Pra Intensif Kimia 2018pdf 3 PDF Free
Pra Intensif Kimia 2018pdf 3 PDF Free
KIMA 2018
STRUKTUR ATOM
Materi
ISOTOP
Bilangan Kuantum
Jumlah Orbital / Jumlah Max
Sub Kulit Harga l Harga m
Kotak Elektron
s 0 0 1 2
p 1 -1 s/d +1 3 6
d 2 -2 s/d +2 5 10
f 3 -3 s/d +3 7 14
Ingat ! Jika arahnya ke atas ( ⬆ ) maka harga s = +½ dan jika arahnya ke bawah ( ⬇ ) maka harga s =
-½
n = 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya
l = 0 sampai dengan (n-1)
m = -l sampai dengan +l
s = boleh -½ atau +½
Konfigurasi Elektron
s 1x , sp 2x , sdp 2x , sfdp 2x
s mulai 1, p mulai 2, d mulai 3, f mulai 4.
1s2 [2He] 2s2 2p6 [10Ne] 3s2 3p6 [18Ar] 4s2 3d10 4p6 [36Kr] 5s2 4d10 5p6 [54Xe] 6s2 4f14 5d10 6p6
[86Rn] 7s2 5f14 6d10 7p6
INGAT! Sub kulit d tak mungkin berisi 4 atau 9 dalam keadaan netral dan stabil.
Tidak mungkin s2 d4 yang mungkin s1 d5 → Aturan Setengah Penuh
Tidak mungkin s2 d9 yang mungkin s1 d10 → Aturan Penuh
2. SSC File
Atom atau ion berikut yang mengandung elektron lebih banyak dari neutron adalah..
2 35
A. 24
12 Mg D. 17 Cl
27 3 32 2
B. 13 Al E. 16 S
53 3
C. 35 As
4. SBPMTN/2014/532
Elektron-elektron di orbital 3d atom 23Mn memiliki bilangan kuantum….
A. n, l, m, dan s sama
B. n, l, dan m sama, tetapi s berbeda
C. n, m, dan s sama, tetapi l berbeda
D. n, l, dan s sama, tetapi m berbeda
E. n dan l sama, tetapi m dan s berbeda
5. SBMPTN-2014-514
Koordinat bilangan kuantum elektron terluar atom 19K yang benar adalah....
A. (4,0,0,+½) atau (4,0,1,+½)
B. (4,0,1 ,-½) atau (4,0,0,-½)
C. (4,0,0,+ ½) atau (4,0,0, -½)
D. (4,1,1,+½) atau (4,1,1,-½)
E. (4,0,1,+ ½) atau (4,1,1,- ½)
6. SNMPTN-2010-546
Konfigurasi ion besi (III) 26Fe3+, mempunyai elektron tidak berpasangan sebanyak ….
A. dua
B. tiga
C. empat
D. lima
E. enam
7. SNMPTN/2008/Kode 302
Nilai yang mungkin untuk bilangan kuantum dalam suatu orbital adalah…
A. n = 2 ; l = 1 ;m = - 1
B. n = 2; l = 2 ;m = +2
C. n = 3; l = 3 ;m = +1
D. n = 1; l = 1 ;m = 0
E. n = 3;l = 2 ;m = +3
8. SNMPTN-2008-302
Dalam suatu atom, jumlah maksimum elektron yang memiliki bilangan kuantum n = 3 dan
m = +1 adalah
A. 2 D. 8
B. 4 E. 10
C. 6
9. SNMPTN-2009-378
Unsur yang mempunyai diagram elektron valensi pada keadaan dasar seperti berikut
adalah ...
A. 6C
B. 8O
C. 15P
D. 13Al
E. 16S
Sistem Periodik
Materi
Periode → ditentukan oleh kulit terbesar
Golongan → Perhatikan tabel berikut
Bilangan Oksidasi
2. Energi ionisasi
Jika dalam suatu atom terdapat satu elektron di luar subkulit yang mantab, elektron ini cenderung
mudah lepas supaya mempunyai konfigurasi seperti gas mulia. Namun, untuk melepaskan elektron
dari suatu atom diperlukan energi. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari suatu
atom di namakan energi ionisasi.
3. Keelektronegatifan
Kelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom lain. Faktor
yang mempengaruhi keelektronegatifan adalah gaya tarik dari inti terhadap elektron dan jari-jari
atom.
4. Sifat Logam
Sifat-sifat unsur logam yang spesifik, antara lain : mengkilap, menghantarkan panas dan listrik,
dapat ditempa menjadi lempengan tipis, serta dapat ditentangkan menjadi kawat / kabel panjang.
Sifat-sifat logam tersebut diatas yang membedakan dengan unsur-unsur bukan logam. Sifat-sifat
logam, dalam sistem periodik makin kebawah makin bertambah, dan makin ke kanan makin
berkurang.
5. Kereaktifan
Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada system periodik, makin ke bawah makin
reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Unsur-unsur bukan logam pada sistem periodik,
makin ke bawah makin kurang reakatif, karena makin sukar menangkap electron.
Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungannya melepas atau menarik elektron. Jadi,
unsur logam yang paling reatif adalah golongan VIIA (halogen). Dari kiri ke kanan dalam satu
periode, mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga golongan VIIA. Golongan
VIIIA tidak rekatif.
6. Afinitas Elektron
Afinitas elektron ialah energi yang dibebaskan atau yang diserap apabila suatu atom menerima
elektron.
Jika ion negatif yeng terbentuk bersifat stabil, maka proses penyerapan elektron itu disertai
pelepasan energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda negative. Akan tetapi jika ion
negative yang terbentuk tidak stabil, maka proses penyerapan elektron akan membutuhkan energi
dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda positif. Jadi, unsur yang mempunyai afinitas
elektron bertanda negatif mempunyai kecenderungan lebih besar menyerap elektron daripada
unsur yang afinitas elektronnya bertanda positif. Makin negative nilai afinitas elektron berarti
makin besar kecenderungan menyerap elektron.
11. SNMPTN/2010/W-II/528
Dalam Sistem Berkala Unsur, unsur X terletak pada perioda ketiga dan golongan 15 atau VA.
Dalam keadaan ion, unsur ini isoelektronik dengan unsur gas mulia periode ketiga. Muatan
ion X adalah….
A. 1-
B. 2-
C. 3-
D. 2+
E. 3+
13. UMPTN/1995/Rayon A
Suatu unsur dengan konfigurasi elektron [Ar] 3d10 4s2:
(1) terletak pada periode 4
(2) nomor atomnya 30
(3) mempunyai bilangan oksidasi tertinggi +2
(4) termasuk unsur alkali tanah
15. UMPTN/1994/Rayon C
Titanium mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2. Senyawa yang tidak dapat
dibentuk oleh unsur ini adalah…
(1) K3TiF6 (3) K2Ti2O5
(2) Ti(H2O)6Cl3 (4) K2TiO4
16. SBMPTN/2014/591/586/589
Jika suatu unsur L memiliki nomor atom 27 dan nomor massa 58, maka pernyataan yang benar
tentang unsur tersebut adalah ....
A. L adalah logam transisi, berada pada periode yang sama dengan unsur K
B. L memiliki jumlah proton 27, neutron 27 dan elektron 31
C. L termasuk unsur logam alkali tanah, periode 4 dan bisa membentuk basa L(OH)2
D. L termasuk unsur nonlogam, periode 4 dan berada pada golongan yang sama dengan 45Rh
E. L termasuk unsur logam alkali, periode 4 dan bersifat reduktor kuat
17. SNMPTN/2012/522
Diberikan data tahapan energi Ionisasi suatu unsur X (kJ mol-1): 578; 1820; 2750; 11600, maka
pernyataan yang benar tentang unsur X tersebut adalah ....
A. termasuk golongan IV A
B. formula ion X adalah X+2
C. dapat membentuk senyawa X2O3
D. unsur X adalah metaloid
E. dengan unsur klor membentuk XCl
18. SNMPTN/2012/334
Pernyataan yang benar untuk atom 12Mg dan 16S adalah ....
(A) Mg dan S merupakan unsur nonlogam
(B) energi ionisasi pertama Mg > S
(C) keelektronegatifan Mg > S
(D) jari-jari ion Mg2+ > ion S2-
(E) jari-jari atom Mg > S
Ikatan Kimia
Jika tidak diberikan nomor atomnya, maka harus diingat elektron valensi dan jumlah ikatannya,
terutama untuk non logam:
Atom Elektron Jumlah
Valensi Ikatan
C 4 4
H 1 1
Ikatan Ion adalah ikatan yang terjadi antara atom yang cenderung melepas elektron dan atom
yang cenderung menerima elektron. (Terjadi serah terima elektron).
Ikatan kovalen antar atom yang cenderung menerima elektron. (Terjadi pemakaian bersama
pasangan elektron)
Keterangan :
1→ ikatan ion : cirinya, logam berhadapan dengan unsur non logam
2→ ikatan kovalen : cirinya, berhadapan antar unsur non logam dan tandanya beda.
3→ ikatan kovalen koordinasi : cirinya, berhadapan antar unsur non logam dan
tandanya sama.
4 dan 5 → pasangan elektron bebas : cirinya, posisinya tidak berada diantara dua unsur
KEPOLARAN
Dua atom Atom beda Contoh : HCl, ClF, HI dsb
Polar Lebih dari dua - Atom pengeliling beda Contoh : H2O, NH3 , PCl3 , dsb
atom - Atom pengeliling sama tetapi ada PEB
Dua atom Atom sama Contoh : Cl2, H2, N2, O2
Non Polar Lebih dari dua Atom pengeliling sama tak ada PEB Contoh : CO2, CH4, PCl5
atom
Bentuk Molekul
Keterangan (contoh):
Hibridisasi
Pengisian Atom Hibridisasi Bentuk Molekul Contoh
Pusat
s,p sp Linear BeCl2
s, p, p sp2 Trigonal Planar BF3
s, p, p, p sp3 Tetrahedral CH4
s, p, p, p, d sp3d Trigonal Bipyramidal PCl5
s, p, p, p, d, d sp3d2 Octahedral SF6
melalui ikatan kovalen polar. Perlu diperhatikan bahwa dipol berbeda dengan ion. Kekuatan listrik
yang dimiliki dipol lebih lemah dibanding kekuatan listrik ion. Kita pasti ingat, bahwa ion terdapat
pada senyawa ionik, dimana molekul terbagi menjadi dua , yaitu ion positif/kation (+) dan ion
negatif/anion (-).
Untuk memahami perbedaan antara ion dan dipol, mari kita perhatikan gambar berikut:
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pada senyawa ion, molekul terbagi (bisa juga dikatakan
terbelah) menjadi dua bagian. Jadi ion positif dan ion negatif sebenarnya terpisah. Mereka bersatu
hanya karena adanya gaya tarik-menarik antar ion positif dan negatif (gaya coulomb).
Pada senyawa polar, tidak terjadi pemisahan. Molekul merupakan satu kesatuan. Hanya saja pada
satu sisi/tepi terdapat kutub positif (δ+) dan di sisi/tepi yang lain terdapat kutub negatif (δ-).
Untuk senyawa non polar, sama sekali tidak ada muatan listrik yang terkandung.
Untuk mempelajari bagaimana dipol terbentuk, silakan tengok kembali materi ikatan kovalen polar
di kelas X.
Gaya Van der Waals
(Gaya tarik antara dipol-dipol)
Gaya Van der Waals merupakan gaya tarik antar dipol pada molekul polar. Contohnya terdapat
pada HCl, HBr, PCl3, dan sebagainya. Molekul polar memiliki ujung-ujung yang muatannya
berlawanan. Ketika dikumpulkan, maka molekul polar akan mengatur dirinya (membentuk
formasi) sedemikian hingga ujung yang bermuatan positif akan berdekatan dengan ujung yang
bermuata negatif dari molekul lain. tapi tentu saja formasinya tidak statis/tetap, kenapa? Karena
sebenarnya molekul selalu bergerak dan bertumbukan/tabrakan.
Catatan:
Molekul/atom/zat akan diam tak bergerak jika energi kinetiknya = 0 (nol). Keadaan ini disebut
keadaan diam mutlak, dicapai jika benda berada pada suhu 00K (-2730C)
Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara atom hidrogen pada satu molekul dengan atom
nitrogen (N), oksigen (O), atu fluor (F) pada molekul yang lain. Gaya tarik dipol yang kuat terjadi
antara molekul-molekul tersebut. Gaya tarik antar molekul yang terjadi memiliki kekuatan 5
sampai 10% dari ikatan kovalen.
• Asam Karboksilat : Asam format (HCOOH), Asam asetat (CH3COOH), dan sebagainya
Karena Ikatan Hidrogen lebih kuat dibandingkan Gaya Van der Waals dan Gaya London maka,
Ikatan Hidrogen mempunyai titik didih lebih tinggi, walaupun Massa Molekul relatifnya lebih
kecil.
