Anda di halaman 1dari 86

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional
Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas
Kurikulum menentukan kualitas proses pendidikan. Kurikulum adalah keseluruhan
program aktivitas pembelajaran baik terstruktur maupun hidden yang terdokumentasi
dengan rapi, digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran untuk memberikan
berbagai pengalaman belajar bermakna dan berdampak bagi peserta didik dan diatur oleh
sekolah.Pengalaman belajar harus terprogram dan berpusat pada peserta didik “student is
the central focus of the curriculum”. Keluasan dan kedalaman level kompetensi sebagai
pengalaman dan aktivitas pembelajaran terstruktur dan terukur dengan baik.
Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) berisi seperangkat program
pencapaian tujuan PMK yaitu terwujudnya Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
kompetensi dasar dalam setiap Mata Pelajaran, dan bahan pelajaran serta cara-cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Definisi ini
menunjukkan bahwa setiap satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
membutuhkan kurikulum implementatif yang relevan dan cocok dengan kebutuhan peserta
didik dan seluruh stakeholders serta siap diimplementasikan oleh SMK guna memberi
pengalaman belajar bermakna dan berdampak besar bagi peserta didik.
Kurikulum dikembangkan untuk memberi solusi tantangan internal dan eksternal
satuan pendidikan, sehingga hasil pembelajaran memiliki nilai adaptasi yang tinggi sesuai
dengan perubahan ilmu pengetahuan teknologi serta kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia
Industri. Berdasar hal tersebut penyusunan kurikulum harus dilaksanakan sesuai prosedur
dengan melaksanakan analisis lingkungan strategis satuan pendidikan dan penyelarasan
dengan Dunia Usaha dan atau Dunia Industri.
Kurikulum implementatif dikembangkan dan dilaksanakan oleh SMK diwujudkan
dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang disebut dengan KTSP
SMK. KTSP SMK dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) paling
rendah setara dengan jenjang 2 KKNI untuk setiap Kompetensi Keahlian Program
Pendidikan 3 tahun dan paling rendah setara dengan jenjang 3 KKNI untuk setiap
Kompetensi Keahlian Program Pendidikan 4 tahun, Standar Isi (SI), Standar Proses (SPr),
Standar Penilaian (SPn) setiap satuan pendidikan SMK. Semua SMK diharapkan dapat
menyiapkan kurikulum implementatif KTSP SMK yang digunakan sebagai pedoman atau
landasan program-program pembelajaran di SMK.
Berdasar uraian di atas, SMK … , melalui berbagai strategi dan pendekatan yang
sesuai dengan peraturan dan pedoman teknis, telah berupaya mengembangkan Kurikulum
1
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
SMK … Tahun Pelajaran 2019/2020 untuk Bidang Keahlian … , Program Keahlian … ,
Kompetensi Keahlian … melalui pembentukan tim pengembang yang mengkordinasikan
kegiatan sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

B. Tujuan KTSP SMK


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK bertujuan menyediakan
program pembelajaran untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan
mulia, produktif, kreatif, inovatif, dan efektif dalam menyelesaikan permasalahan
kehidupan serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia. KTSP SMK diharapkan membangun dampak pendidikan
berupa kompetensi untuk dapat melakukan seperangkat tindakan cerdas, penuh
tanggungjawab sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Luaran hasil pendidikan pada SMK
dinilai oleh sekolah dan masyarakat pemangku kepentingan, sehingga KTSP SMK
ditetapkan bersama dengan pemangku kepentingan dan kalangan profesi, ditetapkan oleh
Kepala SMK, dan disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.

C. Karakteristik KTSP SMK


KTSP SMK dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa
ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;
2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti mata pelajaran yang dirinci
lebih lanjut dalam kompetensi dasar;
6. Kompetensi intimenjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar,
dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

2
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
D. Ruang Lingkup Penyusunan KTSP
Penyusunan KTSP SMK ... mencakup pengembangan program pembelajaran
program pendidikan 3 (tiga) tahun sesuai spektrum pendidikan menengah kejuruan,
dengan memperhatikan jenjang Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (KKNI) minimal
kualifikasi 2 (kompetensi keahlian 3 tahun) dengan Deskripsi Jenjang Kualifikasi 2 KKNI
sebagai berikut:
1. Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan alat, dan
informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukkan kinerja
dengan mutu yang terukur, di bawah pengawasan langsung atasannya;
2. Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual bidang kerja yang
spesifik, sehingga mampu memilih pemecahan yang tersedia terhadap masalah yang
lazim timbul;
3. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab
membimbing orang lain.

E. Prinsip Pengembangan dan Pengelolaan KTSP SMK


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dikembangkan sesuai kebutuhan peserta
didik dan kapasitas sekolah sebagai bentuk akuntabilitas SMK dalam memberi layanan
pendidikan kejuruan kepada masyarakat dan pemerintah. KTSP SMK dibawah koordinasi
Dinas Pendidikan Provinsi dikembangkan oleh SMK secara cermat memperhatikan: visi-
misi-tujuan sekolah, Profil Lulusan, SKL, SI, SPr, SPn, KKNIdan ketersediaan sarana
prasarana pendidikan di SMK. KTSP SMK dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip
berikut.
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik
secara utuh. KTSP SMK disusun agar semua mata pelajaran dapat menunjang
peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Pengembangan Kompetensi secara Komprehensif
Kompetensi peserta didik dikembangkan secara seimbang. Keseimbangan antara
pengembangan sikap spiritual, sosial, kerja, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama
dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik. Sekolah merupakan bagian dari
masyarakat dan dunia kerja yang memberikan pengalaman belajar terencana, dimana
peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan dunia
kerja, serta memanfaatkan masyarakat dan dunia kerja sebagai sumber belajar.
Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan di masyarakat. Memberi waktu yang cukup leluasa
untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi
3
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti mata pelajaran yang dirinci lebih lanjut
menjadikompetensi dasar. Kompetensi inti mata pelajaran menjadi unsur
pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi
dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti.
3. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis, berkolaborasi dan kreatif dengan mempertimbangkan
nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung-jawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat
global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan
sesuai dengan bakatdan minatnya, serta peduli terhadap lingkungan. Kurikulum
harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-
kemampuan ini dalam proses pembelajaran.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan
dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, KTSP SMK disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual,
emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
5. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan kejuruan yang sesuai
dengan potensi, karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena
itu, KTSP SMK perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
6. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat
dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat
dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
7. Tuntutan Dunia Kerja
Tuntutan dunia kerja merupakan variabel pokok pengembangan pendidikan kejuruan.
Pengembangan KTSP SMK berbasis tuntutan kompetensi dunia kerja. Kegiatan
pembelajaran di SMK harus dapat mendukung tumbuh-kembangnya:(1) keterampilan
kebekerjaan(employability skills)yakni kemampuan individu untuk menyesuaikan diri
4
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
dengan iklim kerja di dunia kerja; (2) keterampilan teknis (technical skills) adalah
kemampuan melakukan pekerjaan sesuai dengan mekanisme, prosedur, cara, serta
penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai bidang kerjanya; (3)
bertindak produktif, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam melaksanakan tugas
dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
menyelesaikan masalah kompleks sesuai dengan bidang kerja; (4) menampilkan
kinerja mandiri dengan pengawasan tidak langsung atasan dan atau secara mandiri
berdasarkan kuantitas dan kualitas terukur sesuai standar kompetensi kerja, serta
bertanggung jawab atas hasil kerja orang lain; (5) berjiwa wirausahaan dan
mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, KTSP SMK perlu memuat kecakapan
hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja.
8. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan
IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Pendekatan sains
dan rekayasa penting dijadikan model pendekatan pembelajaran kejuruan di SMK.
Oleh karena itu, KTSP SMK harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
9. Dinamika Perkembangan Global
KTSP SMK dikembangkan untuk menciptakan kemandirian, baik pada individu
maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan
mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan
suku dan bangsa lain.
10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta
didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena
itu, KTSP SMK K-13harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan
serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat


KTSP SMK K-13dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan
5
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Jender
KTSP SMK K-13diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang
berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
KTSP SMK K-13 dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan
pendidikan.

F. Landasan Pengembangan KTSP


1. Landasan Filosofi
Landasan filosofis penting kedudukannya dalam pengembangan kurikulum.
Landasan filosofis memberi arah ideal dan pemikiran yang mendasar tentang isi suatu
kurikulum, konsep pembelajaran yang tepat, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar,
hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan kerja serta lingkungan alam di
sekitarnya. KTSP SMK dikembangkan dengan landasan filosofis sebagai berikut:
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan KTSP SMK dikembangkan
berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini dan untuk membangun dasar-dasar kehidupan bangsa yang
lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan
selalu menjadi tujuan dasar KTSP SMK . Hal ini mengandung makna bahwa KTSP
SMK adalah rancangan program pembelajaran PMK untuk mempersiapkan
kehidupan generasi muda sebagai human capital bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tenaga kerja menengah yang handal
merupakan tugas utama SMK. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa
depan peserta didik, KTSP SMK mengembangkan pengalaman belajar yang
memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai berbagai
kompetensi. Kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan pada SMK diprogramkan
untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja (labour market), hal ini sejalan
dengan pandangan filsafat esensialisme. Di sisi lain dalam pandangan filosofi
pragmatisme PMK diselenggarakan untuk maksud memenuhi seluruh kebutuhan
individu peserta didik dalam mempersiapkan diri menjalani dan memecahkan
permasalahan-permasalahan kehidupan sehari-hari di masyarakat dan keluarga.
2. KTSP SMK disusun untuk membangun budaya tekno-sain-sosio-kultural yaitu suatu
budaya masyarakat yang secara sosial baik di sekolah, dunia kerja, keluarga, maupun
6
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
di masyarakat secara sinergi tumbuh budaya pemecahan masalah secara terencana,
terprogram, produktif, terdesain dan dijelaskan atau diberi eksplanasi melalui proses
inkuiri dan diskoveri. Budaya teknologi melakukan rekayasa pemecahan masalah
kehidupan dan masalah pekerjaan melalui pengembangan disain dan temuan-temuan
baru. KTSP SMK mengembangkan kemampuan peserta didik sebagai pewaris
budaya bangsa dan peduli terhadap permasalahan dunia kerja, masyarakat dan bangsa
masa kini dan masa depan.
3. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Peserta didik SMK belajar
membangun pengalaman diri dalam memecahkan permasalahan-permasalahan secara
kreatif. Untukitu peserta didik SMK perlu memiliki pengalaman belajar berpikir
kreatif, bekerja kreatif sendiri-sendiri maupun dengan orang lain, dan menerapkan
inovasi-inovasi dalam setiap pemecahan masalah kerja dan kehidupan. Menurut
pandangan filosofi ini, proses pendidikan kejuruan adalah suatu proses pemberian
dan fasilitasipengalaman dan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan
proses mind on, hands on, dan heart on secara seimbang melalui penguatan
kemampuan milihat, mendengar, membaca, bertindak secara matang dan cermat.
KTSP SMK mengunggulkan budaya tekno-sain-sosio-kultural dalam memecahkan
masalah-masalah kerja dan sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
4. Pendidikan menengah kejuruan membutuhkan penumbuhan atitude pokok (core
attitudes) yaitu disiplin diri (self-discipline), keterbukaan terhadap pengalaman diri
dan orang lain (openness to experience), kemampuan pengambilan resiko (risk-
taking), toleran terhadap dualisme (tolerance for ambiguity), dan kepercayaan
kelompok (group trust).
5. Pendidikan menengah kejuruan mengembangkan kecerdasan emosional-spiritual,
sosial-ekologis, intelektual, kinestetis, ekonomika, teknologi, seni-budaya, dan
kecerdasan belajar sebagai pusat pengembangan kecerdasan (Sudira, 2015). Filosofi
ini menentukan bahwa isi KTSP SMK mencakup kecerdasan ganda dan bersifat
kontekstual. Filosofi ini mensyaratkan KTSP SMK memberi pengalaman belajar
yang utuh dan menyeluruh dalam mengembangkan kecerdasan peserta didik.
6. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik
dari masa lalu dengan berbagai kemampuan belajar yang cerdas dalam
menumbuhkan kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa
yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).
Merujuk enam filosofi tersebut, maka KTSP SMK ... dikembangkan dengan maksud untuk
mengembangkan seluruh potensi kecerdasan peserta didik agar kompeten dalam
memecahkan masalah-masalahkerja, masalah-masalahsosial di masyarakat secara kreatif,
7
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
memiliki kemampuan berpikir kreatif, bekerja kreatif dengan orang lain dan mampu
menerapkan inovasi serta dilandasi disiplin diri yang tinggi, keterbukaan terhadap
pengalaman diri dan orang lain (openness to experience), kemampuan pengambilan resiko
(risk-taking), dan toleran terhadap dualisme untuk membangun kehidupan masyarakat
demokratis yang lebih baik.

2. Landasan Teoritis
Dua tokoh pendidikan kejuruan berbeda aliran sangat kuat mewarnai teori-teori
pendidikan kejuruan dunia. Tokoh tersebut adalah Charles Prosser dan John Dewey. Teori
Prosser menyatakan bahwa Pendidikan Kejuruan membutuhkan lingkungan pembelajaran
menyerupai dunia kerja dan peralatan yang memadai sesuai kebutuhan pelaksanaan
pekerjaan di dunia kerja. Agar efektif Pendidikan Kejuruan harus melatih dan membentuk
kebiasaan kerja sebagai suatu kebutuhan yang harus dimiliki bagi setiap individu yang mau
bekerja. Penguatan kemampuan dan skill kerja dapat ditingkatkan melalui pengulangan
cara berpikir dan cara bekerja yang efisien. Pendidikan Kejuruan harus melakukan seleksi
bakat dan minat. Guru Pendidikan Kejuruan akan berhasil jika telah memiliki pengalaman
sukses dalam menerapkan skill dan pengetahuan sesuai bidang yang diajarkan.
Kemampuan produktif sebagai standar performance dikembangkan berdasarkankebutuhan
industri sesuai actual jobs. Pendidikan Kejuruan membutuhkan biaya pendidikan dan
pelatihan yang harus terpenuhi dan jika tidak sebaiknya tidak diselenggarakan.
Pendidikan Kejuruan dalam pandangan teori John Dewey menegaskan bahwa
Pendidikan Kejuruan menyiapkan peserta didik memiliki kemampuann memecahkan
permasalahan sesuai perubahan-perubahan dalam cara-cara berlogika dan membangun
rasional melalui proses pemikiran yang semakin terbuka dalam menemukan berbagai
kemungkinan solusi dari berbagai pengalaman. Dampak pokok dari TVET yang
diharapkan oleh Dewey adalah masyarakat berpengetahuan yang mampu beradaptasi dan
menemukan kevokasionalan dirinya sendiri dalam berpartisipasi di masyarakat, memiliki
wawasan belajar dan bertindak dan melakukan berbagai perubahan sebagai proses belajar
sepanjang hayat. Belajar berlangsung selama jiwa masih dikandung badan. Dewey juga
mengusulkan agar Pendidikan Kejuruan dapat mengatasi permasalahan diskriminasi
pekerjaan, diskriminasi kaum perempuan, dan minoritas. Dewey memberi advokasi
modernisasikurikulum Pendidikan Kejuruan menjadi "scientific-technical". Studi ini
mengkaitkan cara-cara bekerja yang didukung pengetahuan yang jelas dan memadai.
Dewey berargumen bahwa sekolah tradisional yang tumpul dan mekanistis harus
dikembangkan menjadi pendidikan yang demokratis dimanapeserta didik mengeksplorasi
kapasitas dirinya sendiri untuk berpartisipasi dalam segala aspek kehidupan masyarakat.
8
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
Dewey memberi wawasan bahwa sekolah harus mampu melakukan proses transmisi dan
transformasi budaya dengan peningkatan dan kesetaraan posisi dalam ras, etnik, posisi
sosial ekonomi di masyarakat.Setiap individu memiliki pandangan positif terhadap satu
sama lain. Pendidikan Kejuruan tidak hanya fokus pada bagaimana memasuki lapangan
pekerjaan, tetapi juga fokus pada peluang-peluang pengembangan karir, adaptif terhadap
perubahan lapangan kerja dan berbasis pengetahuan atau ide-ide kreatif.
Kurikulum Pendidikan Kejuruan menurut Dewey memuat kemampuan akademik
yang luas dan kompetensi generik, skill teknis, skillinterpersonal, dan karakter kerja.
Kurikulum Pendidikan Kejuruan mengintegrasikanpendidikan akademik, karir, dan teknik.
Ada artikulasi di antara pendidikan dasar, menengah, pendidikan tinggi, dandekat dengan
dunia kerja. Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampu membangun komunitas
masyarakatsecara bersama-sama menjadi anggota masyarakat yang aktifmengembangkan
budaya. Menurut Dewey hanya pengalaman yang benar dan nyatayang dapat membuat
peserta didik dapat menghubungkanpengetahuan yang dipelajari. Teori pendidikan
demokratis Dewey cocok dengan tuntutan Pendidikan Kejuruan Abad XXI.
Selain dua teori induk Pendidikan Kejuruan yaitu Teori Efisiensi Sosial dari Charles
Prosser dan Pendidikan Vokasional Demokratis dari John Dewey, adaTeori Tri Budaya
sebagai pemikiran awal yang dapat digunakan untuk pengembangan kompetensi
kevokasionalan. Teori Tri Budaya menyatakan Pendidikan Kejuruan akan berhasil jika
mampu mengembangkan budaya berkarya, budaya belajar, dan budaya melayani secara
simultan. Pendidikan Kejuruan dalam melakukan proses pendidikan dan pelatihan harus
membangun budaya berkarya, belajar, dan menerapkan hasil-hasil karya inovatif sebagai
bentuk-bentuk layanan kemanusiaan. Karya sebagai hasil inovasi belajar harus digunakan
untuk kesejahteraan bersama melayani orang lain.
Pendekatan pembelajaran yang diterapkan di SMK ... adalah pembelajaran berbasis
kompetensi. Pembelajaran yang membangun performa peserta didik “individual ability to
perform” mencakup penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara terpadu.
Pendekatan pembelajaran ini harus menganut pembelajaran tuntas (mastery learning) untuk
dapat menguasai sikap (attitude), pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skills) agar
dapat bekerja sesuai profesinya. Agar peserta didik dapat belajar secara tuntas,
dikembangkan prinsip pembelajaran sebagai berikut.
1) Learning by doing (belajar melalui aktivitas/kegiatan nyata, otentik, kontekstual
yang memberikan pengalaman belajar bermakna), dikembangkan menjadi
pembelajaran berbasis produksi, pembelajaran berbasis pemecahan masalah,
pembelajaran berbasis kerja, pembelajaran berbasis inkuiri, pembelajaran berbasis
diskoveri;

