok Geometri Sudut
Molekul n Senyawa
Elektron
Linier AX2 Non 180o BeCI2
2 0 2 Linier
Polar
Segitiga AX3 Non 120O BH3 dan
datar / Polar BCI3
3 0
Trigonal
3 Segitiga datar Planar
Bengkok / AX2E Polar 120O SnCI2
2 1 Bentuk V

Tetrahedral AX4 Non 109,5o CCU dan


Polar SiH4
4 0

Limas alas AX3E Polar 109,5o NH3 dan


4 Tetrahedral segitiga / PCI3
3 1
Trigonal
Piramidal
Bengkok / AX2E2 Polar 109,5o H2O dan
2 2 Bentuk V SCI2

Dwilimas AX5 Non 90o , PCIs dan


segitiga / Polar 120O PF5
5 0 Trigonal
Dwilimas bipiramidal
5 segitiga Jungkat AX4E Polar 90o , SF4
4 1 jungkit / 120O
Seesaw
Bentuk T / T AX3E2 Polar 90o CIF3
3 2 Shaped

Zainal “Mr.Z” Abidin 10


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Pasangan Elektron Struktur


Geometri Kepolara Contoh
Ikatan Bebas Total Pasangan Kelompok Geometri Sudut
Molekul n Senyawa
Elektron
Linear AX2E3 Non 180o XeF2
2 3 Polar

Oktahedral AX6 Non 90o SF6


Polar
6 0

Limas AX5E Polar 90o CIF5


segiempat /
5 1 6 Oktahedral
Segi empat
Piramidal
Segiempat AX4E2 Non 90o XeF4
datar / Polar
4 2
Segiempat
Planar

Keterangan (contoh):

Hibridisasi
Pengisian Atom Hibridisasi Bentuk Molekul Contoh
Pusat
s,p sp Linear BeCl2
s, p, p sp2 Trigonal Planar BF3
s, p, p, p sp3 Tetrahedral CH4
s, p, p, p, d sp3d Trigonal Bipyramidal PCl5
s, p, p, p, d, d sp3d2 Octahedral SF6

Gaya Antar Molekul


Gaya antar molekul adalah gaya tarik-menarik antar molekul yang saling berdekatan. Gaya antar
molekul berbeda dengan ikatan kimia. Ikatan kimia, seperti ikatan ionik, kovalen, dan logam,
semuanya adalah ikatan antar atom dalam membentuk molekul. Sedangkan gaya antar molekul
adalah gaya tarik antar molekul. Kita akan mempelajari tiga macam gaya antar molekul, yaitu:
• Gaya Van der Waals
• Ikatan Hidrogen
• Gaya London
Agar dapat memahami gaya antar molekul dengan baik. kita harus memahami terlebih dahulu
tentang apa yang dimaksud dengan dipol dalam suatu molekul.
Dipol
Dipol adalah singkatan dari di polar, yang artinya dua kutub. Senyawa yang memiliki dipol adalah
senyawa yang memiliki kutub positif (δ+) di satu sisi, dan kutub negatif (δ-) di sisi yang lain.
Senyawa yang memiliki dipol biasa disebut sebagai senyawa polar. Senyawa polar terbentuk

Zainal “Mr.Z” Abidin 11


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

melalui ikatan kovalen polar. Perlu diperhatikan bahwa dipol berbeda dengan ion. Kekuatan listrik
yang dimiliki dipol lebih lemah dibanding kekuatan listrik ion. Kita pasti ingat, bahwa ion terdapat
pada senyawa ionik, dimana molekul terbagi menjadi dua , yaitu ion positif/kation (+) dan ion
negatif/anion (-).
Untuk memahami perbedaan antara ion dan dipol, mari kita perhatikan gambar berikut:

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pada senyawa ion, molekul terbagi (bisa juga dikatakan
terbelah) menjadi dua bagian. Jadi ion positif dan ion negatif sebenarnya terpisah. Mereka bersatu
hanya karena adanya gaya tarik-menarik antar ion positif dan negatif (gaya coulomb).
Pada senyawa polar, tidak terjadi pemisahan. Molekul merupakan satu kesatuan. Hanya saja pada
satu sisi/tepi terdapat kutub positif (δ+) dan di sisi/tepi yang lain terdapat kutub negatif (δ-).
Untuk senyawa non polar, sama sekali tidak ada muatan listrik yang terkandung.
Untuk mempelajari bagaimana dipol terbentuk, silakan tengok kembali materi ikatan kovalen polar
di kelas X.
Gaya Van der Waals
(Gaya tarik antara dipol-dipol)

Gaya Van der Waals merupakan gaya tarik antar dipol pada molekul polar. Contohnya terdapat
pada HCl, HBr, PCl3, dan sebagainya. Molekul polar memiliki ujung-ujung yang muatannya
berlawanan. Ketika dikumpulkan, maka molekul polar akan mengatur dirinya (membentuk
formasi) sedemikian hingga ujung yang bermuatan positif akan berdekatan dengan ujung yang
bermuata negatif dari molekul lain. tapi tentu saja formasinya tidak statis/tetap, kenapa? Karena
sebenarnya molekul selalu bergerak dan bertumbukan/tabrakan.
Catatan:
Molekul/atom/zat akan diam tak bergerak jika energi kinetiknya = 0 (nol). Keadaan ini disebut
keadaan diam mutlak, dicapai jika benda berada pada suhu 00K (-2730C)
Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara atom hidrogen pada satu molekul dengan atom
nitrogen (N), oksigen (O), atu fluor (F) pada molekul yang lain. Gaya tarik dipol yang kuat terjadi
antara molekul-molekul tersebut. Gaya tarik antar molekul yang terjadi memiliki kekuatan 5
sampai 10% dari ikatan kovalen.

Ikatan Hidrogen terdapat pada:


• HF, H2O, NH3
• Alkohol : metanol (CH3OH), etanol (CH3CH2OH) dan sebagainya

Zainal “Mr.Z” Abidin 12


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

• Asam Karboksilat : Asam format (HCOOH), Asam asetat (CH3COOH), dan sebagainya

Karena Ikatan Hidrogen lebih kuat dibandingkan Gaya Van der Waals dan Gaya London maka,
Ikatan Hidrogen mempunyai titik didih lebih tinggi, walaupun Massa Molekul relatifnya lebih
kecil.
Gaya London
Gaya London merupakan gaya antar dipol sesaat pada molekul non polar. Contohnya terdapat pada
I2, H2, CO2, PCl5 dansebagainya. Seperti kita ketahui molekul non polar seharusnya tidak
mempunyai kutub/polar (sesuai dengan namanya). Namun, karena adanya pergerakan elektron
mengelilingi atom/molekul, maka ada saat-saat tertentu dimana elektron akan "berkumpul"
(terkonsentrasi) di salah satu ujung/tepi molekul, sedang di tepi yang lain elektronnya "kosong".
Hal ini membuat molekul tersebut "tiba-tiba" memiliki dipol, yang disebut dipol sesaat. Munculnya
dipol ini akan menginduksi dipol tetangga disebelahnya. Ketika elektron bergerak lagi, dipol ini
akan hilang kembali.

Kekuatan Gaya london bergantung pada berbagai faktor:


1. Kerumitan molekul
makin rumit molekul (Mr makin besar), maka gaya london makin kuat.
2. Ukuran molekul
makin besar ukuran molekul, gaya london juga makin kuat. hal ini dikarenakan molekul besar
lebih mudah terpolarisasi, sehingga dipol sesaat lebih mudah terjadi.

Ringkasan
1. Gaya antar molekul adalah gaya tarik antar molekul-molekul yang berdekatan.
2. Gaya antar molekul pada umumnya merupakan gaya tarik listrik statis (elektrostatik)
antara muatan positif (+) dan negatif(-).
3. KIta mengenal tiga jenis gaya antar molekul, yaitu: gaya van der waals, ikatan hidrogen, dan
gaya london.
4. Ikatan hidrogen terjadi antara atom hidrogen (H) dengan atom: nitrogen (N), oksigen (O),
atau Fluor (F).
5. Gaya van der waals adalah gaya tarik elektrostatis pada senyawa ionik atau kovalen polar.
6. Gaya london adalah gaya tarik elektrostatis pada senyawa kovalen non polar.

Soal Standar SBMPTN

19. SNMPTN-2008 -102


Unsur X dengan nomor atom 13 akan membentuk senyawa klorida dengan rumus…
A. XCl D. X2Cl
B. XCl2 E. X3Cl
C. XCl3

20. UMPTN/1998/Rayon B
Unsur X terdapat dalam golongan karbon dan unsur Y mempunyai nomor atom 17. Senyawa
yang dapat terbentuk dari kedua unsur tersebut adalah…

Zainal “Mr.Z” Abidin 13


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

A. XY D. XY3
B. X2Y E. XY4
C. XY2

21. UMPTN-1995-Rayon A
Unsur X dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 dapat bereaksi dengan unsur Y, yang terletak di
golongan oksigen, membentuk senyawa ....
A. XY D. X3Y
B. X2Y E. XY2
C. X2Y3

22. SPMB-2004-Regional II
Deret senyawa berikut ini tergolong senyawa kovalen, kecuali….
A. HF, HCI, HI D. Li2O, CaO, MgO
B. BH3, BF3 , CO2 E. IF5 , CCl4, ClF3
C. H2O, NH3, CO2

23. SBMPTN 2017 - Kimia - Kode Soal 121


Orbital hibrida yang digunakan oleh atom N(nomor atom=7) untuk berikatan pada molekul
(H3C)3N adalah ....
A. sp
B. sp2
C. sp3
D. sp3d
E. dsp2

24. SBMPTN 2016 - Kimia


Senyawa kovalen terbentuk dari atom X2Y dengan nomor atom X dan Y berturut-turut 17 dan 8.
Bentuk molekul yang sesuai untuk senyawa kovalen tersebut adalah ....
A. Linear
B. Segitiga datar
C. Bentuk V
D. Piramida segitiga
E. Tetrahedral

25. SBMPTN 2015 - Kimia


Nomor atom karbon dan klor berturut-turut adalah 6 dan 17. Bila karbon dan klor membentuk
molekul, maka molekul tersebut …
(1) bersifat nonpolar
(2) berbentuk tetrahedral
(3) memiliki gaya dispersi London antar molekulnya
(4) atom pusatnya tidak mempuyai pasangan elektron bebas

26. SBMPTN 2015 - Kimia


Interaksi yang dominan antara molekul air dengan molekul aseton yang terlarut di dalamnya
adalah ...
A. gaya London
B. ikatan hidrogen

Zainal “Mr.Z” Abidin 14


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

C. dipol terinduksi - dipol permanen


D. dipol permanen - dipol permanen
E. ion – ion

27. SNMPTN-2010-Kode 546


Konfigurasi ion besi(III), 26Fe3+, mempunyai elektron tidak berpasangan sebanyak….
A. dua
B. tiga
C. empat
D. lima
E. enam

28. SBMPTN/2014/591/586/589
Atom-atom dengan notasi 6X, 9Y, ,6Z dan ,7T, dapat membentuk senyawa dengan rumus
molekul....
(A) XY2T2, XZ7, dan ZY6
(B) XTY2, XY dan ZY
(C) XYT2, XZ4, dan ZY5
(D) TXY2, XY, dan XZ4
(E) YTX2, XY, dan ZY5

29. SNMPTN/2010/W-III/538
Molekul-molekul berikut tersusun dari atom-atom 1H, 6C, 8O, 14Si, l5P, 35Br, dan 17Cl. Molekul-
molekul yang bersifat polar adalah…
(1) HBr
(2) POCl3
(3) CH2O
(4) SiCl4

30. SNMPTN/2011/W-I/659
Dari senyawa berikut yang mempunyai ikatan kovalen dan bersifat polar adalah
(1) H2 (3) KCl
(2) BF3 (4) NH3

31. SPMB 2003 RAYON A Kode 721


Diketahui nomor atom: H = 1, C = 6 , N = 7, O = 8 , S = 16, Cl = 17. Senyawa berikut mengikuti
aturan oktet, kecuali. . . .
A. CHCl3 D. CH4
B. NH3 E. PCl5
C. H2O

HUKUM DASAR KIMIA, KONSEP MOL, STOIKIOMETRI, DAN TATA NAMA BINER

Materi
Tata Nama Senyawa Biner

Sebelum penamaan harus dipahami dulu pembagian unsur :


Unsur Non Logam : C,H,O,N,S,P,F,Cl,Br,I,At,B,Be dsb

Zainal “Mr.Z” Abidin 15


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Unsur Logam Bilangan oksidasi sejenis :


IA : Li, Na, K, Rb, Cs, Fr
IIA : Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra dan Al, Zn, Ag dsb
Unsur Logam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis : Fe, Cu, Cr, Co, Ni, Pb, Sn, V, Mn,
Hg,Pt, Au, Sc, Ti, dsb

Tabel Kation

No Rumus Nama Ion No Rumus Nama Ion


1 Na+ Natrium 13 Pb2+ Timbel (II)
2 K+ Kalium 14 Pb4+ Timbel (IV)
3 Mg2+ Magnesium 15 Fe2+ Besi (II)
4 Ca2+ Kalsium 16 Fe3+ Besi (III)
5 Sr2+ Stronsium 17 Hg+ Raksa (I)
6 Ba2+ Barium 18 Hg2+ Raksa (II)
7 Al3+ Aluminium 19 Cu+ Tembaga (I)
8 Zn2+ Zink 20 Cu2+ Tembaga (II)
9 Ni2+ Nikel 21 Au+ Emas (I)
10 Ag+ Perak 22 Au3+ Emas (II)
11 Sn2+ Timah (II) 23 Pt4+ Platina (IV)
12 Sn4+ Timah (IV) 24 NH4+ Amonium
Tabel Anion

No Rumus Nama Ion No Rumus Nama Ion


1 OH- Hidroksida 17 SO42- Sulfat
2 O2- Oksida 18 PO33- Fosfit
3 F- Fluorida 19 PO43- Fosfat
4 Cl- Klorida 20 AsO33- Arsenit
5 Br- Bromida 21 AsO43- Arsenat
6 I- Iodida 22 SbO33- Antimonit
7 CN- Sianida 23 SbO43- Antimonat
8 S-2 Sulfida 24 ClO- Hipoklorit
9 C4- Carbida 25 ClO2- Klorit
10 CO32- Karbonat 26 ClO3- Klorat
11 SiO32- Silikat 27 ClO4- Perklorat
12 C2O42- Oksalat 28 MnO4- Permanganat
13 CH3COO- Asetat 29 MnO42- Manganat
14 NO2- Nitrit 30 CrO42- Kromat
15 NO3- Nitrat 31 Cr2O72- Dikromat
Hidrogen
16 SO32- Sulfit 32 HCO3-
Karbonat

Tata nama Senyawa Biner Logam-nonlogam


Senyawa biner adalah senyawa yang dibentuk oleh dua unsur yang berbeda. Senyawa biner dari
logam dan nonlogam umumnya adalah senyawa ion, yang terdiri dari kation logam dan anion

Zainal “Mr.Z” Abidin 16


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

nonlogam.
Tata nama senyawa biner ini adalah sebagai berikut.

a. Penamaan dimulai dari kation logam diikuti nama anion non logam.
Contoh:
SENYAWA NAMA SENYAWA SENYAWA NAMA SENYAWA
Li2O Litium oksida CaO Kalsium oksida
NaBr Natrium bromida SrO Stronsium oksida
KCl Kalium klorida BaCl2 Barium klorida
Rb2O Rubidium oksida Al2O3 Aluminium oksida
CsI Cesium iodida ZnO Seng oksida
MgCl Magnesium klorida AgCl Perak klorida

b. Untuk logam yang dapat membentuk beberapa kation dengan bilangan oksidasi lebih dari satu
jenis, maka harga muatan kationnya dinyatakan dengan angka Romawi
Contoh:
FeCl2 = Besi (II) klorida
FeCl3 = Besi (III) klorida

Tata nama Senyawa Biner Non logam non logam


Senyawa biner dari nonlogam dan nonlogam umumnya adalah senyawa molekul. Tata nama
senyawa ini adalah sebagai berikut.
a. Penamaan senyawa mengikuti urutan sbb:
B – Si – As – C – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
Penamaan dimulai dari nama nonlogam pertama diikuti nama nonlogam kedua yang diberi akhiran
-ida. Contoh :
N2O = dinitrogen monoksida
NO = nitrogen monoksida
N2O3 = dinitrogen trioksida
NO2 = nitrogen dioksida
N2O5 = dinitrogen pentaoksida
CCl4 = karbon tetraklorida
CO = karbon monoksida
CO2 = karbon dioksida
PCl3 = Fosfor triklorida
atau dengan cara :
b. Jika dua jenis nonlogam dapat membentuk Iebih dari satu jenis senyawa, maka digunakan awalan
Yunani sesuai angka indeks dalam rumus kimianya(1 = mono, 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta dan
seterusnya).
c. Tata nama IUPAC tidak perlu digunakan untuk
senyawa yang memiliki nama umum. Misalnya H2O (air) dan NH3 (amonia).
Senyawa biner adalah kimia yang hanya terbentuk dari dua unsur. Unsur yang terbentuk tersebut
dapat terdiri atas unsur logam dan bukan logam atau keduanya terdiri atas unsur bukan logam.

Tata nama Senyawa Poliatom


Tata nama senyawa yang mengandung ion poliatom adalah sebagai berikut:
a. Untuk senyawa yang terdiri dari kation logam dan anion poliatom, maka penamaan dimulai dari
nama kation logam diikuti anion poliatom.
Contoh:

Zainal “Mr.Z” Abidin 17


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

KNO3 = Kalium nitrat


FeSO4 = Besi (II) Sulfat

b. Untuk senyawa yang terdiri dari kation poliatom dan anion monoatom/poliatom, penamaan
dimulai
dari nama kation monoatom/poliatom.
Contoh: NH4OH : Amonium hidroksida

Tata nama Hidrokarbon

Alkana = CnH2n+2
Alkena = CnH2n
Alkuna = CnH2n-2

ALKANA
Rumus alkana Nama alkana
CH4 metana
C2H6 etana
C3H8 propana
C4H10 butana
C5H12 pentana
C6H14 heksana
C7H16 heptana
C8H18 oktana
C9H20 nonana
C10H22 dekana

5 Hukum Dasar Kimia


1. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) melakukan beberapa penelitian terhadap terhadap
proses pembakaran beberapa zat. Dalam percobaan tersebut diamati proses reaksi antara raksa
(merkuri) dengan oksigen untuk membentuk merkuri oksida yang berwarna merah dan
diperoleh data sebagai berikut:
“Biasanya ada kata kunci : Pada Ruangan tertutup”

Logam Merkuri + gas oksigen → merkuri oksida


530 gram 42,4 gram 572, 4 gram
Jika merkuri oksida dipanaskan akan menghasilkan logam merkuri dan gas oksigen

Merkuri oksida → logam merkuri + gas oksigen


572,4 gram 42,4 gram 530 gram

Dari hasil percobaan itu, maka Lavoisier mengemukakan hukum kekekalan massa atau hukum
Lavoisier yang menyatakan bahwa:
Didalam suatu reaksi kimia, massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama

2. HukumPerbandingan Tetap (Hukum Proust)


"perbandingan massa unsur-unsur pembentuk senyawa selalu tetap,sekali pun dibuat

Zainal “Mr.Z” Abidin 18


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

dengan cara yg berbeda"

Joseph Proust (1754-1826) melakukan eksperimen, yaitu mereaksikan unsur hidrogen dan unsur
oksigen.

Hasil eksperimen Proust


Massa hidrogen Massa oksigen Massa air Sisa hidrogen Perbandingan
yang direaksikan yang direaksikan yangterbentuk atau oksigen Hidrogen :
(gram) (gram) (gram) (gram) oksigen
1 8 9 0 1:8
2 8 9 1 gram 1:8
1 9 9 hidrogen 1:8
2 16 18 1 gram oksigen 1;8
0
Ia menemukan bahwa unsur hidrogen dan unsur oksigen selalu bereaksi membentuk senyawa air
dengan perbandingan massa yang selalu tetap, yakni 1 : 8
Massa hidrogen : massa oksigen = 1 : 8

3. Hukum Perbandingan Volume (hukum Gay Lussac)


"Pada suhu dan tekanan yg sama,perbandingan volume gas bereaksi dengan volume
gas hasil reaksi ,merupakan bilangan bulat dan sederhana ( sama dengan
perbandingan koefisien reaksinya)

Dikemukakan oleh Joseph Gay Lussac (1778-1850), ia berhasil melakukan eksperimen terhadap
sejumlah gas dan memperoleh data sebagai berikut:
2 liter gas hidrogen + 1 liter gas oksigen → 2 liter uap air
1 liter gas nitrogen + 3 liter gas hidrogen → 2 liter gas amonia
1 liter gas hidrogen + 1 liter gas hidrogen → 2 liter gas hidrogen klorida
Dari percobaan ini gay Lussac merumuskan hukum perbandingan Volume yang berbunyi:

Jika dihubungkan dengan koefisien reaksi, maka


Hidrogen + oksigen → uap air
H2 + O2 → H 2O
Setarakan 2H2 + O2 → 2H2O
Perb. Koef 2 1 2
Gay lussac 2 liter 1 liter 2 liter

Kesimpulan :
Perb. Koef = perb. Volume

4. Hipotesis Avogadro
inti dari hukum ini
"pada suhu dan tekanan yg sama ,gas-gas yg volumenya sama mengadung jumlah mol
yg sama"

Menurut Avogadro unsur yang berwujud gas umumnya merupakan molekul dwiatom atau di atom
Gas hidrogen + gas oksigen → uap air
1 molekul 1 molekul 2 molekul
Perb. Molekul : 1 : 1 : 2

Zainal “Mr.Z” Abidin 19


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Perb. Koef : 1 : 1 : 2

Kesimpulan:
“jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volum gas-gas yang bereaksi
dan gas-gas hasil reaksi akan sama dengan perbandingan jumlah molekulnya dan sama pula
dengan perbandingan koefisiennya”

5. Hukum Kelipatan Berganda (Hukum Dalton)


"Jika 2 unsur dapat membentuk lebih dari 1 macam senyawa,maka unsur massa salah
satu unsur yg bersenyawa dengan unsur yg lain,akan berbanding sebagai bilangan
bulat"

Hukum Proust dikembangkan lebih lanjut oleh para ilmuwan untuk unsur-unsur yang dapat
membentuk lebih dari 1 jenis senyawa. Salah seorang diantaranya adalah John Dalton (1766-1844).
Dalton mengamati adanya suatu keteraturan yang terkait dengan perbandingan massa unsur-unsur
dalam suatu senyawa.

Hasil percobaan Dalton


Jenis senyawa Massa nitrogen yang Massa oksigen yang Massa senyawa yang
direaksikan direaksikan terbentuk
Nitrogen monoksida 0,875 gram 1,00 gram 1, 875 gram
Nitrogen dioksida 1,75 gram 1,00 gram 2,75 gram

KONSEP MOL

1 mol Unsur = 6,02 x 1023 partikel unsur


1 mol Senyawa = 6,02 x 1023 partikel Senyawa
massa zat
Mol (Unsur) 
Ar
massa zat
Mol (Senyawa) 
Mr

1 mol = 22,4 liter (pada keadaan standar/STP/ 0oC; 1 atm)

Mol = Molaritas x Liter

JEMBATAN MOL

Zainal “Mr.Z” Abidin 20


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

STOIKIOMETRI
koefisien ditanya
mol ditanya  x mol diketahui
koefisien diketahui

koefisien ditanya
volum ditanya  x volum diketahui
koefisien diketahui
Ingat !
Perbandingan koefisien hanya berlaku untuk mol, partikel, dan volum. Untuk volum, hanya untuk
gas dan pada suhu dan tekanan yang sama.

