PUTRAJAYA MALAYSIA
Disusun oleh:
Atmari 30000117420030
Dwi Nur Yuliyani 30000117420031
Kartika Ariaswara 30000117420035
Ilga Mega Kusuma 30000117420036
Effine Lourrinx 30000117420037
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
I. PENDAHULUAN....................................................................................................................4
I.1. Latar Belakang..................................................................................................................4
I.2. Tujuan...............................................................................................................................5
I.3. Manfaat.............................................................................................................................5
II. KONDISI DAN LINGKUNGAN PUTRAJAYA KUALA LUMPUR...............................6
III. PENGELOLAAN.................................................................................................................9
IV. KETERLIBATAN CIVITAS ACADEMICA....................................................................10
V. MANFAAT YANG DIDAPAT.............................................................................................11
PENUTUP.....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
DOKUMENTASI..........................................................................................................................14
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Sesuai dengan kurikulum Program PS Ilmu Lingkungan Diponegoro, bahwa Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) diadakan pada semester 3 atau setelah semester tergantung keadaan.
Pelaksanaan KKL ini mendukung proses belajar mengajar di Program Magister Ilmu
Lingkungan Universitas Diponegoro, karena mahasiswa S2 Ilmu Lingkungan perlu memiliki
wawasan yang lebih luas tentang pengelolaan lingkungan, khususnya di Negara/kota/wilayah
yang dapat dijadikan contoh.
Pengelolaan Lingkungan saat ini dihadapkan pada dilematika urbanisasi, pertumbuhan tata
ruang, orientasi pertumbuhan, otonomi daerah, globalisasi. Semua itu harus saling terkait dalam
suatu environmental management yang memadai, yang diaplikasikan dalam beberapa sector
yang saling terkait dan saling mempengaruhi. Untuk itu tepat kiranya, bagi mahasiswa seperti
Magister Ilmu Lingkungan mendalami dan memahami keterkaitan diantara aspek-aspek tersebut.
Pemilihan beberapa daerah yang menjadi objek KKL seperti Singapura, Thailand dan
Malaysia, kiranya memiliki beberapa pertimbangan, seperti adanya industrialisasi, penataan
wilayah, koordinasi dan implementasi perencanaan sarana dan prasarana kota, kepariwisataan,
terinternalisasikannya aspek lingkungan dan pelestarian nilai budaya berkaitan dengan
penggalian sumber-sumber pemasukan daerah. Disadari bahwa perencanaan wilayah di Negara
berkembang seperti Indonesia masih berorientasi pada aspek ekonomi sesaat dan belum
berorientasi pada keberlanjutan daya dukung lingkungan.
Kualalumpur sebuah kota metropolitan dengan jumlah pendudukan sekitar 1,5 juta
mempunyai permasalahan hampir sama dengan kota Jakarta. Hal menarik dari kota Kualalumpur
yaitu dengan menonjolnya system transportasi yang lebih baik dan lengkap di banding dengan
DKI Jakarta system transportasi misalnya dengan MRT dan Monorel. Adanya system instalasi
pengolahan limbah terpusat (Centralised Wastewater Treatment Plant) juga pernah mengalami
banjir bandang yang luar biasa.
I.2. Tujuan
Membuka cakrawala dan wawasan bagi para masiswa magister Ilmu Lingkungan Universitas
Diponegoro yang mempunyai latar belakang pendidikan dan pekerjaan bergam untuk dapat
menerapkan ilmu dan teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan melakukan pengamatan atau
observasi, pencermatan, pengupasan dan pembahasan terhadap kenyataan actual di lapangan
perihal teknik/implementasi manjemen lingkungan. Kuliah lapangan ini juga langkah awal bagi
penyusunan tesis.
I.3. Manfaat
a. Bagi mahasiswa:
Memperluas cakrawala tentang implementasi pembangunan berkelanjutan dengan
melihat beberapa keberhasilan, kendala dan permasalahannya.
Mengakselerasikan pengetahuan yang telah didapat yang masih didapat bersifat teoritis
melalui pengamatan empiris di lapangan
Mampu memunculkan idealism dan visi mahasiswa untuk turut berperan serta dengan
member alternative pemikiran yang maju
III. PENGELOLAAN
Peran masyarakat pendidikan dalam upaya menyelamtkan masa depan kehidupan manusia
dan lingkungan sangatlah strategis.Sebagai bagian dari masyarakat internasional yang memiliki
hak dan kewajiban yang sama di bidang lingkungan hidup, masyarakat pendidik memiliki
kewajiban untuk ikut bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan Putra Jaya agar tetap
menjadai kawasan asri,indah, moderen berwawasan lingkungan. Hal itu dapat dilakukan dengan
ikut secara aktif dalam setiap kegiatan-kegiatan pelestarian lingkungan hidup melalui tindakan
bersifat lokal yang langsung dapat dirasakan perubahannya.
Perubahan lingkungan global berawal dari perubahan lingkungan di tataran lokal. Oleh
karena itu diperlukan pemahaman yang tepat terhadap permasalahan lingkungan hidup di tatran
lokal untuk dapat dicarikan solusi dengan cara-cara lokal. Pemahaman terhadap nilai-nilai
kearifan lokal menjadi sangat penting diberikan kepada masyarakat melalui metode yang tepat,
terarah dan berkelanjutan.
Putrajaya yang merupakan ibukota administrasi dari Malaysia mempunyai pesona tersendiri.
Putrajaya memiliki standar yang tinggi, bukan hanya dari sisi infrastruktur, tetapi juga dari sisi
keamanan. Jalan-jalan lebar dan kuat yang dirancang dapat menjadi pendaratan darurat, mudah
kita jumpai di Putrajaya. Begitu pun dengan lorong-lorong rahasia telah disiapkan, untuk
sewaktu-waktu dapat digunakan ketika ada evakuasi darurat. Selain itu, di luar fungsinya sebagai
ibu kota administrasi, Putrajaya juga memiliki fungsi ‘tidak langsung’ lain yakni sebagai objek
wisata. Letaknya yang strategis dan berdekatan dengan Bandara Internasional Kuala Lumpur
membuat para turis yang berkunjung ke Malaysia tidak berpikir dua kali untuk menyempatkan
singgah di Putrajaya dalam perjalanan pulang ke negara masing-masing.
Manfaat yang didapat setelah berkunjung ke Putrajaya yaitu:
Indonesia bisa belajar dari Malaysia mengenai pemindahan ibukota administratif.
Tentu tidak semua yang dilakukan oleh Pemerintah Malaysia dapat dan harus ditiru di
Indonesia. Poin yang ingin saya sampaikan adalah, jika pemerintah serius dengan wacana
pemindahan ibu kota ini, maka penting bagi pemerintah bukan hanya untuk menyiapkan
hardware (infrastruktur) dari kota tersebut, tetapi juga memastikan bahwa software (tata
kelola) kota tersebut telah tersedia dengan baik.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Guapo, Edyra. 2012. Putrajaya, Ibukota Malaysia Yang Modern Dan Futuristik. Diakses 6
Mei 2019. Available at: Edyraguapo.blogspot.com/2012/04/putrajaya-ibu-kota-
malaysia-yang-modern.html?m=1
Kemalawaty, Mulla. 2013. Putrajaya. Kota Modern yang Ramah Lingkungan.
Kompasiana. Diakses 6 Mei 2019. Available at:
https://www.kompasiana.com/mullakemalawaty
Nugroho, Iwan. 2018. Masjid Putra, Malaysia, Ramah terhadap Wisatawan. Kompasiana.
Diakses 6 Mei 2019. Available at: https://www.kompasiana.com/iwannugroho
Perbadanan Putrajaya. 2012. Planning and Development of Putrajaya. Diakses 6 Mei 2019.
Available at: www.ppj.gov.my
DOKUMENTASI