Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

“PEMBERIAN OBAT INTRAKUTAN”

Dosen Pembimbing : Taufan Arif, S.Kep., Ns., M.Kep.

Disusun Oleh :

1. Syafirah Dillah Armendah (P17211201001)


2. Adel Sindi Mauludya (P17211201002)
3. Sherli Rahmawati (P17211201004)
4. Ratih Citra Maharani (P17211201016)
5. Fina Salsabila Muqorrobin (P17211201019)

PENDIDIKAN FARMAKOLOGI
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS MALANG
POLTEKKES KEMENKES MALANG
TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah – Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Prosedur Pemberian Obat Intrakutan” dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga,
dan sahabat beliau serta orang – orang mukmin yang tetap istiqamah di jalan – Nya.

Makalah ini disusun supaya pembaca dapat memperluas ilmu pengetahuannya


dalam bidang ilmu Farmakologi khususnya tentang prosedur pemberian obat
Intrakutan yang disajikan berdasarkan pengamatan dan informasi dari berbagai
sumber.

Kami berterima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu pembuatan
makalah ini. Kami sadari bahwa penyusunan makalah ini masih kurang sempurna.
Kami mengharapkan adanya saran dan masukan yang sifatnya membangun dari
pembaca, sehingga dalam penyusunan makalh yang akan datang jauh lebih baik.

2
DAFTAR ISI

JUDUL..........................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.................................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................4

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................5

1.3 Tujuan..................................................................................................................6

1.4 Manfaat................................................................................................................7

BAB II STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR.................................................7

2.1 Definisi Injeksi IC (Intrakutan)............................................................................7

2.2 Tujuan Injeksi IC (Intrakutan).............................................................................8

2.3 Indikasi Injeksi IC (Intrakutan)............................................................................8

2.4 Kontraindikasi Injeksi IC (Intrakutan).................................................................9

2.6 Persiapan Pasien..................................................................................................9

2.7 Persiapan Lingkungan..........................................................................................9

2.8 Fase Kerja..........................................................................................................10

2.9 Fase Terminasi...................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemberian obat kepada klien ada beberapa cara, yaitu melalui rute oral,
parenteral,rektal, vagina, kulit, mata, telinga dan hidung. Pemberian obat secara
parenteral adalah pemberian obat selain melalui saluran pencernaan. Pemberian
obat parenteral ada empat cara yaitu, intracutan(IC), subcutan(SC atau SQ),
intramuscular(IM), dan intravena (IV).

Pemberian obat secara parenteral lebih cepat diserap dibandingkan dengan


obat oral tetapi tidak dapat diambil kembali setelah diinjeksikan.Oleh karena itu
perawat harus menyiapkan dan memberikan obat tersebut secara hati – hati dan
akurat. Pemberian obat parenteral memerlukan pengetahuan keperawatan yang
sama dengan obat – obat dan topikal (lokal pada kulit). Namun karena injeksi
merupakan prosedur invasif, teknik aseptic harus digunakan untuk meminimalkan
resiko injeksi.

Tujuan dari pemberian obat secara parenteral adalah mencegah penyakit


dengan jalan memberikan kekebalan atau imunisasi (misalnya memberikan
suntikan vaksin DPT, ATS,BCG, dan lain – lain), mempercepat reaksi obat dalam
tubuh untuk mempercepat proses penyembuhan, melaksanakan uji coba obat, dan
melaksanakan tindakan diagnostik.Indikasi pemberian obat secara parenteral
adalah kepada klien yang memerlukan obatdengan reaksi cepat, klien yang tidak
dapat diberi obat melalui mulut, dan klien denganpenyakit tertentu yang harus
mendapat pengobatan dengan cara suntik, misalnyaStreptomicin atau Insulin.

Salah satu tugas terpenting seorang perawat adalah memberi obat yang
aman dan akurat kepada klien. Obat merupakan alat utama terapi untuk
mengobati klien yang memiliki masalah. Obat bekerja menghasilkan efek
terapeutik yang bermanfaat. Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak
hal, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi

4
menimbulkan efek yang berbahaya bila kita memberikan obat tersebut tidak
sesuai dengan anjuran yang sebenarnya.