Ingat:
CxHyOz + O2 → CO2 + H2O
CxHy + O2 → CO2 + H2O
Kemudian setarakan

HUKUM-HUKUM GAS
1. Keadaan standar STP adalah suhu 0oC (273 K) dan tekanan 1 atm ( 76 cmHg). Pada STP setiap 1
mol gas apa saja mempunyai volum 22,4 liter ( 22,4 dm3)

Liter STP = mol x 22,4 L mol-1

2. Pada Keadaan tidak standar STP adalah ada suhu dan tekanan tetapi tidak 0oC (273 K) dan1 atm
( 76 cmHg). Pada STP setiap 1 mol gas apa saja mempunyai volum 22,4 liter ( 22,4 dm3)

Zainal “Mr.Z” Abidin 21


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Pakai rumus gas: P . V = n . R . T


Keterangan:
P = tekanan = atmosfir (atm) = 76 cmHg = 760 mmHg
V = volum = Liter = dm3 = 1000 mL = 1000 cm3
n = mol = gram/Mr
R = tetapan gas = 0,082 lt. atm. mol-1. K-1
T = suhu = K = oC + 273

3. Jika bukan STP, pengubahan mol menjadi volum atau sebaliknya harus menggunakan gas
pembanding ( Hukum Avogadro). Biasanya ada kata kunci…
“Pada PT (suhu dan tekanan) sama…”
“Pada PT (suhu dan tekanan) tertentu…”
“Pada keadaan dimana…”

4. Jika hanya ada data volum, dan persamaan reaksi gunakan hukum gay lusac

Perbandingan Volum gas – gas =


Perbandingan koefisien reaksi
Perbandingan
Atom dalam suatu molekul:
C : H : O
mol C : mol H : mol O
x : y : z

Rumus Empiris = CxHyOz


Rumus Molekul dapat ditentukan dari:
(Mr Rumus Empiris)n = Mr Senyawa

Garam hidrat
garam . x hidrat → garam + x hidrat
Massa garam . x hidrat = Massa garam + Massa H2O
→ mol garam : mol H2O
→ 1 : x

Persen Unsur dalam senyawa:


jumlah atom x Ar atom
% unsur  x 100%
Mr Senyawa
jumlah atom x Ar atom
massa atom  x massa senyawa
Mr Senyawa

Persen massa zat dalam campuran:

Zainal “Mr.Z” Abidin 22


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

massa zat
% zat  x 100%
massa campuran

Soal Standar SBMPTN

32. UMPTN-1998-Rayon B
Jumlah molekul dalam 2,8 gram CO (Mr = 28) sama dengan jumlah molekul dalam ....
(1) 2,0 gram H2(M, = 2)
(2) 3,2 gram O2(M=32)
(3) 1,4 gram N2(M. = 28)
(4) 4,4 gram CO2 (Mr = 44)

33. SPMB-2005-Regional I, II, III


Senyawa berikut yang mengandung jumlah atom O sama dengan jumlah atom O dalam 2 mol H2SO4
adalah
(1) 1 mol Ca3(PO4)2 (3) 2 mol KMnO4
(2) 2 mol Na2C2O4 (4) 1 mol Fe(NO3)2

34. UMPTN-1998-Rayon C
Suatu senyawa dengan rumus C12H22O11 mengandung 72 gram karbon, dan oksigen sebanyak ... (Ar
H = 1, C= 12, 0 = 16)
A. 11 gram D. 72 gram
B. 12 gram E. 88 gram
C. 66 gram

35. SPMB-2007-Kode 151


Kina merupakan senyawa organik dengan rumus melekul C20H25N2O2 (Ar H = 1, C = 12, N = 14;
O = 16). Kadar unsur karbon dalam kina adalah….
A. 87,7% D. 35,8%
B. 73,8% E. 3,7%
C. 58,3%

36. UMPTN-1996-Rayon B
Jika diketahui hemoglobin (Mr = 68.000) mengandung 0,33% berat besi, maka jumlah atom
Fe (A,. = 56) dalam molekul hemoglobin adalah…
A. 3 D. 6
B. 4 E. 7
C. 5

37. UMPTN/1995/Rayon C
Secara teoritis, banyak cuplikan belerang dengan kadar 80%, yang dapat menghasilkan 8 gram SO3
adalah ... (O = 16, S = 32)
A. 3g D. 6g
B. 4g E. 8g
C. 5g

38. SBMPTN 2017-171


Sebuah tabung bervolume tetap berisi 6 g gas H2 (Ar H = 1) memiliki tekanan 12 atm pada
temperatur tertentu. Ke dalam tabung tersebut ditambahkan gas Ne (Ar Ne = 20), sehingga

Zainal “Mr.Z” Abidin 23


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

tekanannya menjadi 40 atm tanpa mengubah temperatur. Massa gas total di dalam tabung tersebut
adalah ....
A. 26 g
B. 56 g
C. 140 g
D. 146 g
E. 286 g

39. SBMPTN 2017-171


Perhatikan persamaan reaksi (belum setara) berikut!
L2O3(s) + HCl(aq) → LCl2(aq) + Cl2(g) + H2O(l)
Jika reaksi sempurna 15 mL HCl 0,2 M menghasilkan 0,126 g LCl2(Ar Cl = 35,5). Ar L
adalah ....
A. 39
B. 48
C. 55
D. 65
E. 72

40. SBMPTN 2017-171


Sebanyak 6 mmol Ca(OH)2 direaksikan dengan 100 mL HNO3 0,2 M menurut reaksi
(belum setara) berikut.
Ca(OH)2(s) + HNO3(aq) → Ca(NO3)2(aq) + H2O(l)
Konsentrasi HNO3 setelah reaksi adalah ....
A. 0,01 M
B. 0,02 M
C. 0,04 M
D. 0,08 M
E. 0,16 M

41. SBMPTN 2016


Alumina, Al2O (Mr =102) dapat dibuat melalui reaksi berikut:
CaO + AlF → CaF2 + Al2O3 (belum setara)
Jika 16,8 g CaO (Mr =56) direaksikan dengan 8,4 g AlF3 (Mr =84), maka massa Al2O3 yang dihasilkan
adalah ....
A. 2,5 g
B. 5,1 g
C. 10,2 g
D. 15,3 g
E. 30,6 g

42. SBMPTN 2016


Satu mol senyawa ionik mengandung 108 g Al (Ar = 27) dan 36 g C (Ar = 12). Bila tetapan Avogadro
L = 6,02 x 1023 maka jumlah ion Al yang terdapat dalam 72 g senyawa adalah ....
A. 2 x 1023
B. 4 x 1023
C. 12 x 1023
D. 18 x 1023
E. 21 x 1023

Zainal “Mr.Z” Abidin 24


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

43. SBMPTN 2016


Gas X yang merupakan oksida belerang dapat diperoleh dari reaksi berikut :
2H2S(g) + 3O2 (g) → 2H2O(g) + 2X(g)
Pada kondisi tertentu, reaksi antara 1,5 L gas dengan gas berlebih menghasilkan 4,8 g gas X. Pada
kondisi ini 2,8 g gas N2 (Ar=14) memiliki volume 2 L. Berdasarkan data di atas, maka massa
molekul relatif…
A. 32
B. 34
C. 44
D. 64
E. 128

44. SBMPTN 2015


Silikon karbida atau karborundum dapat diperoleh dengan mereaksikan SiO2(Ar Si = 28, O = 16)
dengan karbon (Ar C = 12) pada temperatur tinggi menurut reaksi:
2C(s) + SiO2(s) → SiC(s) + CO2(g)
Jika 4,5 g karbon direaksikan dengan 3,0 g SiO2 menghasilkan 1,5 g karborundum,
maka persentase hasil reaksi tersebut
adalah ...
A. 20%
B. 38%
C. 60%
D. 75%
E. 90%

45. SBMPTN 2015


Sebanyak 54,8 g batuan yang mengandung barium dilarutkan dalam HCl pekat berlebih. Semua ion
Ba2+ (Ar Ba = 137) dalam larutan ini diendapkan sebagai barium sulfat (Ar S = 32, O = 16) dengan
penambahan Na2SO4. Bila diperoleh 2,33 g endapan, maka kadar barium dalam batuan tersebut
adalah ...
A. 17,5%
B. 12,5%
C. 10,0%
D. 5,0%
E. 2,5%

46. SBMPTN 2015


Gas etana C2H6(Mr = 30) sebanyak 60 gram direaksikan dengan gas bromin (Br2) sehingga gas
etana habis dan ternyata hanya menghasilkan 282 gram C2H4Br2 (Mr = 188), dan x gram C2H2Br4
(Mr = 346). Massa C2H2Br4 yang dihasilkan adalah ...
A. 34,6 gram
B. 79,2 gram
C. 173 gram
D. 188 gram
E. 346 gram

47. UMPTN-1993-Rayon B
Sebanyak 10 cm3 hidrokarbon tepat bereaksi dengan 40 cm3 oksigen menghasilkan 30 cm3

Zainal “Mr.Z” Abidin 25


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

karbon dioksida. Jika volum semua gas diukur pada suhu dan tekanan sama, maka rumus
hidrokarbon tersebut adalah….
A. CH4 D. C3H6
B. C2H6 E. C3H8
C. C3H4

48. UMPTN-1990-Rayon C
Pembakaran senyawa hidrokarbon CxHy dalam oksigen berlebihan menghasilkan 220 mg CO2
(Mr = 44) dan 45 mg H2O (Mr = 18). Jika Ar C = 12 dan H = 1 maka rumus empiris senyawa tersebut
adalah ....
A. C2H D. C2H5
B. CH2 E. CH
C. CH3

49. SNMPTN-2011-559
Sebanyak 8,6 g mineral yang tersusun dari kalsium sulfat hidrat, CaSO4 . xH2O. Jika dipanaskan
menghasilkan 6,8 kalsium sulfat, CaSO4 (A, Ca = 40; S = 32; O = 18; H = 1), rumus molekul mineral
tersebut adalah ....
A. CaSO4. H2O D. CaSO4. 6H2O
B. CaSO4. 2H2O E. CaSO4. 7H2O
C. CaSO4. 5H2O

Thermokimia
Materi
Reaksi Eksoterm adalah:
• Reaksi yang melepaskan energi. Suhu Naik.
• Energi berpindah dari sistem ke lingkungan. Terasa panas
• ΔH = - (negatif)
• Pada diagram thermokimia tanda panah ke bawah (↓)
• Contoh persamaan thermokimianya:
CaO(s) + CO2(g) → CaCO3(s) ;ΔH = - a kJ atau
CaO(s) + CO2(g) → CaCO3(s) + a kJ
• Diagram entalphi:

Reaksi Endoterm adalah:


• Reaksi yang menyerap energi. Suhu turun
• Energi berpindah dari lingkungan ke sistem. Terasa dingin
• ΔH = + (positif)
• Pada diagram thermokimia tanda panah ke atas (↑)
• Contoh persamaan thermokimianya:
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g) ΔH = + b kJ atau
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g) - b kJ

Zainal “Mr.Z” Abidin 26


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

• Diagram entalphi:

Contoh Reaksi Eksoterm :


• Reaksi pembakaran
• Reaksi Respirasi
• Reaksi Pembentukan
• Reaksi Nuklir
• Reaksi netralisasi
• Reaksi karbit dengan air
• Reaksi alkana dengan asam
• Reaksi pembentukan molekul dari atom pada fase gas
• Batu kapur direndam dalam air
• Uap air menjadi hujan (kondensasi)
• Pencampuran air basa lemah
• Pencampuran air anhidrat
• Pembantukan air/salju di awan
• Uap air menjadi air
• Air menjadi Es

Contoh Reaksi Endoterm :


• Es menjadi air
• Air menjadi uap air
• Pelarutan urea dalam air
• Pembentukan kation dari sebuah atom dalam fase gas
• Pemanggangan ion
• Mencampurkan air dengan ammonium nitrat
• Memisahkan pasangan ion
• Mencairkan garam padat
• Karbon dipanaskan dengan uap Air
• Reaksi Fotosintesis

INGAT !
• Molekul yang cenderung diatomik adalah F2, Cl2, Br2, I2, H2, O2, N2
• Untuk mengubah dari reaksi thermokimia menjadi diagram thermokimia: Ujung tanda
panah tetap berada di ujung tanda panah, pangkal tanda panah tetap berada di pangkal
tanda panah, harga entalpi tetap.
Jenis-jenis perubahan entalpi :
1. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (ΔHf ) (ΔHf = standar enthalpy of formation)
ΔH untuk membentuk 1 mol persenyawaan langsung dari unsur unsurnya yang diukur pada
298 K dan tekanan 1 atm

Zainal “Mr.Z” Abidin 27


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Contoh : 3/2 H2 (g) + ½ N2 (g) → NH3 ΔH = - 23 Kkal

2. Perubahan Entalpi Penguraian Standar (ΔHd)(ΔHd=standar enthalpy of decomposition)


ΔHd dari penguraian 1 mol persenyawaan langsung menjadi unsur-unsurnya (Kebalikan dari
ΔH pembentukan)
Contoh : NH3 → ½ N2 (g) + 3/2 H2 (g) ΔH = + 23 Kkal

3. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar ( ΔHc)(ΔHc = standar enthalpy Of combustion)


ΔH untuk membakar 1 mol persenyawaan dengan O2 dari udara yang diukur pada 298 K dan
tekanan 1 atm.
Contoh : CH3OH (l) + 3/2 O2 (g) → CO2 (g) + H2O (g) ;ΔHc = -638 kJ/mol

4. Perubahan entalpi netralisasi standar ( ΔHc)(ΔHc = standar enthalpy Of nutralisation)


Perubahan entalpi netralisasi standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan
untuk menetralkan 1 mol basa oleh asam yang diukur pada keadaan standar.
ΔH yang dihasilkan (pada umumnya eksoterm/ ΔH = - ) pada reaksi penetralan asam atau
basa.
Contoh : NaOH (aq) + HCl (aq) → NaCl (aq) + H2O (l); ΔH = - 890 kJ/mol

PENENTUAN ENTALPI REAKSI


Jika diketahui Entalpi Pembentukan (ΔHf) gunakan rumus :
ΔHreaksi = ∑ ΔHf hasil (kanan) - ∑ ΔHf pereaksi (kiri)

Jika Diketahui Energi Ikatan gunakan Rumus :


ΔHreaksi = ∑ Energi ikatan Pemutusan (kiri) - ∑ Energi ikatan Pembentukan (kanan)

Jika diketahui reaksi, pakai tehnik bolak balik reaksi

Energi Ikatan Rata-Rata disebut juga energi disosiasi, dilambangkan dengan D (dissociation).
Energi ikatan didefinisikan sebagai jumlah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan 1 mol
suatu molekul dalam wujud gas.
Contoh: H2(g) → 2 H(g) DH–H = 436 kJ mol–1

Jika diketahui diagram

Berlaku : ΔH3 = ΔH1 + ΔH2

Atau diagram

Zainal “Mr.Z” Abidin 28


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Berlaku : ΔH1 = ΔH2 + ΔH3

Kalorimeter
Kalorimeter adalah suatu alat untuk mengukur jjumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepas pada
suatu reaksi kimia. Jumlah kalor yang dilepas atau di diserap dirumuskan :

A. Jika kalorimeter diabaikan (Umumnya soal menggunakan rumus ini):

q larutan = m . c . ∆T

Keterangan:
q = jumlah kalor (joule)
m = massa pelarut (biasanya air) (gram); 1mL air = 1 gram
c = kalor jenis (J.g-1.°C-1)
∆T = perubahan suhu (°C)
Jika suhu naik maka ΔH = - ( karena reaksinya eksoterm)

q larutan
ΔH larutan 
mol

B. Jika kalorimeter diperhitungkan:

q reaksi = (q larutan + q kalorimeter)

Keterangan:
q larutan = m . c . ∆T
q kalorimeter = C . ∆T
Keterangan:
q = jumlah kalor (joule)
m = massa pelarut (biasanya air) (gram); 1mL air = 1 gram
c = kalor jenis (J.g-1.°C-1)
C = kapasitas kalor dari kalorimeter
∆T = perubahan suhu (°C)

Soal Standar SBMPTN

50. SNMPTN-2008-Kode 302


Diketahui reaksi:

Zainal “Mr.Z” Abidin 29


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(g) ΔH = -483,6 kJ


Pernyataan berikut yang benar adalah…
(1) perubahan entalpi pembentukan uap air 483,6 kJ
(2) pembentukan 1 mol uap air diperlukan 241,8 kJ
(3) pembakaran 1 mol gas H2 diperlukan 241,8 kJ
(4) pembentukan 2 mol uap air dilepaskan 483,6 kJ

51. SPMB-2005-Regional III


Perubahan entalpi pembakaran gas CH4 (Ar C = 12 dan H = 1) = -80 kJ/mol. Berapa kJ perubahan
entalpi pembakaran 4 g gas tersebut?
A. -10 kJ (D) -70 kJ
B. -20 kJ (E) -80 kJ
C. -50 kJ

52. SBMPTN-2017-171
Dalam kalorimeter sederhana (kapasitas kalornya diabaikan), dilarutkan 4,25 g LiCl (Mr = 42,5) ke
dalam 395,75 mL air. Kalor pelarutan LiCl adalah -40 kJ.mol-1. Temperatur sistem kalorimeter
meningkat dari 25ºC menjadi 27,5ºC. Kalor jenis larutan LiCl yang terbentuk dalam J.g-1.ºC-1
adalah ….
A. 0,2
B. 0,4
C. 0,8
D. 4,0
E. 8,0

53. SNMPTN-2011-W-I-591
Kalor yang dihasilkan dari pelarutan CaCl2 (Mr = 111) di dalam air digunakan pada kantong
penghangat P3K. Reaksi pelarutannya adalah :
CaCl2(s) → Ca2+(aq) + 2 Cl-(aq) ΔH= -83,6 kJ
Sebuah kantong penghangat dirancang agar suhunya naik dari 25°C menjadi 35°C ketika
digunakan. Jika kapasitas kalor kantong penghangat beserta isinya adalah 418 J/°C, massa CaCL
yang harus ditambahkan ke dalam kantong tersebut adalah ....
A. 1,11 g D. 55,5 g
B. 5,55 g E. 222 g
C. 11,1 g

54. SBMPTN-2013
Sinar UV dapat memicu reaksi siklisasi molekul 1,3-butadiena sebagai berikut.

Bila energi ikatan C-C adalah 348 kj/mol, maka energi ikatan C=C adalah ....
A. 84 kal/mol
B. 168 kal/mol
C. 252 kal/mol
D. 364 kal/mol

Zainal “Mr.Z” Abidin 30


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

E. 612 kal/mol

55. SBMPTN-2016
Perhatikan tabel dibawah ini!
Ikatan Energi Ikatan(kJ mol-1)
C-Cl 330
Cl-Cl 240
C-H 410
Cl-H 430
Reaksi klorinasi benzena berlangsung menggunakan sinar UV pada fase gas seperti berikut :

Perubahan entalpi reaksi klorinasi tersebut adalah ....


A. -270 kJ mol-1
B. -110 kJ mol-1
C. -70 kJ mol-1
D. +100 kJ mol-1
E. +270 kJ mol-1

56. SBMPTN-2015
Diketahui entalpi pembentukan standar (ΔHf0) H2O (g), CO2(g), C2H2(g) berturut-turut adalah -285,
-393, dan +227 kJ/mol. Entalpi pembakaran (ΔHf0) 26 g C2H2 (Ar C = 12, H = 1) adalah ...
A. +649 kJ
B. - 649 kJ
C. +986 kJ
D. - 1298 kJ
E. +1298 kJ

57. SNMPTN-2011-WI-559
Diketahui entalpi pembentukan standar beberapa senyawa:
2 CaO(s) + O2(g) → 2CaO(s) ΔH0 = -1271 kJ
C(s, grafit) + O2(g) → CO2(g) ΔH0 = -394 kJ
CaO(s) + CO2(g) → CaCO3(s) ΔH0 = -178 kJ
Maka perubahan entalpi reaksi
2Ca(s) + 2C(s, grafit) + 3O2(g) → 2CaCO3(s)
adalah ....
A. -1207 kJ D. -2237 kJ
B. -1843 kJ E. -2415 kJ
C. -2021 kJ

58. SBMPTN-2013-433
Perhatikan persamaan termokimia berikut.
2C2H2(g) + 5O2(g) → 4CO2(g) + 2H2(g) ΔH = -2600 kJ
CO(g) + 2H2(g) → 2CH3OH(g) ΔH = -130kJ
Jika kalor pembakaran etuna digunakan untuk menghasilkan gas H2 dari methanol, maka massa
etana yang diperlukan untuk menghasilkan 32 g H2 (Ar. H=1) adalah....
A. 10,4 g D. 83,2 g
B. 20,8 g E. 166,4 g

Zainal “Mr.Z” Abidin 31


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

C. 41,6 g

59. SBMPTN-2014-552
Diketahui perubahan entalphi pembakaran zat sebagai berikut.
ΔHc° C6H6(l) = -3267 kJ mol-1
ΔHc° H2(g) = -286 kJ mol-1
ΔHc°C(s) = -394 kJ mol-1
Berdasarkan data tersebut, ΔH° pembentukan benzana cair (dalam kJ mol-1) adalah ....
A. -135 D. +45
B. -90 E. +90
C. -45

Laju Reaksi

d[M]
Laju reaksi (V) 
dt
Misal pada reaksi: mA + nB → pC + qD
Persamaan laju reaksi sebagai berikut.
v = k [A]m[B]n
Jika orde A (yaitu m) yang dicari, maka lihat percobaan yang konsentrasi B nya sama. Sebaliknya
jika ditanya orde B (yaitu n) maka lihat percobaan yang konsentrasi B nya sama. Orde reaksi (total)
adalah orde A (yaitu m) ditambah orde B (yaitu n).

Jika ditanya yang mempengaruhi laju reaksi adalah KONSENTRASI maka carilah gambar atau
data yang KONSENTRASINYA BEDA, tetapi suhu, luas permukaan (besar kecilnya ukuran
partikel) dan pengadukan yang sama. Dan sebaliknya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinetika (Laju) Reaksi


a. Konsentrasi
Semakin besar konsentrasi zat-zat yang bereaksi (pereaksi), reaksinya berlangsung
semakin cepat.
b. Luas Permukaan Zat
Semakin luas permukaan zat (semakin kecil ukuran partikel), reaksi berlangsung semakin
cepat.
c. Suhu
Laju reaksi kimia berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi.
d. Katalisator
Katalisator yaitu zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi dengan tujuan meningkatkan
kecepatan reaksi. Katalisator mempercepat reaksi dengan cara memberi jalan lain (alternatif
reaksi) yang mempunyai energi aktivasi lebih rendah. Energi aktivasi yaitu energi minimal yang
harus dimiliki atau diberikan kepada partikel agartumbukannya menghasilkan reaksi.
e. Tekanan dan Volume
Peningkatan tekanan akan memperkecil volume. Akibat adanya tekanan, jumlah tumbukan
menjadi bertambah. Volume yang lebih kecil mengakibatkan jarak setiap molekul menjadi lebih
berdekatan. Dengan demikian, reaksi berlangsung semakin cepat,
f. Perlakuan Pengadukan
Akibat adanya pengadukan, reaksi berlangsung lebih cepat. Pengadukan dapat memperbesar luas
permukaan dan mempercepat terjadinya tumbukan sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.

Zainal “Mr.Z” Abidin 32


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Soal Standar SBMPTN

60. UMPTN 1990


Bila pada suhu tertentu, laju penguraian N2O5 menjadi NO2 dan O2 adalah sebesar 2,5 × 10-6 mol L-
1s-1, maka laju pembentukan NO adalah…
2
A. 1,3 × 10-6 mol L-1s-1
B. 2,5 × 10-6 mol L-1s-1
C. 3,9 × 10-6 mol L-1s-1
D. 5,0 × 10-6 mol L-1s-1
E. 6,2 × 10-6 mol L-1s-1

61. UMPTN 1990


Bila suhu reaksi dinaikkan 10oC, maka laju reaksinya kan menjadi dua kali lipat. Kalau pada suhu
ToC reaksi berlangsung selama 12 menit, maka pada suhu (T + 30)oC reaksi akan berlangsung
selama…
A. 4 menit
B. 3 menit
C. 2 menit
D. 1,5 menit
E. 1 menit

62. UMPTN 1989


Tabel di bawah ini merupakan data dari reaksi:
P+QR+S
[P] awal [Q] awal Laju reaksi (M
(M) (M) s-1)
a b v
2a b 4v
3a b 9v
a 2b v
a 3b v
Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa…
A. laju reaksi sebanding dengan [P] awal pangkat tiga
B. laju reaksi sebanding dengan [P] awal pangkat satu
C. tingkat reaksi terhadap P adalah tiga
D. tingkat reaksi total adalah empat
E. rumus laju reaksinya adalah v = k [P]2

SBMPTN 2015-508
Reaksi fasa gas : 2NO(g) + Br2(g) → 2NOBr(g) . Dilakukan dalam wadah tertutup dengan
konsentrasi awal reaktan yang berbeda-beda. Pada tabel dibawah ini, yang dimaksud dengan
waktu reaksi (t) adalah waktu dari awal reaksi sampai hilangnya warna Br2.
Percob. [NO]o (M) [Br2]o (M) t (menit)
1 0,10 0,05 4
2 0,10 0,10 2
3 0,20 0,05 1
Berdasarkan data ini, persamaan laju reaksi tersebut adalah ...
A. r = k[NO]2

Zainal “Mr.Z” Abidin 33


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

B. r = k[Br2]
C. r = k[NO][ Br2]
D. r = k[NO][ Br2]2
E. r = k[NO]2[Br2]

63. SNMPTN 2009


Percobaan kinetika reaksi X + Y  P + Q menghasilkan data sebagai berikut.
No. Konsentrasi awal Waktu
X (mol Y (mol dm- reaksi
dm-3) 3) (detik)
1 0,4 0,01 152 ± 8
2 0,8 0,01 75 ± 4
3 0,2 0,01 51 ± 3
Orde reaksi terhadap X adalah…
A. nol
B. setengah
C. satu
D. dua
E. tiga

64. SSC File


Perhatikan reaksi: 𝑎A + 𝑏B  Produk. Ketika konsentrasi kedua reaktan, A dan B dinaikkan dua kali
lipat, laju reaksi meningkat menjadi 8 kali lipat. Namun ketika konsentrasi A dinaikkan dua kali
lipat sedangkan konsentrasi B tetap, laju reaksi meningkat menjadi dua kali lipat. Hukum laju reaksi
tersebut…
A. V = k [A]3
B. V = k [A]2[B]
C. V = k [A][B]2
D. V = k [A][B]
E. tidak dapat ditentukan dari percobaan di atas

65. SIPENMARU 1986


Jika pembesaran atau pengecilan konsentrasi salah satu pereaksi tidak mempengaruhi laju reaksi,
maka tingkat (orde) reaksi terhadap pereaksi tersebut adalah…
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
E. 4

66. SBMPTN 2013-333


Reaksi dekomposisi NO2 berikut merupakai reaksi elementer: 2NO2 → NO + O2 . Jika pada awal
reaksi [NO2] = 0,01M dan laji reaksi 5,4 x 10-4 M/deik, maka pada saat [NO2] terurai 90%, laju reaksi
akan menjadi ...
A. 5,4 x 10-3 M/deik
B. 5,4 x 10-4 M/deik
C. 4,4 x 10-4 M/deik
D. 5,4 x 10-6 M/deik
E. 4,4 x 10-4 M/deik

Zainal “Mr.Z” Abidin 34


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

67. SBMPTN 2014-591


Tabel berikut merupakan hasil eksperimen untuk mempelajari laju reaksi
H2(g) + C2H4(g} → C2H6(g)
Tekanan parsial H2 (atm) 100 100 50 25
Tekanan parsial C2H4 (atm) 100 25 100 X
Lapj reaksi relative 1.0 0,25 0.50 0,125
Nilai x dalam tabel adalah
A. 5
B. 12,5
C. 25
D. 50
E. 150

68. SBMPTN 2016-226


Untuk reaksi berikut:
H2S(g) + O2(g) → SO2(g) + H2O(l) (belum setara)
Bila pada saat tertentu laju pembentukan gas S0 SO2 adalah 6 mol L-1s-1, maka laju pengurangan gas
oksigen adalah ...
A. 12 mol L-1s-1
B. 9 mol L-1s-1
C. 6 mol L-1s-1
D. 3 mol L-1s-1
E. 2 mol L-1s-1

Kesetimbangan Kimia

Pergeseran Kesetimbangan :
Konsentrasi →ingat bejana berhubungan :

Volume diperbesar → menuju ke koefisien besar


Tekanan diperbesar → menuju ke koefisien kecil
Suhu diperbesar → menuju ke reaksi endoterm (ΔH = +)

Keterangan : Penentuan harga K, dan pergeseran kesetimbangan yang menggunakan volume dan
tekanan maka wujudnya harus HOMOGEN. Jika HETEROGEN maka harus memprioritaskan wujud
: gas (g), larutan (aq), cairan (l), padatan (s)

Contoh:

Zainal “Mr.Z” Abidin 35


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Harga tetapan Kesetimbangan


Homogen
[C]2[D] (pC)2(pD)
Jika reaksinya : 2A (g) + 3B (g) ⇄ 2C (g) + D (g) maka Kc  dan Kp 
[A]2[B]3 (pA)2(pB)3
Heterogen
Untuk HETEROGEN maka harus memprioritaskan wujud : gas (g), larutan (aq), cairan (l),
padatan (s)
[C]2 (pD)
Jika reaksinya : 2A (aq) + 3B (g) ⇄ 2C (g) + D (l) maka Kc  dan Kp 
[B]3 (pB)3
Keterangan:
mol A
pA = tekanan parsial A = x p total
mol total
mol B
pB = tekanan parsial B = x p total
mol total
mol
[ ] = Molaritas =
Liter Larutan
Mol atau Molaritas zat harus dalam keadaan setimbang. Jika belum semua data dalam keadaan
setimbang, maka harus ditentukan dulu melalui tabel:
A +B ⇄ C +D
Mula-mula
Reaksi
Setimbang

Pada reaksi berlaku perbandingan koefisien = perbandingan mol


Rumus hubungan Kp dan Kc:
Kp  Kc.(R.T)Δn , Δn = Σ koefisien kanan - Σ koefisien kiri

Untuk reaksi yang sama harga Kc hanya dipengaruhi suhu. Selama suhu tetap maka K tetap.
Harga K berubah hanya apabila suhunya berubah. perubahan harga K tergantung jenis reaksinya :
• Reaksi Endoterm ( menyerap kalor / ΔH nya positif ) : K berbanding lurus dengan suhu.
Artinya jika suhunya meningkat maka K nya juga meningkat dan sebaliknya jika suhunya
menurun maka K nya juga menurun.
• Reaksi Eksoterm ( melepas kalor / ΔH nya negatif ) : K berbanding terbalik dengan suhu.
Artinya jika suhunya meningkat maka K nya menurun dan sebaliknya jika suhunya
menurun maka K nya meningkat.

