Anda di halaman 1dari 24

TEMA: PERENCANAAN, PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN

SUB. TEMA: PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG


DAN JASA TINGKAT MASYARAKAT

Setelah mempelajari bahan belajar Spesifikasi Teknis, Harga Satuan,


Pemaketan, Rencana Pengadaan, Proses Pengadaan & Pelaksanaan dan
Surat Jaminan juga dipastikan saudara sudah membaca dan memahami
materi-materi sbb:
1. Juknis Pengadaan Barang dan Jasa Tingkat Masyarakat, edisi 2018
2. Juknis Pelaksanaan Tingkat Masyarakat, edisi 2018
3. Juknis Penyaluran Dana BLM, edisi 2018, dan
Kemudian diskusikan (bisa berdua atau bertiga) jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan berikut dan presentasikan. Lalu rumuskan
bersama-sama jawabannya.

KEGIATAN 1:
Desa Berkah merupakan salah satu desa sasaran program Pamsimas III
tahun 2017. Dengan sumber air minum dari sumur dalam, berencana
membangun jaringan perpipaan dan SR dengan pompa dan panel listrik
PLN sebagai sumber energi.
Setelah melalui proses panjang tahapan kegiatan yang dilakukan mulai
dari perencanaan, pengadaan dan pelaksanaan pembangunan, sampai
dengan sekarang ini warga untuk mendapatkan air bersih tersebut nyaris
pupus karena isu yang berkembang di tengah masyarakat bahwa
pengurus KKM sebagai pengelola program Pamsimas Desa mengajukan
pengunduran diri, karena mereka tidak terima dengan hasil tim
investigasi BPKP yang menyimpulkan telah terjadi penyimpangan dalam
pengelolaan program, sehingga kondisi ini mengakibatkan proses
penyelesaian Pamsimas Desa Berkah menjadi terhenti (belum bisa
dimanfaatkan).
Hasil investigasi BPKP menyimpulkan sebagai berikut :
a. Spesifikasi Teknis tidak disusun (KKM tidak dapat membuktikan)
b. Tidak dilakukan Survey Harga Satuan, tetapi digunakan harga
satuan Kabupaten (SK Bupati).
c. Harga Satuan Pompa dan listrik/panel PLN & instalasi, harga
satuannya tinggi (tidak sesuai harga standar atau ketentuan yang
berlaku)
d. Realisasi tidak sesuai dengan rencana (RKM) dan perubahan tidak
didukung dokumen yang memadai (Revisi Gambar, Revisi Volume,
Revisi RKM, Pembukuan Keuangan, Amandemen SPK, dll) sehingga
mengakibatkan terindikasi kelebihan pembayaran dan kelebihan
material (material yang tidak terpasang)
e. Pembayaran sudah 100%, tetapi progres belum 100%
f. Kontrak (SPK) jasa pengeboran dibuat tidak sesuai pedoman atau
format pengadaan, antara lain :
- Ada keterlambatan pekerjaan, tetapi dalam pasal SPK tidak ada
pasal pengaturan denda keterlambatan
- Prasyarat termin (angsuran pembayaran) tidak diatur dalam
pasal-pasal kontrak
- Tidak diatur pasal “Jaminan Purna Jual (Garansi)” untuk
pengadaan barang/peralatan dan Jaminan Pemeliharaan untuk
pengadaan jasa
- Uang muka diberikan, tanpa pasal ketentuan menyerahkan
Jaminan Uang Muka dari Bank
Pertanyaan :
1. Apa pendapat Saudara terkait dengan ke enam butir hasil
investigasi BPKP tersebut? Jelaskan.

2. Dua hal yang harus ditulis dalam Spesifikasi Teknis yaitu :


(a). Persyaratan Teknis dan
(b). Administrasi Teknis
Sebagai Fasilitator, apa yang membedakan dari butir (a) dan (b)
tersebut diatas ? Jelaskan dengan contoh

3. Apakah ketentuan atas penetapan harga satuan dalam program


Pamsimas? Dan tahapan-tahapan apa yang dilakukan untuk
menetapkan harga satuan termurah?

4. Kontrak (SPK) adalah suatu kesepakatan antara dua pihak yang


menciptakan kewajiban untuk melakukan sesuatu secara tertulis
yang diatur dalam pasal-pasal kontrak dan mempunyai kekuatan
hukum.
- Bagaimana menurut saudara jika format kontrak menyimpang
dari pedoman (Juknis)?
- Jika terjadi penyimpangan di lapangan, tetapi tidak terdapat
pasal-pasal yang terkait dalam kontrak (lihat butir f), apa yang
harus dilakukan Satlak dan KKM?

KEGIATAN 2:
Desa Danau Caramin, Kecamatan Amatai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai
Utara, Provinsi Kalimantan Selatan ini menjadi lokasi kegiatan Program
Pamsimas III. Tahapan kegiatan pendampingan masuk siklus pengadaan
barang dan jasa. Mengingat lokasi dampingan tergolong agak jauh dari
ibukota kabupaten atau masih terpencil (remote), sehingga distribusi
barang dan jasa masih sangat sulit termasuk calon penyedia barang yang
berminat pada program Pamsimas.
Akibat tidak adanya calon penyedia barang di tingkat kabupaten, progres
kegiatan tidak sesuai dengan rencana kerja. Untuk bulan Oktober 2018
ditargetkan sudah dilakukan pencairan dana tahap II. Anggaran yang
dialokasikan untuk pengadaan pipa HDPE dan aksesorisnya sebesar Rp
228.166.000. Masalah yang muncul adalah kurangnya supplier yang
berminat untuk berpartisipasi pada pengadaan barang dan jasa di tingkat
kabupaten tersebut, sehingga proses pengadaan barang dan jasa
terhambat.
Diskusikan per sub tim pertanyaan di bawah ini: Jawab Pertanyaan:
1. Apa pendapat anda terhadap kasus di atas

2. Apa saja faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan


Metode Pengadaan yang akan digunakan?

3. Untuk kasus di atas, berdasarkan Juknis Pengadaan Barang dan


Jasa Tingkat Masyarakat, edisi 2018. Metode pengadaan apa yang
seharusnya digunakan? dan berikan alasannya.

4. Jika digunakan Metode Pengadaan (sebelumnya) mengalami


kegagalan, sebagai TFM apa yang akan anda lakukan terkait
pendampingan kepada Tim Pengadaan ?
5. Tim Pengadaan menetapkan penggunaan Metode Penunjukkan
Langsung, dengan alasan tahun anggaran hanya tersisa 2 (dua)
bulan lagi,
- Apakah alasan ini bisa dibenarkan? berikan alasannya.
- Sebagai FM, menurut saudara substansi apa yang paling pas
dituliskan dalam Justifikasi Teknis terkait dengan kasus tersebut
diatas.?

KEGIATAN 3:
Pada tahun 2017 Desa Harapan mengikuti proses seleksi untuk masuk
desa sasaran Program Pamsimas Tahun 2018.
Desa ini telah mengikuti semua tahapan proses seleksi desa dan sudah
melalui tahap verifikasi RKM. Berdasarkan SK Dirjen CK per tanggal 29
Maret 2018 desa ini ditetapkan masuk dalam desa sasaran penenerima
BLM APBN.
Akhir bulan April 2018 sudah dilakukan penyiapan berkas Perjanjian Kerja
Sama (PKS) dan PKS ditandatangani tanggal 8 Mei 2018.

Pertanyaan:
Kapan seharusnya pembentukan Tim Pengadaan?

dan bagaimanakah langkah-langkah dalam pembentukan Tim


Pengadaan ? dan siapa yang terlibat (pelaku)…?
Setelah Tim Pengadaan terbentuk dan dilakukan penguatan kapasitas, 3
(tiga) kegiatan utama apa saja yang harus dilakukan oleh Tim
Pengadaan, agar proses pengadaan tepat waktu? (jelaskan sesuai dengan
Tupoksi Tim Pengadaan)

KEGIATAN 4:
Dalam RKM Desa Harapan tersebut antara lain berencana akan
membangun infrastruktur sumur bor air tanah dalam dan sumber energi
PLN dengan total biaya Rp. 125 juta.
Dengan pendampingan TFM, Tim Pengadaan melakukan proses
pengadaan berdasarkan hasil evaluasi, klarifikasi maka ditetapkanlah
pemenang Jasa Pengeboran Air Tanah Dalam tersebut yaitu: CV “X”
dengan nilai kontrak Rp. 120 Juta.

Pertanyaan:
1. Metode Pengadaan apakah yang digunakan untuk pengadaan jasa
pengeboran air tanah dalam tersebut..?. Jelaskan tahapan yang
seharusnya dilakukan dalam proses pengadaan tsb.

2. Menurut Saudara, berdasarkan cara pembayarannya- jenis SPK


apakah yang direkomendasikan dalam Jasa Pembuatan Sumur Bor Air
Tanah Dalam tsb? (pilihah salah satu: Kontrak Lampsum atau Harga
Satuan). Jelaskan alasannya dan indikator apa saja yang menjadi
pertimbangan dalam penentuan jenis kontrak yang digunakan.?

KEGIATAN 5:
Berdasarkan SPK yang sudah disepakati, ternyata CV “X” tidak dapat
menyelesaikan pekerjaanya sesuai dengan batas waktu yang sudah
ditetapkan (tanggal 20 Oktober 2018), untuk itu PIHAK KEDUA CV “X”
mengajukan perpanjangan waktu pelaksanaan kepada PIHAK PERTAMA.

Pertanyaan:
1. Dalam kondisi apakah usulan perpanjangan waktu pelaksanaan bisa
diterima (dilaksanakan)..?
2. Dalam kondisi apakah usulan perpanjangan waktu pelaksanaan tidak
bisa diterima….?
3. Sebagai fasilitator, langkah apa yang harus dilakukan dalam
memfasilitasi Satlak terhadap kasus di atas?

KEGIATAN 6:
Pada tanggal 28 November 2019, NMC melakukan Uji Petik pada Desa
Harapan tersebut ditemukan kasus sebagai berikut:
a) SPK dan Amandemen SPK tidak dilengkapi lampiran dan data
pendukungnya.
b) BAST tertanggal 28 November 2018, dan berdasarkan pengecekan
rekening koran atas nama CV “X” transfer 100% dari nilai kontrak,
tertanggal 21 November 2018 kepada direktur CV “X” sesuai Akte
pendirian perusahaan.
c) CV “X” tidak menyerahkan Surat Pernyataan Jaminan Pemeliharaan
dan Perbaikan (bermaterai Rp. 6.000,-) dan Jaminan Pemeliharaan
dari Bank sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai perjanjian kerja,
tidak membuat Berita Acara Pumping Test, Berita Acara Uji Fungsi,
tidak menyerahkan Laporan Teknis, Laporan Harian, Laporan
Bulanan dan Lapiran Akhir Pelaksanaan Pekerjaan Pengeboran.
Padahal semua itu dipersyaratkan dalam SPK pasal mekanisme
pembayaran dan penyerahan pekerjaan, juga lampirannya.
Kesimpulan dari investigasi Uji Petik tsb adalah terjadi
penyimpangan terhadap kontrak (SPK).

Pertanyaan:
Sebagai fasilitator, langkah apa yang harus dilakukan dalam memfasilitasi
Satlak terhadap kasus diatas .? uraikan satu persatu.
Setelah mempelajari bahan belajar Tata Cara Evaluasi – Klarifikasi Proses
Pengadaan, Panduan Penyusunan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK)
Pembuatan Pengeboran Air Tanah dan Amademen SPK, bacalah dengan
seksama kegiatan/kasus dibawah ini. Kemudian diskusikan (bisa berdua
atau bertiga) jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut dan
presentasikan. Lalu rumuskan bersama-sama jawabannya.

KEGIATAN 7:
Pengadaan barang di desa Pogoguyan dan Poninggai yang berdekatan
dilaksanakan bersamaan di desa Poninggai dengan mengundang 6
(enam) calon penyedia Barang (supplier). Spesifikasi Teknis material pipa
yang ditentukan semua, tetapi volumenya yang berbeda.
Total nilai pengadaan pipa adalah Rp 280.000.000,- sehingga Metode
pengadaan ditetapkan dengan Metode Pemilihan Langsung.
Setelah dilakukan Pembukaan Dokumen Penawaran (Evaluasi Awal)
hanya ada 2 (dua) supplier yaitu supplier “X” dan supplier “Z” yang
memenuhi syarat untuk diteruskan ke proses evaluasi (Evaluasi Teknis
dan Evaluasi Kewajaran Harga), sedangkan Supplier “Y” dinyatakan
gagal dalam evaluasi administrasi dikarenakan yang menandatangani
Surat Penawaran namanya tidak tercantum dalam Akter Perusahaan
(Akte Pembaruan terakhir). Setelah melalui proses evaluasi lanjutan
tersebut, maka yang dinyatakan sebagai pemenang dalam pengadaan
pipa dan aksesorisnya di kedua desa tersebut adalah supplier “X”
sehingga yang akan melakukan perjanjian kontrak pengadaan adalah
supplier “X” untuk kedua desa tersebut.
Dalam perjanjian kontrak (SPK) dengan supplier “X” disepakati bahwa :
- Uang muka diberikan 30% dari Nilai Kontrak
- Batas waktu pengiriman ke lokasi desa selesai tanggal 10 Oktober
2018.
Tetapi, dalam proses implementasinya sampai dengan batas waktu yang
disepakati pengiriman Supplier “X” tidak dapat memenuhi.
Pertanyaan:
1. Apakah tahapan proses pengadaan pipa dan aksesorisnya tersebut
sudah sesuai dengan Juknis Pengadaan Barang dan Jasa Tingkat
Masyarakat, edisi tahun 2018?
2. Tahapan apa saja yang hilang dari proses tersebut? (lihat
mekanisme pengadaan dalam juknis)

3. Bagaimanakah ketentuan pemberian uang muka kepada penyedia


barang (supplier)?

4. Siapakah yang memiliki Otoritas penanda tanganan Surat


Penawaran, tanda tangan SPK dan penerima transfer /
pembiayaan?

5. Bagaimana menurut anda, untuk menghindari terlewatinya batas


waktu pengiriman yang disepakati dalam kontrak?, Apa yang harus
dilakukan Satlak?

6. Sanksi apa yang diberikan kepada Penyedia Barang jika terjadi


Keterlambatan pengiriman barang / keterlambatan pekerjaan yang
disebabkan oleh kelalaian penyedia barang?

a. Jika keterlambatan masih di dalam tahun anggaran

b. Jika keterlambatan terjadi melewati tahun anggaran

KEGIATAN 8:
Pengaduan No. 01000000-1810-0008 yaitu berisi, PPM mohon
ditindaklanjuti, pendampingan Pamsimas di Desa Margonagri Kecamatan
Batujajar - Kabupaten Tumiwang, Provinsi Lampung telah melakukan
rekayasa proses pengadaan jasa pembuatan sumur bor air tanah.
Mohon penjelasannya, terimakasih.

INSVESTIGASI LAPANGAN:
Hasil investigasi oleh Tim NMC per tanggal 12-15 November 2018
menghasilkan temuan sbb:
1. Berdasarkan informasi dari KKM dan Apparat Desa, proses pengadaan
dilakuan dengan Metode Penunjukan Langsung, tetapi pada saat
diminta dokumen proses pengadaannya KKM tidak dapat menunjukan
dokumen proses tersebut dan tidak dapat menjelaskan alasan yang
mendasarinya (justifikasi teknis).
2. Kontrak (SPK) Pengadaan Jasa Pengeboran ditandatangani antara
Satlak dengan Penyedia Jasa (Perorangan) pada tanggal 24 Juli 2018
No. 051/KKM-PL/SPK/VII/2018, tetapi tidak ditandatangani /diketahui
DPMU dan DC. Dengan Nilai Kontrak Rp. 40.000.000,- (Untuk
detainya lihat Lampiran: SPK Pengadaan Jasa, Syarat-Syarat Umum
Perjanjian Kerjasama, Spesifikasi Teknis dan Lampiran Dokumen
Penawaran)
3. Pelaksanaan jasa pengeboran sudah selesai dan oleh Bendahara KKM
sudah dibayarkan tunai satu kali dengan nilai RP. 40.000.000,-
kepada Penyedia Jasa tanggal 24 Juli 2018 yang hanya dilengkapi
dengan bukti pembayaran Kwitansi bermaterai 6.000,-
4. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST) dikeluarkan per tanggal
19 Juli 2018.

HASIL REVIEW DOKUMEN:


SPK Pengadaan Jasa, Syarat-Syarat Umum Perjanjian Kerjasama,
Spesifikasi Teknis dan Lampiran Dokumen Penawaran, menghasilkan
temuan sbb:
1. Terdapat ketidak konsistenan antara Penyedia Jasa (PIHAK KEDUA)
dalam SPK dan Pasal 3 butir 3. Dokumen Penawaran terdiri dari:
(pada: Syarat-syarat Umum Perjanjian Kerjasama, Lampiran 1)
2. Dokumen SPK, Pasal 2 butir 5 dan Lampiran (3) Dokumen Penawaran
tidak ada lampiran.
3. Terdapat ketidak konsistenan antara pasal 5 dalam SPK dan Syarat-
Syarat Umum Perjanjian Kerjasama (Pasal 7).
4. Terdapat ketidak konsistenan antara pasal-pasal dalam SPK (pasal 5,
butir 5.2.) dan realisasi pembayaran – bukti kwitansi pembayaran
(Juknis Penyaluran Dana BLM).

Seharusnya antara SPK, Syarat-syarat Umum Perjanjian Kerjasama dan


Spesifikasi Teknis Pekerjaan Pengeboran merupakan satu kesatuan
(terintegrasi) yang tidak terpisahkan dari Perjanjian.

Pertanyaan:
1. Menurut saudara sebagai TFM, kesalahan apakah yang terjadi pada
kasus diatas ..? (dengan mengacu pada urutan kegiatan, tanggal
kegiatan dan kelengkapan dokumen).
2. Dan bagaimanakah seharusnya sesuai dengan aturan (Juknis
Pengadaan Barang dan Jasa Tingkat Masyarakat, edisi 2018, Juknis
Pelaksanaan Tingkat Masyarkat, edisi 2018 dan Juknis Penyaluran
Dana BLM, edisi 2018)…? Jelaskan.
3. Sebagai fasilitator, apa pendapat saudara terkait dengan hasil review
dokumen tersebut diatas .? jelaskan dan bagaimana seharusnya
(menurut ketentuan yang berlaku/juknis).
4. Tindakan apa yang akan anda lakukan..? agar di kemudian hari tidak
terjadi hal seperti kasus diatas..?
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA (SPK)
PENGADAAN JASA PEMBUATAN SUMUR BOR AIR TANAH
Nomor : 051/KKM-PL/SPK/VII/2018

Proyek : Program Nasional PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi


Berbasis Masyarakat)
Tahun Anggaran : 2018
Paket Pekerjaan : Pembuatan Sumur Bor Air Tanah di Desa Margonagri, Kecamatan
Batujajar, Kabupaten Tumiwang, Provinsi Lampung

Berdasarkan surat Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
PAMSIMAS, Satuan Kerja Pembuatan Infrastruktur Permukiman (Satker PIP) Kabupaten
Tumiwang dan Koordinator KKM Desa Margonagri, Kecamatan Batujajar, Kabupaten
Tumiwang, Provinsi Lampung, Nomor : 004/PKS-APBN/PAMSIMASIII/BJJ/VII/2018,
Tanggal : 9 Juli 2018.

Kami yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : Suharyono
Jabatan : Ketua Satlak PAMSIMAS
Desa : Margonagri Kecamatan : Batujajar
Kabupaten : Tumiwang, Provinsi Lampung
Alamat : Desa Margonagri, RT:008 RW:003 Kecamatan Batujajar, Kabupaten
Tumiwang, Provinsi Lampung
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

2. Nama : Suweko
Jabatan : Pemilik Usaha Sumur Bor / Penyedia Jasa
Alamat : Desa Daya Asri RT 003 RW 005, Kecamatan Batujajar, Kabupaten
Tumiwang, Provinsi Lampung
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Maka dengan ini disetujui oleh dan di antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA hal-hal
sebagai berikut :

PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
PIHAK KEDUA harus melaksanakan dan menyelesaikan pengadaan Jasa untuk pekerjaan :
a. Nama paket/jenis kegiatan : Pembuatan Satu Unit Sumur Bor Air Tanah dengan Debit
Air yang dihasilkan Minimum 1,5 liter/detik dengan minimal
kedalaman 60 meter
b. Lokasi : Desa Margonagri, Kecamatan Batujajar, Kabupaten
Tumiwang, Provinsi Lampung
PASAL 2
DOKUMEN PERJANJIAN KERJA
Dokumen perjanjian kerja sebagaimana ditentukan di bawah ini harus dibaca serta
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian kerja ini yaitu :
(1). Pedoman Pengelolaan – Pelaksanaan program dan petunjuk teknis program Nasional
PAMSIMAS.
(2). Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) Pengadaan Jasa.
(3). Syarat-syarat Umum Perjanjian Kerjasama.
(4). Spesifikasi Teknis
(5). Dokumen penawaran dan lampiran-lampirannya, khususnya :
(i) Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
(ii) Kuantitas dan Penawaran Biaya
(iii) Spesifikasi Teknis Pekerjaan.
(iv) Gambar, Brosur dan Amandemen (jika ada).

PASAL 3
MASA PERJANJIAN KERJA
Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian ini akan dilaksanakan
selama 45 (empat puluh lima) hari kalender, terhitung sejak tanggal surat perjanjian kerja ini
ditandatangani kedua belah pihak, yaitu tanggal 24 Juli 2018 dan selesai tanggal 08
September 2018.
PASAL 4
JUMLAH NILAI PERJANJIAN KERJA
Nilai perjanjian kerja untuk pekerjaan yang tertuang di dalam pasal (1) surat perjanjian kerja
ini sebagaimana di cantumkan dalam dokumen penawaran pekerjaan pembuatan sumur bor
air tanah dalam sebesar Rp. 40.000.000,- (Empat Puluh Juta Rupiah).

PASAL 5
KONTRAK, CARA PEMBAYARAN DAN PENYERAHAN PEKERJAAN
5.1. Seluruh pelaksanaan pembayaran pekerjaan tersebut dalam pasal (1) surat perjanjian
ini bisa dilaksanakan melalui Bank PIHAK KEDUA oleh PIHAK PERTAMA dinyatakan
dengan Berita Acara Pembayaran dan Bukti Kwitansi Pembayaran Tunai.
5.2. PIHAK PERTAMA melakukan pembayaran apabila dana APBN sudah ada di rekening
KKM dan sudah mencukupi untuk dilakukannya pembayaran. Kontrak pengadaan jasa
pembuatan sumur bor air tanah dalam ini adalah kontrak Gabungan Lumpsum dan
Harga Satuan, dan pembayaran dilakukan secara bertahap sesuai nilai tahapan
penyerahan pekerjaan (progress pekerjaan). Adapun rincian tahapan pembayarannya
adalah sebagai berikut.
a. Pembayaran Tahap I dapat diberikan kepada PIHAK KEDUA sebesar 22,5%
(dua puluh dua koma lima persen) dari nilai Perjanjian Kerja yaitu sebesar Rp.
9.000.000,- dan PIHAK KEDUA harus sudah melaksanakan, Penyiapan Lokasi
dan Mobilisasi Peralatan.
b. Pembayaran Tahap II dapat diberikan kepada PIHAK KEDUA sebesar 10%
(sepuluh persen) dari nilai Perjanjian Kerja yaitu sebesar Rp. 4.000.000,- dan
PIHAK KEDUA harus sudah melaksanakan, Penyiapan Tenaga Operator
Peralatan.
c. Pembayaran Tahap III diberikan kepada PIHAK KEDUA sebesar 22,5% (dua
puluh dua koma lima persen) dari nilai Perjanjian Kerja, yaitu sebesar Rp.
9.000.000,- dan PIHAK KEDUA harus sudah menyelesaikan Konstruksi Sumur
Bor, Pekerjaan Gravel Pack, Grouting, Development, Pumping Test dan
Demobilisasi.
d. Pembayaran Tahap IV diberikan kepada PIHAK KEDUA sebesar 22,5% (dua
puluh dua koma lima persen) dari nilai Perjanjian Kerja, yaitu sebesar
Rp.9.000.000,- dan PIHAK KEDUA sudah harus menyelesaikan pelaksanaan
Pemasangan Pompa Submersible dan Aksesoris Sumur Bor.
e. Pembayaran Tahap V diberikan kepada PIHAK KEDUA sebesar 22,5% (dua
puluh dua koma lima persen) dari nilai Perjanjian Kerja, yaitu sebesar
Rp.9.000.000,- dan PIHAK KEDUA setelah menyelesaikan Pekerjaan 100%
(dilengkapi Berita Acara Serah Terima Pekerjaan).
Semua biaya di atas plus biaya teknisi dan garansi mesin selama 6 (enam) bulan plus
garansi perbaikan selama mesin Operasional di luar Sparepart dan kunjungan berkala
minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan selama 6 (enam) bulan adalah tanggung
jawab PIHAK KEDUA.
5.3. Rincian volume dan waktu penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam tahap
penyerahan pekerjaan pada pasal 5.2 huruf b diatas, akan diberitahukan kemudian oleh
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA secara tertulis, selambat-lambatnya 5
(lima) hari kalender sebelum batas waktu penyerahan pekerjaan yang dikehendaki oleh
PIHAK PERTAMA.
PASAL 6
SANKSI
6.1. Apabila hasil pekerjaan pembuatan Sumur Bor Air Tanah dengan Debit Air per unit
Minimum 1,5 liter/detik tidak tercapai, maka tidak dilakukan pembayaran kepada PIHAK
KEDUA.
6.2. Apabila terjadi keterlambatan pekerjaan akibat dari kelalaian PIHAK KEDUA maka yang
bersangkutan dikenakan denda keterlambatan sekurang-kurangnya 1 0/00 (satu
perseribu) per-hari keterlambatan dari nilai kontrak, dan maximum 5% (lima persen)
dari nilai kontrak dan akan diperhitungkan pada saat pembayaran kepada PIHAK
KEDUA.
6.3. Keterlambatan yang diakibatkan karena adanya force majeure / kahar maka pihak
PIHAK KEDUA tidak dikenakan denda keterlambatan selama ada pembuktian secara
tertulis dan sah oleh PIHAK KEDUA. Kejadian tersebut harus dilaporkan kepada PIHAK
PERTAMA selambat-lambatnya 3 (tiga) kerja hari setelah kejadian dimaksud.
6.4. Keadaan kahar/force majeure adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para
pihak seperti: kerusuhan, bencana alam (banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus,
tanah longsor, dan angin topan), kebakaran, sehingga kewajiban yang ditentukan
dalam kontrak tidak dapat dipenuhi.
6.5. PIHAK PERTAMA berhak memutuskan/membatalkan kontrak kerja dengan PIHAK
KEDUA dan mengalihkan kepada pihak lain tanpa terlebih dahulu memberitahukan
kepada PIHAK KEDUA, apabila PIHAK KEDUA terbukti melimpahkan pekerjaan
kepada pihak lain atau tidak melaksanakan pekerjaan dalam waktu 7 (tujuh) hari
kalender sejak ditandatanganinya perjanjian ini dan atau sejak disampaikannya
pemberitahuan secara tertulis.

PASAL 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Penyelesaian Perselisihan
7.1. KEDUA BELAH PIHAK berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan
secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan SPK ini
atau intepretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan ini.
7.2. Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara KEDUA BELAH PIHAK dalam Kontrak
dapat dilakukan melalui musyawarah, mediasi, konsiliasi atau pengadilan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
7.3. Musyawarah dilakukan dengan fasilitasi Satker PIP Kabupaten, District Coordinator dan
Senior Fasilitator di tingkat Kabupaten.
7.4. Apabila tidak didapatkan kesepakatan, maka dilanjutkan dengan melalui proses
pengadilan.
Itikad Baik
7.5. KEDUA BELAH PIHAK bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan
dengan hak-hak yang terdapat dalam SPK.
7.6. KEDUA BELAH PIHAK setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa
menonjolkan kepentingan masing-masing pihak.
7.7. Apabila selama kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan
yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
Demikian Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermaterai
cukup dan ditandatangani pihak-pihak terkait, serta masing-masing mempunyai kekuatan
hukum yang sama.
Margonagri , 24 Juli 2018

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


Ketua Satlak PAMSIMAS Penyedia Jasa
Desa Margonagri

Materai
Rp.6000

TTD
TTD
( Suharyono ) ( Suweko )

Mengetahui,

DPMU Koordinator Kabupaten Tumiwang


Kabupaten Tumiwang (District Coordinator)

( Rumiatun, ST ) ( Yuniardi, ST )
NIP. 197803562893619103
Daftar Lampiran Surat Perjanjian Kerjasama (SPK):
(1). Syarat-syarat Umum Perjanjian Kerjasama.
(2). Spesifikasi Teknis Pekerjaan Pengeboran
(3). Dokumen Penawaran dan Lampirannya, khususnya :
a. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
b. Kuantitas dan Penawaran Biaya (Bill of Quantity / BOQ)
c. Gambar Teknis Pelaksanaan Sumur Bor
Lampiran (1).

Syarat-syarat Umum Perjanjian Kerjasama

SYARAT – SYARAT UMUM PERJANJIAN KERJASAMA


PASAL 1
PENGERTIAN

Tatalaksana dalam penyelenggaraan pekerjaan ini dilaksanakan berdasarkan peraturan-


peraturan sebagai berikut:
1. Buku Pedoman Umum Pengelolaan Program Pamsimas, edisi 2016 dan Pedoman
Pelaksanaan Program di Tingkat Masyarakat, edisi 2016.
2. Buku Petunjuk Teknis; Juknis Pengadaan Barang dan Jasa di Tingkat Masyarakat, edisi
2018 dan Juknis Pelaksanaan Kegiatan di Tingkat Masyarakat edisi 2018.
3. Syarat-syarat umum yang lazim dan pokok berlaku dan dipakai dalam proses pengadaan
barang dan jasa selama tidak bertentangan dengan butir 1 dan 2 diatas.
4. Syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh Tim / Panitia Pengadaan barang dan jasa desa
Margonagri Selama tidak bertentangan dengan butir 1 dan 2 diatas.
5. Yang disebut Tim Pengadaan adalah Panitia yang diangkat melalui forum rapat KKM
beserta Tokoh Masyarakat, Satlak, KP-SPAM, dan Kepala Desa yang dilegalkan
dengan Berita Acara Pembentukan Tim Pengadaan beserta lampiran data
pendukungnya.
6. Sumber dana untuk pekerjaan ini sesuai dengan yang tertuang dalam RKM.
7. Dokumen Pengadaan meliputi: Surat Permintaan Penawaran beserta lampirannya, yaitu:
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Daftar Volume Pekerjaan (BOQ), Spesifikasi
Teknis, Gambar dan Formulir Isian Kualifikasi.
8. Dokumen Perjanjian Kerja meliputi :
a. Surat Perjanjian Kerjasama (SPK),
b. Syarat-syarat Umum Perjanjian Kerjasama,
c. Rencana Anggaran Biaya,
d. Spesifikasi Teknis dan Gambar,
e. Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwizjing)
f. Berita Acara Pembukaan Penawaran,
g. Berita Acara Evaluasi dan Penetapan Pemenang,
h. Berita Acara Klarifikasi
i. Surat Penawaran beserta lampirannya,
j. Surat Penetapan Pemenang,
k. Dll [silahkan dilengkapi jika ada tambahan].
PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan yang dilaksanakan adalah: Pengeboran Sumur Bor Air Tanah di Desa
Margonagri, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Tumiwang, Provinsi Lampung, sesuai
dengan Spesifikasi Teknis, jenis dan item pekerjaan, dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat.
Nama paket/jenis kegiatan : Pembuatan Sumur Bor Air Tanah dengan Debit Air yang
dihasilkan Minimum 1,5 liter/detik.

PASAL 3
DOKUMEN PENAWARAN

1. Penyampaian Surat Penawaran ini menggunakan metode satu tahap dan satu sampul
terdiri dari: Persyaratan Administrasi, Teknis, Keuangan Perusahaan (jika diperlukan)
dan Penawaran Harga yang disampaikan kepada Tim Pengadaan.
2. Penyampaian Dokumen penawaran pada dasarnya dapat disampaikan secara langsung,
dengan teleks, faks dan e-mail selama ada bukti fisik.
3. Dokumen Penawaran terdiri dari:
a. Surat Penawaran yang ditandatangani oleh Direktur Perusahaan (Sesuai dengan
Akte Perusahaan) bermaterai Rp. 6.000,-, dengan Kop Perusahaan dan ditujukan
kepada Tim Pengadaan. Jika tidak ditangatangani oleh Direktur Perusahaan, maka
harus ada surat kuasa.
b. Daftar Rincian Harga Penawaran.
c. Schedule Pelaksanaan
d. Gambar Teknis Pelaksanaan Sumur Bor
e. Persyaratan Administrasi untuk Jasa Pengeboran; Surat Pernyataan Kebenaran
Usaha, Surat Pernyataan Tidak Menuntut Ganti Rugi, Surat Kesanggupan
Menyelesaikan Pekerjaan, Sertifikat Badan Usaha Jasa Pelaksanaan Konstruksi,
Copy SIUP Kecil, Copy TDP, Copy SIUJK, Copy Akte Pendirian Perusahaan dan
Perubahan Terakhir, dan Copy KTP.
f. Persyaratan Administrasi Teknis untuk Jasa Pengeboran ‘di prioritaskan’ untuk yang
memiliki : Sertifikat Keterampilan Kerja (untuk Juru Pengeboran Air Tanah), Sertifikat
Instalasi Alat Bor untuk Pengeboran Air Tanah), Daftar Pengalaman Pekerjaan
Sejenis (pengalaman 3-5 tahun terakhir dan yang sedang berjalan, meliputi data
lokasi, nama pekerjaan, durasi pekerjaan, progress, nilai kontrak dan sumber dana).
g. Persyaratan Keuangan untuk Jasa pengeboran; Copy NPWP, Copy Bukti Setor
Pajak, Copy Rekening Koran, Copy Deposito dan Copy Fasilitas Kredit dari bank (jika
diperlukan).
h. Dokumen Penawaran yang disampaikan secara langsung, dimasukan dalam satu
sampul tertutup 2 (dua) rangkap, 1 (satu) asli dan 1 (satu) copy dan jangka waktu
berlakunya surat penawaran 30 hari kalender terhitung dari tanggal pemasukan
penawaran. Penulisan harga penawaran dengan angka dan harus sesuai dengan
huruf.
PASAL 4
PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN

1. Dilangsungkan secara terbuka pada rapat pertanggung jawaban masyarakat yang


dihadiri oleh seluruh anggota Satlak, Wakil KKM, Kepala Desa / Lurah, Tokoh
Masyarakat setempat dan Fasilitator.
2. Nama dan Harga Penawaran dibacakan terbuka dan keras, demikian juga kelengkapan
administrasi dan teknis yang dipersyaratkan dalam surat permintaan penawaran dan
untuk dibuatkan Checklist.
3. Berita Acara Pembukaan Penawaran ini tidak menyimpulkan lulus atau tidaknya calon
penyedia barang/jasa, tetapi hanya mengidentifikasi kelengkapan atas dokumen
administrasi saja.
4. Jika ada ketidak jelasan / ketidak lengkapan dokumen atau meragukan, Tim
Pengadaan wajib melakukan klarifikasi secara langsung dengan terlebih dahulu
dilakukan kesepakatan dari seluruh wakil dari masyarakat dan peserta/penawar yang
datang.

PASAL 5
SISTEM EVALUASI PENAWARAN

1. Proses evaluasi harus segera dimulai setelah pembukaan dokumen penawaran


2. Evaluasi penawaran dilakukan dengan metode evaluasi sistem gugur yaitu
dengan menilai kesesuaian administrasi, teknis yang dipersyaratkan dalam surat
permintaan penawaran dan kemudian kewajaran harga yang ditawarkan.
3. Tidak ada koreksi harga atau lingkup kerja/spesifikasi teknis, kecuali terhadap
kesalahan aritmatika (perkalian, pengurangan dan penjumlahan).
4. Pilih harga penawaran terendah terkoreksi yang responsif terhadap persyaratan.
5. Tim Pengadaan wajib melakukan klarifikasi tertulis melalui surat/fax/email untuk
memastikan kebenaran dari data yang diterima (surat penawaran beserta
lampirannya) dan dibuatkan Berita Acara Klarifikasi.
6. Negosiasi tidak diperbolehkan (kecuali pada Metode Penunjukkan Langsung).
7. Penyusunan Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran dan Penetapan Pemenang.

PASAL 6
PENETAPAN PEMENANG

Penawaran yang merupakan penawaran terendah terkoreksi yang dapat


dipertanggung jawabkan (the lowest responsive bid) ditetapkan sebagai pemenang
pengadaan.
PASAL 7
SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA (SPK)

1. Pengguna Jasa mengeluarkan SPK dari pekerjaan yang diadakan dengan ketentuan-
ketentuan :
a. Tidak ada sanggahan dari Calon Peserta Penyedia Jasa,
b. Sanggahan yang diterima Tim Pengadaan (yang berwenang masa sanggah) ternyata
tidak benar / tidak dapat dibuktikan, atau sanggahan diterima melewati masa
sanggah.
c. Jika setelah tanda tangan SPK terjadi pengaduan atau komplain dan komplain
tersebut dapat dibuktikan kebenarannya, maka penyedia jasa dinyatakan gugur atau
diberhentikan dari kegiatannya.
2. Surat Perjanjian Kerjasama (SPK), dengan ketentuan sbb:
a. Jenis kontrak yang digunakan adalah Kontrak Lumpsum dengan ketentuan; jumlah
harga pasti dan tetap, serta tidak dimungkinkan penyesuaian harga, sifat pekerjaan
berorientasi kepada keluaran (output based), total harga penawaran bersifat
mengikat, tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang. Semua resiko
sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Jasa dan pembayaran didasarkan pada
tahapan produk/keluaran yang dihasilkan sesuai dengan isi kontrak.
b. Untuk Pekerjaan Sumur Bor ini adalah Kontrak Air dengan debit minimum 1,5 L/detik.
c. Setelah penandatanganan kontrak pekerjaan harus sudah dimulai selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari kalender terhitung dari tanggal tanggal tandatangan kontrak
(SPK)
d. Pelaksanaan pumping test dilakukan selama 3x24 jam yang dilengkapi dengan Berita
Acara Pelaksanaan Pumping Test dan menggunakan peralatan yang dimiliki oleh
Penyedia Jasa.

PASAL 8
PENYERAHAN PEKERJAAN

1. Pekerjaan dapat diserahkan yang pertama kalinya setelah diadakan pemeriksaan oleh
Satlak (PIHAK PERTAMA) didampingi Fasilitator kemudia dibuatkan Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan (BAST) yang ditandatangani oleh Satkak dan Fasilitator
2. Administrasi Pelaporan Pekerjaan harus sudah diserahkan dan meliputi: Laporan harian,
laporan mingguan, laporan bulanan dan laporan akhir pekerjaan yang dilengkapi oleh
Foto Dokumentasi sekurang-kurangnya untuk progress 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%.
PASAL 9
LAIN – LAIN

Hal-hal yang belum tercantum dalam Syarat-syarat Umum Perjanjian Kerjasama ini akan
diberikan petunjuk secara tertulis oleh Satlak.

Margonagri, 24 Juli 2018

Mengetahui,
Satlak PAMSIMAS Panitia Pengadaan Barang dan Jasa
Desa . Margonagri Desa Margonagri, Kecamatan Batujajar,
Kab. Tumiwang

TTD TTD

( Suharyono ) ( Engiartono )
Ketua
Lampiran (2).

Spesifikasi Teknis Pekerjaan Pemboran

PASAL I
PEKERJAAN PENGEBORAN
a) Pembuatan Sumur Bor Air Tanah dengan Debit Air yang dihasilkan minimum 1,5
liter/detik.
b) Pengeboran untuk Sumur Bor menggunakan mesin bor sesuai dengan
kebutuhan.
c) Pengeboran dilaksanakan sampai dengan kedalaman tidak kurang dari 60 meter
sampai ditemui air yang layak sesuai dengan syarat kesehatan dan mencukupi.
d) Pipa jambang (casing) dan pipa sadap/ water screen pada konstruksi sumur bor,
dipasang pada akuifer / dilakukan pengecoran pada lapisan soil (air rembesan)
e) Pumping test 3 x 24 jam untuk menentukan posisi pompa, debit aman dan
kualitas air
f) Kapasitas Head pompa submersible, air harus sampai ke elevasi tingginya
reservoir (sesuai spesifikasi pompa).
g) Pengaliran air harus sesuai dengan spesifikasi pompa
h) Hasil air tawar layak konsumsi
i) Penyusunan laporan pelaksanaan dan pembuatan Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan (BAST)
j) Pengadaan dan pemasangan pompa submersible dengan segala aksesorisnya
berdasarkan laporan Pumping Test.
k) Spesifikasi Teknis
N Volum
Jenis Barang / Alat / Jasa Satuan Spesifikasi
o e
1. Sumur Bor 1 unit Terdiri dari :
1. Gravel Pack
2. Pipa Jambang (casing)
3. Pipa screen
4. Pipa Produksi
5. Grouting
6. Aksesoris dan
kelengkapannya
N Volum
Jenis Barang / Alat / Jasa Satuan Spesifikasi
o e
2. Pompa Submersible 1 unit Kapasitas minimal 1,5 Liter/detik
Penjelasan Teknis (Training)

3. Pipa SNI 1 paket 1. Pipa Jambang (casing) 6 inch


2. Screen 2 inch
3. Pipa Produksi 2 inch
4. Pipa naik 2 inch
5. Aksesoris dan
kelengkapannya
Pipa yang digunakan adalah
PVC SNI S-12,5 yang setara 10
bar (10 kg/cm3)

4. Instalasi Listrik 1 unit 1. Pemasangan sambungan


listrik (PLN)
2. Instalasi listrik meliputi
pompa, panel dan seluruh
kelengkapannya
3. Penjelasan Teknis (Training)

Margonagri, 24 Juli 2018

Mengetahui,
Satlak PAMSIMAS Panitia Pengadaan Barang dan Jasa
Desa . Margonagri Desa Margonagri, Kecamatan Batujajar,
Kab. Tumiwang

TTD TTD

( Suharyono ) ( Engiartono )
Ketua
Lampiran (3).

Dokumen Penawaran dan Lampirannya, khususnya :


(i) Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan (Kurva S)
(ii) Kuantitas dan penawaran biaya
(iii) Gambar-gambar

Margonagri, 24 Juli 2018

Mengetahui,
Satlak PAMSIMAS Panitia Pengadaan Barang dan Jasa
Desa . Margonagri Desa Margonagri, Kecamatan Batujajar,
Kab. Tumiwang

TTD TTD

( Suharyono ) ( Engiartono )
Ketua

Anda mungkin juga menyukai