9
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
2) Individualized learning yakni pembelajaran dengan memperhatikan keunikan setiap
individu dan dilaksanakandengan sistem modular.
3) Team work learning adalah pembelajaran yang mengembangkan kemampuan bekerja
secara tim dengan penguatan kompetensi diri bertanggung-jawab dengan tugas-tugas
dan memahami posisi dan fungsinya dalam tim. Pembelajaran kejuruan tidak cukup
belajar menguasai kompetensi secara individu tetapi perlu belajar dalam kelompok.
Pendidikan Kejuruan sebagai pendidikan untuk dunia kerja sangat penting fungsi dan
posisinya dalam memenuhi tujuan kebijakan ketenagakerjaan. Kebijakan ketenagakerjaan
suatu negara diharapkan mencakup lima hal pokokyaitu: (1) memberi peluang kerja untuk
semua angkatan kerja yang membutuhkan; (2) pekerjaan tersedia seimbang dan merata di
setiap daerah dan wilayah; (3) memberi penghasilan yang mencukupi sesuai dengan
kelayakan hidup dalam bermasyarakat; (4) pendidikan dan pelatihan mampu secara penuh
mengembangkan semua potensi dan masa depan setiap individu; (5) matching man and
jobs dengan kerugian-kerugian minimum, pendapatan tinggi dan produktif. Kebijakan
ketenagakerjaan tidak boleh memihak hanya pada sekelompok atau sebagian dari
masyarakatnya. Jumlah dan jenis-jenis lapangan pekerjaan tersedia, tersebar merata,
seimbang, dan layak untuk kehidupan seluruh masyarakat. Pendidikan kejuruan menjadi
tidak efisien jika lapangan pekerjaan tidak tersedia merata dan seimbang bagi lulusannya.
KTSP SMK ... dikembangkan atas teori Efisiensi Sosial dan Pendidikan
Demokratis, “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori
kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum), pembelajaran berbasis
kerja, pembelajaran berbasis produksi, danpembelajaran berbasis pemecahan masalah.
Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai standar
minimal warga negara yang dirinci menjadi standar kompetensi lulusan, standar isi, standar
proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis
kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta
didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan, dan bertindak.
KTSP SMK ... menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk
proses belajar mengajar yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran teori di kelas,
pembelajaran pembuktian teori di laboratorium, pembelajaran skill di
bengkel/studio/workshop/kebun dsb, pembelajaran ketrampilan kerja di tempat kerja (DU-
DI, Teaching factory, Business centre); dan (2) pengalaman belajar langsung di dunia kerja
untuk membangun kebiasan kerja. Demikian juga dengan pembelajaran langsung di
masyarakat sesuai dengan latar belakang, karakteristik, kompetensi keahlian dan
kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik
10
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi
hasil kurikulum.

3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
4) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
5) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Peraturan Pemerintah Nomor
13 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
6) Peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 74 Tahum 2008 tentang Guru
7) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 16 tahun
2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru
8) Permendikbud Nomor 80 tahun 2013 tentang Pendidikan Universal
9) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 60 tahun
2014 tentang Kurikulum SMK
10) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 tahun
2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan dasar dan
Menengah
11) Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 06/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan
Menengah Kejuruan;
12) Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum Pendidikan
Dasar dan Menengah.
13) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 tahun
2014 tentang Ekstra Kurikuler
14) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 tahun
2014 tentang Kepramukaan
15) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 tahun
2014 tentang Peminatan
16) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 Tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar Menengah
11
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
17) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 Tentang
Bimbingan dan Konsellng pada Pendidikan Dasar dan Menengah
18) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2016 Tentang Komite Sekolah
19) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun
2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Sekolah
20) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 082 Tahun
2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan
Satuan Pendidikan
21) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia No 23 tahun 2015
Tentang penumbuhan budi pekerti
22) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 28 Tahun 2016 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
23) Pergub Jabar No. 69 Tahun 2013 tentang mulok bahasa sunda
24) Surat Kepala Dinas Pendidikan Provin Jawa Barat Nomor: 422/9965 Set-Disdik
Tanggal 16 Mei 2019 Tentang Pedoman penyusunan kalender akademik tahun
pelajaran 2019/2020

G. Tata Kelola KTSP SMK


Penyempurnaan tata kelola KTSP SMK diarahkan pada peningkatan hal-hal
sebagai berikut.
1. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat
kolaboratif;
2. Penguatan manajemen sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala
sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader);
3. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran;
4. Penguatan kerjasama dengan dunia kerja melalui sharing sumberdaya;
5. Pengelolaan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki
pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang
sama;
6. Pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam,
sumber/media lainnya);
7. Pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan
dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);

12
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
8. Pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat
dengan model pembelajaran pendekatan sains);
9. Belajar kelompok berbasis tim;
10. Pembelajaran berbasis alat nyata dan multimedia;
11. Pembelajaran memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap
peserta didik, dan
12. Pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidiscipline).

H. Tim Pengembang KTSP SMK


KTSP SMK dikembangkan secara tim di bawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan provinsi. Tim pengembang KTSP SMK terdiri atas: ketua kompetensi keahlian,
kelompok guru kompetensi keahlian, wakil kepala sekolah/madrasah bidang kurikulum,
wakil kepala sekolah/madrasah bidang humas, dan kepala sekolah/madrasah sebagai ketua
merangkap anggota. Dalam kegiatan pengembangan KTSP SMK, tim pengembang
melibatkan komite sekolah/madrasah, pengawas SMK, nara sumber ahli pendidikan
teknologi dan kejuruan, ahli materi kompetensi keahlian, praktisi dunia kerja terkait,dan
pihak lain yang terkait. Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi.
Pada Pengembangan Kurikulum SMK ... Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa,
Program Keahlian Teknik … Kompetensi Keahlian … Tahun pelajaran 2019-2020,
disusun oleh tim sebagaimana SK Terlampir. Untuk meningkatkan kesesuaian dengan
perkembangan iptek dan kondisi perkembangan di dunia usaha/industri dilaksanakan
penyelarasan (Validasi –Sinkronisasi) dengan melibatkan unsur DU/DI berikut:

No Nama Industri Bidang Usaha Alamat

13
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
I. Tahapan Penyusunan KTSP SMK
Tahapan penyusunan KTSP SMK digambarkan seperti gambar dibawah ini.

Penyelarasan
(Validasi –
Sinkronisasi)
dengan DU/DI

Tahapan pengembangan KTSP SMK berdasarkan flowchart di atas dapat dijelaskan


sebagai berikut.
1. Analisis SWOT potensi SMK dan wilayah tempat sekolah didirikan dilakukan untuk
menemukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan SMK terkait potensi
sekolahnya dan potensi wilayah. SMK membuat analisis sehingga menemukan strategi
bagaimana: (1) menggunakan kekuatan (S) yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang
(O) yang ada di lingkungannya; (2) menggunakan kekuatan (S) yang dimiliki untuk
menghindari ancaman (T); (3) menghilangkan kelemahan (W) dengan memanfaatkan
peluang (O); (4) meminimalkan kelemahan (W) dengan menghindari ancaman (T).
2. Need Assessment dilakukan sebagai studi analisis kebutuhan kompetensi kerja tenaga
kerja tingkat menengah yang dibutuhkan di suatu daerah dengan mempertimbangkan
Standar Kompetensi Kerja yang berlaku baik tingkat nasional, regional dan
internasional. Studi ini diperkuat dengan studi pelacakan (tracer study) lulusan yang
sudah bekerja dan analisis kebutuhan daerah.
3. Memperhatikan hasil-hasil analsis SWOT, need analysis, tracer study lulusan, dan
analisis kebutuhan wilayah maka dapat selanjutkan dirumuskan profil lulusan. Profil
lulusan menggambarkan peran dan fungsi yang diharapkan dapat dijalankan oleh

14
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
lulusan nantinya setelah memasuki dunia kerja dan berpartisipasi dalam pembangunan
di masyarakat selanjutnya disusun deskripsi kompetensi dasar seseuai profil lulusan;
4. Tim pengembang KTSP SMK pada masing-masing Kompetensi Keahlian, harus
mencermati Struktur Kurikulum sesuai Keputusan Dirjen Dikdasmen, deskripsi KI/KD
setiap mata pelajaran C2 dan C3. Selanjutnya deskripsi KD padan mata pelajaran C2
dan C3 diselaraskan dengan KD profil lulusan.
5. Kompetensi Dasar pada setiap mata pelajaran divalidasi dan di sinkronisasi dengan
industri pasangan
6. Silabus masing-masing Mata Pelajaran dikembangkan sesuai Standar Proses. Masing-
masing KD dideskripsikan indikator-indikatornya, cakupan materi, sumber belajar,
waktu yang diperkirakan dibutuhkan.
7. Pengembangan RPP Mata Pelajaran mengacu pada Silabus Mata Pelajaran. RPP
dikembangkan untuk setiap pasang KD.
8. RPP dirancang dan dilaksanakan dalam Pembelajaran Teori, Pembelajaran Praktik,
dan atau PKL sesuai karakteristik KD pada masing-masing Mata Pelajaran. PKL
dilaksnakan secara blok waktu diupayakan sepenuhnya untuk pengembangan
kompetensi pada silabus sesuai kebutuhan pengembangan SKL.

J. Alur penyusunan KTSP SMK


Alur penyusunan digambarkan seperti gambar berikut ini.

Penyiapan dan Review dan


Pembentukan
Penyusunan Draf Validasi KTSP Revisi (4)
Tim Penyusun
KTSP SMK/MAK SMK/MAKK-
(1)
K-13(2) 13 (3)

Naskah KTSP
Penetapan dan Pengesahan KTSP
SMK/MAK K-13(5)
SMK/MAK K-13(6)

Ditetapkan oleh Kepala Sekolah


Disyahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi

K. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP)


Sistem penjaminan mutu pendidikan merupakan kesatuan unsur yang terdiri atas
organisasi, kebijakan, dan proses terpadu yang mengatur segala kegiatan untuk
meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah yang saling berinteraksi secara
sistematis, terencana dan berkelanjutan. SPMP meliputi Sistem Penjaminan Mutu Internal
(SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). Sistem Penjaminan Mutu Internal
15
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
Pendidikan Dasar dan Menengah, adalah suatu kesatuan unsur yang terdiri atas kebijakan
dan proses yang terkait untuk melakukan penjaminan mutu pendidikan yang dilaksanakan
oleh setiap satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan menengah untuk menjamin
terwujudnya pendidikan bermutu yang memenuhi atau melampaui Standar Nasional
Pendidikan. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal adalah suatu kesatuan unsur yang terdiri
atas organisasi, kebijakan, dan proses yang terkait untuk melakukan fasilitasi dan penilaian
melalui akreditasi untuk menentukan kelayakan dan tingkat pencapaian mutu satuan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Sistem Penjaminan Mutu Internal merupakan suatu siklus yang kontinu yang
dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan dalam menjamin peningkatan mutu pendidikan
berkelanjutan serta terbangunnya budaya mutu pendidikan di sekolah. Dalam menjalankan
penjaminan mutu pendidikan di setiap satuan pendidikan merupakan upaya terpadu dan
sistematis antara seluruh pemangku kepentingan di sekolah yang meliputi Kepala Sekolah,
Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan komite sekolah.
Sistem penjaminan mutu pendidikan di sekolah dibagi menjadi lima tahapan yaitu:
1. Pemetaan mutu; penyusunan rencana peningkatan mutu
2. Implementasi rencana peningkatan mutu
3. Evaluasi/audit internal
4. Penetapan standar mutu pendidikan
Tugas Sekolah dalam kaitannya implementasi SPMI ini adalah:
1. Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengembangkan SPMI
2. Menyusun dokumen SPMI
3. Membuat perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana Kerja
Sekolah
4. Melaksanakan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan satuan pendidikan maupun
proses pembelajaran
5. Menetapkan standar baru dan menyusun strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi
6. Membentuk unit penjaminan mutu pada satuan
Hasil dari Sistem Penjaminan Mutu Internal adalah terjadinya peningkatan mutu
pendidikan pada level sekolah dari waktu ke waktu untuk setiap standar dari 8 SNP yang
telah ditetapkan. Keberhasilan SPMI di setiap satuan pendidikan ditunjukkan oleh
peningkatan skor dari setiap standar setiap kali dilakukan penilaian.

L. Out Line Penulisan KTSP SMK


Penulisan KTSP SMK ... disusun dengan Out Line sebagai berikut:
Sampul Muka
16
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
Lembar Penetapan

Kata Pengantar

Daftar Istilah ( Glosarium)

Daftar Isi

BAB I.Pendahuluan

A. Rasional
B. Tujuan KTSP SMK
C. Karakteristik KTSP SMK
D. Ruang Lingkup Penyusunan KTSP SMK
E. Prinsip pengembangan dan pengelolaan KTSP-SMK
F. Landasan Pengembangan KTSP
G. Tim Pengembangan KTSP SMK
H. Penyusunan KTSP SMK
I. Alur penyusunan KTSP-SMK
J. Sistem penjaminan Mutu Internal
K. Outline penulisan KTSP SMK
BAB II.Analisis Konteks Lingkungan Strategis dan Need Assesment

A. Analisis Lingkungan Strategis


B. Need Assesment
BAB III. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan

A. Tujuan Pendidikan
B. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
C. Visi Misi dan Tujuan SMK ...
D. Tujuan Kompetensi Keahlian Teknik Alat Berat
BAB IV. Kurikulum SMK ... Tahun Pelajaran 2019/2020 Bidang Keahlian Teknologi
dan Rekayasa, Program Keahlian Teknik Otomotif, Kompetensi Keahlian Teknik
Alat Berat

A. Profil Lulusan
B. SKL Komptensi Keahliann
C. Kompetensi Inti
D. Struktur dan Muatan KTSP
E. Muatan Lokal
F. Pengembangan Diri
G. Bimbingan dan Konseling
H. Rencana Pembelajaran
17
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
I. Penumbuhan Budi Pekerti
J. Pendidikan Kecakapan Hidup
K. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan global
L. Karakteristik Pembelajaran
M.Desain Pembelajaran
N. Pengembangan Silabus
O. Pelaksanaan Pembelajaran
P. Pengawasan Proses Pembelajaran
Q. Pelaksanaan dan pelaporan penilaian
R. Pelaksanaan dan pelaporan oleh satuan pendidikan
S. Pelaksanaan dan pelaporan penilaian oleh pemerintah
T. Ujian Mutu tingkat Kompetensi
U. Kenaikan Kelas
V. Kelulusan
W. Ketuntasan Belajar
BAB V. Kalender Pendidikan
A. Alokasi Waktu
B. Kalender Pendidikan
BAB VI Penutup
Lampiran

18
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
BAB II
ANALISIS KONTEKS

A. Analisis Lingkungan Strategis


Analisis lingkungan strategis dilakukan melalui kajian internal yang meliputi
Strength (Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan), serta kajian eksternal yang terdiri dari
Opportunity (Peluang) dan Threath (Ancaman).
1. Strength (Kekuatan) merupakan setiap faktor/kondisi positif yang berasal dari dalam
organisasi yang memungkinkan organisasi tersebut dapat terus tumbuh, berkembang,
atau mencapai kondisi yang lebih baik. Kekuatan yang mendukung pemasaran
produk (jasa pendidikan)
2. Weakness (Kelemahan) meruapakan setiap faktor/kondisi negatif yang berasal dari
dalam organisasi yang memungkinkan organisasi tersebut mengalami kehancuran,
kekalahan, degradasi atau penurunan keadaan.
3. Opportunity (Peluang) merupakan setiap faktor/kondisi positif yang berasal dari luar
organisasi yang memungkinkan organisasi tersebut mengalami kemajuan,
perkembangan, atau pencapaian kondisi yang lebih baik, sehingga bisa digunakan
untuk meningkatkan pemasaran produk / jasa pendidikan, serta meningkatkan
kualitas pendidikan di sekolah.
4. Threath (Ancaman) merupakan setiap faktor/kondisi negatif yang berasal dari luar
organisasi yang dapat mengakibatkan organisasi tersebut mengalami kehancuran,
kemunduran, atau jatuh ke kondisi yang lebih buruk. Ancaman atau tantangan dari
pihak luar yang mempengaruhi kondisi dan pengembangan sekolah serta menjadi
faktor tuntutan sehingga SMK ... melakukan tindakan / perubahan / peningkatan
kualitas
Langkah-langkah Penerapan analisis SWOT dilaksanakan sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi STRENGTHS (Kekuatan), WEAKNESSES (Kelemahan),
OPPORTUNITIES (Peluang) dan THREATS (Ancaman) dari aspek-aspek yang akan
dinilai dalam organisasi sekolah, dengan sekup analisis, menyeluruh atau parsial.
Dalam melaksanakan analisis ini dilakukan analisis secara menyeluruh sesuai dengan
delapan standar nasional pendidikan.
2. Menyusun instrumen untuk melakukan assessment / pembobotan, yaitu menganalisis
secara kuwantitatif kekuatan dan kelemahan serta Peluang dan Ancaman dengan
menghitung bobot (skala 1 s.d 10) berdasar ada kepentinghan / urgensi, mendesaknya
serta pengaruhnya. Dari pembobotan ini muncul STRENGTHS (Kekuatan),
WEAKNESSES (Kelemahan), OPPORTUNITIES (Peluang) dan THREATS
(Ancaman) potensial.
19
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
3. Kwadran SWOT
Kwadran SWOT dilakukan untuk mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik
(x,y) pada kuadran SWOT. Dengan memperhatikan skor bobot pada langkah ke dua di
atas, titik kwadran dieroleh dengan melakukan pengurangan antara jumlah total faktor
S dengan W (titik x) dan faktor O dengan T (titik y). Jika ditarik garis panah dari titik O
ke (X,Y) diperoleh sebuah posisi yang memiliki makna :
a. Kuadran I (positif, positif):
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi
strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan
mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi,
memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
b. Kuadran II (positif, negatif):
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan
yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi,
artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan
berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus
berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi
disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
c. Kuadran III (negatif, positif):
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi
disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama
dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus
memperbaiki kinerja organisasi.
d. Kuadran IV (negatif, negatif):
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan
besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya
kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi
disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal
agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya
membenahi diri.
4. Tarik kesimpulan dan susun strategi, kebijakan, program dan kegiatan berdasarkan
hasil analisis.