Membandingkan harga K dengan beberapa reaksi :


1. Jika reaksi dibalik maka K menjadi 1/K
2. Jika reaksinya dikalikan n maka K menjadi Kn
3. Jika reaksinya dibagi n maka K menjadi akar n nya K

Zainal “Mr.Z” Abidin 36


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

4. Jika dua reaksi atau lebih dijumlahkan maka harga K tiap-tiap reaksi dikalikan

Soal Standar SBMPTN

69. UMPTN 2001


Tetapan kesetimbangan reaksi: 2BaO2(s) ⇌ 2BaO(s) + O2(g) diberikan oleh…
[𝐵𝑎𝑂2 ]2
A. 𝐾 = [𝐵𝑎𝑂]
[𝐵𝑎𝑂2 ]2
B. 𝐾 = [𝐵𝑎𝑂]2
[𝑂2 ]
[𝐵𝑎𝑂2 ]2
C. 𝐾 = [𝐵𝑎𝑂]2
[𝐵𝑎𝑂2 ]2 [𝑂2 ]
D. 𝐾 = [𝐵𝑎𝑂]2
E. 𝐾 = [𝑂2 ]

70. UMPTN 1995


CO(g) + H2O(g) ⇌ CO2(g) + H2(g). Bila 1 mol CO dan 1 mol H2O direaksikan sampai terjadi
kesetimbangan dan pada saat tersebut masih tersisa 0,2 mol CO, maka harga tetapan
kesetimbangan, Kc adalah…
A. 4
B. 9
C. 16
D. 20
E. 25

71. UMPTN 2000


Dalam suatu wadah tertutup, ammonium klorida dipanaskan pada suhu 200oC dan terjadi disosiasi,
NH4Cl(s) ⇌ NH3(g) + HCl(g). Jika pada suhu tersebut Kp = 𝑎 (tekanan dalam atm), maka tekanan
total dalam wadah (dalam atm) adalah…
A. 2𝑎
B. √𝑎
C. 𝑎2
D. 𝑎
E. 2√𝑎

72. SBMPTN 2016-226


Gas oksigen difluorida (OF2) disintesis dari reaksi antara gas F2 dan gas O2 menurut reaksi
berikut: 2F2(g) + O2(g) ⇌ 2OF2(g) . Dalam sebuah wadah dengan volume tertentu,
tekanan awal gas F2 dan gas O2 diketahui masing-masing 1 atm. Jika pada kesetimbangan
tekanan total gas adalah 1,75 atm, maka nilai KP reaksi tersebut adalah ...
A. 0,133 D. 0,755
B. 0,278 E. 1,333
C. 0,555

73. UMPTN 1995


Sebanyak 160 g SO3 (Mr = 80) dipanaskan dalam wadah bervolum 1 L dan terjadi reaksi: 2SO3(g) ⇌
2SO2(g) + O2(g). Pada saat perbandingan mol SO3 dan O2 = 2 : 3, derajat disosiasi SO3 adalah…
1
A.
4

Zainal “Mr.Z” Abidin 37


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

1
B.
3
1
C.
2
2
D.
3
3
E.
4

74. SNMPTN 2009


Reaksi CO(g) + H2O(g) ⇌ CO2(g) + H2(g) digunakan oleh industri sebagai sumber hidrogen. Nilai Kc
untuk reaksi ini pada suhu 500oC adalah 4. Pada temperatur tersebut, nilai Kp adalah…
A. 1
B. 2
C. 4
D. 6
E. 8

75. UMPTN 1997


Harga K untuk reaksi kesetimbangan: 2SO2(g) + O2(g) ⇌ 2SO3(g) adalah 25, maka pada kondisi yang
1 1
sama, harga untuk reaksi: SO3(g) ⇌ SO2(g) + O2(g) adalah…
2 2
1
A.
3
1
B.
5
1
C.
7
1
D.
9
1
E.
25

76. UMPTN 1993


Jika tetapan kesetimbangan Kc, bagi reaksi: A + B ⇌ C dan bagi reaksi 2A + D ⇌ C berturut-turut,
yaitu 4 dan 8, maka tetapan kesetimbangan Kc bagi reaksi C + D ⇌ 2B adalah…
1
A.
2
B. 2
C. 8
D. 12
E. 24

77. UMPTN 1996


Reaksi kesetimbangan berikut yang tidak mengalami pergeseran jika volumnya diperbesar adalah…
A. N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)
B. PCl5(g) ⇌ PCl3(g) + Cl2(g)
C. CO(g) + H2O(g) ⇌ CO2(g) + H2(g)
D. N2O4(g) ⇌ 2NO2(g)
E. 2SO2(g) + O2(g) ⇌ 2SO3(g)

78. UMPTN 2000


Cara pembuatan SO3 dapat melalui reaksi: 2SO2(g) + O2(g) ⇌ 2SO3(g) H = 188 kJ mol-1 (Ar O = 16,
S = 32). Pernyataan yang benar untuk reaksi tersebut adalah…
(1) 320 gram SO2 menghasilkan 400 gram SO3

Zainal “Mr.Z” Abidin 38


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

(2) SO3 bertambah jika suhu dinaikkan


(3) jika tekanan diperbesar kesetimbangan bergeser ke kanan
(4) produk SO3 dapat diperbanyak dengan penambahan katalis

79. SBMPTN 2017-133


Reaksi kesetimbangan gas SO3,NO, SO2 dan NO2 dalam wadah tertutup adalah sebagai berikut.
SO3(g) + NO(g) ⇌ SO2(g) + NO2(g)
Pada temperature tertentu, dalam keadaan kesetimbangan tekanan parsial gas SO3 dan NO
masing-masing adalah 1 atm, sedangan tekanan parsial gas SO2 dan NO2 masing-masing adalah
2 atm. Kesetimbangan tersebut...
A. Tidak bergeser jika tekanan parsial SO2 dan NO masing-masing dikurangi 0,5 atm.
B. Bergeser ke kanan jika tekanan parsial SO2 dan NO masing-masing dikurangi 0,5 atm
C. Bergeser ke kiri jika tekanan parsial SO2 dan NO masing-masing dikurangi 0,5 atm
D. Bergeser ke kiri jika tekanan parsial SO2 dan NO masing-masing ditambah 0,5 atm
E. Tidak bergeser jika tekanan parsial SO2 dan NO masing-masing ditambah 0,5 atm.

Larutan

Teori Asam-Basa

Sifat :
Asam = jika pH nya kurang dari 7, memerahkan lakmus biru
Basa = jika pH nya lebih dari 7, membirukan lakmus merah
Netral = jika pH nya sama dengan 7, warna lakmus tetap

Teori Asam Basa Arrhenius


Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air melepaskan ion H+.
Contoh: HCl dapat terurai menjadi ion H+ dan Cl− di dalam air
Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air melepaskan ion OH−.
Contoh: NaOH merupakan senyawa ionik yang terdisosiasi menjadi ion Na+ dan OH− ketika
dilarutkan dalam air.

Teori Asam Basa Bronsted – Lowry

Menurut Bronsted-Lowry, suatu zat pemberi proton disebut asam dan zat penerima proton disebut
basa. Suatu asam setelah melepas proton, akan membentuk basa konjugasi dari asam tersebut.
Suatu basa setelah menerima proton, akan membentuk asam konjugasi dari basa tersebut.
Pasangan asam-basa tersebut dikenal dengan istilah asam-basa konjugasi.
Asam = donor proton/ H+ (lebih 1 H+ dari pasangannya)
Basa = akseptor proton/ H+ (kurang 1 H+ dari pasangannya)
Contoh:

Dalam contoh di atas,


Pasangan asam basa konjugasinya adalah: H2O dan OH- serta NH3 dan NH4+

Zainal “Mr.Z” Abidin 39


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Teori Asam Basa Lewis

Pada tahun 1923, G. N. Lewis mengemukakan teori asam basa yang lebih luas dibanding kedua teori
sebelumnya dengan menekankan pada pasangan elektron yang berkaitan dengan struktur dan
ikatan. Menurut definisi asam basa Lewis,
Asam adalah akseptor pasangan elektron.
Basa adalah donor pasangan elektron.

Sebagai contoh, reaksi antara BF3 dan NH3 merupakan reaksi asam–basa, di mana BF3 sebagai asam
Lewis dan NH3 sebagai basa Lewis. NH3 memberikan pasangan elektron kepada BF3 sehingga
membentuk ikatan kovalen koordinasi antara keduanya.

Konsep pH

Konsentrasi
massa zat
% zat  x 100%
massa campuran

mol terlarut gram terlarut 1000 10 x % x ρ


Molaritas  M   x 
Liter Larutan Mr terlarut mL Larutan Mr
mol terlarut gram terlarut 1000 % 1000
molalitas  m   x  x
Kg pelarut Mr terlarut gram terlarut Mr terlarut 100 - %
mol terlarut
Fraksi mol terlarut (Xt) 
mol terlarut  mol pelarut
mol pelarut
Fraksi mol pelarut (Xp) 
mol terlarut  mol pelarut
Xt + Xp = 1

Pengenceran = M1 x V1 = M2 x V2

(M1 x V1)  (M2 x V2)  (M3 x V3)  dst


Molaritas Campuran 
V1  V2  V3  dst

Penentuan pH Larutan dengan indikator


No. Indikator Trayek pH Warna
1. Metil merah 4,2-6,3 Merah-kuning
2. Metil jingga 3,1-4,4 Merah-kuning
3. Fenolftalein 8,3-10,0 Tidak berwarna-merah
4. Bromtimol biru 6,0-7,6 Kuning-biru
5. Timol hijau 1,2-2,8 Kuning-biru

Zainal “Mr.Z” Abidin 40


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

6. Lakmus 4,5-8,3 Merah-biru


7. Bromkresol hijau 3,8-5,4 Kuning-biru
8. Bromkresol ungu 5,2-6,8 Kuning-ungu
9. Alizarin kuning 10,1-12,0 Kuning-merah

Ingat!
Jika warna kanan → Pakai angka kanan, arah ke kanan (≥ pH kanan)
Contoh : Metil merah, warna kuning, artinya pH ≥ 6,3
Jika warna kiri → Pakai angka kiri, arah ke kiri (≤ pH kiri)
Contoh : Metil merah, warna merah, artinya pH ≤ 4,2
Jika warna diantaranya → pH nya diantara pH trayek indikator
Contoh : Metil merah, warna jingga/ orange, artinya pH nya diantara 4,2-6,3

Titrasi = Penetralan
mol H+ = mol OH-
M asam x V asam x jml H+ = M basa x V basa x jml OH-

“Jika titrasinya lebih dari sekali, maka volume larutannya harus dirata-ratakan”

Grafik yang menyatakan perubahan pH pada titrasi asam-basa atau sebaliknya disebut kurva titrasi.
Bentuk kurva titrasi bergantung pada kekuatan asam dan basa yang direaksikan.

1. Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat

2. Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat

3. Titrasi Basa Lemah dengan Asam Kuat

Zainal “Mr.Z” Abidin 41


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

KONSEP pH Larutan
Asam Kuat : HCl, HBr, HI, HNO3, dan H2SO4 (Cara Hafal : Charles, Bronson, Idaman, Nitrat dan
Sulfat)
Asam Lemah : (Selain asam kuat di atas, biasanya ada Ka). Contoh : CH3COOH, HCOOH, HF,
H2CO3, H3PO4, H2C2O4, HMnO4 dsb)
Basa Kuat : LiOH, NaOH, KOH, RbOH, CsOH, Ca(OH)2, Sr(OH)2, dan Ba(OH)2 .(Cara Hafal :
Libur, Nanti, Kita, Robohkan, Csnya, Cacing, Seret, Banget)
Basa Lemah : (Selain basa lemah di atas, biasanya ada Kb). Contoh : NH3(aq) , NH4OH, Al(OH)3 ,
Zn(OH)2, Mg(OH)2, dsb.
Garam : (Sisa basa + sisa asam). Contoh: CH3COONa, CH3COOK, CH3COONH4, (CH3COO)2Ca,
HCOONa, HCOOK, (HCOO)2Ca, NH4Cl, (NH4)2SO4, dsb
Untuk Asam + Basa anda harus menghitung mol H+ dan mol OH- nya dulu, kemudian tentukan :
- Sisa lemah (asam/basa) → Larutan Penyangga / Buffer
- Tak ada sisa → Hidrolisis/ garam
- Sisa Kuat (asam/basa) → Asam/ basa kuat

Rumus pH Asam dan basa:


Larutan Jenis Rumus Keterangan
Asam Asam Kuat [H+] = Ma x a Ma = Molaritas asam
Asam Lemah Ka.Ma atau [H+] = α . Ma a = jml H+ tiap molekul
[H+] = Ka = Tetapan asam
α = derajat ionisasi asam
Basa Basa Kuat [OH-] = Mb x b Mb = Molaritas basa
Basa Lemah Kb.Mb atau [OH-] = α . Mb b= jml OH- tiap molekul
[OH-] = Kb = Tetapan basa
α = derajat ionisasi basa
Keterangan:
mol terlarut gram terlarut 1000
Molaritas (M) = = x
Liter Larutan Mr terlarut mL Larutan

Larutan Penyangga

Larutan Penyangga terbentuk dari = asam / basa lemah + garamnya atau asam + basa sisa
asam/basa lemah. Larutan penyangga mempunyai sifat : pH nya konstan jika ditambah sedikit
asam/ basa/ air (diencerkan) BIASANYA: selisih 0,1-0,2 dari pH awal

Rumus :
Larutan Jenis Rumus Keterangan
mol asam Ka = Tetapan asam
Asam Lemah + Penyangga [H  ]  Ka a = jml asam lemah pd
Garamnya asam mol garam x a garamnya

mol basa Kb = Tetapan basa


Basa Lemah + Penyangga [OH  ]  Kb b = jml basa lemah pd
Garamnya basa mol garam x b garamnya

Sisa Asam mol H - mol OH- mol H+ = Ma x Va x Jml H+


Asam + Basa Lemah [H  ]  Ka mol OH- = Mb x Vb x Jml OH-
mol OH-

Zainal “Mr.Z” Abidin 42


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Larutan Jenis Rumus Keterangan


(Penyangga
Asam)
Sisa Basa mol H+ = Ma x Va x Jml H+
Lemah mol OH- - molH mol OH- = Mb x Vb x Jml OH-
[OH  ]  Kb
(Penyangga mol H
Basa)

Kurva Titrasi Penyangga Asam Lemah yang dititrasi oleh Basa Kuat :

Kegunaan Larutan Penyangga


Dalam keseharian, larutan penyangga ini sangat bermanfaat buat hal-hal sebagai berikut.
1. Menjaga kadar pH cairan dalam organ tubuh (intra sel dan ekstra sel), terutama pada ginjal.
Pada ginjal terjadi ekskresi ion H+ dari asam dihidrogen fosfat (H2PO4-) dengan basa
monohidrogen fosfat (HPO42-).
2. Menjaga ph plasma darah supaya stabil berada pada kisaran 7,45. Larutan ini terjadi antara ion
HCO3- dan Na+.
3. Menjaga kadar asam basa pada makanan olahan nan dikemas dalam kaleng. Kadar ph nan
terjaga membuat makanan kaleng tersebut jadi tak mudah rusak. Larutan penyangga ialah
antara asam benzoate dan natrium benzoate.
4. Menjaga kadar pH pada sampo spesifik bayi. Rambut bayi dan balita lebih halus jika
dibandingkan dengan rambut orang dewasa. Kelenjar minyak pada kulit kepala bayi juga belum
bisa berfungsi secara sempurna. Maka, diperlukan produk pencuci rambut atau shampo yang
mengandung sedikit bahan aktif atau kimia dan dengan pH yang seimbang. Shampo dengan pH
seimbang itu juga tak pedih di mata sehingga kondusif buat kulit kepala dan paras bayi. Protein
keratin ialah protein penyusun rambut nan memiliki ikatan kimia hydrogen dan disulfide. Ikatan
keduanya akan putus jika pH pada produk sampo terlalu kurang atau lebih dari 4,6 dan 6,0.
Larutan ini berfungsi menyesuaikan dengan pH yang dimiliki rambut.
5. Asam sitrat sebagai larutan penyangga pada buah. Fungsi asam sitrat ini ialah sebagai bahan
pengawet nan alami dan kondusif serta buat menambah rasa masam pada makanan dan
minuman olahan. Asam sitrat pada siklus metabolisme pada hampir setiap makhluk hayati nan
berfungsi sebagai zat antioksidan. Asam sitrat dalam global industri sering dipakai dalam
pembuatan zat pembersih permukaan barang-barang rumah tangga.

Zainal “Mr.Z” Abidin 43


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

6. Larutan penyangga nan berfungsi menstabilkan kadar pH juga dapat membantu kerja enzim
sebagai katalis dalam tubuh manusia. Enzim nantinya akan membantu laju reaksi kimia pada
suhu eksklusif dalam metabolisme manusia.
7. Natrium asetat merupakan larutan penyangga nan bisa menetralkan asam sulfat dari buangan
pabrik berupa limbah. Kegunaan lainnya dalam global industri ialah sebagai penyangga
bersama-sama dengan asam klorida.
8. Sodium cacodylate ialah larutan nan dipakai dalam pelaksanaan mikroskop elektron. pH yang
baik buat alat dalam global medis dan biologi ini berada pada kisaran 5 ,0 - 7,4.
9. Larutan penyangga juga sangat krusial dalam pengolahan limbah dengan proses anaerob. Proses
anaerob sendiri melalui tiga termin yaitu proses hidrolisis, proses pembentukan asam, dan
proses pembentukan metana. Dalam proses pembentukan metana, penambahan buffer
dimanfaatkan agar pH-nya tetap 7.

Hidrolisis

Hidrolisis adalah reaksi peruraian suatu garam dalam air. Reaksi hidrolisis terjadi antara
ion-ion garam dengan air sehingga ion - dan ion + dari garam bereaksi dengan air membentuk asam
dan basa asalnya.

Garam dari
Contoh NH4Cl
Reaksi Hidrolisis NH4+ + H2O →NH4OH + H+
Jenis Hidrolisis Hidrolisis sebagian/ parsial
Sifat Asam=Basa Asam, memerahkan Lakmus, pH< 7
Rumus  Kw
Asam Kuat + Basa Lemah [H ]  x [Mgaram] x b atau
Kb
[H  ]  Kh x [Mgaram] x b
Kw
Kh 
Kb
Contoh NaCl
Reaksi Hidrolisis -
Asam Kuat + Basa Kuat Jenis Hidrolisis Tak Mengalami
Sifat Asam=Basa Netral, pH=7, warna Lakmus tetap
Rumus -
Contoh CH3COONa
Reaksi Hidrolisis CH3COO- + H2O → CH3COOH + OH-
Jenis Hidrolisis Hidrolisis sebagian/ parsial
Sifat Asam=Basa Basa, membirukan Lakmus, pH > 7
Rumus Kw
Asam Lemah + Basa Kuat [OH  ]  x [Mgaram]x a atau
Ka
[OH ]  Kh x [Mgaram]x a
Kw
Kh  .
Ka

Contoh CH3COONH4
Asam Lemah + Basa Lemah
Reaksi Hidrolisis CH3COO- + H2O → CH3COOH + OH-

Zainal “Mr.Z” Abidin 44


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

NH4+ + H2O →NH4OH + H+


Jenis Hidrolisis Hidrolisis total/ sempurna
Sifat Asam=Basa Jika:
Ka>Kb, bersifat asam
Ka<Kb, bersifat basa
Ka=Kb, bersifat netral
Rumus Ka
[H ]  x Kw
Kb
Kw
Kh 
Ka x Kb

Ksp (Tetapan Hasil Kali Kelarutan)


Hasil kali kelarutan adalah hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan jenuh garam yang sukar
larut dalam air. Nilai Ksp untuk elektrolit sejenis semakin besar, menunjukkan semakin mudah
larut.
Kelarutan (s) merupakan konsentrasi maksimum zat terlarut. Atau kemampuan maksimum dapat
larut. Hubungan kelarutan dan hasil kali kelarutan sebagai berikut.
Ksp = Xx Yy (s)x+y
Ksp
s  x y , untuk membandingkan harga kelarutan gunakan rumus : s  10n/(x y)
x
x y y
Keterangan:
s = kelarutan (mol L-1)
x = jumlah kation dari elektrolit
y = jumlah anion dari elektrolit
n = pangkat harga Ksp
Jika diketahui konsentrasinya, berlaku:
AxBy → xAy+ + yBx- → Ksp AxBy = [Ay+]x[Bx-]y
Contoh :
AgCl →Ag+ + Cl- maka rumus Ksp AgCl = [Ag+] [Cl-]
CaCl2 →Ca + 2Cl
2+ - maka rumus Ksp CaCl2 = [Ca2+] [Cl-]2
Mg(OH)2 →Mg + 2OH
2+ - maka rumus Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH-]2
Ca3(PO4)2 → 3Ca2+ + 2PO43- maka rumus Ksp Ca3(PO4)2 = [Ca2+]3 [PO43-]2
Untuk memperkirakan suatu campuran menghasilkan endapan atau tidak, perlu diperhatikan
sebagai berikut.
a. Jika harga [Ay+]x[Bx-]y = Ksp AxBy , larutan tepat jenuh (tidak terjadi pengendapan).
b. Jika harga [Ay+]x[Bx-]y < Ksp AxBy, larutan belum jenuh (tidak terjadi pengendapan).
c. Jika harga [Ay+]x[Bx-]y > Ksp AxBy, larutan lewat jenuh (terjadi pengendapan).

Sifat Koligatif Larutan

Sifat koligatif larutan bergantung pada zat terlarut dalam larutan yang dinyatakan sebagai
konsentrasi. Konsentrasi yang digunakan pada sifat koligatif
RUMUS
SIFAT KOLIGATIF NON ELEKTROLIT ELEKTROLIT
Kenaikan Titik Didih Larutan (ΔTb) ΔTb = Kb . m ΔTb = Kb . m.i
Penurunan Titik Beku Larutan (ΔTf) ΔTf = Kf . m ΔTf = Kf . m.i

Zainal “Mr.Z” Abidin 45


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Penurunan Tekanan Uap Larutan ΔP = X ter . Po ΔP = X ter . Po .i


(ΔP)
Tekanan Osmosis (π) π = M.R.T π = M.R.T . i

Keterangan:
mol gram 1000 % 1000
m = molalitas = = x = x
Kg Pelarut Mr p Mr (100 - %)
mol ter
X ter = Fraksi mol zat terlarut =
mol ter  mol pel
mol pel
X pel = Fraksi mol zat pelarut =
mol ter  mol pel
X ter + X pel = 1

Kf = tetapan titik beku molal pelarut


Kb = tetapan titik didih molal pelarut
Po = tekanan uap jenuh pelarut
P = tekanan uap jenuh larutan
R = tetapan gas = 0,082 lt atm mol-1 K-1
T = suhu = dalam satuan Kelvin (K) = oC + 273
i = faktor van’t Hoff = 1 + {(n-1)α}
α = derajat dissosiasi
n = jumlah ion
contoh:
NaCl →Na+ + Cl- , maka jumlah n = 2
MgCl2 →Mg2+ + 2Cl- , maka jumlah n = 3
CaCO3 → Ca2+ + CO32- , maka jumlah n = 2
Na2CO3 → 2Na+ + CO32- , maka jumlah n = 3
Al2(CO3)3 → 2Al3+ + 3CO32- , maka jumlah n = 5

Rumus tambahan
P = X pel . Po ;
ΔP = Po - P
ΔTb = Tb lar – Tb pel ;
ΔTf = Tf pel – Tf lar
Tf pelarut air = 0oC
Tb pelarut air = 100oC

Jika ditunjukkan gambar/tabel ditanyakan tekanan uap atau titik didih atau tekanan osmosis
yang paling besar/kecil gunakan logika rumus berikut:
Sifat Koligatif larutan Cari Harga
jumlah pelarut
Tekanan uap larutan (P); terbesar ; yang terbesar
jumlah pelarut  jumlah terlarut
jumlah terlarut
Titik didih larutan (Tb); terbesar ; yang terbesar
jumlah pelarut
jumlah terlarut
Titik beku larutan (Tf); terbesar ; yang terkecil
jumlah pelarut

Zainal “Mr.Z” Abidin 46


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

mol terlarut jumlah terlarut


atau ; yang
Tekanan osmosis (π) besar liter larutan jumlah pelarut  jumlah terlarut
terbesar

DIAGRAM PT

Keterangan :
LR = titik beku pelarut
KS = titik beku larutan
MR = titik didih pelarut
NS = titik didih larutan
KL = ΔTf
MN = ΔTb

PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


SIFAT KOLIGATIF LARUTAN PENERAPAN
Penurunan Titik Beku Larutan • Membuat Campuran Pendingin
• Antibeku
• Pencairan Salju di Jalan Raya
• Penentuan Massa Molekul Relatif
Kenaikan Titik Didih Larutan • Penyulingan komponen-komponen minyak bumi
Tekanan Osmotik • Membuat cairan Fisiologi
• Desalinasi Air larut melalui Osmosis balik
• memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas
ke lingkungan bebas
• Mengontrol Bentuk Sel
• Mesin Cuci Darah
• Pengawetan Makanan
• Membasmi Lintah
• Penyerapan Air oleh Akar Tanaman (naiknya air dari tanah
melalui akar ke seluruh bagian tanaman)
Penurunan Tekanan Uap • kolam apung.
Larutan • tingginya kadar garam di laut mati

SOAL STANDAR SBMPTN

80. UMPTN-1997-Rayon C
Dari 1 gram NaOH (Mr = 40) akan dihasilkan larutan NaOH 0,25 M sebanyak…
A. 50 mL D. 150 mL
B. 100 mL E. 200 mL
C. 125 mL

81. UMPTN-2000-Rayon A

Zainal “Mr.Z” Abidin 47


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Konsentrasi larutan HCI yang diperoleh dengan mencampurkan 150 mL HCI 0,2 M dan 100 mL
HCI 0,3 adalah…
A. 0,20 M D. 0,50 M
B. 0,24 M E. 0,60 M
C. 0,30 M

82. SSC File


Sebanyak 250 mL asam asetat (CH3COOH) 0,5 M ditambah 500 mL asam yang sama dari 0,25 M
dan kemudian ditambah 250 mL air, maka molaritas asamnya akan menjadi
A. 0,10 D. 0,25
B. 0,15 E. 0,50
C. 0,20

83. UMPTN-1998-Rayon A
Massa jenis suatu larutan CH3COOH 5,2 M adalah 1,04 g/mL. Jika Mr CH3COOH = 60, konsentrasi
larutan ini dinyatakan dalam % berat asam asetat adalah….
A. 18% D. 36%
B. 24% E. 40%
C. 30%

84. UMPTN-2001-Rayon A
Massa jenis H2SO4 pekat 49% m/m adalah 1,3 kg/L (Mr H2SO4 = 98). Untuk memperoleh
260 mL H2SO4 0,05 M diperlukan H2SO4 pekat sebanyak…
A. 6mL D. 3 mL
B. 5 mL E. 2 mL
C. 4mL

85. UMPTN 1998


Fraksi mol suatu larutan metanol CH3OH dalam air 0,50. Konsentrasi metanol dalam larutan ini
dinyatakan dalam persen berat adalah…
A. 50%
B. 60%
C. 64%
D. 75%
E. 80%

86. UMPTN-2000-Rayon C
Pernyataan yang benar untuk reaksi:
(CH3)2NH(aq) + H2S(aq) ⇌ (CH3)2NH2+( aq) + HS-(aq)
adalah
(1) (CH3)2NH merupakan basa konjugasi dari H,S
(2) (CH3)2NH2+ bersifat asam
(3) H2S merupakan asam konjugasi dari (CH3)2NH2+
(4) HS- bersifat basa

