BAHAN AJAR
ANALISIS GANGGUAN DAN PERBAIKAN SISTEM
PENERANGAN SEPEDA MOTOR
Penyusun :
Adhitya Muhammad Firdaus
5202418005
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................2
A. TUJUAN PEMBELAJARAN....................................................................................................3
B. KOMPETENSI DASAR.............................................................................................................3
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI..........................................................................3
D. MATERI SISTEM PENERANGAN..........................................................................................4
1. Pengertian Sistem Penerangan.................................................................................................4
2. KOMPONEN SISTEM PENERANGAN................................................................................8
3. RANGKAIAN KELISTRIKAN PADA SISTEM PENERANGAN.....................................14
4. PRINSIP KERJA SISTEM PENERANGAN........................................................................16
E. PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENERANGAN......................................17
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapa mengidentifikasi dan merumuskan masalah tentang sistem penerangan
sepeda motor.
2. Peserta didik mengumpulkan data tentang pemerikasaan dan perbaikan sistem
penerangan sepeda motor.
3. Peserta didik mengkomunikasikan dan menjelaskan tentang perbaikan sistem penerangan
sepeda motor
4. Peserta didik dapat melakukan evaluasi terkait pemeriksaan dan perbaikan sistem
penerangan sepeda motor.
B. KOMPETENSI DASAR
Sistem penerangan sepeda motor adalah komponen standar yang harus dimiliki oleh
sebuah kendaran seperti sepeda motor, karena hal tersebut sangat diperlukan untuk
keselamatan pengendara dan orang lain. Sistem penerangan memiliki fungsi utama membantu
pengemudi mengendalikan sepeda motor pada jalan yang memiliki sedikit pencahayaan.
Sistem penerangan pada sepeda motor dibagi menjadi dua fungsi yaitu:
Biasanya terdapat pada sepeda motor bebek dan digunakan pada siang hari,
penggunaan arusnya biasanya dari arus aki. Lampu Kota disebut juga lampu posisi
dinyalakan ketika mulai senja atu keadaan jalan belum gelap, dengan kata lain lampu
kota ini juga berfungsi agar pengendaraan lain mengetahui keberadaan pengendara,
pada umumnya lampu kota terdiri dari lampu kota bagian depan dan bagian belakang
dimana sebagian besar sepeda motor lampu kota bagian belakang sekaligus
difungsikan sebagai lampu plat nomer kendaraan. Daya lampu kota lebih kecil
dibanding lampu kepala yaitu antara 7 – 10 watt.
Fungsi lampu tanda belok adalah untuk memberikan isyarat pada kendaraan yang
ada di depan, belakang ataupun di sisinya bahwa sepeda motor tersebut akan berbelok
ke kiri atau kanan atau pindah jalur. Sistem tanda belok terdiri dari komponen utama,
yaitu dua pasang lampu, sebuah flasher/turn signal relay (pengedip), dan saklar lampu
tanda belok.
Flasher tanda belok merupakan suatu alat yang menyebabkan lampu tanda belok
mengedip secara interval/jarak waktu tertentu yaitu antara antara 60 dan 120 kali
setiap menitnya.
Flasher atau pengedip yang digunakan saat ini adalah kebanyakan Flasher
elektronik (transistor). Sistem tanda belok dengan flasher menggunakan transistor
merupakan tipe flasher yang pengontrolan kontaknya tidak secara mekanik lagi, tapi
sudah secara elektronik. Sistem ini menggunakan multivibrator oscillator untuk
menghasilkan pulsa (denyutan) ON-OFF yang kemudian akan diarahkan ke flasher
(pengedip) melewati amplifier penguat listrik. Selanjutnya flasher akan menghidup-
matikan lampu tanda belok agar lampu tersebut berkedip.
5) Lampu rem
Fungsi brake light switch adalah untuk menghidupkan lampu rem ketika rem
depan atau rem belakang sedang digunakan. Saklar rem depan biasanya tipe pressure
switch (saklar tekanan) yang digerakkan oleh sistem hidrolik rem depan. Sedangkan
saklar rem belakang biasanya tipe plunger yang digerakkan melalui pegas pedal rem
belakang, dan dapat distel sesuai ketinggian pedal dan jarak bebas rem.
2) Generator
Jika Anda menggerakkan magnet menjauh dan mendekat coil maka arus akan
mengalir selama magnet tersebut bergerak. Konsep inilah yang dipakai pada generator
sepeda motor. Generator merupakan sumber tegangan AC, generator ini bekerja
berdasarkan putaran mesin.
3) Kunci kontak
Kunci kontak berfungsi untuk menghubungkan sumber tegangan baterai dengan
rangkaian.
5) Saklar dim
Saklar dim berfungsi sebagai saklar pemindah lampu jauh dan lampu dekat.
7) Bola lampu
Bola Lampu merupakan komponen yang mengubah energi listrik menjadi energi
panas berupa cahaya yang digunakan sebagai penerangan jalan sepeda motor serta
agar pengendara lain mengetahui posisi pengendara.
a) Lampu Filamen (wolfram)
Bola lampu biasa adalah bola lampu yang menggunakan filamen (kawat pijar)
tipe tungsten. Dilihat dari namanya filament adalah logam tipis yang dapat mengubah
energy listrik menjadi enegi panas yang menghasilkan output cahaya.
Penggunaan lampu filament pada kendaraan sudah jarang ditemukan, hal tersebut
dikarenakan saat lampu ini menyala maka akan menghasiilkan energy panas yang
dapat mengganggu komponen – konponen lainnya. Selain itu, penggunaan dari
lampu filament membutuhkan daya listrik yang besar (boros) jika dibandingkan
dengan jenis lampu lainnya. Tetapi, lampu ini memiliki daya tahan yang lama (awet)
dan menghasilkan cahaya yang lebih terang.
b) Lampu halogen
Lampu halogen termasuk dalam jenis lampu pijar. Lampu halogen diciptakan
dengan memperbaiki proses lampu pijar biasa di atas, yaitu dengan mengurangi
masalah menguapnya tungsten. Kaca lampu dibuat dari kaca kuarsa yang tipis dan
tahan panas, kemudian gas yang diisikan ditambahkan sedikit gas halogen.
Gas halogen (butir merah) akan bereaksi dengan uap tungsten (butir hitam) yang
kemudian menghasilkan halida tungsten. Pada saat filamen tungsten membara,
tungsten akan menguap. Gas halogen mengikat uap tungsten tadi menjadi tungsten
halida. Ketika halida tersebut menyentuh tungsten filamen yang sedang membara,
senyawa tersebut kembali terpecah di mana gas halogen kembali terlepas sementara
tungsten kembali melekat pada filamen. Siklus ini berulang terus menerus yang
menghasilkan cahaya lampu yang stabil dan umur lampu yang panjang.
c) lampu gas discharge
d) LED
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada
jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.
Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu
kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya
apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.
Lampu kepala terdiri dari lampu jauh dan lampu dekat, di mana lampu dekat digunakan
sebagai penerangan jalan terutama pada malam hari sedangkan lampu jauh sering digunakan
sebagai tanda pengganti klakson, antara lain ketika akan mendahului kendaraan lain. Perbedaan
panjang sinar lampu kepala tergantung dengan konstruksi reflektor dari titik apinya serta posisi
nyala bohlamnya. Reflektor lampu merupakan cermin cekung yang berbentuk parabola
fungsinya untuk memantulkan sinar lampu pijar, supaya sifat refleksi cukup baik maka
permukaan reflektor dilapisi dengan alumunium. Hal ini dilakukan dengan melapisi pada bidang
parabola dengan aluminium atau chrome melalui proses elektrolisa. Sedangkan titik api adalah
apabila sinar datang dari titik api maka sinar akan dipantulkan dengan arah sejajar sumbu utama.
Reflektor lampu kepala pada sepeda motor yang berbentuk cekung tersebut dapat
digunakan untuk memantulkan lampu jauh dan dekat dengan cara lampu kepala dibuat dua
filamen yang didesain secara kusus agar sinar masing-masing filamen lampu sinarnya dapat
memantul cahaya untuk jarak jauh atau jarak dekat.
Keterangan :
a. Proses ketika nyala lampu jauh Pada gambar sebelah kiri posisi nyala filamen terletak tepat
pada titik api reflektor sehingga sinar dipantulkan lurus dengan sumbu reflektor.
b. Proses ketika nyala lampu dekat Pada gambar sebelah kanan posisi filamen terletak lebih
ujung dari titik api dan pada bagian bawah filamen diberi penutup yang bertujuan agar sinar
filamen hanya memantul ke atas menuju lengkungan reflektor bagian atas sehingga arah pantulan
mengarah ke bawah.
Periksa sambungan antara terminal yang ada pada switch (atau konektor switch) dengan
menggunakan multimeter (skala ohm meter x 1K) untuk menentukan hubungan atau baik
tidaknya sambungan.
Pastikan saklar terhubung dengan baik atau lihat tanda “0 0” pada multimeter
menunjukkan terminal memiliki hubungan (kontinuitas) yaitu sirkuit/rangkaian tertutup
pada posisi switch yang bersangkutan.
Jika terdapat sambungan yang kurang baik atau tidak ada hubungan (kontinuitas) maka
harus diperbaiki atau ganti (bila perlu) pada switch tersebut.
Catatan:
1) Warna kabel pada switch (konektor switch) setiap merek/tipe sepeda motor/mobil
kemungkinan berbeda, lihat buku manual (BPR) yang bersangkutan untuk lebih
jelasnya.
2) Bentuk switch setiap merek/tipe sepeda motor kemungkinan berbeda, lihat buku
manual(BPR) yang bersangkutan untuk lebih jelasnya.
3) Tabel berikut ini merupakan contoh pemeriksaan switch (saklar) pada sepeda motor
tipe Honda Supra PGM-FI
c) Pemeriksaan Lampu
Jika lampu kepala Sepeda Motor (depan) tidak menyala, maka pemeriksaanya adalah:
2) Periksa tahanan pada lighting coil (kumparan penerangan pada generator mesin atau
spul lampu). Standar tahanan dan warna kabel kumparan penerangan berbeda setiap
merek/tipe sepeda motor, lihat buku manual masing-masing. Jika hasil pengukuran
melebihi/kurang dari standar, gantilah kumparan penerangan atau stator alternator.
3) Periksalah saklar (switch) lampu. Lihat keterangan diatas tentang pemeriksaan
saklar.
4) Periksalah saklar lampu jauh dekat (dimmer switch). Untuk memeriksa
tahanannya/hambatan (kontinuitas-nya), lihat keterangan diatas tentang pemeriksaan
saklar.
Jika lampu tanda belok (sein) tidak menyala, maka pemeriksaanya adalah:
1) Periksa bola lampu, ganti bila bola lampu sepeda motor putus.
2) Periksa sekering sepeda motor, ganti jika sekering terbakar atau putus. Periksa
sambungan pada kabel rangkaian sistem lampu sein. Perbaiki/ganti sekering jika ada
yang rusak, terputus, longgar dan sebagainya.
3) Periksa relay (flasher) lampu sein sepeda motor
Jika seluruh sambungan dan kabel sistem lampu sein masih dalam keadaan bagus
maka, periksa relay /flaser lampu sein dengan cara menghubung secara singkat soket
pada flaser. antara terminal yang ada pada flaser menggunakan kabel jumper. Kemudian
periksa nyala lampu sein dengan memposisikan saklar lampu sein pada posisi ‘ON”. Jika
lampu sein menyala, berarti flaser rusak dan harus diganti dengan yang baru.