20
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
B. Identifikasi Lingkungan Internal

Strengths Weaknesses
Kode Kode
(Kekuatan) (Kelemahan)
Kurikulum belum dikembangkan
Kurikulum sesuai dengan
S.1 W.1 melalui program penyelarasan
Keputusan Dirjen
bersama industri
Pembelajaran melibatkan industri
S.2 W.2 di sekolah dan di DU/DI belum
terencana
Kerjasama dengan industri belum
S.3 W.3
optimal
S.4 2 sif
Rendahmya kompetensi,
kreativitas, inovasi dan daya
S.5 W.4
adaptasi guru dengan perubahan
teknologi
S.6 W.5 Kurangnya tenaga guru kejuruan
Kemampuan managerial guru
S.7 W.6 kejuruan dalam mengelola
kompetensi keahlian masih kurang
Kemampuan kompetensi akademik
S.8 W.7
guru kejuruan masih belum optimal
Belum terpenuhinya sarana
W.8 praktikum siswa untuk pencapaian
kompetensi kejuruan
Belum mengembangkan Teachig
W.9
Factory
Masih adanya siswa yang belum
W.10
disiplin dalam belajar
… W.11 Masih terjadinya tawuran
Prestasi siswa bidang kejuruan
W.12
belum ada
W.13 Belum mengembangkan
pembelajaran kewirausahaan
W.14 Pemanfaatan IT dalam
pembelajaran masih belum optimal
W.15 Penilaian kejuruan belum sesuai
prosedur
W.16 Belum memiliki TUK
W.17 Belum mengembangkan BKK dan
penelusuran tamatan
W.18 Penyerapan siswa bekerja di
industri /melanjutkan masih rendah

C. Identifikasi Lingkungan Eksternal

Kode Opportunities (Peluang) Kode Threats (Ancaman)


Lokasi sekolah mudah Pengaruh informasi negatif
O1 T1
terjangkau berbasis IT
Kompetensi keahlian masih Perkembangan Revolusi
O2 T2
diminati Industri 4.0
Diberikan bantah dalam Pesaingan / sulitnya mendapat
O3 pengembangan SPMI di T3 pekerjaan pasca lulus
Sekolah pendidikan SMK
O4 Diberikan bantah SMK T4 Lulusan sangat banyak/jenuh
21
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
Kode Opportunities (Peluang) Kode Threats (Ancaman)
rujukan
Kerjasama dengan PT …. Jumlah SMK disekitar banyak
O5 untuk pengembangan kelas T5 menjadi pesaing dalam
industri mendapatkan siswa baru
Kurang peminat pada
O6 T6
pelaksanaan PPDB
O7 T7
O8 T8
… …

D. Analisis Lingkungan Potensial


Untuk mendapatkan analisis lingkungan strategis potensial, dilakukan pembobotan
terhadap aspek internal dan eksternal sebagaimana tabel berikut ini:

OPPORTUNITIES (Peluang) Skor


Jumlah
No / Skor
Uraian Urgensi Mendesak Pengaruh
Kode
Lokasi sekolah mudah
O1 10 9 10 29
terjangkau
Kompetensi keahlian masih
O2 9 9 9 27
diminati
Diberikan bantah dalam
O3 pengembangan SPMI di 7 8 8 23
Sekolah
O4 Diberikan bantah SMK rujukan 7 8 8 23
Kerjasama dengan PT …. untuk
O5 10 9 9 28
pengembangan kelas industri
Jumlah
SCOR PELUANG (O) (130/150 )*100 = 86,67

THREATS (Ancaman) Skor Jumlah Skor


P
e
n
g
Kode Uraian Urgensi Mendesak
a
r
u
h
T1

22
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
Jumlah
SCOR ANCAMAN (T) 83,78
Peluang - Ancaman 86,67-83,78 = 2,89

STRENGTHS (Kekuatan) Skor ( 1 s.d 10)


Jumlah
No / Skor
Uraian Urgensi Mendesak Pengaruh
Kode
S.1

Jumlah
SCOR KEKUATAN (S)

WEAKNESSES (Kelemahan) Skor


Jumlah
No / Skor
Uraian Urgensi Mendesak Pengaruh
Kode
W.1
W.2

Jumlah
SCOR KELEMAHAN (W)
Kekuatan - Kelemahan - 4,02

E. Kuadran SWOT
Berdasar pada pemberian skor di atas diperoleh jumlah sebagai berikut
Titik x = S - W = 94,44 – 89,44 = 5,00
Titik y= O - T = 96,70 - 86,67 = 10,00
Dengan demikian dapat digambarkan diagram kwadran SWOT sebagai berikut:

23
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
Berdasar analisis di atas, upaya mengkaji peningkatan peran SMK ... pada Tahun
pelajaran 2019/2020 berada pada posisi ………, yaitu berada di Kuadran …………
(…………. , ……………) yang memiliki makna / menandakan bahwa SMK ...
……………………………………………………………………………………………….
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi
prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi,
memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal

F. Matrik Analisis Strategi SWOT


Untuk melakukan kajian terhadap kebijakan yang harus dilakukan SMK … pada
tahapan selanjutnya dari analisis SWOT dilakukan dengan membuat matrik SWOT, untuk
data melakukan peningkatan kinerja melalui . Sesuai dengan hasil analisis kwadran SWOT,
matrik SWOT yang digunakan untuk saat ini kondisi program keahlian berada pada
kuadran …... (…,…) dengan urutan kekuatan dan tantangan sebagai berikut

Strengths (Kekuatan)

Peringkat Kode Uraian scor


1
2

Opportunities (Peluang)

24
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
Peringkat Kode Uraian scor
1 O1 Lokasi sekolah mudah terjangkau 29
2
….

G. Kebijakan Strategis
Pengambilan kebijakan pengembangan SMK ... dilakukan melalui kajian matrik
analisis SWOT berikut:
MATRIK ANALISIS STRATEGI SWOT

Opportunities (Peluang)

Lingkungan Ekternal 1. Lokasi sekolah mudah terjangkau

Lingkungan Internal

Strengths (Kekuatan) KEBIJAKAN STRATEGIS

1. Memiliki Guru Kejuruan sesuai kebutuhan Berdasar kajian kebijakan yang dijadikan strategi
2. pengembangan SMK ... adalah Sebagai Berikut:

1. Memanfaatkan guru kejuruan untuk


promosi dalam peningkatan minat
calon peserta didik
2. Teaching factory
3. Penyusunan bahan ajar/modul untuk
mendukung kegiatan pembelajaran di
industri

H. Need Assessment dan Tracer Study


Need Assessment dilakukan sebagai studi analisis kebutuhan kompetensi kerja tenaga
kerja tingkat menengah yang dibutuhkan di suatu daerah dengan mempertimbangkan
Standar Kompetensi Kerja yang berlaku baik tingkat nasional, regional dan internasional.
Studi ini diperkuat dengan studi pelacakan (tracer study) lulusan yang sudah bekerja dan
analisis kebutuhan daerah. Berdasar pada Need Assessment dan tracer study
…………………………………………
….…………………………………………………………………………………………..
25
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
….…………………………………………………………………………………………..
….…………………………………………………………………………………………..
….…………………………………………………………………………………………..
….…………………………………………………………………………………………..
….…………………………………………………………………………………………..
….…………………………………………………………………………………………..
….…………………………………………………………………………………………..
….…………………………………………………………………………………………..

BAB III
VISI, MISI DAN TUJUAN PENDDIKAN

A. Tujuan Pendidikan
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watakserta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupanbangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusiayang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

26
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
sertabertanggung jawab.

B. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)


1. Mempersiapkan siswa menjadi manusia produktif, kompetitif dan mampu bekerja
mandiri, dan dapat diserap oleh DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah pada
Paket Keahlian yang dimilikinya.
2. Memberikan bekal kepada siswa agar mampu berkarir, ulet dan giat dalam
berkompetisi, mampu beradaptasi di lingkungan kerja dan dapat mengembangkan
sikap profesional sesuai Paket Keahlian yang dimilikinya
3. Membekali siswa dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan wawasan
enterpreneur agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara
mandiri maupun melanjutkan pada jenjang pendidikan lebih tinggi.

C. Visi Misi dan Tujuan SMK ...

VISI
….…………………………………………………………………………………………….
….…………………………………………………………………………………………….
….…………………………………………………………………………………………….
MISI
….…………………………………………………………………………………………….
….…………………………………………………………………………………………….
….…………………………………………………………………………………………….
….…………………………………………………………………………………………….
Tujuan
….…………………………………………………………………………………………….
….…………………………………………………………………………………………….
….…………………………………………………………………………………………….
D. Tujuan Kompetensi Keahlian ….
a. Mempersiapkan siswa menjadi manusia produktif, kompetitif dan mampu bekerja
mandiri, dan dapat diserap oleh DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah pada
Kompetensi Keahlian ……………….
b. Memberikan bekal kepada siswa agar mampu berkarir, ulet dan giat dalam
berkompetisi, mampu beradaptasi di lingkungan kerja dan dapat mengembangkan
sikap profesional pada Kompetensi Keahlian …

27
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
c. Membekali siswa dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan wawasan
enterpreneur pada Kompetensi Keahlian …….. agar mampu mengembangkan diri
dikemudian hari baik secara mandiri maupun melanjutkan pada jenjang pendidikan
lebih tinggi.

BAB IV
KURIKULUM SMK ...
TAHUN PELAJARAN 2019-2020
BIDANG KEAHLIAN ……………………………………………
PROGRAM KEAHLIAN …………………………….
KOMPETENSI KEAHLIAN ………………………………………….

A. Profil Lulusan SMK

28
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
Profil lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan, adalah sebagai berikut:
1. Beriman, bertakwa, dan berbudi-pekerti luhur;
2. Memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan;
3. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki keterampilan
sesuai dengan kebutuhan pembangunan;
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik untuk
bekerja pada pihak lain atau berwirausaha, dan
5. Berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang kompetitif menghadapi
pasar global.

B. Standar Kompetensi Lulusan SMK


Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan dijabarkan ke dalam
tiga dimensi, yaitu dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Lulusan SMK program
pendidikan 3 tahun adalah sebagai berikut:
1. Dimensi Sikap
Berperilaku yang mencerminkan sikap:
1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME;
2) jujur, disiplin, empati, dan pembelajar sejati sepanjang hayat;
3) bangga dan cinta tanah air, bangga pada profesinya, dan berbudaya nasional;
4) memelihara kesehatan jasmani, rohani, dan lingkungan;
5) berpikir kritis, kreatif, beretika-kerja, bekerja sama, berkomunikasi, dan
bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab
membimbing orang lainsesuai bidang dan lingkup kerja dalam konteks diri
sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, negara, dan industri lingkup
lokal, nasional, regional, dan internasional.

2. Dimensi Pengetahuan
Berfikir secara faktual, konseptual, operasional dasar, prinsip, dan metakognitif
sesuai denganbidang dan lingkup kerjapada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan:
1) ilmu pengetahuan,
2) teknologi,
3) seni,
4) budaya, dan
5) humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga masyarakat lokal, nasional, regional, dan internasional.
29
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
3. Dimensi Keterampilan
Bertindak produktif, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam:
1) melaksanakan tugas dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai
dengan bidang kerja, dan
2) menampilkan kinerja mandiri dengan pengawasan langsung atasan
berdasarkan kuantitas dan kualitas terukur sesuai standar kompetensi kerja,
dan dapat diberi tugas membimbing orang lain.

C. Kompetensi Inti
Sebagaimana tertuang pada rumusan SKL, kompetensi yang bersifat generik
mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dipilah
menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan
pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek
spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional.
Dengan demikian kompetensi yang bersifat generik tersebut diuraikan menjadi empat
yaitu kompetensi inti sikap spiritual disebut KI-1, kompetensi inti sikap sosial disebut KI-
2, kompetensi inti pengetahuan disebut KI-3, dan kompetensi inti keterampilan disebut KI-
4. Uraian Kompetensi Inti untuk program pendidikan 3 tahun dan 4 tahun pada SMK
disajikan dalam Tabel berikut:

KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI
Sikap Spritual
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
(KI-1)
Sikap Sosial Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(KI-2) (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasehat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
Pengetahuan Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
(KI-3) pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik,
detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan internasional.

30
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI
Keterampilan Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan
(KI-4) prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah
sederhana sesuai dengan bidangkerja.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkanketerampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif
dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

D. Struktur dan Muatan KTSP SMK


Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan berisi Muatan Umum yang
terdiri atas: (A) Muatan Nasional dan (B) Muatan Kewilayahan yang dikembangkan sesuai
kebutuhan wilayah dan (C) Muatan Peminatan Kejuruan yang terdiri atas Dasar Bidang
Keahlian, Dasar Program Keahlian, dan Kompetensi Keahlian.
Muatan Nasional terdiri atas enam Mata Pelajaran yaitu: (1) Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti; (2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan; (3) Bahasa Indonesia; (4)
Matematika; (5) Sejarah Indonesia; (6) Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya. Muatan
Kewilayahan berisi dua Mata Pelajaran yaitu: (1) Seni Budaya dan (2) Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan. Muatan Peminatan Kejuruan yang terdiri atas tiga subkelompok,
yaitu: (1) Dasar Bidang Keahlian; (2) Dasar Program Keahlian; (3) Kompetensi Keahlian.
Struktur Mata Pelajaran SMK … dapat dilihat dalam Tabel berikut ini.

STRUKTUR KURIKULUM
31
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
SMK ...

Bidang Keahian : ……………..


Program Keahlian : ……………………
Kompetensi Keahlian : ……………..
Program Pendidikan : ……. Tahun

Jumlah KELAS
MATA PELAJARAN Jam Per X XI XII
Tahun 1 2 1 2 1 2
A.Muatan Nasional              
1 Pendidikan Agama dan BudiPekerti 318 3 3 3 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
2 212 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 354 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 424 4 4 4 4 4 4
Bahasa Inggris dan Bahasa Asing
Lainnya*            
5 5.1 Bahasa Inggris 352 3 3 3 3 2 2
5.2 Bahasa Asing Lainnya: Bahasa
2 2
Jepang  2  2  2  2
6 Sejarah Indonesia 108  3  3  
Jumlah A   14 14 16 18 19 19
B.Muatan Kewilayahan              
7 Seni Budaya 108  3  3    
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
8 144 2 2 2 2     
Kesehatan
9 Bahasa Sunda 36 2 2
Jumlah B  4 2 2 0 3 3
C.Muatan Peminatan Kejuruan              
C1.Dasar Bidang Keahlian              
12      
13      
14      
C2.Dasar Program Keahlian              
1        
2        
3        
C3.Kompetensi Keahlian              
1
2
3
4
5
Jumlah C 
Jumlah Total Jam Per Minggu 

E. Beban Belajar di SMK


32
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.

1. Beban belajar di Sekolah Menengah Kejuruan dinyatakan dalam jam pelajaran per
minggu. Beban belajar satu minggu Kelas X, XI, XII, dan XIII adalah 46 jam
pelajaran. Durasi setiap satu jam pelajaran adalah 45 menit.
2. Beban belajar di Kelas X dan XIdalam satu semester 18 minggu.
3. Beban belajar di kelas XII dan XIII pada semester ganjil 18 minggu.
4. Beban belajar di kelas XII dan XIII pada semester genap paling sedikit 14 minggu
dan paling banyak 16 minggu.
Setiap satuan pendidikan SMK boleh menambah jam belajar per minggu berdasarkan
pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial,
budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.

F. Alat Praktikum Utama


Pada kompetensi keahlian …. alat praktikum utama yang harus dimiliki oleh siswa
sebagai media pembelajaran di sekolah dan di rumah adalah …. dengan spesifikasi ….
Dengan adanya sarana tersebut, pencapaian kompetensi serta kreativitas siswa dapat
didorong lebih optimal

G. Peminatan
Harapan dari implementasi kurikulum 2013 adalah; 1) menyiapkan peserta didik
sukses dalam menghadapi tantangan kehidupan di era globalisasi; 2) memberikan
kesempatan peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya sesuai
dengan kesempatan dan layanan pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah; 3)
menuntut adanya kolaborasi antara Guru Mapel, Guru BK/Konselor dan Orang Tua dalam
mengoptimalkan perkembangan peserta didik; 4) proses pendidikan mengarah kepada
orientasi perkembangan dan pembudayaan peserta didik.
Pengembangan kurikulum 2013 dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pendidikan
dan didalamnya terdapat perubahan program yang berkaitan langsung dengan layanan
bimbingan dan konseling dan penguasaan vokasional atau keterampilan di SMK, yaitu
peminatan peserta didik. Dengan peminatan berarti memberi kesempatan kepada siswa
untuk mengembangkan kemampuan dan minat.Hal ini tergambar dan secara dapat dilihat
pad Struktur Kurikulum yang membolehkan peserta didik melakukan pilihan Peminatan
Kelompok Mapel, Lintas Mapel, dan/atau Pendalaman Mapel.
Peminatan adalah proses yang berkesinambungan, yang harus berpijak pada kaidah-
kaidah dasar yang secara eksplisit dan implisit, terkandung dalam kurikulum. Pelayanan

33
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
peminatan peserta didik membantu dalam memilih dan menetapkan mata pelajaran yang
diikuti pada sma/ma dan smk, memahami dan memilih arah pengembangan
karir,menyiapkan diri serta memilih pendidikan lanjutan sampai ke perguruan tinggi, sesuai
dengan potensi dirinya, kelompok mata pelajaran peminatanmemberikan kesempatan
peserta didik mengembangkan minatnyadalam kelompok mata pelajaran sesuai dengan
minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan terhadap suatu disiplin ilmu atau keterampilan
tertentu.
Peminatan dapat menimbulkan masalah bagi peserta didik yang tidak mampu
menentukan pilihan peminatansecara tepat, dampaknya kesulitan belajar dan
kecenderungan gagal dalam belajar. Karenanya penetapan peminatan peserta didik
hendaknya sesuai dengan potensi diri, minat dankecenderungan pilihan peserta didik,agar
proses dan hasil belajar baik.Pelayanan peminatan peserta didik diharapkan dilaksanakan
dengan upaya advokasi dan fasilitasi perkembangan peserta didik agar mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan,akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara sehingga mencapai perkembangan optimum, bukan sebatas
tercapainya prestasi sesuai dengan kapasitas intelektual dan minat yang dimilikinya,
melainkan sebuah kondisi perkembangan siswa mampu mengambil pilihan dan keputusan
secara sehat bertanggungjawab,serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika
kehidupan memilih dan menentukan arah peminatan peserta didikadalah sebuah proses
yang akan melibatkan serangkaian pengambilan pilihan dan keputusan didasarkan atas
pemahaman potensi diri dan peluang yang ada di lingkungannya. Peminatan di SMK ...
dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Peminatan dilaksanakan pada saat pelaksanaan penerimaan siswa baru. Paket yang
dipilih terdiri dari Kompetensi Keahlian Musik Klasik, Teknik Alat Berat ,
Produksi dan Siaran Program Televisi, dan Animasi
2. Peserta didik mendaftar, mengambil formulir peminatan. Pengisian dapat dilakukan
dirumah dan dengan persetujuan Orang Tua.
3. Peserta didik mengembalikan formulir peminatan belajar yang telah diisi lengkap
kepada Tim Peminatan yang dikoordinir oleh Guru Bimbingan dan Konseling
4. Peminatan dilaksanakan oleh Tim yang diketuai oleh Ketua Program dan
beranggotakan Wali Kelas, Guru Bimbingan dan Konseling, serta guru lain sesuai
kebutuhan. Tim melakukan seleksi administrasi dan wawancara peminatan belajar.
Jika diperlukan sesuai kebutuhan dapat melakukan pemeriksaan fisik/kesehatan
peserta didik.
5. Penetapan peminatan belajar peserta didik ditetapkan dalam sidang penetapan
peminatan belajar peserta didik dipimpin oleh Kepala Sekolah.
34
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
6. Bagi peserta didik yang tidak dapat diterima peminatannya sesuai dengan pilihan,
dilakukan konsultasi bersama antara Wali Kelas, Guru bimbingan dan konseling,
Ketua Program dengan peserta didik dan orang tua.
7. Hasil penetapan peminatan belajar peserta didik diumumkan secara tertulis dan
terbuka. Peserta didik dikelompokkan berdasarkan peminatan belajarnya
Dalam konteks ini bimbingan dan konseling membantu peserta didik
untukmemahami diri, menerima diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan diri,
merealisasikan keputusannyasecara bertanggung jawab.Bimbingan dan konseling
membantu peserta didik perkembangan optimal,kemandirian,menyelesaikan permasalahan
serta memilih, meraih dan mempertahankan kariruntuk kehidupan produktif ,
kreatif,inovatif,afektif dan sejahtera. Proses peminatan digambarkan dalam tabel berikut.

Diagram Peminatan SMK ...

DIAGRAM PENGORGANISASIAN PEMINATAN PESERTA

Nilai Prestasi Prestasi Non Minat


UN SMP Belajar Akademik Siswa

Perhatian Arah Peminatan Rekomendasi Tim


Orang Tua Siswa Peminatan

Komp.Keahlia: Komp.Keahlia: Komp.Keahlia: Komp.Keahlia:

Untuk kompetensi keahlian seni musik klasik, siswa dalam satu angkatan
dikelompokan sesuai institusi pasangan, meluputi
1, kelompok unggulan korpsik militer
….. diberikan penguatan pada materi kurikuler ,….. dan ekskul berupa kesemaptaan
2. …

G. Muatan Lokal
Muatan lokal, sebagaimana dimaksud dalam Penjelasan Atas Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, merupakan bahan kajian yang
dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah
35
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
tempat tinggalnya. Dalam Pasal 77 N Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
dinyatakan bahwa : (1) Muatan lokal untuk setiap satuan pendidikan berisi muatan dan
proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal; (2) Muatan lokal dikembangkan
dan dilaksanakan pada setiap satuan pendidikan.
Selanjutnya, dalam Pasal 77 antara lain dinyatakan bahwa : (1) Pemerintah daerah
provinsi melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan muatan lokal pada pendidikan
menengah; (2) Pemerintah daerah kabupaten/kota melakukan koordinasi dan supervisi
pengelolaan muatan lokal pada pendidikan dasar; (3) Pengelolaan muatan lokal meliputi
penyiapan, penyusunan, dan evaluasi terhadap dokumen muatan lokal, buku teks pelajaran,
dan buku panduan guru; dan (4) Dalam hal seluruh kabupaten/kota pada 1 (satu) provinsi
sepakat menetapkan 1 (satu) muatan lokal yang sama, koordinasi dan supervisi pengelolaan
kurikulum pada pendidikan dasar dilakukan oleh pemerintah daerah provinsi.
Muatan lokal sebagai bahan kajian yang membentuk pemahaman terhadap potensi di
daerah tempat tinggalnya bermanfaat untuk memberikan bekal sikap, pengetahuan, dan
keterampilan kepada peserta didik agar:
1. mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya;
2. memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai
daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada
umumnya; dan
3. memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang
berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur
budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
Pelaksanaan muatan lokal diimplementasikan melalui pedoman yang disusun oleh
sekolah.Pedoman muatan lokal merupakan acuan bagi satuan pendidikan (guru, kepala
sekolah, dan komite sekolah) dalam pengembangan muatan lokal oleh masing- masing
satuan pendidikan.Ruang lingkup muatan lokal adalah sebagai berikut:
1. Lingkup keadaan dan kebutuhan daerah.
Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tertentu yang pada
dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, dan
lingkungan sosial budaya.Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan
oleh masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan
peningkatan taraf kehidupan masyarakat tersebut, yang disesuaikan dengan arah
perkembangan daerah serta potensi daerah yang bersangkutan. Kebutuhan daerah
tersebut adalah seperti kebutuhan untuk:
a. melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah;

36
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
b. meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu sesuai dengan
keadaan perekonomian daerah;
c. meningkatkan penguasaan Bahasa Inggris untuk keperluan peserta didik dan
untuk mendukung pengembangan potensi daerah, seperti potensi pariwisata;
dan
d. meningkatkan kemampuan berwirausaha.
2. Lingkup isi/jenis muatan lokal.
Lingkup isi/jenis muatan lokal dapat berupa: bahasa daerah, bahasa Inggris,
kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan pengetahuan
tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang dianggap
perlu untuk pengembangan potensi daerah yang bersangkutan.
Pengembangan muatan lokal memperhatikan beberapa prinsip pengembangan sebagai
berikut.
1) Utuh
Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan pendidikan
berbasis kompetensi, kinerja, dan kecakapan hidup.
2) Kontekstual
Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan budaya,
potensi, dan masalah daerah.
3) Terpadu
Pendidikan muatan lokal dipadukan dengan lingkungan satuan pendidikan,
termasuk terpadu dengan dunia usaha dan industri.
4) Apresiatif
Hasil-hasil pendidikan muatan lokal dirayakan (dalam bentuk pertunjukkan,
lomba-lomba, pemberian penghargaan) di level satuan pendidikan dan daerah.
5) Fleksibel
Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan pengaturan
waktunya bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan karakteristik satuan
pendidikan.
6) Pendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan muatan lokal tidak hanya berorientasi pada hasil belajar, tetapi juga
mengupayakan peserta didik untuk belajar secara terus- menerus.
7) Manfaat
Pendidikan muatan lokal berorientasi pada upaya melestarikan dan
mengembangkan budaya lokal dalam menghadapi tantangan global.
Strategi Pengembangan Muatan Lokal, dilaksanakan melalui dua strategi dalam
pengembangan muatan lokal, yaitu:
37
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
1. Dari bawah ke atas (bottom up)
Penyelenggaraan pendidikan muatan lokal dapat dibangun secara bertahap tumbuh
di dan dari satuan-satuan pendidikan.Hal ini berarti bahwa satuan pendidikan diberi
kewenangan untuk menentukan jenis muatan lokal sesuai dengan hasil analisis
konteks.Penentuan jenis muatan lokal kemudian diikuti dengan penyusunan
kurikulum yang sesuai dengan identifikasi kebutuhan dan/atau ketersediaan sumber
daya pendukung.Jenis muatan lokal yang sudah diselenggarakan satuan pendidikan
kemudian dianalisis untuk mencari dan menentukan bahan kajian umum/
besarannya.
2. Dari atas ke bawah (top down)
Pada tahap ini pemerintah daerah) sudah memiliki bahan kajian muatan lokal yang
diidentifikasi dari jenis muatan lokal yang diselenggarakan satuan pendidikan di
daerahnya. Tim pengembang muatan lokal dapat menganalisis core and content dari
jenis muatan lokal secara keseluruhan. Setelah core and content umum ditemukan,
maka tim pengembang kurikulum daerah dapat merumuskan rekomendasi kepada
pemerintah daerah untuk membuat kebijakan tentang jenis muatan lokal yang akan
diselenggarakan di daerahnya.
Muatan Lokal dikembangkan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Melakukan identifikasi dan analisis konteks kurikulum.
Identifikasi konteks kurikulum meliputi analisis ciri khas, potensi, keunggulan,
kearifan lokal, dan kebutuhan/tuntutan daerah. Metode identifikasi dan analisis
disesuaikan dengan kemampuan tim.
2. Menentukan jenis muatan lokal yang akan dikembangkan.
Jenis muatan lokal meliputi empat rumpun muatan lokal yang merupakan
persinggungan antara budaya lokal (dimensi sosio-budaya-politik), kewirausahaan,
pra-vokasional (dimensi ekonomi), pendidikan lingkungan, dan kekhususan lokal
lainnya (dimensi fisik).
a. Budaya lokal mencakup pandangan-pandangan yang mendasar, nilai-nilai sosial,
dan artifak-artifak (material dan perilaku) yang luhur yang bersifat lokal.
b. Kewirausahaan dan pra-vokasional adalah muatan lokal yang mencakup
pendidikan yang tertuju pada pengembangan potensi jiwa usaha dan
kecakapannya.
c. Pendidikan lingkungan & kekhususan lokal lainnya adalah mata pelajaran muatan
lokal yang bertujuan untuk mengenal lingkungan lebih baik, mengembangkan
kepedulian terhadap lingkungan, dan mengembangkan potensi lingkungan.

38
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
d. Perpaduan antara budaya lokal, kewirausahaan, pra-vokasional, lingkungan
hidup, dan kekhususan lokal lainnya yang dapat menumbuhkan suatu kecakapan
hidup.
3. Menentukan bahan kajian muatan lokal
Kegiatan ini pada dasarnya untuk mendata dan mengkaji berbagai kemungkinan
muatan lokal yang dapat diangkat sebagai bahan kajian sesuai dengan dengan
keadaan dan kebutuhan satuan pendidikan. Penentuan bahan kajian muatan lokal
didasarkan pada kriteria berikut:
a. kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik;
b. kemampuan guru dan ketersediaan tenaga pendidik yang diperlukan;
c. tersedianya sarana dan prasarana;
d. tidak bertentangan dengan agama dan nilai luhur bangsa;
e. tidak menimbulkan kerawanan sosial dan keamanan;
f. kelayakan yang berkaitan dengan pelaksanaan di satuan pendidikan;
g. karakteristik yang sesuai dengan kondisi dan situasi daerah;
h. komponen analisis kebutuhan muatan lokal (ciri khas, potensi, keunggulan, dan
kebutuhan/tuntutan);
i. mengembangkan kompetensi dasar yang mengacu pada kompetensi inti;
j. menyusun silabus muatan lokal.
Rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam pengembangan muatan lokal:
1. Satuan pendidikan yang mampu mengembangkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar beserta silabusnya dapat melaksanakan mata pelajaran muatan
lokal. Apabila satuan pendidikan belum mampu mengembangkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar beserta silabusnya, maka satuan pendidikan dapat
melaksanakan muatan lokal berdasarkan kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh
satuan pendidikan, atau dapat meminta bantuan kepada satuan pendidikan terdekat
yang masih dalam satu daerahnya. Beberapa satuan pendidikan dalam satu daerah
yang belum mampu mengembangkannya dapat meminta bantuan tim pengembang
kurikulum daerah atau meminta bantuan dari Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP) di propinsinya.
2. Bahan kajian disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik yang
mencakup perkembangan pengetahuan dan cara berpikir, emosional, dan sosial
peserta didik. Pembelajaran diatur agar tidak memberatkan peserta didik dan tidak
mengganggu penguasaan kurikulum nasional.Oleh karena itu, pelaksanaan muatan
lokal dihindarkan dari penugasan pekerjaan rumah (PR).
3. Program pengajaran dikembangkan dengan melihat kedekatannya dengan peserta
didik yang meliputi kedekatan secara fisik dan secara psikis. Dekat secara fisik
39
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
berarti bahwa terdapat dalam lingkungan tempat tinggal dan sekolah peserta didik,
sedangkan dekat secara psikis berarti bahwa bahan kajian tersebut mudah dipahami
oleh kemampuan berpikir dan mencerna informasi sesuai dengan usia peserta didik.
Untuk itu, bahan pengajaran perlu disusun berdasarkan prinsip belajar yaitu: (1)
bertitik tolak dari hal-hal konkret ke abstrak; (2) dikembangkan dari yang diketahui
ke yang belum diketahui; (3) dari pengalaman lama ke pengalaman baru; (4) dari
yang mudah/sederhana ke yang lebih sukar/rumit. Selain itu, bahan kajian/pelajaran
diharapkan bermakna bagi peserta didik yaitu bermanfaat karena dapat membantu
peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
4. Bahan kajian/pelajaran diharapkan dapat memberikan keluwesan bagi guru dalam
memilih metode mengajar dan sumber belajar seperti buku dan nara sumber. Dalam
kaitan dengan sumber belajar, guru diharapkan dapat mengembangkan sumber
belajar yang sesuai dengan memanfaatkan potensi di lingkungan satuan pendidikan,
misalnya dengan memanfaatkan tanah/kebun satuan pendidikan, meminta bantuan
dari instansi terkait atau dunia usaha/industri (lapangan kerja) atau tokoh-tokoh
masyarakat. Selain itu, guru diharapkan dapat memilih dan menggunakan strategi
yang melibatkan peserta didik aktif dalam proses belajar mengajar, baik secara
mental, fisik, maupun sosial.
5. Bahan kajian muatan lokal yang diajarkan harus bersifat utuh dalam arti mengacu
kepada suatu tujuan pengajaran yang jelas dan memberi makna kepada peserta
didik. Namun demikian bahan kajian muatan lokal tertentu tidak harus secara terus-
menerus diajarkan mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI, atau dari kelas VII
sampai dengan kelas IX, atau dari kelas X sampai dengan kelas XII.Bahan kajian
muatan lokal juga dapat disusun dan diajarkan hanya dalam jangka waktu satu
semester, dua semester, atau satu tahun ajaran.
6. Alokasi waktu untuk bahan kajian/pelajaran muatan lokal perlu memperhatikan
jumlah hari/minggu dan minggu efektif untuk mata pelajaran muatan lokal pada
setiap semester.
Langkah pelaksanaan muatan lokal mengikuti rambu-rambu pelaksanaan
pendidikan muatan lokal di satuan pendidikan:
1. Muatan lokal diajarkan pada setiap jenjang kelas mulai dari tingkat pra satuan
pendidikan hingga satuan pendidikan menengah. Khusus pada jenjang pra satuan
pendidikan, muatan lokal tidak berbentuk sebagai mata pelajaran.
2. Muatan lokl dilaksanakan sebagai mata pelajaran tersendiri dan/atau bahan kajian
yang dipadukan ke dalam mata pelajaran lain dan/atau pengembangan diri.
3. Alokasi waktu adalah 2 jam/minggu jika muatan lokal berupa mata pelajaran khusus
muatan lokal.
40
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
4. Muatan lokal dilaksanakan selama satu semester atau satu tahun atau bahkan selama
tiga tahun.
5. Proses pembelajaran muatan lokal mencakup empat aspek (kognitif, afektif,
psikomotor, dan action).
6. Penilaian pembelajaran muatan lokal mengutamakan unjuk kerja, produk, dan
portofolio.
7. Satuan pendidikan dapat menentukan satu atau lebih jenis bahan kajian mata
pelajaran muatan lokal.
8. Penyelenggaraan muatan lokal disesuaikan dengan potensi dan karakteristik satuan
pendidikan.
9. Satuan pendidikan yang tidak memiliki tenaga khusus untuk muatan lokal dapat
bekerja sama atau menggunakan tenaga dengan pihak lain.
Daya dukung pelaksanaan muatan lokal meliputi segala hal yang dianggap perlu dan
penting untuk mendukung keterlaksanaan muatan lokal di satuan pendidikan. Beberapa hal
penting yang perlu diperhatikan adalah kebijakan mengenai muatan lokal, guru, sarana dan
prasarana, dan manajemen sekolah.
1. Kebijakan Muatan Lokal
Pelaksanaan muatan lokal harus didukung kebijakan, baik pada level pusat,
provinsi, kabupaten/kota, dan satuan pendidikan. Kebijakan diperlukan dalam hal:
a. kerja sama dengan lembaga lain, baik pemerintah maupun swasta;
b. pemenuhan kebutuhan sumber daya (ahli, peralatan, dana, sarana dan lain-lain);
c. penentuan jenis muatan lokal pada level kabupaten/kota/provinsi sebagai muatan
lokal wajib pada daerah tertentu. Yang dimaksud daerah tertentu adalah daerah
yang memiliki kondisi khusus seperti: rawan konflik, rawan sosial, rawan
bencana, dan lain-lain.
2. Guru
Guru yang ditugaskan sebagai pengampu muatan lokal adalah yang memiliki:
a. kemampuan atau keahlian dan/atau lulusan pada bidang yang relevan;
b. pengalaman melakukan bidang yang diampu; dan
c. minat tinggi terhadap bidang yang diampu.
Guru muatan lokal dapat berasal dari luar satuan pendidikan, seperti: satuan
pendidikan terdekat, tokoh masyarakat, pelaku sosial-budaya, dan lain-lain.
3. Sarana dan Prasarana Sekolah
Kebutuhan sarana dan prasarana muatan lokal harus dipenuhi oleh satuan
pendidikan. Jika satuan pendidikan belum mampu memenuhi kebutuhan sarana dan
prasarana, maka pemenuhannya dapat dibantu melalui kerja sama dengan pihak
tertentu atau bantuan dari pihak lain.
41
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
4. Manajemen Sekolah
Untuk memfasilitasi implementasi muatan lokal, kepala sekolah:
a. menugaskan guru, menjadwalkan, dan menyediakan sumber daya secara khusus
untuk muatan local;
b. menjaga konsistensi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran
umum dan muatan lokal khususnya; dan
c. mencantumkan kegiatan pameran atau sejenisnya dalam kalender akademik
satuan pendidikan.
Muatan lokal di dalam kurikulum SMK ... merupakan bagian dari struktur dan
muatan kurikulum, merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
peserta didik yang disesuaikan dengan ciri khas dan sumber daya sekolah di Jawa Barat
Khususnya Kabupaten Bogor. Muatan lokal tersebut meliputi:
1. Bahas sunda
Mengacu kepada Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa barat nomor:
423/2372-set.Disdik tanggal 26 Maret 2013 Perihal Pembelajaran Muatan lokal
Bahas Daerah pada Jenjang SD/MI, SMP/M.Ts, SMA/SMK/MA dan Surat Edaran
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa barat nomor: 423/15281-set. Disdik tanggal
5 Juli 2013 Perihal Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) Mata Pelajaran
Bahasa Daerah.

L. Pendalaman Minat dan PKL


1. Pendalaman Mintat
Pendalaman Minat adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi
pendalaman pilihan minat akademik peserta didik dengan orientasi pendalaman kelompok
mata pelajaran keilmuan dalam lingkup pilihan minat. Pilihan pendalaman minat dapat
dilakukan dengan memperdalam mata pelajaran pada Paket Kejuruan yang sudah dipilih.
Pendalaman minat sebagaimana dimaksud diselenggarakan oleh satuan pendidikan melalui
kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri atau perguruan tinggi, dalam bentuk
Magang, Praktik Kerja Lapangan. Kerja sama praktikum, Guru Tamu, Kunjungan Industri,
Seminar, Workshop dan bentuk pembelajaran lain yang relefan dan sesuai dengan
kebutuhan.

2. PKL
Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu kegiatan pembelajaran praktik untuk menerapan,
memantapan, dan meningkatan kompetensi peserta didik . Pelaksanaan PKL melibatkan

42
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
praktisi ahli yang berpengalaman di bidangnya untuk memperkuat pembelajaran praktik
dengan cara pembimbingan.
Tujuan PKL adalah:
1) Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam
rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada
peduli mutu proses dan hasil kerja.
2) Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia
kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global.
3) Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai keutuhan
standar kompetensi lulusan.
4) mengaktualisasikan salah satu bentuk aktivitas dalam penyelenggaraan Model
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK dan Institusi Pasangan Du/Di
yang memadukan secara sistematis dan sistemik.
Manfaat PKL bagi peserta didik
a. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah.
b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa pengalaman
kerja langsung (real) dalam rangka menanamkan iklim kerja positif yang
berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menamkan etos
kerja yang tinggi.
d. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang
dipelajari.
e. Mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bimbingan/ arahan
pembimbing industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja.
Manfaat PKL bagi sekolah
a. Terjalinnya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara
sekolah dengan Du/Di
b. Meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja selama PKL.
c. Mengembangkan program sekolah melalui sinkronisasi kurikulum, proses
pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana dan prasarana
praktik berdasarkan hasil pengamatan di tempat PKL.
d. Meningkatkan kualitas lulusan.
Manfaat PKL bagi dunia kerja
a. Du/Di lebih dikenal oleh masyarakat khususnya masyarakat sekolah
sehingga dapat membantu promosi produk.
b. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk
perkembangan Du/Di.
43
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
c. Du/Didapat mengembangkan proses dan atau produk melalui optimalisasi
peserta PKL.
d. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhannya.
e. Meningkatkan citra positif Du/Dikarena dapat berkontribusi terhadap dunia
pendidikan sekaligus sebagai implementasi dari Inpres No 9 Tahun 2016.
Pelaksanaan PKL mencakup serangkaian fase yang membantu mengartikulasikan
peran peserta didik, guru dan pembimbing industri. Ruang Lingkup PKL
meliputi:
1. Tahap I: Pengamatan. Peserta didik mengamati kinerja dari suatu kegiatan
di tempat PKL kemudian merencanakan mengartikulasikannya dalam suatu
kegiatan nyata/riil.
2. Tahap II: Meniru tindakan (approximating). Peserta didik meniru tindakan
yang dilakukan oleh staf Du/Di/ pembimbing industri. Peserta didik
mencoba melakukan kegiatan seperti yang dilakukan oleh ahli dan
membandingkannya
3. Tahap III: Kerja dalam bantuan dan pengawasan. Peserta didik mulai
bekerja secara lebih rinci dibawah pengawasan dan bantuan pembimbing
industri. Mereka bekerja sesuai dengan standar tempat kerja. Kemampuan
peserta didik meningkat melalui bantuan ahli atau pembimbing industri.
4. Tahap IV: Bekerja Mandiri (Self-directed Learning). Peserta didik hanya
minta bantuan jika diperlukan. Peserta didik mencoba tindakan nyata di
dunia kerja Du/Di, namun tetap membatasi dirinya untuk lingkup tindakan
di lapangan yang dipahami. Peserta didik melakukan tugas yang sebenarnya
dan hanya mencari bantuan bila diperlukan dari ahli.
5. Tahap V: Aktualisasi dan eksplorasi. Peserta didik melakukan aktualisasi
dan eksplorasi dalam penerapan pengetahuan dan keterampilan yang sudah
dimiliki. Dalam tahap ini peserta didik memberikan tanggapan terhadap
pengembangan metode kerja, prosedur kerja, formula dan hal lain yang
digunakan di DU/DI.
Berdasar pada analisis Kompetensi Dasar dan kondisi internal sekolah dalam analisis
proses pembelajaran, pelaksanaan PKL di SMK … dilaksanakan sebagai berikut:
1. Waktu Pelaksanaan : Kelas X / Semester 2
2. Durasi Pelaksanaan : 1 Bulan
3. Kompetensi PKL :

Materi PKL

44
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
Sikap Pengetahuan Keterampilan
1. Kedisiplinan kerja 1. … 2. …
2. Etos kerja Industri
3. …

4. Industri Pasangan :

No Nama Industri Bidang Usaha Alamat

Waktu Pelaksanaan : Kelas XI / Semester 4


Durasi Pelaksanaan : 1 Bulan
Kompetensi PKL :

Materi PKL
Sikap Pengetahuan Keterampilan
4. Kedisiplinan kerja 3. … 4. …
5. Etos kerja Industri
6. …

Industri Pasangan :

No Nama Industri Bidang Usaha Alamat

Waktu Pelaksanaan : Kelas XII / Semester 5


Durasi Pelaksanaan : 1 Bulan
45
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
Kompetensi PKL :

Materi PKL
Sikap Pengetahuan Keterampilan
7. Kedisiplinan kerja 5. … 6. …
8. Etos kerja Industri
9. …

5. Industri Pasangan :

No Nama Industri Bidang Usaha Alamat

3. Kunjungan Industri
Kunjungan industri adalah salah satu bentuk dari implementasi pendidikan Sistem
ganda yang dilaksanakan di sekolah menengah kejuruan. Kunjungan industri
merupakan suatu bentuk pembelajaran yang dilaksanakan diluar sekolah guna
menambah wawasan dan pengetahuan peserta didik dalam mengenal dunia industri.
Kunjungan industri memberikan mabfaat bagi siswa dalam aspek sikap profesional,
pengetahuan dan keteramplan sebagai berikut:
1)  Memperluas pengatahuan siswa dalam lingkungan dunia kerja.
2) Mendorong siswa agar mempunyai minat bekerja di perusahaan.
3) Memberi informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahaan.
4) Mendorong siswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung jawab.
5) Membantu siswa memahami materi pembelajaran yang disekolah tidak
memungkinkan diberikan gambaran secara nyata.

Kunjungan industri berdasar pada analisis pembelajaran tahun 2019/2020


dilaksanakan sebagai berikut:

Tujuan Pencapaian Industri Tujuan Waktu


Kelas
Kompetensi Kunjungan Industri Pelaksanaan
X Tidak ada
46
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
XI

XII

4. Teaching Factory
….……………..
5. Diklat Singkat
Industri Pengisi Waktu
Kelas Kompetensi
Materi Pelaksanaan
X

XI

XII

6. Guru Tamu
Secara khusus, materi pembelajaran yang belum atau kurang dikuasai guru yang ada
dapat dilakukan melalui program guru tamu, yaitu menghadirkan tenaga ahli yang
mampu memberikan penjelasan kepada siswa bahkan kepada guru terkait materi
tersebut. Selain itu, guru tamu dapat dihadirkan di kelas untuk memberi motifasi
kepada siswa dalam mendalami dan mempelajari kompetensinya.
Berdasar pada analisis pembelajaran tahun 2019/2020 dilaksanakan sebagai berikut:

Industri Pengisi Waktu


Kelas Kompetensi
Materi Pelaksanaan
X

XI

XII

L. Bimbingan dan Konseling


Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka upaya
menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan, dan konseling
merupakan Bantuan yang diberikan kepada peserta didik yang mempunyai masalah
(konselie) baik perorangan maupun kelompok dari seorang konselor (guru pembimbing)
dalam rangka upaya menemukan pilihan solusi permasalahan yang dihadapi peserta didik
sesuai dengan pilihannya berdasarkan situasi dan kondisi peserta peserta didik tersebut.
Dengan demikian Bimbingan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik,

47
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
baik secara perseorangan maupun kelompok agar mampu mandiri dan berkembang secara
mandiri dan berkembang secara optimal dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial,
bimbingan belajar, bimbingan karir melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan
pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
a. Bimbingan Pribadi
Bimbingan yang membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang
beriman dan bertakwa kepada Allah, mantap, mandiri, serta sehat jasmani dan
ruhani.
b. Bimbingan Belajar
Bimbingan yang membantu siswa mengembangkan diri, sikap, dan kebiasaan
belajar yang baik, untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan serta
menyiapkannya melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
c. Bimbingan Sosial
Bimbingan yang membantu siswa mengenal dan berhubungan dengan lingkungan
social yang dilandasi akhlaq karimah, tanggung jawab kemasyarakatan dan
kenegaraan.

d. Bimbingan karier
Bimbingan yang membantu dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia
pekerjaan, memilih lapangan pekerjaan, serta membekali diri supaya supaya siap
membantu jabatan

M. Kegiatan Ekstra Kurikuler


Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan
nasional tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan salah
satu kegiatan dalam program kurikuler.Kegiatan ekstrakurikuler adalah program kurikuler
yang alokasi waktunya tidak ditetapkan dalam kurikulum. Jelasnya bahwa kegiatan
ekstrakurikuler merupakan perangkat operasional (supplement dan complements)
kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender
pendidikan satuan pendidikan.

48
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
Kegiatan ekstrakurikuler menjembatani kebutuhan perkembangan peserta didik yang
berbeda; seperti perbedaan sense akan nilai moral dan sikap, kemampuan, dan kreativitas.
Melalui partisipasinya dalam kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dapat belajar dan
mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, serta
menemukan dan mengembangkan potensinya. Kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan
manfaat sosial yang besar.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu perangkat operasional (supplement
dan complements) kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja
tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan (seperti disebutkan pada Pasal 53 ayat (2)
butir a Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan) serta dievaluasi pelaksanaannya setiap semester oleh satuan pendidikan
(seperti disebutkan pada Pasal 79 ayat (2) butir b Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan).
Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar
jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di
bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat,
dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh
kurikulum. Berdasarkan definisi tersebut, maka kegiatan di sekolah atau pun di luar
sekolah yang terkait dengan tugas belajar suatu mata pelajaran bukanlah kegiatan
ekstrakurikuler.
Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh
seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Ekstrakurikuler
pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh peserta didik sesuai
dengan bakat dan minatnya masing-masing.
Tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan
adalahmeningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik dan untuk
mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju
pembinaan manusia seutuhnya. Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan memiliki
fungsi pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan karir.
2. Fungsi pengembangan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi
untuk mendukung perkembangan personal peserta didik melalui perluasan minat,

49
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan untuk pembentukan karakter
dan pelatihan kepemimpinan.
3. Fungsi sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.
Kompetensi sosial dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktek keterampilan sosial, dan
internalisasi nilai moral dan nilai sosial.
4. Fungsi rekreatif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam
suasana rileks, menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang proses
perkembangan peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat menjadikan
kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi peserta
didik.
5. Fungsi persiapan karir, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi
untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik melalui pengembangan
kapasitas.
Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan dengan prinsip sebagai
berikut.
1. Bersifat individual, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai
dengan potensi, bakat, dan minat peserta didik masing-masing.
2. Bersifat pilihan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai dengan
minat dan diikuti oleh peserta didik secara sukarela.
3. Keterlibatan aktif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler menuntut keikutsertaan
peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan masing-masing.
4. Menyenangkan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam suasana
yang menggembirakan bagi peserta didik.
5. Membangun etos kerja, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan
dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat peserta didik untuk berusaha
dan bekerja dengan baik dan giat.
6. Kemanfaatan sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan
dilaksanakan dengan tidak melupakan kepentingan masyarakat.
Kegiatan ekstrakurikuler dapat berbentuk.
1. Krida; meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang
Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), dan
lainnya;
2. Karya ilmiah; meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan
keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya;

50
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
3. Latihan/olah bakat/prestasi; meliputi pengembangan bakat olahraga, seni dan
budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan, dan lainnya; atau
4. Jenis lainnya.
Kegiatan ekstrakurikuler dapat diselenggarakan dalam berbagai bentuk.
1. Individual; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti
oleh peserta didik secara perorangan.
2. Kelompok; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti
oleh kelompok-kelompok peserta didik.
3. Klasikal; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti
oleh peserta didik dalam satu kelas.
4. Gabungan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti
oleh peserta didik antarkelas.
5. Lapangan; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti
oleh seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar sekolah atau
kegiatan lapangan.
Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokkan berdasarkan kaitan
kegiatan tersebut dengan kurikulum, yakni ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler
pilihan.Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh
seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Dalam Kurikulum
2013, Kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib, dalam pendidikan
dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Pelaksananannya dapat bekerja sama
dengan organisasi Kepramukaan setempat/terdekat. Ekstrakurikuler pilihan merupakan
kegiatan yang antara lain OSIS, UKS, dan PMR. Selain itu, kegiatan ini dapat juga dalam
bentuk antara lain kelompok atau klub yang kegiatan ekstrakurikulernya dikembangkan
atau berkenaan dengan konten suatu mata pelajaran, misalnya klub olahraga seperti klub
sepak bola atau klub bola voli.
Berkenaan dengan hal tersebut, satuan pendidikan (kepala sekolah, guru, dan tenaga
kependidikan) perlu secara aktif mengidentifikasi kebutuhan dan minat peserta didik yang
selanjutnya dikembangkan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat positif bagi
peserta didik.Ide pengembangan suatu kegiatan ekstrakurikuler dapat pula berasal dari
peserta didik atau sekelompok peserta didik.
Program ekstrakurikuler berikut adalah contoh yang dapat dikembangkan di satuan
pendidikan sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang dimilikinya.
Peserta didik harus mengikuti program ekstrakurikuler wajib (kecuali bagi yang
terkendala), dan dapat mengikuti suatu program ekstrakurikuler pilihan baik yang terkait
maupun yang tidak terkait dengan suatu mata pelajaran di satuan pendidikan tempatnya
51
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
belajar. Penjadwalan waktu kegiatan ekstrakurikuler sudah harus dirancang pada awal
tahun atau semester dan di bawah bimbingan kepala sekolah atau wakil kepala sekolah
bidang kurikulum dan peserta didik.Jadwal waktu kegiatan ekstrakurikuler diatur
sedemikian rupa sehingga tidak menghambat pelaksanaan kegiatan kurikuler atau dapat
menyebabkan gangguan bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan kurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di luar jam pelajaran kurikuler yang terencana
setiap hari. Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan setiap hari atau waktu tertentu (blok
waktu). Kegiatan ekstrakurikuler seperti OSIS, klub olahraga, atau seni mungkin saja
dilakukan setiap hari setelah jam pelajaran usai. Sementara itu kegiatan lain seperti Klub
Pencinta Alam, Panjat Gunung, dan kegiatan lain yang memerlukan waktu panjang dapat
direncanakan sebagai kegiatan dengan waktu tertentu (blok waktu). Khusus untuk
Kepramukaan, kegiatan yang dilakukan di luar sekolah atau terkait dengan berbagai satuan
pendidikan lainnya, seperti Jambore Pramuka, ditentukan oleh pengelola/pembina
Kepramukaan dan diatur agar tidak bersamaan dengan waktu belajar kurikuler rutin.
Penilaian perlu diberikan terhadap kinerja peserta didik dalam kegiatan
ekstrakurikuler. Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan
peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian dilakukan secara
kualitatif.Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai memuaskan pada kegiatan
ekstrakurikuler wajib pada setiap semester.Nilai yang diperoleh pada kegiatan
ekstrakurikuler wajib Kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta
didik.Nilai di bawah memuaskan dalam dua semester atau satu tahun memberikan sanksi
bahwa peserta didik tersebut harus mengikuti program khusus yang diselenggarakan bagi
mereka. Persyaratan demikian tidak dikenakan bagi peserta didik yang mengikuti program
ekstrakurikuler pilihan.Meskipun demikian, penilaian tetap diberikan dan dinyatakan dalam
buku rapor.Penilaian didasarkan atas keikutsertaan dan prestasi peserta didik dalam suatu
kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti.Hanya nilai memuaskan atau di atasnya yang
dicantumkan dalam buku rapor.
Satuan pendidikan dapat dan perlu memberikan penghargaan kepada peserta didik
yang memiliki prestasi sangat memuaskan atau cemerlang dalam satu kegiatan
ekstrakurikuler wajib atau pilihan.Penghargaan tersebut diberikan untuk pelaksanaan
kegiatan dalam satu kurun waktu akademik tertentu; misalnya pada setiap akhir semester,
akhir tahun, atau pada waktu peserta didik telah menyelesaikan seluruh program
pembelajarannya.Penghargaan tersebut memiliki arti sebagai suatu sikap menghargai
prestasi seseorang. Kebiasaan satuan pendidikan memberikan penghargaan terhadap
prestasi baik akan menjadi bagian dari diri peserta didik setelah mereka menyelesaikan
pendidikannya.

52
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
Program ekstrakurikuler merupakan program yang dinamis.Satuan pendidikan dapat
menambah atau mengurangi ragam kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan hasil evaluasi
yang dilakukan pada setiap semester.Satuan pendidikan melakukan revisi “Panduan
Kegiatan Ekstrakurikuler” yang berlaku di satuan pendidikan untuk tahun ajaran berikutnya
berdasarkan hasil evaluasi tersebut dan mendiseminasikannya kepada peserta didik dan
pemangku kepentingan lainnya.
Pihak-pihak yang terkait dengan pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian kegiatan
ekstrakurikuler antara lain :
a. Satuan Pendidikan
Kepala sekolah, dewan guru, guru pembina ekstrakurikuler, dan tenaga
kependidikan bersama-sama mengembangkan ragam kegiatan ekstrakurikuler;
sesuai dengan penugasannya melaksanakan supervisi dan pembinaan dalam
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, serta melaksanakan evaluasi terhadap
program ekstrakurikuler.
b. Komite Sekolah/Madrasah
Sebagai mitra sekolah yang mewakili orang tua peserta didik memberikan usulan
dalam pengembangan ragam kegiatan ekstrakurikuler dan dukungan dalam
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.
c. Orang tua
Memberikan kepedulian dan komitmen penuh terhadap suksesnya kegiatan
ekstrakurikuler pada satuan pendidikan karena pendidikan holistik bergantung pada
pendekatan kooperatif antara satuan pendidikan/sekolah dan orang tua
Berdasar pertimbangan kebutuhn peserta didik dan program keahlian, Pengembangan diri
di SMK ... sebagaimana di jelaskan tabel berikut:

Pelaksanaan di
No Jenis Pengembangan Diri Wajib Pilihan
Kelas
1 Kepramukaan V X, XI, XII
Pasukan Pengibar Bendera
2 V XI, XII
Pusaka (Paskibraka)
3 Broadcasting V XI, XII
4 Bela Diri V XI, XII
5 Bola Basket V XI, XII
6 Futsal V XI, XII
7 Rohis V XI, XII

53
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
K. Kepramukaan
Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup,
dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai nilai kepramukaan.
Dilaksanakan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler wajib pada pendidikan dasar dan
menengah, yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik.
Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dalam 3 (tiga) Model meliputi Model Blok,
Model Aktualisasi, dan Model Reguler.
(1) Model Blok sebagaimana dimaksud merupakan kegiatan wajib dalam bentuk
perkemahan yang dilaksanakan setahun sekali dan diberikan penilaian umum.
(2) Model Aktualisasi sebagaimana merupakan kegiatan wajib dalam bentuk penerapan
sikap dan keterampilan yang dipelajari didalam kelas yang dilaksanakan dalam
kegiatan Kepramukaan secara rutin, terjadwal, dan diberikan penilaian formal.
(3) Model Reguler merupakan kegiatan sukarela berbasis minat peserta didik yang
dilaksanakan di Gugus depan.
Pendidikan Kepramukaan berisi perpaduan proses pengembangan nilai sikap dan
keterampilan. Pola Kegiatan Pendidikan Kepramukaan diwujudkan dalam bentuk upacara
dan keterampilan Kepramukaan dengan menggunakan berbagai metode dan teknik.
(1) Upacara meliputi upacara pembukaan dan penutupan.
(2) Keterampilan Kepramukaan dilaksanakan sebagai perwujudan komitmen
Kepramukaan dalam bentuk pembiasan dan penguatan sikap dan keterampilan sesuai
dengan kebutuhan pembelajaran.
Metode dan teknik dituangkan dalam bentuk belajar interaktif dan progresif disesuaikan
dengan kemampuan fisik dan mental peserta didik.
Penilaian dalam Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dengan menggunaka penilaian
yang bersifat otentik mencakup penilaian sikap dan keterampilan.
(1) Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan penilaian berdasarkan
pengamatan, penilaian diri, dan penilaian teman sebaya.
(2) Penilaian keterampilan dilakukan dengan menggunakan penilaian unjuk kerja.
(3) Penilaian sikap dan keterampilan menggunakan jurnal pendidik dan portofolio.
Pengelolaan Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib pada satuan
pendidikan dasar dan menengah merupakan tanggung jawab kepala sekolah dengan
pelaksana pembina pramuka. Pembina adalah Guru kelas/Guru mata pelajaran yang telah
memperoleh sertifikat paling rendah kursus mahir dasar atau Pembina Pramuka yang bukan
guru kelas/guru mata pelajaran.
Guru kelas/guru mata pelajaran yang melaksanakan tugas tambahan sebagai Pembina
Pramuka dihitung sebagai bagian dari pemenuhan beban kerja guru dengan beban kerja
paling banyak 2 jam pelajaran per minggu.
54
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib merujuk pada Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib dan
Prosedur Operasi Standar (POS) Penyelenggaraan Pendidikan Kepramukaan sebagai
Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Kepramukaan
sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib serta Prosedur Operasi Standar (POS)
Penyelenggaraan Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
dijelaskan dalam ketentuan terpisah.

L. Bimbingan dan Konseling


Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan
serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling untuk
memfasilitasi perkembangan peserta didik/Konseli untuk mencapai kemandirian dalam
kehidupannya. Konseli adalah penerima layanan Bimbingan dan Konseling pada satuan
pendidikan. Konselor adalah pendidik profesional yang berkualifikasi akademik minimal
Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling dan telah lulus
pendidikan profesi guru Bimbingan dan Konseling/konselor. Guru Bimbingan dan
Konseling adalah pendidik yang berkualifikasi akademik minimal Sarjana Pendidikan (S-1)
dalam bidang Bimbingan dan Konseling dan memiliki kompetensi di bidang Bimbingan
dan Konseling.
Layanan Bimbingan dan Konseling bagi Konseli pada satuan pendidikan memiliki
fungsi:
a. pemahaman diri dan lingkungan;
b. fasilitasi pertumbuhan dan perkembangan;
c. penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan;
d. penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan, dan karir;
e. pencegahan timbulnya masalah;
f. perbaikan dan penyembuhan;
g. pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif untuk perkembangan diri
Konseli;
h. pengembangan potensi optimal;
i. advokasi diri terhadap perlakuan diskriminatif; dan
j. membangun adaptasi pendidik dan tenaga kependidikan terhadap program dan
aktivitas pendidikan sesuai dengan latar belakang pendidikan, bakat, minat,
kemampuan, kecepatan belajar, dan kebutuhan Konseli.
Layanan Bimbingan dan Konseling memiliki tujuan membantu Konseli mencapai
perkembangan optimal dan kemandirian secara utuh dalam aspek pribadi, belajar, sosial,
dan karir. Layanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan dengan asas:
55
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
a. kerahasiaan sebagaimana diatur dalam kode etik Bimbingan dan Konseling;
b. kesukarelaan dalam mengikuti layanan yang diperlukan;
c. keterbukaan dalam memberikan dan menerima informasi;
d. keaktifan dalam penyelesaian masalah;
e. kemandirian dalam pengambilan keputusan;
f. kekinian dalam penyelesaian masalah yang berpengaruh pada kehidupan Konseli;
g. kedinamisan dalam memandang Konseli dan menggunakan teknik layanan sejalan
dengan perkembangan ilmu Bimbingan dan Konseling;
h. keterpaduan kerja antarpemangku kepentingan pendidikan dalam membantu Konseli;
i. keharmonisan layanan dengan visi dan misi satuan pendidikan, serta nilai dan norma
kehidupan yang berlaku di masyarakat;
j. keahlian dalam pelayanan yang didasarkan pada kaidah-kaidah akademik dan
profesional di bidang Bimbingan dan Konseling;
k. Tut Wuri Handayani dalam memfasilitasi setiap peserta didik untuk mencapai tingkat
perkembangan yang optimal.
Layanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan berdasarkan prinsip:
a. diperuntukkan bagi semua dan tidak diskriminatif;
b. merupakan proses individuasi;
c. menekankan pada nilai yang positif;
d. merupakan tanggung jawab bersama antara kepala satuan pendidikan, Konselor atau
guru Bimbingan dan Konseling, dan pendidik lainnya dalam satuan pendidikan;
e. mendorong Konseli untuk mengambil dan merealisasikan keputusan secara
bertanggungjawab;
f. berlangsung dalam berbagai latar kehidupan;
g. merupakan bagian integral dari proses pendidikan;
h. dilaksanakan dalam bingkai budaya Indonesia;
i. bersifat fleksibel dan adaptif serta berkelanjutan;
j. dilaksanakan sesuai standar dan prosedur profesional Bimbingan dan Konseling;
k. disusun berdasarkan kebutuhan Konseli.
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang
mencakup:
a. layanan dasar;
b. layanan peminatan dan perencanaan individual;
c. layanan responsif; dan
d. layanan dukungan sistem.
Bidang layanan Bimbingan dan Konseling mencakup:
a. bidang layanan pribadi;
56
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
b. bidang layanan belajar;
c. bidang layanan sosial;
d. bidang layanan karir.
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling dituangkan ke dalam program
tahunan dan semester dengan mempertimbangkan komposisi dan proporsi serta alokasi
waktu layanan baik di dalam maupun di luar kelas. Layanan Bimbingan dan Konseling
yang diselenggarakan di dalam kelas dengan beban belajar 2 (dua) jam perminggu.
Layanan Bimbingan dan Konseling yang diselenggarakan di luar kelas, setiap kegiatan
layanan disetarakan dengan beban belajar 2 (dua) jam perminggu.
Strategi layanan Bimbingan dan Konseling dibedakan atas:
a. jumlah individu yang dilayani;
b. permasalahan; dan
c. cara komunikasi layanan.
Strategi layanan Bimbingan dan Konseling berdasarkan jumlah individu yang
dilayani dilaksanakan melalui layanan individual, layanan kelompok, layanan klasikal, atau
kelas besar. Strategi layanan Bimbingan dan Konseling berdasarkan permasalahan
dilaksanakan melalui pembimbingan, konseling, atau advokasi. Strategi layanan
Bimbingan dan Konseling berdasarkan cara komunikasi layanan dilaksanakan melalui
tatap muka atau media.
Mekanisme layanan Bimbingan dan Konseling meliputi:
a. mekanisme pengelolaan;
Mekanisme pengelolaan merupakan langkah-langkah dalam pengelolaan program
Bimbingan dan Konseling pada satuan pendidikan yang meliputi langkah: analisis
kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut
pengembangan program.
b. mekanisme penyelesaian masalah.
Mekanisme penyelesaian masalah merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh
Konselor dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling kepada Konseli atau peserta
didik yang meliputi langkah: identifikasi, pengumpulan data, analisis, diagnosis,
prognosis, perlakuan, evaluasi, dan tindak lanjut pelayanan.
Program Bimbingan dan Konseling dievaluasi untuk mengetahui keberhasilan layanan
dan pengembangan program lebih lanjut.
Layanan Bimbingan dan Konseling pada satuan pendidikan dilakukan oleh Konselor atau
Guru Bimbingan dan Konseling. Tanggung jawab pelaksanaan layanan Bimbingan dan
Konseling pada satuan pendidikan dilakukan oleh Konselor atau Guru Bimbingan dan
Konseling. Pada satuan pendidikan yang mempunyai lebih dari satu Konselor atau Guru
Bimbingan dan Konseling kepala satuan pendidikan menugaskan seorang koordinator.
57
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
Tanggung jawab pengelolaan program layanan Bimbingan dan Konseling pada satuan
pendidikan dilakukan oleh kepala satuan pendidikan. Dalam melaksanakan layanan,
Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling dapat bekerja sama dengan berbagai
pemangku kepentingan di dalam dan di luar satuan pendidikan. Pemangku kepentingan
mendukung pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling yang dilakukan dalam bentuk
antara lain: mitra layanan, sumber data/informasi, konsultan, dan narasumber melalui
strategi layanan kolaborasi, konsultasi, kunjungan, ataupun alih-tangan kasus.
Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling SMK dilakukan oleh Konselor atau
Guru Bimbingan dan Konseling dengan rasio satu Konselor atau Guru Bimbingan dan
Konseling melayani 150 orang Konseli atau peserta didik. Guru Bimbingan dan Konseling
dalam jabatan yang belum memiliki kualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S-1) dalam
bidang bimbingan dan konseling dan kompetensi Konselor, secara bertahap ditingkatkan
kompetensinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Calon Konselor atau Guru
Bimbingan dan Konseling harus memiliki kualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S-1)
dalam bidang bimbingan dan konseling dan telah lulus pendidikan profesi Guru Bimbingan
dan Konseling/Konselor. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling menggunakan Pedoman
Bimbingan dan Konseling dan Panduan operasional.

M. Program Penguatan Karakter


Program penguatan karakter (PPK) adalah kegiatan pembiasaan sikap dan perilaku
positif di sekolah yang dimulai sejak dari hari pertama sekolah, masa orientasi peserta
didik baru sampai dengan kelulusan sekolah. PPK dilaksanakan terintegrasi dalam
pembelajaran dan melalui pembiasaan
Pada proses pembelajaran PPK terintegrasi dalam pembelajaran dimulai dari
penyusunan silabus dan RPP, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian sikap. Sedangkan
melalui pembiasaan dilaksanakan melalui:
1. Menumbuhkembangkan Nilai-nilai Moral dan Spiritual
Mewujudkan nilai-nilai moral dalam perilaku sehari-hari. Nilai moral diajarkan
pada siswa, lalu guru dan siswa mempraktekkannya secara rutin hingga menjadi
kebiasaan dan akhirnya bisa membudaya.  Guru dan peserta didik berdoa bersama
sesuai dengan keyakinan masing-masing, sebelum dan sesudah hari pembelajaran,
dipimpin oleh seorang peserta didik secara bergantian dibawah bimbingan guru.
Membiasakan untuk menunaikan ibadah bersama sesuai agama dan
kepercayaannya baik dilakukan di sekolah maupun bersama masyarakat;
Membiasakan perayaan Hari Besar Keagamaan dengan kegiatan yang sederhana
dan hikmat.

58
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
2. Menumbuhkembangkan nilai-nilai Kebangsaan dan
Kebhinnekaan
Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan menerima keberagaman sebagai anugerah
untuk bangsa Indonesia. Anugerah yang harus dirasakan dan disyukuri sehingga
manfaatnya bisa terasa dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan wajib:
1) Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan mengenakan
seragam atau pakaian yang sesuai dengan ketetapan sekolah.
2)  Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan MOPDB dengan
peserta didik bertugas sebagai komandan dan petugas upacara serta kepala
sekolah/wakil bertindak sebagai inspektur upacara; 
3)  Sesudah berdoa setiap memulai hari pembelajaran, guru dan peserta didik
menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan/atau satu lagu wajib
nasional atau satu lagu terkini yang menggambarkan semangat patriotisme
dan cinta tanah air. 
4) Sebelum berdoa saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan peserta didik
menyanyikansatu lagu daerah (lagu-lagu daerah seluruh Nusantara).
5) Contoh-contoh pembiasaan baik yang dapat dilakukan oleh sekolah:
Mengenalkan beragam keunikan potensi daerah asal siswa melalui berbagai
media dan kegiatan.
6) Membiasakan perayaan Hari Besar Nasional dengan mengkaji atau
mengenalkan pemikiran dan semangat yang melandasinya melalui berbagai
media dan kegiatan.
3. Mengembangkan Interaksi Positif Antara Peserta Didik dengan Guru dan Orangtua
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara sekolah, peserta didik dan
orangtua. Interaksi positif antara tiga pihak tersebut dibutuhkan untuk membangun
persepsi positif, saling pengertian dan saling dukung demi terwujudnya pendidikan
yang efektif. 
Kegiatan wajib:
Sekolah mengadakan pertemuan dengan orangtua siswa pada setiap tahun ajaran
baru untuk mensosialisasikan: (a) visi; (b) aturan; (c) materi; dan (d) rencana
capaian belajar siswa agar orangtua turut mendukung keempat poin tersebut. 
Contoh-contoh pembiasaan baik yang dapat dilakukan oleh sekolah:
1) Memberi salam, senyum dan sapaan kepada setiap orang di komunitas
sekolah.
2) Guru dan tenaga kependidikan datang lebih awal untuk menyambut
kedatangan peserta didik sesuai dengan tata nilai yang berlaku.
59
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
3) Membiasakan peserta didik (dan keluarga) untuk berpamitan dengan
orangtua/wali/penghuni rumah saat pergi dan lapor saat pulang, sesuai
kebiasaan/adat yang dibangun masing-masing keluarga; 
4) Secara bersama peserta didik mengucapkan salam hormat kepada guru
sebelum pembelajaran dimulai, dipimpin oleh seorang peserta didik secara
bergantian. 
2. Mengembangkan Interaksi Positif Antar Peserta Didik. Peserta didik hadir di
sekolah bukan hanya belajar akademik semata, tapi juga belajar bersosialisasi.
Interaksi positif antar peserta didik akan mewujudkan pembelajaran dari rekan
(peer learning) sekaligus membantu siswa untuk belajar bersosialisasi.
Kegiatan wajib:   Membiasakan pertemuan di lingkungan sekolah dan/atau rumah
untuk belajar kelompok yang diketahui oleh guru dan/atau orangtua.  Contoh-
contoh pembiasaan baik yang dapat dilakukan oleh sekolah: 
1) Gerakan kepedulian kepada sesama warga sekolah dengan menjenguk warga
sekolah yang sedang mengalami musibah, seperti sakit, kematian, dan
lainnya.
2) Membiasakan siswa saling membantu bila ada siswa yang sedang mengalami
musibah atau kesusahan.
3. Merawat Diri dan Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah akan mempengaruhi warga sekolah baik dari aspek fisik,
emosi, maupun kesehatannya. Karena itu penting bagi warga sekolah untuk
menjaga keamanan, kenyamanan, ketertiban, kebersihan dan kesehatan lingkungan
sekolah serta diri. 

N. Program Literasi
Literasi mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam
bentuk cetak, visual, digital, dan auditori, komponen literasi informasi smeliputi
komponen:

1) Literasi Dasar (Basic Literacy), yaitu kemampuan untuk mendengarkan, berbicara,


membaca, menulis, dan menghitung. Dalam literasi dasar, kemampuan untuk
mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung (counting) berkaitan
dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating), mempersepsikan
informasi (perceiving), mengomunikasikan, serta menggambarkan informasi
(drawing) berdasar pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi.

60
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
2) Literasi Perpustakaan (Library Literacy), yaitu kemampuan lanjutan untuk bisa
mengoptimalkan Literasi Perpustakaan yang ada. Maksudnya, pemahaman tentang
keberadaan perpustakaan sebagai salah satu akses mendapatkan informasi. Pada
dasarnya literasi perpustakaan, antara lain, memberikan pemahaman cara
membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi dan
periodikal, memahami Dewey Decimal System sebagai klasifikasi pengetahuan
yang memudahkan dalam menggunakan perpustakaan, memahami penggunaan
katalog dan pengindeksan, hingga memiliki pengetahuan dalam memahami
informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan, atau
mengatasi masalah.
3) Literasi Media (Media Literacy), yaitu kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk
media yang berbeda, seperti media cetak, media elektronik (media radio, media
televisi), media digital (media internet), dan memahami tujuan penggunaannya.
Secara gamblang saat ini bisa dilihat di masyarakat kita bahwa media lebih sebagai
hiburan semata. Kita belum terlalu jauh memanfaatkan media sebagai alat untuk
pemenuhan informasi tentang pengetahuan dan memberikan persepsi positif dalam
menambah pengetahuan.
4) Literasi Teknologi (Technology Literacy), yaitu kemampuan memahami kelengkapan
yang mengikuti teknologi seperti peranti keras (hardware), peranti lunak (software),
serta etika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi. Berikutnya, dapat memahami
teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet. Dalam
praktiknya, juga pemahaman menggunakan komputer (Computer Literacy) yang di
dalamnya mencakup menghidupkan dan mematikan komputer, menyimpan dan
mengelola data, serta menjalankan program perangkat lunak. Sejalan dengan
membanjirnya informasi karena perkembangan teknologi saat ini, diperlukan
pemahaman yang baik dalam mengelola informasi yang dibutuhkan masyarakat.
5)Literasi Visual (Visual Literacy), adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi
media dan literasi teknologi, yang mengembangkan kemampuan dan kebutuhan
belajar dengan memanfaatkan materi visual dan audio-visual secara kritis dan
bermartabat. Tafsir terhadap materi visual yang setiap hari membanjiri kita, baik
dalam bentuk tercetak, di televisi maupun internet, haruslah terkelola dengan baik.
Bagaimanapun di dalamnya banyak manipulasi dan hiburan yang benar-benar perlu
disaring berdasarkan etika dan kepatutan.
Bentuk kegiatan
1.      Diskusi Hasil Resensi Buku

61
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
Peserta didik membaca buku, buku tersebut diresensi kemudian didiskusikan dalam
acara diskusi bulanan atau mingguan
2.      Membaca senyap
Peserta didik wajib membaca buku non teks pelajaran selama 15 menit
3.      Perpustakaan Kelas
Setiap kelas membuat perpustakaan diisi sendiri oleh peserta didik sendiri
4.      Pengadaan Buku-Buku berkualitas
Pengadaan buku buku baru yang berkualitas yang dapat menginspirasi peserta didik
5.      Kunjungan  ke Pameran Buku
Sekolah membuat program kunjungan ke Pameran Buku
6.      Kunjungan ke Perpustakaan Daerah
Sekolah mengadakan kegiatan kunjungan ke perpustakaan
7.      Kunjungan ke penerbit buku terdekat
Sekolah mengadakan kunjungan ke salah satu penerbit buku
8.      Tantangan membaca
Sekolah membuat tantangan kepada  peserta didik yang berhasil membaca 10 buku
dalam satu bulan.
9.      Kontes Menulis
Sekolah mengadakan lomba menulis untuk peserta didik.
10.  Reading Award
Sekolah memberi reward
a.       Peserta didik yang paling banyak mengujungi perpustakaan
b.      Perpustakaan kelas terbaik
11. Pojok Buku
Sekolah menyediakan tempat tempat untuk buku bacaan yang dapat terjangkau oleh
seluruh siswa dengan mudah.
12. Kegiatan lain yang relevan untuk meningkatkan kompetensi literasi siswa dan guru
di sekolah
O. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal Dan Global
Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan
berbasis keunggulan lokal dan global. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global
dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan
lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global merupakan bagian dari semua mata
pelajaran yang diajarkan. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta

62
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal yang sudah memperoleh
akreditasi.
Sebagai upaya pelaksanaan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global di SMK
... di semua Program Keahlian, dilaksanakan proses pembelajaran dan peningkatan
pelayanan penunjang pendidikan melalui pengadaan fasilitas internet yang dapat diakses
oleh peserta didik di lingkungan sekolah dengan menggunakan jaringan LAN dan hotspot,
sebagai sarana eningkatan wawasan global siswa yang dimanfaatkan pada semua proses
pembelajaran di semua mata pelajaran.

P. Karakteristik Pembelajaran
Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi.Standar Kompetensi Lulusanmemberikan kerangka
konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harusdicapai.Standar Isi memberikan
kerangka konseptual tentang kegiatan belajardan pembelajaran yang diturunkan dari
tingkat kompetensi dan ruang lingkupmateri.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap
satuan pendidikan.Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan
(prosespsikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas“ menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui
aktivitas“ mengingat, memahami, menerapkan,menganalisis, mengevaluasi, mencipta.
Keterampilan diperoleh melalui aktivitas“ mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyaji, danmencipta”.Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehanturut
serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah
(scientific), tematik terpadu (tematik antarmata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata
pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/ penelitian
(discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk
menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat
disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (project based learning). Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagai berikut

Gradasi Sikap, Pengetahuan, Dan Keterampilan

63
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
Karakteristik proses pembelajaran di SMK secara keseluruhan berbasis mata
pelajaran, meskipunpendekatan tematik masih dipertahankan.Secara umum pendekatan
belajar yang dipilih berbasis pada teori tentangtaksonomi tujuan pendidikan yang dalam
lima dasawarsa terakhir yang secaraumum sudah dikenal luas. Berdasarkan teori taksonomi
tersebut capaianpembelajaran dapat dikelompokkan dalam tiga ranah yakni: ranah kognitif,
affektif dan psikomotor. Penerapan teori taksonomi dalam tujuan pendidikandi berbagai
negara dilakukan secara adaptif sesuai dengan kebutuhannyamasing-masing.Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional telah mengadopsi
taksonomi dalam bentuk rumusansikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah
tersebut secara utuh/holistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidakbisa dipisahkan
dengan ranah lainnya. Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan
kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.

Q. Desain Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan
RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.

1. Pengembangan Silabus
Silabus Mencakup seluruh mata pelajaran yang terdapat pada Struktur Kurikulum
Kompetensi Keahlian masing-masing. Silabus disusun oleh satuan pendidikan. Silabus
adalah bagian dari perencanaan pembelajaran pada suatu kelompok kompetensi atau
mata pelajaran sebagai acuan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dan pelaksanaan pembelajaran. Silabus memuat rumusan kompetensi Bidang Keahlian
masing-masing mata pelajaran yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar,

64
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan acuan
penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran.
Pengembangan silabus dilaksanakan dengan prinsip-prinsip:
1) Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan pebelajaran yang menjadi muatan dalam
silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2) Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus masing-masing mata pelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan
fisik, intelektual, sosial, emosional, spiritual peserta didik, dan level 2 dan 3
KKNI.
3) Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
pencapaian kompetensi inti sikap spiritual (KI-1), sikap sosial (KI-2),
pengetahuan (KI-3), dan ketrampilan (KI-4).
4) Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan
sistem penilaian.
5) Memadai
Cakupan IPK, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan
sistem penilaian memadai untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar dan
KI.
6) Aktual dan kontekstual
Cakupan IPK, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan
sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi di dunia kerja.
7) Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik,
pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat.
8) Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi dimensi sikap
spiritual, sosial, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif, afektif, dan
psikomotor).
Langkah-langkah pengembangan silabus disajikan pada diagram alir berikut.
65
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
Diagram Alir Pengembangan Silabus Mata Pelajaran

Pengembangan Silabus dilakukan melalui dua langkah yaitu: (1) pengkajian profil
lulusan, SKL, KKNI, dan Kompetensi Inti; (2) penyusunan silabus.
Penyusunan silabus dilakukan melalui tahapan-tahapan:
1) Mengkaji kompetensi inti dan kompetensi dasar

2) Merumuskan indikator pencapai kompetensi


3) Penentuan jenis penilaian
4) Mengidentifikasi materi pembelajaran
5) Mengembangkan kegiatan pembelajaran
6) Menentukan alokasi waktu
7) Menentukan sumber belajar
Dalam implementasinya, silabus dijabarkan menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP), dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru. Silabus
harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan data
evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran), dan evaluasi
rencana pembelajaran.
66
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
Silabus pada Kurikulum 2013 yang disempurnakan dan dikembangkan pada tingkat
nasional merupakan silabus minimal. Satuan pendidikan SMK dapat
mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang menjadi institusi
pasangan dan nilai-nilai lokal dimana SMK tersebut berada.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap
muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi
Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secarainteraktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
pesertadidik.RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan dalam satu
kali pertemuan atau lebih. Komponen RPP terdiri atas:
a. identitas sekolahyaitunamasatuanpendidikan
b. identitasmatapelajaranatautema/subtema;
c. kelas/semester;
d. materipokok;
e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
dalam silabus dan KD yangharus dicapai;
f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diamati dandiukur, yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
g. kompetensi dasar dan indicator pencapaian kompetensi;
h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi;
i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didikdan KD yang akan dicapai;
j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar,
atau sumber belajar lain yang relevan;
67
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan
penutup; dan
m. penilaian hasil pembelajaran.
Dalam menyusun RPP memperhatikan prinsip-prinsipsebagai berikut.
a. Perbedaan individual peserta didikantara lain kemampuan awal,tingkat
intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar,kemampuan sosial, emosi,
gaya belajar, kebutuhan khusus,kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma,
nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
b. Partisipasi aktif peserta didik.
c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar,motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dankemandirian.
d. Pengembangan budaya membaca dan menulisyang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber
belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis, dan
efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

3. Pelaksanaan Pembelajaran
Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran SMK adalah 45 menit dimana dalam
pelaksanaan pembelajaran Buku teks pelajaran digunakan untuk meningkatan efisiensi
danefektivitas yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Pengelolaan
Kelas dilaksanakan melalui:
a. Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik seduaidengan tujuan
dan karakteristik proses pembelajaran.
b. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harusdapat didengar
dengan baik oleh peserta didik.
c. Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti oleh
peserta didik.
d. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar
peserta didik.
68
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
e. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran.
f. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar
peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
g. Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan
pendapat.
h. Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
i. Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata
pelajaran; dan
j. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup.
Dalam kegiatan pendahuluan, guru melaksanakan kegiatan:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
b. memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi
materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan
perbandingan lokal, nasional dan internasional;
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari;
d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akandi capai;
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran,media
pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau
saintifik dan/atau inkuiridan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project basedlearning) disesuaikan
dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah
proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga
mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi
yang mendorong siswa untuk melakuan aktivitas tersebut.
b. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam
69
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar
dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik
terpadu, dan tematik sangat disarankan untukmenerapkan belajar berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong peserta
didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok,
disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan masalah (project based learning).
c. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melaluikegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata pelajaran yang
diturunkan dari keterampilanharus mendorong siswa untuk melakukan proses
pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut
perlumelakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquirylearning) dan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk
selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung
dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas
individual maupun kelompok;
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

4. Supervisi pembelajaran
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu pendidik mengembangkan
kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Supervisi akademik bukan penilaian unjuk kerja pendidik melainkan
membantu pendidik mengembangkan kemampuan profesionalismenya. tujuan yang paling
pokok dalam supervisi adalah untuk pengembangan profesionalisme guru.