87. SNMPTN-2009-W-I
Larutan berikut yang memiliki pH sama dengan CH3COOH 0,1 M (Ka = 10-5) adalah…
A. larutan HCI 0,3 M yang diencerkan sepuluh kali
B. larutan HCI 0,2 M yang diencerkan sepuluh kali

Zainal “Mr.Z” Abidin 48


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

C. larutan HCI 0,2 M yang diencerkan seratus kali


D. larutan HCI 0,1 M yang diencerkan sepuluh kali
E. larutan HCI 0,1 M yang diencerkan seratus kali

88. SPMB 2003


Suatu asam lemah HA 1 × 10-2 M mempunyai pH = 4,0. Nilai pKa asam HA tersebut adalah…
F. 4,9
G. 6,0
H. 7,0
I. 8,0
J. 10,0

89. UMPTN-1994-Rayon A
Larutan dengan pH = 12 dibuat dengan melarutkan x gram NaOH (Mr = 40) dalam air sampai 500
mL. Besarnya x adalah…
A. 4,0 D. 0,4
B. 2,0 E. 0,2
C. 1,0

90. SBMPTN 2016- 251


pH larutan yang mengandung 0,25 M HC2H3O2 (Ka = 10-5) dan 0,75 M NaC2H302 adalah ...
A. 5 + log3 D. 9 – log3
B. 5 – log3 E. 6
C. 9 +log 3

91. UMPTN 1999


Campuran larutan berikut ini yang dapat membentuk larutan penyangga adalah…
(1) 100 mL CH3COOH 0,1 M dan 100 mL NaOH 0,2 M
(2) 100 mL CH3COOH 0,2 M dan 100 mL NaOH 0,1 M
(3) 100 mL CH3COOH 0,2 M dan 100 mL NaOH 0,2 M
(4) 100 mL CH3COOH 0,1 M dan 50 mL NaOH 0,1 M

92. UMPTN 2001


Suatu larutan penyangga yang terdiri dari campuran CH3COOH 0,01 M (Ka = 10-5) dan CH3COONa
0,1 M, mempunyai pH = 6. Perbandingan volum CH3COOH dan CH3COONa adalah…
A. 1 : 1
B. 1 : 10
C. 100 : 1
D. 10 : 1
E. 1 : 100

93. UMPTN 2001


Larutan 100 mL HCN 0,14 M dicampur dengan 70 mL NaOH 0,1 M, maka…(Ka = 10-9)
(1) reaksi yang terjadi: HCN + NaOH → NaCN + H2O
(2) larutan NaOH merupakan pereaksi pembatas
(3) larutan yang terjadi bersifat larutan penyangga
(4) pH larutan = 9

94. UMPTN 2001

Zainal “Mr.Z” Abidin 49


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Perbandingan volum dari campuran larutan NH3 0,1 M dan larutan HCl 0,1 M agar menghasilkan
larutan penyangga dengan pH = 9 adalah…(Kb NH3 = 1 × 10-5)
A. 1 : 1
B. 2 : 1
C. 1 : 2
D. 2 : 3
E. 3 : 2

95. SBMPTN 2016-226


Asam hipoklorit (HCIO) memiliki Ka = 2 x 10-8. Bila 100 mL larutan asam hipoklorit 0,1 M
direaksikan dengan 100 mL larutan NaOH 0,05 M, maka pH akhir larutan adalah ...
A. 4 + log 5 D. 8 – log 2
B. 6 – log 2 E. 10 + log 5
C. 6 + log 2

96. SBMPTN 2017-133


[HOBr]
Asam hipobromit (HOBr) adalah asam lemah dengan Ka = 10-9. Perbandingan dalam
[OBr  ]
larutan NaOBr pada pH = 10 adalah ....
A. 10-5 D. 10-1
B. 10 -4 E. 10
C. 10-2

97. SBMPTN 2016-237


Sebanyak 400 mL larutan asam hipobromit (Ka = 10-9) dicampur dengan 100 mL larutan
KOH. Konsentrasi larutan asam adalah dua kali konsentrasi larutan basa. Campuran kedua larutan
tersebut mempunyai pH ....
A. 9 – log 2 (D)9 + log7
B. 9 + log2 (E)8 + log2
C. 9 – log 7

98. SBMPTN 2015-508


Asam oksalat adalah asam berbasa dua. Sebanyak 10 mL larutan asam oksalat diencerkan
dengan air sampai volumenya 100 mL. Larutan ini digunakan untuk menitrasi 20 mL larutan
NaOH 0,2M dengan indikator bromtimol biru. Bila titik akhir titrasi diperoleh saat volume asam
oksalat mencapai 25mL, maka kosentrasi larutan asam oksalat awal adalah ...
A. 0,08 M D. 1,60M
B. 0,40 M E. 3,20 M
C. 0,80 M

99. SIPENMARU-1986
Larutan 40 mL NaOH 0,1 M dicampurkan dengan 60 mL larutan HCI 0,05 M. Untuk menetralkan
campuran ini dibutuhkan H2S04 0,05 M sebanyak…
A. 20 mL D. 5mL
B. 15 mL E. 1 mL
C. 10 mL

100. SPMB-2005-Regional I, II, III


Berapakah pH larutan yang diperoleh dengan mencampurkan 50 mL HN03 0,2 M dan 50 mL

Zainal “Mr.Z” Abidin 50


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

KOH 0,4 M?
A. 2 D. 10
B. 5 E. 13
C. 7

101. SPMB-2006-Regional III


Percampuran dua larutan berikut menghasilkan larutan dengan pH sama dengan 7.
(1) 100 mL H2SO4 0,1 M dan 100 mL Ca(OH)2 0,1 M
(2) 100 mL H2SO4 0,1 M dan 100 mL Ca(OH)2 0,2 M
(3) 100 mL H2SO4 0,2 M dan 100 mL Ca(OH)2 0,2 M
(4) 100 mL H2SO4 0,2 M dan 100 mL Ca(OH)2 0,1 M

102. SNMPTN-2011-591
Diketahui reaksi berikut:
B(OH)3(aq) + H2O(1) ⇌ B(OH)4-(aq) + H+(aq) Kc=10-9
pH yang dimiliki larutan B(OH)3 0,001 M dalam air adalah ....
A. 3 - log 3 D. 9
B. 3 E. 11 + log 3
C. 6

103. SPMB-2006-Regional II
Garam berikut yang akan mempunyai pH < 7 jika dilarutkan dalam air adalah….
(1) NH4CN (3) KNO3
(2) CH3COONa (4) NH4NO3

104. SPMB/2006/Regional III


Larutan di bawah ini yang dapat mengubah lakmus merah menjadi biru adalah
A. CH3COONa D. NH4CN
B. CH3COONH4 E. Na2SO4
C. Al2(SO4)3

105. SNMPTN-2012-484
Suatu larutan dibuat dengan cara mencampur 50 mL asam barbiturat (HC4H3N2O3) 0,02 M (Ka = 1 x
10-4) dan 50 mL NaOH 0,02 M. pH larutan yang dihasilkan adalah ....
A. 6 D. 10
B. 8 E. 12
C. 9

106. SNMPTN-2012-531
Tetapan hidrolisis suatu garam yang diperoleh dari asam lemah dan basa kuat adalah 1,0 x 10-10.
Nilai pH larutan 0,01 M garam tersebut adalah…
A. 6 D. 11
B. 8 E. 12
C. 10

107. SNMPTN-2012-883
Larutan KBrO 0,064 M (Ka HBrO = 6,4 10-9) mempunyai pH ....
A. 3,5 D. 10,5
B. 5,0 E. 11,5

Zainal “Mr.Z” Abidin 51


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

C. 8,5

108. SBMPTN-2013-134
Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan asam lemah dengan Ka = 6,0 x 10-5. Konsentrasi asam
benzoat yang terdapat dalam larutan yang dibuat dengan melarutkan 0,015 mol C6H5COONa ke
dalam 100 mL air adalah ....
A. 2,0 x 10-5 M D. 2,5 x 10-8 M
B. 5,0 x 10-6 M E. 1,6 x 10-9 M
C. 4,0 x 10-7 M

109. SBMPTN-2014-523
Jika 0,84 gram NaHCO3 (Mr = 84) dilarutkan di dalam 10 mL air, kemudian 1 mL larutan tersebut
diambil dan diencerkan dengan air hingga 100 mL, maka pH larutan setelah pengenceran adalah ....
(Diketahui Ka1 H2CO3 = 10-5, Ka2 H2CO3 = 10-11)
A. 8 D. 9,5
B. 8,5 E. 10
C. 9

110. UMPTN-1998-Rayon A
Pada suhu tertentu 0,350 g BaF2 (Mr = 175) melarut dalam air murni membentuk 1 L larutan
jenuh. Hasil kali kelarutan BaF2 pada suhu ini adalah…
A. 1,7 x 10-2 D. 3,2 x 10-9
B. 3,2 x 10 -6 E. 4,0 x 10-9
C. 3,2 x 10 -8

111. SIPENMARU-1987
Kelarutan PbSO4 dalam air adalah 1,4 x 10-4 M pada suhu sekitar 30°C. Bila dilarutkan dalam K2SO4
0,05 M kelarutan PbSO4 menjadi….
A. 1,0 . 10-8 M D. 1,2 . 10-5 M
B. 0,2 . 10-6 M E. 1,4 . 10-4 M
C. 0,4 . 10-6 M

112. SIPENMARU-1980
Tetapan hasil kali kelarutan magnesium hidroksida adalah 2 x 10-11. Jika pH dari suatu MgCl2
dengan konsentrasi 2 x 10-3 molar dinaikkan maka akan mulai terjadi endapan pada pH
A. 8 D. 11
B. 9 E. 12
C. 10

113. UMPTN-1995-Rayon A
Garam dengan kelarutan paling besar adalah….
A. AgCl, Ksp = 10-10
B. AgI, Ksp = 10-16
C. Ag2CrO4, Ksp = 3,2 x 10-12
D. Ag2S, Ksp = 1,6 x 10-49
E. Ag2C2O4, Ksp = 1,1 x 10-11

114. SPMB-2007-350
Jika Ksp perak sulfat adalah a maka kelarutan dalam air adalah…

Zainal “Mr.Z” Abidin 52


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

A. a3 D. (¼ a)3
B. ½ a3 E. (¼ a)1/3
C. ¼ a3

115. SBMPTN-2014-523
Kelarutan MgCO3 dalam air dapat ditingkatkan dengan menambahkan HCl ke dalam larutan.
SEBAB
Dalam larutan ion Mg2+ bereaksi dengan ion Cl- membentuk MgCl2.

116. SBMPTN 2017-133


Pada temperature tertentu, Ksp PbSO4 dan PbI2 berturut-turut adalah 1,6 x 10-8 dan 7,1 x 10-9.
Pada temperature tersebut...
A. PbSO4 lebih mudah larut dibandingkan PbI2
B. Diperlukan lebih banyak SO4- daripada I- untuk mengendapkan Pb2+ dari dalam larutan.
C. Kelarutan PbSO4 sama dengan kelarutan PbI2
D. Kelarutan PbSO4 lebih besar daripada kelarutan PbI2
E. Kelarutan PbI2 lebih besar daripada kelarutan PbSO4

117. SBMPTN 2016-251


Sebanyak 0,05 mol garam X terdisosiasi sempurna dalam 100 g air mempunyai kenaikan
titik didih yang sama dengan larutan 0,1 mol NaCl dalam 100 g air. Bila NaCl terdisosiasi
sempurna dalam air, maka faktor van Hoff garam X adalah ...
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3

118. SBMPTN 2016-226


Suatu larutan dibuat dengan mencampurkan kalium klorida, KCl (Mr = 74) dan 0,05 mol
magnesium klorida (MgCl2) dalam 500 gram air. Massa KCl yang dicampurkan agar larutan
membeku pada suhu yang sama dengan larutan 90 gram glukosa (Mr = 180) dalam 1 kg air
adalah...
A. 4,5 g D. 1,8 g
B. 3,7 g E. 0,9 g
C. 2,7 g

119. SBMPTN 2017-133


Sebanyak 14 g elektrolit kuat A2X yang dilarutkan dalam 1 L air pada 27°C mempunyai
tekanan osmosis 7 atm (R = 0,082 L. atm.mol-1.K-1). Mr A2X adalah ...
A. 49,2 D. 147,6
B. 70,0 E. 210,8
C. 140,0

120. SBMPTN 2015-508


Diketahui tetapan penurunan titik beku molal air adalah 1,86. Sebanyak 14,6 g NaCl (Mr = 58,5)
dilarutkan dalam 250 g air dan 40,4 CaBr2 (Mr = 202) dilarutkan dalam 500 g air. Kedua senyawa
tersebut terionisasi sempurna dalam air. Perbandingan ΔTf kedua larutan tersebut adalah ...
A. 5/2 D. 2/5
B. 5/3 E. 1/3
C. 2/3

Zainal “Mr.Z” Abidin 53


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

121. SMBPTN-2014-523
Urea 0,1 mol (zat non elektrolit) dan 0,1 mol garam LX dengan derajat ionisasi 0,5 masingmasing
dilarutkan dalam 1 liter air (ρ air = 1 g/mL). Jika kenaikan titik didih larutan urea adalah T°C,
maka kenaikan titik didih larutan garam LX adalah ....
A. 1,5 T°C D. 3 T°C
B. 2 T°C E. 3,5 T°C
C. 2,5 T°C

Koloid
Jenis-Jenis Koloid
Fase Fase
No Nama Contoh
Terdispersi Pendispersi
1 Padat Gas Aerosol Asap, debu di udara
2 Padat Cair Sol Cat, tinta, sol emas
3 Padat Padat Sol padat Batuan berwarna, gelas berwarna
4 Cair Gas Aerosol cair Kabut, awan, obat nyamuk
5 Cair Cair Emulsi Susu, santan, krim tangan
6 Cair Padat Emulsi padat Jelly, keju, mentega
7 Gas Cair Buih Krim kocok, buih sabun
8 Gas Padat Buih padat Styrofoam, karet busa

Penerapan Koloid dalam kehidupan sehari-hari


SIFAT KOLOID Pengertian PENERAPAN
Gerak Brown Gerak Brown adalah Gerak Brown yang paling mudah dipahami adalah
gerakan partikel pada susu. Apabila susu didiamkan untuk waktu
koloid dengan beberapa lama, tidak akan didapati endapan.
lintasan lurus dan
arah yang acak.
Adsorpsi Adsorpsi adalah • penyembuhan sakit perut (yang disebabkan oleh
peristiwa bakteri patogen) dengan norit;
penyerapan muatan • penjernihan air dengan tawas;
oleh permukaan- • pencelupan serat wol pada proses pewarnaan;
permukaan partikel • penjernihan/ pemutihan air tebu pada
koloid. pembuatan gula.
• Penghilangan bau badan dengan deodoran
Koagulasi Koagulasi adalah • Pembuatan/ pengolahan Lateks
peristiwa • Pembentukan Delta
penggumpalan • proses penggumpalan debu atau asap dari pabrik
partikel koloid • Penggumpalan Darah
• Penjernihan Air (PAM)
• Proses Perebusan Telur
• Pembuatan Yoghurt

Zainal “Mr.Z” Abidin 54


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

SIFAT KOLOID Pengertian PENERAPAN


Gerak Brown Gerak Brown adalah Gerak Brown yang paling mudah dipahami adalah
gerakan partikel pada susu. Apabila susu didiamkan untuk waktu
koloid dengan beberapa lama, tidak akan didapati endapan.
lintasan lurus dan
arah yang acak.
• Pembuatan Tahu
• Gelatin pada es krim
• proses penetralan partikel albuminoid dalam
darah oleh ion Fe3+ atau Al3+.
Elektroforesis Elektroforesis • Pengolahan Asap atau Debu pada cerobong
adalah Peristiwa
bergeraknya
partikel koloid
dalam medan listrik.
Koloid pelindung Koloid pelindung • penambahan kasein pada susu;
adalah koloid yang • penambahan lesitin pada margarin;
ditambahkan ke • penambahan gelatin pada es krim;
dalam sistem koloid • penambahan minyak silikon pada cat.
agar menjadi stabil.
Efek Tyndal: Efek Tyndall adalah Penghamburan cahaya / kabut/ lampu :
terhamburnya • Terjadinya warna biru di langit pada siang hah
cahaya oleh partikel dan warna jingga pada sore hari.
koloid. • Sorot lampu mobil atau senter di udara yang
berkabut.
• Sinar matahari melalui celah-celah dedaunan
pada waktu pagi yang
• berkabut.
Dialisis Dialisis adalah • memisahkan ion-ion sianida dari tepung tapioka;
menghilangkan • proses cuci darah;
muatan koloid
dengan cara
memasukkan koloid
ke dalam membran
semipermeabel
dengan cara
memasukkan koloid
ke dalam membran
semipermeabel.

PEMBUATAN KOLOID
CARA KONDENSASI
Cara kondensasi termasuk cara kimia.
Partikel molekular → Partikel koloid
contoh :
Reaksi Redoks
2 H2S(g) + SO2(aq) → 3 S(s) + 2 H2O(l)
Reaksi Hidrolisis
FeCl3(aq) + 3 H2O(l) → Fe(OH)3(s) + 3 HCl(aq)

Zainal “Mr.Z” Abidin 55


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Reaksi Substitusi / Dekomposisi rangkap


2 H3AsO3(aq) + 3 H2 → S(g) As2S3(s) + 6 H2O(l)
Reaksi Penggaraman
Beberapa sol garam yang sukar larut seperti AgCl, AgBr, PbI2, BaSO4 dapat membentuk partikel
koloid dengan pereaksi yang encer.
AgNO3(aq) (encer) + NaCl(aq) (encer) → AgCl(s) + NaNO3(aq) (encer)

CARA DISPERSI
Cara dispersi dapat dilakukan dengan cara mekanik atau cara fisika:
Partikel Besar → Partikel Koloid

Cara Mekanik
Cara ini dilakukan dari gumpalan partikel yang besar kemudian dihaluskan dengan cara
penggerusan atau penggilingan.

Cara Busur Bredig


Cara ini digunakan untak membuat sol-sol logam.

Cara Peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan
bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah).
Contoh:
- Agar-agar dipeptisasi oleh air ; karet oleh bensin.
- Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S ; endapan Al(OH)3 oleh AlCl3

Cara kerja sabun


Sabun memiliki struktur yang disebut micell yang memungkinkan sabun memiliki dua ujung, pada
satu ujungnya bersifat hidrofilik sedangkan pada ujung lainnya bersifat hidrofobik.

Bagian ekor merupakan rantai panjang hidrokarbon (C15H31–) yang bersifat hidrofobik (bagian
yang tidak suka air) atau bersifat non polar. Bagian kepala yang tersusun dari ion -COO- , bersifat
ionik yang dan polar akan memberikan efek hidrofilik (suka air).
Bagian hidrofilik
Bagian hidrofilik adalah garam natrium yang mudah larut dalam air. mis -SO3-, -OSO3-, OH-atau
NR4. Bagian dari deterjen ini adalah ionik dan tertarik oleh molekul air yang polar.
Bagian hidrofobik
hidrokarbon bagian hidrofobik ini bersifat non-polar. Bagian hidrofobik tidak larut dalam air tetapi
larut dalam minyak. Bagian ini terdiri dari segmen hidrokarbon dan dapat melarutkan minyak atau
lemak.

Soal Standar SBMPTN

Zainal “Mr.Z” Abidin 56


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

122. UMPTN 1990


As2S3 adalah koloid hidrofob yang bermuatan negatif. Larutan yang paling baik untuk
mengkoagulasikan koloid ini adalah…
A. kalium fosfat
B. magnesium sulfat
C. barium nitrat
D. besi(III) klorida
E. besi(II) sulfat

123. UMPTN 1990


Jika udara digelembungkan ke dalam larutan sabun, maka timbul buih. Fase terdispersi dan
medium pendispersi pada buih berturut-turut adalah…
A. cair, gas
B. cair, cair
C. gas, cair
D. gas, padat
E. cair, padat

124. UMPTN 1992


Kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi koloid biasanya dihilangkan dengan cara…
A. elektrolisis
B. elektroforesis
C. dialisis
D. dekantasi
E. presipitasi

125. SNMPTN - 2008


Koloid berbeda dengan suspensi dalam hal...
(1) Ukuran partikel
(2) Homogenitas sistem
(3) Kesetabilan sistem
(4) Gerak partikel

126. SNMPTN-2011-591
Ion R-OSO3- (R = C15H31) dapat menstabilkan emulsi minyak dalam air.
SEBAB
Gugus R pada ion tersebut bersifat hidrofob dan gugus -OSO3- bersifat hidrofil.

127. UMPTN-1989-Rayon B
Gejala atau proses yang paling tidak ada kaitannya
dengan sistem koloid adalah
A. efek Tyndall D. emulsi
B. dialisis E. elektrolisis
C. koagulasi

Redoks dan Elektrokimia

Reaksi Redoks

Zainal “Mr.Z” Abidin 57


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Reaksi redoks yaitu reaksi yang melibatkan serah terima elektron yang disertai dengan perubahan
bilangan oksidasi atom-atom yang terlibat reaksi. menentukan reaksi reduksi / reaksi oksidasi

Sesuai dengan perkembangannya, ada tiga konsep untuk menjelaskan reaksi oksidasi reduksi
(redoks). Konsep tersebut adalah sebagai berikut:
1. Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen.
Oksidasi adalah peristiwa pengikatan oksigen
4Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s)
Reduksi adalah peristiwa pelepasan oksigen (kebalikan dari reaksi oksidasi)
F2O3(s) + CO(g) → 2Fe(s) + CO2(g)

2. Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron.


Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron
Reduksi adalah penerimaan elektron
Oksidasi : Na → Na+ + e [melapas 1 elektron]
Reduksi : Cl + e → Cl- [menerima 1 elektron]
____________________________________________________ +
Na + Cl → Na+ + Cl- → NaCl

3. Konsep redoks berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi.


Oksidasi adalah pertambahan biloks
Reduksi adalah penurunan biloks

REDUKTOR / PEREDUKSI → Pereaksi yang mengalami reaksi Oksidasi


OKSIDATOR / PENGOKSIDASI → Pereaksi yang mengalami reaksi Reduksi

PENYETARAAN REDOKS SECARA BILANGAN OKSIDASI


Dengan langkah-langkah :
1. BERHUBUNGAN → HUBUNGKAN : atom-atom yang biloksnya berubah, biasanya
a. Unsur bebas / molekul unsur/ ion unsur (sendirian), contoh : Zn, Zn2+, Cl2 dsb
b. Atom selain H, O, IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr), IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra)
2. SAMA → SAMAKAN : atom-atom yang dihubungkan tadi
3. SI BLOK → HITUNG HARGA BILOKS →atom-atom yang dihubungkan. Jika atomnya lebih
dari satu, jangan hitung satu atomnya, tapi hitung semuanya. Contoh : C2O4 2- maka harga
biloks C2 nya = +6, bukan biloks C = +3. Jika ada koefisien, maka biloks dikalikan
koefisiennya.

Zainal “Mr.Z” Abidin 58


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

(INGAT! HARGA BILOKS : O = -2, H = +1, IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) = +1, IIA (Be, Mg, Ca,Sr, Ba,
Ra) = +2, VIIA(F, Cl, Br, I, At) dengan Logam = -1, SO42-, CO32-, NO3-, OH-, PO43-, CN-, dsb
4. SELIRNYA → CARI SELISIH →harga biloks yang dihubungkan tadi.
5. KPK →CARI KPK DARI KEDUA SELISIH →Pengkali –nya gunakan sebagai pengkali
koefisien.
6. SAMA MULUT → SAMAKAN MUATAN → Hitung dulu muatan kanan dan kiri. Untuk
suasana asam tambahkan H+ pada ruas yang muatannya kurang. Untuk suasana basa
tambahkan OH- pada ruas yang muatannya lebih.
7. HAMIL → SAMAKAN ATOM H →dengan H2O pada ruas yang kurang atom H

PENYETARAAN REDOKS SECARA SETENGAH REAKSI / ION ELEKTRO


Dengan langkah-langkah:
1. PECAH → PECAH JADI DUA REAKSI SESUAI PASANGAN atom-atom yang biloksnya berubah,
biasanya :
a. Unsur bebas / molekul unsur/ ion unsur (sendirian), contoh : Zn, Zn2+, Cb dsb
b. Atom selain H, O, IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr), HA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra)
2. SAMA → SAMAKAN ATOM-ATOM yang BILOKNYA BERUBAH, atom yang lain biarkan.
3. O → samakan atom O → dengan menambah H2O pada ruas yang kurang O
4. H → samakan atom H —>dengan menambah H+ pada ruas yang kurang H
5. e -→samakan muatan dengan menambah e- → pada ruas yang muatannya lebih besar
6. KPK → Cari KPK dari e- kedua reaksi→ pengkalinya gunakan sebagai pengkali koefisien
7. SEDERHANAKAN→ Sederhanakan / coret spesi yang sama (biasanyaH2O, H+, e),
kemudian gabung kedua reaksi.

Pada suasana asam langkahnya cukup sampai disini. Tetapi untuk Suasana Basa anda harus
menambah langkah:
• Tambah OH- sejumlah H+ pada kedua ruas, (INGAT: H+ kalau ketemu OH- jadi H2O)kemudian
sederhanakan.

SEL VOLTA
Diagram sel Volta ditulis dengan cara berikut.

Elektron mengalir dari anode ke katode (atau dari Reaksi Oksudasi ke reaksi Reduksi). Logam yang
mempunyai E° lebih kecil selalu merupakan anode (mengalami oksidasi). Reaksi dapat
berlangsung spontan jika E°sel mempunyai harga positif. Urutan logam-logam dari reduktor
terkuat sampai reduktor terlemah dalam DERET VOLTA sebagai berikut.

Li - K - Ba - Sr - Ca - Na - La - Ce - Mg - Lu - Al - Mn - H2O - Zn - Cr - Fe - Cd - Co - Ni - Sn - Pb -
(H) - Sb - Bi - Cu - Hg - Ag - Pt - Au

Logam yang berada di sebelah kiri dalam deret Volta akan mengalami oksidasi di anode, sementara
logam yang berada di sebelah kanan dalam deret Volta akan mengalami reduksi di katode.

Ingat kata kunci :

Zainal “Mr.Z” Abidin 59


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Ka Red → Kanan mengalami reaksi Reduksi


Ka Red → Katoda tempat terjadinya reaksi Reduksi
KPAN → Katoda Positif Anoda Negatif
E sel itu Red Oks → Potensial sel (E sel) = E red – E oks
Potensial sel (E sel) = + → Reaksi berlangsung spontan
Potensial sel (E sel) = - → Reaksi tak berlangsung spontan

GAMBAR SEL VOLTA

Diagram/ notasi sel gambar di atas adalah :


A/A2+//B2+/B
Reaksi Sel gambar di atas adalah:
A + B2+ → A2+ + B

SEL ELEKTROLISIS

Reaksi yang terjadi pada elektrode-elektrode sel elektrolisis sebagai berikut.


