"Alat – Alat Kebidanan Beserta prinsip kerja dan deskripsi penggunaannya”
Dosen Pengampuh : Dr.Sahrul Saehana,Msi
Disusun oleh : Indah Cahyani Lapadu PO7124318023
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
PRODI D-IV KEBIDANAN TINGKAT IVA TAHUN AJARAN 2021/2022 1. Lingkar Lengan Atas (LiLA)
a. Prinsip kerja LiLA
Menurut supriasa (2012) dalam Rahmi (2016) menunjukkan bahwa lingkar lengan atas (LiLA) adalah jenis pemeriksaan antopometri yang di gunakan untuk mengukur resiko KEK pada wanita usia subur yang meliputi remaja, ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur (PUS). Sedangkan ambang batas LiLA pada WUS dengan resiko KEK adalah 23,5 cm dan apabila kurang dari 23,5 cm wanita tersebut mengalami KEK. b. Cara pengukuran LiLA pada ibu hamil Menurut Utami (2016), tata cara pengukuran LiLA ibu hamil ialah sebagai berikut Subjek diminta untuk berdiri tegak. Tanyakan kepada subjek lengan mana yang aktif digunakan. Jika yang aktif digunakan adalah lengan kanan, maka yang diukur adalah lengan kiri, begitupun sebaliknya. Mintalah subjek untuk membuka lengan pakaian yang menutup lengan yang tidak aktif digunakan. Untuk menentukan titik mid point lengan ditekuk hingga membentuk sudut 90o, dengan telapak tangan menghadap ke atas. Pengukur berdiri di belakang subjek dan menentukan titik tengah antara tulang atas pada bahu dan siku. Tandailah titik tersebut dengan pulpen. Tangan kemudian tergantung lepas dan siku lurus di samping badan serta telapak tangan menghadap ke bawah. Ukurlah lingkarlengan atas pada posisi mid point dengan pita LILA menempel pada kulit. Perhatikan jangan sampai pita menekan kulit atau ada rongga antara kulit dan pita. Catat hasil pengukuran LiLA ibu hamil. 2. Fetal Doppler
a. Prinsip kerja Fetal Doppler
Fetal Doppler adalah alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik. Alat ini sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan janin dalam kandungan ibu, aman digunakan dan bersifat non-invasif. Dengan bantuan probe alat ini dapat meradiasi gelombang ultrasonik dan organ yang bergerak seperti hati dan aliran darah. Ibu tak perlu khawatir dengan radiasi gelombang dari alat ini karena radiasi terjamin aman sehingga tidak akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan janin. b. Cara penggunaan Fetal Doppler Ambil probe pada fetal doppler Tekan tombol power pada alat ini. Setelah lampu doppler menyala maka alat ini pun siap untuk digunakan. Oleskan gel pada probe Tempelkan probe keperut ibu hamil pada posisi punggung janin Probe dapat digeser-geser sampai ditemukan tempat yang pas dimana detak jantung dapat dideteksi. Setelah terdengar bunyi jantung janin, volume doppler dapat ditingkatkan agar dapat terdengar suara detak jantung dengan lebih jelas. Banyaknya denyut jantung per menit akan ditampilkan pada layar display doppler 3. Electric Breast Pump
a. Prinsip kerja Electric Breast Pump
Electric breast pump atau alat pompa ASI elektrik adalah jenis pompa yang bekerja dengan bantuan listrik maupun baterai. Ada jenis elektrik yang harus selalu dicolokkan ke listrik terdekat selama digunakan, tetapi ada juga yang menggunakan baterai. Alat pompa elektrik yang memakai baterai biasanya perlu melakukan pengisian daya setiap kali akan digunakan. Alat pompa ASI elektrik cenderung menghabiskan waktu yang lebih singkat dan cepat ketimbang pompa manual. Bagi ibu menyusui yang tidak punya banyak waktu tapi ingin memompa ASI, Anda bisa memilih penggunaan pompa elektrik. b. Cara penggunaan Electric Breast Pump Siapkan alat pompa elektrik, kemudian pasang masing-masing alat sesuai tempatnya. Letakkan pelindung payudara pada posisi yang tepat dan tidak terasa mengganggu atau sakit. Jika pelindung tersebut dirasa kurang pas, Anda bisa menekannya perlahan agar tidak mudah lepas nantinya. Colokkan pompa elektrik ke sumber listrik terdekat atau langsung digunakan saat baterai masih tersedia. Nyalakan tombol “on” dan atur ke intensitas pompa sesuai keinginan Anda. Jika Anda menggunakan pompa elektrik yang hanya memiliki satu pompa, ulangi tahapan sebelumnya di kedua sisi payudara. Lakukan proses memompa ASI dengan cara yang tepat sampai jumlah ASI yang diperoleh telah cukup atau payudara sudah kosong. Cuci bersih tangan dan semua peralatan setelah selesai digunakan 4. Infantometer
a. Prinsip kerja Infantometer
Alat Ukur Panjang Badan Bayi merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang badan anak dari 0-2 tahun. Mengapa alat ini hanya digunakan untuk anak usia maksimal 2 tahun? Hal tersebut karena perkembangan anak usia 0-2 tahun berpengaruh pada stunting atau tidaknya anak. Karena deteksi stunting hanya dapat dilakukan untuk anak usia 0-2 tahun. Di atas usia tersebut, anak yang sudah terkena stunting, tidak dapat di obati kembali. b. Cara penggunaan Infantometer Letakan infantometer pada meja atau bidang datar. Letakkan infantometer dengan posisi panel kepala ada di sebelah kiri dan panel penggeser berada di sebelah kanan. Panel kepala adalah bagian yang tidak bisa digeser. Tarik bagian panel yang dapat digeser sampai batas yang diperkirakan cukup untuk mengukur panjang badan bayi. Baringkan Si Kecil dengan posisi telentang dan pastikan kepala bayi menempel pada bagian panel yang tidak dapat digeser. Rapatkan kedua kaki dan tekan lutut bayi sampai lurus. Pastikan kedua kakinya menempel pada meja atau tempat meletakkan infantometer. Tekan kedua lutut bayi dan tegakkan telapak kakinya, kemudian geser bagian panel yang dapat digeser sampai persis menempel pada telapak kaki Si Kecil. Bacalah skala angka terbesar yang tertera di infantomenter untuk menunjukkan ukuran panjang badan bayi. Jangan lupa, tulislah hasil pengukuran tersebut di buku catatan kesehatan anak. Setelah pengukuran selesai, Si Kecil pun bisa diangkat dari infantometer. 5. Penjepit Tali Pusat
a. Prinsip kerja penjepit tali pusat
Ketika pusar bayi dipotong, terlebih dulu harus dijepit dengan alat penjepit khusus. Alat tersebut biasa dinamakan dengan klem umbilical. Terbuat dari bahan plastik steril yang hanya digunakan sekali saja. Umbilical cord clamp / klem tali pusat bayi baru lahir adalah peralatan medis yang memiliki fungsi untuk menjepit tali pusat yang baru dipotong dari plasenta atau ari-ari agar tidak terjadi pendarahan di pusar pada bayi yang baru lahir. b. Cara penggunaan penjepit tali pusat Cara menggunakan klem tali pusat (Umbilical cord clamp) adalah dengan menekan kedua sisi klem sampai klem terkunci pada posisi yang tepat. Pemasangan klem biasanya dilakukan oleh dokter atau bidan setelah proses melahirkan. Untuk menjaga kesterilan proses clamping diperlukan prosedur yang tepat.