Gaya London
Gaya London merupakan gaya antar dipol sesaat pada molekul non polar. Contohnya terdapat pada
I2, H2, CO2, PCl5 dansebagainya. Seperti kita ketahui molekul non polar seharusnya tidak
mempunyai kutub/polar (sesuai dengan namanya). Namun, karena adanya pergerakan elektron
mengelilingi atom/molekul, maka ada saat-saat tertentu dimana elektron akan "berkumpul"
(terkonsentrasi) di salah satu ujung/tepi molekul, sedang di tepi yang lain elektronnya "kosong".
Hal ini membuat molekul tersebut "tiba-tiba" memiliki dipol, yang disebut dipol sesaat. Munculnya
dipol ini akan menginduksi dipol tetangga disebelahnya. Ketika elektron bergerak lagi, dipol ini
akan hilang kembali.
Ringkasan
1. Gaya antar molekul adalah gaya tarik antar molekul-molekul yang berdekatan.
2. Gaya antar molekul pada umumnya merupakan gaya tarik listrik statis (elektrostatik)
antara muatan positif (+) dan negatif(-).
3. KIta mengenal tiga jenis gaya antar molekul, yaitu: gaya van der waals, ikatan hidrogen, dan
gaya london.
4. Ikatan hidrogen terjadi antara atom hidrogen (H) dengan atom: nitrogen (N), oksigen (O),
atau Fluor (F).
5. Gaya van der waals adalah gaya tarik elektrostatis pada senyawa ionik atau kovalen polar.
6. Gaya london adalah gaya tarik elektrostatis pada senyawa kovalen non polar.
20. UMPTN/1998/Rayon B
Unsur X terdapat dalam golongan karbon dan unsur Y mempunyai nomor atom 17. Senyawa
yang dapat terbentuk dari kedua unsur tersebut adalah…
A. XY D. XY3
B. X2Y E. XY4
C. XY2
21. UMPTN-1995-Rayon A
Unsur X dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 dapat bereaksi dengan unsur Y, yang terletak di
golongan oksigen, membentuk senyawa ....
A. XY D. X3Y
B. X2Y E. XY2
C. X2Y3
22. SPMB-2004-Regional II
Deret senyawa berikut ini tergolong senyawa kovalen, kecuali….
A. HF, HCI, HI D. Li2O, CaO, MgO
B. BH3, BF3 , CO2 E. IF5 , CCl4, ClF3
C. H2O, NH3, CO2
28. SBMPTN/2014/591/586/589
Atom-atom dengan notasi 6X, 9Y, ,6Z dan ,7T, dapat membentuk senyawa dengan rumus
molekul....
(A) XY2T2, XZ7, dan ZY6
(B) XTY2, XY dan ZY
(C) XYT2, XZ4, dan ZY5
(D) TXY2, XY, dan XZ4
(E) YTX2, XY, dan ZY5
29. SNMPTN/2010/W-III/538
Molekul-molekul berikut tersusun dari atom-atom 1H, 6C, 8O, 14Si, l5P, 35Br, dan 17Cl. Molekul-
molekul yang bersifat polar adalah…
(1) HBr
(2) POCl3
(3) CH2O
(4) SiCl4
30. SNMPTN/2011/W-I/659
Dari senyawa berikut yang mempunyai ikatan kovalen dan bersifat polar adalah
(1) H2 (3) KCl
(2) BF3 (4) NH3
HUKUM DASAR KIMIA, KONSEP MOL, STOIKIOMETRI, DAN TATA NAMA BINER
Materi
Tata Nama Senyawa Biner
Tabel Kation
nonlogam.
Tata nama senyawa biner ini adalah sebagai berikut.
a. Penamaan dimulai dari kation logam diikuti nama anion non logam.
Contoh:
SENYAWA NAMA SENYAWA SENYAWA NAMA SENYAWA
Li2O Litium oksida CaO Kalsium oksida
NaBr Natrium bromida SrO Stronsium oksida
KCl Kalium klorida BaCl2 Barium klorida
Rb2O Rubidium oksida Al2O3 Aluminium oksida
CsI Cesium iodida ZnO Seng oksida
MgCl Magnesium klorida AgCl Perak klorida
b. Untuk logam yang dapat membentuk beberapa kation dengan bilangan oksidasi lebih dari satu
jenis, maka harga muatan kationnya dinyatakan dengan angka Romawi
Contoh:
FeCl2 = Besi (II) klorida
FeCl3 = Besi (III) klorida
b. Untuk senyawa yang terdiri dari kation poliatom dan anion monoatom/poliatom, penamaan
dimulai
dari nama kation monoatom/poliatom.
Contoh: NH4OH : Amonium hidroksida
Alkana = CnH2n+2
Alkena = CnH2n
Alkuna = CnH2n-2
ALKANA
Rumus alkana Nama alkana
CH4 metana
C2H6 etana
C3H8 propana
C4H10 butana
C5H12 pentana
C6H14 heksana
C7H16 heptana
C8H18 oktana
C9H20 nonana
C10H22 dekana
Dari hasil percobaan itu, maka Lavoisier mengemukakan hukum kekekalan massa atau hukum
Lavoisier yang menyatakan bahwa:
Didalam suatu reaksi kimia, massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama
Joseph Proust (1754-1826) melakukan eksperimen, yaitu mereaksikan unsur hidrogen dan unsur
oksigen.
Dikemukakan oleh Joseph Gay Lussac (1778-1850), ia berhasil melakukan eksperimen terhadap
sejumlah gas dan memperoleh data sebagai berikut:
2 liter gas hidrogen + 1 liter gas oksigen → 2 liter uap air
1 liter gas nitrogen + 3 liter gas hidrogen → 2 liter gas amonia
1 liter gas hidrogen + 1 liter gas hidrogen → 2 liter gas hidrogen klorida
Dari percobaan ini gay Lussac merumuskan hukum perbandingan Volume yang berbunyi:
Kesimpulan :
Perb. Koef = perb. Volume
4. Hipotesis Avogadro
inti dari hukum ini
"pada suhu dan tekanan yg sama ,gas-gas yg volumenya sama mengadung jumlah mol
yg sama"
Menurut Avogadro unsur yang berwujud gas umumnya merupakan molekul dwiatom atau di atom
Gas hidrogen + gas oksigen → uap air
1 molekul 1 molekul 2 molekul
Perb. Molekul : 1 : 1 : 2
Perb. Koef : 1 : 1 : 2
Kesimpulan:
“jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volum gas-gas yang bereaksi
dan gas-gas hasil reaksi akan sama dengan perbandingan jumlah molekulnya dan sama pula
dengan perbandingan koefisiennya”
Hukum Proust dikembangkan lebih lanjut oleh para ilmuwan untuk unsur-unsur yang dapat
membentuk lebih dari 1 jenis senyawa. Salah seorang diantaranya adalah John Dalton (1766-1844).
Dalton mengamati adanya suatu keteraturan yang terkait dengan perbandingan massa unsur-unsur
dalam suatu senyawa.
KONSEP MOL
JEMBATAN MOL
STOIKIOMETRI
koefisien ditanya
mol ditanya x mol diketahui
koefisien diketahui
koefisien ditanya
volum ditanya x volum diketahui
koefisien diketahui
Ingat !
Perbandingan koefisien hanya berlaku untuk mol, partikel, dan volum. Untuk volum, hanya untuk
gas dan pada suhu dan tekanan yang sama.
Ingat:
CxHyOz + O2 → CO2 + H2O
CxHy + O2 → CO2 + H2O
Kemudian setarakan
HUKUM-HUKUM GAS
1. Keadaan standar STP adalah suhu 0oC (273 K) dan tekanan 1 atm ( 76 cmHg). Pada STP setiap 1
mol gas apa saja mempunyai volum 22,4 liter ( 22,4 dm3)
2. Pada Keadaan tidak standar STP adalah ada suhu dan tekanan tetapi tidak 0oC (273 K) dan1 atm
( 76 cmHg). Pada STP setiap 1 mol gas apa saja mempunyai volum 22,4 liter ( 22,4 dm3)
3. Jika bukan STP, pengubahan mol menjadi volum atau sebaliknya harus menggunakan gas
pembanding ( Hukum Avogadro). Biasanya ada kata kunci…
“Pada PT (suhu dan tekanan) sama…”
“Pada PT (suhu dan tekanan) tertentu…”
“Pada keadaan dimana…”
4. Jika hanya ada data volum, dan persamaan reaksi gunakan hukum gay lusac
Garam hidrat
garam . x hidrat → garam + x hidrat
Massa garam . x hidrat = Massa garam + Massa H2O
→ mol garam : mol H2O
→ 1 : x
massa zat
% zat x 100%
massa campuran
32. UMPTN-1998-Rayon B
Jumlah molekul dalam 2,8 gram CO (Mr = 28) sama dengan jumlah molekul dalam ....
(1) 2,0 gram H2(M, = 2)
(2) 3,2 gram O2(M=32)
(3) 1,4 gram N2(M. = 28)
(4) 4,4 gram CO2 (Mr = 44)
34. UMPTN-1998-Rayon C
Suatu senyawa dengan rumus C12H22O11 mengandung 72 gram karbon, dan oksigen sebanyak ... (Ar
H = 1, C= 12, 0 = 16)
A. 11 gram D. 72 gram
B. 12 gram E. 88 gram
C. 66 gram
36. UMPTN-1996-Rayon B
Jika diketahui hemoglobin (Mr = 68.000) mengandung 0,33% berat besi, maka jumlah atom
Fe (A,. = 56) dalam molekul hemoglobin adalah…
A. 3 D. 6
B. 4 E. 7
C. 5
37. UMPTN/1995/Rayon C
Secara teoritis, banyak cuplikan belerang dengan kadar 80%, yang dapat menghasilkan 8 gram SO3
adalah ... (O = 16, S = 32)
A. 3g D. 6g
B. 4g E. 8g
C. 5g
tekanannya menjadi 40 atm tanpa mengubah temperatur. Massa gas total di dalam tabung tersebut
adalah ....
A. 26 g
B. 56 g
C. 140 g
D. 146 g
E. 286 g
47. UMPTN-1993-Rayon B
Sebanyak 10 cm3 hidrokarbon tepat bereaksi dengan 40 cm3 oksigen menghasilkan 30 cm3
karbon dioksida. Jika volum semua gas diukur pada suhu dan tekanan sama, maka rumus
hidrokarbon tersebut adalah….
A. CH4 D. C3H6
B. C2H6 E. C3H8
C. C3H4
48. UMPTN-1990-Rayon C
Pembakaran senyawa hidrokarbon CxHy dalam oksigen berlebihan menghasilkan 220 mg CO2
(Mr = 44) dan 45 mg H2O (Mr = 18). Jika Ar C = 12 dan H = 1 maka rumus empiris senyawa tersebut
adalah ....
A. C2H D. C2H5
B. CH2 E. CH
C. CH3
49. SNMPTN-2011-559
Sebanyak 8,6 g mineral yang tersusun dari kalsium sulfat hidrat, CaSO4 . xH2O. Jika dipanaskan
menghasilkan 6,8 kalsium sulfat, CaSO4 (A, Ca = 40; S = 32; O = 18; H = 1), rumus molekul mineral
tersebut adalah ....
A. CaSO4. H2O D. CaSO4. 6H2O
B. CaSO4. 2H2O E. CaSO4. 7H2O
C. CaSO4. 5H2O
Thermokimia
Materi
Reaksi Eksoterm adalah:
• Reaksi yang melepaskan energi. Suhu Naik.
• Energi berpindah dari sistem ke lingkungan. Terasa panas
• ΔH = - (negatif)
• Pada diagram thermokimia tanda panah ke bawah (↓)
• Contoh persamaan thermokimianya:
CaO(s) + CO2(g) → CaCO3(s) ;ΔH = - a kJ atau
CaO(s) + CO2(g) → CaCO3(s) + a kJ
• Diagram entalphi:
• Diagram entalphi:
INGAT !
• Molekul yang cenderung diatomik adalah F2, Cl2, Br2, I2, H2, O2, N2
• Untuk mengubah dari reaksi thermokimia menjadi diagram thermokimia: Ujung tanda
panah tetap berada di ujung tanda panah, pangkal tanda panah tetap berada di pangkal
tanda panah, harga entalpi tetap.
Jenis-jenis perubahan entalpi :
1. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (ΔHf ) (ΔHf = standar enthalpy of formation)
ΔH untuk membentuk 1 mol persenyawaan langsung dari unsur unsurnya yang diukur pada
298 K dan tekanan 1 atm
Energi Ikatan Rata-Rata disebut juga energi disosiasi, dilambangkan dengan D (dissociation).