Katode (Terjadi Reaksi Reduksi) Anode (Terjadi Reaksi Oksidasi)
* Perhatikan ion + nya saja, apapun * Perhatikan jenis Anodanya dulu
jenis katoda tidak berpengaruh (inert/ Reaktif)
1. Larutan (Aq) golongan IA (Li+,Na+, K+, A. Elektroda Inert (C, Pt, Au)
Rb , Cs , Fr+), IIA(Be2+, Mg2+, Ba2+,Sr2+, Ba2+,
+ + 1. Ion golongan VIIA (F-, Cl-, Br-, I-, At-)
Ra2+), dan Al3+, Mn2+, tulis : reaksi:
2H2O + 2e- → 2OH- + H2 2X- → X2 + 2e-
Contoh : 2Cl- → Cl2 + 2e-
2. Leburan/ lelehan/ cairan (l) golongan 2. Ion poliatom (SO42-, PO43-, NO3-,CO32- dsb)
IA (Li+,Na+, K+, Rb+, Cs+, Fr+), IIA(Be2+, Mg2+, tulis:
Ba ,Sr , Ba , Ra ), Al , Mn , reaksi :
2+ 2+ 2+ 2+ 3+ 2+ 2H2O → 4H+ + O2 + 4e-
L + xe- → L
x+

Contoh : Ca2+(l) + 2e → Ca(s)


3. Asam (H+), tulis : 3. Ion Basa (OH-) tulis:
2H + 2e- → H2 (g)
+ 4 OH- → 2H2O + O2 + 4e-

B. Elektroda Reaktif (selain C, Pt, Au)

Zainal “Mr.Z” Abidin 60


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

4. Logam selainIA, IIA, dan Al3+, Mn2+ L → Lx+ + xe-


(Contoh Cu2+, Ag+, Cr3+, Zn2+ dsb), : L adalah anodanya
Lx+ + xe- → L Contoh :
Contoh : Cr3+(l) + 3e → Cr(s) anodanya Zn(s) → Zn2+(l) + 2e
anodanya Ag(s) → Ag+(l) + e
anodanya Cu(s) → Cu2+(l) + 2e
anodanya Cr(s) → Cr3+(l) + 3e
anodanya Al(s) → Al3+(l) + 3e
anodanya Fe(s) → Fe2+(l) + 2e
anodanya Ni(s) → Ni2+(l) + 2e
anodanya Mg(s) → Mg2+(l) + 2e
anodanya Co(s) → Co2+(l) + 2e
anodanya Mn(s) → Mn2+(l) + 2e
dan sebagainya

HUKUM FARADAY I

C ixt
F = mol A x Valensi A = = = mol H+ = mol OH-
96500 96500
C ixt
F F
965000 = 965000 Keterangan :
Rumus yang sering dipakai: w = massa zat yang mengendap di elektroda dalam gram
i = arus dalam ampere
Ar x i x t t = waktu dalam detik
w
valensi x 96500

ixt
mol 
valensi x 96500
Ingat!
Valensi logam = muatan; contoh: Ag+ → valensi Ag = 1; Cu2+ → valensi Cu = 2 dsb
Valensi non logam pada umumnya = 2 kecuali valensi O2 = 4, contoh valensi H2 = 2;

gram L
mol = pada keadaan standar (STP/ 0oC, 1 atm) ; mol = . mol = M x Liter
Ar 22,4
HUKUM FARADAY II

(Ingat kata kunci : Pada arus sama/ pada muatan sama / secara seri)

Mol 1 x valensi 1 = mol 2 x valensi 2

Atau
w1 w 2

e1 e2 ;
Keterangan:
W = massa dalam gram
Ar
e
valensi

Zainal “Mr.Z” Abidin 61


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

KOROSI
PENYEBAB →adanya oksigen (O2) / udara terbuka dan air
DIPERCEPAT adanya asam dan garam

Hati-hati, garam anhidrat (contoh: CaCl2 anhidrat) tidak mempercepat korosi, tetapi
memperlambat korosi, karena mengikat air.

PENCEGAHAN :
KATODIK → dihubungkan dengan logam lain yang lebih mudah mengalami oksidasi (Eo logam
pelindung < Eo logam yang dilindungi)
PELAPISAN/ MEKANIS → dengan cara : dilumuri minyak/ oli/ pelumas, dicat, dilapisi logam yang
kurang reaktif/ sulit mengalami oksidasi (Eo > Eo besi)

Soal Standar SBMPTN

128. UMPTN 2000


Yang bukan merupakan reaksi redoks adalah…
A. (NH4)2Cr2O7  N2 + 4H2O + Cr2O3
B. CuCO3 + H2SO4  CuSO4 + H2O + CO2
C. H2S + 2H2O + 3Cl2  SO2 + 6HCl
D. Mg + CuSO4  MgSO4 + Cu
E. 3CH3CH(OH)CH3 + 2CrO3  3CH3COCH3 + 2Cr(OH)3

129. UMPTN 1997


Pada persamaan reaksi redoks berikut (belum setara):
KMnO4 + KI + H2SO4  MnSO4 + K2SO4 + H2O + I2 bilangan oksidasi Mn berubah dari…
A. +14 menjadi +8
B. +7 menjadi +2
C. +7 menjadi +4
D. 2 menjadi +2
E. 2 menjadi +2

130. UMPTN 1994-Rayon C


Bilangan oksidasi Ni dalam ion [Ni(CN)4I]3– adalah....
A. -5 D. +2
B. -3 E. +5
C. -2

131. UMPTN 1993


Pada reaksi redoks:
MnO2 + 2H2SO4 + 2NaI  MnSO4 + NaSO4 + 2H2O + I2
yang berperan sebagai oksidator adalah…
A. NaI
B. H2SO4
C. Mn4+
D. I-
E. MnO2

Zainal “Mr.Z” Abidin 62


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

132. UMPTN 1995


Banyaknya Fe2+ yang dapat dioksidasi oleh satu mol Cr2O72- menghasilkan Fe3+ dan Cr3+ adalah…
A. 1 mol
B. 2 mol
C. 3 mol
D. 4 mol
E. 6 mol

133. SNMPTN-2011- 678


Diketahui persamaan reaksi belum setara berikut!
a Fe2+ + b MnO4– + c H+ → d Fe3+ + e Mn2+ + f H2O
Setelah reaksi disetarakan, perbandingan yang benar adalah ....
A. a : b = 5 : 8 D. c : d = 5 : 8
B. a : c = 5 : 1 E. d : f = 4 : 5
C. b : e = 1 : 1

134. UMPTN 1992


Pada reaksi (belum setara):
H2SO4 + HI  H2S + I2 + H2O, satu mol asam sulfat mengoksidasi hidrogen iodida sebanyak…
A. 1 mol
B. 2 mol
C. 4 mol
D. 6 mol
E. 8 mol

135. SBMPTN 2016-226


Dalam suasana basa, Cl2 mengalami reaksi disproporsionasi menghasilkan ion Cl– dan ClO3– . Jumlah
mol ion ClO3– yang dihasilkan dari 1 mol Cl2 adalah ...
A. 1/5 D. 1
B. 1/3 E. 2
C. 1/2

136. SNMPTN 2011


Diketahui reaksi redoks (belum setara) sebagai berikut :
BrO3– + Br – + H+ → Br2 + H2O
Untuk menghasilkan 0,3 mol Br2 diperlukan ion Br – (Ar = 80) sebanyak ...
A. 12g D. 40g
B. 24g E. 80g
C. 36g

137. UMPTN 1992


Jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi redoks:
As + NO3  AsO43- + NO adalah…
A. 3
B. 5
C. 9
D. 12
E. 15

Zainal “Mr.Z” Abidin 63


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

138. UMPTN 1992-Rayon B


Jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi redoks:
3As + 5NO3 – + 4OH– → 3AsO43– + 5NO + 2H2O adalah….
A. 3 D. 12
B. 5 E. 15
C. 9

139. SBMPTN 2013-333


Logam Al dapat mereduksi ion Os (Ar = 190) dalam larutan menurut reaksi belum setara
Berikut: Al(s) + Osn+ → Al3+(aq) + Os(s) . Bila 18 g logam Al tepat mengendapkan 190 g padatan Os,
maka nilai n adalah ...
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3

140. UMPTN-1990-Rayon A
Berdasarkan data:
Fe2+ + 2e– → Fe E° = -0,44 V
Pb2+ + 2e– → Pb E° = -0,13 V
Zn2+ + 2e– → Zn E° = -0,76 V
Sn2+ + 2e– → Sn E° = -0,14 V
Maka reaksi yang dapat berlangsung dalam keadaan standar adalah …
(1) Fe2+ + Zn → Fe + Zn2+
(2) Pb2+ + Fe → Pb + Fe2+
(3) Sn2+ + Zn → Sn + Zn2+
(4) Zn2+ + Pb → Zn + Pb2+

141. SNMPTN-2009-W-I & II-378


Diketahui beberapa setengah reaksi berikut:
Br2 + 2e → 2Br – E° = 1,087
I2 + 2e → 2I – E° = 0.535 V
MnO4 – + 8H+ + 5e → Mn2+ + 4 H2O E° = 1,491 V
Cr2O72– + 14H+ + 6e → 2Cr3+ + 7 H2O E° = 1,330 V
Pernyataan yang benar berkaitan dengan data setengah reaksi di atas adalah ….
(1) molekul bromin dapat dioksidasi oleh iodida.
(2) ion dikromat tidak dapat mengoksidasi ion iodida dalam suasana netral.
(3) ion dikromat dapat mengoksidasi ion permanganat.
(4) ion dikromat dapat mengoksidasi bromin dalam suasana asam.

142. SNMPTN-2009-W-I-176
Data E° sel kimia adalah sebagai berikut:
A|A2+||B2+|B E° sel = +1,10 volt
A|A2+||C2+|C E° sel = +0,63 volt
Berdasarkan data tersebut, pernyataan yang benar adalah
(1) E° sel C|C2+ ||B2+|B adalah +0,47 volt
(2) C adalah oksidator terkuat
(3) A adalah reduktor lebih kuat dibandingkan B dan C
(4) urutan potensial reduksi standar A2+|A > B2+|B > C2+|C

Zainal “Mr.Z” Abidin 64


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

143. SNMPTN-2012-732
Diketahui:
E° Sn2+|Sn = -0,14 V
E° Fe3+|Fe = -0,04 V
Pada keadaan standar, pernyataan yang benar untuk reaksi:
2 Fe3+(aq) + 3 Sn(s) → 2 Fe(s) + 3 Sn2+(aq)
adalah
(1) reaksi berlangsung spontan
(2) elektron yang terlibat dalam reaksi adalah 6
(3) ion Fe3+ merupakan oksidator
(4) pontensial standar reaksia dalah +0,18 V

144. SBMPTN-2014-514
Diketahui data potensial reduksi standar untuk:
Cd2+ + 2e– → Cd E° = – 0,40 V
Cr3+ + 3e– → Cr E° = – 0,74 V
Berdasarkan data tersebut, pernyataan berikut yang benar adalah…
A. Cd adalah reduktor yang lebih kuat daripada Cr.
B. Jika kedua reaksi setengah sel tersebut dihubungkan, maka Cr3+ akan tereduksi menjadi Cr
C. pada anoda terjadi oksidasi Cd menjadi Cd2+
D. potensial sel elektrokimia yang terjadi adalah 0,34 V
E. pada katoda terjadi reduksi Cr3+ menjadi Cr

145. SBMPTN 2016-226


Nilai potensial reduksi beberapa ion diberikan di bawah ini.
Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s) E° = +0,340 volt
2H (aq) + 2e → H2(g)
+ – E° = 0,000 volt
Pb2+(aq) + 2e– → Pb(s) E° = –0,126 volt
Fe2+(aq) + 2e– → Fe(s) E° = –0,440 volt
2H2O(l) + 2e– → H2(g) + 2OH-(aq) E° = -0,83 volt
Arus listrik sebesar 10 mA dialirkan pada sel elektrolisis. Pada sel elektrolisis ini katoda dicelupkan
ke dalam larutan yang mengandung ion Cu2+, H+, Pb2+, dan Fe2+ dengan konsentrasi masing-masing
0,1M. Spesi yang pertama kali terbentuk pada katoda adalah ...
A. H2 D. Pb
B. OH– E. Fe
C. Cu

146. UMPTN
Logam A dapat mendesak logam B dari larutannya, logam C dapat mendesak logam B dari
larutannya, logam C tidak dapat mendesak logam A dari larutannya, Urutan potensial reduksi yang
semakin negatif dari ketiga logam tersebut ialah...
A. A > B > C D. B > C > A
B. A > C > B E. C > A > B
C. C > B > A

147. SPMB 2004


Ke dalam 1 liter larutan AgNO3 dan 1 liter larutan NaCl disusun seri, dialirkan arus listrik sampai
pH = 12. Jika Ar Ag = 108, N = 14, O = 16, Na = 23, Cl = 35,5, perak yang diendapkan sebanyak…

Zainal “Mr.Z” Abidin 65


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

A. 1,08 gram
B. 1,70 gram
C. 8,50 gram
D. 10,80 gram
E. 17,00 gram

148. UMPTN 2001-Rayon B


Sejumlah tertentu muatan listrik dapat mengendapkan 2,7 gram aluminium (Ar Al = 27) dari
larutan yang mengandung ion Al3+ muatan listrik yang sama bila dialirkan kedalam larutan asam
akan menghasilkan gas H2 (0°C, 1 atm) sebanyak …
A. 2,24 liter D. 5,60 liter
B. 3,36 liter E. 6,72 liter
C. 4,48 liter

149. UMPTN 2001-Rayon B


Kalium klorat dibuat dengan elektrolisis KCl dalam larutan basa berdasarkan reaksi:
KCl + 3H2O → KClO3 + 3H2
Untuk membuat 1 mol KClO3 dibutuhkan muatan listrik sebanyak ....
A. 2 faraday D. 5 faraday
B. 3 faraday E. 6 faraday
C. 4 faraday

150. SNMPTN 2009


Suatu sel kering bekrja menurut reaksi :
Zn(s) + 2MnO2(s) → ZnMn2O4(s)
Untuk menghasilkan muatan sebesar 965 couloumb maka ... (Ar Zn = 65; O = 16 dan konstanta
Faraday = 96500 couloumb/mol elektron)
(1) Jumlah Zn yang bereaksi adalah 0,325 g
(2) Jumlah MnO2 yang bereaksi adalah 1,10 g
(3) Jumlah ZnMn2O4 yang terbentuk adalah 0,005 mol
(4) Dalam sel tersebut Mn02 bertindak sebagai reduktor

151. SPMB 2004


Untuk mengendapkan 3,175 g Cu dari larutan CuSO4 2M (Ar Cu = 63,5; S = 32; 0 = 16)
dengan cara elektrolisis diperlukan elektron sejumlah ....
A. 0,05 mol D. 1,00 mol
B. 0,10 mol E. 2,00 mol
C. 0,20 mol

152. SNMPTN 2012-531


Elektrolisasi air pada STP menghasilkan 5,6L gas oksigen (lF = 96500 C/mol elektron). Muatan
listrik yang dialirkan pada proses tersebut adalah....
A. 193000C D. 48250 C
B. 96500C E. 24125 C
C. 72375C

153. SBMPTN 2013-333


Pada sel bahan bakar (fuel cells), arus listrik dihasilkan dari reaksi :
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g)

Zainal “Mr.Z” Abidin 66


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Untuk menghasilkan arus tetap sebesar 0,193 A (F = 96500 C/mol e), sel bahan bakar tersebut
menghasilkan H2 dengan laju ...
A. 1 x 10-6 g/s D. 4 x 10-6 g/s
B. 2 x 10-6 g/s E. 5 x 10-6 g/s
C. 3 x 10 g/s
-6

154. SBMPTN 2017-133


Elektrolisis 100 mL larutan CuSO4 0,1M dalam bejana A dan 100 mL larutan AgNO3 dalam
bejana B dilakukan seri menggunakan arus tetap 1 A pada anoda dan katoda Pt. Pada tiap-tiap
katoda terbentuk endapan Cu dan Ag sementara pada anoda dihasilkan gas O2 (Ar Cu = 63,5 ;Ar Ag
= 108 ; dan konstanta Faraday = 96500C/mol). Setelah elektrolisis berlangsung 60 detik ...
(1) Massa Cu yang mengendapkan lebih besar daripada massa Ag
(2) Jumlah atom Cu yang mengendapkan sama dengan jumlah atom Ag
(3) Volume gas O2 yang dihasilkan pada bejana A lebih besar daripada volume gas O2 yang
dihasilkan pada bejana B
(4) pH larutan dalam bejana A sama dengan pH larutan dalam bejana B

KIMIA KARBON

Materi

Sifat Senyawa Organik


Senyawa organik pada mulanya diartikan sebagai senyawa yang berasal dari makhluk hidup.
Belakangan, senyawa organik juga bisa disintesis di laboratorium. Definisi pun berubah. Senyawa
organik kemudian diartikan sebagai senyawa yang mengandung unsur karbon. Lebih tepatnya
disebut senyawa karbon. Contoh senyawa organik adalah golongan alkohol, asam karboksilat,
benzena, karbohidrat, protein, dan lain sebagainya. Adapun ciri-cirinya antara lain:
1. Atom karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen
2. Atom karbon dapat membentuk rantai karbon
3. titik didih dan titik leleh rendah,
4. tidak tahan terhadap pemanasan,
5. berikatan kovalen,
6. larut dalam pelarut organik (nonpolar),
7. mudah terbakar dan menghasilkan air dan karbondioksida (mengeruhkan air), dan struktur
molekulnya lebih kompleks.
8. Hibridisasi C – C (alkana) adalah sp3, C = C (alkena) adalah sp2, C ≡ C (alkuna) adalah sp .

Semakin besar Mr atau semakin panjang rantai C, maka semakin tinggi pula titik didihnya.
Tapi jika Mr-nya (panjang rantai C) sama namun bentuk molekulnya berbeda (senyawa-senyawa
isomer), maka senyawa yang cabangnya paling sedikit akan memiliki titik didih paling tinggi.

Identifikasi senyawa organik

Zainal “Mr.Z” Abidin 67


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

• Jika hasil pembakaran suatu senyawa menghasilkan arang/ karbon. Ini berarti senyawa tersebut
mengandung karbon.
• Jika gas hasil pembakaran suatu senyawa dicampurkan dengan air kapur { Ca(OH)2 }
menghasilkan endapan/ keruh, hal ini menandakan senyawa tersebut mengandung gas CO2.
Sesuai reaksi : Ca(OH)2 + CO2 → CaCO3 + H2O
• Jika hasil pembakaran mengenai kertas kobalt (II) klorida dan mengubah warna kertas kobalt
(II) klorida menjadi berwarna merah keunguan, hal ini menandakan senyawa tersebut
mengandung H2O.

Fraksi minyak Bumi

No Fraksi Jumlah Titik Didih Kegunaan


Atom C
1 Gas C1 – C4 < 30 oC Bahan bakar gas LPG, Bahan baku berbagai
produk petrokimia, sumber hidrogen
2 Petrolium Eter C5 – C6 30 – 90 oC Pelarut nonpolar, Cairan pembersih (dry
cleaning)
4 Bensin (Gasolin) C5 – C12 70 – 140 oC Bahan bakar kendaraan bermotor
3 Ligronin/Nafta/ C6 – C12 80 – 170 oC Pelarut nonpolar, Zat adiktif pada bensin
bensin berat
5 Kerosin (Minyak C9 – C14 180 – 250 oC Bahan bakar kompor rumah tangga
Tanah)
6 Avtur C8 – C16 150 – 300 oC Bahan bakar jet
(Aviationturbine
kerosene)
7 Solar C12 – C18 250 – 400 oC Bahan bakar mesin diesel
8 Pelumas (Oli) C18 – C22 350 – 500 oC Pelumas

9 Parafin/ lilin/ C20 – C30 > 350 oC Lilin, batik, korek api, pelapis kertas
malam bungkus, semir sepatu
10 Aspal > C25 > 350 oC Pengaspalan jalan, atap bangunan

Macam-macam senyawa Karbon


Kelompok IUPAC/ Trivial Gugus Fungsi Rumus Contoh Senyawa
Umum
Hidrokarbon Alkana Ikatan tunggal CnH2n+2 CH3-CH2-CH2-CH3:
semua R-CH2-CH2-R butana
Alkena Ikatan rangkap 2: CnH2n CH3-CH=CH2-CH3:
R-CH=CH-R 2-butena

Sikloalkana Alkana melingkar CnH2n


Metil siklopentana
Ikatan rangkap 3: CH3-C ≡ C-CH3:
Alkuna CnH2n-2
R-C ≡ C-R 2-butuna
Ikatan rangkap 2
CH2=CH-CH=CH2
Alkadiena ada 2: R-HC=C=CH- CnH2n-2
1,3-butadiena
R

Zainal “Mr.Z” Abidin 68


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Kelompok IUPAC/ Trivial Gugus Fungsi Rumus Contoh Senyawa


Umum

Sikloalkana Alkena melingkar CnH2n-2

Haloalkana Alkana mengikat CnH2n+1X


Halo Alkana / unsur halogen: R— CH3-CH2-CH2Br-CH3
Alkilhalida X 2 - bromo butana
(X = -F, -Cl, -Br, -I)
Turunan air Alkanol / CH3-CH2-CH2-CH2-OH
R-OH CnH2n+2O
H-O-H Alkohol 1-propanol/propil alkohol
Alkoksi alkana CH3-CH2-O-CH3 metoksi
R-O-R CnH2n+2O
/Eter etana/metil etil eter
Karbonil Alkanal / — CHO atau CnH2nO
Aldehid

Alkanon / Keton CnH2nO

propanon/aseton
Karboksil — COOH atau - CnH2nO2
Asam alkanoat / CO2H atau
Asam
karboksilat
asam etanoat/asam asetat
— COO— / — CnH2nO2
CO2— atau
Ester/Alkil
alkanoat
metil etanoat/metil asetat
Senyawa Amina R—NH2 CnH2n+3N CH3CH2-NH2: Etil amina
nitrogen

Amida CnH2n+1ON

Etanamida/asetamida
Nitro R-NO2 CnH2n+INO2 CH3CH2NO2: Nitroetana

Zainal “Mr.Z” Abidin 69


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Kelompok IUPAC/ Trivial Gugus Fungsi Rumus Contoh Senyawa


Umum

Benzena dan
Aromatik
turunannya

Sikloalkana

Polisiklik

ALKANA
Rumus alkana Nama alkana
CH4 metana
C2H6 etana
C3H8 propana
C4H10 butana
C5H12 pentana
C6H14 heksana
C7H16 heptana
C8H18 oktana
C9H20 nonana
C10H22 dekana

ALKIL
Gugus alkil Nama
CH3- Metil
CH3-CH2- Etil
CH3-CH2-CH2- Propil
Isopropil

CH3-CH2-CH2-CH2- Butil
Sekunder butil

Zainal “Mr.Z” Abidin 70


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Isobutil

Tersier butil

TATA NAMA SENYAWA KARBON (IUPAC)


1. TENTUKAN JENIS GUGUS FUNGSINYA.
Yang termasuk gugus fungsi biasanya adalah C rangkap C ( C=C; C≡C ), O (-OH, -O-) , C rangkap O
(-CHO, -CO, -COOH, -COO-) dan –X (-F,-Cl, -Br, -I )

2. TENTUKAN RANTAI TERPANJANG/ UTAMA.


Yang dimaksud rantai adalah antara C dengan C, sedangkan antara C dengan O dan C dengan H
bukanlah rantai. Jika gugus fungsi mengandung C (Alkena, alkuna, alkanal, alkanon, asam
alkanoat dan alkil alkanoat) maka rantai terpanjang harus mengandung C gugus fungsi. Jika
gugus fungsi tidak mengandung C maka rantai terpanjang harus mengikat gugus fungsi. Di
luar rantai terpanjang yang bukan gugus fungsi disebut ALKIL. Jika ada dua rantai sama panjang
tetapi mengikat alkil yang berbeda maka pilihlah rantai terpanjang yang mengikat alkil yang lebih
sederhana.

3. TENTUKAN NOMOR.
Mulailah nomor 1 dari ujung yang terdekat dari gugus fungsi. Tetapi jika jarak dari ujung ke gugus
fungsi sama, maka mulailah nomor 1 dari ujung yang terdekat dari alkil.

4. BERILAH NAMA .
Rantai terpanjang identik dengan nama IUPAC (jika satu kata : Alkanol, Alakanal, Alkanon,
Alkena, Alkuna), atau nama akhir IUPAC (jika 2 kata : Alkoksi Alkana, Asam Alkanoat, Alkil
Alkanoat, Halo Alkana). Jika nama IUPAC hanya satu kata, maka alkil harus disebut dahulu. Jika
nama IUPAC terdiri dari dua kata, maka alkil disebut ditengahnya. Untuk Alkanal, Asam alkanoat
dan Alkil Alkanoat Letak gugus tidak perlu disebutkan karena pasti No.1. Jika ada alkil yang sama,
maka harus digabung (dengan awalan : 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta, 6 = heksa dst). Jika ada
alkil yang berbeda maka harus diurut berdasarkan abjat. ( Contoh : etil didahulukan dari metil ,
karena huruf e lebih dahulu dibanding m dalam urutan abjat)

TATA NAMA SENYAWA KARBON (TRIVIAL)


Tata nama trivial dibagi menjadi 2 cara :
1. CARA TUTUP.
Yang menggunakan cara ini adalah : alkohol, eter, keton, dan alkil halida. Cara penamaan tehnik ini,
cukup ditutup gugus fungsinya. Urutan namanya : alkil disebut dahulu baru diakhiri dengan nama
trivialnya
Contoh:

Zainal “Mr.Z” Abidin 71


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

2. CARA GANTI NAMA


Yang menggunakan cara ini adalah : Aldehid, Asam Karboksilat dan ester. Caranya, anda ganti nama
IUPAC (sebagai rantai terpanjangnya) dengan nama Trivialnya.

IUPAC Trivial / Nama Lazim


Alkanal Aldehid
Metanal Formaldehida / Formalin
Etanal Asetaldehida
Propanal Propional dehida
Butanal Butiraldehida
Pentanal Valeraldehida
Alkanoat Karboksilat
Metanoat Format / Formiat
Etanoat Asetat
Propanoat Propionat
Butanoat Butirat
Pentanoat Valerat

Contoh :
Nama IUPAC Nama Trivial
2-metil-butanal 2-metil-butiraldehida
Metil etanoat Metil asetat

ISOMER
Isomer adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi rumus strukturnya
berbeda.

Jenis Pengertian Contoh


ISOMER 1. Isomer kerangka Rumus molekul ,
STRUKTUR gugus fungsi dan
letak gugus fungsi
sama, tetapi bentuk
rangka/ rantai C
berbeda
2. Isomer posisi Rumus molekul, CH3CH2CH2OH (1-propanol)
gugus fungsi, dan dengan
bentuk rangka/
rantai C sama , tetapi CH3CHOHCH3 (2-propanol)
letak gugus fungsi
beda
3. Isomer gugus Rumus molekul sama, tetapi gugus fungsi beda
fungsi

Zainal “Mr.Z” Abidin 72


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Jenis Pengertian Contoh


• alkohol dengan eter CH3CH2CH2OH (1-propanol)
(CnH2n+2O) dengan CH3CH2-O-CH3 (metoksi
etana)
aldehid dengan CH3CH2CHO (propanal) dengan
keton (CnH2nO) CH3- CO- CH3 (propanon)

asam karboksilat dan CH3CH2COOH (asam propanoat)


ester (CnH2nO2) dengan
CH3COOCH3 (metil etanoat)

• alkena dan
sikloalkana (CnH2n)

• alkuna dengan
alkadiena dan
Sikloalkena
(CnH2n -2)

ISOMER RUANG 1. Isomer geometry Rumus molekul sama,


/ cis-trans bentuk geometri beda
(cis = sebidang, trans
= menyilang). Ciri:
trans 1,2 dibromo 2 pentena

dengan

cis 1,2 dibromo 2 pentena

2. Isomer optik Rumus molekul sama,


sifat optik beda.
Ciri: ada atom C
asimetrik yaitu atom
C yang mengikat atom
atau gugus yang
semuanya beda. (d-asam laktat) dengan

Zainal “Mr.Z” Abidin 73


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Jenis Pengertian Contoh

Isomeri berdasarkan
arah putar bidang
cahaya
teipolarisasi.
Dekstro (d): memutar l-asam laktat
ke
kanan.
Levo (l): memutar ke
kiri.

JENIS- JENIS REAKSI SENYAWA KARBON

Jenis Reaksi Contoh


Substitusi = penggantian 1. Alkana + halogen → haloalkana + asam halida
Ciri: tidak ada ikatan rangkap H3C-H + Cl-Cl → CH3CI +HCl
2. Asam karboksilat + basa → garam karboksilat + air
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + HOH
Adisi = penambahan 1. alkena + H2 → alkana
Ciri: CH2 = CH2 + H-H → CH3-CH3
terjadi pemutusan ikatan 2. alkena + asam halida → haloalkana
rangkap (ikatan rangkap CH3-CH=CH2 + HBr → CH3-CHBr-CH3
di ruas kiri atau C=C → C-C atau C (Hk Markonikov → H cenderung terikat pada C ikatan rangkap
≡ C→ C=C atau C=O → C-OH ) yang mengikat H lebih banyak)
Eliminasi = pengurangan
Ciri: terjadi pembentukan ikatan
rangkap (ikatan rangkap di
ruas kanan atau C-C → C=C )

Kondensasi = penggabungan

Redoks = reduksi – oksidasi Oksidasi (oksidator: K2CrO4, KMnO4, MnO2):


Reaksi Oksidasi : pengikatan O
atau pelepasan H

Zainal “Mr.Z” Abidin 74


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Jenis Reaksi Contoh


Reaksi Reduksi (kebalikan
Reaksi Oksidasi): pengikatan H
atau pelepasan O
Keterangan :
[O] = dioksidasi
= direaksikan dengan KMnO4,
K2Cr2O7 atau K2CrO4

O
II

MEMBEDAKAN ALKOHOL PRIMER, SEKUNDER, DAN TERSIER (DARI STRUKTURNYA)


• Alkohol primer → alkohol yang gugus —OH-nya terikat pada atom C primer (OH terikat pada C
yang mengikat 1 C lain atau CH2)
Contoh : CH3CH2OH ; 1-propanol
• Alkohol sekunder → alkohol yang gugus —OH-nya terikat pada atom C sekunder (OH terikat
pada C yang mengikat 2 C lain atau CH)
Contoh :

• Alkohol tersier → alkohol yang gugus —OH-nya terikat pada atom C tersier (OH terikat pada C
yang mengikat 3 C lain atau C)
Contoh :

Zainal “Mr.Z” Abidin 75


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

MEMBEDAKAN ALKOHOL PRIMER, SEKUNDER, DAN TERSIER (DARI NAMANYA)


• Alkohol primer →Dari nama : nomor -OH = 1. Contoh : 1-butanol; 2-metil-1- butanol.
• Alkohol sekunder →nomor —OH ≠ 1 dan nomor —OH nomor ≠ cabang. Contoh: 2-butanol; 2
metil 3 pentanol.
• Alkohol tersier → nomor —OH ≠ 1 dan nomor —OH = nomor cabang. Contoh: 2-metil 2-
butanol.

IDENTIFIKASI
Rumus
Gugus Fungsi Ciri-ciri
Umum
1. Reaksi oksidasi dengan KMnO4, K2Cr2O7.
Alkohol primer → aldehid →asam karboksilat
Alkohol sekunder → keton
Alkohol tersier → tidak bisa dioksidasi
2. Reaksi dengan logam Na/K : R-OH + Na —R-ONa + H2
3. Reaksi dengan HX, PCl3 atau PCI.
R-OH + HX → RX + H2O
Alkohol / -OH R-OH + PCI3 — R-Cl + H3PO3
R-OH + PCl5 → RCl + POCl3 + HCI
4. Reaksi dengan asam karboksilat
R'-OH + RCOOH — RCOOR' (ester/ Harum) + H2O
5. Reaksi dengan asam sulfat R-OH + H2SO, pada suhu 130 -
140°C menghasilkan eter. Pada suhu tinggi (180oC)
CnH2n+2O
menghasilkan Alkena.
6. Titik didih tinggi
1. Reaksi oksidasi : R-O-R' + O2 → CO2 + H2O
2. Reaksi dengan logam Na/K
R-O-R' + Na/K → tak bereaksi
3. Reaksi dengan HX, PCl3, atau PCl5
R-O-R' + HX → R-OH + R'X (R panjang menjadi alcohol, R
Eter / -O- pendek menjadi alkil halide)
R-O-R' + PCl3 → tak bereaksi
R-O-R' +PCl5 → R-Cl + R'-Cl + POCI3
4. Reaksi dengan asam karboksilat
R-O-R' + RCOOH → tak bereaksi
5. Titik didih rendah
Aldehid / -CHO Uji Fehling / Benedict : Menghasilkan Cu2O (endapan merah
bata) dan asam karboksilat.
Uji Tollens / Perak amoniakal: Menghasilkan Ag (cermin
CnH2nO
perak) dan Asam karboksilat.
Dioksidasi (direaksikan dengan KMnO4, K2Cr2O7) : menghasilkan
asam karboksilat.

Zainal “Mr.Z” Abidin 76


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Rumus
Gugus Fungsi Ciri-ciri
Umum
Keton / -CO- Tidak bereaksi dengan Uji Fehling / Tollens/ dioksidasi.
Asam - Bersifat asam
Karboksilat / - - Bereaksi dengan alkohol → menghasilkan ester
COOH - Dihidrolisis → tetap
CnH2nO2
Ester / -COO- - Bersifat netral
- Tak bereaksi dengan alkohol
- Dihidrolisis → menghasilkan alkohol dan asam karboksilat

REAKSI UJI SENYAWA KARBON LAIN


1. Uji Ikatan Rangkap
Uji Reaksi Ciri
Jika warna coklat brom
Adanya ikatan rangkap →
CH3CH=CH2 + Br2 → CH3-CHBr-CH2Br hilang berarti ada ikatan
Brominasi
rangkap
Letak ikatan rangkap → CH2=CH-CH3 + O3 → CH3OH + HO-CH2CH3 Hasil:
Ozonisasi Metanol etanol metanol (1C) + etanol(2C)
Kesimpulan: rantai utama =
1+2 = 3 , sehingga
Senyawa asal = 1-propena

2. Uji Iodoform (CHI3)


Senyawa alkohol, aldehid, dan keton yang mengikat metil di sebelah –OH:

dapat bereaksi dengan pereaksi iodoform (I2 dalam NaOH) menghasilkan kristal kuning iodoform
(CHI3). Contoh senyawa: etanol, etanal, aseton, 2- propanol, 2- butanol, dan 2- butanon.

KEGUNAAN SENYAWA KARBON


Gugus Fungsi Nama Senyawa Kegunaan
Metanol (CH3OH) - Untuk pembuatan pupuk, obat, plastik, dan senyawa
organik lain seperti ester.
- sebagai pelarut lemak atau senyawa organik lain.
- Merupakan campuran bahan bakar bensin.
- Sebagai zat denaturasi etanol
Alkohol /Alkanol /
Etanol (C2H5OH) - Sebagai pelarut
CnH2n+2O/ -OH
- Sebagai minuman beralkohol.
- obat tonikum
- zat warna
- parfum
- serat sintetis
- Bahan bakar alternatif

Zainal “Mr.Z” Abidin 77


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Gugus Fungsi Nama Senyawa Kegunaan


- Desinfektan/ antiseptik/ pembunuh kuman
1,2 Etanadiol/ - Zat anti beku pada radiator/ pendingin
Etilenglikol - Sebagai pelarut
- Sebagai bahan baku serat dakron.
1,2,3 propanatriol - Bahan obat batuk
/ gliserol - pelembab pada losion
- bahan tambahan dalam obat-obatan
- bahan peledak.
Dietil eter/ Eter - Sebagai pelarut senyawa-senyawa organik
Eter/ Alkoksi alkana/ (C4H10O) - Sebagai obat bius (anastesi)
CnH2n+2O/ -O- Metil tersier butil - Sebagai zat aditif pada bensin
eter (MTBE)
Metanal (HCHO) - Bahan Formalin (40-45% metanal dalam air) sebagai
desinfektan dan pengawet spesimen biologi/ mayat.
- Sebagai bahan plastik poli metanal.
Aldehid/ Alkanal/ - Sebagai pelarut
CnH2nO/ -CHO Etanal/ - Bahan pembuatan asam karboksilat
Asetaldehida/ - sebagai zat warna,
CH3CHO - bahan pembuat plastik,
- bahan pembuat karet sintetis.
Propanon/ Aseton - Sebagai bahan baku senyawa ester/ plastik Perspex
Keton/ Alkanon/ - Sebagai pelarut plastik
CnH2nO/ -CO- - Pembersih cat kuku.
Butanon - Sebagai pelarut
Asam metanoat/ - Bahan baku tekstil
Asam Format/ - Menggumpalkan getah karet (Lateks)
HCOOH
Asam Etanoat/ - Bumbu masakan
Asam Karboksilat/
Asam Asetat/ - Minuman berkhasiat
Asam alkanoat/
Asam Cuka/ - Sebagai bahan serat rayon
CnH2nO2/ -COOH
CH3COOH - Bahan serat sintesis dan plastik ,
- zat pengasam makanan.
Asam Palmitat dan - Sebagai bahan dasar sabun
Asam Stearat
Asam oksalat - menghilangkan karat
- pembuatan zat warna.
Asam tartrat - sebagai zat pengasam minuman, permen, dan baking
powder.
Asam adipat - bahan membuat nilon.
Ester/ Alkil Alkanoat/ - Sebagai bahan dasar sabun
CnH2nO2/ -COO- - Sebagai aroma (essence) berbagai produk makanan
- Bahan baku poliester (kain)
- Sebagai pelarut
- Kegunaan dalam bentuk lilin di antaranya sebagai
malam untuk membatik
- Dalam bentuk lemak/minyak digunakan untuk
membuat sabun dan bahan makanan (margarin)

Zainal “Mr.Z” Abidin 78


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Ester berisomer fungsi dengan asam karboksilat. Senyawa ester berbau harum sehingga digunakan
sebagai esens. Bentuk senyawa ester yang lain yaitu lilin (wax) dan lemak/minyak. Kegunaan lilin
di antaranya sebagai malam untuk membatik, sedangkan lemak/minyak digunakan untuk membuat
sabun dan bahan makanan (margarin).

BENZENA DAN TURUNANNYA

Senyawa Turunan Benzena dengan Dua Gugus Fungsioional


Jika suatu senyawa turunan benzena mengandung dua gugus fungsional, senyawa tersebut akan
memiliki tiga buah isomer, yaitu isomer posisi orto (o-), meta (m-), dan para (p-). Posisi orto
merupakan posisi (1, 2), meta menunjukkan posisi (1, 3), sedangkan para menunjukkan posisi (1,
4).
Anda telah mempelajari tata nama turunan benzena yang memiliki dua gugus fungsional. Selain
dapat digunakan sistem penomoran, senyawa tersebut juga dapat diberi nama menggunakan
awalan orto (p-), meta (m-), dan para (p-). Posisi substituen (1,2) disebut posisi orto, posisi (1,3)
disebut posisi meta, dan posisi (1,4) dikenal pula sebagai posisi para. Perhatikan, bahwa jika
kedua gugus fungsional tersebut sama, berarti senyawa tersebut merupakan isomer satu dengan
lainnya.
Jika terdapat lebih dari satu gugus fungsi/ substituen maka urutan Prioritas No. 1 nya adalah :
- COOH, - SO3H, - COH, -CN, - OH, - NH2, - CH3, - NO2, - X
Cara Menghafalkan : Benzol ( Asam Benzoat), Sudah (Asam Benzena Sulfonat) , Alis
(Benzaldehida), Si (Siano Benzena), Feni (Fenol), Ani (Anilina), Tolol
(Toluena), Nikah (Nitro Benzena), Lo (Halo Benzena)
Perhatikan nama Gugus / Substituen saat sebagai No. 1 (kepala) dan saat sebagai Cabang :
No Gugus Nama No.1 Nama Cabang
1. Asam Benzoat -

2. Asam Benzena Sulfato


Sulfonat
3. Benzaldehida Aldehida

4. - CN Siano Benzena Siano


5. -OH Fenol Hidroksi

Zainal “Mr.Z” Abidin 79


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

No Gugus Nama No.1 Nama Cabang


6. -NH2 Anilina Amino
7. -CH3 Toluena Metil
8. -NO2 Nitro Benzena Nitro
9. -X Halo Benzena Halo (Fluoro, Kloro,
(X= F,Cl,Br,I Bromo, Iodo)

Contoh :

Reaksi Benzena
Gugus fungsi pada senyawa turunan benzena terbentuk melalui reaksi substitusi. Reaksi substitusi
pada benzena ini lebih mudah terjadi dibandingkan reaksi adisi. Reaksi adisi hanya dapat
berlangsung jika dilakukan pada suhu tinggi dengan bantuan katalis.
Reaksi-reaksi pada benzena berikut ini dapat digunakan untuk membuat senyawa-senyawa
turunan benzena.

1. Substitusi Atom H dengan Atom Halogen (Reaksi Halogenasi)


Pada reaksi ini, atom H digantikan oleh atom halogen dengan bantuan katalis besi(III) halida
sehingga menghasilkan senyawa halobenzena.
Contohnya reaksi haiogenasi benzena menggunakan Br2 dan katalis FeBr3.

2. Substitusi Atom H dengan Gugus Nitro (Reaksi Nitrasi)


Pada reaksi ini digunakan pereaksi asam nitrat (HNO3 atau HON02) dengan katalis asam sulfat
pekat. Atom H digantikan oleh gugus NO2 sehingga diperoleh hasil reaksi berupa senyawa
nitrobenzena.

3. Substitusi Atom H dengan Gugus Alkil (Reaksi Alkilasi Friedel-Crafts)


Pada reaksi alkilasi ini digunakan pereaksi alkil halida dengan katalis AlClr Produk yang dihasilkan
disebut alkil benzena.
Perhatikan contoh reaksi berikut.

Zainal “Mr.Z” Abidin 80


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

4. Substitusi Atom H dengan Gugus Asil (Reaksi Asilasi Friedel-Crafts)


Pada reaksi yang menggunakan katalis AlCl3 ini, atom H digantikan oleh gugus asil

5. Adisi Benzena dengan Gas Hidrogen


Pada reaksi adisi ini digunakan katalis platina.

6. Substitusi Atom H dengan Gugus Sulfonat (Reaksi Sulfonasi)


Reaksi benzena dengan asam sulfat (HOSO3H) yang disertai Demanasan menghasilkan asam
benzenasulfonat.

Reaksi sulfonasi akan berlangsung lebih cepat jika asam sulfat digantikan oleh asam sulfat berasap
(H2SO4 + S032-).

Kegunaan Benzena dan turunannnya


No. Senyawa Kegunaan Dampak
1. Benzena • Pelarut nonpolar, Bersifat racun,
• bahan baku pembuatan turunan karsinogenik, dan dapat
benzena menyebabkan leukemia

2. Fenol • Pembunuh kuman, Desinfektan, Merusak jaringan protein


• pengawet kayu,
• digunakan dalam industri sepeda
motor

3. Toluena • Pelarut, Mengakibatkan mabuk dan


• bahan dasar peledak (TNT) dan mual.
asam benzoat.
• bahan dasar pembuatan asam
benzoat dalam industri,
• sebagai pelarut senyawa karbon.

Zainal “Mr.Z” Abidin 81


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

No. Senyawa Kegunaan Dampak


4. Anilina • Bahan dasar zat warna diazo Menyebabkan sakit kepala,
• bahan dasar obat-obatan, kantuk berat dan gangguan
• bahan bakarroket, dan bahan mental
peledak
5. Kloro benzena • Bahan dasar pembuatan pestisida
(DDT)

6. Asam benzoat, nipagin, • Pengawet makanan dan minuman Dapat menyebabkan alergi
dan nipasol dan hiperaktif pada anak-
anak

7. Asam salisilat • Zat antijamur, salep penyakit kulit Jika disalahgunakan dapat
serta bahan Aspirin menimbulkan iritasi
lambung

8. Metil Salisilat • Oban gosok (gandapura)

9. Aspirin (asam asetil • Zat Analgesik (penghilang rasa Iritasi pada lambung
salisilat) nyeri)

Zainal “Mr.Z” Abidin 82


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

No. Senyawa Kegunaan Dampak


10. Asetosal dan • Zat analgesik. Zat antipiretik/ obat Iritasi lambung, gangguan
parasetamol/ penurun panas kerja ginjal. Dan asma
Asetaminofen

11. Benzaldehida • Aroma Ceri dan Almon

12. BHT dan BHA • Zat antioksidan Alergi

13. Benzilalkohol Zat antiseptik Rasa terbakar dan iritasi


pada lambung

14. Zat warna azo Zat pewarna Karsinogenik

15. TNT Bahan peledak Menimbulkan daya ledak


yang besar

16. Stirena Bahan dasar polistirena (bahan sepatu,


alat listrik, piring dsb)

Zainal “Mr.Z” Abidin 83


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

No. Senyawa Kegunaan Dampak

17. • Sakarin digunakan sebagai pemanis


sintetis pengganti gula.
• benzena sulfonamida digunakan
untuk pembuatan obat-obat sulfa.

Asam Benzena Sulfonat


18. • digunakan pada pembuatan anilin
dan parfum pada sabun

Nitro Benzena
19. • zat padat pada bahan peledak, daya
ledaknya lebih hebat daripada TNT.

1,3,5 - trinitro benzena


(TNB)

MAKROMOLEKUL
POLIMER
Pengelompokan Polimer
Dari berbagai jenis polimer yang banyak kita jumpai, polimer dapat digolongkan berdasarkan
asalnya, pembuatannya, jenis monomer, sifatnya terhadap panas dan reaksi pembentukannya.
a. Penggolongan polimer berdasarkan asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan polimer sintesis.
1) Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup. Contoh
polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini

No Polimer Monomer Polimerisasi Contoh


1. Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi
2. Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas
3. Protein Asam amino Kondensasi Susu, daging, telur, wol, sutera
4. Asam nukleat Nukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA (sel)
5. Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet

2) Polimer Sintesis
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan harus
dibuat oleh manusia. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Zainal “Mr.Z” Abidin 84


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

No Polimer Monomer Terdapat pada


1. Polietena Etena Kantung, kabel plastik
2. Polipropena Propena Tali, karung, botol plastik
3. PVC Vinil klorida Pipa paralon, pelapis
lantai
4. Polivinil alcohol Vinil alcohol Bak air
5. Teflon Tetrafluoroetena Wajan atau panci anti
lengket
6. Dakron Metil tereftalat dan etilena glikol Pipa rekam magnetik,
kain atau tekstil (wol
sintetis)
7. Nilon Asam adipat dan heksametilena Tekstil
diamin
8. Polibutadiena Butadiena Ban motor
9. Poliester Ester dan etilena glikol Ban mobil
10. Melamin Fenol formaldehida Piring dan gelas melamin
11. Epoksi resin Metoksi benzena dan alcohol Penyalut cat (cat epoksi)
sekunder

b. Penggolongan Polimer Berdasarkan Proses Pembentukannya


Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi, jadi reaksi polimerisasi adalah reaksi
penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) membentuk molekul yang besar
(polimer). Ada dua jenis polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.

1) Polimer adisi (Biasanya ada akhiran “ena” atau ada kata “vinyl”)
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa reaksi adisi adalah reaksi pemecahan ikatan rangkap
menjadi ikatan tunggal sehingga ada atom yang bertambah di dalam senyawa yang
terbentuk. Jadi, polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-
monomer yang berikatan rangkap (ikatan tak jenuh).
Berikut beberapa contoh :

Monomer Polimer Nama polimer Kegunaan


Etena PE Polietilena Tas plastik, botol,
mainan, isolasi listrik
Propena PP Polipropilena Karpet plastik, botol
Isoprena / 1,3 Karet alam Polisoprena Ban, dan bahan karet
butadiena lain
Polistirena Pernis kayu,
styrofoam, isolasi
plastik, gelas plastik,
mainan, bahan
pengepakkan
Vinil Klorida PVC Polivinil klorida Pipa, genteng plastik
Etilen klorida PDE Polivinil dienklorida Plastik wrap
Tetrafluoro etena Teflon Politetraetilena Alat masak, isolasi
(teflon) listrik (penutup
kabel)

Zainal “Mr.Z” Abidin 85


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Monomer Polimer Nama polimer Kegunaan


Akrilonitril PAN / Orlon Poliakrilonitril Wig (rambut palsu),
(Vinil sianida) cat, benang
Vinil asetat PVA Polivinilasetat Tekstil, gumresin, cat
Metilmetakrilat PPMA Polimetilmetakrilat Bahan pembuat gelas,
pembuat bola bowling

2) Polimer kondensasi
Kondensasi merupakan reaksi penggabungab gugus-gugus fungsi antara kedua
monomernya. Artinya, polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari
monomer-monomer yang mempunyai dua gugus fungsi. Berikut beberapa contoh polimeri
kondensasi : Nylon (dari asam adipat dan heksametilendiamin), Protein (dari asam
amino), Karbohidrat (dari glukosa), DNA (dari asm amino), Poliester (dari dimetil
tereftalat dan etilen glikol), bakelit (dari metanal dan fenol), Perspex (dari propanon dan
metanal)

c) Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya


Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas homopolimer dan kopolimer.
1) Homopolimer
Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan protein.

(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n

Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan membentuk
polimer yang berikatan tunggal.

2) Kopolimer
Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang monomernya tidak sejenis.
Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol formaldehida). Proses pembentukan polimer
berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis, namun tanpa
katalis strukyur molekul yang terbentuk tidak beraturan. Jadi, fungsi katalis adalah untuk
mengendalikan proses pembentukan striktur molekul polimer agar lebih teratur sehingga
sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Contoh struktur rantai
molekul polimer tidak beraturan 9produk polimerisasi tanpa katalis) adalah sebagai berikut
:

(-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)n
Kopolimer tidak beraturan

Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur molekul yang
terbentuk akan beraturan. Contoh struktur rantai molekul polimer teratur (produk
polimerisasi dengan katalis) adalah sebagai berikut :

Sistem blok :

(-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n
Kopolimer blok

Sistem berseling :

Zainal “Mr.Z” Abidin 86


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

(-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n
Kopolimer berseling

Contoh Polimer adisi


No Kopoli Alam
Unit pengulangan pada mer/ /
Polimer adisi Jenis monomer
polimer homop Sintet
olimer is
1 Polietena Homop Sinteti
(Polietilena), PE olimer s
Etena

2 Polipropena Homop Sinteti


(Polipropilena), olimer s
PP

Propena
3 PVC Homop Sinteti
(Polivinilklorida) olimer s

Kloroetena (Vinil klorida)


4 Politetrafluoroet Homop Sinteti
ena olimer s
(PTFE)
Teflon®
Tetrafluoroetena
5 Polistirena, PS Homop Sinteti
(polifeniletena) olimer s

Stirena
6 Polibutadiena, Homop Sinteti
PB olimer s

1,3-Butadiena
7 Poliakrilonitril Homop Sinteti
(PAN) olimer s
Orion®

Akrilonitril
(Vinil sianida)

Zainal “Mr.Z” Abidin 87


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

No Kopoli Alam
Unit pengulangan pada mer/ /
Polimer adisi Jenis monomer
polimer homop Sintet
olimer is
8 (PMMA) Homop Sinteti
Polimetilmetakri olimer s
lat
Serat akrilat
Metilmetakrilat
Plexiglass®
Cat akrilik
Lucite®
9 Polimetanal Homop Sinteti
olimer s

Metanal

10 SBR (Styrena Kopoli Sinteti


Butadiene mer s
Rubber)

Stirena + 1,3-Butadiena
11 Saran® Kopoli Sinteti
mer s

Kloroetena + 1,2-
Dikioroetena
(Vinil klorida)
12 Akrilan Homop Sinteti
(polisianoetena) Sianoetena olimer s
13 Neoprena Homop Sinteti
(Polikloroprena) olimer s

Kloroprena
14 Karet alam Homop Alam
(Poliisoprena) olimer

Isoprena
(2-metil- 1 ,3-butadiena).

Polimer Kondensasi

Polimer kondensasi terbentuk dan penggabungan monomer-monomer melalui reaksi polimerisasi


kondensasi di mana dilepas molekul kecil, seperti H2O, HCl, dan CH3OH. Penggabungan terjadi
antara gugus-gugus reaktif dan monomer-monomer.

Contoh Polimer Kondensasi

Zainal “Mr.Z” Abidin 88


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Kopoli
Polimer Unit pengulangan pada mer/ Alam /
No Jenis monomer
Kondensasi polimer homop Sintetis
olimer
1 Poliester Polietilena tereftalat (PET). PET lebih
Dacron® dikenal dengan nama dagang untuk
Terylene® poliester Dacron®, Terylene®, serta
Mylar® film Mylar®. PET adalah poliester
yang secara teoritis dapat dibuat dan
pencampuran asam ftalat (asam
karboksilat) dan etilen glikol
(alkohol). Akan tetapi, dalam
prakteknya polimer ini dibuat melalui Kopoli
proses trans-esterifikasi yang Sintetis
mer
melibatkan ester dan asam ftalat,
yakni dimetiltereftalat dengan etilen
glikol. (Ciri monomer ester dan
poliester adalah adanya gugus —COO-
—)

2 Poliamida Nilon 6,6. Merupakan poliamida


Nilon 6,6 dengan gugus-gugus —CON— yang
Kevlar® terbentuk dan polimerisasi
1,6-diaminoheksana
(heksametildiamina) dan asam 1,6-
heksandioat (asam adipat).
(Poliamida umumnya diperoleh dari
reaksi diasam dan diamina. Ciri
monomer amida dari poliamida
adalah adanya gugus —CON—).
Kopoli
Sintetis
mer

Kevlar. Merupakan poliamida yang


berasal dari asam tereftalat dan 1,4-
diamino-benzena.

3 polifenolfo Bakelit®. Terbentuk dan


rmaldehida polimenisasi metanal dan fenol.
, Bakelit ® Reaksi ini melibatkan adisi ikatan Kopoli
Sintetis
rangkap C=O pada metanal dan juga mer

Zainal “Mr.Z” Abidin 89


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Kopoli
Polimer Unit pengulangan pada mer/ Alam /
No Jenis monomer
Kondensasi polimer homop Sintetis
olimer
eliminasi molekul H2O sehingga
digolongkan sebagai
polimenisasi kondensasi (adisi /
eliminasi).

