Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

11.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan ditemukan banyak sekali alat atau rangkaian elektronika
yang banyak membantu aktivitas manusia. Dari alat elektronik rumah tangga
seperti kipas angin,blender, kendaraan atau alat-alat yang digunakan dalam
aktivitas industri seperti bor, mixer, gerinda dan lain-lain. Berbagai alat
tersebut berfungsi dengan baik sesuai fungsinya karena menggunakan
komponen bernama motor DC. Motor DC adalah sebuah komponen yang
mampu mengubah energi listrik menjadi energi kinetik. Pada dasarnya motor
DC digunakan karena kemampuannya dalam menghasilkan putaran yang
banyak digunakan dalam berbagai keperluan alat. Seperti namanya motor DC
menggunakan listrik dengan arus searah untuk menggerakkannya.

1.2 Batasan Masalah


1. Mahasiswa dapat mengerti tentang relay AC, motor DC ,timer, push button
dan lampu indikator.
2. Mahasiswa dapat mengerti kegunaan dan cara kerja relay AC, motor
DC ,timer, push button dan lampu indikator.

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian relay AC, motor DC ,timer, push button dan lampu
indikator?
2. Bagaimana cara kerja relay AC, motor DC ,timer, push button dan lampu
indikator?
3. Bagaimana kegunaan relay AC, motor DC ,timer, push button dan lampu
indikator?

1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
1. Mengetahui pemahaman mahasiswa tentang pengertian relay AC,
motor DC ,timer, push button dan lampu indikator.
2. Mengetahui pemahaman mahasiswa tentang cara kerja relay AC,
motor DC ,timer, push button dan lampu indikator.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam merangkai dan meneliti
rangkaian relay AC, motor DC ,timer, push button dan lampu
indikator.

1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis, diharapkan mahasiswa mampu memahami dan
mengerti tentang relay AC, motor DC ,timer, push button dan lampu
indikator serta cara kerjanya dengan baik.
1.5.2 Manfaat Praktis
Secara praktis, diharapkan mahasiswa mampu merangkai
rangkaian relay AC, motor DC ,timer, push button dan lampu indikator
dengan benar. Mahasiswa juga mampu memahami tentang fungsi setiap
komponen dalam rangkaian dengan baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Relay AC
2.1.1 Pengertian Relay AC

Gambar 2.1 Relay AC


(Sumber : carakerjapro.blogspot.com)
Relay AC merupakan piranti yang bekerja berdasarkan
elektromagnetik untuk menggerakkan sejumlah kontraktor yang tersusun
atas sebuah saklar elektronik yang dapat dikendalikan dari rangkaian
elektrolit lainnya dengan memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber
energinya. Relay AC terdiri dari 3 bagaian, ada common adalah bagian
yang tersambung dengan normally close. Coil yang merupakan
komponen utama relay yanng digunakan untuk menciptakan medan
magnet. Kontak yang terdiri dari normally close dan normally open.
Pada relay AC, kontaktor akan tertutup (menyala) atau terbuka (mati)
karena efek induksi magnet yang dihasilkan kumparan (induktor) ketika
dialiri arus listrik. Berbeda dengan saklar biasa, pergerakan kontaktor
(on atau off) dilakukan manual tanpa perlu arus listrik.[1]

2.1.2 Cara Kerja Relay AC


Sebuah relay memiliki coil atau lilitan kawat yang berfungsi apabila
lilitan tersebut di aliri tegangan dan akan berubah menjadi magnet
karena energi elektromagnetik lalu menarik tuas. Tuas yang mulanya
terhubung dengan terminal output NC atau normally close akan pindah
ke terminal output normally open atau NO. Dan ketika tidak ada
tegangan, maka tuas akan kembali ke posisi awal.[2]
2.2 Push Button
2.2.1 Pengertian Push Button

Gambar 2.2 Push button


(Sumber : blogunnes.ac.id)
Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat atau saklar
sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus
listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini
berarti saklar akan bekerja sebagai alat penghubung atau pemutus aliran arus listrik
saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan
kembali pada kondisi normal. Sebagai device penghubung atau pemutus, push
button switch hanya memiliki 2 kondisi, yaitu on dan off (1 dan 0). Istilah on dan off
ini menjadi sangat penting karena semua perangkat listrik yang memerlukan sumber
energi listrik pasti membutuhkan kondisi on dan off.[3]

