EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA
DAN HUBUNGANNYA DENGAN KONSEP GEOMETRI
PADA MATEMATIKA SEKOLAH DASAR
DALAM BUDAYA MASYARAKAT MANGGARAI
Asterius Juano1, Mariana Jediut2
1,2
)Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng,
Jl. Ahmad Yani, No.10 Ruteng-Flores 86508
email: juanoasterius@yahoo.co.id
Abstract: Exploration Ethnomatematics and Its’ Relationship with the Concepts of Geometry at Elementary School Mathematics
Based on Manggaraian Culture. This study aims to describe the results of the exploration of ethnomatematics forms and
their relationship with geometric concepts at elementary mathematics in the culture of the Manggarai community, Flores, East
of Nusa Tenggara. This study uses a qualitative approach. Researched data was obtained from community activities and
artifacts. Data collection techniques are observation and interviews. The data was analyzed by the technique proposed by
Miles and Huberman. The results of the study show that the shapes of ethnomatatics in the culture of the Manggarai
community are explored in weaving activities, traditional ceremonies, webbing, household equipment, buildings, farming
activities, and traditional musical instruments. The various ethnomatematics forms relate to geometric concepts at elementary
mathematics which include concepts of triangles, rectangles, rhombus, hexagons, circles, beams, cones, and tubes.
Abstrak: Eksplorasi Etnomatematika dan Hubungannya dengan Konsep Geometri pada Matematika Sekolah Dasar dalam
Budaya Masyarakat Manggarai. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil eksporasi bentuk-bentuk
etnomatematika dan hubungannya dengan konsep-konsep geometri pada matematika SD dalam budaya masyarakat
Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data penelitian diperoleh dari
aktivitas masyarakat dan artefak. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi dan wawancara. Data tersebut dianalisis
dengan teknik yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bentuk-bentuk etnomatematika
pada budaya masyarakat Manggarai yang dieksplor terdapat dalam kegiatan menenun, upacara adat, anyaman, perlengkapan
rumah tangga, bangunan, kegiatan bertani, dan alat musik tradisional. Berbagai bentuk etnomatematika tersebut berelasi
dengan konsep-konsep geometri pada matematika SD yang meliputi konsep, segitiga, persegi panjang, belah ketupat, segi
enam, lingkaran, balok, kerucut, dan tabung.
apabila seorang guru bisa memanage proses sebuah studi yang menyelidiki cara-cara di mana
pembelajaran secara efektif (Smith, 2002: 112). kelompok budaya yang berbeda memahami,
Namun dalam kenyataannya, pembelajaran mengartikulasikan, dan menerapkan konsep-
matematika tidak sesuai dengan yang konsep dan praktek-praktek yang dapat
diharapkan. Pembelajaran matematika dianggap diidentifikasi sebagai praktek matematika (Rosa
sebagai momok yang sangat menakutkan bagi dan Orey, 2011). Dengan demikian, gagasan
sebagian besar siswa. Bahkan pembelajaran etnomatematika akan dapat memperkaya
matematika selalu dianggap sebagai mata pengetahuan matematika yang telah ada. Lebih
pelajaran yang paling sulit oleh sebagian lanjut Sardjiyo (Supriyanti dkk., 2015)
masyarakat, orang tua, dan siswa. Adanya mengatakan dalam pembelajaran berbasis
pandangan seperti itu, mengakibatkan rendahnya etnomatematika, lingkungan belajar akan
hasil belajar matematika. Padahal, setiap hari berubah menjadi lingkungan yang
siswa atau masyarakat selalu berhubungan menyenangkan bagi guru dan siswa, yang
dengan matematika. Hal ini disebabkan karena, memungkinkan guru dan siswa berpartisipasi
pada pembelajaran matematika kurang aktif berdasarkan budaya yang sudah mereka
mengaitkan matematika dengan kehidupan atau kenal, sehingga dapat diperoleh hasil belajar
budaya dari siswa. yang optimal. Untuk itu sangat diperlukan
Pembelajaran yang bernuansa budaya akan etnomatematika diintegrasikan ke dalam
memberikan kontribusi yang besar terhadap kurikulum.
matematika sekolah karena sekolah merupakan Berdasarkan pengamatan yang telah
institusi sosial yang berbeda dengan yang lain dilakukan, ditemukan berbagai aktifitas dan
sehingga memungkinkan terjadinya sosialisasi artefak pada masyarakat Manggarai di Flores,
antara beberapa budaya (Shirley, 2008). Hal ini NTT., dimana telah memiliki benda-benda yang
menunjukkan bahwa matematika adalah suatu merupakan hasil kerajinan dan seni. Aktifitas
bentuk budaya. Matematika sebagai bentuk dan artefak yang tersebut memiliki bentuk yang
budaya sesungguhnya telah terintegrasi pada menyerupai bangun geometri pada pembelajaran
seluruh aspek kehidupan masyarakat dimanapun matematika di SD yang perlu dieksplorasi lebih
berada. Matematika yang berkembang dalam lanjut. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan
lingkungan masyarakat inilah yang disebut dieksplor bentuk-bentuk etnomatematika dari
dengan etnomatematika. budaya yang dimiliki masyarakat Manggarai dan
Etnomatematika diperkenalkan oleh koneksinya terhadap konsep geometri dalam
D'Ambrosio, seorang matematikawan Brasil pembelajaran matematika di SD.
pada tahun 1977 (Orton, 2004: 129).
D’Ambrosia mengatakan etnomatematika adalah
Berdasarkan hasil eksplorasi bentuk-bentuk matematika SD, yaitu konsep lingkaran, belah
etnomatematika pada budaya masyarakat ketupat, segitiga, persegi panjang, segi enam, ,
Manggarai, ditemukan hubungan bentuk-bentuk balok, tabung, dan kerucut.
etnomatematika dengan konsep geometri pada
.
Buka Doku
Gambar 1. Lingkaran
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, Volume 11, Nomor 2, Juli 2019, hlm. 179-316 273
Motif Libong
Motif-motif benda pada Gambar 2 berelasi yaitu memiliki dua pasang sisi sejajar, semua
dengan konsep belah ketupat karena bentuk- sisinya sama panjang, memiliki dua diagonal
bentuknya menyerupai belah ketupat. Hal ini yang saling tegak lurus, dan sudut-sudut yang
terlihat sesuai dengan sifat-sifat belah ketupat, berhadapan sama besar.
Cuwi Ntala
Lantai Mbaru Niang
Lingko
274 Juano & Jediut , Eksplorasi Etnomatematika, ....
A B
Nggepit
Gambar 3. Segitiga
Loce Peta
Langkar
Dedang Kain Songke
D C
Jangka
A B
Tange Balo
Bentuk persegi panjang ini terbentuk dari cara Pada Loce Peta, Tange Balo, dan Jangka,
awal kegiatan menenun mulai dari menyiapkan bentuknya menyerupai persegi panjang.
benang sampai dengan penyelesaian tenunan.
D C
A B
Cuwi Ntala
Berdasarkan Gambar 5 di atas jajar genjang memiliki dua pasang sisi yang behadapan, dan
memiliki sifat-sifat di antaranya adalah sisi-sisi sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
yang berhadapan sejajar dan sama panjang,
D C
Langkok Gugu
P
A B
E
Kropong
Gambar 6. Tabung
Berdasarkan Gambar 6 terlihat unsur-unsur tinggi tabung yang ditunjukkan oleh garis BC
tabung adalah tabung mempunyai sisi atas dan AD, sisi lengkung yang dinamakan selimut
(tutup) dan sisi bawah (alas) berbentuk lingkaran tabung, dan permukaan tabung yaitu bidang
yang kongruen, diameter alas tabung yang yang meliputi sisi atas, sisi bawah, dan selimut
ditunjukkan oleh garis AB, jari-jari alas tabung tabung.
yang ditunjukkan oleh garis PE, PA, dan PB,
s
t
r
A P C
Gambar 7. Kerucut
Kerucut memiliki unsur-unsur di antaranya ditunjukkan garis BP, dan garis pelukis kerucut
adalah terdiri atas sisi lengkung yang dinamakan yang ditunjukkan garis BA dan BC. yakni garis
selimut kerucut dan sisi bawah (alas) berupa yang menghubungkan puncak kerucut dengan
lingkaran, jari-jari alas yang ditunjukkan oleh titik pada keliling alas.
garis PA dan PC, tinggi kerucut yang
H
G
E F
D
C
B
Peti A
Gambar 8. Balok
Balok memiliki unsur-unsur, yaitu sisi, rusuk, memilii 12 rusuk, yakni ditunjukkan oleh garis
dan titik sudut. Sisi merupakan bidang yang AB, BC, CD, AD, EF, FG, GH, EH, CG, BF,
membatasi balok. Balok memiliki 6 sisi, yaitu AE, dan DH. Titik sudut adalah pertemuan
sisi ABEF, BCFG, EFHG, DCHG, ADBC, dan antara tiga buah rusuk. Balok memiliki 8 titik
ADEH. Rusuk adalah ruas garis yang sudut, yaitu titik A, B, C, D, E, F, G, dan H.
merupakan garis potong dua buah sisi. Balok
a
f
b
e c
Cuwi Ntala
Bittnger, Marvin L. & Beecher, J. A. 2010. NCTM. 2000. Principles standards for school
Development Mathematics. Amerika: mathematics. Virginia: Reston.
Addison Wesley.
278 Juano & Jediut , Eksplorasi Etnomatematika, ....