4 Perspex® Perspex®. Secara teoritis, Perspex


terbentuk dan polimerisasi
propanon (keton) dan metanal
(aldehida).
Kopoli
Sintetis
mer

5 Protein

Homo
Alam
Polimer

6. Polisakarid
a:
Amilum
Selulosa Homo
Glikogen Alam
Polimer

Zainal “Mr.Z” Abidin 90


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Kopoli
Polimer Unit pengulangan pada mer/ Alam /
No Jenis monomer
Kondensasi polimer homop Sintetis
olimer
7. Asam
Nukleat
(DNA dan
RNA)

Homo
Alam
Polimer

d) Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas


Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan atas polimer termoplas
(tidak tahan panas, seperti plastik) dan polimer termosting (tahan panas, seperti
melamin).
1) Polimer termoplas
Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut apabila
dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur
ulang). Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC. (polimerisasi adisi biasanya
termoplas)

2) Polimer termoseting
Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan
tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya melamin dan
bakelit.

Uji Karbohidrat
Nama Uji Untuk menguji Positif jika berwarna
Uji Molisch Adanya karbohidrat timbul cincin merah ungu
Uji Seliwanoff Adanya gugus keton/ warna merah
fruktosa. Tidak bereaksi
pada glukosa
Uji Benedict adanya karbohidrat terbentuknya larutan hijau, merah,
pereduksi (yaitu: orange atau merah bata serta adanya
glukosa, galaktosa, endapan
fruktosa laktosa, maltosa,
dll)
TIDAK BEREAKSI
DENGAN : Sukrosa,
Amilum, dan selulosa
Uji Barfoed adanya monosakarida terbentuknya endapan merah orange

Zainal “Mr.Z” Abidin 91


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Amilum : kompleks biru/ ungu


Uji Iodin adanya polisakarida Amilopektin : warna merah ungu
Glikogen : warna merah coklat
Uji Fehling adanya karbohidrat warna merah bata (Cu2O) dan asam
pereduksi (yaitu: karboksilat
glukosa, galaktosa,
fruktosa laktosa, maltosa,
dll)
TIDAK BEREAKSI PADA
: Sukrosa, Amilum, dan
selulosa
Uji Tollens adanya karbohidrat warna perak (Ag) dan asam karboksilat
pereduksi (yaitu:
glukosa, galaktosa,
fruktosa laktosa, maltosa,
dll)
TIDAK BEREAKSI PADA
: Sukrosa, Amilum, dan
selulosa

HIDROLISIS KARBOHIDRAT
Disakarida / Polisakarida Menghasilkan
Maltosa Glukosa + Glukosa
Laktosa Glukosa + Galaktosa
Sukrosa/ Sakarosa Glukosa + Fruktosa
Amilum Glukosa
Glikogen Glukosa
Selulosa Glukosa

UJI PROTEIN
NAMA UJI UNTUK MENGUJI POSITIF JIKA BERWARNA
Uji belerang /PbS Adanya belerang berwarna hitam
Uji Xantoproteat asam amino berinti benzena berwarna jingga
/ cincin benzena
Uji Biuret Adanya ikatan peptida/ berwarna ungu
protein
Uji Millon Adanya fenol / asam amino Cincin yang berwarna merah
dengan gugus fenil
Uji Hopkins Cole Adanya gugus indol terjadi cincin ungu pada batas antara
kedua lapisan tersebut
Uji Ninhidrin adanya asam amino warna biru
Uji Sawaguchi Adanya gugus guanidin Berwarna merah

Fungsi Protein:
- Sebagai pembangun/ memperbaiki sel yang rusak dan pemberi kekuatan
- Memindahkan molekul yang lebih kecil, misalnya hemoglobin memindahkan

Zainal “Mr.Z” Abidin 92


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

oksigen.
- Sebagai penyimpan, misalnya mioglobin menyimpan oksigen.
- Sebagai pengatur aktifitas seluler, misalnya hormon
- Sebagai kontraktil/ penggerak, memungkinkan perubahan bentuk atau bergerak
pada makhluk hidup. Misalnya interaksi otot.
- Sebagai Biokatalis untuk reaksi kimia/ proses metabolisme. Yaitu sebagai enzim.
- Sebagai pertahanan dari berbagai penyakit
- Sebagai cadangan makanan.
- Sebagai pelindung jaringan di bawahnya.
- Menjaga keseimbangan pH cairan tubuh.

Soal standar SBMPTN

155. UMPTN-1993-Rayon C
Senyawa organik dengan rumus:

berturut-turut termasuk
A. eter, keton, ester
B. eter, ester, keton
C. keton, ester, eter
D. keton, eter, ester
E. ester, eter, keton

156. SNMPTN-2008-Wil. Barat-212


Nama senyawa hidrokarbon dengan rumus

adalah….
A. 4-metil-2-heksuna
B. 4-etil-2-pentuna
C. 4-etil-2-pentena
D. 4-metil-2-heksena
E. 4-etilpentena

157. SPMB-2007-R-I-350
Nama yang benar dari senyawa (CH3)2CHCH2Cl yaitu ….
A. 4-kloro-2-metibutana
B. 4-kloro-3-metibutana
C. 1-kloro-2-metilbutana
D. 1-kloro-2-metilpropana
E. 3-kloro-2-metilpropana

Zainal “Mr.Z” Abidin 93


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

158. SPMB-2007-R-II-451
Nama IUPAC yang benar untuk senyawa hidrokarbon di bawah ini adalah…
A. 2-etil-3,3-dimetilpentana
B. 2,3-dietil-2-metilbutana
C. 2-etil-2,3-dimetilpentana
D. 3,3,4-trimetilheksana
E. 2,3-dietil-3-metilbuatana

159. UMPTN-2000-Rayon B
Senyawa yang bukan alkohol sekunder adalah….
A. 2-pentanol
B. 3-pentanol
C. 2-metil-3-pentanol
D. 3-metil-2-pentanol
E. 3-metil-3-pentanol

160. SPMB-2002-Regional II
Rumus bangun alkohol sekunder ditunjukkan oleh…
A. CH3(CH2)4OH
B. CH3CH2C(CH3)2OH
C. (CH3)2CH(CH2)2OH
D. (CH3)2CHOH
E. (CH3)3COH

161. SBMPTN-2014-591/589/586
Uji identifikasi berikut yang menunjukkan adanya formaldehid dalam suatu makanan adalah…
(1) dengan larutah Fehling membentuk endapan merah bata
(2) dengan larutan [Ag(NH3)2]+ membentuk endapan Ag
(3) dengan larutan K2Cr2O7 membentuk asam karboksilat
(4) dengan biuret menghasilkan cicin berwarna ungu

162. UMTPN-1995-Rayon C
1-propanol merupakan isomer gugus fungsi dengan
A. 2-propanol D. propanal
B. metil etil eter E. asam propionat
C. propanon

163. SNMPTN-2008-Kode 212


Di antara pasangan molekul berikut yang merupakan isomer adalah…
(1) CH3COOH dan HOCOCH2CH3
(2) HCOOCH2CH3 dan CH3CH2COOH
(3) CH3COCH2CH3 dan HOCH2CH2COOH
(4) (CH3)2CH – CHO dan CH3 – CH2 – CH2 – CHO

164. UMPTN-1992-Rayon C
Dikloropropana (C3H6Cl2) mempunyai isomer struktur sebanyak…
A. dua D. lima
B. tiga E. enam
C. empat

Zainal “Mr.Z” Abidin 94


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

165. SPMB-2006-Regional I
Senyawa yang memiliki isomer geometri (cis-rans) adalah…
A. CH2 = CCl2
B. CH ≡ CCH3
C. (COOH)2C = CHCOOH
D. (CH3)2C = CHCl
E. CHCl = CHCl

166. SBMPTN 2016-226


Di antara alkena berikut, alkena yang memiliki isomer geometri cis-trans adalah...

167. SNMPTN-2008- 212


CH3 - CH2OH → CH2 = CH2 → CH3 – CH2Cl → CH3 – CH2NH2
Jenis reaksi di atas, dari kiri ke kanan, berturut-turut…
A. substitusi, adisi, eliminasi
B. substitusi, eliminasi, adisi
C. eliminasi, adisi, substitusi
D. eliminasi, substitusi, adisi
E. adisi, eliminasi, substitusi

168. SNMPTN-2011-578
Pernyataan yang benar untuk salah satu isomer C3H6O adalah ....
(1) mempunyai nama propanon
(2) dapat bereaksi dengan logam natrium
(3) memiliki gugus fungsi karbonil
(4) bersifat optis aktif

169. SBMPTN 2017-133


Senyawa yang merupakan isomer dari siklooktilasetat adalah...
(1) Siklopentilbutilketon
(2) Metilsikloheksilmetanoat
(3) Sikloheksilmetilketon

Zainal “Mr.Z” Abidin 95


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

(4) Etilsikloheksilmetanoat

170. SNMPTN-2010-W-II-528
Reaksi antara metanol (CH3OH) dan asam propanoat (CH3CH2COOH) yang dipanaskan pada suhu
tertentu akan menghasilkan
A. CH3CH2COOCH3 dan H2O
B. CH3COCOOH dan H2O
C. CH3COOH dan CH3COH
D. HOCH(CH2OH)2 dan CH2O
E. CH3CHOHCH2OH dan H2O

171. SNMPTN-2012-333
Produk utama dari reaksi kimia antara 2-metil-1-propena dengan Br2 adalah ....
A. 1, l-dibromo-2-metilpropana
B. 1,2-dibromo-l-metilpropana
C. 1,3-dibromo-l -metilpropana
D. l,2-dibromo-2-metilpropana
E. 2,2-dibromo-2-metilpropana

172. SNMPTN-2012-484
Reaksi antara 2-butanol dengan H2SO4 pekat pada suhu tinggi akan menghasilkan ....
A. 2-butuna
B. 2-butena
C. 2-butana sulfat
D. 2-butil sulfonat
E. asam butanoat

173. SNMPTN-2012-832
Senyawa berikut yang hanya menghasilkan 2-klorobutana jika diadisi dengan HCl adalah ....
A. 1-butena D. 1-butuna
B. 2-butena E. 2-butuna
C. 2-metilbutana

174. SNMPTN-2011-659
Senyawa berikut yang dapat dioksidasi oleh ion dikromat dalam suasana asam adalah ....
(1) CH3CH2OH (3) (CH3)2CHOH
(2) CH3CH2CHO (4) (CH3)3COH

175. SBMPTN-2013-437
Hidrolisis suatu senyawa organik menghasilkan alkanol dan asam karboksilat. Alkanol yang
dihasilkan bereaksi dengan H2SO4 panas membentuk 1-propena. Sedangkan asam karboksilatnya
bereaksi dengan NaOH menghasilkan natrium etanoat. Struktur senyawa organik tersebut adalah ....
(1) CH3CH2CH(OH)CH2CH3
(2) CH3CH2COOCH2CH3
(3) CH3CH2CH2CH2COOH
(4) CH3COOCH2CH2CH3

176. SBMPTN-2014-552
X dan Y adalah senyawa karbon. X bereaksi dengan natrium membentuk gas hidrogen. X dan

Zainal “Mr.Z” Abidin 96


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Y dapat bereaksi membentuk ester. X dapat juga menjadi Y jika direaksikan dengan K2Cr207
dalam media asam. Senyawa X adalah…
A. CH3CH2COOH
B. CH3CH2OCH3
C. CH3CH2CH2OH
D. CH3CH2CH20
E. CH3CH2COCH3

177. SBMPTN-2015-538
Suatu senyawa oraganik berwujud cair pada suhu kamar, berbau khas, dengan pereaksi Tollens
tidak menghasilkan endapan mengkilat menyerupai cermin, jika direduksi menghasilkan
suatu alkohol sekunder, dan sering digunakan berbagai pelarut dalam industri. Senyawa organik
tersebut adalah …
A. n-heksana D. benzaldehida
B. etanol E. etiletanoat
C. propanon

178. SBMPTN-2017-171
Reduksi dietilketon menghasilkan ….

179. SBMPTN – 2016- 251


Nilon-6 merupakan polimer sintetis yang dibuat dengan monomer asam 6-hidroksi heksanoat,
reaksi polimerisasi yang terjadi adalah reaksi...
A. adisi D. substitusi
B. kondensasi E. dekarboksilasi
C. eliminasi

KIMIA INTI

Kimia inti adalah kajian mengenai perubahan-perubahan dalam inti atom. Perubahan ini disebut
reaksi inti. Peluruhan radioaktif dan transmutasi inti merupakan reaksi inti.
Radiokimia mempelajari penggunaan teknik-teknik kimia dalam mengkaji zat radioaktif dan
pengaruh kimiawi dari radiasi zat radioaktif tersebut.
Radioaktivitas adalah fenomena pemancaran partikel dan atau radiasi elektromagnetik oleh inti
yang tidak stabil secara spontan .
Semua unsur yang memiliki nomor atom lebih besar dari 83 adalah radioaktif.
Peluruhan radioaktif terjadi melalui pemancaran partikel dasar secara spontan.
Contoh: polonium-210 meluruh spontan menjadi timbal-206 dengan memancarkan sebuah partikel
α
Transmutasi inti dihasilkan dari pemboman inti oleh neutron, proton, atau inti lain.

Zainal “Mr.Z” Abidin 97


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Contoh: konversi nitrogen-14 atmosfer menjadi karbon-14 dan hidrogen


Nukleon : partikel-partikel penyusun inti, yaitu proton dan neutron
Nuklida : suatu spesies nuklir tertentu, dengan lambang:

Z = nomor atom
A = nomor massa = jumlah proton + neutron
N = neutron, biasanya tidak ditulis karena N = A-Z
Isotop : kelompok nuklida dengan nomor atom sama
Isobar : kelompok nuklida dengan nomor massa sama
Isoton : kelompok nuklida dengan neutron sama

Partikel Dasar yang umumnya terlibat dalam reaksi inti:


Nama Lambang Nomor Nomor Massa (sma)
atom massa
Proton 1
1𝑝 atau 1
1𝐻 1 1 1,00728
Neutron 1
0𝑛 0 1 1,00867
Elektron 0
−1𝑒 -1 0 0,000549
Negatron 0
−1β -1 0 0,000549
Positron 0
+1β +1 0 0,000549
Partikel alpha 4
2α atau 4
2 He 2 4 4,00150
Gelombang elektromagnet yang biasa terlibat dalam reaksi inti adalah γ (gamma) dengan massa 0
dan muatan 0.

Perbandingan antara reaksi kimia dan reaksi inti


No Reaksi kimia Reaksi Inti
1 Atom diubah susunannya Unsur (atau isotop dari unsur yang
melalui pemutusan dan sama) dikonversi dari unsur yang
pembentukan ikatan satu ke lainnya
2 Hanya elektron dalam orbital Proton, neutron, elektron dan
atom atau molekul yang terlibat partikel dasar lain dapat saja terlibat
dalam pemutusan dan
pembentukan ikatan
3 Reaksi diiringi dengan Reaksi diiringi dengan penyerapan
penyerapan atau pelepasan atau pelepasan energi yang sangat
energi yang relatif kecil besar
4 Laju reaksi dipengaruhi oleh Laju reaksi biasanya tidak
suhu, tekanan, katalis dan dipengaruhi oleh suhu, tekanan dan
konsentrasi katalis

Aturan dalam penyetaraan reaksi inti;


1. Jumlah total proton ditambah neutron dalam produk dan reaktan harus sama (kekekalan
nomor massa)
2. Jumlah total muatan inti dalam produk dan reaktan harus sama (kekekalan nomor atom)
KESTABILAN INTI

Zainal “Mr.Z” Abidin 98


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Kestabilan inti tidak dapat diramalkan dengan suatu aturan. Namun, ada beberapa petunjuk
empiris yang dapat digunakan untuk mengenal inti yang stabil dan yang bersifat radioaktif/tidak
stabil, yaitu:
1. Semua inti yang mempunyai proton 84 atau lebih tidak stabil
2. Aturan ganjil genap, yaitu inti yang mempunyai jumlah proton genap dan jumlah neutron
genap lebih stabil daripada inti yang mempunyai jumlah proton dan neutron ganjil
3. Bilangan sakti (magic numbers)
Nuklida yang memiliki neutron dan proton sebanyak bilangan sakti umumnya lebih stabil
terhadap reaksi inti dan peluruhan radioaktif.
Bilangan tersebut adalah:
Untuk neutron : 2, 8, 20, 28, 50, 82 dan 126
Untuk proton : 2, 8, 20, 28, 50 dan 82.
Pengaruh bilangan ini untuk stabilitas inti sama dengan banyaknya elektron untuk gas mulia
yang sangat stabil.
4. Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-proton.
PITA KESTABILAN
Grafik antara banyaknya neutron versus banyaknya proton dalam berbagai isotop yang disebut pita
kestabilan menunjukkan inti-inti yang stabil. Inti-inti yang tidak stabil cenderung untuk
menyesuaikan perbandingan neutron terhadap proton, agar sama dengan perbandingan pada pita
kestabilan. Kebanyakan unsur radioaktif terletak di luar pita ini.

1. Di atas pita kestabilan, Z <>


Untuk mencapai kestabilan :
inti memancarkan (emisi) neutron atau memancarkan partikel beta
2. Di atas pita kestabilan dengan Z > 83, terjadi kelebihan neutron dan proton
Untuk mencapai kestabilan :
Inti memancarkan partikel alfa
3. Di bawah pita kestabilan, Z <>
Untuk mencapai kestabilan :
Inti memancarkan positron atau menangkap elektron

Menentukan bagian unsur yang masih tersisa dari perumusan waktu paruh:

Zainal “Mr.Z” Abidin 99


PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Dimana
t = lama waktu peluruhan
T 1/2 = waktu paruh unsur radioaktif
No = banyak atom radioaktif mula-mula
Nt = banyak atom radioaktif yang tersisa setelah meluruh selama waktu t

Soal Standar SBMPTN

180. UMPTN 2000


Jika atom aluminium ditembaki dengan partikel 𝑥, akan terjadi isotop fosforus, sesuai dengan
30
reaksi: 27
13𝐴𝑙 + 𝑥 → 15𝑃 + 0𝑛 . Dalam persamaan ini, 𝑥 adalah…
1

A. partikel beta
B. partikel neutron
C. partikel alfa
D. foton
E. atom tritium 31𝐻

181. UMPTN 2000


Pada peluruhan 41
20𝐶𝑎 (𝑥, 𝑛) 21𝑆𝑐 , 𝑥 adalah…
42

A. deutron
B. elektron
C. proton
D. positron
E. sinar α

182. UMPTN 1992


Jika nuklida 234
90𝑇ℎ berturut-turut memancarkan 6 partikel beta dan 7 partikel alfa, maka akan
menghasilkan…
A. 208
82𝑃𝑏
B. 210
83𝐵𝑖
C. 210
81𝑇𝑙
D. 83𝐵𝑖
206

E. 206
82𝑃𝑏

183. UMPTN 1996


Wakto paro 65
29𝐶𝑢 adalah 128 hari. Jika semula disimpan 0,8 gram dan ternyata tersisa 0,05 gram,
maka unsur tersebut telah disimpan selama…
A. 640 hari
B. 512 hari
C. 384 hari
D. 256 hari
E. 128 hari

184. UMPTN 1996


Suatu radioisotop X meluruh sebanyak 87,5% setelah disimpan selama 30 hari. Waktu paro
radioisotop X adalah…
A. 5 hari
B. 7,5 hari
C. 10 hari

Zainal “Mr.Z” Abidin 10


0
PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

D. 12,5 hari
E. 15 hari

185. SNMPTN-2008-Wil. Tengah & Timur-102


Isotop 106𝐶 meluruh menghasilkan 105𝐵 dengan memancarkan…
A. proton E. nukleon
B. elektron D. positron
C. neutron

186. SBMPTN-2017-171
Uranium meluruh menjadi neptunium dengan memancarkan partikel β menurut
reaksi orde satu sebagai berikut. 239
92𝑈 → 93𝑁𝑝 + −1𝛽 .
239 0

Apabila 95,6 g 239


92𝑈 meluruh sebanyak 71,7 g selama 46 menit, t½ 92𝑈 dalam satuan menit adalah
239

….
A. 46,0
B. 23,0
C. 18,0
D. 11,5
E. 9,2

KIMIA UNSUR

Sifat unsur yang meliputi :


► Jari-jari atom
► Jari-jari kation
► Kebasaan
► Kelogaman
► Keelektropositifan
► Kereaktifan positif
Mempunyai kecenderungan seperti yang digambarkan di bawah ini :

Sedangkan sifat unsur yang meliputi :


► Potensial ionisasi ( energi ionisasi )
► Afinitas elektron
► Keasaman
► Kenon-logaman
► Keelektronegatifan ( maksimal di golongan VIIA )
► Kereaktifan negatif
► Keasaman oksi

Mempunyai kecenderungan seperti yang digambarkan di bawah ini :

Zainal “Mr.Z” Abidin 10


1
PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

SIFAT
Gas Mulia (VIIIA)
He Jari-jari atom meningkat
Ne Energi ionisasi menurun
Ar Kereaktifan meningkat
Kr Titik didih meningkat
Xe
Rn

• Stabil/ Sulit bereaksi karena konfigurasi elektronnya stabil dan energi ionisasinya besar.
• Mono atomik/ ditemukan dalam keadaan bebas dalam wujud gas
• Terbanyak di atmosfer adalah Argon.
• Terbanyak di alam semesta adalah Helium.
• Terbanyak disintesis/ dibuat senyawa adalah Xenon.

Halogen (VIIA)
Jari-jari atom meningkat
F Energi ionisasi menurun
Cl Kereaktifan menurun
Br Titik didih meningkat
I Sifat basa meningkat
At Keelektronegatifan menurun
Afinitas elektron menurun
Reaksi reduksi / Oksidator menurun

• Wujud F2 dan Cl2 gas, Br2 cair, I2 dan At2 padat


• Reaktif (tidak ditemukan dalam keadaan bebas) karena mudah menerima 1 elektron
• Diatomik
• Oksidator kuat
• Mempunyai bilangan oksidasi -1 sampai dengan +7 kecuali F hanya punya biloks -1 dan 0
saja.
Anion Nama Biloks Contoh Nama
X - halida -1 Cl - klorida
X2 halin 0 Cl2 klorin
XO- hipohalit +1 ClO- hipoklorit
XO2- halit +3 ClO2- klorit
XO3- halat +5 ClO3- klorat
XO4- perhalat +7 ClO4- perklorat
• Sifat asam : HF< HCl< HBr< HI
• Sifat asam : HIO< HIO2< HIO3< HIO4
• Sifat asam : HIO< HBr< HClO

Zainal “Mr.Z” Abidin 10


2
PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

• Titik didih : F2<Cl2<Br2<I2


• Titik didih : HCl<HBr<HI<HF
• Molekul (yang ada 2 nya) atas bisa mendesak/ mengusir/ mengoksidasi ion di bawahnya,
tidak bisa sebaliknya.
Contoh: F2 + 2I- → 2F- + I2
F2 + 2KI → 2KF + I2
I2 + Cl- ↛
I2 + KCl ↛

Alkali (IA) Alkali Tanah (IIA)

Warna nyala Warna nyala Jari-jari atom meningkat


Li Mertua Be Putra Energi ionisasi menurun
Na Kurang Mg Putri Kereaktifan meningkat
K Uang Ca Jin Titik didih meningkat
Rb Mertua Sr Merusak Sifat basa meningkat
Cs Bingung Ba Hiburan Keelektronegatifan menurun
Fr - Ra - Afinitas elektron menurun
Reaksi reduksi / Oksidator menurun

Jari-jari atom menurun


Energi ionisasi meningkat
Keelektronegatifan meningkat
Afinitas elektron meningkat
Kereaktifan menurun
Titik didih meningkat
Sifat basa menurun
Reaksi reduksi/ oksidator meningkat

• Reaktif/ tidak ditemukan dalam keadaan bebas, karena mudah melepas elektron
• Mudah berikatan ion dengan non logam
• Dibuat dengan elektrolisis leburan bukan dengan elektrolisis larutannya, karena Eo nya lebih
kecil daripada Eo air.

UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA


Na Mg Al Si P S Cl Ar

basa asam
amfoter
logam non logam
metaloid

Jari-jari atom menurun


Energi ionisasi meningkat
Keelektronegatifan meningkat
Afinitas elektron meningkat
Reaksi reduksi/ oksidator meningkat

Ion Kompleks

Zainal “Mr.Z” Abidin 10


3
PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Ligan Nama Ligan Nama


F– Fluoro NO3 – Nitrato
Cl– Kloro OH– Hidrokso
Br– Bromo O2– Okso
I– Iodo NH2 – Amido
CN– Siano C2O4 – Oksalato
NO2 – Nitro CO3 2– Karbonato
ONO– Nitrito

Urutan kekuatan beberapa ligan dari yang paling lemah:


CN- > NO2- > NH3 > H2O > F- > Cl- > Br- > I-

• Ligan yang medannya kuat (ligan kuat) : CO > CN- > NO2 > NH3 > SCN
• Ligan yang medannya lemah (ligan lemah): H2O > C2O42- > OH- > F- > Cl- > Br- > I-

Nama atom pusat pada ion kompleks negatif


Unsur Anion Unsur Anion
Aluminium aluminat Besi ferat
Kromium kromat Tembaga kuprat
Mangan manganat Timbal plumbat
Kobalt kobaltrat Perak argentat
Zink zinkat Emas aurat
Molibdenium molibdenat Timah stannat
Tungstan tungstat Platina platinat
Nikel nikelat

Langkah terakhir adalah menentukan bentuk molekulnya. Jika orbital hibridanya :


sp2 = trigonal planar
sp3 = tetrahedral
d2sp3 = oktahedral
dsp2 = bujur sangkar
dsp3 = bipiramida trigonal
sp3d2 = oktahedral

Soal Standar SBMPTN

187. UMPTN 1993 - Rayon A


Diantara oksida berikut ini, yang dalam air dapat membirukan kertas lakmus adalah ....
A. CO2 D. CaO
B. SO3 E. P2O5

Zainal “Mr.Z” Abidin 10


4
PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

C. NO2

188. UMPTN-1992 - Rayon C


Reaksi-reaksi yang dapat berlangsung adalah ..
(1) Cl2 +KBr
(2) F2 + KCl
(3) Br2 + KI
(4) I2 + KF

189. UMPTN/2001/Rayon A
Hidroksida berikut yang sifat basanya paling kuat adalah…
A. Sr(OH)2 D. Ca(OH)2
B. Ba(OH)2 E. Be(OH)2
C. Mg(OH)2

190. SPMB-2002-Regional I
Astat (At) adalah unsur yang terletak dalam golongan halogen. Berdasarkan pengetahuan tentang
sifat-sifat unsur halogen lainnya, dapat diramalkan bahwa astat
(1) merupakan padatan pada suhu kamar
(2) membentuk molekul beratom dua
(3) bereaksi dengan natrium membentuk senyawa dengan rumus NaAt.
(4) mempunyai keelektronegatifan yang lebih besar daripada unsur-unsur halogen lainnya.