2.2.2 Cara Kerja Push Button

Gambar 2.3 Cara kerja push button


(Sumber : blogunnes.ac.id)
Berdasarkan fungsi kerjanya yang menghubungkan dan
memutuskan, push button switch mempunyai 2 tipe kontak yaitu NC
(Normally Close) dan NO (Normally Open).
NO (Normally Open), merupakan kontak terminal dimana kondisi
normalnya terbuka (aliran arus listrik tidak mengalir). Dan ketika tombol
saklar ditekan, kontak yang NO ini akan menjadi menutup (close) dan
mengalirkan atau menghubungkan arus listrik. Kontak NO digunakan
sebagai penghubung atau menyalakan sistem (push button on).
NC (Normally Close), merupakan kontak terminal dimana kondisi
normalnya tertutup (mengalirkan arus litrik). Dan ketika tombol saklar
push button ditekan, kontak NC ini akan menjadi membuka (open),
sehingga memutus aliran arus listrik. Kontak NC digunakan sebagai
pemutus atau mematikan sistem (push button off).[4]

2.3 Lampu Indikator


2.3.1 Pengertian lampu indikator

Gambar 2.3 Lampu indikator


(Sumber : tokopedia.com)
Lampu indikator merupakan lampu yang digunakan untuk memberi
petunjuk atau penanda pada suatu rangkaian atau alat. Biasanya lampu
indikator AC digunakan pada sebuah panel listrik. Cara kerja lampu
indikator sama seperti lampu pada umumnya, ketika bagian fasa dari
lampu diberi tegangan dan bagian nol terhubung ke ground maka lampu
akan menyala.

2.4 Timer
2.4.1 Pengertian Timer
TDR (Time Delay Relay) sering disebut juga relay timer atau relay
penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor terutama
instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. Fungsi
dari timer adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan yang
dikendalikan.pemakaian timer untuk mengatur waktu berkerja dan
tidaknya magnetik kontrol kontaktor.
Gambar 2.4 Timer relay tipe H3BA
(Sumber : http://electric-mechanic.blogspot.com/2010/10/timer.html)
Pada umumnya timer memiliki 8 buah kaki yang 2 diantaranya
merupakan kaki coil sebagai contoh pada gambar di atas adalah TDR
tipe H3BA dengan 8 kaki yaitu kaki 2 dan 7 adalah kaki coil, sedangkan
kaki yang lain akan berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC dengan
kaki 4 dan NO dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan NC dengan kaki 5
dan NO dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut akan berbeda tergantung dari
jenis relay timer-nya.[5]

2.4.2 Cara Kerja timer


Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja
menggunakan induksi motor dan menggunakan rangkaian elektronik. Timer
yang bekerja dengan prinsip induksi motor akan bekerja bila motor
mendapat tegangan AC sehingga memutar gigi mekanis dan menarik serta
menutup kontak secara mekanis dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan
relay yang menggunakan prinsip elektronik, terdiri dari rangkaian R dan C
yang dihubungkan seri atau paralel. Bila tegangan sinyal telah mengisi
penuh kapasitor, maka relay akan terhubung. Lamanya waktu tunda diatur
berdasarkan besarnya pengisian kapasitor. Bagian input timer biasanya
dinyatakan sebagai kumparan (coil) dan bagian outputnya sebagai kontak
NO atau NC. Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber
arus. Apabila telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara
otomatis timer akan mengunci dan membuat kontak NO menjadi NC dan
NC menjadi NO.[6]
2.5 Motor DC
2.5.1 Pengertian Motor DC

Gambar 2.1 Motor DC dan simbolnya


(Sumber : teknikelektronika.com)
Motor listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang
mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion).
Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor arus searah. Seperti
namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan
arus searah untuk dapat menggerakannya.
Motor Listrik DC ini menghasilkan sejumlah putaran per menit atau
biasanya dikenal dengan istilah RPM (Revolutions per minute) dan dapat
dibuat berputar searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam
apabila polaritas listrik yang diberikan pada motor DC tersebut
dibalikan. Apabila tegangan yang diberikan ke motor listrik DC lebih
rendah dari tegangan operasionalnya maka akan dapat memperlambat
rotasi motor DC tersebut sedangkan tegangan yang lebih tinggi dari
tegangan operasional akan membuat rotasi motor DC menjadi lebih
cepat. [7]

2.5.2 Cara Kerja Motor DC


Terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu
Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian
yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan
Rotor adalah bagian yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari
kumparan Jangkar. Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan
fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke
kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak
menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang
bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini,
karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet
ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet
maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan
kumparan berhenti.

Gambar 2.2 Prinsip Kerja Motor DC


(Sumber : teknikelektronika.com)
Untuk menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan
berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik.
Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub
selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada
saat perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan
berhadap dengan kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan
berhadapan dengan kutub utara magnet. Karena kutubnya sama, maka
akan terjadi tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga
utara kumparan berhadapan dengan selatan magnet dan selatan
kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada saat ini, arus yang
mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi
karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga
arus listrik pada kumparan diputuskan.[8]
DAFTAR PUSTAKA

[1] Dickson. 2013. “Pengrtian relay dan fungsi relay”.


https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/
Diakses pada : 4 Februari 2020
[2] Dickson. 2013. “Pengrtian relay dan fungsi relay”.
https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/
Diakses pada : 4 Februari 2020
[3] Suprianto. 2015. “Pengertian push button switch (saklar tombol tekan)”.
http://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-push-button-switch-saklar-
tombol- tekan/
Diakses pada : 4 Februari 2020
[4] Suprianto. 2015. “Pengertian push button switch (saklar tombol tekan)”.
http://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-push-button-switch-saklar-
tombol- tekan/
Diakses pada : 4 Februari 2020
[4] Suprianto. 2015. “Pengertian push button switch (saklar tombol tekan)”.
http://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-push-button-switch-saklar-
tombol- tekan/
Diakses pada : 4 Februari 2020
[5] Theo. 2010. “TDR Time Relay Delay/Timer”.
http://electric-mechanic.blogspot.com/2010/10/timer.html
Diakses pada : 4 Februari 2020
[6] Theo. 2010. “TDR Time Relay Delay/Timer”.
http://electric-mechanic.blogspot.com/2010/10/timer.html
Diakses pada : 4 Februari 2020
[7] Dickson. 2014. “Pengrtian motor DC dan prinsip kerjanya”.
https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/
Diakses pada : 9 Februari 2020
[8] Dickson. 2014. “Pengrtian motor DC dan prinsip kerjanya”.
https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/
Diakses pada : 9 Februari 2020
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


1. Kabel NYA
2. MCB 1 Fasa
3. Relay AC 220 Volt
4. Soket relay AC 8 kaki
5. Lampu indikator
6. Toolset
7. Multimeter
8. Push Button

3.2 Langkah Percobaan

1. Menyiapkan gambar rangkaian.


2. Menyiapkan alat dan bahan yang dipergunakan.
3. Menentukan NO, NC push button dan relay dengan menggunakan
multimeter.

4. Merangkai rangkaian pada panel sesuai gambar yang sudah dibuat.


5. Setelah merangkai rangkaian, menghubungkan ke jala-jala PLN 220 volt
dan memastikan MCB masih dalam keadaan off.

6. Mengubah MCB ke keadaan on dan menjalankan rangkaian yang sudah


dirangkai.

7. Mengamati sistem kerja rangkaian.


3.3 Alur Blok Diagram

MCB ON

LAMPU
PUSH BUTTON
PUSH BUTTON INDIKATOR
MERAH
HIJAU DITEKAN KUNING
DITEKAN
MENYALA

1. RELAY DAN TIMER BEKERJA


2. LAMPU INDIKATOR HIJAU 1. RELAY DAN TIMER MATI
MENYALA 2. LAMPU INDIKATOR
3. LAMPU INDIKATOR KUNING HIJAU MATI
MATI 3. LAMPU INDIKATOR
4. MOTOR DC BERPUTAR KUNING MENYALA
5. MOTOR DC BERPUTAR 4. MOTOR DC BERHENTI
BERLAWANAN ARAH KETIKA BERPUTAR
WAKTU PADA TIMER HABIS

3.4 Gambar Rangkaian

Gambar 3.1 Skematik Rangkaian


3.5 Cara Kerja Rangkaian
Pada saat MCB diaktifkan, lampu indikator warna kuning akan
menyala. Itu tandanya rangkaian dalam kondisi standby, masih keadaan
siap. Ketika tombol push button on ditekan, maka coil akan terinduksi
menyebabkan relay akan bekerja dan memindahkan kontak dari normally
close ke normally open. Dalam keadaan normally open, lampu indikator
warna hijau akan menyala bersamaan dengan motor DC yang berbputar
juga sesuai dengan waktu yang telah ditentukan pada timer. Setelah waktu
habis, lampu indikator warna hijau tetap menyala danmotor DC berputar
berlawanan arah dengan arah sebelum waktu pada timer habis. Sedangkan
jika yang ditekan adalah tombol push button off, maka tegangan yang
menuju coil relay akan terputus dan menyebabkan relay kembali pada
posisi NC, sehingga lampu indikator warna kuning akan kembali menyala
sedangkan pada lampu indikator warna hijau dan merah akan mati. Selain
itu motor DC pun juga berhenti berputar. Sehingga keadaannya kembali
menjadi standby.
BAB IV
ANALISIS DAN KESIMPULAN

4.1 Analisis
Pada percobaan kali ini digunakan beberapa komponen seperti relay, push
button, lampu indikator, timer, batrai dan motor DC. Pada percobaan ini
terlebih dulu memasang MCB sebagai pengaman pada rangkaian, kemudian
disambungkan ke pin 1 relay (kontak relay) dan ke push button ON, kemudian
dari push button ON di hubungkan ke push button OFF dan ke pin 3 relay
(NO relay). Lalu kaki NO dihubungkan ke lampu hujau dan kaki NC (pin 4
relay) dihubungkan ke lampu indikator kuning. Lalu dilanjutkan dihubungkan
ke koil relay dan koil timer yang sudah diparalel (pin 2 dan 7). Kemudian
dihubungkan ke ground. Kemudian pada rangkaian motor DC, pada pin 8
relay (kontak) dihubungkan ke kutub positif batrai, kaki 6 (NO relay)
dihubungkan diantara kaki timer nomer 4 dan 6 (NC timer). Untuk kaki timer
nomer 8 dan 1 (kontak) dihubungkan ke motor DC. Lalu untuk kaki 5 dan 3
(NO timer) dihubungkan satu sama lain dan diantara keduanya dihubungkan
ke kutub negatif batrai. Cara kerja dari rangkaian ini adalah Pada saat MCB
diaktifkan, lampu indikator warna kuning akan menyala. Itu tandanya
rangkaian dalam kondisi standby, masih keadaan siap. Ketika tombol push
button on ditekan, maka coil akan terinduksi menyebabkan relay akan bekerja
dan memindahkan kontak dari normally close ke normally open. Dalam
keadaan normally open, lampu indikator warna hijau akan menyala bersamaan
dengan motor DC yang berbputar juga sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan pada timer. Setelah waktu habis, lampu indikator warna hijau tetap
menyala danmotor DC berputar berlawanan arah dengan arah sebelum waktu
pada timer habis. Sedangkan jika yang ditekan adalah tombol push button off,
maka tegangan yang menuju coil relay akan terputus dan menyebabkan relay
kembali pada posisi NC, sehingga lampu indikator warna kuning akan
kembali menyala sedangkan pada lampu indikator warna hijau dan merah
akan mati. Selain itu motor DC pun juga berhenti berputar. Sehingga
keadaannya kembali menjadi standby.
4.2 Kesimpulan
Pada praktikum ini relay digunakan untuk mengubah kontak yang
terhubung ke NC menjadi ke NO dengan muatan listrik yang mengaliri koil
nya. Kemudian timer yang memiliki cara kerja hampir sama seperti relay
namun dengan rentang waktu perpindahan yang bisa diatur. Kedua komponen
inilah yang akan mengatur menyala dan matinya lampu indikator serta nyala
dan arah putaran motor DC. Pada saat relay kondisi NC, lampu kuning akan
menyala dan pada saat NO lampu kuning akan mati kemudian lampu hijau
akan menyala. Kemudian ketika lampu hijau menyala motor DC akan
berputar. Kemudian pada saat timer berubah ke NO (dengan rentang waktu
yang sudah diatur sebelumnya) arah putaran motor DC akan berlawanan arah
dari arah putaran sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai