Anda di halaman 1dari 7

Sosialisasi Surveilans dalam Menghadapi COVID-19 Gelombang ke-2

SOSIALISASI SURVEILANS DALAM MENGHADAPI COVID-19


GELOMBANG KE-2
Ira Marti Ayu1 , Rini Handayani1 , Namira W. Sangadji1
1
Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul
Jalan Arjuna Utara no. 9, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11510
ira.marti@esaunggul.ac.id

Abstract
The pandemic of COVID-19 was also occurred in Indonesia where the highest cumulative case per 16
August 2020 was DKI Jakarta, one of the provinces in Indonesia. Because of large -scale social
restriction (LSSR), many schools and colleges were closed. This aims to avoid the transmission of
more cases. Even though the LSSR had been implemented but the cases remain increasing, so it needs
to be socialized about surveillance for students and public health practitioners. This socializatio n was
conducted online through Google meet. This socialization was carried out by presenting a topic about
the introduction and advantages of surveillance using powerpoint media for ± 20 minutes. After that,
it was continued with the topic about surveillance in Indonesia to anticipate the 2 nd wave of COVID-
19 and the question and answer section. The results of the socialization showed that 76.9% of
participants knew about the difference between survey and surveillance, 59% knew the sequence of
surveillance activity, 89.7% knew what types of surveillance were not carried out in Indonesia, and
60.3% knew about the surveillance stages after data analysis. It needs to socialize about surveillance
to anticipate 2nd wave of COVID-19 cases continuously so that students and public health
practitioners keep updating about the situation of the COVID-19 pandemic.
Kata kunci : socialization, surveillance, COVID-9

Abstrak
Pandemi COVID-19 sudah melanda Indonesia dimana kasus kumulatif tertinggi per 16 Agustus 2020
yaitu DKI Jakarta sebagai salah satu provinsi di Indonesia. Karena PSBB maka banyak sekolah dan
kampus ditutup ditutup. Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan kasus lebih banyak lagi.
Walaupun PSBB sudah dilakukan, kasus masih terus mengalami peningkatan. Oleh karena itu
sosialisasi surveilans perlu dilakukan, Sosialisasi ini ditujukan kepada mahasiswa dan praktisi
kesehatan masyarakat. yang dilakukan secara daring melalui aplikasi Google meeting. Kegiatan yang
dilakukan dalam sosialisasi yaitu presentasi materi pengenalanan surveilans dan manfaatnya
menggunakan media powerpoint ± 20 menit, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi
pelaksaanaan surveilans di Indonesia untuk antisipasi COVID-19 Gelombang ke-2 dan sesi
selanjutnya yaitu dengan tanya jawab. Hasil sosialisasi menunjukkan bahwa 76,9% tahu tentang
perbedaan survei dan surveilans, 59% tahu urutan kegiatan surveilans, 89.7% tahu jenis surveilans
yang tidak dilaksanakan di Indonesia, dan 60.3% tahu tahapan surveilans setelah analisis data .
Kegiatan sosialisasi tentang surveilans untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus COVID-19
gelombang kedua penting dilakukan secara berkesinambungan sehingga mahasiswa dan praktisi dapat
mengetahui perkembangan pandemi COVID-19.

Kata kunci : sosialisasi, surveilans, COVID-9

Pendahuluan cepat untuk jumlah kasus di luar China dan


Coronavirus disease 2019 (COVID-19) kemudian sampai per 17 Agustus 2020 terdapat
termasuk dalam penyakit menular yang baru 21.516.760 terkonfirmasi kasus COVID-19
muncul (new emerging disease). World Health dengan 766.663 kematian di seluruh dunia yang
Organization (WHO) menyatakan bahwa berdampak pada 176 negara (WHO, 2020a).
penyebab penyakit ini merupakan corona virus Kasus COVID-19 yang terus meningkat
jenis baru yang belum pernah diidentifikasi di banyak negara membuat Organisasi
sebelumnya pada manusia yang kemudian Kesehatan Dunia (World Health Organization)
disebut dengan Severe Acute Respiratory menyatakan bahwa COVID-19 merupakan
Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Pada pandemi. Salah satu negara yang juga
31 Desember 2019, WHO mengkonfirmasi terdampak COVID-19 yaitu Indonesia dimana
kasus pneumonia yang penyebabnya tidak kasus pertama dilaporkan pada tanggal 2 Maret
diketahui di Kota Wuhan, China. Kemudian 2020. Sampai saat ini jumlah kasus terus
pada 11 Maret 2020 terjadi peningkatan yang meningkat dan menyebar di seluruh Provinsi di
Jurnal Abdimas Volume 7 Nomor 2, Januari 2021 155
Sosialisasi Surveilans dalam Menghadapi COVID-19 Gelombang ke-2

Indonesia. Per 17 Agustus 2020 terdapat 1.068. dengan empat (4) tahapan, yaitu sosialisasi,
945 kasus positif dengan 6.207 kasus meninggal diskusi dan tanya jawab, post-test dan evaluasi.
dan 483 kab/ kota terdampak (Kemenkes RI, Berikut merupakan penjabarannya:
2020b); (Kemenkes RI, 2020a). 1. Sosialisasi
Berdasarkan kondisi tersebut maka Sosialisasi dilakukan dengan penyampaian
pemerintah mengeluarkan kebijakan pada 31 materi sosialisasi. Adapun materi yang
Maret 2020 yaitu melakukan Pembatasan Sosial disampaikan yaitu tentang pengantar
Berskala Besar (PSBB). Kebijakan ini bertujuan surveilans, pelaksanaan surveilans di
untuk menekan penyebaran COVID-19. Indonesia untuk antisipasi COVID-19
Pembatasan tersebut paling sedikit dilakukan gelombang kedua, kemudian diseminasi hasil
melalui libur sekolah dan tempat kerja, surveilans yang dilakukan di lingkungan
pembatasan kegiatan keagamaan, dan/ atau civitas akademik Universitas Esa Unggul.
pembatasan kegiatan di tempat umum atau Sosialisasi ini dilakukan dengan
fasilitas Umum, dan pembatasan perjalanan menggunakan media powerpoint.
internasional (Pemerintah Republik Indonesia, 2. Diskusi dan tanya jawab
2020); (Kemenkes RI, 2020b). Beberapa daerah Diskusi dan tanya jawab ini dilakukan untuk
di Indonesia sudah melakukan pencabutan merespon pemahaman mahasiswa dan
PSBB atau sudah memasuki masa PSBB transisi praktisi kesehatan masyarakat mengenai
pada Juni dimana kasus COVID-19 masih terus materi yang disampaikan. Sesi Tanya jawab
bertambah terutama di DKI Jakarta. akan menggunakan aplikasi Sli.do. Peserta
Penanggulangan Pandemi COVID-19 akan menuliskan pertanyaan dalam aplikasi
sampai saat ini masih berlangsung sehingg tersebut. Sesi diskusi dan tanya jawab akan
diperlukan suatu tindakan untuk menemukan dipimpin oleh moderator. Moderator akan
kasus tambahan dan mencegah penyebaran membacakan pertanyaan yang sudah
kasus. Adapun kegiatan tersebut dikenal dengan dituliskan dalam Sli.do
surveilans (WHO, 2020b). Tujuan untuk 3. Post-test
dilakukan surveilans yaitu dapat memantau tren Setelah sosialisasi surveilans dilakukan
penularan COVID-19, melakukan deteksi cepat kemudian pengukuran pengetahuan
pada wilayah tanpa transmisi virus dan dilakukan dengan menanyakan 5 pertanyaan.
monitoring kasus pada wilayah dengan Post-test dilakukan dengan aplikasi Google
transmisi virus termasuk pada populasi rentan, Form
memberikan informasi epidemiologi untuk 4. Evaluasi
melakukan penilaian risiko, memberikan Evaluasi kegiatan dilakukan dengan meminta
informasi epidemiologi sebagai acuan feedback terhadap kegiatan pengabdian
kesiapsiagaan dan respon penanggulangan serta kepada masyarakat. Evaluasi ini juga
memberikan evaluasi terhadap dampak pandemi dilakukan dengan pengisian aplikasi Google
pada sistem pelayanan kesehatan dan sosial Form bersamaan dengan absensi kegiatan
(Kemenkes RI, 2020b). Peningkatan kasus sosialisasi.
COVID-19 masih terus terjadi di Indonesia dan
DKI Jakarta merupakan kasus terbanyak sampai Hasil
saat ini maka diperlukan sosialisasi tentang Pengabdian kepada masyarakat ini
surveilans untuk mengantisipasi penambahan dilakukan pada tanggal 10 Juni 2020, yang
kasus yang lebih banyak lagi setelah masa dimulai pada pukul 10.00 WIB sampai dengan
PSBB mulai dicabut. jam 12.00 WIB dengan total peserta 200
mahasiswa dan praktisi kesehatan masyarakat.
Metode Pelaksanaan Setelah peserta kegiatan yaitu mahasiswa dan
Kegiatan sosialisasi ini akan praktisi kesehatan masyarakat bergabung dalam
dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Google meet kemudian panitia membuka acara
Google meet. Kegiatan ini akan dilakukan pada yang dimulai dengan acara pembukaan dan kata
bulan Juni 2020. Adapun sasaran dari kegiatan sambutan. Kemudian dilakukan pelaksanaan
ini yaitu mahasiswa dan praktisi kesehatan sosialisasi surveilans yang isinya berkaitan
masyarakat. Kegiatan sosialisasi akan dilakukan dengan pengertian surveilans, perbedaan survei
Jurnal Abdimas Volume 7 Nomor 2, Januari 2021 156
Sosialisasi Surveilans dalam Menghadapi COVID-19 Gelombang ke-2

dan surveilans, urutan kegiatan surveilans, jenis melakukan tanya jawab.


surveilans di Indonesia, tahapan surveilans dan

Gambar 1. Penyampaian materi sosialisasi melalui aplikasi Google meet

Kegiatan tanya jawab dibuka dalam 3 tahun depan sudah bisa dikendalikan
sesi. Pada setiap sesi dibuka 3 pertanyaan untuk atau masih menjadi wabah? Apakah
3 penanya. Total pertanyaan yg terjawab adalah COVID-19 ini nantinya akan
9 pertanyaan. Meskipun demikian masih ditambahkan dalam program kesehatan
terdapat 2 pertanyaan lagi yang belum sempat (seperti Program TBC, HIV, Hepatitis,
dijawab oleh responden karena keterbatasan dll) jika COVID-19 tidak berhasil
waktu. Berikut merupakan beberapa pertanyaan ditanggulangi atau dihilangkan?
yang ditanyakan melalui aplikasi Sli.do: c. Dalam kegiatan surveilans sampai saat
a. Penyelidikan Epidemiologi terhadap ini apakah ada kendala dalam
suatu kasus biasanya dilakukan ketika penggunaan atau pengolahan data
adanya kesakitan, apakah PE bisa khusus di tingkat kab/ kota-provinsi?
dilakukan secara berkala tanpa adanya d. Berapa lama waktu efektif yang
kesakitan? Apa tindak lanjut yang dibutuhkan untuk surveilans suatu kasus
dilakukan oleh tenaga Surveilans agar bisa memberikan hasil analisis yang
puskesmas dalam meminimalisir terjadi optimal? Apakah kasus surveilans ini
penyebaran COVID-19 di daerah terkait bisa diterapkan di bidnag lain selain
dengan pelonggaran PSBB? bidang kesehatan?.
b. Bagaimana prediksi secara nasional
untuk COVID-19 ini pada 2021? apakah

Jurnal Abdimas Volume 7 Nomor 2, Januari 2021 157


Sosialisasi Surveilans dalam Menghadapi COVID-19 Gelombang ke-2

Gambar 2. Diskusi dan Tanya Jawab melalui aplikasi Sli.do

Setelah penyampaian materi dan sesi salah. Jawaban yang benar terkait pertanyaan
tanya jawab maka dilakukan pengukuran tersebut adalah mengembangkan definisi kasus.
pengetahuan. Berikut merupakan hasil post-test Adapun dalam tahapan surveilans, setelah
berkaitan dengan surveilans penetapan tujuan adalah definisi kasus. Namun
Tabel 1. Proporsi pengetahuan dalam banyak kegiatan, definisi ditulis lebih
tentang surveilans setelah penyampaian dahulu dibandingkan tujuan. Mungkin ini yang
materi sosialisasi dilakukan menjadikan peserta ragu dalam menjawab
No Pertanyaan (%) sehingga kebanyakan peserta akan menjawab
1. Perbedaan kegiatan survei dan mengembangkan sistem pengumpulan data
surveilans adalah: (19,2%) dan mengembangkan instrumen
Benar 76,9 pengumpulan data (21,2%).
Salah 23.1
2. Urutan kegiatan surveilans yang Pembahasan
benar adalah: Centrers for Disease Control and
Benar 59,0 Prevention (CDC) mendefenisikan surveilans
Salah 42.0 yaitu the ongoing systematic collection,
3. Jenis surveilans yang tidak analysis, and interpretation of health-related
dilaksanakan di Indonesia adalah: data essential to the planning, implementation,
Benar 89,7 and evaluation of public health practice, closely
Salah 10.3 integrated with the timely dissemination of these
4. Setelah menetapkan tujuan, tahap data to those who need to know. Sampai saat ini
selanjutnya dalam surveilans adalah: sudah banyak surveilans yang dikembangkan di
Benar 43,6 dunia juga di Indonesia baik surveilans penyakit
Salah 56.4 menular ataupun penyakit tidak menular (Lee et
5. Setelah dilakukan analisis data, al, 2010); (Lombardo & Buckeridge, 2012).
tahap selanjutnya dalam tahapan Surveilans merupakan suatu intervensi
surveilans adalah: yang penting dilakukan dalam memprediksi
Benar 60,3 pandemi termasuk didalamnya pandemi
Salah 39.7 COVID-19 (Morse et al., 2012); (Ibrahim,
Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa 2020). Oleh karena itu sosialisasi perlu
sebagian besar peserta menjawab benar pada dilakukan agar mahasiswa dan praktrisi
pertanyaan nomor 1 (76,9%), nomor 2 (59,0%), kesehatan masyarakat dapat mengetahui tentang
nomor 3 (89,7%), dan nomor 5 (60,3%). Pada surveilans dan pelaksaanan surveilans di
pertanyaan nomor 4, sebagian besar menjawab Indonesia untuk mengatasi pandemi COVID-19.
Kegiatan ini dilakukan secara daring mengingat
Jurnal Abdimas Volume 7 Nomor 2, Januari 2021 158
Sosialisasi Surveilans dalam Menghadapi COVID-19 Gelombang ke-2

pemerintah sudah menerapkan kebijakan pysical media audio visual dan multimedia. Presentasi
distancing. Hal ini dilakukan untuk menurunkan dengan powerpoint termasuk dalam media
angka penularan COVID-19 (Islam et al., multimedia. Hasil abdimas yang dipublikasi
2020); (MacIntyre, 2020). oleh (Ayu et al., 2020) menunjukkan bahwa
Kegiatan webinar ini merupakan terjadi peningkatan pengetahuan remaja setelah
sosialisasi surveilans. Sosialisasi surveilans dilakukan penyuluhan berkaitan kesehatan
yang dilakukan merupakan bentuk dari reproduksi dengan menggunakan media
penyuluhan kesehatan. Penyuluhan kesehatan powerpoint.
banyak tujuan seperti untuk meningkatkan Kegiatan pengabdian masyarakat ini
pengetahuan, kemauan, kesadaran, banyak mendapat dukungan dari pihak prodi
memperbaharui sikap dan persepsi agar dapat kesehatan masyarakat, mahasiswa dan praktisi
berperilaku lebih baik serta pada akhirnya kesehatan masayarakat. Hal ini terlihat bahwa
berpengaruh pada perilaku atau tindakan peserta yg hadir berasal dari mahasiswa
seseorang dalam bidang kesehatan (Hulu et al., Universitas Esa Unggul dan juga kampus lain
2020); (World Health Organization., 2012); seperti Universitas Muhammadiyah Surakarta,
(Snelling, 2014). Banyak penelitian Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Universitas
menunjukkan bahwa penyuluhan yang berupa Jambi dll. Selain itu sosialisasi ini juga diikuti
pendidikan kesehatan berkaitan dengan oleh praktisi kesehatan masyarakat yg berasal
peningkatan pengetahuan (Viero et al., 2015); dari institusi Kantor Kesehatan Pelabuhan
(Wang et al., 2018). Selain itu, pengetahuan Bandung, Dinas Kesehatan Kota Tangerang,
kesehatan juga berkaitan dengan perilaku Puskesmas Sei Balai, Kab. Batubara, Prov.
kesehatan (Neamatollahi et al., 2011); (Grosso Sumatera Utara dll.
et al., 2013). Adapun hasil evaluasi yang diberikan
Kegiatan sosialisasi ini dilakukan oleh peserta yaitu peserta menyatakan kegiatan
dengan kelompok besar dimana metode yang sudah sangat baik untuk topiknya, kuota peserta
digunakan yaitu ceramah dan presentasi. ditambah, agar dibuat kegiatan webinar
Adapun tujuan kegiatan ini yaitu untuk selanjutnya, lebih sering dilaksanakan guna
memberikan informasi berkaitan dengan mengembangkan dan menambah wawasan serta
surveilans dan penerapan surveilans dalam informasi terbaru, membuat topik yang lebih
mencegah peningkatan kasus COVID-19 di baik dan lebih menarik lagi terkait isu kasus
Indonesia. Informasi yang diberikan harapannya Epidemiologi atau isu kesehatan masyarakat
dapat memberikan pengetahuan bagi peserta yang lainnya, dan ada yang menyarankan
webinar. Syarifudin dan Yudhia F (2009) dalam untuk topik-topik webinar selanjutnya.
Hulu et al., (2020) menyatakan bahwa ceramah
dan presentasi merupakan metode penyuluhan Kesimpulan
yang dapat digunakan untuk merubah Kegiatan pengabdian masyarakat berupa
pengetahuan. penyuluhan kesehatan dengan media
Pelaksanaan sosialisasi juga tidak powerpoint dapat digunakan meningkatkan
terlepas dengan penggunaan media dalam pengetahuan peserta. Kegiatan yang dilakukan
penyampaian materi. Media yang digunakan dapat menunjukkan bahwa sebagian besar
dalam sosialisasi ini yaitu powerpoint. Media peserta dapat menjawab pertanyaan post-test
merupakan perantara yang digunakan dalam dengan benar. Kegiatan pengabdian masyarakat
penyampaian pesan dan informasi (komunikasi) berjalan dengan lancar dan mendapat dukungan
antara komunikator dengan komunikan (Gejir et dari pihak universitas. Selain itu, peserta yang
al., 2017). Media promosi kesehatan dapat hadir cukup banyak dan mengikuti dari awal
berupa media cetak, media elektronik dan media hingga akhir acara.
papan. Slide powerpoint termasuk dalam media
elektronik dimana media ini dapat digunakan Ucapan Terima kasih
untuk menyampaikan pesan (Notoatmodjo, Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama
2007). Asyar (2011) dalam (Gejir et al., 2017) berbagai pihak tim pelaksana yaitu Tim dosen
menyebutkan juga bahwa media komunikasi ada Epidemiologi, Prodi kesehatan Masyarakat
empat (4) yaitu media visual, media audio, Universitas Esa Unggul, dan juga Himpunan
Jurnal Abdimas Volume 7 Nomor 2, Januari 2021 159
Sosialisasi Surveilans dalam Menghadapi COVID-19 Gelombang ke-2

Mahasiswa Jurusan (HMJ) Prodi Kesehatan Infection and Public Health, Vol. 13, pp.
Masyarakat Universitas Esa Unggul, juga 1630–1638.
Kementrian Kesehatan https://doi.org/10.1016/j.jiph.2020.07.01
9
Daftar Pustaka Islam, N., Sharp, S., Chowell, G., Shabnam, S.,
Ayu, I. M., Situngkir, D., Nitami, M., & Bmj, I. K.-, & 2020, U. (2020). Physical
Nadiyah, N. (2020). Program distancing interventions and incidence of
peningkatan pengetahuan kesehatan coronavirus disease 2019: natural
reproduksi remaja di SMK “X” experiment in 149 countries. British
Tangerang Raya. Jurnal Kreativitas Medical Journal, 370, 1–9. Retrieved
Pengabdian Masyarakat (PKM), 3(1), from
87–95. Retrieved from https://www.bmj.com/content/370/bmj.
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/ m2743.long
kreativitas/article/view/2412/pdf Kemenkes RI. (2020a). COVID-19 Update
Gejir, I. N., Agung, A. A. G., Ratih, I. A. D. K., hingga 17 Agustus 2020 Pukul 16.00
Mustika, I. W., Suanda, I. W., Widiari, WIB. Retrieved from
N. N., & Wirata, I. N. (2017). Media https://covid19.kemkes.go.id/
Komunikasi dalam Penyuluhan Kemenkes RI. (2020b). Pedoman Pencegahan
Kesehatan (I. A. D. K. Ratih, Ed.). dan pengendalian Corona Virus Disease
Retrieved from (COVID-19) Revisi ke-5. Retrieved from
https://books.google.co.id/books?id=Ti5 https://covid19.go.id/p/protokol/pedoma
LDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq n-pencegahan-dan-pengendalian-
=media+penyuluhan+kesehatan&hl=en coronavirus-disease-covid-19-revisi-ke-5
&sa=X&ved=2ahUKEwjOlb- Lee, L. M., Teutsch, S. M., Thacker, S. B., & St
DjZPuAhVJeX0KHfZMAlEQ6AEwAH Louis, M. E. (2010). Principles and
oECAMQAg#v=onepage&q&f=false Practice of Public Health Surveillance
Grosso, G., Mistretta, A., Turconi, G., Cena, H., (Third). Retrieved from
Roggi, C., & Galvano, F. (2013). https://books.google.co.id/books?id=FF7
Nutrition knowledge and other 8GCiUbwUC&printsec=frontcover&dq=
determinants of food intake and lifestyle surveillance+of+public+health&hl=en&s
habits in children and young adolescents a=X&ved=2ahUKEwiikZzdlJPuAhUX9
living in a rural area of Sicily, South nMBHQpiBp0Q6AEwA3oECAMQAg#
Italy. Public Health Nutrition, 16(10), v=onepage&q=surveillance of public
1827–1836. health&f=false
https://doi.org/10.1017/S1368980012003 Lombardo, J. S., & Buckeridge, D. L. (2012).
965 Disease Surveillance: A Public Health
Hulu, V. T., Pane, H. W., Zuhriyatun, T. F., Informatics Approach. Retrieved from
Munthe, S. A., Salman, S. H., Sulfianti, https://books.google.co.id/books?id=-
… Mustar. (2020). Promosi Kesehatan xI2Kl39ZzoC&printsec=frontcover&dq
Masyarakat (J. Simarmarta, Ed.). =surveillance+of+public+health&hl=en
Retrieved from &sa=X&ved=2ahUKEwiikZzdlJPuAhU
https://books.google.co.id/books?id=vw X9nMBHQpiBp0Q6AEwAnoECAYQA
wLEAAAQBAJ&pg=PA55&dq=media g#v=onepage&q=surveillance of public
+penyuluhan+kesehatan&hl=en&sa=X& health&f=false
ved=2ahUKEwjOlb- MacIntyre, C. R. (2020, October 1). Case
DjZPuAhVJeX0KHfZMAlEQ6AEwAX isolation, contact tracing, and physical
oECAEQAg#v=onepage&q=media distancing are pillars of COVID-19
penyuluhan kesehatan&f=false pandemic control, not optional choices.
Ibrahim, N. K. (2020, November 1). The Lancet Infectious Diseases, Vol. 20,
Epidemiologic surveillance for pp. 1105–1106.
controlling Covid-19 pandemic: types, https://doi.org/10.1016/S1473-
challenges and implications. Journal of 3099(20)30512-0
Jurnal Abdimas Volume 7 Nomor 2, Januari 2021 160
Sosialisasi Surveilans dalam Menghadapi COVID-19 Gelombang ke-2