Energi ikatan didefinisikan sebagai jumlah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan 1 mol
suatu molekul dalam wujud gas.
Contoh: H2(g) → 2 H(g) DH–H = 436 kJ mol–1
Atau diagram
Kalorimeter
Kalorimeter adalah suatu alat untuk mengukur jjumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepas pada
suatu reaksi kimia. Jumlah kalor yang dilepas atau di diserap dirumuskan :
q larutan = m . c . ∆T
Keterangan:
q = jumlah kalor (joule)
m = massa pelarut (biasanya air) (gram); 1mL air = 1 gram
c = kalor jenis (J.g-1.°C-1)
∆T = perubahan suhu (°C)
Jika suhu naik maka ΔH = - ( karena reaksinya eksoterm)
q larutan
ΔH larutan
mol
Keterangan:
q larutan = m . c . ∆T
q kalorimeter = C . ∆T
Keterangan:
q = jumlah kalor (joule)
m = massa pelarut (biasanya air) (gram); 1mL air = 1 gram
c = kalor jenis (J.g-1.°C-1)
C = kapasitas kalor dari kalorimeter
∆T = perubahan suhu (°C)
52. SBMPTN-2017-171
Dalam kalorimeter sederhana (kapasitas kalornya diabaikan), dilarutkan 4,25 g LiCl (Mr = 42,5) ke
dalam 395,75 mL air. Kalor pelarutan LiCl adalah -40 kJ.mol-1. Temperatur sistem kalorimeter
meningkat dari 25ºC menjadi 27,5ºC. Kalor jenis larutan LiCl yang terbentuk dalam J.g-1.ºC-1
adalah ….
A. 0,2
B. 0,4
C. 0,8
D. 4,0
E. 8,0
53. SNMPTN-2011-W-I-591
Kalor yang dihasilkan dari pelarutan CaCl2 (Mr = 111) di dalam air digunakan pada kantong
penghangat P3K. Reaksi pelarutannya adalah :
CaCl2(s) → Ca2+(aq) + 2 Cl-(aq) ΔH= -83,6 kJ
Sebuah kantong penghangat dirancang agar suhunya naik dari 25°C menjadi 35°C ketika
digunakan. Jika kapasitas kalor kantong penghangat beserta isinya adalah 418 J/°C, massa CaCL
yang harus ditambahkan ke dalam kantong tersebut adalah ....
A. 1,11 g D. 55,5 g
B. 5,55 g E. 222 g
C. 11,1 g
54. SBMPTN-2013
Sinar UV dapat memicu reaksi siklisasi molekul 1,3-butadiena sebagai berikut.
Bila energi ikatan C-C adalah 348 kj/mol, maka energi ikatan C=C adalah ....
A. 84 kal/mol
B. 168 kal/mol
C. 252 kal/mol
D. 364 kal/mol
E. 612 kal/mol
55. SBMPTN-2016
Perhatikan tabel dibawah ini!
Ikatan Energi Ikatan(kJ mol-1)
C-Cl 330
Cl-Cl 240
C-H 410
Cl-H 430
Reaksi klorinasi benzena berlangsung menggunakan sinar UV pada fase gas seperti berikut :
56. SBMPTN-2015
Diketahui entalpi pembentukan standar (ΔHf0) H2O (g), CO2(g), C2H2(g) berturut-turut adalah -285,
-393, dan +227 kJ/mol. Entalpi pembakaran (ΔHf0) 26 g C2H2 (Ar C = 12, H = 1) adalah ...
A. +649 kJ
B. - 649 kJ
C. +986 kJ
D. - 1298 kJ
E. +1298 kJ
57. SNMPTN-2011-WI-559
Diketahui entalpi pembentukan standar beberapa senyawa:
2 CaO(s) + O2(g) → 2CaO(s) ΔH0 = -1271 kJ
C(s, grafit) + O2(g) → CO2(g) ΔH0 = -394 kJ
CaO(s) + CO2(g) → CaCO3(s) ΔH0 = -178 kJ
Maka perubahan entalpi reaksi
2Ca(s) + 2C(s, grafit) + 3O2(g) → 2CaCO3(s)
adalah ....
A. -1207 kJ D. -2237 kJ
B. -1843 kJ E. -2415 kJ
C. -2021 kJ
58. SBMPTN-2013-433
Perhatikan persamaan termokimia berikut.
2C2H2(g) + 5O2(g) → 4CO2(g) + 2H2(g) ΔH = -2600 kJ
CO(g) + 2H2(g) → 2CH3OH(g) ΔH = -130kJ
Jika kalor pembakaran etuna digunakan untuk menghasilkan gas H2 dari methanol, maka massa
etana yang diperlukan untuk menghasilkan 32 g H2 (Ar. H=1) adalah....
A. 10,4 g D. 83,2 g
B. 20,8 g E. 166,4 g
C. 41,6 g
59. SBMPTN-2014-552
Diketahui perubahan entalphi pembakaran zat sebagai berikut.
ΔHc° C6H6(l) = -3267 kJ mol-1
ΔHc° H2(g) = -286 kJ mol-1
ΔHc°C(s) = -394 kJ mol-1
Berdasarkan data tersebut, ΔH° pembentukan benzana cair (dalam kJ mol-1) adalah ....
A. -135 D. +45
B. -90 E. +90
C. -45
Laju Reaksi
d[M]
Laju reaksi (V)
dt
Misal pada reaksi: mA + nB → pC + qD
Persamaan laju reaksi sebagai berikut.
v = k [A]m[B]n
Jika orde A (yaitu m) yang dicari, maka lihat percobaan yang konsentrasi B nya sama. Sebaliknya
jika ditanya orde B (yaitu n) maka lihat percobaan yang konsentrasi B nya sama. Orde reaksi (total)
adalah orde A (yaitu m) ditambah orde B (yaitu n).
Jika ditanya yang mempengaruhi laju reaksi adalah KONSENTRASI maka carilah gambar atau
data yang KONSENTRASINYA BEDA, tetapi suhu, luas permukaan (besar kecilnya ukuran
partikel) dan pengadukan yang sama. Dan sebaliknya.
SBMPTN 2015-508
Reaksi fasa gas : 2NO(g) + Br2(g) → 2NOBr(g) . Dilakukan dalam wadah tertutup dengan
konsentrasi awal reaktan yang berbeda-beda. Pada tabel dibawah ini, yang dimaksud dengan
waktu reaksi (t) adalah waktu dari awal reaksi sampai hilangnya warna Br2.
Percob. [NO]o (M) [Br2]o (M) t (menit)
1 0,10 0,05 4
2 0,10 0,10 2
3 0,20 0,05 1
Berdasarkan data ini, persamaan laju reaksi tersebut adalah ...
A. r = k[NO]2
B. r = k[Br2]
C. r = k[NO][ Br2]
D. r = k[NO][ Br2]2
E. r = k[NO]2[Br2]
Kesetimbangan Kimia
Pergeseran Kesetimbangan :
Konsentrasi →ingat bejana berhubungan :
Keterangan : Penentuan harga K, dan pergeseran kesetimbangan yang menggunakan volume dan
tekanan maka wujudnya harus HOMOGEN. Jika HETEROGEN maka harus memprioritaskan wujud
: gas (g), larutan (aq), cairan (l), padatan (s)
Contoh:
Untuk reaksi yang sama harga Kc hanya dipengaruhi suhu. Selama suhu tetap maka K tetap.
Harga K berubah hanya apabila suhunya berubah. perubahan harga K tergantung jenis reaksinya :
• Reaksi Endoterm ( menyerap kalor / ΔH nya positif ) : K berbanding lurus dengan suhu.
Artinya jika suhunya meningkat maka K nya juga meningkat dan sebaliknya jika suhunya
menurun maka K nya juga menurun.
• Reaksi Eksoterm ( melepas kalor / ΔH nya negatif ) : K berbanding terbalik dengan suhu.
Artinya jika suhunya meningkat maka K nya menurun dan sebaliknya jika suhunya
menurun maka K nya meningkat.
4. Jika dua reaksi atau lebih dijumlahkan maka harga K tiap-tiap reaksi dikalikan
1
B.
3
1
C.
2
2
D.
3
3
E.
4
Larutan
Teori Asam-Basa
Sifat :
Asam = jika pH nya kurang dari 7, memerahkan lakmus biru
Basa = jika pH nya lebih dari 7, membirukan lakmus merah
Netral = jika pH nya sama dengan 7, warna lakmus tetap
Menurut Bronsted-Lowry, suatu zat pemberi proton disebut asam dan zat penerima proton disebut
basa. Suatu asam setelah melepas proton, akan membentuk basa konjugasi dari asam tersebut.
Suatu basa setelah menerima proton, akan membentuk asam konjugasi dari basa tersebut.
Pasangan asam-basa tersebut dikenal dengan istilah asam-basa konjugasi.
Asam = donor proton/ H+ (lebih 1 H+ dari pasangannya)
Basa = akseptor proton/ H+ (kurang 1 H+ dari pasangannya)
Contoh:
Pada tahun 1923, G. N. Lewis mengemukakan teori asam basa yang lebih luas dibanding kedua teori
sebelumnya dengan menekankan pada pasangan elektron yang berkaitan dengan struktur dan
ikatan. Menurut definisi asam basa Lewis,
Asam adalah akseptor pasangan elektron.
Basa adalah donor pasangan elektron.
Sebagai contoh, reaksi antara BF3 dan NH3 merupakan reaksi asam–basa, di mana BF3 sebagai asam
Lewis dan NH3 sebagai basa Lewis. NH3 memberikan pasangan elektron kepada BF3 sehingga
membentuk ikatan kovalen koordinasi antara keduanya.
Konsep pH
Konsentrasi
massa zat
% zat x 100%
massa campuran
Pengenceran = M1 x V1 = M2 x V2
Ingat!
Jika warna kanan → Pakai angka kanan, arah ke kanan (≥ pH kanan)
Contoh : Metil merah, warna kuning, artinya pH ≥ 6,3
Jika warna kiri → Pakai angka kiri, arah ke kiri (≤ pH kiri)
Contoh : Metil merah, warna merah, artinya pH ≤ 4,2
Jika warna diantaranya → pH nya diantara pH trayek indikator
Contoh : Metil merah, warna jingga/ orange, artinya pH nya diantara 4,2-6,3
Titrasi = Penetralan
mol H+ = mol OH-
M asam x V asam x jml H+ = M basa x V basa x jml OH-
“Jika titrasinya lebih dari sekali, maka volume larutannya harus dirata-ratakan”
Grafik yang menyatakan perubahan pH pada titrasi asam-basa atau sebaliknya disebut kurva titrasi.
Bentuk kurva titrasi bergantung pada kekuatan asam dan basa yang direaksikan.
KONSEP pH Larutan
Asam Kuat : HCl, HBr, HI, HNO3, dan H2SO4 (Cara Hafal : Charles, Bronson, Idaman, Nitrat dan
Sulfat)
Asam Lemah : (Selain asam kuat di atas, biasanya ada Ka). Contoh : CH3COOH, HCOOH, HF,
H2CO3, H3PO4, H2C2O4, HMnO4 dsb)
Basa Kuat : LiOH, NaOH, KOH, RbOH, CsOH, Ca(OH)2, Sr(OH)2, dan Ba(OH)2 .(Cara Hafal :
Libur, Nanti, Kita, Robohkan, Csnya, Cacing, Seret, Banget)
Basa Lemah : (Selain basa lemah di atas, biasanya ada Kb). Contoh : NH3(aq) , NH4OH, Al(OH)3 ,
Zn(OH)2, Mg(OH)2, dsb.
Garam : (Sisa basa + sisa asam). Contoh: CH3COONa, CH3COOK, CH3COONH4, (CH3COO)2Ca,
HCOONa, HCOOK, (HCOO)2Ca, NH4Cl, (NH4)2SO4, dsb
Untuk Asam + Basa anda harus menghitung mol H+ dan mol OH- nya dulu, kemudian tentukan :
- Sisa lemah (asam/basa) → Larutan Penyangga / Buffer
- Tak ada sisa → Hidrolisis/ garam
- Sisa Kuat (asam/basa) → Asam/ basa kuat
Larutan Penyangga
Larutan Penyangga terbentuk dari = asam / basa lemah + garamnya atau asam + basa sisa
asam/basa lemah. Larutan penyangga mempunyai sifat : pH nya konstan jika ditambah sedikit
asam/ basa/ air (diencerkan) BIASANYA: selisih 0,1-0,2 dari pH awal
Rumus :
Larutan Jenis Rumus Keterangan
mol asam Ka = Tetapan asam
Asam Lemah + Penyangga [H ] Ka a = jml asam lemah pd
Garamnya asam mol garam x a garamnya
Kurva Titrasi Penyangga Asam Lemah yang dititrasi oleh Basa Kuat :
6. Larutan penyangga nan berfungsi menstabilkan kadar pH juga dapat membantu kerja enzim
sebagai katalis dalam tubuh manusia. Enzim nantinya akan membantu laju reaksi kimia pada
suhu eksklusif dalam metabolisme manusia.