Pelaksanaan supervisi dilaksanakan minimal satu kali dalam satu tahun pelajaran atau satu
kali dalam satu semester. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan terhadap seluruh guru mata
pelajaran melalui tahapan:
1. Perencanaan
2. Sosialisasi

70
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
3. Pertemuan awal
4. Kunjungan kelas
5. Pertemuan akhir

5. Pengawasan Proses Pembelajaran


Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan pemantauan, supervisi,
evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala danberkelanjutan. Pengawasan
proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuanpendidikan dan pengawas.
Pengawasan dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan guna peningkatan mutu
secara berkelanjutan dan menetapkan peringkat akreditasi. Sistem pengawasan internal
dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas,dinas pendidikan dan Lembaga Penjaminan
Mutu Pendidikan.
a. Kepala Sekolah, Pengawas dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan melakukan
pengawasan dalam rangka peningkatan mutu.
b. Kepala Sekolah dan Pengawas melakukan pengawasan dalam bentuk supervisi
akademik dan supervisi manajerial. Pengawasan yang dilakukan Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan diwujudkan dalam bentuk Evaluasi Diri Sekolah.
Proses Pengawasan dilaksanakan melalui pemantauan, supervisi, pelaporan dan tindak
lanjut. Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Pemantauan dilakukan melalui antara
lain, diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan
dokumentasi.Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan melalui antara lain,
pemberian contoh, diskusi, konsultasi, atau pelatihan. Hasil kegiatan pemantauan,
supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran disusun dalam bentuk laporan untuk
kepentingan tindak lanjut pengembangan keprofesionalan pendidik secara berkelanjutan.
Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk:
a. penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang
memenuhi atau melampaui standar; dan
b. pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti program pengembangan
keprofesionalan berkelanjutan.

6. Penilaian Hasil Dan Proses Pembelajaran


Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik(authentic
assesment)yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajarsecara utuh.
Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya,
71
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional
(instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program
perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu,
hasil penilaian otentik dapat digunakansebagai bahanuntuk memperbaiki proses
pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses
pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat: angket,
observasi, catatan anekdot, dan refleksi.
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didikmencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio,
ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhirsemester, ujian tingkat
kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujiannasional, dan ujian sekolah , yang
diuraikan sebagai berikut:
a. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk
menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran.
b. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh pesertadidik secara
reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
c. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai
keseluruhan entitas proses belajar peserta didiktermasuk penugasan perseorangan
dan/atau kelompok didalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku
dan keterampilan.
d. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik secara berkelanjutan dalamproses pembelajaran, untuk memantau
kemajuan dan perbaikan hasilbelajar peserta didik.
e. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau
lebih.
f. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelahmelaksanakan 8 – 9 minggu
kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
g. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik diakhir semester. Cakupan ulangan

72
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester
tersebut.
h. Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakankegiatan
pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untukmengetahui pencapaian
tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputisejumlah Kompetensi Dasar yang
merepresentasikan Kompetensi Intipada tingkat kompetensi tersebut.
i. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan
kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintahuntuk mengetahui pencapaian
tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang
merepresentasikanKompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
j. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatanpengukuran
kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian
Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.
k. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi
di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi
b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,menyatu
dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
c. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya.
d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasarpengambilan
keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
b. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal
sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik,prosedur, dan hasilnya.
c. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
d. Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan criteria (PAK). PAK
merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria
ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal
yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik
Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk
menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.
Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi
matapelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses. Teknik dan instrumen
73
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
yang digunakan untuk penilaian kompetensisikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai
berikut.
a. Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,penilaian diri,
penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) olehpeserta didik dan jurnal. Instrumen
yang digunakan untukobservasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik
adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan
pada jurnal berupa catatan pendidik.
1) Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan
dengan menggunakan indera, baik secaralangsung maupun tidak langsung
dengan menggunakanpedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku
yang diamati.
2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangandirinya dalam konteks
pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
3) Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi.
Instrumen yang digunakan berupalembar penilaian antar peserta didik.
4) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang
berkaitan dengan sikap dan perilaku.
b. Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-
salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman
penskoran.
2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan
secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian
yang menuntut peserta didik mendemonstrasikansuatu kompetensi tertentu dengan
menggunakan tes praktik,projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan
berupadaftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
1) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupaketerampilan melakukan
suatu aktivitas atau perilaku sesuaidengan tuntutan kompetensi.

74
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
2) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputikegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secaratertulis maupun lisan dalam
waktu tertentu.
3) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai
kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat
reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau
kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat
berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap
lingkungannya.Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:
a) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
b) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk
instrumen yang digunakan; dan
c) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik.
Mekanisme dan prosedur penilaian dilaksanakn dengan;
1) Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau lembaga
mandiri.
2) Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri,
penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengahsemester, ulangan akhir
semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian
sekolah, dan ujian nasional.
3) Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai dengan
silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
4) Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:
a. menyusun kisi-kisi ujian;
b. mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen;
c. melaksanakan ujian;
d. mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik;
e. melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
5).Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur
Operasi Standar (POS).
6).Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan
ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus
mengikuti pembelajaran remedial.
7). Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk
nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan pemerintah.
75
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
6. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian
Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara berkesinambungan bertujuan
untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan
efektivitas pembelajaran. Penilaian hasil belajar oleh pendidik memperhatikan hal-hal
sebagai berikut.
a. Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam membuat
rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. Setelah menetapkan kriteria
penilaian, pendidik memilih teknik penilaian sesuai dengan indikator dan
mengembangkan instrumen serta pedoman penyekoran sesuai dengan teknik
penilaian yang dipilih.
b. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan penelusuran dan
diakhiri dengan tes dan/atau nontes. Penelusuran dilakukan dengan menggunakan
teknik bertanya untuk mengeksplorasi pengalaman belajar sesuai dengan kondisi
dan tingkat kemampuan peserta didik.
c. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan mengacu pada
indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diintegrasikan dalam
tema tersebut.
d. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui kemajuan dan
kesulitan belajar, dikembalikan kepadapeserta didik disertai balikan (feedback)
berupa komentar yang mendidik (penguatan) yang dilaporkan kepada pihak terkait
dan dimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran.
e. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:
1) nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian kompetensi
pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-
terpadu.
2) deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap piritual dan sikap sosial.
f. Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala sekolah/madrasah
dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru Bimbingan dan Konseling, dan
orang tua/wali) pada periode yang ditentukan.
g. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua pendidik
selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan dalam bentuk deskripsi
kompetensi oleh wali kelas/guru kelas.

7. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Satuan Pendidikan


Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi kegiatan sebagai berikut:
76
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
a. menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi dengan mengacu
pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran;
b. mengoordinasikan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ulangan kenaikan kelas, ujian tingkatkompetensi, dan ujian akhir
sekolah/madrasah;
c. menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan peserta didik
dari ujian sekolah/madrasah sesuai dengan POS Ujian Sekolah ;
d. menentukan kriteria kenaikan kelas;
1) melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat kompetensi kepada
orang tua/wali menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) mencapai tingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, denganketentuan
kompetensi sikap (spiritual dan sosial) termasuk kategori baik dan kompetensi
pengetahuan dan keterampilan minimal sama dengan Ketuntasan Belajar (KB)
yang telah ditetapkan;
3) lulus ujian sekolah
e. peserta didik dalam bentuk buku rapor;
f. melaporkan pencapaian hasil;
g. melaporkan hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada belajar tingkat satuan
pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yangterkait
orangtua/wali peserta didik dan dinas pendidikan.
h. menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan
guru sesuai dengan kriteria:
i. menerbitkan Surat Hasil Ujian Nasional (SHUN) setiap peserta didik bagi satuan
pendidikan penyelenggara Ujian Nasional;
k. menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan bagi
satuan pendidikan yang telah terakreditasi.

8. Pelaksanaan dan Penilaian oleh Pemerintah


Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan melalui Ujian Nasional Penilaian hasil
belajar dalam bentuk UN didukung oleh suatusistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan
soal sertapelaksanaan yang aman, jujur, dan adil. Hasil UN digunakan untuk:
a) pemetaan mutu program dan/atau Satuan Pendidikan;
b) pertimbangan seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; dan
c) pertimbangan dalam pembinaan dan pemberian bantuan kepada Satuan
Pendidikan dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan.

77
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
Dalam rangka standarisasi UN diperlukan acuan berupa kisi-kisi bersifat nasional yang
dikembangkan oleh Pemerintah, sedangkan soalnya disusun oleh Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah dengan komposisi tertentu yang ditentukanoleh Pemerintah.
Sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, kriteria
kelulusan UN ditetapkan setiap tahun oleh pemerintah. Dalam rangka penggunaan hasil
UN untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan, Pemerintah menganalisis
dan membuat peta daya serap UN dan menyampaikan hasilnya kepada pihak yang
berkepentingan.

9. Kenaikan Kelas
Pesyaratan kenaikan kelas ditetapkn sebagai berikut;
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
2) Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan satuan pendidikan.
3) Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK.
4) Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi
pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah Ketuntasan Belajar
(KB). Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada
semester ganjil, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada
semester tersebut.
5) Kenaikan kelas peserta didik SMK ... ditentukan berdasarkan rapat Dewan Guru

10. Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari SMK ... setelah memenuhi kriteria:
1). menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
Peserta didik dinyatakan menyelesaikan seluruh program pembelajaran
sebagaimana dimaksud adalah apabila telah menyelesaikan pembelajaran dari
kelas X sampai dengan kelas XII;
2). memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik
Nilai sikap/perilaku peserta didik sebagaimana dimaksud adalah nilai prilaku
siswa selama mengikuti kegiatan belajar di SMK ... sebagaimana tercantum
dalam buku rapot semester I sampai dengan VI
4) . Mengikuti Ujian Nasional
5) Lulus Ujian Sekolah

78
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
Peserta didik dinyatakan lulus dari SMK ... apabila telah memenuhi kriteria
kelulusan Ujian Sekolah yang ditetapkan oleh SMK ... berdasarkan perolehan
Nilai Ujian Sekolah.
Nilai Ujian Sekolah dimaksud di atas diperoleh dari Nilai ujian Sekolah pada
semua mata pelajaran adalah Nilai Ujian Sekolah pada semua mata pelajaran
yang diujikan minmal 70 (Tujuh Puluh)
Kelulusan peserta didik dari SMK ... ditentukan berdasarkan rapat Dewan Guru, dan
ditetapkan setelah satuan pendidikan menerima hasil UN peserta didik yang
bersangkutan

R. Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)


KBM digunakan untuk mengetahui kompetensi yang harus dikuasai secara tuntas
oleh peserta didik, sehingga pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat segera
diperbaiki. KBM ditetapkan pada awal tahun pelajaran melalui musyawarah oeh sekolah
dengan memperhatikan:
1. Intake yaitu kemampuan rata rata
peserta didik. Untuk kelas X kemampuan rata-rata digunakan berdasar tes awal yang
dilaksanakan oleh guru, sedangkan untuk kelas XI dan XI didasari oleh nilai rata-rata
pada semester sebelumnya.
2. Kompleksitas diperoleh dengan
mengidentifiasi indikator sebagai penanda tercapainya kompetensi dasar
3. Kemampuan daya dukung, yang
berorientasi pada sumber belajar.
KBM minimal yang ditetapkan minimal 60 untuk pengetahuan dan 70 untuk keterampilan,
sedangkan sikap minimal baik. Nilai perolehan siswa untuk pengetahuan menggunakan
rerata, keterampilan menggunakan rata-rata optimum dengan skala 1 – 100. Untuk Tahun
pelajaran 2019-2020 KBM setiap mata pelajaran adalah sebagai berikut:

KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL

Jumlah KELAS DAN KBM


MATA PELAJARAN Jam Per X XI XII
Tahun 1 2 1 2 1 2
A.Muatan Nasional              
1 Pendidikan Agama dan BudiPekerti 318 … … … … … …
Pendidikan Pancasila dan
2 212 … … … … … …
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 354 … … … … … …
4 Matematika 424 … … … … … …
79
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
Bahasa Inggris dan Bahasa Asing
Lainnya*            
5 5.1 Bahasa Inggris 352 … … … … … …
5.2 Bahasa Asing Lainnya: Bahasa ….. … …
6 Sejarah Indonesia 108 … … …
B.Muatan Kewilayahan              
7 Seni Budaya 108         … …
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
8 144 … … …      
Kesehatan
9 Bahasa Sunda 36 …
C.Muatan Peminatan Kejuruan              
C1.Dasar Bidang Keahlian              
12 … …      
13 … …      
14 … …      
C2.Dasar Program Keahlian              
1 … …        
2 … …        
3 … …        
C3.Kompetensi Keahlian              
1 … … … …
2 … … … …
3 … … … …
4 … … … …
5 … … … …
Jumlah C 
Jumlah Total Jam Per Minggu 

BAB V
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran


peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Permulaan tahun
pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada
setiap satuan pendidikan. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu
80
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam
untuk kegiatan ekstrakurikuler. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak
diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu
libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur
khusus. Kalender pendidikan ditetapkan oleh sekolah, apabila ada perubahan sekolah
melaporkan kepada dinas pendidikan.

A. Alokasi Waktu
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera
pada tabel berikut.

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


1. Minggu efektif Minimum 34 Digunakan untuk kegiatan
belajar minggu dan pembelajaran efektif pada setiap
maksimum 36 satuan pendidikan.
minggu
2. Jeda tengah Maksimum 2 Satu minggu setiap semester.
semester minggu

3. Jeda Maksimum 2 Antara semester I dan II.


antarsemester minggu

4. Libur akhir Maksimum 3 Digunakan untuk penyiapan kegiatan


tahun pelajaran minggu dan administrasi akhir dan awal tahun
pelajaran.
5. Hari libur 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan
keagamaan libur keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif.
6. Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peraturan
umum/nasional minggu Pemerintah.
7. Hari libur Maksimum 1 Untuk satuan pendidikan sesuai
khusus minggu dengan ciri kekhususan masing-
masing.
8. Kegiatan Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan yang
khusus minggu diprogramkan secara khusus oleh
sekolah/madras sekolah/madrasah tanpa mengurangi
ah jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif.

Ketentuan dalam Kalender pendidikan tahun pelajaran 2019/2020 adalah sebagai berikut :
81
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
82
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
83
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
84
Kurikulum SMK …
Tahun Pelajaran 2019/2020
Kompetensi Keahlian …..
KALENDER PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 KEMANG
TAHUN PELAJARAN 2019/202

BULAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Juli 2019
Agustus 2019
September 2019
Oktober 2019
November 2019
Desember 2019
Januari 2020
Februari 2020
Maret 2020
April 2020
Mei 2020
Juni 2020
Juli 2020

Keterangan:
  = Hari Pertama Sekolah / MPLS   = Libur Umum Bogor. Juli , 2019
Kepala Sekolah
  = Hari Ahad / Minggu   = Perkiraan Ujian Nasional
  = Libur Semester   = Laporan hasil Belajar
  =   = Uji Kompetensi / Project Work Kelas XII
Meisye Yeti Sadali, S.Si, M. T
  = Hari Efektif Belajar   = Perkiraan Ujian Sekolah NIP. 1970052720001220002
BAB VI
PENUTUP

Kurikulum merupakan acuan dan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan di


sekolah, seluruh keberhasilan pembelajaran yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan pelaporan hasil belajar akan tergantung kepada pelaksana kegiatan
pembelajaran, yaitu pengelola sekolah, guru dan siswa. Peran guru dalam merealisasikan
kurikulum sangatlah besar sekali, Guru yang kreatif, inovatif dan pantang menyerah dalam
mendorong siswa untuk menjadi manusia pembelajar. Dengan demikan Kurikulum ini
dapat mehjadi acuan bagi tim manajemen sekolah dan guru secara bersama-sama untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Pada penyusunan Kurikulum ini, Kami menyadari masih adanya kekurangan dan
masih banyak yang harus disempurnakan. Karenanya kepada rekan pengguna Kuriulum ini,
hendaknya dibaca dan dikaji baik secara isi maupun implementasinya dalam proses
pembelajaran, sehingga pada tahun pelajaran yang akan datang Kurikulum SMK ... dapat
disempurnakan.
Hasil akhir dari kurikulum ini adalah perubahan yang terjadi pada peserta didik
sebagai hasil proses pembelajaran, yaitu menjadi siswa yang memiliki ciri mampu hidup
sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia. Kita berharap dengan kerja keras hal tersebut dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai