Disusun
Kelas 2B
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan karya tulis berjudul “Pemanfaatan Buah Mengkudu sebagai Pengobatan
Alternatif bagi Penderita Kencing Manis dan Penderita Darah Tinggi” ini dengan tepat waktu
dan tanpa halangan yang berarti. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Pembuatan karya tulis ini tidak sekedar pembelajaran belaka, namun juga sebagai penambah
pengetahuan dan wawasan bagi pembacanya. Agar penulis dan pembaca dapat mengetahui
manfaat tanaman di sekitar kita.Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat pula dalam
kepada semua pihak bagi penulis maupun pembaca. Namun tak ada gading yang tak retak, begitu
penyusunan karya tulis ini, tak lupa penulis ucapkan permohonan maaf. Untuk itu, penulis
mengharapkan adanya kritik maupun saran sebagai perperbaikan dalam penyusunan selanjutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover …………………………………………………………………………………i
Kata Pengantar ……………………………………………………………………….ii
Daftar Isi ………………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang …………………………………………………………… 1
B.Rumusan Masalah ………………………………………………………… 2
C.Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian…………………………………… 2
BAB IV PEMBAHASAN
A.Pengertian Buah Mengkudu………………………………………………. 8
B.Ciri-ciri Buah Mengkudu…………………………………………………. 8
C.Manfaat dan Kandungan Buah Mengkudu……………………………… 9
D.Pengertian Kencing Manis dan Darah tinggi…………………………… 10
E.Manfaat Penggunaan Mengkudu………………………………………… 11
BAB V PENUTUP
Kesimpulan ……………………………………………………………………… 15
Saran ……………………………………………………………………………15
Daftar Pustaka ……………………………………………………………… 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit hipertensi termasuk penyakit yang banyak diderita orang tanpa mereka sendiri
mengetahuinya. Penyakit hipertensi dapat mengakibatkan berbagai hal yang menyusahkan,
bahkan membahayakan jiwa. Namun di era globalisasi ini berbagai akibat yang ditimbulkan oleh
Hipertensi dapat dicegah dengan perawatan dini oleh para ahli di bidang kedokteran. Tekanan
darah tinggi atau hipertensi merupakan bahaya terselubung, karena tidak menampakkan gejala-
gejala yang nyata.
Pengobatan hipertensi ada dua macam, salah satunya adalah dengan cara non
farmakologi, yaitu dengan memanfaatkan buah mengkudu yang dimana buah mengkudu tersebut
mengandung zat-zat yang dapat menurunkan Hipertensi atau tekanan darah tinggi. Namun disisi
lain masih banyak masyarakat yang belum mengetahuitau tentang manfaat buah mengkudu
untuk menurunkan Hipertensi, Prevalensi hipertensi di Desa Punukan Wates Kulonprogo kasus
penderita hipertensi Usia Produktif 30-45 tahun sebanyak 40%.
Hipertensi dapat di sebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok,
kurangnya olahraga, konsumsi alkohol dan makan-makanan cenderung tinggi kalori dan lemak.
Hipertensi menjadi permasalahan kesehatan yang sangat serius. Hipertensi disebut juga sebagai
the silent killer. Berdasarkan survey penelitian dari 5 orang yang saya tanya hanya 2 orang yang
mengetahui tentang manfaat buah mengkudu untuk menurunkan Hipertensi. Pengobatan
hipertensi dapat di lakukan dengan dua cara yaitu pengobatan farmakoligis dan non-
farmakologis. Pengobatan non-farmakologi merupakan terapi tanpa bahan kimia. Salah satu
tanaman yang dijadikan sebagai obat tradisional adalah mengkudu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian yaitu
Apakah terdapat perbedaan pengaruh konsumsi minuman mengkudu (Morinda citrifolia)
terhadap penderita hipertensi laki-laki usia 30-45 tahun
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Penelitian ini secara khusus bertujuan antara lain: a. mengetahui tekanan darah penderita
hipertensi laki-laki usia 30-45 tahun sebelum mengonsumsi minuman mengkudu (Morinda
citrifolia). Mengetahui tekanan darah penderita hipertensi laki-laki usia 30-45 tahun setelah
mengonsumsi minuman mengkudu (Morinda citrifolia).
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
A. Bagi Penulis Peneliti dapat mengetahui Pengetahuan Pasien Hipertensi Tentang Manfaat
Buah Mengkudu Untuk Menurunkan Tekanan Darah.
B. Bagi Pasien Hipertensi Penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan pasien hipertensi
tentang manfaat buah mengkudu untuk menurunkan tekanan darah.
C. Bagi Profesi Keperawatan Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta
memberikan motivasi bagi profesi keperawatan untuk mengkaji atau memberikan
penyuluhan kepada masyarakat tentang manfaat buah mengkudu untuk menurunkan
tekanan darah.
