Assalamu’alaikumwarahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikansyafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah sehingga kelompok mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah KMB 3 dengan judul “
CA MAMAE”.
Kelompok tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini kelompok mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kanker Payudara merupakan keganasa pada jaringan pauyudara yang dapat
berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya (Journal of Breast Cancer 2016).Kanker
Payudara merupakan salah satu penyakit kanker terbanyak di Indonesia. Berdasarkan
Data Kanker Indonesia tahun 2010 Kejadian Kanker Payudara menempati urutan pertama
frekuensi relative sebesar 18,6 %.Diperkirakan angka kejadian di Indonesia adalah
12/100.000 wanita dengan mortalitas yang tinggi yaitu 27/100.000 atau 18 persen dari
kematian yang dijumpai pada wanita (YLKI dan IAPI, 2018). Lebih dari 80 % kasus
ditemukan pada stadium lanjut dimana upaya pegobatan sulit dilakukan oleh karena itu
oemahaman tentang upaya penencegahan, diagnosi dini pengobatan kuratif maupun
paliatif perlu dilakukan agar penderita mendapatkan pelayanan yang optimal.
Minimnya Pengetahuan dan Perawatan Preventif pada kasus Kanker Payudara
yang seharusnya diketahui oleh sebagain besar masyarakat mengakibatkan morbiditas
meningkat. Pengobatan terhadap kejadian Kanker Payudara sendiri seringkali terlambat
dilakukan diakibatkan minimnya pelaksanaan deteksi dini seperti Halnya SADARI yang
sudah sejak lama dilakukan dirasa kurang optimal karena promosi kesehatan belum
mampu meningkatkan kesadaran pada beberapa orang.
Mengingat hal tersebut maka maki mengangkat makalah tentang “Konsep dan
Asuhan Keperawatan pada Breas Cancer” sehingga meningkatkan opengetahuan pada
praktisi keshatan Khususnya mahasiswa Keperawatan dalam pelayanan Kesehatan
Paytudara meliputi Preventif, Promotif dan Kuratif, sehingga diharapkan dengan
menambah pengetahuan ini bisa mengurangi angka Morbiditas Kanker Payudara.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu layanan pelayanan kesehatan lainnya melalui pencegahan
Kejadian Kanker Payudara di fasilitas pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh
semua tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan meliputi kualitas pelayanan
Promotif, Preventif dan Kuratif.
2. Tujuan Khusus
a. Menggerakkan segala sumber daya yang ada di pelayanan Kesehatan secara
efektif dan efisien dalam pelaksanaan pencegahan Kejadian Kanker Payudara.
b. Menurunkan angka kejadian Kanker Payudara
c. Melaksanakan Pendidkan kesehatan tantang Kanker Payudara
C. Kebijakan
1. Pelaksanaan PPI yang dimaksud sesuai dengan Pedoman Manajerial Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan pedoman PPI lainnya yang dikeluarkan oleh
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
2. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Asy-syifa’ Sumbawa Barat membentuk Komite
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang berlangsung berada dibawah koordinasi
direktur.
3. Komite PPI mempunyai tugas, fungsi dan kewenangan yang jelas sesuai dengan
Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit.
4. Rumah Sakit Umum Daerah Asy-syifa’ wajib memiliki Infection Prevention and
Control Nurse (IPCN) purna waktu.
D. Dasar Hukum
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
HK.01.07/MENKES/414/2018 tentang Pedoman Nsional Pelayanan Kedokteran
Tatalaksana Kanker Payudara
BAB II
GAMBARAN UMUM BREAST CANCER
A. Definisi
Kanker payudara adalah penyakit di mana sel-sel di payudara tumbuh di luar
kendali. Ada berbagai jenis kanker payudara. Jenis kanker payudara tergantung pada sel
mana di payudara yang berubah menjadi kanker (Journal of breast cancer,2016
Desember,19:447:457)
Kanker payudara adalah pertumbuhan abnormal sel-sel payudara yang terkadang
dapat dirasakan sebagai benjolan atau massa yang disebut tumor (Puspitasari, M.R 2013)
Kanker payudara dapat dimulai di berbagai bagian payudara. Payudara terdiri
dari tiga bagian utama: lobulus, saluran, dan jaringan ikat. Lobulus adalah kelenjar yang
menghasilkan susu. Saluran adalah tabung yang membawa susu ke puting. Jaringan ikat
(yang terdiri dari jaringan fibrosa dan lemak) mengelilingi dan menyatukan semuanya.
Sebagian besar kanker payudara dimulai di saluran atau lobulus. (CDC,
https://www.cdc.gov/cancer/breast/basic_info/symptoms.html)
B. Etiologi
Belum diketahui secarapasti tetapi sebagian besar penyebab kanker payudara
disebabkan oleh
1. Jenis Kelamin
2. Sebagian besar wanita > 50 tahun beresikot tinggi kanker
3. Riwayat Kelarga
4. Riwayat Genetik pembawa ( BRCA1, BRCA2, ATM atau TP53 (p53),
5. Riwayat Penyakit Payudara sebelumnya (DCIS pada payudara, LCIS, Densitas
tinggi pada mammografi)
6. Riwayat menstruasi dini (<12 tahun)
7. Menarche lambat (>55 tahun )
8. Riwayat reproduksi (tidak memiliki anak atau tidak menyusui)
9. Hormonoal
10. Obesitas
11. Konsumsi alkohol
12. Riwayat radiasi dinding dada
13. Faktor lingkungan
(Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Kanker Payudara, 2018)
C. Faktor Predisposi
Menurut (Bobak et al., 2012) faktor predisposisi dari peyakit kanker
payudara meliputi :
1. Usia (75% terjadi pada usia setelah 40 tahun)
2. Ras
3. Nulipara
4. Menarke dini (<12 tahun)
5. Menopause lambat
6. Primigravida saat usia Setelah 30 tahun
7. Ooforektomi sebelum usia 40 tahun
8. Obesitas
9. Riwayat pribadi menderita kanker payudara sebelumnya
10. Terpajan radiasi
11. Terapi hormon (beresiko pada wanita yang telah menopause)
12. Faktor Genetik
D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada kasus kanker payudara
adalah (Mubarak, Chayatin and Susanto, 2015) :
1. Pemeriksaan radiologi ( Mammografi/USG mammae, rontgen thoraks, galaktografi,
USG abdomen, Bone Scan, dan CT scan).
2. Pemeriksaan laboratorium meliputi darah lengkap, urine, gula darah puasa dan 2 jam
PP, enzi alkali fosfat, LDH, CEA, MCA, AFP, hormon reseptor ER, PR dan aktivtias
estrogen.
3. Pemeriksaan sitologis seperti FNA dari tumor, cairan kista, serta efusi pleura dan
sekret puting susu.
E. Manifestasi Klinis
Keluhan penderita dengan kanker payudara mungkin tidak ada karena
kanker payudara umumnya tidak nyeri. tetapi sering ditemukan ulkus, perdarahan,
erosi puting susu, keluar cairan dari puting susu, kelainan bentuk payudara,
keluhan karena metastasis. Gambaran klinis kanker payudara yang khas pada usia
leih dari 35 tahun adalah pertumbuhan sel kanker yang progresif, terjadi invasi
dan nekrosis dengan batas yang jelas, bentuk tidak teratur, mobilisasi terbatas,
retraksi kulit atau papila, eritema, peau d’orange, nodul satelit, ulkus, tumor
melekat dengan kulit dan pektoralis dinding thoraks, metastase pada regional
berupa pembesaran kelenjar limfa aksila dan mammaria interna (Mubarak,
Chayatin and Susanto, 2015)
F. Patofisologi
Tumor atau neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri-
ciri proliferasi sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti
pengaruh struktur jaringan sekitarnya. Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-
sel kanker yang menunjukkan proliferasiyang tidak terkendali yang menggangu
fungsi jaringan normal dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara
menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi
perubahan secara biokimia terutama pada intinya. Hampir semua tumor ganas
tumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi transformasi maligna dan berubah
menjadi sekolompok sel-sel yang ganas diantara sel-sel normal
Ca mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada sistem
duktal. Mula-mula terjadi hiperplasia sel-sel dengan perkembangan sel-sel atipik.
Sel-sel ini akan berlanjut menjadi Carsinoma insitu dan menginvasi stroma. Ca
membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal untuk menjadi
massa yang cukup besar untuk dapat diraba kira-kira berdiameter 1 cm. Pada
ukuran itu kira-kira seperempat dari Ca mammae telah bermetastasis. Ca mammae
telah bermetastasis dengan penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya dan juga
melalui saluran limfe dan aliran darah
G. Tatalaksana
1. Pembedahan
a. Mastectomy radikal yang dimodifikasi
Pengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila sampai otot pectoralis
mayor.Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat namun otot pectoralis minor
bisa jadi diangkat atau tidak diangkat.
b. Mastectomy total
Semua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan otot pectoralis
mayor diangkat.Nodus axila tidak disayat dan lapisan otot dinding dada tidak
diangkat.
c. Lumpectomy/tumor
Pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak turut
diangkat.Exsisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan payudara normal yang
berada di sekitar tumor tersebut.
d. Wide excision/mastektomy parsial.
Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal.
e. Ouadranectomy
Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot pectoralis
mayor.
2. Radiotherapy
Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula merupakan
therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit di sekitarnya, kelelahan, nyeri
karena inflamasi pada nervus atau otot pectoralis, radang tenggorokan.
3. Chemotherapy
Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran darah. Efek
samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan membuat, mudah
terserang penyakit.
4. Manipulasi hormonal
Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudah
bermetastase.Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy.Dapat juga
digabung dengan therapi endokrin lainnya
H. Klasifikasi
Berdasarkan WHO Histological Classification of Breast Tumor (sifat
serangannya), kanker payudara diklasifikasikan sebagai berikut (Rahmadani,
Winda, 2015) :
1. Non - Invasif
Karsinoma Non-invasif karsinoma adalah kanker yang masih berada pada
tempatnya, merupakan kanker dini yang belum menyebar atau menyusup
keluar dari tempat asalnya. Non-invasif karsinoma dibedakan menjadi menjadi
dua, yaitu:
a. Karsinoma duktus in situ
b. Karsinoma lobulus in situ
2. Invasif Karsinoma Invasif karsinoma adalah kanker yang telah menyebar dan
merusak jaringan lainnya, bisa terlokalisir (terbatas pada payudara) maupun
metastatik (menyebar ke bagian tubuh lainnya). Sekitar 80% kanker payudara
invasif adalah kanker duktal dan 10% adalah kanker lobuler. Invasif
karsinoma terdapat beberapa jenis, antara lain
a. Invasif Duktal Karsinoma
Invasif Duktal Karsinoma, umumnya juga dikenal sebagai karsinoma
duktal infiltratif, merupakan kanker payudara invasif yang ditandai dengan
penyebaran sel-sel kanker dari saluran air susu ke jaringan payudara dan
kelenjar getah bening di sekitarnya terdiri dari beberapa bagian antar lain :
Papilobular karsinoma, solid-tubular karsinoma, scirrhous karsinoma,
Special types, Mucinous karsinoma, dan Medulare karsinoma.
b. Invasif Lobular Karsinoma
Invasif duktal karsinomaadalah jenis kanker payudara yang berawal dari
kelenjar penghasil susu (lobules) payudara. Karsinoma lobular invasif
adalah kanker invasif, yang berarti sel kanker yang telah rusak keluar dari
lobulus dan memiliki potensi untuk menyebar ke area lain dari tubuh.
Karsinoma lobular invasif merupakan jenis yang jarang dari semua kanker
payudara. Jenis yang paling umum dari kanker payudara dimulai pada
duktus payudara (duktal karsinoma). Beberapa kanker payudara
mengandung sel-sel kanker lobular dan duktal. Karsinoma lobular invasif
biasanya tidak membentuk benjolan, seperti anggapan sebagian besar
wanita mengenai kanker payudara. Sebaliknya, karsinoma lobular invasif
lebih sering menyebabkan penebalan jaringan atau kepenuhan di salah satu
bagian dari payudara dan terdiri dari beberapa bagian antar lain
1) Adenoidcarsinoma merupakan kanker payudara yang berbentuk oval
dan sering menempel (invasif) pada jaringan lain
2) Medullary carcinoma merupakan jenis karsinoma invasif yang sering
menembus kelenjar getah bening.
3) Mucinous karsinoma merupakan jenis kanker karsinoma lobular
invasif yang memproduksi gelatinous tumor
4) Inflammatory karsinoma merupakan paling invasif terlihat dengan
kulit mengalami pembengkakan diakibatkan pembuluh limfa terhambat
Banyak sekali cara untuk menentukan stadium, namun yang paling banyak
dianut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistem TNM yang
direkomendasikan oleh UICC (International Union Against Cancer dari World
Health Organization)/AJCC (American Joint Committee On cancer yang
disponsori oleh American Cancer Societydan American College of Surgeons)
I. Penyimpangan KDM
nyeri
Resiko Infeksi
Ukuran mammae
Mammae membengkak abnormal
Gangguan citra
tubuh
B. Saran
Dari kesimpulan di atas penulis dapat sedikit memberi saran kepada beberapa
pihak agar kualitas pelayanan kesehatan Indonesia semakin meningkat, diantaranya
sebagai berikut
a. Keluarga klien
Keluarga klien diharapkan dapat memberikan perawatan dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari anggota keluarga dengan masalah Ca mammae serta mampu menjaga
mulai dari pola makan, sampai pola aktivitas sehingga anggota keluarga lain terhindar
dari penyakit ca mammae.
b. Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan mampu menguasai konsep dan memberikan Asuhan
Keperawatan pasien dengan ca mammae.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, I. M. et al. (2012) Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta: EGC.
Puspitasari, M.R , Gambaran Tingkat Pengetahuan kaker payudara dan Perilaku SADARI
perawat ruang Rawat RS kaker Dharmais , Perpustakaan Universitas Indonesia
Prediction of So Yoen Baek, Late Breast Cancer-Specific Mortality in Recurrence-
Free Breast Cancer Survivors Treated for Five Years with Tamoxifen , Department of