7. Natrium asetat merupakan larutan penyangga nan bisa menetralkan asam sulfat dari buangan
pabrik berupa limbah. Kegunaan lainnya dalam global industri ialah sebagai penyangga
bersama-sama dengan asam klorida.
8. Sodium cacodylate ialah larutan nan dipakai dalam pelaksanaan mikroskop elektron. pH yang
baik buat alat dalam global medis dan biologi ini berada pada kisaran 5 ,0 - 7,4.
9. Larutan penyangga juga sangat krusial dalam pengolahan limbah dengan proses anaerob. Proses
anaerob sendiri melalui tiga termin yaitu proses hidrolisis, proses pembentukan asam, dan
proses pembentukan metana. Dalam proses pembentukan metana, penambahan buffer
dimanfaatkan agar pH-nya tetap 7.
Hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi peruraian suatu garam dalam air. Reaksi hidrolisis terjadi antara
ion-ion garam dengan air sehingga ion - dan ion + dari garam bereaksi dengan air membentuk asam
dan basa asalnya.
Garam dari
Contoh NH4Cl
Reaksi Hidrolisis NH4+ + H2O →NH4OH + H+
Jenis Hidrolisis Hidrolisis sebagian/ parsial
Sifat Asam=Basa Asam, memerahkan Lakmus, pH< 7
Rumus Kw
Asam Kuat + Basa Lemah [H ] x [Mgaram] x b atau
Kb
[H ] Kh x [Mgaram] x b
Kw
Kh
Kb
Contoh NaCl
Reaksi Hidrolisis -
Asam Kuat + Basa Kuat Jenis Hidrolisis Tak Mengalami
Sifat Asam=Basa Netral, pH=7, warna Lakmus tetap
Rumus -
Contoh CH3COONa
Reaksi Hidrolisis CH3COO- + H2O → CH3COOH + OH-
Jenis Hidrolisis Hidrolisis sebagian/ parsial
Sifat Asam=Basa Basa, membirukan Lakmus, pH > 7
Rumus Kw
Asam Lemah + Basa Kuat [OH ] x [Mgaram]x a atau
Ka
[OH ] Kh x [Mgaram]x a
Kw
Kh .
Ka
Contoh CH3COONH4
Asam Lemah + Basa Lemah
Reaksi Hidrolisis CH3COO- + H2O → CH3COOH + OH-
Sifat koligatif larutan bergantung pada zat terlarut dalam larutan yang dinyatakan sebagai
konsentrasi. Konsentrasi yang digunakan pada sifat koligatif
RUMUS
SIFAT KOLIGATIF NON ELEKTROLIT ELEKTROLIT
Kenaikan Titik Didih Larutan (ΔTb) ΔTb = Kb . m ΔTb = Kb . m.i
Penurunan Titik Beku Larutan (ΔTf) ΔTf = Kf . m ΔTf = Kf . m.i
Keterangan:
mol gram 1000 % 1000
m = molalitas = = x = x
Kg Pelarut Mr p Mr (100 - %)
mol ter
X ter = Fraksi mol zat terlarut =
mol ter mol pel
mol pel
X pel = Fraksi mol zat pelarut =
mol ter mol pel
X ter + X pel = 1
Rumus tambahan
P = X pel . Po ;
ΔP = Po - P
ΔTb = Tb lar – Tb pel ;
ΔTf = Tf pel – Tf lar
Tf pelarut air = 0oC
Tb pelarut air = 100oC
Jika ditunjukkan gambar/tabel ditanyakan tekanan uap atau titik didih atau tekanan osmosis
yang paling besar/kecil gunakan logika rumus berikut:
Sifat Koligatif larutan Cari Harga
jumlah pelarut
Tekanan uap larutan (P); terbesar ; yang terbesar
jumlah pelarut jumlah terlarut
jumlah terlarut
Titik didih larutan (Tb); terbesar ; yang terbesar
jumlah pelarut
jumlah terlarut
Titik beku larutan (Tf); terbesar ; yang terkecil
jumlah pelarut
DIAGRAM PT
Keterangan :
LR = titik beku pelarut
KS = titik beku larutan
MR = titik didih pelarut
NS = titik didih larutan
KL = ΔTf
MN = ΔTb
80. UMPTN-1997-Rayon C
Dari 1 gram NaOH (Mr = 40) akan dihasilkan larutan NaOH 0,25 M sebanyak…
A. 50 mL D. 150 mL
B. 100 mL E. 200 mL
C. 125 mL
81. UMPTN-2000-Rayon A
Konsentrasi larutan HCI yang diperoleh dengan mencampurkan 150 mL HCI 0,2 M dan 100 mL
HCI 0,3 adalah…
A. 0,20 M D. 0,50 M
B. 0,24 M E. 0,60 M
C. 0,30 M
83. UMPTN-1998-Rayon A
Massa jenis suatu larutan CH3COOH 5,2 M adalah 1,04 g/mL. Jika Mr CH3COOH = 60, konsentrasi
larutan ini dinyatakan dalam % berat asam asetat adalah….
A. 18% D. 36%
B. 24% E. 40%
C. 30%
84. UMPTN-2001-Rayon A
Massa jenis H2SO4 pekat 49% m/m adalah 1,3 kg/L (Mr H2SO4 = 98). Untuk memperoleh
260 mL H2SO4 0,05 M diperlukan H2SO4 pekat sebanyak…
A. 6mL D. 3 mL
B. 5 mL E. 2 mL
C. 4mL
86. UMPTN-2000-Rayon C
Pernyataan yang benar untuk reaksi:
(CH3)2NH(aq) + H2S(aq) ⇌ (CH3)2NH2+( aq) + HS-(aq)
adalah
(1) (CH3)2NH merupakan basa konjugasi dari H,S
(2) (CH3)2NH2+ bersifat asam
(3) H2S merupakan asam konjugasi dari (CH3)2NH2+
(4) HS- bersifat basa
87. SNMPTN-2009-W-I
Larutan berikut yang memiliki pH sama dengan CH3COOH 0,1 M (Ka = 10-5) adalah…
A. larutan HCI 0,3 M yang diencerkan sepuluh kali
B. larutan HCI 0,2 M yang diencerkan sepuluh kali
89. UMPTN-1994-Rayon A
Larutan dengan pH = 12 dibuat dengan melarutkan x gram NaOH (Mr = 40) dalam air sampai 500
mL. Besarnya x adalah…
A. 4,0 D. 0,4
B. 2,0 E. 0,2
C. 1,0
Perbandingan volum dari campuran larutan NH3 0,1 M dan larutan HCl 0,1 M agar menghasilkan
larutan penyangga dengan pH = 9 adalah…(Kb NH3 = 1 × 10-5)
A. 1 : 1
B. 2 : 1
C. 1 : 2
D. 2 : 3
E. 3 : 2
99. SIPENMARU-1986
Larutan 40 mL NaOH 0,1 M dicampurkan dengan 60 mL larutan HCI 0,05 M. Untuk menetralkan
campuran ini dibutuhkan H2S04 0,05 M sebanyak…
A. 20 mL D. 5mL
B. 15 mL E. 1 mL
C. 10 mL
KOH 0,4 M?
A. 2 D. 10
B. 5 E. 13
C. 7
102. SNMPTN-2011-591
Diketahui reaksi berikut:
B(OH)3(aq) + H2O(1) ⇌ B(OH)4-(aq) + H+(aq) Kc=10-9
pH yang dimiliki larutan B(OH)3 0,001 M dalam air adalah ....
A. 3 - log 3 D. 9
B. 3 E. 11 + log 3
C. 6
103. SPMB-2006-Regional II
Garam berikut yang akan mempunyai pH < 7 jika dilarutkan dalam air adalah….
(1) NH4CN (3) KNO3
(2) CH3COONa (4) NH4NO3
105. SNMPTN-2012-484
Suatu larutan dibuat dengan cara mencampur 50 mL asam barbiturat (HC4H3N2O3) 0,02 M (Ka = 1 x
10-4) dan 50 mL NaOH 0,02 M. pH larutan yang dihasilkan adalah ....
A. 6 D. 10
B. 8 E. 12
C. 9
106. SNMPTN-2012-531
Tetapan hidrolisis suatu garam yang diperoleh dari asam lemah dan basa kuat adalah 1,0 x 10-10.
Nilai pH larutan 0,01 M garam tersebut adalah…
A. 6 D. 11
B. 8 E. 12
C. 10
107. SNMPTN-2012-883
Larutan KBrO 0,064 M (Ka HBrO = 6,4 10-9) mempunyai pH ....
A. 3,5 D. 10,5
B. 5,0 E. 11,5
C. 8,5
108. SBMPTN-2013-134
Asam benzoat (C6H5COOH) merupakan asam lemah dengan Ka = 6,0 x 10-5. Konsentrasi asam
benzoat yang terdapat dalam larutan yang dibuat dengan melarutkan 0,015 mol C6H5COONa ke
dalam 100 mL air adalah ....
A. 2,0 x 10-5 M D. 2,5 x 10-8 M
B. 5,0 x 10-6 M E. 1,6 x 10-9 M
C. 4,0 x 10-7 M
109. SBMPTN-2014-523
Jika 0,84 gram NaHCO3 (Mr = 84) dilarutkan di dalam 10 mL air, kemudian 1 mL larutan tersebut
diambil dan diencerkan dengan air hingga 100 mL, maka pH larutan setelah pengenceran adalah ....
(Diketahui Ka1 H2CO3 = 10-5, Ka2 H2CO3 = 10-11)
A. 8 D. 9,5
B. 8,5 E. 10
C. 9
110. UMPTN-1998-Rayon A
Pada suhu tertentu 0,350 g BaF2 (Mr = 175) melarut dalam air murni membentuk 1 L larutan
jenuh. Hasil kali kelarutan BaF2 pada suhu ini adalah…
A. 1,7 x 10-2 D. 3,2 x 10-9
B. 3,2 x 10 -6 E. 4,0 x 10-9
C. 3,2 x 10 -8
111. SIPENMARU-1987
Kelarutan PbSO4 dalam air adalah 1,4 x 10-4 M pada suhu sekitar 30°C. Bila dilarutkan dalam K2SO4
0,05 M kelarutan PbSO4 menjadi….
A. 1,0 . 10-8 M D. 1,2 . 10-5 M
B. 0,2 . 10-6 M E. 1,4 . 10-4 M
C. 0,4 . 10-6 M
112. SIPENMARU-1980
Tetapan hasil kali kelarutan magnesium hidroksida adalah 2 x 10-11. Jika pH dari suatu MgCl2
dengan konsentrasi 2 x 10-3 molar dinaikkan maka akan mulai terjadi endapan pada pH
A. 8 D. 11
B. 9 E. 12
C. 10
113. UMPTN-1995-Rayon A
Garam dengan kelarutan paling besar adalah….
A. AgCl, Ksp = 10-10
B. AgI, Ksp = 10-16
C. Ag2CrO4, Ksp = 3,2 x 10-12
D. Ag2S, Ksp = 1,6 x 10-49
E. Ag2C2O4, Ksp = 1,1 x 10-11
114. SPMB-2007-350
Jika Ksp perak sulfat adalah a maka kelarutan dalam air adalah…
A. a3 D. (¼ a)3
B. ½ a3 E. (¼ a)1/3
C. ¼ a3
115. SBMPTN-2014-523
Kelarutan MgCO3 dalam air dapat ditingkatkan dengan menambahkan HCl ke dalam larutan.
SEBAB
Dalam larutan ion Mg2+ bereaksi dengan ion Cl- membentuk MgCl2.
121. SMBPTN-2014-523
Urea 0,1 mol (zat non elektrolit) dan 0,1 mol garam LX dengan derajat ionisasi 0,5 masingmasing
dilarutkan dalam 1 liter air (ρ air = 1 g/mL). Jika kenaikan titik didih larutan urea adalah T°C,
maka kenaikan titik didih larutan garam LX adalah ....
A. 1,5 T°C D. 3 T°C
B. 2 T°C E. 3,5 T°C
C. 2,5 T°C
Koloid
Jenis-Jenis Koloid
Fase Fase
No Nama Contoh
Terdispersi Pendispersi
1 Padat Gas Aerosol Asap, debu di udara
2 Padat Cair Sol Cat, tinta, sol emas
3 Padat Padat Sol padat Batuan berwarna, gelas berwarna
4 Cair Gas Aerosol cair Kabut, awan, obat nyamuk
5 Cair Cair Emulsi Susu, santan, krim tangan
6 Cair Padat Emulsi padat Jelly, keju, mentega
7 Gas Cair Buih Krim kocok, buih sabun
8 Gas Padat Buih padat Styrofoam, karet busa
PEMBUATAN KOLOID
CARA KONDENSASI
Cara kondensasi termasuk cara kimia.