E. Keaslian Penulisan
1. Sri Endah Setyaningsih (2010) perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah terapi
mengkudu pada wanita penderita hipertensi. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan desain rancangan eksperimen
kuasi dengan pre-post with kontrol design. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita
hipertensi di Panti Wredha Pucang Gading Semarang. Teknik pengambilan sampel yaitu
restriksi dengan kriteria inklusi dan eksklusi, didapatkan sampel penelitian sebesar 30
sampel. Analisis data yang digunakan secara univariat dan bivariat dengan normalitas
data dan uji Mannwhitney karena data tidak normal. Simpulan yang diperoleh dari hasil
penelitian dan pembahasan adalah bahwa tidak ada perbedaan tekanan darah sistolik awal
(p=0,846) maupun tekanan darah diastolik awal (p=0,128) antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Terdapat perbedaan tekanan darah sistolik akhir (p=0,0001)
maupun tekanan darah diastolik akhir (p=0,0001) antara kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol. Terdapat perbedaan rata-rata selisih tekanan darah sistolik (0,0001)
maupun tekanan darah diastolik (0,0001) antara kelompok eksperimen maupun kelompok
7 kontrol. Saran yang diajukan bagi penderita hipertensi adalah agar mengkonsumsi
mengkudu untuk mengontrol atau menurunkan tekanan darah. Perbedaan terletak pada
metode penelitian, responden, dan lokasi penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan teori
1. Definsi
Mengkudu (Basa Aceh: keumeudee, Jawa: pace, kemudu, kudu); cengkudu
(Sunda), kodhuk (Madura), tibah (Bali) berasal daerah Asia Tenggara, tergolong dalam
famili Rubiaceae. Nama lain untuk tanaman ini adalah Noni (bahasa Hawaii), Nono
(bahasa Tahiti), Nonu (bahasa Tonga), ungcoikan (bahasa Myanmar) dan Ach (bahasa
Hindi) adlah buah yang rupanya tidak seksi dan memiliki bau yang menyengat, namun
buah mengkudu atau pace (morinda citrifolia) memiliki khasiat untuk menyembuhkan
berbagai penyakit.
2. Etiologi
3. Klasifikasi Ilmiah atau taksonomi dari mengkudu adalah sebagai berikut:
B. Landasan Teori
2. Daun
Berdaun tebal mengkilap. Daun mengkudu terletak berhadap-hadapan. Ukuran
daun besar-besar, tebal, dan tunggal. Bentuknya jorong-lanset, berukuran 15-50 x 5-17
cm. tepi daun rata, ujung lancip pendek.
Pangkal daun berbentuk pasak. Urat daun menyirip.Warna hiaju mengkilap, tidak
berbulu. Pangkal daun pendek, berukuran 0,5-2,5 cm. ukuran daun penumpu bervariasi,
berbentuk segi tiga lebar. Daun mengkudu dapat dimakan sebagai sayuran. Nilai gizi
tinggi karena banyak mengandung vitamin A.
3. Bunga
Perbungaan mengkudu bertipe bonggol bulat, bergagang 1-4 cm. Bunga tumbuh
di ketiak daun penumpu yang berhadapan dengan daun yang tumbuh normal. Bunganya
berkelamin dua. Mahkota bunga putih, berbentuk corong, panjangnya bisa mencapai 1,5
cm. Benang sari tertancap di mulut mahkota. Kepala putik berputing dua. Bunga itu
mekar dari kelopak berbentuk seperti tandan. Bunganya putih, harum.
4. Buah
Kelopak bunga tumbuh menjadi buah bulat lonjong sebesar telur ayam bahkan
ada yang berdiameter 7,5-10 cm. Permukaan buah seperti terbagi dalam sel-sel poligonal
(segi banyak) yang berbintik-bintik dan berkutil. Mula-mula buah berwarna hijau,
menjelang masak menjadi putih kekuningan. Setelah matang, warnanya putih transparan
dan lunak. Daging buah tersusun dari buah-buah batu berbentuk piramida, berwarna
cokelat merah. Setelah lunak, daging buah mengkudu banyak mengandung air yang
aromanya seperti keju busuk. Bau itu timbul karena pencampuran antara asam kaprik dan
asam kaproat (senyawa lipid atau lemak yang gugusan molekulnya mudah menguap,
menjadi bersifat seperti minyak atsiri) yang berbau tengik dan asam kaprilat yang rasanya
tidak enak. Diduga kedua senyawa ini bersifat aktif sebagai antibiotik.
6. Kerangka Teori
Faktor Resiko
2. Kerangka Konsep
1. Jenis Kelamin
2. Usia
3. Hipotesa Penelitian
4. Desain Penelitian
Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross
sectional yaitu penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran dalam satu kali dan satu
waktu yang dilakukan pada variabel terikat dan variable bebas.