Seorang perawat juga memiliki tanggung jawab dalam memahami kerja


obat dan efek samping yang ditimbulkan oleh obat yang telah diberikan,
memberikan obat dengan tepat, memantau respon klien, dan membantu klien
untuk menggunakannya dengan benar dan berdasarkan pengetahuan

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Intracutan?
2. Apa tujuan dilakukan prosedur Intrakutan?
3. Apa Indikasi dari pemberian obat melalui jaringan Intrakutan?
4. Apa Kontraindikasi pemberian obat melalui jaringan Intrakutan?
5. Apa saja alat dan bahan dalam pemberian obat melalui jaringan
intrakutan?
6. Apa saja alat dan bahan dalam pemberian obat melalui jaringan
intrakutan?
7. Bagaimana persiapan pasien dalam pemberian obat melalui jaringan
intrakutan?
8. Bagaimana persiapan lingkungan dalam pemberian obat melalui jaringan
intrakutan?
9. Bagaimana fase kerja dalam pemberian obat melalui jaringan intrakutan?
10. Bagaimana fase kerja dalam pemberian obat melalui jaringan intrakutan?
11. Bagaimana dokumentasi dalam pemberian obat melalui jaringan
intrakutan?

1.3 Tujuan
a. untuk mengetahui definisi dari Intracutan
b. untuk mengetahui tujuan dilakukan prosedur Intrakutan
c. Untuk mengetahui Indikasi dari pemberian obat melalui jaringan Intrakutan
d. Untuk mengetahui kontraindikasi pemberian obat melalui jaringan Intrakutan

5
e. Untuk mengetahui apa saja alat dan bahan dalam pemberian obat melalui
jaringan intrakutan
f. Untuk mengetahui apa saja alat dan bahan dalam pemberian obat melalui
jaringan intrakutan
g. Untuk mengetahui persiapan pasien dalam pemberian obat melalui jaringan
intrakutan
h. Untuk mengetahui persiapan lingkungan dalam pemberian obat melalui
jaringan intrakutan
i. .Untuk mengetahui fase kerja dalam pemberian obat melalui jaringan
intrakutan
j. Untuk mengetahui fase kerja dalam pemberian obat melalui jaringan
intrakutan
k. Untuk mengetahui dokumentasi dalam pemberian obat melalui jaringan
intrakutan

1.4 Manfaat
Penulisan makalah ini diharpkan bisa bermafaat baik dari segi praktis maupun
teoritis mengenai ilmu di bidang farmakologi pemberian obat intrakutan.
 Manfaat Teoritis
Penulisan makalah ini diharapkan bisa memberikan pengetahuan kepada
masyarakat dalam hal psikologi pada anak pelajar atau mahasiswa mengenai
ilmu dibidang farmakologi mengenai prosedur pemberian obat Intrakutan
 Manfaat Praktis
Bagi Instansi : untuk menambah koleksi isi perpustakaan yang nantinya
berguna bagi pembaca untuk menambah pengetahuan di bidang ilmu
farmakologi mengenai pemberian obat intrakutan

Bagi Masyarakat : untuk memberikan pengetahuan dan informasi mengenai


bidang ilmu farmakologi mengenai pemberian obat intrakutan

6
Bagi Tim Penulis : untuk menambah pengetahuan dan wawasan untuk
menerapkan pengetahuan di bidang mata kuliah farmakologi mengenai
prosedur pemberian ibat intrakutan.

BAB II
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

2.1 Definisi Injeksi IC (Intrakutan)

Memberikan obat melalui suntikan intracutan dan intrademal adalah suatu


tindakan membantu proses penyembuhan melalui suntikan kedalam jaringan kulit
atau indra dermis. Istilah intradermal (ID) berasal dari kata “ intra” yang berarti lapis
dan “dermis “ yang berarti sensitif, lapisan pembuluh darah dalam kulit ketika sisi
anatominya mempunyai derajat pembuluh darah tinggi pembuluh darah betul-betul
kecil, makanya penyerapan dari injeksi disini lambat dan dibatasi dengan efek
sistemik yang dapat dibandingkan karena absorsinya terbatas, maka penggunaannya
biasa untuk aksi lokal dalam kulit untuk obat yang sensitif atau untuk menentukan
sensitifitas terhadap organisme. Injeksi intracutan dimasukan langsung ke lapisan
epidermis tepat dibawah startumkorneum. Umumnya berupa larutan atau suspensi
dalam air volume yang disuntikan sedikitnya ( 0,1-0,2ml) digunakan untuk tujuan
diagnosa. (Alimul, 2006)

7
2.2 Tujuan Injeksi IC (Intrakutan)
a. Agar obat dapat menyebar dan diserap secara perlahan-lahan

b. Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program pengobatan dokter

c. Memperlancar proses pengobatan dan menghindari pemberian obat

d. Membantu menentukan diagnosaterhadappenyakit tertentu misalnya (tuberculin


test)

2.3 Indikasi Injeksi IC (Intrakutan)


a. Pasien yang membutuhkan test alergi ( mantoux test )

b. Pasien yang akan melakukan vaksinasi

c. Mengalihkan diagnosa penyakit

d. Sebelum memasukkan obat

e. Pasien yang tidak sadar

2.4 Kontraindikasi Injeksi IC (Intrakutan)


a. Pasien yang mengalami infeksi pada kulit

b. Pasien dengan kulit terluka

c. Pasien yang sudah dilakukan skin test

d. Pasien yang alergi

2.5 Persiapan Alat

1. Spuit 1-3 cc

2. Obat-obatan yang diperlukan.

3. Aquades

4. Perlak/pengalas

8
5. Handscoon

6. Alkohol swab

7. Nierbeken (bengkok)

8. Alat tulis

2.6 Persiapan Pasien


1. Inform consent (menjelaskan tujuan tindakan, hasil yg diharapkan, bagian mana
yg akan ditusuk, dan apa saja yg akan digunakan kepada pasien).
2. Mengidentifikasi pasien.

3. Menyiapkan posisi pasien sesuai dengan kebutuhan.

4. Memilih lokasi penusukan.

2.7 Persiapan Lingkungan


1. Menyiapkan lingkungan yang aman dan nyaman.
2. Jaga privacy pasien dengan menutup gorden/pintu/memasang sampiran.

2.8 Fase Kerja:


1. Menutup tirai agar menjaga privasi pasien

2. Mengatur letak baring pasien

3. Mencuci tangan

4. Memakai handscoon

5. Memasang pengalas di bawah anggota badan yang akan dilakukan tindakan


penusukan

6. Mendekatkan alat-alat ke pasien

7. Mengecek 6 benar pemberian obat

8. Menentukan lokasi penusukan pada bagian yang sedikit pembuluh darahnya

9
9. Membersihkan/mendesinfeksi dengan kapas alkohol/alkohol swab pada area
penusukan dengan cara berlawanan jarum jam dengan melingkar dari pusat ke
arah luar dengan ukuran diameter sekitar 5 cm atau sekali usap.
10. Mengambil spuit yang berisi obat, lalu lepaskan penutup jarum dan pegang
spuit dengan tangan yang dominan.
11. Pegang dan regangkan kulit yang akan dilakukan penyuntikan dengan tangan
yang tidak dominan dan tangan yang dominan memegang spuit kearah klien.
12. Pegang spuit diantara ibu jari dan telunjuk dengan tangan yang dominan.
Tusukkan jarum dengan sudut 15 derajat pada epidermis yang sudah didesinfeksi
secara perlahan, lalu dorong pengokong spuit yang berisi cairan obat hingga
permukaan kulit didaerah penusukan akan muncul gelembung kecil
13. Cabut jarum secara perlahan-lahan dan hindari menekan pada bagian daerah
penyuntikan dan juga jangan mengusap bagian penusukan dengan kapas
alkohol/alkohol swab.
14. Tutup jarum spuit dengan penutupnya dengan teknik one hand, lalu buang ke
tempat sampah medis/safety box khusus benda tajam.
15. Melepaskan handscoon.
16. Membereskan peralatan di dekat pasien.
17. Lalu mencuci tangan
18. Lalu melingkari untuk menandai lokasi penusukan dan menuliskan waktu
pemberian injeksi intracutan.

2.9 Fase Terminasi:


1. Setelah 15 menit perawat mengobservasi/mengecek pada daerah penusukan
apakah ada tanda-tanda pembengkakan, kulit berwarna merah atau gatal-gatal
jika ada segera melapor.
2. Mendokumentasi hasil tindakan pemberian obat IC

No Tanggal Jam Tindakan TTD


Diagnosa (WIB)

10
1 7 06.30 Melakukan pemberian obat injeksi Intrakutan
Februari Hasil:
2020 Tidak ada tanda-tanda pembengkakan,
kulit kemerahan atau gatal-gatal pada
daerah penusukan/injeksi IC pada pasien

11
SILAHKAN BAB 2 (SOP )DIMASUKKAN KE DALAM TEMPLATE INI YA,,,
No. Dokumen :
POLTEKKES KEMENKES MALANG
No. Revisi :
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR
Tanggal Terbit :
MEMBERIKAN OBAT SECARA INTRA
KUTAN (IC) Halaman :

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:


Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian
Indikasi
Tujuan
Persiapan tempat dan
alat
Persiapan pasien
Persiapan Lingkungan
Pelaksanaan
Sikap
Evaluasi

12
DAFTAR PUSTAKA

https://youtu.be/c8KQC6Zehy8

https://youtu.be/jKtQSY_prTU

https://www.academia.edu/29496425/makalah_cara_pemberian_obat_docx

https://id.scribd.com/document/456703165/MAKALAH-PEMBERIAN-OBAT-
INTRAKUTAN-DAN-SUBKUTAN

https://www.perawatkitasatu.com/2019/07/injeksi-intrakutan-ic-definisi-tujuan.html

https://www.bersamaperawat.id/2018/01/sop-injeksi-pemberian-obat-intracutan-
ic.html?m=1

13

Anda mungkin juga menyukai