191. SNMPTN-2012-334
Diketahui Fe(Z = 26). Pernyataan yang benar untuk ion [Fe(NH3)6]2- adalah ....
(1) molekulnya berbentuk oktahedral
(2) mempunyai 6 ikatan kovalen koordinasi
(3) ion Fe2+ merupakan asam Lewis
(4) dapat membentuk garam dengan ion halida

192. SBMPTN-2014-552
Pernyataan yang benar tentang HF, HCI, dan HBr adalah
(1) HF merupakan asam terkuat karena kelektronegatifan F paling tinggi
(2) titik didih HF tertinggi karena antar molekulnya terjadi ikatan hidrogen
(3) HBr merupakan asam terlemah karena ikatan H-Br paling lemah
(4) NaF garam paling basa karena Kb F- paling besar

193. SBMPTN-2014-523
Pernyataan yang benar tentang oksidas Na2O, MgO, dan SiO2 adalah…
(1) pada konsentrasi 0,1 M, larutan Na2O memiliki pH tertinggi
(2) kelarutan SiO2 dalam air tertinggi
(3) titik leleh SiO2 tertinggi
(4) ikatan pada ketiga oksida adalah ikatan ion

194. SBMPTN-2015-538
Oksidasi unsur dengan nomor atom 27 menghasilkan ion yang..
(1) mempunyai tingkat oksidasi +3

Zainal “Mr.Z” Abidin 10


5
PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

(2) bersifat asam Lewis dalam air


(3) dapat membentuk kompleks dengan NH3
(4) bersifat paramagnetik

Kimia Lingkungan

KIMIA LINGKUNGAN

Bagian dari ilmu kimia yang membahas mekanisme perubahan kimia yang terjadi di lingkungan
(udara, air, tanah) serta dampaknya bagi kehidupan.

Pencemaran Lingkungan
Perkembangan teknologi dan industri dapat berdampak positif atau negatif bagi kehidupan
manusia. Dampak positif (menguntungkan), yaitu dampak yang diharapkan dalam rangka
meningkatkan kualitas dan kenyamanan hidup. Dampak negatif (merugikan), yaitu dampak yang
dapat menurunkan kualitas/kenyamanan hidup. Dampak ini tidak diharapkan karena
menimbulkan masalah yang harus diatasi, yaitu masalah kerusakan atau pencemaran lingkungan.

a. Pengertian Pencemaran Lingkungan


Pencemaran adalah peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat
merubah keadaan keseimbangan pada daur materi dalam lingkungan (keseimbangan lingkungan)
baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga dapat mengganggu kesejahteraan/kelangsungan
hidup manusia. Pencemaran lingkungan meliputi pencemaran udara, pencemaran air, dan
pencemaran tanah (daratan).
Lingkungan dapat tercemar karena:
1. Kecepatan hilangnya senyawa tertentu dari lingkungan lebih besar daripada kecepatan
masuknya senyawa pengganti.
2. Rusaknya atau putusnya alur siklus biokimia.
3. Kecepatan masuknya senyawa ke dalam lingkungan lebih besar daripada kecepatan
pengambilannya.
4. Masuknya senyawa yang tidak terdegredasi ke dalam lingkungan.

b. Daur Pencemaran Lingkungan


Pencemaran lingkungan dapat disebabkan karena ulah manusia dan pada akhirnya
dampaknya juga akan dirasakan oleh manusia, baik secara langsung maupun tak langsung.

Zainal “Mr.Z” Abidin 10


6
PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

Pencemaran Udara
Udara akan tercemar jika ada bahan-bahan atau zat asing di dalam udara yang menyebabkan
perubahan susunan atau komposisi udara dari keadaan normalnya.
a. Penyebab Pencemaran Udara
1) Faktor internal (secara alamiah), misalnya:
• debu beterbangan oleh tiupan angin
• abu atau debu dan gas-gas volkanik dari letusan gunung berapi
• proses pembusukan sampah
2) Faktor eksternal (karena ulah manusia), misalnya:
• pembakaran bahan bakar fosil
• debu atau serbuk dari kegiatan industri
• pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
b. Sumber Pencemar Udara
• transportasi
• industri
• pembuangan sampah
• pembakaran stasioner, dan lain-lain
c. Komponen Pencemar Udara
• Karbon monoksida (CO)
• Oksida nitrogen (NOx)
• Oksida belerang (SOx)
• Hidrokarbon
• Partikel (particulate), dan lain-lain

d. Dampak Pencemaran Udara


1). Dampak Pencemaran oleh Karbon Monoksida (CO)
Gas CO tidak berbau dan tidak berwarna. Pada keadaan normal konsentrasinya di udara ± 0,1
ppm, dan di kota dengan lalulintas padat ± 10 - 15 ppm. Dampak pencemaran oleh gas CO antara
lain:
1. Bagi manusia dampak CO dapat menyebabkan gangguan kesehatan sampai kematian, karena CO
bersifat racun metabolis, ikut bereaksi secara metabolis dengan hemoglobin dalam darah
(Hb) :
Hb + O2 → O2Hb (oksihemoglobin)
Hb + CO → COHb (karboksihemoglobin)
COHb 140 kali lebih stabil daripada O2Hb.

Tanda-tanda keracunan gas CO adalah: pusing, sakit kepala dan mual. Keadaan yang lebih
berat lagi adalah: kemampuan gerak tubuh menurun, gangguan pada sistem kardiovaskular,
serangan jantung, sampai dengan kematian.
2. Bagi tumbuhan, kadar CO 100 ppm pengaruhnya hampir tidak ada khususnya tumbuhan tingkat
tinggi. Kadar CO 200 ppm dengan waktu kontak 24 jam dapat mempengaruhi kemampuan fiksasi
nitrogen oleh bakteri bebas terutama yang terdapat pada akar tumbuhan.

Zainal “Mr.Z” Abidin 10


7
PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

2). Dampak Pencemaran Oleh Oksida Nitrogen (NOx)


Gas NO tidak berbau dan tidak berwarna. Gas NO2 berbau menyengat, berwarna coklat
kemerahan. Sifat racun (toksisitas) NO2 empat kalinya NO. Organ yang paling peka paru-paru, jika
terkena NO2 akan membengkak sehingga sulit bernapas sampai kematian. Konsentrasi NO yang
tinggi mengakibatkan kejang-kejang, bila keracunan berlanjut mengakibatkan kelumpuhan. NO
akan lebih berbahaya jika teroksidasi menjadi NO2.
Oksida nitrogen bagi tumbuhan menyebabkan bintik-bintik pada permukaan daun, bila
konsentrasinya tinggi mengakibatkan nekrosis (kerusakan jaringan daun), sehingga fotosintesis
terganggu. Konsentrasi NO 10 ppm dapat menurunkan kemampuan fotosintesis 60 – 70 %. Di
udara oksida nitrogen dapat menimbulkan PAN (Peroxy Acetyl Nitrates) yang dapat menyebabkan
iritasi mata (pedih dan berair). PAN bersama senyawa yang lain akan menimbulkan kabut foto
kimia (Photo Chemistry Smog).

3). Dampak Pencemaran oleh Oksida Belerang (SOx)


SOx sebagian besar berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, terutama batubara. Gas buang
lebih banyak mengandung SO2 dibanding SO3. Dengan oksigen dari udara SO2 menghasilkan SO3:
SO2 + O2 → SO3
Gas SO2 berbau tajam dan tak mudah terbakar. Gas SO3 sangat reaktif. Dengan uap air dari udara:
SO2 + H2O → H2SO3
SO3 + H2O → H2SO4
Jika ikut terkondensasi di udara dan jatuh bersama air hujan menyebabkan hujan asam.
• Bagi tumbuhan kadar SOx ± 0,5 ppm dapat menyebabkan timbulnya bintik-bintik pada
daun.
Jika paparan lama daun menjadi berguguran.
• Bagi manusia SOx menimbulkan gangguan pernapasan. Jika SOx berubah menjadi asam
akan menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan dan saluran napas yang lain
sampai ke paru-paru. SO2 dapat menimbulkan iritasi tenggorokan tergantung daya tahan
masing-masing (ada yang 1 - 2 ppm, atau 6 ppm). SO2 berbahaya bagi anak-anak, orang tua,
dan orang yang menderita kardiovaskuler. Otot saluran pernapasan akan mengalami kejang
(spasma). Akan lebih berat lagi jika konsentrasi SO2 tinggi dan suhu udara rendah. Pada
paparan lama akan terjadi peradangan yang hebat pada selaput lendir yang diikuti paralysis
cilia (kelumpuhan sistem pernapasan), kerusakan lapisan ephitelium, akhirnya kematian.
Pada konsentrasi 6 - 12 ppm dengan paparan pendek yang berulang-ulang dapat
menyebabkan hiperplasia dan metaplasia sel-sel epitel yang akhirnya menjadi kangker.
• Pada benda-benda, SO2 bersifat korosif. Cat dan bangunan gedung warnanya menjadi
kusam kehitaman karena PbO pada cat bereaksi dengan SOx menghasilkan PbS. Jembatan
menjadi rapuh karena mempercepat pengkaratan.
4). Dampak Pencemaran oleh Hidrokarbon
Pembakaran hidrokarbon menghasilkan panas. Panas yang tinggi menimbulkan peristiwa
pemecahan (Cracking) menghasilkan rantai hidrokarbon pendek atau partikel karbon. Gas
hidrokarbon dapat bercampur dengan gas buangan lainnya. Cairan hidrokarbon membentuk kabut
minyak (droplet). Padatan hidrokarbon akan membentuk asap pekat dan menggumpal menjadi
debu/partikel. Hidrokarbon bereaksi dengan NO2 dan O2 mengahsilkan PAN (Peroxy Acetyl
Nitrates). Campuran PAN dengan gas CO dan O3 disebut kabut foto kimia (Photo Chemistry Smog)
yang dapat merusak tanaman. Daun menjadi pucat karena selnya mati. Jika hidrokarbon bercampur
bahan lain toksitasnya akan meningkat. Berikut ini adalah toksitas benzena dan toluena:

Zainal “Mr.Z” Abidin 10


8
PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

5). Dampak Pencemaran oleh Partikel


Partikel (debu) yang masuk/mengendap dalam paru-paru dapat menimbulkan berbagai
macam penyakit saluran pernapasan (pnevmokoniosis) antara lain:
• Penyakit silikosis
Disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas (SiO2). Dapat terjadi pada daerah pabrik besi dan
baja, keramik, pengecoran beton, bengkel yang mengerjakan besi (mengikir/menggerinda),
penambangan bijih besi, timah putih dan batubara. Bila sudah parah penyakit ini dapat diikuti
hipertropi jantung sebelah kanan yang mengakibatkan kegagalan kerja jantung.
• Penyakit asbestosis
Disebabkan oleh debu/serat asbes (campuran berbagai silikat terutama magnesium silikat). Dapat
terjadi di daerah pabrik/industri yang menggunakan asbes, pabrik pemintalan serat asbes, pabrik
yang beratap asbes, dan lain-lain.
• Penyakit Bisinosis
Disebabkan oleh debu/serat kapas. Dapat terjadi pada daerah pabrik pemintalan kapas/tekstil,
pembuatan kasur atau jok kursi. Penyakit ini dapat diikuti bronkitis kronis.
• Penyakit antrakosis
Disebabkan oleh debu batubara. Dapat terjadi pada daerah tambang batubara, penggunaan
batubara pada tanur besi, lokomotif (stoker), kapal laut bertenaga batubara, pekerja boiler pada
PLTU bertenaga batubara.
• Penyakit Beriliosis
Disebabkan oleh debu logam berilium yang dapat berupa logam murni, oksida, sulfat, atau
halogenida. Dapat terjadi pada daerah industri logam campur berilium-tembaga, pabrik
fluoresen, pabrik pembuat tabung radio, pengolahan bahan penunjang industri nuklir.

6). Dampak Pencemaran yang Lain


• Pemakaian insektisida dapat menyebabkan cocarcinogenik.
• Efek rumah kaca dapat merusakkan lapisan ozon, sehingga sinar ultra violet tidak tersaring.
Dapat menyebabkan kanker kulit, suhu bumi naik sehingga tidak nyaman, es kutub mencair
sehingga permukaan laut naik.

Pencemaran Air

Jika terjadi penyimpangan dari keadaan normalnya dapat dikatakan air sudah tercemar.
Pada keadaan normal:
• Air hujan mengandung SO4, Cl, NH3, CO2, N2, C, O2, debu.
• Air mata air mengandung mineral Na, Mg, Ca, Fe, O2.
• Air mengandung bakteri/mikroorganisme lain.
• Air murni tanpa mineral tidak enak/segar.
Dalam industri air digunakan untuk: air proses, air pendingin, air utilitas dan sanitasi, air ketel uap
penggerak turbin, dan lain-lain. Air yang telah digunakan untuk industri tidak boleh langsung

Zainal “Mr.Z” Abidin 10


9
PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

dibuang ke lingkungan karena dapat mencemari lingkungan, maka terlebih dahulu harus diolah
agar sama dengan kualitas air lingkungan. Proses daur ulang air limbah (Water Treatment Recycle
Process) adalah salah satu syarat yang harus dimiliki oleh industri yang berwawasan lingkungan.
a. Pengamatan indikator dan pencemaran air:
• Indikator secara fisis: kejernihan/kekeruhan, perubahan suhu, rasa, dan warna.
• Indikator secara kimiawi: zat kimia terlarut, radioaktivitas, perubahan pH.
• Indikator secara biologis: berdasar mikroorganisme yang ada (ada tidaknya bakteri
patogen)
b. Komponen Pencemar air
Komponen pencemar air dapat berupa bahan buangan padat, organik, anorganik, olahan bahan
makanan, cairan berminyak, zat kimia, dan panas.
1) Bahan buangan padat/butiran.
• Pelarutan bahan buangan padat menyebabkan perubahan warna. Larutan pekat dan
berwarna gelap mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam air, fotosintesis dalam air
terganggu sehingga jumlah oksigen terlarut berkurang dan akan berpengaruh terhadap
kehidupan organisme dalam air.

• Pengendapan bahan buangan padat akan menutupi permukaan dasar air, menghalangi
fotosintesis, menutupi sumber makanan dan telur ikan di dasar air, sehingga jumlah ikan
berkurang.

• Pembentukan koloidal yang melayang dalam air menyebabkan keruh dan menghalangi
sinar matahari, fotosintesis terganggu dan jumlah oksigen terlarut berkurang sehingga
mempengaruhi kehidupan dalam air. Bahan buangan organik. Berupa limbah yang dapat
membusuk/terdegradasi oleh mikroorganisme. Menyebabkan jumlah mikroorganisme
bertambah dan tumbuh bakteri patogen yang merugikan. Limbah ini dapat diproses
menjadi pupuk/kompos.
3) Bahan buangan anorganik.
Berupa limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh mikroorganisme sehingga
dapat meningkatkan jumlah ion logam dalam air. Limbah ini berasal dari industri yang melibatkan
unsur logam Pb, As, Cd, Hg, Cr, Ni, Ca, Mg, Co, misalnya pada industri kimia, elektronika,
elektroplating. Ion logam Ca dan Mg menyebabkan air sadah yang mengakibatkan korosi pada alat
besi, menimbulkan kerak/endapan pada peralatan proses seperti tangki/bejana air, ketel uap, dan
pipa penyalur. Ion logam Pb, As, Hg bersifat racun sehingga air tidak dapat untuk minum.

4) Bahan buangan olahan bahan makanan (termasuk bahan organik).


Jika bahan mengandung protein dan gugus amin akan terdegradasi menjadi senyawa yang mudah
menguap dan berbau busuk sehingga air mengandung mikroorganisme dan bakteri patogen.

5) Bahan buangan cairan berminyak.


Tidak larut dalam air, mengapung dan menutupi permukaan air. Jika mengandung senyawa volatil
akan menguap. Terdegradasi oleh mikroorganisme dalam waktu lama. Bahan ini mengganggu
karena:
• Menghalangi difusi oksigen dari udara ke dalam air.
• Menghalangi sinar matahari sehingga fotosintesis terganggu.
• Ikan di permukaan dan burung air terganggu, bulu burung lengket dan tak bisa
mengembang.
• Air tak dapat dikonsumsi karena mengandung zat beracun seperti benzena, dan senyawa
toluena.

Zainal “Mr.Z” Abidin 11


0
PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

6) Bahan buangan zat kimia, misalnya:


a) Sabun, deterjen, shampoo, dan bahan pembersih lainnya. Bahan ini mengganggu lingkungan
karena:
• Menaikkan pH air. Jika memakai bahan non-pospat menaikkan pH menjadi 10,5 - 11.
• Bahan antiseptik yang ditambahkan akan dapat membunuh/mengganggu mikroorganisme.
• Sebagian jenis sabun/deterjen tak dapat terdegradasi.
b) Bahan pemberantas hama/insektisida.
Bersifat racun dan tak dapat/sulit terdegradasi (beberapa minggu sampai beberapa tahun).
Insektisida sering dicampur dengan senyawa minyak bumi sehingga permukaan air akan tertutupi
minyak.
c) Zat pewarna.
Bersifat racun dan cocarcinogenik (merangsang/penyebab tumbuhnya kangker) dan dapat
mempengaruhi kandungan oksigen dan pH dalam air. Zat warna mengandung senyawa kimia
berbahaya chromogen dan auxsochrome.
d) Larutan penyamak kulit.
Mengandung ion logam Cr, tidak dapat untuk air minum. Sebagai pengganti Cr untuk bahan
penyamak dipakai enzym. Bersama lemak dan sisa kulit, enzym akan didegradasi menghasilkan
senyawa yang mudah menguap dan berbau busuk (hasil peruraian protein dan senyawa amin).
Populasi mikroorganisme akan bertambah dan
memungkinkan berkembangbiaknya bakteri patogen yang berbahaya.
e) Zat radioaktif.
Penggunaan radiasi zat radioaktif di berbagai bidang (pertanian, peternakan, kedokteran,
hidrologi, farmasi, pertambangan, industri) akan terbawa air ke lingkungan. Akibat radiasi dapat
merusak sel tubuh dan genetik.
c. Dampak/kerugian pencemaran air:
1. Air tidak bermanfaat lagi untuk keperluan rumah tangga, industri maupun pertanian.
2. Air menjadi penyebab timbulnya penyakit. Air tercemar oleh limbah organik terutama dari
bahan makanan merupakan tempat subur berkembangbiaknya mikroorganisme.
Mikroorganisme merugikan yang dapat menyebabkan penyakit menular melalui air antara
lain virus diare, hepatitis A, bakteri, metazoa dan protozoa. Penyakit tidak
menular/keracunan ditimbulkan oleh air yang tercemar oleh senyawa anorganik/ion
logam.
• Keracunan ion logam Cd, Ion Cd dapat berasal dari industri yang memakai logam Cd dalam
proses produksinya misalnya industri elektroplating, pipa plastik PVC (Cd sebagai
stabilisator), hasil samping penambangan logam (timah hitam, seng), industri obat-obatan
(sudah tak banyak dipakai). Keracunan ion Cd dapat mempengaruhi otot polos, pembuluh
darah (mengakibatkan tekanan darah tinggi dan gagal jantung), dan merusak ginjal. Kasus
keracunan ion Cd pernah menimpa penduduk Toyama, Jepang. Penduduk banyak yang sakit
pinggang bertahun-tahun semakin parah, pelunakan tulang punggung dan menjadi rapuh,
dan kematian karena gagal ginjal. Penyebabnya beras yang dimakan mengandung Cd ± 1,6
ppm, karena tanaman padi diairi dengan air tercemar ion Cd dari limbah industri seng dan
timah hitam.
• Keracunan ion logam Co, Pada industri Co dipakai sebagai stabilisator, pada pabrik bir dulu
dipakai untuk menstabilkan busa bir agar bagus. Untuk proses pembentukan butir darah
merah, tubuh memerlukan Co dalam jumlah sedikit melalui vitamin B12 yang dimakan. Bila
memakan makanan yang mengandung Co 150 ppm akan merusak kelenjar gondok
(kekurangan kelenjar gondok). Jika keracunan Co sel darah merah akan berubah, tekanan
darah tinggi, pergelangan kaki membengkak (oedema), gagal jantung terutama pada anak
yang baru tumbuh. Kasus keracunan Co pernah terjadi di Nebraska dan Ohama. Penduduk

Zainal “Mr.Z” Abidin 11


1
PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

mengalami kelainan pada otot jantung primer karena gemar minum bir yang proses
pembuatannya menggunakan Co. Di Kanada penduduk menderita gagal jantung disertai
gejala sesak napas, batuk-batuk, sakit disekitar jantung dan lambung, dan kondisi badan
lemah.
• Keracunan ion logam Hg, Industri yang menggunakan Hg misalnya untuk proses produksi
pada pabrik plastik, campuran bahan antiseptik pada sabun dan kosmetik, amalgam pada
penambal gigi, dan fungisida. Gejala keracunan ion Hg adalah: sakit kepala, sukar menelan,
penglihatan jadi kabur, daya dengar menurun, bagian kaki dan tangan terasa tebal, mulut
terasa tersumbat logam, gusi membengkak disertai diare, kondisi tubuh melemah dan
kematian, ibu mengandung melahirkan bayi cacat. Kasus keracunan Hg pernah terjadi di
Minamata, penduduk banyak yang menjadi cacat, meninggal, dan bayi lahir cacat.
Penyebabnya ikan laut yang dimakan mengandung Hg sekitar 27 - 102 ppm, karena
tercemari limbah pabrik plastik. Kasus lain di Niigata, banyak yang cacat dan meninggal
karena mengkonsumsi ikan yang mengandung Hg sekitar 5 - 20 ppm.
• Keracunan insektisida, Gejalanya kepala pusing, mual, tremor, kerusakan organ seperti hati
dan ginjal. Akumulasi sedikit demi sedikit menyebabkan penyakit tertunda (delayed effect)
dalam bentuk kangker kulit, paru-paru, dan hati, karena insektisida bersifat cocarcinogenic.
Pencemaran Tanah/Daratan
Tanah/daratan dapat mengalami pencemaran jika ada bahan asing baik bersifat organik maupun
anorganik yang berada di permukaan tanah yang menyebabkan tanah menjadi rusak dan tidak
dapat memberikan daya dukung bagi kehidupan manusia, baik untuk pertanian, peternakan,
kehutanan, maupun untuk pemukiman.

a. Komposisi tanah
Komposisi tanah terdiri dari udara 25 %, air 25 %, bahan organik 5 %, dan bahan mineral 45 %.
Bahan organik dalam tanah (seperti karbohidrat, protein dan lemak) merupakan persediaan
makanan bagi mikroorganisme dan tumbuhan. Senyawa organik yang kompleks tak dapat secara
langsung dimanfaatkan tumbuhan. Senyawa ini dipecahkan oleh organisme dalam tanah (antara
lain serangga, cacing tanah, nematoda, sikaki seribu, algae, dan mikroorganisme seperti fungi dan
bakteri) menjadi bentuk yang lebih sederhana. Air akan melarutkan bentuk-bentuk sederhana itu
dan membawanya sampai ke tumbuhan melalui akar. Unsur/nutrisi yang diperlukan tumbuhan
meliputi makronutrisi (yaitu 9 unsur yang diperlukan dalam jumlah besar meliputi C, H, O, N, P, K,
Ca, Mg, dan S) dan mikronutrisi (unsur yang lain). Unsur C, H, dan O digunakan untuk mensintesis
karbohidrat, lemak , protein, lilin, selulosa, dan senyawa kompleks lainnya. Unsur N, P, dan S untuk
membentuk molekul protein. Unsur lain yang jumlahnya tidak begitu banyak berperan dalam
metabolisme pada tumbuhan.

b. Penyebab Pencemaran Tanah


• Faktor internal, yaitu peristiwa alam seperti: letusan gunung berapi yang memuntahkan
debu, pasir, batu, dan bahan volkanik lain yang menutupi dan merusak daratan/permukaan
tanah.
• Faktor eksternal, yaitu karena ulah dan aktivitas manusia. Limbah yang dihasilkan oleh
berbagai aktivitas manusia disebut anthropogenic pollutans.

c. Komponen Pencemar Tanah


Meliputi kertas 4 %, limbah bahan makanan 21 %, gelas 12 %, besi 10 %, plastik 5 %,
kayu 5 %, karet dan kulit 3 %, kain/serat tekstil 2 %, aluminium dan logam lain 1 %.
Perbandingan bahan organik dan anorganik 70 % : 30 %. Bahan organik akan terdegradasi oleh
mikroorganisme, bahan anorganik tidak/susah terdegradasi. Bahan anorganik berbahaya misalnya

Zainal “Mr.Z” Abidin 11


2
PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

bahan kimia beracun yang dibuang bersama limbah industri, limbah pertambangan seperti logam
berat dan logam radioaktif. Bila air membawa limbah mengalir ke sungai, danau atau sawah maka
tanah akan teraliri, sehingga akan terkontaminasi bahan-bahan kimia. Tanah menjadi jelek dan
tumbuhan atau binatang air akan menderita. Bahan-bahan itu akan terkontaminasi dalam
tumbuhan dan hewan, dan akhirnya akan sampai pada manusia.

d. Dampak Pencemaran Tanah


• Dampak langsung, seperti bau, merusak pandangan, kotor dan kumuh.
• Dampak tak langsung, seperti menjadi tempat berkembangnya nyamuk, lalat, tikus, bakteri,
dan lain-lain, sehingga menjadi perantara atau penyebab penyakit pest, kaki gajah
(filiariasis), malaria, demam berdarah, dan lain-lain.
Usaha Penanggulangan Dampak Pencemaran Lingkungan
Usaha untuk menanggulangi dampak pencemaran lingkungan dapat dilakukan secara
teknis maupun secara nonteknis.

a. Secara teknis
Bila berdasar kegiatan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dapat diduga mungkin
timbul pencemaran lingkungan, maka dipikirkan penanggulangan yang mengutamakan
keselamatan lingkungan, teknologinya telah dikuasai dengan baik, dan secara teknis dan ekonomis
dapat dipertanggungjawabkan. Penanggulangan secara teknis ini misalnya:
• Mengubah proses.
• Mengganti sumber energi.
• Mengelola limbah.
• Menambah alat bantu.
Misalnya untuk menaikkan angka oktana pada bensin dengan ditambahkan zat aditif anti ketukan
(anti knocking compound) dengan tetra ethyl lead (TEL), (CH3CH2)4Pb. Hasil pembakarannya
mengandung Pb, maka ditambahkan zat aditif lain, yaitu 25 % 1,2-dibromoetana, BrCH2CH2Br dan
10 % 1,2-dikloroetana, ClCH2CH2Cl dan 65 % TEL. Campuran ini disebut ethyl fluid yang
menyebabkan Pb diubah menjadi PbBr2 yang mudah menguap sehingga mudah keluar dari silinder
mesin bercampur gas buang. Agar tidak mengandung ion Pb yang bersifat racun, maka untuk
menaikkan angka oktana dipakai benzena dan alkohol. Campuran 90 % bensin dan 10 % alkohol
disebut gasohol.

b. Secara nonteknis
Dengan menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan
mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sedemikian rupa sehingga
tidak terjadi pencemaran lingkungan. Peraturan perundangan ini hendaknya dapat memberikan
gambaran secara jelas tentang kegiatan industri dan teknologi yang akan dilaksanakan di suatu
tempat, yang meliputi:
· Penyajian informasi lingkungan (PIL).
· Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
· Perencanaan kawasan kegiatan industri dan teknologi.
· Pengaturan dan pengawasan kegiatan.
· Penanaman perilaku disiplin.

Soal Standar SBMPTN

195. SPMB-2002-RegionaI I
Hujan asam disebabkan oleh

Zainal “Mr.Z” Abidin 11


3
PERSIAPAN SBMPTNKIMA 2018 [DATE]

A. reaksi S dengan uap air


B. fotodisosiasi gas NO2
C. penguraian gas SO2 menjadi S dan O2
D. reaksi gas H2S dengan uap air
E. reaksi gas SO2 dan SO3 dengan uap air

Zainal “Mr.Z” Abidin 11


4

Anda mungkin juga menyukai