Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumwarahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikansyafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah sehingga kelompok mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah KMB 3 dengan judul “
CA MAMAE”.
Kelompok tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini kelompok mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Makassar , 05 Oktober 2019

Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kanker Payudara merupakan keganasa pada jaringan pauyudara yang dapat
berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya (Journal of Breast Cancer 2016).Kanker
Payudara merupakan salah satu penyakit kanker terbanyak di Indonesia. Berdasarkan
Data Kanker Indonesia tahun 2010 Kejadian Kanker Payudara menempati urutan pertama
frekuensi relative sebesar 18,6 %.Diperkirakan angka kejadian di Indonesia adalah
12/100.000 wanita dengan mortalitas yang tinggi yaitu 27/100.000 atau 18 persen dari
kematian yang dijumpai pada wanita (YLKI dan IAPI, 2018). Lebih dari 80 % kasus
ditemukan pada stadium lanjut dimana upaya pegobatan sulit dilakukan oleh karena itu
oemahaman tentang upaya penencegahan, diagnosi dini pengobatan kuratif maupun
paliatif perlu dilakukan agar penderita mendapatkan pelayanan yang optimal.
Minimnya Pengetahuan dan Perawatan Preventif pada kasus Kanker Payudara
yang seharusnya diketahui oleh sebagain besar masyarakat mengakibatkan morbiditas
meningkat. Pengobatan terhadap kejadian Kanker Payudara sendiri seringkali terlambat
dilakukan diakibatkan minimnya pelaksanaan deteksi dini seperti Halnya SADARI yang
sudah sejak lama dilakukan dirasa kurang optimal karena promosi kesehatan belum
mampu meningkatkan kesadaran pada beberapa orang.
Mengingat hal tersebut maka maki mengangkat makalah tentang “Konsep dan
Asuhan Keperawatan pada Breas Cancer” sehingga meningkatkan opengetahuan pada
praktisi keshatan Khususnya mahasiswa Keperawatan dalam pelayanan Kesehatan
Paytudara meliputi Preventif, Promotif dan Kuratif, sehingga diharapkan dengan
menambah pengetahuan ini bisa mengurangi angka Morbiditas Kanker Payudara.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu layanan pelayanan kesehatan lainnya melalui pencegahan
Kejadian Kanker Payudara di fasilitas pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh
semua tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan meliputi kualitas pelayanan
Promotif, Preventif dan Kuratif.
2. Tujuan Khusus
a. Menggerakkan segala sumber daya yang ada di pelayanan Kesehatan secara
efektif dan efisien dalam pelaksanaan pencegahan Kejadian Kanker Payudara.
b. Menurunkan angka kejadian Kanker Payudara
c. Melaksanakan Pendidkan kesehatan tantang Kanker Payudara
C. Kebijakan
1. Pelaksanaan PPI yang dimaksud sesuai dengan Pedoman Manajerial Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan pedoman PPI lainnya yang dikeluarkan oleh
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
2. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Asy-syifa’ Sumbawa Barat membentuk Komite
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang berlangsung berada dibawah koordinasi
direktur.
3. Komite PPI mempunyai tugas, fungsi dan kewenangan yang jelas sesuai dengan
Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit.
4. Rumah Sakit Umum Daerah Asy-syifa’ wajib memiliki Infection Prevention and
Control Nurse (IPCN) purna waktu.

D. Dasar Hukum
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
HK.01.07/MENKES/414/2018 tentang Pedoman Nsional Pelayanan Kedokteran
Tatalaksana Kanker Payudara
BAB II
GAMBARAN UMUM BREAST CANCER

A. Definisi
Kanker payudara adalah penyakit di mana sel-sel di payudara tumbuh di luar
kendali. Ada berbagai jenis kanker payudara. Jenis kanker payudara tergantung pada sel
mana di payudara yang berubah menjadi kanker (Journal of breast cancer,2016
Desember,19:447:457)
Kanker payudara adalah pertumbuhan abnormal sel-sel payudara yang terkadang
dapat dirasakan sebagai benjolan atau massa yang disebut tumor (Puspitasari, M.R 2013)
Kanker payudara dapat dimulai di berbagai bagian payudara. Payudara terdiri
dari tiga bagian utama: lobulus, saluran, dan jaringan ikat. Lobulus adalah kelenjar yang
menghasilkan susu. Saluran adalah tabung yang membawa susu ke puting. Jaringan ikat
(yang terdiri dari jaringan fibrosa dan lemak) mengelilingi dan menyatukan semuanya.
Sebagian besar kanker payudara dimulai di saluran atau lobulus. (CDC,
https://www.cdc.gov/cancer/breast/basic_info/symptoms.html)

