PENDAHULUAN
Kehidupan pada masa bayi baru lahir (BBL) sangat rawan oleh karena
memerlukan penyesuaian fisiologik agar bayi diluar kandungan dapat hidup
sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka kesakitan dan angka
kematian BBL. Diperkirakan 2/3 kematian bayi di bawah umur 1 tahun terjadi
pada masa BBL. Peralihan dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterin
memerlukan berbagai perubahan biokimia dan faali. Dengan terpisahnya bayi dan
ibu, maka terjadilah awal proses fisiologis seperti berikut : (1) pertukaran gas
melalui plasenta digantikan oleh aktifnya fungsi paru untuk bernapas (pertukaran
oksigen dengan karbon dioksida), (2) saluran cerna berfungsi untuk menyerap
makanan, (3) ginjal berfungsi untuk mengeluarkan bahan yang tidak terpakai lagi
oleh tubuh untuk mempertahankan homeostasis kimia darah, (4) hati berfungsi
untuk menetralisir dan mengekskresi bahan racun yang tidak diperlukan badan,
(5) sistem imunologi berfungsi untuk mencegah infeksi, dan (6) sistem
kardiovaskuler dan endokrin bayi menyesuaikan diri dengan perubahan fungsi
organ tersebut di atas. Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan
dengan gangguan atau kegagalan penyesuaian biokimia dan faali yang disebabkan
oleh pramaturitas, kelainan anatomic, dan lingkungan yang kurang baik dalam
kandungan, pada persalinan maupun sesudah lahir.1
Pemeriksaan fisik pada anak pada umumnya sama dengan pemeriksaan
orang dewasa yaitu dimulai dengan inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi.pemeriksaan dilakukan pada seluruh tubuh dari ujung rambut sampai
ujung kaki. Pemeriksaan dilakukan yang menggunakan alat harap dilakukan
paling akhir, oleh karena dengan melihat alat-alat yang digunakan dapat membuat
anak menjadi takut atau merasa tidak nyaman.3
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
lampu yang terang yang berfunsi juga sebagai pemanas untuk mencegah
lehilangan panas. Tangan serta alat yang digunakan harus bersih dan hangat.
Pemeriksaan fisik pada bayi BBL paling kurang tiga kali yaitu : 1) Pada saat lahir,
cacat bawaan yang perlu tindakan segera ( mis. Atresia ani, atresia esophagus),
trauma lahir., dan 3) menentukan apakah BBL dapat dirawat bersama ibu ( rawat
gabung) atau di tempat perawatan khusus untuk diawas, atau di ruang intensif,
bayi berada dalam ruang perawatan. Tujuannya adalah kelainan yang luput
2
depan ibunya, kelainan yang ditemukan harus diterangkan kepada ibunya dan
harus dijelaskan apakah kelainan tersebut berbahaya atau tidak agar si ibu
pemeriksaan terakhir. Hal ini disebabkan kelainan pada BBL yang belum
mungkin pula adanya bising yang hilang timbul pada masa BBL, atau bayi
infeksi nosokomial dan lain-lain. Yang harus dicatat pada pemeriksaan fisik
adalah lingkar kepala, berat panjang, kelainan fisik yang ditemukan, frekuensi
bayi tenang sebelum diperiksa maka yang harus diperiksa terlebih dahulu
adalah auskultasi bunyi jantung dan paru dan palpassi abdomen. Sesudah itu
A. Menilai adaptasi
dengan baik atau memerlukan resusitasi. Bayi yang memerlukan resusitasi adalah
bayi yang lahir dengan pernapasan tidak adekuat, tonus otot kurang, ada
3
Nilai yang digunakan untuk menilai adaptasi ini adalah nilai APGAR.
Nilai Apgar masih dipakai untuk melihat keadaan bayi pada usia 1 menit dan 5
menit, tidak dipakai untuk menentukan apakah BBL perlu resusitasi apa tidak,
Nilai Apgar adalah suatu ekspresi keadaaan fisiologis BBL dan dibatasi
mempengaruhi nilai Apgar. Banyak factor yang dapat mempengaruhi nilai Apgar,
antara lain pengaruh obat-obatan, trauma lahir, kelainan bawaan, infeksi, hipoksia,
hipovolemia, dan kelahiran premature. Bayi premature tanpa asfiksia dapat saja
mendapat nilai Apgar yag rendah. Nilai Apgar masih dipakai untuk melihat
keadaan bayi pada usia 1 menit dan 5 menit, nilai Apgar 5 menit dapat digunakan
TANDA 0 1 2
Appearance Biru,pucat Badan Semuanya merah
pucat,tungkai muda
biru
Pulse Tidak teraba < 100 > 100
4
Setiap variabel dinilai : 0, 1 dan 2
terkena radiasi, atau inferksi virus pada trismester pertama. Juga ditanyakan
aapakah ada kelainan bawaan pada keluarga. Di samping itu perlu diketahui
bayi perlu diperiksa cairan amnion, tali pusat, dan plasenta. Setelah itu dilakukan
5
Kejadian kelainan kongenital pada bayi kurang bulan 2 kali lebih banyak
dibandingkan bayi cukup bulan, sedangkan pada bayi kecil untuk masa kehamilan
Mulut
dilakukan dengann cara memasukkan kateter ke dalam lambung, setelah itu cairan
depressor anguli oris. Pada keadaan ini terlihat asimetri wajah apabila bayi
menangis, sudut mulut dan mandibula akan tertarik ke bawah dan garis
nasolabialis akan kurang tampak pada daerah yang sehat ( sebaliknya pada paresis
N.fasialis) .
Anus
anus. Walupun seringkali atresia yang tinggi tidak dapat dideteksi dengan cara ini.
Perlu dicari kelainan pada garis tengah berupa spina bifida, meningomielokel,
6
Jenis kelamin
Biasanya orang tua ingin segera mengetahui jenis kelamin anaknya. Bila terdapat
keraguan misalnya klitoris pada bayi perempuan atau terdapatnya hipospadia atau
Pemeriksaan ini harus dilakukan dalam 24 jam untuk mendeteksi kelainan yang
meliputi :
a. Aktivitas fisik
Keaktifan BBL dinilai dengan melihat posisi dan gerakan tungkai dan
lengan. Pada BBL cukup bulan yang sehat, ekstremitas berada dalam
keadaaaan fleksi, dengan gerakan tungkai serta lengan aktif dan simetris.
Aktivitas fisik mungkin saja tidak tampak pada BBL yang sedang tidur
atau lemah karena sakit atau pengaruh obat. Gerakan kasar atau halus
ditemukan pada BBL, keadaan ini tidak berarti apa-apa. Berlainan halnya
bila terjadi pada golongan umur yang lebih tua. Gerakan tersebut
cenderung terjadi pada BBL yang aktif, tetapi bila dilakukan fleksi
7
b. Tangisan bayi
sedangkan tangisan yang lemah atau merintih terdapat pada bayi dengan
kesulitan pernapasan.
c. Wajah BBL
d. Keadaan gizi
Dinilai dari berat dan panjang badan, disesuaikan dengan masa kehamilan,
tebal lapisan subkutis serta kerutan pada kulit. Edema pada bayi dapat
memberikan kesan bayi dalam status gizi baik karena kulitnya halus dan
licin. Edema kelopak mata biasanya karena iritasi tetesan obat pada mata.
sebab lain yang tidak diketahui. Edema setempat dapat disebabkan oleh
cacat bawaan system limfe. Salah satu gejalan sindrom turner adalah
edema yang terbatas pada salah satu atau lebih ekstremitas bayi
perempuan.
e. Pemeriksaan suhu
Suhu tubuh BBL diukur pada aksila. Suhu BBL normal adalah antara
8
gangguan serebral, infeksi, atau kenaikan suhu lingkungan. Apabila
sepsis, perlu diingat bahwa sepsis/infeksi pada BBL dapat saja tidal
a. Kepala
letak kepala, sering terlihat tulang kepala tumpang tindih yang disebut
Fontanel anterior harus diraba, fontanel yang besar dapat terjadi akibat
Terkadang teraba fontanel ketiga antara fontanel anterior dan posterior, hal
9
b. Wajah
wajah yang khas seperti sindrom down atau sindrom pierre robin.
Perhatikan juga kelainan wajah akibat trauma lahir seperti laserasi, paresi
N.fasialis.
c. Mata
terbuka. Periksa jumlah, posisi atau letak mata, dan periksa adanya
terlihat yaitu pupil berwarna putih. Pupil harus tampak bulat. Terkadang
d. Hidung
10
Kaji bentuk dan lebar hidung, pada bayi cukup bulan lebarnya
harus lebih dari 2,5 cm. Bayi harus bernapas dengan hidung, jika melalui
e. Mulut
ranula (kista lunak yang berasal dari dasar mulut). Periksa keutuhan langit-
Perhatikan adanya bercak putih pada gusi atau palatum yang biasanya terjadi
akibat Epistein’s pearl atau gigi. Periksa lidah apakah membesar atau sering
f. Telinga
Periksa dan pastikan jumlah, bentuk dan posisinya. Pada bayi cukup
bulan, tulang rawan sudah matang. Daun telinga harus berbentuk sempurna
dengan lengkungan yang jelas dibagian atas. Perhatikan letak daun telinga.
11
Daun telinga yang letaknya rendah (low set ears) terdapat pada bayi
tambahan atau aurikel hal ini dapat berhubungan dengan abnormalitas ginjal
g. Leher
ada kelainan tulang leher. Periksa adanya trauma leher yang dapat
tyroid dan vena jugularis. Adanya lipatan kulit yang berlebihan di bagian
h. Klavikula
bayi yang lahir dengan presentasi bokong atau distosia bahu. Periksa
i. Tangan
kedua lengan ke bawah. Kedua lengan harus bebas bergerak, jika gerakan
jari. Perhatikan adanya polidaktili atau sidaktili . Telapak tangan harus dapat
terbuka, garis tangan yang hanya satu buah berkaitan dengan abnormaltas
12
kromosom, seperti trisomi 21. Periksa adanya paronisia pada kuku yang dapat
j. Dada
diperhatikan. Pada bayi cukup bulan, puting susu sudah terbentuk dengan baik
dan tampak simetris. Payudara dapat tampak membesar tetapi ini normal
k. Paru
Frekuensi napas yang normal pada BBL adalah 40-60 kali permenit.
BBL dengan frekuensi napas yang terus menerus diatas 60 kali per menit perlu
diamati lebih teliti untuk memungkinkan adanya kelainan paru, jantung, atau
metabolic. Karen fluktuasinya cepat maka frekuensii napas BBL harus dihitung
dalam satu menit penuh dan kalau mungkin dihitung saat bayi tidur atau dalam
keadaan tenang oleh karena sering terdapat periodic breathing , yaitu henti
nafas yang berlangsung 5-10 detik di antara pola pernapasan yang regular.
retrakssi sterna atau subkostal ringan. Napas yang tersendat-sendat dan tidak
teratur ( irregular gasping) yang kadang – kadang diikuti oleh gerakan spasme
13
Semua bayi baru lahir bernapas dengan diafragma, sehingga pada
waktu inspirasi bagian dada tertarik ke dalam dan pada saat yang sama perut
bayi membuncit. Bila bayi dalam keadaan relaksasi, tenang dan warna kulitnya
disebabkan oleh terlalu banyak atau terlalu sedikit udara di paru akan
membedakan atelektasis dan emfisema harus dinilai bentuk dan ukuran dada,
yang lebih dalam. Bila satu tempat yang dicurigai , lakukann perubahan posisi
kepala dan badan sebelum mengambil keputusan. Cara ini juga dikerjakan bila
diduga ada redup pada perkusi. Ronki basah halus pada pneumonia BBL ini
hanya dapt didengar pada akhir inspirasi dalam yang diinduksi dengan tangis
dada harus dilakukan titik. Bila pada auskultasi terdengar bising usus di rongga
l. Kardiovaskular
Denyut nadi bervariasi dari 90/menit saat bayi tidur tenang sampai 180/
menit selama aktivitas. Frekuensi denyut nadi yang tetap tinggi pada takikardi
14
paroksismal lebih baik dihitung dengan EKG daripada dengan telinga. Denyut
jantung bayi prematur yang tenang berkisar antara 140-150/menit. Nadi di kaki
dan di tangan harus diperiksa pada waktu lahir dan saat dipulangkan.
yang buruk atau vasokontriksi perifer. Pulsasi femoral yang melemah atau
Sekitar 60 % dari BBL normal memiliki bising sistolik pada usia 2 jam,
Sebaliknya koma bising pada cacat jantung bawaan mungkin baru dapat
bawaan yang bisingnya dapat didengar pada masa BBL dini. Dugaan cacat
ekokardiogram. Karena itu perlu dicermati pada BBL, bising tidak selalu
jantung dapat dikenali dari karateristik berikut : Bising derajat I-II/VI pada tepi
sternal kiri , tidak ada “klik” pada auskultasi, pulsasi normal, pemeriksaan fisik
lainnya normal.
15
pulmonalis, duktus arteriosus paten, atau regurgitasi tricuspid yang pulih
derajat I/VI atau lebih, terdengar paling baik di batas kiri atas sternum,
tekanan sistolik dan diastolik lebih seksama. Cara lain adalah dengan palpasi,
yaitu dengan mengambil tekanan darah sistolik sebagai patokan dan nadi
bagian distal dari manset diraba pada saat deflasi. Cara “flush” adalah dengan
berkurang. Kerugiannya adalah tidak didapatnya tekanan nadi dan hasil nya
m. Abdomen
Dinding abdomen
Abdomen harus tampak bulat dan bergerak secara bersamaan dengan gerakan
dada saat bernapas. Kaji adanya pembengkakan. Jika perut sangat cekung
16
kemungkinan karena hepato-splenomegali atau tumor lainnya. Jika perut
omfaloentriskus persisten
limpa sering teraba 1 cm di bawah arkus kosta kiri, karena masih terjadi
Ginjal
Dengan palpasi yang dalam ginjal dapat diraba apabila posisi bayi terlentang
dan tungkai bayi dilipat agar otot dinding perut dalam keadaan relaksasi. Batas
bawah ginjal dapat diraba setinggi umbilikus di antara garis tengah dan tepi
perut. Biasanya bagian ginjal yang dapat diraba sekitar 2 – 3 cm. Pembesaran
renalis.
Trauma pada abdomen oleh karena kelahiran yang sulit, misalnya letak
Bila terdapat kecurigaan kelainan dalam perut, pemeriksaan USG akan banyak
segera di atas tempat yang keras seperti papan. Pemeriksaan USG abdomen
17
bayi dapat menggantikan pielogram intravena untuk membantu diagnosis.
embrioma ginjal, kista ovarium, dan duplikasi usus. Jumlah udara dalam
saluran cerna BBL sanagat bervariasi dan ini tidak ditemukan pada umur yang
lebih tua. Diastasis rekti dan hernia tali pusat sering ditemuakan pada BBL,
n. Genetalia
Pada bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm dan lebar 1-1,3 cm.Periksa
posisi lubang uretra. Prepusium tidak boleh ditarik karena akan menyebabkan
Pada bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi labia minora.
Lubang uretra terpisah dengan lubang vagina. Terkadang tampak adanya sekret
yang berdarah dari vagina, hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon ibu
(withdrawl bedding)
saluran pencernaan
18
p. Tungkai
fraktur, kerusakan neurologis. Periksa adanya polidaktili atau sidaktili pada jari
kaki
q. Spinal
r. Kulit
Perhatikan kondisi kuli bayi. Periksa adanya ruam dan bercak atau
Perhatikan adanya lanugo, jumlah yang banyak terdapat pada bayi kurang
bulan.
C. Ukuran Antropometrik
BBL cukup bulan yang sesuai untuk masa kehamilannya mempunyai ukuran badan
sebagai berikut :
19
Laki-laki Perempuan
Ukuran antorpometrik BBL
Berat lahir (kg) 3,53 (2,53-4,34) 3,40 (2,55-4,15)
Panjang lahir (cm) 56,6 (52,8-60,9) 55,3(51,5-59,3)
Lingkar kepala (cm) 35,8(32,1-38,5) 34,7(32,3-37,7)
D. Pemeriksaan Neurologis
Reflek primitif adalah aksi reflek yang berasal dari dalam pusat sistem
saraf yang ditunjukkan oleh bayi baru lahir normal namun secara neurologis tidak
lengkap seperti pada orang dewasa dalam menanggapi rangsang tertentu. Reflek
ini tidak menetap hingga dewasa, namun lama-kelamaan akan menghilang karena
dihambat oleh lobus frontal sesuai dengan tahap perkembangan anak normal.
Reflek primitif ini sering juga disebut infantile atau reflek bayi baru lahir.
(sebagai contoh, penderita cerebral palsy) akan tetap mempunyai reflek primitif
ini dan akan timbul kembali hingga masa dewasa mengacu pada keadaan saraf
tertentu termasuk demensia, lesi trauma dan stroke. Seseorang dengan gangguan
cerebral palsy dan keterbatasan mental kecerdasan dapat belajar untuk lebih
menekan reflek ini agar tidak muncul pada kondisi tertentu seperti selama
memulai reaksi yang ekstrim. Reflek dapat dibatasi pada area tubuh tertentu saja
yang dipengaruhi oleh gangguan saraf seperti reflek Babinsky pada kaki untuk
20
penderita cerebral palsy. Atau juga dapat terjadi pada orang normal dengan
hemiplegia, reflek dapat dilihat pada kaki di daerah yang terserang saja.
Reflek primitif juga diperiksa pada seseorang yang diduga mengalami luka
di otaknya untuk menguji fungsi dari lobus frontal. Jika tidak ada penekanan
secara tepat maka terjadi tanda-tanda penurunan fungsi tulang depan kepala
(frontal). Selain itu gangguan reflek primitif juga diperiksa sebagai tanda
Reflek pada bayi baru lahir beraneka ragam. Sebuah contoh pasti adalah
reflek rooting yang membantu proses inisiasi menyusui dini dan proses menyusui
nantinya. Bayi hanya akan menunjukkan reflek ini pada saat kelaparan dan
disentuh sekitar bibirnya oleh orang lain, tapi bukan termasuk bayi itu sendiri.
Ada beberapa reflek yang kemungkinan akan membantu bayi bertahan selama
masa adaptasi lingkungan kehidupan barunya seperi reflek moro. Reflek yang lain
seperti reflek menelan dan memegang sesuatu akan membantu menjalin interaksi
positif antara orang tua dan bayi baru lahir. Reflek tersebut dapat memacu orang
tua untuk memberikan respon dengan penuh cinta dan kasih sayang serta lebih
memotivasi ibu untuk menyusui. Reflek primitif ini juga membantu orang tua
merasa nyaman dengan bayinya karena reflek primitif tersebut akan mendorong
bayi untuk mengontrol dirinya serta menerima dan menanggapi stimulasi atau
rangsangan dari orang tuanya. (Berk, Laura E.. Child Development. 8th. USA:
Pearson, 2009.)
21
1. Reflek Ketuk Glabella : Reflek ini diperiksa dengan mengetuk secara
diterima oleh saraf sensori aferen yang akan dipindahkan oleh nervus
trigeminal dan sinyal saraf eferen akan kembali ke otot orbicularis oculi
melalui saraf facial yang akan menggerakkan reflek pada mata yaitu
tersebut namun hanya timbul sekali yaitu pada ketukan pertama. Jika
2. Reflek Mata Boneka : Reflek ini diperiksa sebagai salah satu cara untuk
samping kanan dan kiri) maka bola mata akan bergerak. Namun jika pada
pemeriksaan ini bola mata tetap berhenti atau tidak bergerak sama sekali
3. Reflek Rooting : Reflek ini ditunjukkan pada saat kelahiran dan akan
membantu proses menyusui. Reflek ini akan mulai terhambat pada usia
yang menyentuh pipi atau mulutnya, dan mencari obyek tersebut dengan
22
kepalanya lebih cepat dan tepat untuk menemukan obyek tanpa harus
mencari-cari.
4. Reflek Sucking : Reflek ini secara umum ada pada semua jenis mamalia
dan dimulai sejak lahir. Reflek ini berhubungan dengan rreflek rooting dan
mendorong air susu dari payudara ibu untuk ditelan oleh bayi.
5. Reflek tonick neck dan asymmetric tonick neck ini disebut juga posisi
menengadah, muncul pada usia satu bulan dan akan menghilang pada
sekitar usia lima bulan. Saat kepala bayi digerakkan ke samping, lengan
pada sisi tersebut akan lurus dan lengan yang berlawanan akan menekuk
(kadang-kadang pergerakan akan sangat halus atau lemah). Jika bayi baru
lahir tidak mampu untuk melakukan posisi ini atau jika reflek ini terus
neck merupakan suatu tanda awal koordinasi mata dan kepala bayi yang
23
6. Reflek Palmar Grasping : Reflek ini muncul pada saat kelahiran dan akan
tangan bayi dan menyentuh telapak tangannya, maka jari-jari tangan akan
akan mendorong berat badan bayi, bayi mungkin juga akan menggenggam
bayi.
7. Reflek Plantar : Reflek ini juga disebut reflek plantar grasp, muncul sejak
lahir dan berlangsung hingga sekitar satu tahun kelahiran. Reflek plantar
hingga kira-kira satu tahun. Reflek ini ditunjukkan pada saat bagian
9. Reflek Galant : Reflek ini juga dikenal sebagai reflek Galant’s infantile,
Reflek ini muncul sejak lahir dan berlangsung sampai pada usia empat
hingga enam bulan. Pada saat kulit di sepanjang sisi punggung bayi
24
diigosok, maka bayi akan berayun menuju sisi yang digosok. Jika reflek
10. Reflek Swimming : Reflek ini ditunjukkan pada saat bayi diletakkan di
kolam yang berisii air, ia akan mulai mengayuh dan menendang seperti
gerakan berenang. Reflek ini akan menghilang pada usia empat sampai
enam bulan. Reflek ini berfungsi untuk membantu bayi bertahan jika ia
menelan banyak air pada saat itu. Disarankan untuk menunda meletakkan
11. Reflek Moro : Reflek ini ditemukan oleh seorang pediatri bernama Ernst
Moro. Reflek ini muncul sejak lahir, paling kuat pada usia satu bulan dan
akan mulai mengjilang pada usia dua bulan. Reflek ini terjadi jika kepala
bayi tiba-tiba terangkat, suhu tubuh bayi berubah secara drastis atau pada
saat bayi dikagetkan oleh suara yang keras. Kaki dan tangan akan
telapak tangan ke atas dan ibu jarinya bergerak fleksi. Siingkatnya, kedua
memeluk tubuh dan bayi menangis sangat keras. Reflek ini normalnya
akan menghilang pada usia tiga sampai empat bulan, meskipun terkadang
akan menetap hingga usia enam bulan. Tidak adanya reflek ini pada kedua
sisi tubuh atau bilateral (kanan dan kiri) menandakan adanya kerusakan
pada sistem saraf pusat bayi, sementara tidak adanya reflek moro unilateral
(pada satu sisi saja) dapat menandakan adanya trauma persalinan seperti
25
fraktur klavikula atau perlukaan pada pleksus brakhialis. Erb’s palsy atau
beberapa jenis paralysis kadang juga timbul pada beberapa kasus. Sebuah
turun secara pelan-pelan atau kagetkan bayi dengan suara yang keras dan
tiba-tiba. Reflek moro ini akan membantu bayi untuk memeluk ibunya saat
12. Reflek Walking / Stepping : Reflek ini muncul sejak lahir, walaupun bayi
disentuhkan pada suatu permukaan yang rata, bayi akan terdorong untuk
Reflek ini akan menghilang sebagai sebuah respon otomatis dan muncul
kembali sebagai kebiasaan secara sadar pada sekitar usia delapan bulan
26
Gambar I.
Refleks Primitif
Rooting reflex
27
Sucking reflex
Babinsky reflex
28
Galant reflex
Swimming reflex
29
E. Penilaian umur kehamilan
30
kemudian diikuti dengan abduksi siku, lalu fleksi bahu. Pada bayi
prematur tonus pasif ekstensor tidak mendapat perlawanan,
sedangkan pada bayi yang mendekati matur menunjukkan perlawanan
tonus fleksi pasif yang progresif.
Untuk mengamati postur, bayi ditempatkan terlentang dan
pemeriksa menunggu sampai bayi menjadi tenang pada posisi
nyamannya. Jika bayi ditemukan terlentang, dapat dilakukan
manipulasi ringan dari ekstremitas dengan memfleksikan jika ekstensi
atau sebaliknya. Hal ini akan memungkinkan bayi menemukan posisi
dasar kenyamanannya. Fleksi panggul tanpa abduksi memberikan
gambaran seperti posisi kaki kodok.
31
telapak tangan dan lengan bawah bayi dari preterm hingga posterm
diperkirakan berturut-turut > 90 °, 90 °, 60 °, 45 °, 30 °, dan 0 °
(Gambar II.2).
32
fleksi parsial 110-140 °, Skor 3: fleksi parsial 90-100 °, dan Skor 4:
kembali ke fleksi penuh (Gambar II.3).
33
Kaki diekstensikan sampai terdapat resistensi pasti terhadap
ekstensi. Ukur sudut yang terbentuk antara paha dan betis di daerah
popliteal. Perlu diingat bahwa pemeriksa harus menunggu sampai
bayi berhenti menendang secara aktif sebelum melakukan ekstensi
kaki. Posisi Frank Breech pralahir akan mengganggu manuver ini
untuk 24 hingga 48 jam pertama usia karena bayi mengalami
kelelahan fleksor berkepanjangan intrauterine. Tes harus diulang
setelah pemulihan telah terjadi (Gambar II.4).
34
badan, namun kedua bahu harus tetap menempel di permukaan meja
dan kepala tetap lurus dan amati posisi siku pada dada bayi dan
bandingkan dengan angka pada lembar kerja, yakni, penuh pada
tingkat leher (-1); garis aksila kontralateral (0); kontralateral baris
puting (1); prosesus xyphoid (2); garis puting ipsilateral (3); dan garis
aksila ipsilateral (4) (Gambar II.5).
35
sebagai resistensi tumit ketika berada pada atau dekat: telinga (-1);
hidung (0); dagu (1); puting baris (2); daerah pusar (3); dan lipatan
femoralis (4) (Gambar II.6).
36
Pada usia perkembangan selanjutnya kulit menjadi lebih halus,
menebal dan menghasilkan pelumas, yaitu vernix, yang menghilang
menjelang akhir kehamilan. pada keadaan matur dan pos matur, janin
dapat mengeluarkan mekonium dalam cairan ketuban. Hal ini dapat
mempercepat proses pengeringan kulit, menyebabkan mengelupas,
pecah-pecah, dehidrasi, sepeti sebuah perkamen.
b. Lanugo 3,4
Lanugo adalah rambut halus yang menutupi tubuh fetus. Pada
extreme prematurity kulit janin sedikit sekali terdapat lanugo. Lanugo
mulai tumbuh pada usia gestasi 24 hingga 25 minggu dan biasanya
sangat banyak, terutama di bahu dan punggung atas ketika memasuki
minggu ke 28.
Lanugo mulai menipis dimulai dari punggung bagian bawah.
Daerah yang tidak ditutupi lanugo meluas sejalan dengan
maturitasnya dan biasanya yang paling luas terdapat di daerah
lumbosakral. Pada punggung bayi matur biasanya sudah tidak ditutupi
lanugo. Variasi jumlah dan lokasi lanugo pada masing-masing usia
gestasi tergantung pada genetik, kebangsaan, keadaan hormonal,
metabolik, serta pengaruh gizi. Sebagai contoh bayi dari ibu dengan
diabetes mempunyai lanugo yang sangat banyak.
Pada melakukan skoring pemeriksa hendaknya menilai pada
daerah yang mewakili jumlah relatif lanugo bayi yakni pada daerah
atas dan bawah dari punggung bayi (Gambar II.7).
37
Gambar II.7. Lanugo 3
38
Gambar II.8. Permukaan Plantar 3
d. Payudara 3,4
Areola mammae terdiri atas jaringan mammae yang tumbuh
akibat stimulasi esterogen ibu dan jaringan lemak yang tergantung
dari nutrisi yang diterima janin. Pemeriksa menilai ukuran areola dan
menilai ada atau tidaknya bintik-bintik akibat pertumbuhan papila
Montgomery (Gambar II.9). Kemudian dilakukan palpasi jaringan
mammae di bawah areola dengan ibu jari dan telunjuk untuk
mengukur diameternya dalam milimeter 9.
39
e. Mata/Telinga 3,4,6
Daun telinga pada fetus mengalami penambahan kartilago seiring
perkembangannya menuju matur. Pemeriksaan yang dilakukan terdiri
atas palpasi ketebalan kartilago kemudian pemeriksa melipat daun
telinga ke arah wajah kemudian lepaskan dan pemeriksa mengamati
kecepatan kembalinya daun telinga ketika dilepaskan ke posisi
semulanya (Gambar II.10).
40
dikarenakan terdapat faktor seperti stres intrauterin dan faktor
humoral yang mempengaruhi perkembangan kematangan palpebra.
41
Pada cryptorchidismus scrotum pada sisi yang terkena kosong,
hipoplastik, dengan rugae yang lebih sedikit jika dibandingkan sisi
yang sehat atau sesuai dengan usia kehamilan yang sama.
42
usia kehamilan matur atau posmatur dan labia minora serta klitoris
cenderung lebih menonjol.
3. Interpretasi Hasil 3
Masing-masing hasil penilaian baik maturitas neuromuskular
maupun fisik disesuaikan dengan skor di dalam tabel (Tabel II.2) dan
dijumlahkan hasilnya. Interpretasi hasil dapat dilihat pada tabel skor.
43
Tabel II. The New Ballard Score
44
I.2. Lubchenko Curve
Kurva Lubchenco sampai saat sekarang ini masih digunakan oleh setiap
praktisi dalam merawat bayi baru lahir. Kurva Lubchenco adalah kurva
pertumbuhan yang disajikan dalam bentuk table. . Definisi tentang bayi prematur
adalah setiap bayi baru lahir dengan berat lahir <2500 g. Definisi ini
Assembly. Dokter ahli pediatrics dihadapkan pada masalah hubungan antara usia
prematur dan adopsi luas dari istilah "kecil untuk usia kehamilan", "besar untuk
45
dysmaturity”. Hal ini juga membentuk dasar untuk memeriksa bayi dengan berat
badan lahir lebih besar dari nilai persentil lebih 90% atau berat badan lahir
kurang dari persentil kurang dari 10, sehingga dapat diprediksi masalah medis
46
2.1.3. Pemeriksaan Pada Waktu Memulangkan
47
Pada waktu memulangkan dilakukan lagi pemeriksaan untuk meyakinkan bahwa
tidak ada kelainan kongenital atau kelainan akibat trauma yang terlewatkan. Perlu
diperhatikan :
Keadaan umum
Penilaian keadaan umum mencakup: 1). kesan keadaan
sakit,termasuk fasies dan posisi pasien, 2). Kesadaran; 3). Kesan status
gizi.
Kesadaran 2,5
48
Penilaian kesadaran dapat dinilai secara kualitatif dan kuantitatif
serta dilakukan bila pasien tidak dalam keadaan tidur. Penilaian
kesadaran kualitatif dinyatakan sebagai :
Komposmentis : pasien sadar sepenuhnya dan memberikan respon
yang adekuat
Apatik : pasien dalam keadaan sadar,namun tampak acuh tak
acuhterhadap keadaan sekitar, ia memberikan respon yang kuat bila
ada stimulus
Somnolen : yakni tingkat kesadaran yang lebih rendah daripada apatik,
pasien tampak mengantuk, selalu ingin tidur
Sopor : pasien tidak memberikan respon ringan tetapimasih
memberikan respon sedikit terhadap stimulus kuat,refleks pupil
terhadap cahaya
Delirium : keadaan kesadaran yang menurun serta kacau
Koma : pasien tidak bereaksi terhadap stimulus apapun
Sedangkan pemeriksaan kesadaran kuantitatif antara lain Glasgow
come scale dan modifikasi untuk penderita anak, diantaranya Blantyre
come scale.
Status gizi
Status gizi anak adalah keadaan gizi anak yang dapat dilihat
untuk mengetahui apakah anak tersebut itu normal atau bermasalah
(gizi salah). Penilaian dapat dilakukan secara klinis, antropometrik
dan pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan klinis dapat dinilai porposi atau postur tubuh (baik,
kurus, atau obesitas). Dilihat juga tanda-tanda malnutri Adakakan
penonjolan tulang, perut buncitatau cekung, defisiensi vitamin A
(xerosis konjungtiva, bercak bilot) dan bisa dilihat tanda-tanda gizi
lebih seperti wajah membulat, dagu bersusun dan payudara membesar.
Dapat dilakukan “cubit tebal” untuk melihat adanya atrofi,hipotrofi
atau hipertrofi.
Dapat juga dilakukan penilaian status gizi langsung
menggunakan antropometri. Pengukuran melalui antropometri
49
mempunyai kelebihan dari segi kepraktisan lapangan. Pengukuran
antropometri yang biasa dilakukan adalah Berat Badan (BB), Panjang
Badan (PB), Tinggi Badan (TB), dan Lingkar Lengan Atas (LLA).
Tanda vital
a. Nadi
Frekuensi (kali/menit)
Umur
Istrahat tidur Istrahat bangun
1-2 tahun 70 – 120 80 – 150
2 – 10 tahun 60 – 90 70 – 110
> 10 tahun 50 – 90 55 - 90
Irama
Keadaan normal irama nadi adalah teratur. Distrimia (aritmia
sinus) adalah ketidakteraturan nadi yang sering dijumpai. Pada
waktu ini nadi terada leboh cepat saat inspirasi dan lebih lambat
saat ekspirasi, terjadi pada anak di atas 3 tahun dan makin jelas
saat remaja teritama bila laju nadi kurang dari100/menit.
50
Kualitas nadi
Isi perabaan nadi yang normal disebut cukup. Pulse seler adalah
nadi yang teraba sangat kuat dan turun dengan cepat, akibat
tekanan nadi (perbedaan sistol dan diastol) yang besar. Keadaan
tersebut biasanya disertai dengan pulsasi kapiler, yang dapat
diperiksa dengan cara menekan ujung kuku dengan ringan. Bila
diauskultasi di a.femoralis, terdengar suara seperti letusan pistol,
atau terdengar seperti bisisng sistolik dan diastolic.
Isi nadi yang lemah terdapat pada kegagalan sirkulasi serta gagal
jantung yang berat.
Ekualitas nadi
Dalam keadan normal isi nadi pada keempat ekstremitas sama.
Pada koarktasio aorta, nadi pada ekstremitas atas teraba kuat
sedang pada ekstremitas bawah teraba lemah sampai tak teraba.
b. Tekanan darah
Tekanan dara diukur pada keempat ekstremitas dan dicatat pasien
dalam keadaan diukur (duduk, tidur, berbaaring tenang, atau
menangis) oleh karena keadaan pasien sangat mempengaruhi
hasil yang didapat. Tekanan darah diukur pada lengan atau
tungkai,dengan lebar manset ½ sampai 2/3 panjang lengan atas
atau panjang tungkai atas, panjang manset juga harus melingkari
setidak-tidaknya 2/3 lingkar lengan atas atau tungkai atas.
Usia Lebar manset
1-5 tahun 3 inci (7,5 cm)
6-12 tahun 4 inci (10cm)
> 12 tahun 5 inci (12,5 cm)
51
1-3 tahun 75-100 50-75
4-8 tahun 80-115 50-75
9-15 tahun 85-125 50-80
c. Suhu
Pada umumnya suhu diukur menggunakan termometer dan
diletakkan pada aksila. Pada bayi usia 2 tahun suhu dapat pula
diukur di rektum. Normal suhu aksila 36’C – 37’C. Suhu oral
0,5’C lebih tinggi dari suhu aksila. Hipertemi didapatkan bila
suhu lebih dari 400C dan hipotermi dengan suhu kurang dari
350C.
d. Pernapasan
Penilaian pernapasan mencakup frekuensi/laju pernapsan,
tipe/pola, kedalaman pernapsan, serta irama/keteraturan. Tipe
normal pernapasan pada anak yaitu pernapasan torako-
abdominal.
Umur Frekuensi per menit
1-2 tahun 25-50
3-4 tahun 20-30
5-9 tahun 15-30
10 tahun/lebih 15-30
Catatan :
1. Ipnea : Pernapasan normal
2. Dispnea : Pernapasan yang sulit
3. Apnea : Pernapasan terhenti
4. Tadipnea : Pernapasan lebih dari normal
5. Bradipnea : Pernapasan kurang dari normal
52
Lingkar kepala dipengaruhi oleh status gizi pada anak hingga 36
bulan (3 thun). Pengukurannya dengan meletakkan pita
melingkkar kepala melalui glabela pada dahi, bagian alis mata,
dan bagian belakang kepala yang paling menonjol yaitu
protuberansia oksipitalis. Lingkar kepala anak usia 1 tahun yaitu
ukuran BBL ditambah 12cm, sedangkan pada umur 6 tahun
bertambah 6 cm, dan pada waktu dewasa sekitar 55 cm.
f. Mata 4
Ada dua aspek penting dalam pemeriksaan mata pada anak kecil,
yaitu menguji ketajaman visus pada setiap mata dan menentukan
apakah pandangan mata konjugat atau simetris.
Tes refleks cahaya pada kornea dan tes buka-tutup mata berguna
dalam pemeriksaan anak.
Pada anak berusia 3 tahun dapat dilakukan pemeriksaan menilai
prefensi fiksasi dengan menutup salah satu mata secara
bergantian. Anak yang tidak bisa membaca huruf atau angka
dapat diperiksa secara formal dengan menggunkan peta tes mata.
g. Hidung
Lakukan inspeksi bagian anterior cavum nasi, membran mukosa
dengan melihat warna dan keadaannya. Sinus pada anak yang
lebih besar dapat dipalpasi seperti sinus pada orang dewasa
dengan mencari adanya nyeri tekan.
h. Kulit
Pada pemeriksaan kulit yang harus diperhatikan adalah : warna
kulit, edema, tanda perdarahan, luka parut (sikatrik), pelebaran
pembuluh darah, hemangioma, nevus, bercak ‘café au kait’,
pigmentasi, tonus, turgor, pertumbuhan rambut, pengelupasan
kulit, dan stria.
53
i. Paru /thorax
Auskultasi dilakukan saat anak tidak menyadarinya, bagi anak
prasekolah akan lebih mudah biarkan dia bernapas seperti
biasanya. Bagi anak yang lebih bisa anda bisa mencotohkan .
pada palpasi jantung (iktus kordis, perubahan volume
jantung,thrill), pada auskultasi , anak sering memiliki distrimia
sinus normal dengan peningkatan frekuensi jantung saat
inspirasi dan penurunan frekuensi saat ekspirasi yang terjadi
secara mendadak.
j. Abdomen
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan mengikuti urutan
pemeriksaan pada orang dewasa. Untuk menemukan nyeri
tekan ;pada abdomen minta anak untuk memberitahu anda daerah
mana yang terasa nyeri ketika disentuh. Pada keadaan normal,
tepi hepar teraba 1-2 cm di bawah margo kostal yang kanan.
Seperti halnya hepar, lien dapat diraba dengan mudah pada
sebagian anak besar.
Lakukan Palpasi pada struktur abdomen lainnya.
k. Genital
Pria
Lakukan Inspeksi, preputium,orificium, gland penis (sirkumsisi),
meatus uretra, scar,tumor, abses (scrotum), dan lain-lain.
Palpasi seluruh penis mulai dari preputium, glans dan batang
penis serta urethra, jumlah testis,hicdrococel, Vas deferens
teraba seperti benang besar dan keras dalam skrotum. Refleks
kremaster dapat diuji dengan menggores permukaan medial paha
54
Wanita
Pemeriksaan fisik genital eksterna terutama inspeksi dilakukan
dengan persetuan orang tua dan dibawah pengawasan
orangtua.status pubertas (masa remaja) dapat dilihat dari kriteria
tunner.
55
56
BAB III
KESIMPULAN
Diperkirakan 2/3 kematian bayi di bawah umur 1 tahun terjadi pada masa BBL.
untuk menemukan kelainan sepeeti cacat bawaan yang perlu tindakan segera,
trauma lahir, menentukan apakah BBL dapat dirawat bersama ibu ( rawat gabung)
atau di tempat perawatan khusus untuk diawasi, atau di ruang intensif, atau segera
sesudah bayi berada dalam ruang perawatan. Tujuannya adalah kelainan yang
terakhir. Yang harus dicatat pada pemeriksaan fisik adalah lingkar kepala, berat
panjang, kelainan fisik yang ditemukan, frekuensi napas dan nadi, serta keadaan
tali pusat. Untuk mengetahui usia kehamilan bayi prematur dapat dilakukan
57
penilaian antenatal dan posnatal. Salah satu penilaian posnatal adalah dengan skor
The New Ballard yang terdiri atas pemeriksaan maturitas fisik dan neuromuskular.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kosim Sholeh M., Yunanto Ari, et al.2012. Buku ajar Neonatologi. IDAI
2. Marcdante J. Karen, at all.2018.Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial.Edisi
Update Keenam.ELSEVIER
3. Wahidiyat Iskandar dr.Dr.Prof.,2014. Pemeriksaan Klinis Bayi dan Anak
Edisi ke-3.Jakarta. Sagung Seto
4. Bickley S. Lynn.2003. Buku ajar Pemeriksaan Fisik & Riwayat
Kesehatan.Edisi 8.Penerbit Buku Kedokteran
7. Staf Pengajar IKA FKUI, 1985, Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak Jilid 3,
Jakarta
58