Partikel molekular → Partikel koloid
contoh :
Reaksi Redoks
2 H2S(g) + SO2(aq) → 3 S(s) + 2 H2O(l)
Reaksi Hidrolisis
FeCl3(aq) + 3 H2O(l) → Fe(OH)3(s) + 3 HCl(aq)
CARA DISPERSI
Cara dispersi dapat dilakukan dengan cara mekanik atau cara fisika:
Partikel Besar → Partikel Koloid
Cara Mekanik
Cara ini dilakukan dari gumpalan partikel yang besar kemudian dihaluskan dengan cara
penggerusan atau penggilingan.
Cara Peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan
bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah).
Contoh:
- Agar-agar dipeptisasi oleh air ; karet oleh bensin.
- Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S ; endapan Al(OH)3 oleh AlCl3
Bagian ekor merupakan rantai panjang hidrokarbon (C15H31–) yang bersifat hidrofobik (bagian
yang tidak suka air) atau bersifat non polar. Bagian kepala yang tersusun dari ion -COO- , bersifat
ionik yang dan polar akan memberikan efek hidrofilik (suka air).
Bagian hidrofilik
Bagian hidrofilik adalah garam natrium yang mudah larut dalam air. mis -SO3-, -OSO3-, OH-atau
NR4. Bagian dari deterjen ini adalah ionik dan tertarik oleh molekul air yang polar.
Bagian hidrofobik
hidrokarbon bagian hidrofobik ini bersifat non-polar. Bagian hidrofobik tidak larut dalam air tetapi
larut dalam minyak. Bagian ini terdiri dari segmen hidrokarbon dan dapat melarutkan minyak atau
lemak.
126. SNMPTN-2011-591
Ion R-OSO3- (R = C15H31) dapat menstabilkan emulsi minyak dalam air.
SEBAB
Gugus R pada ion tersebut bersifat hidrofob dan gugus -OSO3- bersifat hidrofil.
127. UMPTN-1989-Rayon B
Gejala atau proses yang paling tidak ada kaitannya
dengan sistem koloid adalah
A. efek Tyndall D. emulsi
B. dialisis E. elektrolisis
C. koagulasi
Reaksi Redoks
Reaksi redoks yaitu reaksi yang melibatkan serah terima elektron yang disertai dengan perubahan
bilangan oksidasi atom-atom yang terlibat reaksi. menentukan reaksi reduksi / reaksi oksidasi
Sesuai dengan perkembangannya, ada tiga konsep untuk menjelaskan reaksi oksidasi reduksi
(redoks). Konsep tersebut adalah sebagai berikut:
1. Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen.
Oksidasi adalah peristiwa pengikatan oksigen
4Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s)
Reduksi adalah peristiwa pelepasan oksigen (kebalikan dari reaksi oksidasi)
F2O3(s) + CO(g) → 2Fe(s) + CO2(g)
(INGAT! HARGA BILOKS : O = -2, H = +1, IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) = +1, IIA (Be, Mg, Ca,Sr, Ba,
Ra) = +2, VIIA(F, Cl, Br, I, At) dengan Logam = -1, SO42-, CO32-, NO3-, OH-, PO43-, CN-, dsb
4. SELIRNYA → CARI SELISIH →harga biloks yang dihubungkan tadi.
5. KPK →CARI KPK DARI KEDUA SELISIH →Pengkali –nya gunakan sebagai pengkali
koefisien.
6. SAMA MULUT → SAMAKAN MUATAN → Hitung dulu muatan kanan dan kiri. Untuk
suasana asam tambahkan H+ pada ruas yang muatannya kurang. Untuk suasana basa
tambahkan OH- pada ruas yang muatannya lebih.
7. HAMIL → SAMAKAN ATOM H →dengan H2O pada ruas yang kurang atom H
Pada suasana asam langkahnya cukup sampai disini. Tetapi untuk Suasana Basa anda harus
menambah langkah:
• Tambah OH- sejumlah H+ pada kedua ruas, (INGAT: H+ kalau ketemu OH- jadi H2O)kemudian
sederhanakan.
SEL VOLTA
Diagram sel Volta ditulis dengan cara berikut.
Elektron mengalir dari anode ke katode (atau dari Reaksi Oksudasi ke reaksi Reduksi). Logam yang
mempunyai E° lebih kecil selalu merupakan anode (mengalami oksidasi). Reaksi dapat
berlangsung spontan jika E°sel mempunyai harga positif. Urutan logam-logam dari reduktor
terkuat sampai reduktor terlemah dalam DERET VOLTA sebagai berikut.
Li - K - Ba - Sr - Ca - Na - La - Ce - Mg - Lu - Al - Mn - H2O - Zn - Cr - Fe - Cd - Co - Ni - Sn - Pb -
(H) - Sb - Bi - Cu - Hg - Ag - Pt - Au
Logam yang berada di sebelah kiri dalam deret Volta akan mengalami oksidasi di anode, sementara
logam yang berada di sebelah kanan dalam deret Volta akan mengalami reduksi di katode.
SEL ELEKTROLISIS
HUKUM FARADAY I
C ixt
F = mol A x Valensi A = = = mol H+ = mol OH-
96500 96500
C ixt
F F
965000 = 965000 Keterangan :
Rumus yang sering dipakai: w = massa zat yang mengendap di elektroda dalam gram
i = arus dalam ampere
Ar x i x t t = waktu dalam detik
w
valensi x 96500
ixt
mol
valensi x 96500
Ingat!
Valensi logam = muatan; contoh: Ag+ → valensi Ag = 1; Cu2+ → valensi Cu = 2 dsb
Valensi non logam pada umumnya = 2 kecuali valensi O2 = 4, contoh valensi H2 = 2;
gram L
mol = pada keadaan standar (STP/ 0oC, 1 atm) ; mol = . mol = M x Liter
Ar 22,4
HUKUM FARADAY II
(Ingat kata kunci : Pada arus sama/ pada muatan sama / secara seri)
Atau
w1 w 2
e1 e2 ;
Keterangan:
W = massa dalam gram
Ar
e
valensi
KOROSI
PENYEBAB →adanya oksigen (O2) / udara terbuka dan air
DIPERCEPAT adanya asam dan garam
Hati-hati, garam anhidrat (contoh: CaCl2 anhidrat) tidak mempercepat korosi, tetapi
memperlambat korosi, karena mengikat air.
PENCEGAHAN :
KATODIK → dihubungkan dengan logam lain yang lebih mudah mengalami oksidasi (Eo logam
pelindung < Eo logam yang dilindungi)
PELAPISAN/ MEKANIS → dengan cara : dilumuri minyak/ oli/ pelumas, dicat, dilapisi logam yang
kurang reaktif/ sulit mengalami oksidasi (Eo > Eo besi)
140. UMPTN-1990-Rayon A
Berdasarkan data:
Fe2+ + 2e– → Fe E° = -0,44 V
Pb2+ + 2e– → Pb E° = -0,13 V
Zn2+ + 2e– → Zn E° = -0,76 V
Sn2+ + 2e– → Sn E° = -0,14 V
Maka reaksi yang dapat berlangsung dalam keadaan standar adalah …
(1) Fe2+ + Zn → Fe + Zn2+
(2) Pb2+ + Fe → Pb + Fe2+
(3) Sn2+ + Zn → Sn + Zn2+
(4) Zn2+ + Pb → Zn + Pb2+
142. SNMPTN-2009-W-I-176
Data E° sel kimia adalah sebagai berikut:
A|A2+||B2+|B E° sel = +1,10 volt
A|A2+||C2+|C E° sel = +0,63 volt
Berdasarkan data tersebut, pernyataan yang benar adalah
(1) E° sel C|C2+ ||B2+|B adalah +0,47 volt
(2) C adalah oksidator terkuat
(3) A adalah reduktor lebih kuat dibandingkan B dan C
(4) urutan potensial reduksi standar A2+|A > B2+|B > C2+|C
143. SNMPTN-2012-732
Diketahui:
E° Sn2+|Sn = -0,14 V
E° Fe3+|Fe = -0,04 V
Pada keadaan standar, pernyataan yang benar untuk reaksi:
2 Fe3+(aq) + 3 Sn(s) → 2 Fe(s) + 3 Sn2+(aq)
adalah
(1) reaksi berlangsung spontan
(2) elektron yang terlibat dalam reaksi adalah 6
(3) ion Fe3+ merupakan oksidator
(4) pontensial standar reaksia dalah +0,18 V
144. SBMPTN-2014-514
Diketahui data potensial reduksi standar untuk:
Cd2+ + 2e– → Cd E° = – 0,40 V
Cr3+ + 3e– → Cr E° = – 0,74 V
Berdasarkan data tersebut, pernyataan berikut yang benar adalah…
A. Cd adalah reduktor yang lebih kuat daripada Cr.
B. Jika kedua reaksi setengah sel tersebut dihubungkan, maka Cr3+ akan tereduksi menjadi Cr
C. pada anoda terjadi oksidasi Cd menjadi Cd2+
D. potensial sel elektrokimia yang terjadi adalah 0,34 V
E. pada katoda terjadi reduksi Cr3+ menjadi Cr
146. UMPTN
Logam A dapat mendesak logam B dari larutannya, logam C dapat mendesak logam B dari
larutannya, logam C tidak dapat mendesak logam A dari larutannya, Urutan potensial reduksi yang
semakin negatif dari ketiga logam tersebut ialah...
A. A > B > C D. B > C > A
B. A > C > B E. C > A > B
C. C > B > A
A. 1,08 gram
B. 1,70 gram
C. 8,50 gram
D. 10,80 gram
E. 17,00 gram
Untuk menghasilkan arus tetap sebesar 0,193 A (F = 96500 C/mol e), sel bahan bakar tersebut
menghasilkan H2 dengan laju ...
A. 1 x 10-6 g/s D. 4 x 10-6 g/s
B. 2 x 10-6 g/s E. 5 x 10-6 g/s
C. 3 x 10 g/s
-6
KIMIA KARBON
Materi
Semakin besar Mr atau semakin panjang rantai C, maka semakin tinggi pula titik didihnya.
Tapi jika Mr-nya (panjang rantai C) sama namun bentuk molekulnya berbeda (senyawa-senyawa
isomer), maka senyawa yang cabangnya paling sedikit akan memiliki titik didih paling tinggi.
• Jika hasil pembakaran suatu senyawa menghasilkan arang/ karbon. Ini berarti senyawa tersebut
mengandung karbon.
• Jika gas hasil pembakaran suatu senyawa dicampurkan dengan air kapur { Ca(OH)2 }
menghasilkan endapan/ keruh, hal ini menandakan senyawa tersebut mengandung gas CO2.
Sesuai reaksi : Ca(OH)2 + CO2 → CaCO3 + H2O
• Jika hasil pembakaran mengenai kertas kobalt (II) klorida dan mengubah warna kertas kobalt
(II) klorida menjadi berwarna merah keunguan, hal ini menandakan senyawa tersebut
mengandung H2O.
9 Parafin/ lilin/ C20 – C30 > 350 oC Lilin, batik, korek api, pelapis kertas
malam bungkus, semir sepatu
10 Aspal > C25 > 350 oC Pengaspalan jalan, atap bangunan
propanon/aseton
Karboksil — COOH atau - CnH2nO2
Asam alkanoat / CO2H atau
Asam
karboksilat
asam etanoat/asam asetat
— COO— / — CnH2nO2
CO2— atau
Ester/Alkil
alkanoat
metil etanoat/metil asetat
Senyawa Amina R—NH2 CnH2n+3N CH3CH2-NH2: Etil amina
nitrogen
Amida CnH2n+1ON
Etanamida/asetamida
Nitro R-NO2 CnH2n+INO2 CH3CH2NO2: Nitroetana
Benzena dan
Aromatik
turunannya
Sikloalkana
Polisiklik
ALKANA
Rumus alkana Nama alkana
CH4 metana
C2H6 etana
C3H8 propana
C4H10 butana
C5H12 pentana
C6H14 heksana
C7H16 heptana
C8H18 oktana
C9H20 nonana
C10H22 dekana
ALKIL
Gugus alkil Nama
CH3- Metil
CH3-CH2- Etil
CH3-CH2-CH2- Propil
Isopropil
CH3-CH2-CH2-CH2- Butil
Sekunder butil
Isobutil
Tersier butil
3. TENTUKAN NOMOR.
Mulailah nomor 1 dari ujung yang terdekat dari gugus fungsi. Tetapi jika jarak dari ujung ke gugus
fungsi sama, maka mulailah nomor 1 dari ujung yang terdekat dari alkil.
4. BERILAH NAMA .
Rantai terpanjang identik dengan nama IUPAC (jika satu kata : Alkanol, Alakanal, Alkanon,
Alkena, Alkuna), atau nama akhir IUPAC (jika 2 kata : Alkoksi Alkana, Asam Alkanoat, Alkil
Alkanoat, Halo Alkana). Jika nama IUPAC hanya satu kata, maka alkil harus disebut dahulu. Jika
nama IUPAC terdiri dari dua kata, maka alkil disebut ditengahnya. Untuk Alkanal, Asam alkanoat
dan Alkil Alkanoat Letak gugus tidak perlu disebutkan karena pasti No.1. Jika ada alkil yang sama,
maka harus digabung (dengan awalan : 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta, 6 = heksa dst). Jika ada
alkil yang berbeda maka harus diurut berdasarkan abjat. ( Contoh : etil didahulukan dari metil ,
karena huruf e lebih dahulu dibanding m dalam urutan abjat)
Contoh :
Nama IUPAC Nama Trivial
2-metil-butanal 2-metil-butiraldehida
Metil etanoat Metil asetat
ISOMER
Isomer adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi rumus strukturnya
berbeda.
• alkena dan
sikloalkana (CnH2n)
• alkuna dengan
alkadiena dan
Sikloalkena
(CnH2n -2)
dengan
Isomeri berdasarkan
arah putar bidang
cahaya
teipolarisasi.
Dekstro (d): memutar l-asam laktat
ke
kanan.
Levo (l): memutar ke
kiri.
Kondensasi = penggabungan
O
II
• Alkohol tersier → alkohol yang gugus —OH-nya terikat pada atom C tersier (OH terikat pada C
yang mengikat 3 C lain atau C)
Contoh :
IDENTIFIKASI
Rumus
Gugus Fungsi Ciri-ciri
Umum
1. Reaksi oksidasi dengan KMnO4, K2Cr2O7.
Alkohol primer → aldehid →asam karboksilat
Alkohol sekunder → keton
Alkohol tersier → tidak bisa dioksidasi
2. Reaksi dengan logam Na/K : R-OH + Na —R-ONa + H2
3. Reaksi dengan HX, PCl3 atau PCI.
R-OH + HX → RX + H2O
Alkohol / -OH R-OH + PCI3 — R-Cl + H3PO3
R-OH + PCl5 → RCl + POCl3 + HCI
4. Reaksi dengan asam karboksilat
R'-OH + RCOOH — RCOOR' (ester/ Harum) + H2O
5. Reaksi dengan asam sulfat R-OH + H2SO, pada suhu 130 -
140°C menghasilkan eter. Pada suhu tinggi (180oC)
CnH2n+2O
menghasilkan Alkena.
6. Titik didih tinggi
1. Reaksi oksidasi : R-O-R' + O2 → CO2 + H2O
2. Reaksi dengan logam Na/K
R-O-R' + Na/K → tak bereaksi
3. Reaksi dengan HX, PCl3, atau PCl5
R-O-R' + HX → R-OH + R'X (R panjang menjadi alcohol, R
Eter / -O- pendek menjadi alkil halide)
R-O-R' + PCl3 → tak bereaksi
R-O-R' +PCl5 → R-Cl + R'-Cl + POCI3
4. Reaksi dengan asam karboksilat
R-O-R' + RCOOH → tak bereaksi
5. Titik didih rendah
Aldehid / -CHO Uji Fehling / Benedict : Menghasilkan Cu2O (endapan merah
bata) dan asam karboksilat.
Uji Tollens / Perak amoniakal: Menghasilkan Ag (cermin
CnH2nO
perak) dan Asam karboksilat.
Dioksidasi (direaksikan dengan KMnO4, K2Cr2O7) : menghasilkan
asam karboksilat.
Rumus
Gugus Fungsi Ciri-ciri
Umum
Keton / -CO- Tidak bereaksi dengan Uji Fehling / Tollens/ dioksidasi.
Asam - Bersifat asam
Karboksilat / - - Bereaksi dengan alkohol → menghasilkan ester
COOH - Dihidrolisis → tetap
CnH2nO2
Ester / -COO- - Bersifat netral
- Tak bereaksi dengan alkohol
- Dihidrolisis → menghasilkan alkohol dan asam karboksilat
dapat bereaksi dengan pereaksi iodoform (I2 dalam NaOH) menghasilkan kristal kuning iodoform
(CHI3). Contoh senyawa: etanol, etanal, aseton, 2- propanol, 2- butanol, dan 2- butanon.
Ester berisomer fungsi dengan asam karboksilat. Senyawa ester berbau harum sehingga digunakan
sebagai esens. Bentuk senyawa ester yang lain yaitu lilin (wax) dan lemak/minyak. Kegunaan lilin
di antaranya sebagai malam untuk membatik, sedangkan lemak/minyak digunakan untuk membuat
sabun dan bahan makanan (margarin).
Contoh :
Reaksi Benzena
Gugus fungsi pada senyawa turunan benzena terbentuk melalui reaksi substitusi. Reaksi substitusi
pada benzena ini lebih mudah terjadi dibandingkan reaksi adisi. Reaksi adisi hanya dapat
berlangsung jika dilakukan pada suhu tinggi dengan bantuan katalis.
Reaksi-reaksi pada benzena berikut ini dapat digunakan untuk membuat senyawa-senyawa
turunan benzena.
Reaksi sulfonasi akan berlangsung lebih cepat jika asam sulfat digantikan oleh asam sulfat berasap
(H2SO4 + S032-).
6. Asam benzoat, nipagin, • Pengawet makanan dan minuman Dapat menyebabkan alergi
dan nipasol dan hiperaktif pada anak-
anak
7. Asam salisilat • Zat antijamur, salep penyakit kulit Jika disalahgunakan dapat
serta bahan Aspirin menimbulkan iritasi
lambung
9. Aspirin (asam asetil • Zat Analgesik (penghilang rasa Iritasi pada lambung
salisilat) nyeri)
Nitro Benzena
19. • zat padat pada bahan peledak, daya
ledaknya lebih hebat daripada TNT.
MAKROMOLEKUL
POLIMER
Pengelompokan Polimer
Dari berbagai jenis polimer yang banyak kita jumpai, polimer dapat digolongkan berdasarkan
asalnya, pembuatannya, jenis monomer, sifatnya terhadap panas dan reaksi pembentukannya.
a. Penggolongan polimer berdasarkan asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan polimer sintesis.
1) Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup. Contoh
polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini
2) Polimer Sintesis
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan harus
dibuat oleh manusia. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
1) Polimer adisi (Biasanya ada akhiran “ena” atau ada kata “vinyl”)
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa reaksi adisi adalah reaksi pemecahan ikatan rangkap
menjadi ikatan tunggal sehingga ada atom yang bertambah di dalam senyawa yang
terbentuk. Jadi, polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-
monomer yang berikatan rangkap (ikatan tak jenuh).
Berikut beberapa contoh :
2) Polimer kondensasi
Kondensasi merupakan reaksi penggabungab gugus-gugus fungsi antara kedua
monomernya. Artinya, polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari
monomer-monomer yang mempunyai dua gugus fungsi. Berikut beberapa contoh polimeri
kondensasi : Nylon (dari asam adipat dan heksametilendiamin), Protein (dari asam
amino), Karbohidrat (dari glukosa), DNA (dari asm amino), Poliester (dari dimetil
tereftalat dan etilen glikol), bakelit (dari metanal dan fenol), Perspex (dari propanon dan
metanal)
(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n
Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan membentuk
polimer yang berikatan tunggal.
2) Kopolimer
Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang monomernya tidak sejenis.
Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol formaldehida). Proses pembentukan polimer
berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis, namun tanpa
katalis strukyur molekul yang terbentuk tidak beraturan. Jadi, fungsi katalis adalah untuk
mengendalikan proses pembentukan striktur molekul polimer agar lebih teratur sehingga
sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Contoh struktur rantai
molekul polimer tidak beraturan 9produk polimerisasi tanpa katalis) adalah sebagai berikut
:
(-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)n
Kopolimer tidak beraturan
Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur molekul yang
terbentuk akan beraturan. Contoh struktur rantai molekul polimer teratur (produk
polimerisasi dengan katalis) adalah sebagai berikut :
Sistem blok :
(-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n
Kopolimer blok
Sistem berseling :
(-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n
Kopolimer berseling
Propena
3 PVC Homop Sinteti
(Polivinilklorida) olimer s
Stirena
6 Polibutadiena, Homop Sinteti
PB olimer s
1,3-Butadiena
7 Poliakrilonitril Homop Sinteti
(PAN) olimer s
Orion®
Akrilonitril
(Vinil sianida)
No Kopoli Alam
Unit pengulangan pada mer/ /
Polimer adisi Jenis monomer
polimer homop Sintet
olimer is
8 (PMMA) Homop Sinteti
Polimetilmetakri olimer s
lat
Serat akrilat
Metilmetakrilat
Plexiglass®
Cat akrilik
Lucite®
9 Polimetanal Homop Sinteti
olimer s
Metanal
Stirena + 1,3-Butadiena
11 Saran® Kopoli Sinteti
mer s
Kloroetena + 1,2-
Dikioroetena
(Vinil klorida)
12 Akrilan Homop Sinteti
(polisianoetena) Sianoetena olimer s
13 Neoprena Homop Sinteti
(Polikloroprena) olimer s
Kloroprena
14 Karet alam Homop Alam
(Poliisoprena) olimer
Isoprena
(2-metil- 1 ,3-butadiena).
Polimer Kondensasi
Kopoli
Polimer Unit pengulangan pada mer/ Alam /
No Jenis monomer
Kondensasi polimer homop Sintetis
olimer
1 Poliester Polietilena tereftalat (PET). PET lebih
Dacron® dikenal dengan nama dagang untuk
Terylene® poliester Dacron®, Terylene®, serta
Mylar® film Mylar®. PET adalah poliester
yang secara teoritis dapat dibuat dan
pencampuran asam ftalat (asam
karboksilat) dan etilen glikol
(alkohol). Akan tetapi, dalam
prakteknya polimer ini dibuat melalui Kopoli
proses trans-esterifikasi yang Sintetis
mer
melibatkan ester dan asam ftalat,
yakni dimetiltereftalat dengan etilen
glikol. (Ciri monomer ester dan
poliester adalah adanya gugus —COO-
—)
Kopoli
Polimer Unit pengulangan pada mer/ Alam /
No Jenis monomer
Kondensasi polimer homop Sintetis
olimer
eliminasi molekul H2O sehingga
digolongkan sebagai
polimenisasi kondensasi (adisi /
eliminasi).
5 Protein
Homo
Alam
Polimer
6. Polisakarid
a:
Amilum
Selulosa Homo
Glikogen Alam
Polimer
Kopoli
Polimer Unit pengulangan pada mer/ Alam /
No Jenis monomer
Kondensasi polimer homop Sintetis
olimer
7. Asam
Nukleat
(DNA dan
RNA)
Homo
Alam
Polimer
2) Polimer termoseting
Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan
tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya melamin dan
bakelit.
Uji Karbohidrat
Nama Uji Untuk menguji Positif jika berwarna
Uji Molisch Adanya karbohidrat timbul cincin merah ungu
Uji Seliwanoff Adanya gugus keton/ warna merah
fruktosa. Tidak bereaksi
pada glukosa
Uji Benedict adanya karbohidrat terbentuknya larutan hijau, merah,
pereduksi (yaitu: orange atau merah bata serta adanya
glukosa, galaktosa, endapan
fruktosa laktosa, maltosa,
dll)
TIDAK BEREAKSI
DENGAN : Sukrosa,
Amilum, dan selulosa
Uji Barfoed adanya monosakarida terbentuknya endapan merah orange
HIDROLISIS KARBOHIDRAT
Disakarida / Polisakarida Menghasilkan
Maltosa Glukosa + Glukosa
Laktosa Glukosa + Galaktosa
Sukrosa/ Sakarosa Glukosa + Fruktosa
Amilum Glukosa
Glikogen Glukosa
Selulosa Glukosa
UJI PROTEIN
NAMA UJI UNTUK MENGUJI POSITIF JIKA BERWARNA
Uji belerang /PbS Adanya belerang berwarna hitam
Uji Xantoproteat asam amino berinti benzena berwarna jingga
/ cincin benzena
Uji Biuret Adanya ikatan peptida/ berwarna ungu
protein
Uji Millon Adanya fenol / asam amino Cincin yang berwarna merah
dengan gugus fenil
Uji Hopkins Cole Adanya gugus indol terjadi cincin ungu pada batas antara
kedua lapisan tersebut
Uji Ninhidrin adanya asam amino warna biru
Uji Sawaguchi Adanya gugus guanidin Berwarna merah
Fungsi Protein:
- Sebagai pembangun/ memperbaiki sel yang rusak dan pemberi kekuatan
- Memindahkan molekul yang lebih kecil, misalnya hemoglobin memindahkan
oksigen.
- Sebagai penyimpan, misalnya mioglobin menyimpan oksigen.
- Sebagai pengatur aktifitas seluler, misalnya hormon
- Sebagai kontraktil/ penggerak, memungkinkan perubahan bentuk atau bergerak
pada makhluk hidup. Misalnya interaksi otot.
- Sebagai Biokatalis untuk reaksi kimia/ proses metabolisme. Yaitu sebagai enzim.
- Sebagai pertahanan dari berbagai penyakit
- Sebagai cadangan makanan.
- Sebagai pelindung jaringan di bawahnya.
- Menjaga keseimbangan pH cairan tubuh.
155. UMPTN-1993-Rayon C
Senyawa organik dengan rumus:
berturut-turut termasuk
A. eter, keton, ester
B. eter, ester, keton
C. keton, ester, eter
D. keton, eter, ester
E. ester, eter, keton
adalah….
A. 4-metil-2-heksuna
B. 4-etil-2-pentuna
C. 4-etil-2-pentena
D. 4-metil-2-heksena
E. 4-etilpentena
157. SPMB-2007-R-I-350
Nama yang benar dari senyawa (CH3)2CHCH2Cl yaitu ….
A. 4-kloro-2-metibutana
B. 4-kloro-3-metibutana
C. 1-kloro-2-metilbutana
D. 1-kloro-2-metilpropana
E. 3-kloro-2-metilpropana
158. SPMB-2007-R-II-451
Nama IUPAC yang benar untuk senyawa hidrokarbon di bawah ini adalah…
A. 2-etil-3,3-dimetilpentana
B. 2,3-dietil-2-metilbutana
C. 2-etil-2,3-dimetilpentana
D. 3,3,4-trimetilheksana
E. 2,3-dietil-3-metilbuatana
159. UMPTN-2000-Rayon B
Senyawa yang bukan alkohol sekunder adalah….
A. 2-pentanol
B. 3-pentanol
C. 2-metil-3-pentanol
D. 3-metil-2-pentanol
E. 3-metil-3-pentanol
160. SPMB-2002-Regional II
Rumus bangun alkohol sekunder ditunjukkan oleh…
A. CH3(CH2)4OH
B. CH3CH2C(CH3)2OH
C. (CH3)2CH(CH2)2OH
D. (CH3)2CHOH
E. (CH3)3COH
161. SBMPTN-2014-591/589/586
Uji identifikasi berikut yang menunjukkan adanya formaldehid dalam suatu makanan adalah…
(1) dengan larutah Fehling membentuk endapan merah bata
(2) dengan larutan [Ag(NH3)2]+ membentuk endapan Ag
(3) dengan larutan K2Cr2O7 membentuk asam karboksilat
(4) dengan biuret menghasilkan cicin berwarna ungu
162. UMTPN-1995-Rayon C
1-propanol merupakan isomer gugus fungsi dengan
A. 2-propanol D. propanal
B. metil etil eter E. asam propionat
C. propanon
164. UMPTN-1992-Rayon C
Dikloropropana (C3H6Cl2) mempunyai isomer struktur sebanyak…
A. dua D. lima
B. tiga E. enam
C. empat
165. SPMB-2006-Regional I
Senyawa yang memiliki isomer geometri (cis-rans) adalah…
A. CH2 = CCl2
B. CH ≡ CCH3
C. (COOH)2C = CHCOOH
D. (CH3)2C = CHCl
E. CHCl = CHCl
168. SNMPTN-2011-578
Pernyataan yang benar untuk salah satu isomer C3H6O adalah ....
(1) mempunyai nama propanon
(2) dapat bereaksi dengan logam natrium
(3) memiliki gugus fungsi karbonil
(4) bersifat optis aktif
(4) Etilsikloheksilmetanoat
170. SNMPTN-2010-W-II-528
Reaksi antara metanol (CH3OH) dan asam propanoat (CH3CH2COOH) yang dipanaskan pada suhu
tertentu akan menghasilkan
A. CH3CH2COOCH3 dan H2O
B. CH3COCOOH dan H2O
C. CH3COOH dan CH3COH
D. HOCH(CH2OH)2 dan CH2O
E. CH3CHOHCH2OH dan H2O
171. SNMPTN-2012-333
Produk utama dari reaksi kimia antara 2-metil-1-propena dengan Br2 adalah ....
A. 1, l-dibromo-2-metilpropana
B. 1,2-dibromo-l-metilpropana
C. 1,3-dibromo-l -metilpropana
D. l,2-dibromo-2-metilpropana
E. 2,2-dibromo-2-metilpropana
172. SNMPTN-2012-484
Reaksi antara 2-butanol dengan H2SO4 pekat pada suhu tinggi akan menghasilkan ....
A. 2-butuna
B. 2-butena
C. 2-butana sulfat
D. 2-butil sulfonat
E. asam butanoat
173. SNMPTN-2012-832
Senyawa berikut yang hanya menghasilkan 2-klorobutana jika diadisi dengan HCl adalah ....
A. 1-butena D. 1-butuna
B. 2-butena E. 2-butuna
C. 2-metilbutana
174. SNMPTN-2011-659
Senyawa berikut yang dapat dioksidasi oleh ion dikromat dalam suasana asam adalah ....
(1) CH3CH2OH (3) (CH3)2CHOH
(2) CH3CH2CHO (4) (CH3)3COH
175. SBMPTN-2013-437
Hidrolisis suatu senyawa organik menghasilkan alkanol dan asam karboksilat. Alkanol yang
dihasilkan bereaksi dengan H2SO4 panas membentuk 1-propena. Sedangkan asam karboksilatnya
bereaksi dengan NaOH menghasilkan natrium etanoat. Struktur senyawa organik tersebut adalah ....
(1) CH3CH2CH(OH)CH2CH3
(2) CH3CH2COOCH2CH3
(3) CH3CH2CH2CH2COOH
(4) CH3COOCH2CH2CH3
176. SBMPTN-2014-552
X dan Y adalah senyawa karbon. X bereaksi dengan natrium membentuk gas hidrogen. X dan
Y dapat bereaksi membentuk ester. X dapat juga menjadi Y jika direaksikan dengan K2Cr207
dalam media asam. Senyawa X adalah…
A. CH3CH2COOH
B. CH3CH2OCH3
C. CH3CH2CH2OH
D. CH3CH2CH20
E. CH3CH2COCH3
177. SBMPTN-2015-538
Suatu senyawa oraganik berwujud cair pada suhu kamar, berbau khas, dengan pereaksi Tollens
tidak menghasilkan endapan mengkilat menyerupai cermin, jika direduksi menghasilkan
suatu alkohol sekunder, dan sering digunakan berbagai pelarut dalam industri. Senyawa organik
tersebut adalah …
A. n-heksana D. benzaldehida
B. etanol E. etiletanoat
C. propanon
178. SBMPTN-2017-171
Reduksi dietilketon menghasilkan ….
KIMIA INTI
Kimia inti adalah kajian mengenai perubahan-perubahan dalam inti atom. Perubahan ini disebut
reaksi inti. Peluruhan radioaktif dan transmutasi inti merupakan reaksi inti.
Radiokimia mempelajari penggunaan teknik-teknik kimia dalam mengkaji zat radioaktif dan
pengaruh kimiawi dari radiasi zat radioaktif tersebut.
Radioaktivitas adalah fenomena pemancaran partikel dan atau radiasi elektromagnetik oleh inti
yang tidak stabil secara spontan .
Semua unsur yang memiliki nomor atom lebih besar dari 83 adalah radioaktif.
Peluruhan radioaktif terjadi melalui pemancaran partikel dasar secara spontan.
Contoh: polonium-210 meluruh spontan menjadi timbal-206 dengan memancarkan sebuah partikel
α
Transmutasi inti dihasilkan dari pemboman inti oleh neutron, proton, atau inti lain.
Z = nomor atom
A = nomor massa = jumlah proton + neutron
N = neutron, biasanya tidak ditulis karena N = A-Z
Isotop : kelompok nuklida dengan nomor atom sama
Isobar : kelompok nuklida dengan nomor massa sama
Isoton : kelompok nuklida dengan neutron sama
Kestabilan inti tidak dapat diramalkan dengan suatu aturan. Namun, ada beberapa petunjuk
empiris yang dapat digunakan untuk mengenal inti yang stabil dan yang bersifat radioaktif/tidak
stabil, yaitu:
1. Semua inti yang mempunyai proton 84 atau lebih tidak stabil
2. Aturan ganjil genap, yaitu inti yang mempunyai jumlah proton genap dan jumlah neutron
genap lebih stabil daripada inti yang mempunyai jumlah proton dan neutron ganjil
3. Bilangan sakti (magic numbers)
Nuklida yang memiliki neutron dan proton sebanyak bilangan sakti umumnya lebih stabil
terhadap reaksi inti dan peluruhan radioaktif.
Bilangan tersebut adalah:
Untuk neutron : 2, 8, 20, 28, 50, 82 dan 126
Untuk proton : 2, 8, 20, 28, 50 dan 82.
Pengaruh bilangan ini untuk stabilitas inti sama dengan banyaknya elektron untuk gas mulia
yang sangat stabil.
4. Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-proton.
PITA KESTABILAN
Grafik antara banyaknya neutron versus banyaknya proton dalam berbagai isotop yang disebut pita
kestabilan menunjukkan inti-inti yang stabil. Inti-inti yang tidak stabil cenderung untuk
menyesuaikan perbandingan neutron terhadap proton, agar sama dengan perbandingan pada pita
kestabilan. Kebanyakan unsur radioaktif terletak di luar pita ini.
Menentukan bagian unsur yang masih tersisa dari perumusan waktu paruh:
Dimana
t = lama waktu peluruhan
T 1/2 = waktu paruh unsur radioaktif
No = banyak atom radioaktif mula-mula
Nt = banyak atom radioaktif yang tersisa setelah meluruh selama waktu t
A. partikel beta
B. partikel neutron
C. partikel alfa
D. foton
E. atom tritium 31𝐻
A. deutron
B. elektron
C. proton
D. positron
E. sinar α
E. 206
82𝑃𝑏
D. 12,5 hari
E. 15 hari
186. SBMPTN-2017-171
Uranium meluruh menjadi neptunium dengan memancarkan partikel β menurut
reaksi orde satu sebagai berikut. 239
92𝑈 → 93𝑁𝑝 + −1𝛽 .
239 0
….
A. 46,0
B. 23,0
C. 18,0
D. 11,5
E. 9,2
KIMIA UNSUR
SIFAT
Gas Mulia (VIIIA)
He Jari-jari atom meningkat
Ne Energi ionisasi menurun
Ar Kereaktifan meningkat
Kr Titik didih meningkat
Xe
Rn
• Stabil/ Sulit bereaksi karena konfigurasi elektronnya stabil dan energi ionisasinya besar.
• Mono atomik/ ditemukan dalam keadaan bebas dalam wujud gas
• Terbanyak di atmosfer adalah Argon.
• Terbanyak di alam semesta adalah Helium.
• Terbanyak disintesis/ dibuat senyawa adalah Xenon.
Halogen (VIIA)
Jari-jari atom meningkat
F Energi ionisasi menurun
Cl Kereaktifan menurun
Br Titik didih meningkat
I Sifat basa meningkat
At Keelektronegatifan menurun
Afinitas elektron menurun
Reaksi reduksi / Oksidator menurun
• Reaktif/ tidak ditemukan dalam keadaan bebas, karena mudah melepas elektron
• Mudah berikatan ion dengan non logam
• Dibuat dengan elektrolisis leburan bukan dengan elektrolisis larutannya, karena Eo nya lebih
kecil daripada Eo air.
basa asam
amfoter
logam non logam
metaloid
Ion Kompleks
• Ligan yang medannya kuat (ligan kuat) : CO > CN- > NO2 > NH3 > SCN
• Ligan yang medannya lemah (ligan lemah): H2O > C2O42- > OH- > F- > Cl- > Br- > I-
C. NO2
189. UMPTN/2001/Rayon A
Hidroksida berikut yang sifat basanya paling kuat adalah…
A. Sr(OH)2 D. Ca(OH)2
B. Ba(OH)2 E. Be(OH)2
C. Mg(OH)2
190. SPMB-2002-Regional I
Astat (At) adalah unsur yang terletak dalam golongan halogen. Berdasarkan pengetahuan tentang
sifat-sifat unsur halogen lainnya, dapat diramalkan bahwa astat
(1) merupakan padatan pada suhu kamar
(2) membentuk molekul beratom dua
(3) bereaksi dengan natrium membentuk senyawa dengan rumus NaAt.
(4) mempunyai keelektronegatifan yang lebih besar daripada unsur-unsur halogen lainnya.
191. SNMPTN-2012-334
Diketahui Fe(Z = 26). Pernyataan yang benar untuk ion [Fe(NH3)6]2- adalah ....
(1) molekulnya berbentuk oktahedral
(2) mempunyai 6 ikatan kovalen koordinasi
(3) ion Fe2+ merupakan asam Lewis
(4) dapat membentuk garam dengan ion halida
192. SBMPTN-2014-552
Pernyataan yang benar tentang HF, HCI, dan HBr adalah
(1) HF merupakan asam terkuat karena kelektronegatifan F paling tinggi
(2) titik didih HF tertinggi karena antar molekulnya terjadi ikatan hidrogen
(3) HBr merupakan asam terlemah karena ikatan H-Br paling lemah
(4) NaF garam paling basa karena Kb F- paling besar
193. SBMPTN-2014-523
Pernyataan yang benar tentang oksidas Na2O, MgO, dan SiO2 adalah…
(1) pada konsentrasi 0,1 M, larutan Na2O memiliki pH tertinggi
(2) kelarutan SiO2 dalam air tertinggi
(3) titik leleh SiO2 tertinggi
(4) ikatan pada ketiga oksida adalah ikatan ion
194. SBMPTN-2015-538
Oksidasi unsur dengan nomor atom 27 menghasilkan ion yang..
(1) mempunyai tingkat oksidasi +3
Kimia Lingkungan
KIMIA LINGKUNGAN
Bagian dari ilmu kimia yang membahas mekanisme perubahan kimia yang terjadi di lingkungan
(udara, air, tanah) serta dampaknya bagi kehidupan.
Pencemaran Lingkungan
Perkembangan teknologi dan industri dapat berdampak positif atau negatif bagi kehidupan
manusia. Dampak positif (menguntungkan), yaitu dampak yang diharapkan dalam rangka
meningkatkan kualitas dan kenyamanan hidup. Dampak negatif (merugikan), yaitu dampak yang
dapat menurunkan kualitas/kenyamanan hidup. Dampak ini tidak diharapkan karena
menimbulkan masalah yang harus diatasi, yaitu masalah kerusakan atau pencemaran lingkungan.
Pencemaran Udara
Udara akan tercemar jika ada bahan-bahan atau zat asing di dalam udara yang menyebabkan
perubahan susunan atau komposisi udara dari keadaan normalnya.
a. Penyebab Pencemaran Udara
1) Faktor internal (secara alamiah), misalnya:
• debu beterbangan oleh tiupan angin
• abu atau debu dan gas-gas volkanik dari letusan gunung berapi
• proses pembusukan sampah
2) Faktor eksternal (karena ulah manusia), misalnya:
• pembakaran bahan bakar fosil
• debu atau serbuk dari kegiatan industri
• pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
b. Sumber Pencemar Udara
• transportasi
• industri
• pembuangan sampah
• pembakaran stasioner, dan lain-lain
c. Komponen Pencemar Udara
• Karbon monoksida (CO)
• Oksida nitrogen (NOx)
• Oksida belerang (SOx)
• Hidrokarbon
• Partikel (particulate), dan lain-lain
Tanda-tanda keracunan gas CO adalah: pusing, sakit kepala dan mual. Keadaan yang lebih
berat lagi adalah: kemampuan gerak tubuh menurun, gangguan pada sistem kardiovaskular,
serangan jantung, sampai dengan kematian.
2. Bagi tumbuhan, kadar CO 100 ppm pengaruhnya hampir tidak ada khususnya tumbuhan tingkat
tinggi. Kadar CO 200 ppm dengan waktu kontak 24 jam dapat mempengaruhi kemampuan fiksasi
nitrogen oleh bakteri bebas terutama yang terdapat pada akar tumbuhan.
Pencemaran Air
Jika terjadi penyimpangan dari keadaan normalnya dapat dikatakan air sudah tercemar.
Pada keadaan normal:
• Air hujan mengandung SO4, Cl, NH3, CO2, N2, C, O2, debu.
• Air mata air mengandung mineral Na, Mg, Ca, Fe, O2.
• Air mengandung bakteri/mikroorganisme lain.
• Air murni tanpa mineral tidak enak/segar.
Dalam industri air digunakan untuk: air proses, air pendingin, air utilitas dan sanitasi, air ketel uap
penggerak turbin, dan lain-lain. Air yang telah digunakan untuk industri tidak boleh langsung
dibuang ke lingkungan karena dapat mencemari lingkungan, maka terlebih dahulu harus diolah
agar sama dengan kualitas air lingkungan. Proses daur ulang air limbah (Water Treatment Recycle
Process) adalah salah satu syarat yang harus dimiliki oleh industri yang berwawasan lingkungan.
a. Pengamatan indikator dan pencemaran air:
• Indikator secara fisis: kejernihan/kekeruhan, perubahan suhu, rasa, dan warna.
• Indikator secara kimiawi: zat kimia terlarut, radioaktivitas, perubahan pH.
• Indikator secara biologis: berdasar mikroorganisme yang ada (ada tidaknya bakteri
patogen)
b. Komponen Pencemar air
Komponen pencemar air dapat berupa bahan buangan padat, organik, anorganik, olahan bahan
makanan, cairan berminyak, zat kimia, dan panas.
1) Bahan buangan padat/butiran.
• Pelarutan bahan buangan padat menyebabkan perubahan warna. Larutan pekat dan
berwarna gelap mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam air, fotosintesis dalam air
terganggu sehingga jumlah oksigen terlarut berkurang dan akan berpengaruh terhadap
kehidupan organisme dalam air.
• Pengendapan bahan buangan padat akan menutupi permukaan dasar air, menghalangi
fotosintesis, menutupi sumber makanan dan telur ikan di dasar air, sehingga jumlah ikan
berkurang.
• Pembentukan koloidal yang melayang dalam air menyebabkan keruh dan menghalangi
sinar matahari, fotosintesis terganggu dan jumlah oksigen terlarut berkurang sehingga
mempengaruhi kehidupan dalam air. Bahan buangan organik. Berupa limbah yang dapat
membusuk/terdegradasi oleh mikroorganisme. Menyebabkan jumlah mikroorganisme
bertambah dan tumbuh bakteri patogen yang merugikan. Limbah ini dapat diproses
menjadi pupuk/kompos.
3) Bahan buangan anorganik.
Berupa limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh mikroorganisme sehingga
dapat meningkatkan jumlah ion logam dalam air. Limbah ini berasal dari industri yang melibatkan
unsur logam Pb, As, Cd, Hg, Cr, Ni, Ca, Mg, Co, misalnya pada industri kimia, elektronika,
elektroplating. Ion logam Ca dan Mg menyebabkan air sadah yang mengakibatkan korosi pada alat
besi, menimbulkan kerak/endapan pada peralatan proses seperti tangki/bejana air, ketel uap, dan
pipa penyalur. Ion logam Pb, As, Hg bersifat racun sehingga air tidak dapat untuk minum.
mengalami kelainan pada otot jantung primer karena gemar minum bir yang proses
pembuatannya menggunakan Co. Di Kanada penduduk menderita gagal jantung disertai
gejala sesak napas, batuk-batuk, sakit disekitar jantung dan lambung, dan kondisi badan
lemah.
• Keracunan ion logam Hg, Industri yang menggunakan Hg misalnya untuk proses produksi
pada pabrik plastik, campuran bahan antiseptik pada sabun dan kosmetik, amalgam pada
penambal gigi, dan fungisida. Gejala keracunan ion Hg adalah: sakit kepala, sukar menelan,
penglihatan jadi kabur, daya dengar menurun, bagian kaki dan tangan terasa tebal, mulut
terasa tersumbat logam, gusi membengkak disertai diare, kondisi tubuh melemah dan
kematian, ibu mengandung melahirkan bayi cacat. Kasus keracunan Hg pernah terjadi di
Minamata, penduduk banyak yang menjadi cacat, meninggal, dan bayi lahir cacat.
Penyebabnya ikan laut yang dimakan mengandung Hg sekitar 27 - 102 ppm, karena
tercemari limbah pabrik plastik. Kasus lain di Niigata, banyak yang cacat dan meninggal
karena mengkonsumsi ikan yang mengandung Hg sekitar 5 - 20 ppm.
• Keracunan insektisida, Gejalanya kepala pusing, mual, tremor, kerusakan organ seperti hati
dan ginjal. Akumulasi sedikit demi sedikit menyebabkan penyakit tertunda (delayed effect)
dalam bentuk kangker kulit, paru-paru, dan hati, karena insektisida bersifat cocarcinogenic.
Pencemaran Tanah/Daratan
Tanah/daratan dapat mengalami pencemaran jika ada bahan asing baik bersifat organik maupun
anorganik yang berada di permukaan tanah yang menyebabkan tanah menjadi rusak dan tidak
dapat memberikan daya dukung bagi kehidupan manusia, baik untuk pertanian, peternakan,
kehutanan, maupun untuk pemukiman.
a. Komposisi tanah
Komposisi tanah terdiri dari udara 25 %, air 25 %, bahan organik 5 %, dan bahan mineral 45 %.
Bahan organik dalam tanah (seperti karbohidrat, protein dan lemak) merupakan persediaan
makanan bagi mikroorganisme dan tumbuhan. Senyawa organik yang kompleks tak dapat secara
langsung dimanfaatkan tumbuhan. Senyawa ini dipecahkan oleh organisme dalam tanah (antara
lain serangga, cacing tanah, nematoda, sikaki seribu, algae, dan mikroorganisme seperti fungi dan
bakteri) menjadi bentuk yang lebih sederhana. Air akan melarutkan bentuk-bentuk sederhana itu
dan membawanya sampai ke tumbuhan melalui akar. Unsur/nutrisi yang diperlukan tumbuhan
meliputi makronutrisi (yaitu 9 unsur yang diperlukan dalam jumlah besar meliputi C, H, O, N, P, K,
Ca, Mg, dan S) dan mikronutrisi (unsur yang lain). Unsur C, H, dan O digunakan untuk mensintesis
karbohidrat, lemak , protein, lilin, selulosa, dan senyawa kompleks lainnya. Unsur N, P, dan S untuk
membentuk molekul protein. Unsur lain yang jumlahnya tidak begitu banyak berperan dalam
metabolisme pada tumbuhan.
bahan kimia beracun yang dibuang bersama limbah industri, limbah pertambangan seperti logam
berat dan logam radioaktif. Bila air membawa limbah mengalir ke sungai, danau atau sawah maka
tanah akan teraliri, sehingga akan terkontaminasi bahan-bahan kimia. Tanah menjadi jelek dan
tumbuhan atau binatang air akan menderita. Bahan-bahan itu akan terkontaminasi dalam
tumbuhan dan hewan, dan akhirnya akan sampai pada manusia.
a. Secara teknis
Bila berdasar kegiatan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dapat diduga mungkin
timbul pencemaran lingkungan, maka dipikirkan penanggulangan yang mengutamakan
keselamatan lingkungan, teknologinya telah dikuasai dengan baik, dan secara teknis dan ekonomis
dapat dipertanggungjawabkan. Penanggulangan secara teknis ini misalnya:
• Mengubah proses.
• Mengganti sumber energi.
• Mengelola limbah.
• Menambah alat bantu.
Misalnya untuk menaikkan angka oktana pada bensin dengan ditambahkan zat aditif anti ketukan
(anti knocking compound) dengan tetra ethyl lead (TEL), (CH3CH2)4Pb. Hasil pembakarannya
mengandung Pb, maka ditambahkan zat aditif lain, yaitu 25 % 1,2-dibromoetana, BrCH2CH2Br dan
10 % 1,2-dikloroetana, ClCH2CH2Cl dan 65 % TEL. Campuran ini disebut ethyl fluid yang
menyebabkan Pb diubah menjadi PbBr2 yang mudah menguap sehingga mudah keluar dari silinder
mesin bercampur gas buang. Agar tidak mengandung ion Pb yang bersifat racun, maka untuk
menaikkan angka oktana dipakai benzena dan alkohol. Campuran 90 % bensin dan 10 % alkohol
disebut gasohol.
b. Secara nonteknis
Dengan menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan
mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sedemikian rupa sehingga
tidak terjadi pencemaran lingkungan. Peraturan perundangan ini hendaknya dapat memberikan
gambaran secara jelas tentang kegiatan industri dan teknologi yang akan dilaksanakan di suatu
tempat, yang meliputi:
· Penyajian informasi lingkungan (PIL).
· Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
· Perencanaan kawasan kegiatan industri dan teknologi.
· Pengaturan dan pengawasan kegiatan.
· Penanaman perilaku disiplin.
195. SPMB-2002-RegionaI I
Hujan asam disebabkan oleh