B. Etiologi
Belum diketahui secarapasti tetapi sebagian besar penyebab kanker payudara
disebabkan oleh
1. Jenis Kelamin
2. Sebagian besar wanita > 50 tahun beresikot tinggi kanker
3. Riwayat Kelarga
4. Riwayat Genetik pembawa ( BRCA1, BRCA2, ATM atau TP53 (p53),
5. Riwayat Penyakit Payudara sebelumnya (DCIS pada payudara, LCIS, Densitas
tinggi pada mammografi)
6. Riwayat menstruasi dini (<12 tahun)
7. Menarche lambat (>55 tahun )
8. Riwayat reproduksi (tidak memiliki anak atau tidak menyusui)
9. Hormonoal
10. Obesitas
11. Konsumsi alkohol
12. Riwayat radiasi dinding dada
13. Faktor lingkungan
(Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Kanker Payudara, 2018)
C. Faktor Predisposi
Menurut (Bobak et al., 2012) faktor predisposisi dari peyakit kanker
payudara meliputi :
1. Usia (75% terjadi pada usia setelah 40 tahun)
2. Ras
3. Nulipara
4. Menarke dini (<12 tahun)
5. Menopause lambat
6. Primigravida saat usia Setelah 30 tahun
7. Ooforektomi sebelum usia 40 tahun
8. Obesitas
9. Riwayat pribadi menderita kanker payudara sebelumnya
10. Terpajan radiasi
11. Terapi hormon (beresiko pada wanita yang telah menopause)
12. Faktor Genetik

D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada kasus kanker payudara
adalah (Mubarak, Chayatin and Susanto, 2015) :
1. Pemeriksaan radiologi ( Mammografi/USG mammae, rontgen thoraks, galaktografi,
USG abdomen, Bone Scan, dan CT scan).
2. Pemeriksaan laboratorium meliputi darah lengkap, urine, gula darah puasa dan 2 jam
PP, enzi alkali fosfat, LDH, CEA, MCA, AFP, hormon reseptor ER, PR dan aktivtias
estrogen.
3. Pemeriksaan sitologis seperti FNA dari tumor, cairan kista, serta efusi pleura dan
sekret puting susu.

E. Manifestasi Klinis
Keluhan penderita dengan kanker payudara mungkin tidak ada karena
kanker payudara umumnya tidak nyeri. tetapi sering ditemukan ulkus, perdarahan,
erosi puting susu, keluar cairan dari puting susu, kelainan bentuk payudara,
keluhan karena metastasis. Gambaran klinis kanker payudara yang khas pada usia
leih dari 35 tahun adalah pertumbuhan sel kanker yang progresif, terjadi invasi
dan nekrosis dengan batas yang jelas, bentuk tidak teratur, mobilisasi terbatas,
retraksi kulit atau papila, eritema, peau d’orange, nodul satelit, ulkus, tumor
melekat dengan kulit dan pektoralis dinding thoraks, metastase pada regional
berupa pembesaran kelenjar limfa aksila dan mammaria interna (Mubarak,
Chayatin and Susanto, 2015)

F. Patofisologi
Tumor atau neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri-
ciri proliferasi sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti
pengaruh struktur  jaringan sekitarnya. Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-
sel kanker yang menunjukkan proliferasiyang tidak terkendali yang menggangu
fungsi jaringan normal dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara
menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi
perubahan secara biokimia terutama pada intinya. Hampir semua tumor ganas
tumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi transformasi maligna dan berubah
menjadi sekolompok sel-sel yang ganas diantara sel-sel normal
Ca mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada sistem
duktal. Mula-mula terjadi hiperplasia sel-sel dengan perkembangan sel-sel atipik.
Sel-sel ini akan berlanjut menjadi Carsinoma insitu dan menginvasi stroma. Ca
membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal untuk menjadi
massa yang cukup besar untuk dapat diraba kira-kira berdiameter 1 cm. Pada
ukuran itu kira-kira seperempat dari Ca mammae telah bermetastasis. Ca mammae
telah bermetastasis dengan penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya dan juga
melalui saluran limfe dan aliran darah

G. Tatalaksana
1. Pembedahan
a. Mastectomy radikal yang dimodifikasi
Pengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila sampai otot pectoralis
mayor.Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat namun otot pectoralis minor
bisa jadi diangkat atau tidak diangkat.
b. Mastectomy total
Semua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan otot pectoralis
mayor diangkat.Nodus axila tidak disayat dan lapisan otot dinding dada tidak
diangkat.
c. Lumpectomy/tumor
Pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak turut
diangkat.Exsisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan payudara normal yang
berada di sekitar tumor tersebut.
d. Wide excision/mastektomy parsial.
Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal.
e. Ouadranectomy
Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot pectoralis
mayor.
2. Radiotherapy
Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula merupakan
therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit di sekitarnya, kelelahan, nyeri
karena inflamasi pada nervus atau otot pectoralis, radang tenggorokan.
3. Chemotherapy
Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran darah. Efek
samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan membuat, mudah
terserang penyakit.
4. Manipulasi hormonal
Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudah
bermetastase.Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy.Dapat juga
digabung dengan therapi endokrin lainnya

H. Klasifikasi
Berdasarkan WHO Histological Classification of Breast Tumor (sifat
serangannya), kanker payudara diklasifikasikan sebagai berikut (Rahmadani,
Winda, 2015) :
1. Non - Invasif
Karsinoma Non-invasif karsinoma adalah kanker yang masih berada pada
tempatnya, merupakan kanker dini yang belum menyebar atau menyusup
keluar dari tempat asalnya. Non-invasif karsinoma dibedakan menjadi menjadi
dua, yaitu:
a. Karsinoma duktus in situ
b. Karsinoma lobulus in situ
2. Invasif Karsinoma Invasif karsinoma adalah kanker yang telah menyebar dan
merusak jaringan lainnya, bisa terlokalisir (terbatas pada payudara) maupun
metastatik (menyebar ke bagian tubuh lainnya). Sekitar 80% kanker payudara
invasif adalah kanker duktal dan 10% adalah kanker lobuler. Invasif
karsinoma terdapat beberapa jenis, antara lain
a. Invasif Duktal Karsinoma
Invasif Duktal Karsinoma, umumnya juga dikenal sebagai karsinoma
duktal infiltratif, merupakan kanker payudara invasif yang ditandai dengan
penyebaran sel-sel kanker dari saluran air susu ke jaringan payudara dan
kelenjar getah bening di sekitarnya terdiri dari beberapa bagian antar lain :
Papilobular karsinoma, solid-tubular karsinoma, scirrhous karsinoma,
Special types, Mucinous karsinoma, dan Medulare karsinoma.
b. Invasif Lobular Karsinoma
Invasif duktal karsinomaadalah jenis kanker payudara yang berawal dari
kelenjar penghasil susu (lobules) payudara. Karsinoma lobular invasif
adalah kanker invasif, yang berarti sel kanker yang telah rusak keluar dari
lobulus dan memiliki potensi untuk menyebar ke area lain dari tubuh.
Karsinoma lobular invasif merupakan jenis yang jarang dari semua kanker
payudara. Jenis yang paling umum dari kanker payudara dimulai pada
duktus payudara (duktal karsinoma). Beberapa kanker payudara
mengandung sel-sel kanker lobular dan duktal. Karsinoma lobular invasif
biasanya tidak membentuk benjolan, seperti anggapan sebagian besar
wanita mengenai kanker payudara. Sebaliknya, karsinoma lobular invasif
lebih sering menyebabkan penebalan jaringan atau kepenuhan di salah satu
bagian dari payudara dan terdiri dari beberapa bagian antar lain
1) Adenoidcarsinoma merupakan kanker payudara yang berbentuk oval
dan sering menempel (invasif) pada jaringan lain
2) Medullary carcinoma merupakan jenis karsinoma invasif yang sering
menembus kelenjar getah bening.
3) Mucinous karsinoma merupakan jenis kanker karsinoma lobular
invasif yang memproduksi gelatinous tumor
4) Inflammatory karsinoma merupakan paling invasif terlihat dengan
kulit mengalami pembengkakan diakibatkan pembuluh limfa terhambat
Banyak sekali cara untuk menentukan stadium, namun yang paling banyak
dianut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistem TNM yang
direkomendasikan oleh UICC (International Union Against Cancer dari World
Health Organization)/AJCC (American Joint Committee On cancer yang
disponsori oleh American Cancer Societydan American College of Surgeons)

I. Penyimpangan KDM

Faktor predisposisi dan


Mendesak sel saraf Interupsi sel saraf
resiko tinggi hiperplasi
pada sel mamae

nyeri

Mensuplai nutrisi ke Mendesak pembuluh darah


Mendesak jaringansekitar
jaringan ca

Aliran darah terhambat

Menekan jaringan pada Hipermetabolisme


mammae ke jaringan
hipoksia

Peningkatan konsistensi hipermetabolisme


mammae jar lain BB turun
Necrosis jaringan

Ketidakseimbangan Bakteri patogen


nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

Resiko Infeksi

Ukuran mammae
Mammae membengkak abnormal

Massa tumor Mammae asimetrik Defisiensi pengetahuan


mendesak ke jar luar ansietas

Gangguan citra
tubuh

Perfusi jaringan Infiltrasi pleura


terganggu perietale

ulkus Ekspansi paru


menurun

Kerusakan integritas Ketidakefektifan pola


kulit/ jaringan nafas
J. Pencegahan
1. Pencegahan Primer Pencegahan primer atau sangat dasar ini ditujukan kepada
orang sehat yang belum memiliki faktor risiko dengan memberikan kondisi
pada masyarakat yang memungkinkan penyakit tidak berkembang yaitu
dengan membiasakan pola hidup sehat sejak dini dan menjauhi faktor risiko
changeable (dapat diubah) kejadian kanker payudara. Pencegahan primer yang
dapat dilakukan antara lain :
a. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran yang banyak mengandung serat
dan vitamin C, mineral, klorofil yang bersifat antikarsinogenik dan
radioprotektif, serta antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas,
berbagai zat kimia dan logam berat serta melindungi tubuh dari bahaya
radiasi.
b. Perbanyak konsumsi kedelai serta olahannya yang mengandung
fitoestrogen yang dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara.
c. Hindari makanan yang berkadar lemak tinggi karena dapat meningkatkan
berat badan menyebabkan kegemukan atau obesitas yang merupakan
faktor risiko kanker payudara.
d. Pengontrolan berat badan dengan berolah raga dan diet seimbang dapat
mengurangi risiko terjadinya kanker payudara.
e. Hindari alkohol, rokok, dan stress.
f. Hindari keterpaparan radiasi yang berlebihan. Wanita dan pria yang
bekerja di bagian radiasi diusahakan menggunakan alat pelindung diri
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan yang dilakukan berupa usaha untuk mencegah timbulnya
kerusakan lebih lanjut akibat kanker dengan mengidentifikasi kelompok
populasi yang berisiko tinggi terhadap kanker. Penanganan yang tepat pada
penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya untuk mengurangi
kecacatan mencegah komplikasi dengan penyakit lain, dan memperpanjang
harapan hidup.Pencegahan sekunder dapat berupa deteksi dini, SADARI serta
melaksanakan pola hidup sehat untuk mencegah penyakit kanker payudara.
Deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan berbagai cara, yang
dapat dilakukakan dengan cara pemeriksaan secara klinis (pemeriksaan fisik)
maupun dengan pemeriksaan penunjang.
3. SADARI
Deteksi Dini dengan SADARI dapat menekan angka kematian sebesar 25 –30
%. SADARI sangat penting dianjurkan kepada masyarakat untuk
menerapkannya. Sekitar 90% kanker payudara ditemukan sendiri oleh pasien
dan sekitar 5% ditemukan selama pemeriksaan fisik untuk alasan lain.
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah pemeriksaan payudara
sendiri untuk dapat menemukan adanya benjolan abnormal.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan sendiri tanpa harus pergi ke petugas
kesehatan dan tanpa harus mengeluarkan biaya. Pemeriksaan optimum
dilakukan pada sekitar 7-14 hari setelah awal siklus menstruasi karena pada
masa itu retensi cairan minimal dan payudara dalam keadaan lembut, tidak
keras, jika membengkak akan mudah dikenali. Wanita yang dianjurkan untuk
melakukan SADARI adalah pada saat wanita sejak pertama mengalami haid.
Adapun tahap-tahap melakukan SADARI, yaitu :
a. Tahap awal, berdirilah di depan cermin, pandanglah kedua payudara.
Perhatikan kemungkinan adanya perubahan yang tidak biasa seperti cairan
dari puting, pengerutan, penarikan atau pengelupasan kulit.
b. Angkatlah kedua tangan ke atas kepala. Perhatikan, apakah ada kelainan.
Pada kedua payudara atau puting.
c. Kedua tangan diletakkan di pinggang agak membungkuk ke arah cermin
sambil menarik bahu dan siku ke arah depan. Periksa kembali, apakah ada
perubahan atau kelainan pada kedua payudara atau puting.
d. Angkatlah lengan kanan, dengan menggunakan 3-4 jari tangan kiri untuk
memeriksa payudara kanan secara lembut, hati-hati, dan secara
menyeluruh. Dimulai dari bagian tepi sisi luar, tekankan ujung jari tangan
membentuk lingkaran-lingkaran kecil dan pindahkan lingkaran itu secara
lambat seputar payudara. Secara bertahap lakukan ke arah puting. Pastikan
mencakup seluruh payudara. Berikan perhatian khusus di daerah antara
payudara dengan ketiak, termasuk bagian ketiak sendiri. Rasakan untuk
setiap benjolan yang tidak biasa atau benjolan di bawah kulit.
e. Dengan kedua tangan, pijat puting payudara kanan dan tekan payudara
untuk melihat apakah ada cairan atau darah yang keluar dari puting
payudara. Lakukan hal yang sama pada payuadara yang kiri.
f. Mengulangi langkah d) dan e) dengan posisi berbaring. Berbaringlah
dengan permukaan yang rata, berbaringlah dengan lengan kanan di
belakang kepala dan bantal kecil atau lipatan handuk diletakkan di bawah
pundak
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOS KEPERAWATAN NOC NIC


1. Domain 12: Domain V: (1400) Manajemen Nyeri
Kenyamanan Kondisi Kesehatan yang Dirasakan - Identifikasi lokasi, karateristik, durasi,
frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri
Kelas 1: Kelas V: - Identifikasi skala nyeri
Kenyamanan Fisik Status Gejala - Identifikasi faktor yang memperberat dan
meringankan nyeri
Nyeri Akut (2102) Tingkat Nyeri - Berikan tehnik non farmakologi untuk
Dipertahankan pada berat (1), mengurangi nyeri mis; tehnik relaksasi,
Ditingkatkan ke sedang (3) dengan therapy music dll
hasil: - Kontrol lingkungan yg memperberat rasa
- (210201) Nyeri yang dilaporkan nyeri ( mis suhu ruangan, pencahayaan,
- (210204) Panjangnya Episode nyeri kebisingan)
- (210221) Menggosok area yang - Fasilitasi tirah baring selama fase akut
terkena dampak - Jelaskan penyebab nyeri, dan strategi
- (210226) Ekspresi wajah untuk meredakan nyeri
- (210208) Tidak bisa istrahat - Kolaborasi tim medis dlm pemberian
- (210217) Mengerang dan menangis analgetik, dan kolaborasi dgn fisiotherapi.

2. Domain 11: Domain 2: (3660) Perawatan Luka


Keamanan dan Perlindungan Kesehatan Fisiologi - Monitor karaterisik luka, drainase, warna,
ukuran dan bau luka.
Kelas 2: Kelas L: - Berikan balutan luka yang sesuai
Cedera Fisik Integritas Jaringan - Peertahankan tehnik balutan luka yang
steril ketika melakukan perawatan luka
(00046) Kerusakan Integritas Kulit Integritas Jaringan: Kulit dan Membran - Bandingkan dan catat perubahan luka
Mukosa setiap hari
Dipertahankan pada berat (1) - Anjurkan pasien dan keluarga untuk
ditingkatkan ke cukup terganggu (3) mengenal tanda dan gejala infeksi
dengan kriteria hasil: - Posisikan untuk menghindari
(110115) Lesi pada kulit menempatkan ketegangan pada luka
(110116) jaringan parut dengan tepat
(110119) penebalan pada kulit - Kolaborasi tim medis dlm perawatan luka
(110121) eritema
(110124) nekrosis
(110124) pengerasan kulit
3. Domain 2: Domain 2: (1100) Manajemen Nutrisi
Nutrisi Kesehatan Fisiolgi - Tentukan status gizi pasien dan
kemampuan pasien untuk memenuhi
Kelas 1: Kelas K: kebutuhan gizi
Makan Pencernaan dan Nutrisi - Berikan pilihan makanan yang sehat
- Ciptakan lingkungsn yang optimal pada
(00002) Ketidakseimbangan Nutrisi (1004) Status Nutrisi saat mengkonsumsi makanan
Kurang dari Kebutuhan Tubuh Dipertahankan pada sangat - Lakukan perawatan mulut sebelum makan
menyimpang dari rentang normal (1), - Sajikan makanan dengan cara yang
ditingkatkan ke sedikit menyimpang menarik dan dalam keadaan hangat
dari rentang normal (4) dengan kriteria - Tawarkan makanan ringan namun pada
hasil: gizi
(1004001) Asupan Nutrisi
- Kolaborasi dengan ahli gizi.
(1004002) Asupan Makanan
(1004008) Asupan Cairan
(1004003) Energi
(1004005) Rasio berat badan / tinggi
badan

4. Domain 6 : Domain 3 : (5220) Peningkatan citra tubuh


Persepsi diri Kesehatan psikososial - Bantu pasien untuk mendiskusikan
perubahan-perubahan (bagian tubuh)
Kelas 3 : Kelas M : disebabkan adanya penyakit
Citra Tubuh Kesejahteraan psikologis - Tentukan perubahan fisik saat ini
apakah berkontribusi pada citra diri
(00118) Gangguan Citra Tubuh (1200) Citra tubuh pasien
Dipertahankan pada tidak pernah positif - Tentukan prespsi dan keluarga terkait
(1), Ditingkatkan ke sering positif (4) perubahan citra diri dan realitas
dengan kriteria hasil : - Indentifikasi strategi penggunan keping
(120003) Deskripsi bagian tubuh yang dalam merespon terhadap perubahan
terkena dampak fungsi tubuh
(120005) Kepuasan dengan fungsi - Tentukan apakah perubahan citra tubuh
tubuh berkontribusi kepada peningkatan
(120008) Penyusaian terhadap fungsi isolasi sosial
tubuh - Fasilitasi kontak dengan indifidu yang
(120009) Penyesuaian terhadap status mengalami perubahan yang sama
kesehatan dalam hal citra tubuh

5. Domain 9 : Domain 3 : (5880) Tehnik menenangkan


Koping/Toleransi stres Kesehatan Psikososial - Pertahankan sikap yang tenang dan
hati-hati
Kelas 2 : Kelas M : - Pertahankan kontak mata
Respon Koping Kesejahteraan Psikologis - Kurangi stimulus yang menciptakan
perasaan takut atau cemas
(00146) Ansietas (1211) Tingkat kecemasan - Identifikasi orang-orang terdekat klien
Dipertahankan pada berat yang bisa membantu
(1),Ditingkatkan sedang (3) dengan - Fasilitasi ekspresi marah klien dengan
kriteria hasil : cara konstruktif
(121101) Tidak dapat beristirahat - Acarkan klien untuk menggunakan
(121112) Kesulitan berkonsentrasi metode mengurangi kecemasan
(121116) Rasa takut yang disampaikan (misalnya,tehnik bernafas dalam ,
secara lisan meditasi,relaksasi otot progresif,
(121117) Rasa cemas yang disampaikan mendengar musik lembut.
lisan
(1211104) Distress

6. Domain 11: Domain 2 : (6540) Kontrol infeksi


Keamanan/perlindungan Kesehatan Fisiologi - Ajarkan pasien dan keluarga tehnik
mencuci tangan yang tepat
Kelas 1: Kelas H: - Batasi jumlah pengunjung
Infeksi Respon imun - Pengunjung mencuci tangan saat
memasuki ruangan pasien
(00004) Risiko Infeksi (0703) Keparahan Infeksi - Pastikan tehnik perawatan luka yang
Dipertahankan pada Berat (1) tepat
Ditingkatkan ke Ringan (4) Dengan - Tingkatkan intake nutrisi dan cairan
kriteria Hasil : yang tepat
(070301) Kemerahan - Anjurkan pasien dan keluarga
(070302) Vesikel yang tidak mengeras mengenai tanda dan gejala infeksi
permukaannya kapan harus melaporkannya kepada
(070303) Cairan (Luka ) yang berbau petugas kesehatan
Busuk - Ajarkan pasien dan keluarga mengenai
(070333) Nyeri bagaimana menghindari infeksi
(070334) Jaringan lunak
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kanker payudara adalah pertumbuhan abnormal sel-sel payudara yang terkadang
dapat dirasakan sebagai benjolan atau massa yang disebut tumor. Keluhan penderita
dengan kanker payudara mungkin tidak ada karena kanker payudara umumnya
tidak nyeri. tetapi sering ditemukan ulkus, perdarahan, erosi puting susu, keluar
cairan dari puting susu, kelainan bentuk payudara, keluhan karena metastasis.
Belum diketahui secarapasti tetapi sebagian besar penyebab kanker payudara
disebabkan oleh Jenis Kelamin, Sebagian besar wanita > 50 tahun beresikot tinggi
kanker, Riwayat Kelarga, Riwayat Genetik pembawa, Riwayat Penyakit Payudara
sebelumnya, Riwayat menstruasi dini (<12 tahun), Menarche lambat (>55 tahun ),
Riwayat reproduksi (tidak memiliki anak atau tidak menyusui), Hormonoal, Obesitas,
Konsumsi alkohol, Riwayat radiasi dinding dada dan Faktor lingkungan.

B. Saran
Dari kesimpulan di atas penulis dapat sedikit memberi saran kepada beberapa
pihak agar kualitas pelayanan kesehatan Indonesia semakin meningkat, diantaranya
sebagai berikut
a. Keluarga klien
Keluarga klien diharapkan dapat memberikan perawatan dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari anggota keluarga dengan masalah Ca mammae serta mampu menjaga
mulai dari pola makan, sampai pola aktivitas sehingga anggota keluarga lain terhindar
dari penyakit ca mammae.
b. Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan mampu menguasai konsep dan memberikan Asuhan
Keperawatan pasien dengan ca mammae.
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, I. M. et al. (2012) Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta: EGC.

Carcer Home diunduh dari ( HYPERLINK


"https://www.cdc.gov/cancer/breast/basic_info/symptoms.html"
https://www.cdc.gov/cancer/breast/basic_info/symptoms.html , 2019)

Gloria M. Bulechek, h. K. (2013). Nursing Intervention Classification Edisi Keenam.


Jakarta: Elsevier.

Lowdermilk, P. C. (2013). Keperawatan Maternitas Edisi 8 Buku 2. Singapore:


Elsevier.

Nanda Internasional. (2018). Nanda I Diagnosis Keperawatan Definis dan Klasifikasi


2018-2020. Jakarta: EGC.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Pedoman Nasional Pelayanan


Kedokteran Tatalaksana Kanker Payudara, 2018, Kementrian Kesehatan RI, 2018,
Jakarta
Mubarak, W. I., Chayatin, N. and Susanto, J. (2015) Standar Asuhan Keperawatan
dan Prosedur Tetap dalam Praktik Keperawatan Konsep dan Aplikasi dalm
Praktik Klinik. Jakarta: Salemba Medika.

Puspitasari, M.R , Gambaran Tingkat Pengetahuan kaker payudara dan Perilaku SADARI
perawat ruang Rawat RS kaker Dharmais , Perpustakaan Universitas Indonesia
Prediction of So Yoen Baek, Late Breast Cancer-Specific Mortality in Recurrence-
Free Breast Cancer Survivors Treated for Five Years with Tamoxifen , Department of

Surgery, University of Ulsan College of Medicine, Asan Medical Center, Seoul ,

Korea.diunduh di HYPERLINK "https://ejbc.kr/DOIx.php?


id=10.4048/jbc.2019.22.e33%20(akses" https://ejbc.kr/DOIx.php?
id=10.4048/jbc.2019.22.e33 (akses 5 Oktober 2019)
What Are the Symptoms of Breast Cancer? diunduh dari HYPERLINK
"https://www.cdc.gov/cancer/breast/basic_info/symptom
s.html" https://www.cdc.gov/cancer/breast/basic_info/symptoms.html (akses 5
oktober 2019)

Suemorhead, M. J. (2013). Nursing Outcomes Classification Edisi Kelima. Jakarta:


Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai