Anda di halaman 1dari 17

PERAN BIDAN DALAM

DETEKSI DINI GANGGUAN


PENDENGARAN PADA NEONATUS
SEMINAR ONLINE PENGABDIAN MASYARAKAT FK UNAIR, 2020

Ivon Diah Wittiarika


Mengapa deteksi dini gangguan pendengaran
pada neonatus itu penting?
Bayi yang sehat akan Upaya lanjutan dari
menjadi generasi sehat Promotif dan Preventif
(kemampuan bicara dan Bahasa)

Meningkatkan
Memperbaiki prognosis
keberhasilan terapi
Bagaimana peran Bidan?
Ruang lingkup Asuhan
1) Bayi Baru Lahir
Pelayanan Kebidanan adalah 8) Masa Nifas.
(Neonatus).
suatu bentuk pelayanan 9) Masa Antara.
profesional yang merupakan 2) Bayi, Balita dan Anak 10) Masa Klimakterium.
bagian integral dari sistem Prasekolah.
11) Pelayanan Keluarga
pelayanan kesehatan yang 3) Remaja. Berencana.
diberikan oleh bidan secara 4) Masa Sebelum Hamil. 12) Pelayanan
mandiri, kolaborasi, 5) Masa Kehamilan. Kesehatan Reproduksi
dan/atau rujukan. dan seksualitas
6) Masa Persalinan.
7) Masa Pasca Keguguran.
Asuhan Bayi Baru Lahir (Neonatus Esensial)
• Pemeriksaan fisik
• Identifikasi tanda bahaya
• Antropometri
• Injeksi vitamin K1
• Pemberian salep/tetes mata antibiotik
• Imunisasi Hepatitis B-0
Pemeriksaan Fisik

• Pemeriksaan umum
• Tanda-tanda vital
• Pemeriksaan kepala hingga kaki
• Pemeriksan reflek
Apakah pemeriksan reflek mampu
mengindikasikan adanya gangguan
Refleks Moro (kaget). Pada ekstensi kepala tiba- pendengaran?
tiba, ekstensi simetris diikuti oleh fleksi dan Tidak sepenuhnya, lakukan asuhan
adduksi lengan, dengan disertai tangisan. Muncul komprehensif.
sejak usia kehamilan 37 minggu dan menghilang
sekitar usia 4 bulan. Tidak ditemukan pada
kondisi sedasi berat atau hipoksia, ensefalopati
iskemik. Dapat muncul sebagian menyiratkan
klavikula yang retak, hemiplegia, palsi pleksus
brakialis.
✓ Identifikasi faktor risiko.
Asuhan Komprehensif ✓ Skrining sesuai dengan
kompetensi.
✓ Memberikan informasi lengkap
tentang rencana asuhan,
kecenderungan hasil.
Mandiri

Kolaborasi

Memberikan asuhan dengan


standar yang tinggi dan
Rujukan
sebagai perantara diantara Selain asuhan yang suportif,
tim multidisiplin. bidan harus memfasilitasi
rujukan yang tepat.
Bagaimana tatalaksana asuhan pada masa
pandemi dan adaptasi kebiasaan baru?
BAYI BARU LAHIR/ NEONATUS
Bayi Baru Lahir lebih rentan dikarenakan belum sempurna fungsi imunitasnya

Bayi dari ibu yang BUKAN Suspek/Probable/ Terkonfirmasi COVID-19


tetap mendapat Pelayanan Neonatal Esensial saat lahir

Bayi dari ibu suspek, probable atau terkonfirmasi COVID-19 :


Tidak dilakukan penundaan penjepitan tali pusat, dikeringkan seperti biasa,
Segera dimandikan setelah stabil

Bayi dari ibu HbsAg reaktif dan terkonfirmasi COVID-19 dan bayi klinis sakit :
pemberian vaksin Hepatitis B ditunda sampai klinis bayi baik HbIg tetap
diberikan dalam 24 jam.
Lanjutan..

Bayi dari ibu HIV mendapat ARV profilaksis, pada usia 6-8 minggu
dilakukan EID bersamaan imunisasi DPT- HepB-Hib.

Bayi dari ibu suspek, probable atau terkonfirmasi COVID-19 :


Perawatan di ruang ISOLASI KHUSUS COVID-19, terpisah dari ibunya (TIDAK
RAWAT GABUNG). ASI dapat tetap di berikan dengan dipompa.

Bayi dari ibu suspek, probable atau terkonfirmasi COVID-19 tanpa


gejala/ringan dapat rawat gabung dengan memenuhi syarat protokol
Kesehatan.
PELAYANAN BAYI BARU LAHIR/ NEONATUS di RS

BBL dari ibu


• Semua tindakan aerosol generated dilakukan
probable/terkonfirmasi
COVID-19
di ruang isolasi dengan APD level 3.

• Semua tindakan dilakukan dengan melakukan


BBL dari ibu suspek
isolasi fisik (menghindari kemungkinan
COVID-19
penularan droplet) dengan APD level 2.
Pada IBU SUSPEK, PROBABLE dan Terkonfirmasi COVID-19 :
✓ Bayi harus diperiksa covid-19
✓ Bayi dilakukan pemeriksaan swab dan sediaan darah pada hari ke 1,
hari ke 2 (dilakukan saat masih dirawat di RS), dan pada hari ke 14
pasca lahir.
✓ Perawatan dilakukan diruang ISOLASI KHUSUS COVID-19,
terpisah dari ibu nya, ASI dapat tetap di berikan dengan dipompa.
✓ Jika ibu memutuskan rawat gabung → bayi dalam inkubator
tertutup, ibu merawat dengan menggunakan APD.
✓ Untuk IMD dilakukan atas keputusan bersama orang tua,
sebelumnya tenaga kesehatan harus melakukan konseling terlebih
dahulu mengenai bahaya dan risiko penularan COVID-19. Prosedur
memperhatikan pencegahan penularan dari ibu ke bayi.
Pustaka
• KEPMENKES 320 TAHUN 2020 tentang Standar Profesi Bidan
• Marshal, Jayne E. Raynor, Maureen D. 2014. Myles texbook for midwifes sixteenth
edition. Elsevier.
• Situasi Pelayanan Kebidanan di Masa Pandemi. IBI. 2020.
• Pedoman Pelayanan Antenatal, Persalinan, Nifas, dan Bayi Baru Lahir di Era
Kebiasaan Baru, Revisi 2. Kementerian Kesehatan RI, 2020
• Panduan Pelayanan Kesehatan Balita pada Masa Pandemi Covid-19 Bagi Tenaga
Kesehatan Revisi 2. Kementerian Kesehatan RI, 2020
• Vertical Transmission of Coronavirus Disease 19 (COVID-19) from Infected
Pregnant Mothers to Neonates: A Review. Karimi-Zarchia et al, FETAL AND
PEDIATRIC PATHOLOGY. https://doi.org/10.1080/15513815.2020.1747120
• www.covid19.go.id
Terima Kasih
semoga bermanfaat
semoga sehat selalu

Anda mungkin juga menyukai