Anda di halaman 1dari 24

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMK NEGERI 1 PRINGAPUS
Desa Jatirunggo, Pringapus, Kab. Semarang. Kode Pos 50553
Telp. (024) 6930023. E-mail: smknpringapus@yahoo.com

BAHAN AJAR
ANALISIS GANGGUAN DAN PERBAIKAN SISTEM
PENERANGAN SEPEDA MOTOR

Penyusun :
Adhitya Muhammad Firdaus
5202418005

Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa


Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................2
A. TUJUAN PEMBELAJARAN....................................................................................................3
B. KOMPETENSI DASAR.............................................................................................................3
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI..........................................................................3
D. MATERI SISTEM PENERANGAN..........................................................................................4
1. Pengertian Sistem Penerangan.................................................................................................4
2. KOMPONEN SISTEM PENERANGAN................................................................................8
3. RANGKAIAN KELISTRIKAN PADA SISTEM PENERANGAN.....................................14
4. PRINSIP KERJA SISTEM PENERANGAN........................................................................16
E. PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENERANGAN......................................17
A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik dapa mengidentifikasi dan merumuskan masalah tentang sistem penerangan
sepeda motor.
2. Peserta didik mengumpulkan data tentang pemerikasaan dan perbaikan sistem
penerangan sepeda motor.
3. Peserta didik mengkomunikasikan dan menjelaskan tentang perbaikan sistem penerangan
sepeda motor
4. Peserta didik dapat melakukan evaluasi terkait pemeriksaan dan perbaikan sistem
penerangan sepeda motor.

B. KOMPETENSI DASAR

3.3. Memahami sistem penerangan dan sinyal sesuai SOP

4.3. Memperbaiki sistem penerangan dan sinyal

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

 Identifikasi komponen sistem penerangan dan sinyal.


 Diagnosa kerusakan sistem penerangan dan sinyal.
 Perbaikan sistem penerangan dan sinyal
D. MATERI SISTEM PENERANGAN
1. Pengertian Sistem Penerangan
Ada dua tipe sistem penerangan yaitu sistem penerangan AC dan Sistem penerangan DC
untuk penerangan AC sumber listrik langsung dari alternator/generator pembangkit AC
sedangkan untuk DC sumber arusnya dari baterai/kiprok, sistem penerangan (lighting system)
memiliki peranan penting untuk keselamatan pengendara utamanya malam hari dan
merupakan perlengkapan standar yang harus dimiliki sepeda motor. Ketika berkendara sistem
penerangan memudahkan pengendara untuk melihat jalan dan memudahkan pengendara lain
mengetahui posisi pengendara lainnya.

Sistem penerangan sepeda motor adalah komponen standar yang harus dimiliki oleh
sebuah kendaran seperti sepeda motor, karena hal tersebut sangat diperlukan untuk
keselamatan pengendara dan orang lain. Sistem penerangan memiliki fungsi utama membantu
pengemudi mengendalikan sepeda motor pada jalan yang memiliki sedikit pencahayaan.
Sistem penerangan pada sepeda motor dibagi menjadi dua fungsi yaitu:

a. Sebagai Penerangan (illumination)

 lampu Kepala (head lamp)


 Lampu Kota
 Lampu Instrumen (instrument light)

b. Pemberi Isyarat (signalling/warning)

 Lampu rem (brake light)


 Lampu belok (turn signals)
 Lampu indicator

1) Lampu Kepala/Head lamp


Lampu kepala/head lamp mempunyai fungsi sebagai penyinaran jarak jauh dan
dekat adapun penyinaran lampu sangat tergantung dengan konstruksi pemantul dan
posisi nyala lampu. Penggunaan lampu kepala diatur melalui saklar dan berfungsi
untuk memberi penerangan jalan bagian depan pada saat malam hari. Pemakaian
arusnya ada yang mempergunakan arus searah dari battery dan ada yang menggunakan
arus bolak-balik dari generator. Proses Penyinaran jarak jauh lampu besar diberi tanda
dengan lampu lampu indikator yang terletak pada sepeda motor dengan warna
lampunya biru yang berfungsi sebagai pengontrol tanda-tanda bahwa lampu besar
dalam keadaan menyala.
Berdasarkan kemudahan bongkar pasang bohlamnya, lampu kepala dibagi dua
tipe yaitu tipe sealed beam dimana lensa filamen, pemantul dan gas inert didesain
tertutup rapat jika terjadi kerusakan pada lampu harus mengganti keseluruhan untuk
tipe yang kedua adalah tipe bulp yaitu tipe yang menggunakan bulp yang bola lampu
yang dapat diganti serta terdiri dari dua filamen lampu jauh dan dekat.

2) Lampu Senja/lampu Kota

Biasanya terdapat pada sepeda motor bebek dan digunakan pada siang hari,
penggunaan arusnya biasanya dari arus aki. Lampu Kota disebut juga lampu posisi
dinyalakan ketika mulai senja atu keadaan jalan belum gelap, dengan kata lain lampu
kota ini juga berfungsi agar pengendaraan lain mengetahui keberadaan pengendara,
pada umumnya lampu kota terdiri dari lampu kota bagian depan dan bagian belakang
dimana sebagian besar sepeda motor lampu kota bagian belakang sekaligus
difungsikan sebagai lampu plat nomer kendaraan. Daya lampu kota lebih kecil
dibanding lampu kepala yaitu antara 7 – 10 watt.

3) Lampu Belakang/Tail Lamp

Lampu belakang berfungsi memberikan isyarat jarak sepeda motor pada


kendaraan lain yang berada di belakangnya ketika malam hari. Lampu belakang pada
umumnya menyala bersama dengan lampu kecil yang berada di depan. Lampu ini
sering disebut dengan lampu kota, bahkan kadang-kadang disebut lampu senja karena
biasanya sudah mulai dinyalakan sebelum hari terlalu gelap. Untuk bagian depan
disebut lampu jarak (clearance light) dan untuk bagian belakang disebut lampu
belakang (tail light).
Berguna untuk menerangi bagian belakang atau motor plat kendaraan, sehingga
kendaraan lain yang berada di belakangnya dapat melihat dengan jelas. Penggunaan
arusnya ada yang menggunakan arus DC dari battery dan ada yang menggunakan arus
AC dari generator.

4) Lampu tanda belok

Fungsi lampu tanda belok adalah untuk memberikan isyarat pada kendaraan yang
ada di depan, belakang ataupun di sisinya bahwa sepeda motor tersebut akan berbelok
ke kiri atau kanan atau pindah jalur. Sistem tanda belok terdiri dari komponen utama,
yaitu dua pasang lampu, sebuah flasher/turn signal relay (pengedip), dan saklar lampu
tanda belok.

Flasher tanda belok merupakan suatu alat yang menyebabkan lampu tanda belok
mengedip secara interval/jarak waktu tertentu yaitu antara antara 60 dan 120 kali
setiap menitnya.
Flasher atau pengedip yang digunakan saat ini adalah kebanyakan Flasher
elektronik (transistor). Sistem tanda belok dengan flasher menggunakan transistor
merupakan tipe flasher yang pengontrolan kontaknya tidak secara mekanik lagi, tapi
sudah secara elektronik. Sistem ini menggunakan multivibrator oscillator untuk
menghasilkan pulsa (denyutan) ON-OFF yang kemudian akan diarahkan ke flasher
(pengedip) melewati amplifier penguat listrik. Selanjutnya flasher akan menghidup-
matikan lampu tanda belok agar lampu tersebut berkedip.

Spesifikasi Flasher / pengedip adalah:


Tegangan kerja = 12 VDC
Kedipan = 80 c/m ±10 c/m (kedipan/menit)
Daya Flasher = 21Wx2 + 3,4W artinya dapat menyalakan lampu tanda belok
sebanyak maksimum 2 lampu 21 W dan lampu indikator tanda
belok 3,4W
= 2(4)x21W + 4W artinya dapat menyalakan lampu tanda belok
sebanyak maksimum 4 lampu 21 W dan lampu indikator tanda
belok 4W
kode Terminal = 49; B; X (Ke kunci kontak), 49 A; L (ke Saklar lampu
tanda belok), C, P (ke Lampu Indikator).

5) Lampu rem

Fungsi brake light switch adalah untuk menghidupkan lampu rem ketika rem
depan atau rem belakang sedang digunakan. Saklar rem depan biasanya tipe pressure
switch (saklar tekanan) yang digerakkan oleh sistem hidrolik rem depan. Sedangkan
saklar rem belakang biasanya tipe plunger yang digerakkan melalui pegas pedal rem
belakang, dan dapat distel sesuai ketinggian pedal dan jarak bebas rem.

2. KOMPONEN SISTEM PENERANGAN


Secara garis besar komponen komponen pada sistem penerangan sepeda motor adalah
sebagai berikut:
1) Baterai (Accu)

Baterai merupakan sumber tegangan DC, umumnya mempunyai tegangan sebesar


12 Volt. Baterai adalah salah satu sel elektrokimia yang mempunyai cara kerja hampir
sama dengan sel elektrokimia pada umumnya. Ada dua macam reaksi kimia berbeda
yaitu baterai menghasilkan listrik (pengosongan) dan baterai menyimpan arus listrik
(pengisian).

2) Generator

Jika Anda menggerakkan magnet menjauh dan mendekat coil maka arus akan
mengalir selama magnet tersebut bergerak. Konsep inilah yang dipakai pada generator
sepeda motor. Generator merupakan sumber tegangan AC, generator ini bekerja
berdasarkan putaran mesin.

3) Kunci kontak
Kunci kontak berfungsi untuk menghubungkan sumber tegangan baterai dengan
rangkaian.

4) Saklar lampu kepala

Saklar lampu Berfungsi untuk menghubungkan arus utama untuk mengaktifkan


rangkaian lampu kepala.

5) Saklar dim

Saklar dim berfungsi sebagai saklar pemindah lampu jauh dan lampu dekat.

6) Lampu indikator jauh

Sebagai tanda bagi pengendara bahwa lampu jauh sedang menyala.

7) Bola lampu
Bola Lampu merupakan komponen yang mengubah energi listrik menjadi energi
panas berupa cahaya yang digunakan sebagai penerangan jalan sepeda motor serta
agar pengendara lain mengetahui posisi pengendara.

Berikut ini jenis lampu untuk sepeda motor, antara lain:

a) Lampu Filamen (wolfram)

Bola lampu biasa adalah bola lampu yang menggunakan filamen (kawat pijar)
tipe tungsten. Dilihat dari namanya filament adalah logam tipis yang dapat mengubah
energy listrik menjadi enegi panas yang menghasilkan output cahaya.
Penggunaan lampu filament pada kendaraan sudah jarang ditemukan, hal tersebut
dikarenakan saat lampu ini menyala maka akan menghasiilkan energy panas yang
dapat mengganggu komponen – konponen lainnya. Selain itu, penggunaan dari
lampu filament membutuhkan daya listrik yang besar (boros) jika dibandingkan
dengan jenis lampu lainnya. Tetapi, lampu ini memiliki daya tahan yang lama (awet)
dan menghasilkan cahaya yang lebih terang.

b) Lampu halogen

Lampu halogen termasuk dalam jenis lampu pijar. Lampu halogen diciptakan
dengan memperbaiki proses lampu pijar biasa di atas, yaitu dengan mengurangi
masalah menguapnya tungsten. Kaca lampu dibuat dari kaca kuarsa yang tipis dan
tahan panas, kemudian gas yang diisikan ditambahkan sedikit gas halogen.
Gas halogen (butir merah) akan bereaksi dengan uap tungsten (butir hitam) yang
kemudian menghasilkan halida tungsten. Pada saat filamen tungsten membara,
tungsten akan menguap. Gas halogen mengikat uap tungsten tadi menjadi tungsten
halida. Ketika halida tersebut menyentuh tungsten filamen yang sedang membara,
senyawa tersebut kembali terpecah di mana gas halogen kembali terlepas sementara
tungsten kembali melekat pada filamen. Siklus ini berulang terus menerus yang
menghasilkan cahaya lampu yang stabil dan umur lampu yang panjang.

c) lampu gas discharge

Lampu gas discharge adalah nama untuk sekelompok sumber cahaya artifisial,


yang menghasilkan cahaya dengan mengirimkan lucutan elektris melalui gas yang
terionisasi, misalnya pada plasma. Sifat lucutan gas sangat tergantung pada frekuensi
atau modulasi arus listriknya. Biasanya, lampu-lampu ini menggunakan gas
mulia (argon, neon, kripton, dan xenon) atau campuran dari gas-gas tersebut.
Sebagian besar lampu-lampu ini juga mengandung bahan-bahan tambahan,
seperti merkuri, natrium, dan/atau halida logam. Dalam operasinya, gas
mengalami ionisasi, dan selanjutnya elektron-elektron bebas yang dipercepat oleh
medan listrik di dalam tabung bertabrakan dengan atom-atom dari gas dan logam.
Beberapa elektron yang mengelilingi atom-atom gas dan logam
mengalami eksitasi akibat tabrakan ini, menyebabkan mereka pindah ke lokasi energi
yang lebih tinggi. Ketika elektron jatuh kembali ke lokasinya semula, ia
mengeluarkan foton, yang menimbulkan cahaya yang dapat dilihat atau
radiasi ultraviolet. Radiasi ultraviolet diubah menjadi cahaya yang dapat dilihat
melalui lapisan fluoresens, yang terdapat pada bagian dalam permukaan kaca lampu
untuk beberapa jenis lampu. Lampu gas discharge  adalah lampu yang tahan lama
dan memberikan efisiensi cahaya yang tinggi, tetapi lebih rumit untuk
memproduksinya dan membutuhkan perangkat elektronik tertentu untuk
menciptakan arus listrik yang sesuai untuk melalui gas yang disiapkan.

d) LED

Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada
jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.

Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu
kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya
apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.

LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga


menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam
semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada
semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang
diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P)
menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke
wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type
material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan
memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
3. RANGKAIAN KELISTRIKAN PADA SISTEM PENERANGAN
a) Simbol – simbol Kelistrikan

b) Rangkaian Lampu Kepala dan Lampu Belakang


 AC
 DC

c) Rangkaian Lampu Rem


d) Rangkaian Lampu Tanda Belok

4. PRINSIP KERJA SISTEM PENERANGAN


Alur kerja sistem penerangan DC dimulai dari ketika kunci kontak dihubungkan tombol
saklar lampu kepala digerakkan sekali maka lampu kota dan lampu panel serta lampu belakang
menyala bersamaan karena terhubung secara paralel. Begitu juga saat saklar ditekan ke posisi 2
lampu arus akan mengalir ke lampu dekat dan lampu jauh. Untuk rangkaian lampu kepala AC
hampir sama dengan lampu kepala DC yang membedakan sumber utamanya dari generator AC
yang berotasi sesuai putaran mesin, pada tipe ini diperlukan pembatas tegangan agar tidak
melampaui tegangan sistem walaupun putaran tinggi.

Lampu kepala terdiri dari lampu jauh dan lampu dekat, di mana lampu dekat digunakan
sebagai penerangan jalan terutama pada malam hari sedangkan lampu jauh sering digunakan
sebagai tanda pengganti klakson, antara lain ketika akan mendahului kendaraan lain. Perbedaan
panjang sinar lampu kepala tergantung dengan konstruksi reflektor dari titik apinya serta posisi
nyala bohlamnya. Reflektor lampu merupakan cermin cekung yang berbentuk parabola
fungsinya untuk memantulkan sinar lampu pijar, supaya sifat refleksi cukup baik maka
permukaan reflektor dilapisi dengan alumunium. Hal ini dilakukan dengan melapisi pada bidang
parabola dengan aluminium atau chrome melalui proses elektrolisa. Sedangkan titik api adalah
apabila sinar datang dari titik api maka sinar akan dipantulkan dengan arah sejajar sumbu utama.

Reflektor lampu kepala pada sepeda motor yang berbentuk cekung tersebut dapat
digunakan untuk memantulkan lampu jauh dan dekat dengan cara lampu kepala dibuat dua
filamen yang didesain secara kusus agar sinar masing-masing filamen lampu sinarnya dapat 
memantul cahaya untuk jarak jauh atau jarak dekat.

Keterangan :

a. Proses ketika nyala lampu jauh Pada gambar sebelah kiri posisi nyala filamen terletak tepat
pada titik api reflektor sehingga sinar dipantulkan lurus dengan sumbu reflektor.

b. Proses ketika nyala lampu dekat Pada gambar sebelah kanan posisi filamen terletak lebih
ujung dari titik api dan pada bagian bawah filamen diberi penutup yang bertujuan agar sinar
filamen hanya memantul ke atas menuju lengkungan reflektor bagian atas sehingga arah pantulan
mengarah ke bawah.

5. PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENERANGAN


a) Pemeriksaan dan perawatan baterai
 Memeriksa jumlah cairan baterai (baterai tipe basah). Permukaan cairan baterai
harus berada di antara batas atas dan batas bawah. Apabila cairan baterai
berkurang, tambahkan air suling sampai batas atas tinggi permukaan yang
diperbolehkan.
 Memeriksa berat jenis cairan baterai. Berat jenis cairan baterai ideal adalah 1,260.
Apabila kurang, maka baterai perlu disetrum (charged), sedangkan apabila berat
jenis cairan baterai berlebihan maka tambahkan air suling sampai mencapai berat
jenis ideal.

 Pemeriksaan tegangan baterai dengan Avometer 12 V (disesuaikan SOP pada


BPR), jika tegangan dari baterai kurang dari spesifikasi maka lakukan pengisian
baterai.

b) Pemeriksaan Saklar (Switch)

Periksa sambungan antara terminal yang ada pada switch (atau konektor switch) dengan
menggunakan multimeter (skala ohm meter x 1K) untuk menentukan hubungan atau baik
tidaknya sambungan.
Pastikan saklar terhubung dengan baik atau lihat tanda “0  0” pada multimeter
menunjukkan  terminal   memiliki hubungan (kontinuitas) yaitu sirkuit/rangkaian tertutup
pada posisi switch yang bersangkutan.

Jika terdapat sambungan yang kurang baik atau tidak ada hubungan (kontinuitas) maka
harus diperbaiki atau ganti (bila perlu) pada switch tersebut.

Catatan:

1) Warna kabel pada switch (konektor switch) setiap merek/tipe sepeda motor/mobil
kemungkinan berbeda, lihat buku manual (BPR) yang bersangkutan untuk lebih
jelasnya.
2) Bentuk switch setiap merek/tipe sepeda motor kemungkinan berbeda, lihat buku
manual(BPR) yang bersangkutan untuk lebih jelasnya.

3) Tabel berikut ini merupakan contoh pemeriksaan switch (saklar) pada sepeda motor
tipe Honda Supra PGM-FI
c) Pemeriksaan Lampu

Jika lampu kepala Sepeda Motor (depan) tidak menyala, maka pemeriksaanya adalah:

1) Periksa bola lampu, ganti bila bola lampu jika putus.

2) Periksa tahanan pada lighting coil (kumparan penerangan pada generator mesin atau
spul lampu). Standar tahanan dan warna kabel kumparan penerangan berbeda setiap
merek/tipe sepeda motor, lihat buku manual masing-masing. Jika hasil pengukuran
melebihi/kurang dari standar, gantilah kumparan penerangan atau stator alternator.
3) Periksalah saklar (switch) lampu. Lihat keterangan diatas tentang pemeriksaan
saklar.
4) Periksalah saklar lampu jauh dekat (dimmer switch). Untuk memeriksa
tahanannya/hambatan (kontinuitas-nya), lihat keterangan diatas tentang pemeriksaan
saklar. 

Untuk memeriksa tegangannya lampu kepala:

 Hubungkan multimeter (skala voltmeter) pada terminal (+) ke konektor lampu


Jauh maupun lampu dekat secara bergantian (tergantung posisi saklar dimmer
tersebut).
 Hubungkan terminal (-) multimeter ke massa/body kendaraan atau kabel yang
menuju massa.

 Hidupkan mesin sepeda motor


 Geser saklar/switch lampu ke posisi ON
 Geser saklar/switch dimmer ke posisi lampu dekat atau ke lampu jauh secara
bergantian.
 Multimeter harus menunjukkan tegangan sebesar tegangan baterai (12 V) pada
sambungan konektor bola lampu depan sepeda motor tersebut.
Jika tegangan yang diperoleh di luar spesifikasi atau terdapat kerusakan rangkaian kabel
dari kunci kontak ke sambungan soket tersebut, maka :
 Periksa sambungan kabel sepeda motor.
 Periksa seluruh sambungan kabel sistem penerangan sepeda motor. Perbaiki jika
ada kabel/soket yang rusak, terputus, longgar dan sebagainya.
 Periksa kondisi tiap sirkuit/rangkaian sistem penerangan sepeda motor.

Jika lampu tanda belok (sein) tidak menyala, maka pemeriksaanya adalah:
1) Periksa bola lampu, ganti bila bola lampu sepeda motor putus.
2) Periksa sekering sepeda motor, ganti jika sekering terbakar atau putus. Periksa
sambungan pada kabel rangkaian sistem lampu sein. Perbaiki/ganti sekering jika ada
yang rusak, terputus, longgar dan sebagainya.
3) Periksa relay (flasher) lampu sein sepeda motor

Jika seluruh sambungan dan kabel sistem lampu sein masih dalam keadaan bagus
maka, periksa relay /flaser lampu sein dengan cara menghubung secara singkat soket
pada flaser.  antara terminal yang ada pada flaser menggunakan kabel jumper. Kemudian
periksa nyala lampu sein dengan memposisikan saklar lampu sein pada posisi ‘ON”. Jika
lampu sein menyala, berarti flaser rusak dan harus diganti dengan yang baru.

Anda mungkin juga menyukai