Morse, S. S., Mazet, J. A. K., Woolhouse, M., https://doi.org/10.1155/2018/6397340


Parrish, C. R., Carroll, D., Karesh, W. WHO. (2020a). Coronavirus disease (COVID-
B., … Daszak, P. (2012, December 1). 19) pandemic. Retrieved from
Prediction and prevention of the next https://www.euro.who.int/en/health-
pandemic zoonosis. The Lancet, Vol. topics/health-emergencies/coronavirus-
380, pp. 1956–1965. covid-19/novel-coronavirus-2019-ncov
https://doi.org/10.1016/S0140- WHO. (2020b). Emerging respiratory viruses,
6736(12)61684-5 including COVID-19: methods for
Neamatollahi, H., Ebrahimi, M., Talebi, M., detection, prevention, response and
Ardabili, M. H., & Kondori, K. (2011). control. Retrieved from
Major differences in oral health https://openwho.org/courses/introduction
knowledge and behavior in a group of -to-ncov
Iranian pre-university students: a cross- World Health Organization. (2012). Health
sectional study. Journal of Oral Science, education: theoretical concepts, effective
53(2), 177–184. Retrieved from strategies and core competencies A
https://www.jstage.jst.go.jp/article/josnu foundation document to guide capacity
sd/53/2/53_2_177/_article/-char/ja/ development of health educators.
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan Retrieved from
dan Ilmu perilaku. Jakarta: PT Rineka https://applications.emro.who.int/dsaf/E
Cipta. MRPUB_2012_EN_1362.pdf
Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No 21
Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial
Berskala Besar Dalam Rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19). , Pub. L. No.
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No 21 Tahun 2020 (2020).
Snelling, A. (2014). Introduction to Health
Promotion. Retrieved from
https://books.google.co.id/books?id=ZH
JMBAAAQBAJ&printsec=frontcover&
dq=media+penyuluhan+kesehatan&hl=e
n&sa=X&ved=2ahUKEwjOlb-
DjZPuAhVJeX0KHfZMAlEQ6AEwBno
ECAkQAg#v=onepage&q&f=false
Viero, V. dos S. F., Farias, J. M. de, Ferraz, F.,
Simões, P. W., Martins, J. A., & Ceretta,
L. B. (2015). Health education with
adolescents: analysis of knowledge
acquisition on health topics. Escola
Anna Nery - Revista de Enfermagem,
19(3), 484–490.
https://doi.org/10.5935/1414-
8145.20150064
Wang, M., Han, X., Fang, H., Xu, C., Lin, X.,
Xia, S., … Tao, H. (2018). Impact of
Health Education on Knowledge and
Behaviors toward Infectious Diseases
among Students in Gansu Province,
China. BioMed Research International,
2018, 1–12.
Jurnal Abdimas Volume 7 Nomor 2, Januari 2021 161

Anda mungkin juga menyukai