Anda di halaman 1dari 44

SISTEM KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL

PADA KOPERASI SERBA USAHA KELUARGA


MITRATANI 27 KECAMATAN MANGLI
KABUPATEN JEMBER

LAPORAN PRAKTEK LAPANG

diajukan sebagai satu syarat untuk menyelesaikan Mata Praktikum Komunikasi


Bisnia pada Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Jember

Asisten Pembimbing :
Hadi Hidayatullah Falah
Riza Meilina Putri R.
Dian Puspasari Ina A.
Yenny Prasyaning P.
Tantri Wulandari S.
Dani Widjaya

Oleh:
Golongan K / Kelompok 3

LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
SISTEM KOMUNIKASI INTERNAL DAN EKSTERNAL
PADA KOPERASI SERBA USAHA KELUARGA
MITRATANI 27 KECAMATAN MANGLI
KABUPATEN JEMBER

LAPORAN PRAKTEK LAPANG

diajukan sebagai satu syarat untuk menyelesaikan Mata Praktikum Komunikasi


Bisnia pada Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Jember

Asisten Pembimbing:
Dani Widjaya

Oleh :
Golongan K/ Kelompok 3

LABORATORIUM KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016

i
DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK

GOLONGAN K / KELOMPOK 3
Koordinator : Andzar Syahrian (141510601150)
Anggota : 1. Ahmad Firanda (131510601063)
2. Sulistiyowati (141510601001)
3. Dwi Merinda (141510601070)
4. Irfan Arif Firmansyah (141510601144)
5. M.Syauqi Hasbi (141510601147)
6. Luthvi Anisa (141510601154)
7. Faridatul Hasanah (141510601157)
8. Ani Domiah (141510601167)
9. Titis Luttiyana (141510601171)

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Komunikasi Bisnis dengan Judul “Sistem


Komunikasi Internal Dan Eksternal Pada Koperasi Serba Usaha Mitratani
27 Kecamatan Mangli Kabupaten Jember” telah diperiksa dan disahkan oleh
Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian pada:

Hari :
Tanggal :

Koordinator Praktikum Asisten Pembimbing


Komunikasi Bisnis

Dian Puspitasari Ina Ayati Dani Widjaya


NIM: 131510601017 NIM: 121510601021

Mengesahkan
Ketua Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian

Sudarko, SP., M.Si


NIP. 198002032005011001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga Laporan Praktek Lapang Praktikum Komunikasi Bisnis
dengan judul “Sistem Komunikasi Internal Dan Eksternal Pada Koperasi
Serba Usaha Keluarga Mitratani 27 Kecamatan Mangli Kabupaten
Jember”dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Penyusunan laporan praktek lapang ini tidak lepas dari bantuan dan
bimbingan berbagai pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terimah kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Ir Jani Januar, MT., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jember
2. Dr. Ir. Joni Murti Mulyo Aji, M. Rur. M selaku Ketua Jurusan Program Studi
Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember
3. Tim dosen pembicara mata kuliah Komunikasi Bisnis
4. Sudarko, SP., M.Si selaku Ketua Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan
5. Tim asisten Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian yang telah
memberikan bimbingan mulai awal hingga akhir
6. Direktur dan segenap jajaran KSU Keluarga Mitratani 27
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan semangat dari awal
hingga terselesaikannya laporan akhir praktikum ini.
Kami menyadari bahwa manusia tidak ada yang sempurna. Penyusunan
Laporan Praktek Lapang ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan
kritik yang sifatnya membangun selalu kami harapkan demi penyempurnaan dan
kebaikan.

Jember, Mei 2016

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK .......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................................... 5
1.3 Tujuan dan Manfaat ................................................................................... 5
1.3.1 Tujuan .............................................................................................. 5
1.3.2 Manfaat ............................................................................................ 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 7


2.1 Komunikasi ................................................................................................ 7
2.2 Komunikasi Bisnis ..................................................................................... 10
2.3 Presentasi Bisnis ........................................................................................ 13
2.4 Strategi Pengembangan ............................................................................. 16

BAB 3 GAMBARAN UMUM USAHA ........................................................ 18


3.1 Lokasi Perusahaan ...................................................................................... 18
3.2 Struktur Organisasi Perusahaan ................................................................. 19
3.3 Produk Perusahaan ..................................................................................... 21
3.4 Mitra Usaha ................................................................................................ 22

BAB 4 PEMBAHASAN ................................................................................. 23


4.1 Komunikasi Internal dan Eksternal KSU Keluarga Mitratani 27 .............. 23
4.2 Presentasi Bisnis KSU Keluarga Mitratani 27 ........................................... 27

v
4.3 Strategi Pengembangan KSU Keluarga Mitratani 27 ................................ 28

BAB 5 PENUTUP........................................................................................... 32
5.1 Simpulan .................................................................................................... 32
5.2 Saran ........................................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
- Dokumentasi
- Kuisioner
- Kartu Konsultasi

vi
DAFTAR GAMBAR

No Judul Gambar Halaman


1. Langkah – Langkah Proses Komunikasi.................................. 8
2. Struktur Organisasi KSU Keluarga Mitratani 27.................... 20
3. Skema Komunikasi Intenal...................................................... 24
4. Skema Komunikasi Ekternal................................................... 26

vii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sumbangan sektor pertanian bagi negara-negara berkembang seperti
Indonesia selalu menduduki posisi yang sangat vital. Pemilihan sektor pertanian
sebagai andalan pembangunan nasional setidaknya didukung beberapa alasan.
Penduduk Indonesia sebagian besar masih hidup di sektor pertanian atau
menggantungkan kehidupannya dari kegiatan yang secara langsung maupun tidak
langsung memiliki kaitan dengan sektor pertanian. Indonesia masih menghadapi
masalah pangan, baik untuk masa sekarang maupun masa mendatang. Komoditas
pangan juga memiliki nilai strategis sebagai komoditas politik. Ketegaran sektor
pertanian dalam menghadapi gejolak perekonomian dunia dibandingkan dengan
sektor lainnya. Besarnya sumbangan sektor pertanian bagi pengembangan sektor
industri (penyedia bahan baku, penyedia tenaga kerja murah, penyedia modal
maupun konsumen produknya) terutama di awal pembangunan sektor industri
(Oktavia dkk, 2015).
Indonesia sebagai negara agraris dan juga negara maritim dengan letak
geografis yang strategis dan berada di kawassan Asia Tenggara. Indonesia
memiliki penduduk dengan karakteristik budaya yang beraneka ragam.
Banyaknya ciri budaya yang beraneka ragam di Indonesia membutuhkan adanya
suatu alat komunikasi selain bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa.
Komunikasi sangat dibutuhkan bagi setiap orang untuk membagi pengetahuan dan
pengalaman. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok
orang dapat dipahami oleh pihak lain. Komunikasi hanya akan efektif apabila
pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut
(Lubis, 2015).
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu
melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal,
maupun proses pengiriman dan penerimaan pesan. Komunikasi paling tidak
melibatkan dua orang atau lebih, dan proses pemindahan pesannya dapat

1
2

dilakukan dengan menggunakan cara-cara berkomunikasi yang bisa dilakukan


oleh seseorang melalui lisan, tulisan, maupun sinyal-sinyal non verbal.
Kemampuan berkomunikasi dalam bisnis dapat berguna untuk mengantisipasi
masalah, membuat keputusan, mengkoordinasi arus kerja, mengembangkan
hubungan serta mempromosikan produk dan jasa. Kemampuan komunikasi yang
efektif menambah produktifitas, baik individu maupun organisasi (Purwanto,
2008).
Bisnis merupakan seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang
yang berkecimpung di dalam bidang berniagaan (produsen, pedagang, konsumen,
dan industri dimana perusahaan berada), dalam rangka memperbaiki standar serta
kualitas hidup mereka. Pengusaha dalam bisnis harus dapat melayani para
pelanggan dengan cara yang menguntungkan agar kelangsungan hidup perusahaan
terjamin dalam jangka panjang. Pengusaha juga harus selalu peka terhadap
kesempatan atau peluang baru dalam memuaskan keinginan pembeli (Umar,
2008).
Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis
yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal
maupun komunikasi nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi bisnis
juga dapat berarti pertukaran gagasan, pendapat, informasi yang memiliki tujuan
yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal
dalam dunia bisnis yang dilakukan. Dunia bisnis, seorang komunikator yang baik
di samping harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik (tentu saja),
juga harus mampu menggunakan berbagai macam alat atau media komunikasi
yang ada untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis agar pesan yang disampaikan
kepada komunikan dapat tercapai (Purwanto, 2008).
Model bisnis adalah metode yang digunakan perusahaan untuk
menjalankan bisnisnya, yang membuat perusahaan dapat bertahan. Terdapat
beberapa tools yang dapat digunakan dalam mengevaluasi model bisnis
perusahaan, salah satunya adalah dengan menggunakan business model canvas.
Business model canvas merupakan sebuah bahasa bersama untuk
menggambarkan, visualisasi, menilai, dan mengubah model bisnis. Business
3

model canvas merupakan model bisnis dimana dikaitkan dengan strategi bisnis
yaitu menggambarkan hubungan antara keunggulan dan sumber daya yang
dimiliki perusahaan, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengakuisisi
dan menciptakan nilai, yang membuat perusahaan mampu menghasilkan laba
(Chandra, 2016).
Salah satu bentuk strategi dalam mengembangkan bisnis adalah dengan
membentuk suatu organisasi bisnis, salah satunya yaitu koperasi. Koperasi adalah
bentuk kerjasama di bidang ekonomi yang sesuai dengan Pancasila dan UUD
1945. Pembangunan koperasi yang cukup menonjol pada masa ini adalah
pembentukan Koperasi Unit Desa (KUD). Pengertian KUD disini adalah Koperasi
serba usaha yang beranggotakan penduduk desa dan berlokasi di daerah pedesaan.
Wilayah kerja KUD mencakup satu wilayah kecamatan. Keberadaan dan
perkembangan KUD juga sangat erat kaitannya KUD dengan program dan peran
pemerintah dalam pembangunan pertanian dan pedesaan. Secara umum dinilai
telah memberikan dukungan yang signifikan terhadap keberhasilan pembangunan
pertanian yang berorientasi pada peningkatan produksi, khusunya swasembada
beras. KUD sebagai sentral perekonomian pedesaan dihadapkan pada tantangan
untuk dapat mewujudkan KUD sebagai badan usaha yang tangguh, yang mampu
menerapkan prinsip-prinsip koperasi Indonesia dan mampu mewujudkan misinya
dalam memerdayakan ekonomi rakyat (Ramenayanthi dkk, 2016).
Koperasi Unit Desa adalah suatu koperasi serba usaha yang beranggotakan
penduduk desa dan berlokasi didaerah pedesaan, daerah kerjanya biasanya
mencankup satu wilayah kecamatan. Pembentukan Koperasi Unit Desa (KUD) ini
merupakan penyatuan dari beberapa Koperasi pertanian yang kecil dan banyak
jumlahnya dipedesaan. Koperasi memiliki tujuan utama untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Hal itu
sesuai dengan pasal 3 UU No. 25/1992, dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa
tujuan koperasi Indonesia adalah memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 (Saleh dkk, 2015).
4

Koperasi serba usaha (KSU) Keluarga Mitra Tani 27 sebagai suatu


organisasi perlu memperhatikan komunikasi guna mencapai kelancaran kegiatan
bisnisnya. Komunikasi dapat berperan sebagai metode penyampaian pesan antar
anggota koperasi maupun dengan pihak luar. Komunikasi akan mempermudah
tercapainya tujuan koperasi sebagai suatu organisasi yang memiliki visi dan misi.
Komunikasi yang baik akan dapat menghidari terjadinya ketimpangan informasi
dan juga dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam koperasi.
Mengingat pentingnya peran komunikasi di dalam suatu badan koperasi maka
perlu adanya kajian tentang tata cara berkomunikasi yang baik.
Komunikasi internal yang dilakukan oleh koperasi serba usaha (KSU)
Keluarga Mitra Tani 27 yaitu menggunakan komunikasi tatap muka dengan
seringnya mengadakan rapat antara pengurus dan anggota. Rapat yang sering
dilakukan KSU Keluarga Mitra Tani 27 yaitu untuk memberikan informasi
kepada seluruh anggota mengenai kinerja yang telah mereka lakukan. Pimpinan
bidang operasional KSU Keluarga Mitra Tani 27 juga melakukan komunikasi
melalui kegiatan evaluasi kepada pengurus dan anggota setiap 3 bulan sekali.
Rapat yang diadakan setiap 3 bulan ini merupakan rapat rutin yang dilakukan
untuk mengevaluasi yang berkaitan dengan laporan kinerja perusahaan dan
laporan pelaksanaan program kerja, termasuk marketing dan biaya operasional
yang dikeluarkan setiap kali program kegiatan dilakukan. Selain komunikasi tatap
muka, terdapat komuniaksi yang menghubungkan anggota dengan pimpinan yaitu
komunikasi melalui surat direksi. Surat direksi diberikan kepada pembina
koperasi terlebih dahulu untuk diberi pengesahan kemudian baru diberikan
kepadan atasan.
Komunikasi eksternal yang dilakukan KSU yaitu KSU selalu berusaha
memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen (ramah, sopan serta jujur)
agar dapat atau memuaskan konsumen. Koperasi serba usaha (KSU) melakukan
hal tersebut karena berusaha untuk memenuhi harapan pelanggan serta
memperbaiki kinerja penyampaian produk atau jasa kepada pelanggan. Koperasi
serba usaha (KSU) menyatakan keloyalitasan dan kepuasan pelanggan merupakan
hal yang sangat penting demi keberlanjutan KSU itu sendiri.
5

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan


bahwa peneliti ingin menganalisis salah satunya yaitu mengenai komunikasi
internal dan eksternal yang seperti apa yang diterapkan pada koperasi serba usaha
(KSU) Keluarga Mitra Tani 27 Kapubaten Jember. Penelitian ini memiliki
beberapa tujuan, salah satunya yaitu untuk mengetahui komunikasi internal dan
eksternal yang ada pada koperasi serba usaha (KSU) Keluarga Mitra Tani 27
Kapubaten Jember. Penelitian ini juga memiliki beberapa manfaat, salah satu
manfaat tersebut bagi mahasiswa yaitu bagi mahasiswa atau bagi penulis
mendapatkan pengetahuan yang dapat dijadikan acuan untuk menunjang studinya.

1.2 Perumusan Masalah


1. Bagaimana komunikasi internal dan eksternal pada koperasi serba usaha
(KSU) Keluarga Mitra Tani 27 Kabupaten Jember?
2. Bagaimana presentasi bisnis yang dilakukan oleh koperasi serba usaha (KSU)
Keluarga Mitra Tani 27 Kabupaten Jember?
3. Bagaimana strategi pengembangan yang diterapkan pada koperasi serba
usaha (KSU) Keluarga Mitra Tani 27 Kabupaten Jember?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1.3.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui komunikasi internal dan eksternal yang ada pada koperasi
serba usaha (KSU) Keluarga Mitra Tani 27 Kabupaten Jember.
2. Untuk mengetahui bagaimana presentasi bisnis yang dilakukan oleh koperasi
serba usaha (KSU) Keluarga Mitra Tani 27 Kabupaten Jember.
3. Untuk mengetahui strategi pengembangan apa yang diterapakan pada
koperasi serba usaha (KSU) Keluarga Mitra Tani 27 Kabupaten Jember.

1.3.2 Manfaat
1. Bagi pemerintah, dapat menjadi sarana informasi tentang pentingnya peran
komunikasi di dalam dunia usaha dan berorganisasi.
6

2. Bagi KSU Keluarga Mitra Tani 27, dapat memperoleh informasi tentang
peran komunikasi di dalam melakukan kegiatan bisnis dan usahanya.
3. Bagi penulis mendapatkan pengetahuan yang dapat dijadikan acuan untuk
menunjang studinya.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi
Menurut Suprapto (2009), kata komunikasi berasal dari bahasa latin
communicatio yang berarti „pemberitahuan‟ atau „pertukaran pikiran‟. Secara
garis besar, dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur
kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara
komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan). Para ahli
mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang mereka masing-masing.
Menurut Laswell komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa
mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa. Menurut Carl I.
Hovland komunikasi adalah proses dimana seseorang individu atau komunikator
memberikan stimulan dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non-
verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain. Menurut Theodorson dan
Thedorson komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau
emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol. Menurut
Edwin Emery komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap
sesorang kepada orang lain. Menurut William Albig komunikasi adalah proses
sosial, dalam arti pelemparan pesan atau lambang yang mana mau tidak mau akan
menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku
manusia dan adat kebiasaan. Menurut Charles H. Cooley komunikasi berarti suatu
mekanisme suatu hubungan antarmanusia dilakukan dengan mengartikan simbol
secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu.
Menurut A. Winnet komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari
sumber kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas,
rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut.
Menurut Karfiried Knapp komuniaksi merupakan interaksi antarpribadi yang
menggunakan sistem simbolik linguistik, seperti sistem simbol verbal (kata-kata)
dan non-verbal. Sistem ini dapat di sosialisasikan secara langsung atau tatap muka
atau melalui media lain (tulisan, oral, dan visual).

7
8

Komunikasi merupakan suatu proses dimana komponen-komponen saling


terkait satu sama lain. Para pelaku komunikasi bereaksi dan beraksi sebagai satu
kesatuan dan keseluruhan. Setiap elemen di dalam setiap transaksi berkaitan
secara integral dengan elemen yang lain. Artinya, elemen-lemen komunikasi
saling bergantung, tidak independen, dan masing-masing komponen saling
mengait dengan komponen lain. Dalam aplikasinya, langkah-langkah dalam
proses komunikasi sebagai berikut:
Gagasan

Encoding

Pengiriman

Decoding

Umpan Balik
Gambar 2.1 Langkah-langkah Proses Komunikasi
Langkah pertama, ide/gagasan diciptakan oleh sumber/komunikator.
Langkah kedua, ide yang diciptakan tersebut kemudian diubah menjadi lambang-
lambang komunikasi yang mempunyai makna dan dapat dikirimkan. Langkah
ketiga, pesan yang telah di-encoding tersebut selanjutnya dikirimkan melalui
saluran/media yang sesuai dengan karakteristik lambang-lambang komunikasi
yang ditujukan kepada komunikan. Langkah keempat, penerima menafsirkan isi
pesan sesuai dengan persepsinya untuk mengartikan maksud pesan tersebut.
Langkah kelima, apabila pesan tersebut telah berhasil di-decoding, selanjutnya
terjadi proses umpan balik dimana penerima memberikan tanggapan atas pesan
yang disampaikan oleh pengirim pesan.
Setiap aktivitas komunikasi pasti memiliki efek. Konsep komunikasi
paradigmatis menyebutkan bahwa komunikasi merupakan sebuah pola yang
meliputi sejumlah komponen (unsur) serta memiliki dampak-dampak tertentu.
9

Pola-pola komunikasi yang memiliki dampak terhadap kehidupan komunikan


antara lain penyuluhan, penerangan, propaganda, kampanye, pendidikan, acara
radio/televisi, pemutaran film/video, dan diplomasi. Pada dasarnya komunikasi
memiliki 3 dampak, yaitu:
1. Memberikan informasi, meningkatkan pengetahuan. Menambah wawasan.
Tujuan ini sering disebut kognitif.
2. Menumbuhkan perasaan tertentu, menyampaikan pikiran, ide atau pendapat.
Tujuan ini sering disebut tujuan afektif.
3. Mengubah sikap, perilaku dan perbuatan. Tujuan ini sering disebut tujuan
konatif atau psikomotorik.
Menurut Nugroho (2009), komunikasi adalah suatu ilmu dan seni
penyampaian suatu pesan dari komunikator kepada komunikan, sehingga tercapai
pengertian bersama. Suatu pesan atau ide baru yang diterima oleh setiap individu
secara teori akan melalui beberapa tahap. Menurut Rogers ada 5 tahapan, yaitu:
1. Awareness, yaitu tahap ketika seseorang sadar atau menyadari adanya suatu
pesan yang disampaikan.
2. Interest (perhatian), yaitu tahap ketika penerima pesan tertarik pada isi pesan
yang disampaikan.
3. Evaluation (evaluasi), yaitu tahap ketika penerima pesan mulai mengadakan
penilaian keuntungan dan kerugian dari isi pesan yang disampaikan.
4. Trial, yaitu tahap ketika penerima pesan mencoba mempraktikkan isi pesan
yang diterima atau didengarnya.
5. Adoption, yaitu tahap ketika penerima pesan mempraktikkan dan
melaksanakan isi pesan dalam kehidupan sehari-hari (telah dirasakan seperti
“mendarah daging”).
Menurut Purwanto (2006), terdapat dua bentuk dasar komunikasi yang
lazim digunakan, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal
merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim digunakan untuk
menyampaikan pesan-pesan kepada pihak lain baik secara tertulis maupun lisan.
Bentuk komunikasi verbal ini memiliki struktur yang teratur dan terorganisasi
dengan baik, sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan dapat tercapai dengan
10

baik. Bentuk komunikasi yang kedua adalah komunikasi nonverbal. Komunikasi


nonverbal merupakan komunikasi yang digunakan dalam mengambil suatu
kesimpulan tentang berbagai macam perasaan orang, baik rasa senang, benci,
cinta, rindu, maupun berbagai macam perasaan lainnya. Bentuk komunikasi
nonverbal memiliki sifat yang kurang terstruktur, sehingga membuat komunikasi
nonverbal sulit untuk dipelajari. Komunikasi nonverbal penting artinya bagi
pengirim dan penerima pesan, karena sifatnya yang efisien. Suatu pesan nonverbal
dapat disampaikan tanpa harus berpikir panjang, dan pihak audiens juga dapat
menangkap artinya dengan cepat.

2.2 Komunikasi Bisnis


Menurut Effendy (2004) dalam Ramadanty (2014), komunikasi memiliki
peranan penting terutama pada konteks komunikasi di tempat kerja. Setiap
individu dalam organisasi mendapatkan komunikasi untuk menjalankan fungsi
dan tugas masing-masing. Komunikasi tersebut dikelola dengan komunikasi
internal. Komunikasi internal menjadi suatu hal yang penting dalam sebuah
perusahaan. Komunikasi internal merupakan proses pertukaran informasi dan
komunikasi di antara pemimpin dan para karyawan dalam suatu perusahaan yang
menyebabkan terwujudnya struktur yang khas dan pertukaran gagasan secara
horizontal dan vertikal yang menyebabkan pekerjaan dapat berlangsung secara
efektif.
Menurut Makmuri (2005) dalam Putri (2014), proses komunikasi
menunjukkan suatu rangkaian tahap-tahap atau langkah-langkah dimana suatu
informasi/pengertian dikirimkan dari sumbernya yang disebut pengirim pesan
menyampaikan informasi kepada sasaran komunikasi. Arah aliran komunikasi
terdiri dari :
1. Komunikasi ke bawah, merupakan aliran komunkasi dari seseorang dengan
jabatan berotoritas lebih tinggi kepada pihak lain dengan jabatan berotoritas
lebih rendah. Misalkan pesan yang disampaikan oleh manajer kepada
karyawannya mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi.
11

2. Komunikasi ke atas, merupakan aliran informasi dari tingkat yang lebih rendah
ke tingkat yang lebih tinggi. Misalkan pesan yang disampaikan oleh karyawan
kepada atasan mengenai persoalan-persoalan kerja yang dihadapi oleh
karyawan.
3. Komunikasi horizontal, merupakan penyampaian informasi diantara rekan
sejawat dalam unit kerja yang sama. Misalkan komunikasi yang terjadi dalam
rapat komisi obrolan santai, interaksi pribadi, dan lain-lain.
4. Komunikasi lintas saluran, merupakan penyampaian informasi rekan sejawat
yang melewati batas-batas fungsional dengan individu yang tidak menduduki
posisi atasan maupun bawahan mereka.
5. Komunikasi selentingan, merupakan informasi yang mengalir dengan arah
yang tidak dapat diduga. Komunikasi slentingan digambarkan sebagai metode
penyampaian laporan rahasia tentang orang-orang dan peristiwa yang tidak
mengalir melalui salura perusahaan yang formal.
Komunikasi bisnis merupakan komunikasi yang digunakan dalam dunia
bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunkasi, baik komunikasi
verbal maupun komunikasi nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu.
Komunikator dalam dunia bisnis harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang
baik serta mampu menggunakan berbagai macam alat atau media komunikasi
yang ada untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain secara
efektif dan efisien sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis dapat
tercapai. Komunikator pesan bisnis harus dapat memahami dengan baik
bagaimana menyusun kata-kata yang mampu membentuk suatu arti atau makna,
bagaimana mengubah suatu situasi menjadi lebih menarik dan menyenangkan,
bagaimana mengajak audiens untuk berperan aktif dalam diskusi, bagiamana
menyelipkan humor (lelucon) yang mampu menghidupkan suasana, bagaimana
menyiapkan atau mengatur ruangan yang mampu menghidupkan diskusi, serta
bagaimana memilih media komunikasi secara tepat melalui media tertulis atau
lisan (Purwanto, 2006).
12

Komunikasi yang terjadi dalam lingkungan bisnis yag lazim ditemui adalah
dalam bentuk surat bisnis. Jenis surat bisnis terdiri dari (Purwanto, 2008) :
1. Surat Pemesanan, merupakan salah satu surat bisnis yang dibuat oleh
sesorang, sekelompok orang, atau organisasi untuk untuk melakukan
pemesanan barang atau jasa kepada pihak lain guna memenuhi berbagai
kebutuhan.
2. Surat konfirmasi, merupakan surat yang berisi data pesanan mengenai
barang atau jasa yang dibeli.
3. Surat pengaduan, merupakan surat yang dibuat oleh client dengan maksud
memberitahukan bahwa barang yang diteriam oleh client tersebut tidak
sesuai dengan pesanan.
4. Surat permintaan informasi, merupakan surat yang dikirimkan oleh
sesorang, kelompok, atau lembaga untuk meminta berbagai informasi
penting kepada pihak lain.
5. Surat ucapan selamat, surat yang dikirimkan oleh seseorang, kelompok,
maupun lembaga yang berisi pemberian ucapan selamat atas keberhasilan
sesorang, kelompok, atau lembaga dalam melakukan suatu kegiatan.
6. Surat pemberitahuan, merupakan surat yang dibuat oleh seseorang atau
organisasi yang isinya memberitahukan sesuatu kepada pihak lain, baik
seseorang maupun organisasi.
7. Surat penagihan, merupakan surat yang dibuat perusahaan ketika client
belum memenuhi kewajibannya.
8. Surat peringatan, merupakan surat yang ditulis oleh perusahaan yang
ditujukan kepada pihak lain yang berisi peringatan atas suatu hal.
9. Surat perintah, merupakan surat yang ditulis oleh manajer perusahaan
kepada karyawan yang berisikan perintah untuk melakukan suatu pekerjaan
tertentu.
10. Surat perjanjian, merupakan surat yang dibuat oleh manajer perusahaan
kepada client maupun karyawan. Surat perjanjian untuk client umumnya
berbentuk perjanjian kerja sama sedangkan surat perjanjian karyawan
umumnya merupakan surat kontrak perjanjian kerja.
13

2.3 Presentasi Bisnis


Presentasi bisnis merupakan bentuk komunikasi yang berorientasi pada
proposal, yang disajikan dalam suatu lingkungan bisnis kepada khalayak yang
relatif homogen dari berbagai tingkat pengambil keputusan. Fungsi dari sebuah
presentasi bisnis adalah untuk menyampaikan informasi dan mempengaruhi
pengambil keputusan. Tahap setelah presentasi yang tidak kalah penting adalah
negosiasi. Negosiasi atau perundingan adalah proses untuk menghasilkan
kesepakatan atau perjanjian diantara kedua pihak yang bermasalah. Negosiasi
memerlukan trik dan strategi karena pada dasarnya semua orang tidak mau kalah,
semua orang tidak mau dipaksa dan ditindas. Oleh sebab itu, pilihan yang paling
baik adalah bagaimana negosiasi dapat tercapai untuk menguntungkan kedua
belah pihak (Sindharta dan Anita, 2014).
Menurut Purwanto (2006) Kegiatan presentasi atas berbagai peristiwa
penting seperti pengajajuan usulan royek-proyek baru, pengembangan produk
baru, perluasan pasar dan kebagainya dalam dunia bisnis bukanlah hal yang baru.
Presentasi bisnis yang baik akan memberikan dampak yang baik pula bagi
lembaga atau institusi yang melakukan presentasi. Oleh karena itu, dalam
melakukan presentasi bisnis harus dilakukan persiapan secara matang sehingga
tujuan presentasi bisnis yang efektif dan efisien dapat tercapai. Secara umu,
presentasi bisnis mempunyai empat tujuan pokok yaitu :
a. Menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada audiens. Salah satu tujuan
presentasi bisnis yang paling umum adalah menyampaikan atau
menginformasikan (inform) pesan-pesan bisnis kepada audiens (audience).
Pesan-pesan bisnis yang disampaikan tentu saja harus menarik, sederhana,
mudah dipahami, dan enak didengar audiens. Hindarkan bentuk-bentuk
presentasi yang membosankan, monoton, tidak jelas, dan bahasanya sulit
dipahami.
b. Menghibur audiens. Selain memberikan informasi, presentasi bisnis juga
mempunyai tujuan untuk menghibur (entertain) audiens. Artinya, untuk
mencapai tujuan presentasi bisnis sorang pembicara perlu menyelipkan humor-
humor segar yang mampu menghidupkan suasana. Namun demikian, suasana
14

dalam presentasi bisnis juga perlu dikendalikan, jangan sampai lepas kendali
sehingga suasana tak ubahnya seperti dagelan atau lelucon. Seorang pembicara
yang berpengalaman akan mengetahui kapan ia harus mengubah ritme
presentasi dan kapan harus memesukkan humor- humor penyegar suasana.
Perlu diingat bahwa humor yang diselipkan dalam suatu presentasi bisnis
hanyalah sebagai selingan dan bukan yang utama.
c. Menyentuh emosi audiens. Selain memmberi informasi dan menghibur,
presentasi bisnis juga memiliki tujuan untuk dapat menyentuh emosi (emotion)
audiens. Seorang pembicara yang berpengalaman tentunya tahu bagaimana
menyampaikan pesan-pesan bisnis yang mampu menyentuh emosi audiens.
Gaya bicara dan intonasi suara yang menarik, seorang pembicara mampu
menggugah emosi audiens.
d. Memotivasi audiens untuk bertindak. Tujuan terakhir presentasi bisnis adalah
memberikan motivasi (motivation) kepada audiens untuk melakukan atau
bertindak sesuatu sesuai yang dikehendaki pembicara. Memotivasi audiens,
seorang pembicara perlu menyatakannya secara eksplisit dan bukan
menggunakan bahasa basa-basi. Artinya bahwa apa yang diinginkan pembicara
harus secara tegas dan jelas tercakup dalam presentasi.
Menurut Dewi (2007), presentasi bisnis tidak lengkap tanpa adanya alat
bantu yang digunakan. Alat bantu presentasi cukup banyak variasinya, mulai dari
alat bantu presentasi yang konvensional sampai dengan yang modern atau
kontemporer. Seorang pembicara sudah selayaknya memiliki teknis operasional
dan melakukan pemeriksaan sebelum alat bantu presentasi bisnis tersebut
digunakan. Berbagai alat bantu presentasi bisnis mencakup antara lain:
blackboard, whiteboard, flipcharts, transparansi overhead projector slide, papan
tulis elektronik, VCR, panel LCD prejector. Papan tulis hitam (blackboard)
merupakan salah satu alat bantu presentasi yang sudah cukup kuno, sehingga kini
alat bantu tersebut relatif jarang digunakan. Selain papan tulis hitam, kini muncul
papan tulis putih (whiteboard) yang banyak digunakan di berbagai perkantoran
bisnis maupun nonbisnis. Sarana ini cocok untuk kegiatan-kegiatan seperti
lokakarya, briefing, rapat rutin, maupun diskusi kelompok. Flip charts adalah
15

sebuah papan yang dilengkapi dengan lembaran-lembaran kertas berukuran besar.


Apabila lembar kertas pertama sudah penuh, pembicara dapat membuka lembar
berikutnya yang masih kosong dengan menyibak kertas tersebut atau
menyobeknya. Transparansi OHP nampaknya merupakan alat bantu presentasi
yang cukup populer bagi para pembicara. Dengan semakin meluasnya teknologi
komputer, semakin banyak orang dapat memanfaatkan kemampuan komputer
untuk membuat tampilan grafik, gambar, bagan dan sejenisnya dengan kualitas
hasil yang lebih baik. Sekitar tahun 1980-an slide cukup populer bagi alat bantu
presentasi bisnis. Slide dapat berupa foto, grafis, atau gabungan keduanya.
Kualitas gambar dan tampilan yang disajikan dengan slide ini cukup baik, di
samping juga mudah dan ringan membawanya. Papan tulis elektronik telah
dikembangkan dengan menawarkan berbagai kemudahan yang banyak digunakan
di kantor, konferensi, dan ruang pelatihan. Papan tulis elektronik tersebut
memiliki motor elektrik untuk menggulung layar sehingga muncul bagian bersih
yang barn, dan seterusnya. Layar papan tulis tersebut dapat dihubungkan dengan
printer yang dapat mencetak tulisan yang ada di layar tersebut. Papan tulis
elektronik cocok untuk kegiatan diskusi kecil atau sejenisnya. Video Cassette
Recorder (perekam kaset video) dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan
presentasi bisnis. Kita dapat merekam berbagai program pelatihan atau kegiatan-
kegiatan tertentu sebagai bahan studi kasus, dalam format kaset video. Panel
Liquid Crystal Display (LCD) memiliki kesamaan dengan layar komputer jenis
laptop, yakni transparan. Untuk dapat beroperasi, layar LCD dihubungkan dengan
port monitor bagian belakang komputer dan bertindak seperti layar komputer
biasa yang menayangkan data atau gambar. Panel LCD ini baru dapat berfungsi
bila dihubungkan dengan personal computer (PC), baik dalam bentuk portable
computer maupun desktop computer.

2.4 Strategi Pengembangan


Definisi strategi secara umum adalah proses penentuan rencana para
pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi disertai
penyusunan suatu upaya agar tujuan dapat tercapai. Definisi strategi secara khusus
16

merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) secara terus


menerus, serta dilakukan berdasarkan pada sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan di masa yang akan datang. Strategi selalu dimulai
dari apa yang akan terjadi, dan bukan dimulai dari apa yang terjadi (Yasin dan
Harman, 2014).
Menurut Chandler dalam Rangkuti (2006), Strategi merupakan alat untuk
mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang,
program tidak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Pemahaman yang baik
mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang berkaitan, sangat
menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep-konsep tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Distinctive Competence: tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat
melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya.
b. Competitive Advantage: kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan
agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya.
Strategi memiliki tiga tipe yang terdiri dari strategi manajemen, strategi
investasi, dan strategi bisnis. Strategi bisnis sering juga disebut strategi bisnis
secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan
manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi poduksi atau operasional,
strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan
dengan keuangan (Rangkuti, 2006). Strategi yang tepat didasarkan pada
kemampuan menemukenali diri dan lingkunganya, sehingga strategi benar-benar
dapat terwujud dari kekuatan yang dimilikinya dan peluang yang dihadapinya.
Analisis yag tepat dalam menyusun strategi adalah analisis SWOT (Rangkuti
dalam Gultom dkk, 2014).
Analisis SWOT digunakan untuk melihat antara faktor internal dan
eksternal dengan asumsi bahwa, strategi yang efektif akan memaksimalkan
kekuatan dan peluang, serta meminimalkan kelemahan dan ancaman (Rangkuti
Rauf dkk, 2015). Analisis SWOT juga merupakan salah satu alat yang dapat
dipakai untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan dari objek yang akan diteliti
dan timbul secara langsung atau tidak langsung karena adanya persaingan (Nur R.
17

Khoiriyah et al dalam Rauf dkk, 2015). Analisis SWOT dipengaruhi oleh


lingkungan yang bersifat strategis yaitu kondisi wilayah, situasi, keadaan dan
pengaruh yang mengelilingi dan dapat mempengaruhi perkembangan dari waktu
ke waktu. Secara struktur lingkungan strategis yaitu faktor kekuatan (Strengths)
dan kelemahan (Weakneses) berupa lingkungan eksternal yang terdiri atas 2 (dua)
faktor strategis yaitu peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) (Rauf dkk,
2015).
Menurut Rangkuti (2006), proses pengambilan keputusan strategis selalu
berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, setrategi, dan kebijakan
perusahaan. Perencana strategis (Strategic plannner) harus menganalisis faktor-
faktor strategi perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam
kondisi yang ada saat ini. Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan
dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor
tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan
dari lingkungan Internal strenghts dan Weakness serta lingkungan eksternal
Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis.
BAB 3. GAMBARAN UMUM

3.1 Lokasi KSU Keluarga Mitratani 27


Koperasi Serba Usaha (KSU) Keluarga Mitratani 27 didirikan sejak tahun
1996. Tujuan utama didirikannya KSU Keluarga Mitratani 27 adalah untuk
mensejahterakan karyawan Perusahaan Mitratani 27. Terdapat dua pelayanan
yang ditawarkan oleh KSU Keluarga Mitratani 27 yaitu simpan pinjam yang
dikhususkan bagi karyawan perusahaan Mitratani 27 serta mendirikan suatu usaha
dagang yang mengoperasikan toko yang menjual produk yang telah dihasilkan
oleh perusahaan Mitratani 27. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan Mitratani
27 adalah edamame dan produk olahan dari edamame serta produk yang
diproduksi oleh masyarakat di sekitar KSU Keluarga Mitratani 27.
Koperasi Serba Usaha (KSU) Keluarga Mitratani 27 terletak di jalan
Brawijaya nomor 83 Kecamatan Mangli Kabupaten Jember. Koperasi Serba
Usaha (KSU) Keluarga Mitratani 27 berdiri di areal lahan seluas kurang lebih 4,2
ha. Alasan mendasar dipilihnya lokasi KSU Keluarga Mitratani 27 di Kecamatan
Mangli adalah karena letaknya yang strategis dan berada pada jalur arah menuju
Surabaya sehingga para pengendara yang melalui daerah Jember dapat membeli
oleh-oleh di KSU Keluarga Mitratani 27. Alasan lain yang dipertimbangkan
dipilihnya lokasi KSU Keluarga Mitratani 27 di Kabupaten Jember karena Jember
memiliki tanah yang subur untuk pertanian, irigasi yang memadai, dan
ketersediaan tenaga kerja yang cukup dan mendukung untuk mengembangkan
pertanian. Secara umum, mata pencaharian masyarakat di Kecamatan Mangli
dapat dibagi dalam beberapa sektor yaitu pertanina, jasa, industri, dan
perdagangan. Sektor perdagangan menjadi mata pencaharian yang paling banyak
dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Mangli karena memang kondisinya
yang sesuai untuk mengembangkannya, seperti toko dan koperasi.
Koperasi Serba Usaha (KSU) Keluaga Mitratani 27 mendapatkan bibit
edamame yang didatangkan langsung dari Jepang dan ditanam oleh petani yang
bertempat tinggal di sekitar lingkungan KSU Keluarga Mitratani 27. Selain itu,
bibit edamame tersebut juga ditanam oleh petani dari kecamatan-kecamatan lain

18
19

yang letaknya cukup dekat jaraknya dari kecamatan Mangli. Penanganan pasca
panen yang dilakukan oleh pihak KSU Keluarga Mitratani 27 adalah dengan
mengumpulkan edamame yang telah dipanen oleh petani. Kegiatan pasca panen
yang dimaksud adalah sortasi dan grading dan juga pengemasan.

3.2 Struktur Organisasi KSU Keluarga Mitratani 27


Suatu koperasi pada umumnya menyusun struktur organisasi agar aktivitas
dapat berjalan dengan baik dan teratur serta terdapat pembagian tugas, wewenang
dan tanggung jawab dalam koperasi. Stuktur organisasi sangat penting karena
dengan adanya stuktur organisasi setiap fungsi dan satuan tanggung jawab serta
hubungan yang terdapat dalam KSU Keluarga Mitratani 27 dapat di arahkan
untuk mencapai tujuan bersama. Koordinasi dapat dilakukan dengan mudah
dengan stuktur organisasi sehingga setiap kelompok dari fungsi-fungsi yang ada
dalam organisasi dapat bekerja sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Stuktur organisasi KSU Keluarga Mitratani 27 berbentuk garis dan staf.
Tugas-tugas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam
organisasi ini berada di satu tangan dan garis kewenangan langsung dari pimpinan
kepada bawahan, disamping adanya kekuasaan dan tugas serta tanggung jawab
bertingkat dan berjalan lurus dari atas kebawah dan juga terdapat badan pengawas
yang tugasnya melakukan pengawasan jalannya koperasi dan memberikan saran-
saran kepada pengurus serta membuat laporan pertanggungjawaban kepada
angggota pada waktu rapat anggota tahunan. Struktur organisasi KSU Keluarga
Mitra Tani 27 dapat dilihat paga gambar sebagai berikut:
20

Pembina
Direksi PT.Mitra Tani 27

Ketua Pengawas
Yudi Haryanto Amboro Hidayat

Sekretaris Bendahara
Arief Rosyada Dwi Agustini

Karyawan dan anggota


KSU Keluarga Mitra Tani
27

Gambar 3.1 Struktur Organisasi KSU Keluarga Mitra Tani 27


Adapun tugas atau wewenang dari bagian pengawas yaitu melakukan
tindakan dan upaya bagi kepentingan kemanfaatan koperasi sesuai dengan
tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota. Tugas, tanggung jawab serta
wewenang dari seorang ketua yaitu mengadakan pengawasan terhadap
pelaksanaan tata kerja dan produk menurut ketentuan yang berlaku.
Mengkoordinasi kegiatan setiap bagian dan memeriksa administrasi keuangan
koperasi tentang kebenaran dan kelengkapan laporan laporan keuangan.
Sedangkan tugas, tanggung jawab serta wewenang dari seorang sekretaris yaitu
menyelenggarakan dan memelihara buku organisasi dan semua arsip; memelihara
tata kerja merencanakan peraturan khusus serta ketentuan lain; merencanakan
kegiatan operasional bidang ideal meliputi program pendidikan, penyuluhan, dan
sebagainya; bertanggung jawab dalam bidang administrasi organisasi kepada
ketua. Tugas dan tanggung jawab serta wewenang dari seorang bendahara
meliputi pencari dana dan mengatur arus uang keluar masuk, membantu dan
mengawasi pekerjaan ketua dalam hal penyelenggaraan administrasi keuangan
koperasi serta memelihara harta kekayaan koperasi.
21

3.3 Produk KSU Keluarga Mitratani 27


KSU Keluarga Mitratani 27 memiliki berbagai macam produk komoditi
ekspor diantaranya yaitu Okra, Terong, Ubi Jalar, Lobak, Kacang Panjang, Buncis
dan Mangga. Produk yang menjadi ciri khas KSU Keluarga Mitratani 27 adalah
Okra dan Frozen Edamame yang dapat tahan lama dan tanpa bahan pengawet
(kimia). Edamame mengandung berbagai zat berkhasiat untuk kesehatan.
Edamame juga merupakan satu-satunya sayuran yang mengandung semua dari 9
jenis asam amino esensial yang dapat menstabilkan kadar gula darah,
meningkatkan metabolisme, dan kadar energi serta membantu membangun otot
dan sel-sel sistem imun. Edamame juga mengandung isoflavon, beta karoten, dan
serat. Komoditas tersebut akhirnya terseleksi sebagai produk unggulan yang
diproduksi hingga saat ini. Produk dari KSU Keluarga Mitratani 27 sangat
diminati oleh pasar lokal maupun pasar internasional. Produk dari KSU Keluarga
Mitratani 27 memiliki masa berlaku hingga kurang lebih 2 tahun. Okra adalah
salah satu sayuran yang sangat rendah kalori. Tanaman yang juga disebut sebagai
gumbo ini hanya mengandung 30 kalori per 100 g dan tidakk mengandung leak
jenuh dan kolesterol. Okra adaalah salah satu sumber sayuran yang kaya akan
serat, mineral, dan vitamin. Okra juga sering direkomendasikan oleh ahli gzi unuk
mengendalikan kadar kolesterol dan proram penurunan berat badan. Okra
mengandung banyak serat, sehingga sayuran ini dapaat membantu dalam proses
peristaltik pencernaan dan meringankan sembelit. Okra memiiki banyak manfaat
untuk kesehatan sehingga sayuran polong ini layak untuk terus dikembangkan.
Negara Jepang pada mulanya merupakan negara yang menjadi tujuan
utama ekspor karena KSU Keluarga Mitratani 27 pertama kali mengenal teknologi
pertanian dan teknologi proses ini dari Jepang, yaitu dari sebuah organisasi nirlaba
yang bernama JETRO (Japan External Trading Organization). Namun sesuai
dengan tuntutan pasar akhirnya produk dari KSU Keluarga Mitratani 27 juga
diminati oleh negara lain, seperti: Singapore, Malaysia, Taiwan, Canada, Belanda,
dan Amerika. Meskipun sampai saat ini pasar jepang masih menyerap produk dari
KSU Keluarga Mitratani 27 yang terbesar yaitu sekitar 80%, sedangkan yang 20%
terbagi untuk negara lainnya.
22

3.4 Mitra Usaha KSU Mitratani 27


Koperasi Serba Usaha (KSU) Keluarga Mitratani 27 tidak dapat
melakukan usahanya tanpa adanya bantuan dari pihak luar. Kerja sama yang
dilakukan oleh KSU Keluarga Mitratani 27 yaitu berupa penitipan barang oleh
produsen di wilayah KSU Keluarga Mitratani 27 kepada KSU Keluarga Mitratani
27. Pihak KSU Keluarga Mitratani 27 dengan pihak produsen sebelumnya telah
membuat surat perjanjian yang digunakan selama kerjasama tersebut berlangsung
dalam melakukan kerjasama.
Koperasi Serba Usaha (KSU) Keluarga Mitratani 27 mengambil
keuntungan sendiri dari harga yang telah ditetapkan oleh produsen. Namun, harga
juga tidak jauh berbeda dengan harga pada tempat lain. Selain itu, produk dari
KSU Keluarga Mitratani 27 yang berupa edamame juga telah dijual di tempat lain
seperti pusat oleh-oleh khas Jember. Harga yang ditetapkan pada toko tersebut
juga tidak jauh berbeda dengan harga pada KSU Keluarga Mitratani 27 sendiri.
Hal ini bertujuan untuk menjaga keperayaan konsumen terhadap produk edamame
dari KSU Keluarga Mitratani 27. Usaha para klien juga sering melakukan
negosiasi untuk usaha tersebut dalam perjanjian bermitra dan jika ingin bergabung
dalam usaha tersebut dilakukan pembuatan perjanjian. Pembuatan perjanjian
dilakukan agar salah satu pihak tidak ada merasa yang dirugikan dalam proses
bermitra dan dituangkan. Perjanjian ini dituangkan dalam MOU yang berisi
“apabila salah satu pihak merasa dirugikan, maka pihak tersebut boleh
memutuskan kerjasamanya dengan pihak KSU Keluarga Mitra Tani 27”.
BAB 4. PEMBAHASAN

4.1 Komunikasi Internal dan Eksternal pada Koperasi Serba Usaha


Mitratani 27
Komunikasi merupakan hal yang pasti terjadi dalam suatu lingkungan
kerja. Adanya komunikasi memungkinkan antar individu atau karyawan untuk
saling berinteraksi. Komunikasi merupakan sarana bagi upaya stimulasi terhadap
individu-individu sehingga anggota organisasi perusahaan untuk mencapai
rencana perusahaan secara sukarela dan rasa antusias yang besar. Masalah yang
sering mempengaruhi pencapaian komunikasi yang efektif dalam perusahaan
adalah latar belakang, pengalaman dan tujuan yang berbeda dari masing-masing
individu.
Bentuk dasar komunikasi terdiri dari dua macam yaitu komunikasi verbal
dan komunikasi non verbal. Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi
yang umum digunakan untuk menyampaikan pesan bisnis kepada pihak lain
melalui tulisan maupun lisan. Komunikasi verbal pada perusahaan digunakan
pada saat presentasi bisnis, negosiasi dalam lingkup internal maupun eksternal
perusahaan, dan rapat internal maupun eksternal perusahaan. Komunikasi non
verbal yang dilakukan leh pihak internal yaitu berupa gerakan-gerakan anggota
tubuh dengan menggerakkan kepala ke bawah sebagai isyarat tanda setuju dan
menggelengkan kepala sebagai isyarat tidak setuju serta penyampaian pesan
secara gerakan untuk menunjukkan cara pengoperasian alat-alat atau mesin
produksi. Komunikasi verbal maupun nonverbal telah dilakukan pihak perusahaan
sebagai komunikasi internal maupun eksternal perusahaan.
Komunikasi internal adalah komunikasi yang memiliki peran penting
dalam perusahaan karena apabila tidak ada komunikasi seluruh peraturan dan
koordinasi yang dibuat pada pekerjaan akan menjadi sia-sia. Komunikasi internal
mencakup pimpinan dan anggota dalam lingkup organisasi. Komunikasi internal
terjadi antar karyawan yang bekerja pada Koperasi Serba Usaha Mitratani 27.
Komunikasi internal yang digunakan oleh KSU Keluarga Mitratani 27 yakni
meliputi komunikasi formal dan informal. Komunikasi formal terikat struktur

23
24

resmi organisasi dan masing-masing kontak mewakili satu mata rantai ari rantai
komando, dan setiap garis mewakili saluran formal untuk mengirimkan pesan
formal. Komunikasi informal merupakan desas desus sebagai tambahan dari
saluran resmi. Arus informasi dalam komunikasi informal merupakan percakapan
biasa antar anggota. Berikut ini merupakan skema yang menggambarkan
komunikasi internal dalam KSU Keluarga Mitra Tani 27.

Pembina/Pengawas

Ketua

Sekertaris Bendahara

Anggota
Gambar 4.1 Skema Komunikasi Internal
Berdasarkan skema komunikasi internal pada KSU Keluarga Mitra Tani
27, arus informasi yang terjadi dalam komunikasi tersebut berlangsung dari atas
ke bawah, bawah ke atas, dan horizontal. Arus informasi ke bawah berlangsung
dari Pembina/pengawas kepada ketua, dari ketua terhadap sekretaris dan
bendahara, dan dari sekretaris dan bendahara terhadap anggota. Informasi dari
atas ke bawah pada KSU Keluarga Mitra Tani 27 umumnya berupa pengarahan
kebijakan dari atasan kepada bawahan dan informasi rapat internal perusahaan
oleh ketua terhadap sekretaris. Arus informasi dari bawah ke atas merupakan
kebalikan dari informasi dari atas ke bawah dimana umumnya berupa komplain
yang disampaikan anggota terhadap perusahaan. Anggota akan menyampaian
suatu komplain kepada sekretaris atau bendahara dan kemudian akan disampaikan
ke ketua. Komplain tersebut umumnya menyangkut penyediaan fasilitas KSU
yang dirasa kurang memuaskan anggota. Selain itu, sekretaris akan
menyampaikan laporan kinerja perusahaan dan bendahara menyampaikan laporan
keuangan perusahaan dalam periode tertentu kepada ketua untuk kemudian ketua
25

melaporkan kepada pembina atau pengawas. Pembina mengetahui kinerja


perusahaan dari laporan yang telah disediakan dan menindaklanjuti sebagai bahan
evaluasi perusahaan.
Tidak terdapat kendala yang berarti dalam proses komunikasi internal
perusahaan. Kendala yang terjadi hanya berupa surat yang telah sampai ke meja
pimpinan belum tentu langsung dibaca oleh pimpinan perusahaan dikarenakan
kesibukan pimpinan maupun hal lain yang terkait dengan terhambatnya
penyampaian informasi pesan sehingga apabila terjadi informasi penting untuk
perusahaan tidak dapat langsung diselesaikan. Solusi dari permasalahan tersebut
dapat dilakukan dengan peran aktif pimpinan dalam peninjauan langsung terhadap
kinerja anggota atau meniadakan surat direksi untuk penyampaian informasi yang
sangat mengancam. Penyampaian informasi penting dilakukan langsung dari
anggota kepada pengurus kemudian dari pengurus kepada pimpinan langsung
hingga dapat segera ditindaklanjuti.
Komunikasi eksternal merupakan komunikasi yang dilakukan dengan
pihak luar pada koperasi. Komunikasi eksternal biasanya dilakukan dengan
beberapa tujuan dan maksud tertentu dalam pengembangan usaha yang dilakukan.
Komunikasi eksternal antara Koperasi Serba Usaha Mitratani 27 dengan pihak
lain sering dilakukan untuk memperlancar jalannya birokrasi perusahaan. Media
komunikasi yang sering dilakukan oleh Koperasi Serba Usaha Mitratani 27
dengan pihak luar adalah :
1. Telepon, yaitu untuk memperlancar hubungan komunikasi
2. Surat-menyurat, yaitu menyampaikan suatu bahan komunikasi secara tertulis
3. Rapat, atau pertemuan secara langsung antara pihak Koperasi Serba Usaha
Mitratani 27 dengan mitra lainnya.
Komunikasi dengan pihak luar merupakan usaha berkomunikasi dengan
pihak luar koperasi. Komunikasi tersebut bermaksud agar hubungan kerjasama
yang dilakukan tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat menghancurkan
kerjasama usaha. Komunikasi dengan mitra kerja ataupun relasi dalam koperasi
berguna sebagai penyelaras tujuan kerjasama agar hubungan yang dilakukan tidak
menimbulkan keregangan yang berimbas pada penurunan usaha.
26

Komunikasi eksternal KSU Keluarga Mitra Tani 27 terhadap pihak mitra


dan juga pelanggan. Komunikasi eksternal terdiri dari komunikasi formal dan
komunikasi informal dengan pihak luar. Komunikasi formal dengan pihak luar
merupakan merupakan sarana yang penting agar perusahaan dapat mengetahui
kebutuhan pelanggan. Komunikasi formal kepada pihak mitra dilakukan oleh
KSU dalam bentuk surat pemberitahuan kepada pihak mitra mengenai prospek
pengembangan produk yang dijual oleh perusahaan, informasi harga produk agar
pihak yang ingin diajak untuk bermitra merasa yakin bahwa produk yang dijual
perusahaan memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan, dan surat
perjanjian kerjasama. Informasi tersebut memerlukan arus pesan formal khusus
yang disampaikan kepada pihak luar.
Komunikasi informal umunya dilakukan perusahaan dengan pelanggan
pada saat promosi produk. Promosi produk dilakukan dengan komunikasi
nonformal agar pelanggan merasa nyaman dan tidak merasa kaku dengan
pelayanan yang diberikan. Selain itu, komunikasi nonformal dapat lebih menjalin
kedekatan antara perusahaan dengan pelanggan sebab umumnya pelanggan lebih
memilih menggunakan komunikasi formal dibandingkan komunikasi nonformal
dalam menerima produk.

KSU Keluarga Mitra tani 27 Pihak Mitra

Gambar 4.2 skema komunikasi eksternal KSU Mitra Tani 27

Kendala yang sering dihadapi dalam komunikasi eksternal sebenarnya


pada sisi komunikator. Komunikasi eksternal yang dihadapi KSU Keluarga Mitra
Tani 27 adalah ketidakmampuan KSU dalam menilai kepuasan konsumen. KSU
belum melakukan survei terhadap kepuasan konsumen hingga saat ini dengan
menggunakan cara tertentu. Koperasi Serba Usaha hanya melihat kepuasan
konsumen yang ditandai dengan kembalinya konsumen setelah membeli produk
yang dipasarkan. Solusi dari permasalahan tersebut adalah KSU dapat melakukan
pengembangan sasaran pemasaran interaktif dimana hal tersebut dilakukan untuk
memastikan apakah fungsi dan kualitas layanan yang telah ditawarkan KSU
kepada konsumen dapat dipenuhi oleh pengurus dan anggota.
27

4.2 Presentasi Bisnis pada Koperasi Serba Usaha Keluarga Mitratani 27


Presentasi bisnis merupakan usaha yang dilakukan untuk memperkenalkan
produk ataupun koperasi kepada pihak lain yang berkaitan dengan tujuan bisnis
suatu koperasi atau perusahaan. Presentasi bisnis yang dilakukan oleh Koperasi
Serba Usaha Mitra Tani 27 jarang dilakukan. Presentasi hanya dilakukan saat ada
acara-acara pameran ataupun event-event yang sekiranya dapat dimanfaatkan dan
juga ketika ada dari pihak luar yangg ingin bekerjasama dengan pihak KSU.
Presentasi yang dilakukan pun terjadi secara formal dan non formal. Komunikasi
yang dilakukan apabila pada suatu pameran maka Koperasi Serba Usaha Mitra
Tani 27 menggunakan bahasa non formal yang sekiranya menarik penonton,
sedangkan pada pihak yang ingin bekerjasama menggunakan bahasa yang formal
tapi tetap santai agar dapat menarik pihak lain.
Sebelum melakukan presentasi bisnis pada pihak luar, pihak KSU biasanya
mengadakan presentasi bisnis secara internal untuk menentukan produk yang akan
dipresentasikan. Pihak KSU biasanya mengadakan rapat pengembangan usaha
setiap 3 bulan sekali, dalam rapat ini dibahas berbagai macam hal salah satunya
adalah ide dan inovasi. Hasil dari rapat tersebut yang kemudian akan digunakan
untuk menentukan produk yang akan di presentasikan, meskipun produk dari
KSU sendiri masih belum ada inovasi dan ide baru.
Presentasi bisnis yang banyak dilakukan pihak Koperasi Serba Usaha
Mitratani 27 adalah presentasi pada pameran dan event. Pameran dan event dinilai
sebagai salah satu tempat yang efektif dan potensial. Presentasi langsung
dilakukan kepada pembeli menggunakan beberapa alat bantu seperti banner dan
phamplet. Presentasi kebanyakan memberi informasi tentang keuntungan dari
produk agar dapat menarik perhatian dari konsumen.
Presentasi bisnis yang dilakukan oleh Koperasi Serba Usaha Mitratani 27
selain terjun ke lapang juga ada yang formal mendatangi pihak lain. Pihak lain ini
ditentukan oleh mitratani tidak hanya perusahaan besar tapi juga dari konsumen
tetap yang sekiranya berpotensi untuk bekerjasama atau merupakan kenalan dari
pihak karyawan atau pengurus yang dianggap potensial serta pihak-pihak yang
28

ditemui saat pihak dari Perusahaan Mitratani 27 mengadakan study tour.


Presentasi bisnis ini biasanya dilakukan oleh pihak dari pengurus, tapi tidak
menutup kemungkinan karyawan yang melakukannya. Alat bantu dalam
presentasi ini biasanya berupa PPT, banner, phamplet. Tujuan utama dari adanya
presentasi bisnis baik secara langsung di lapang ataupun secara formal pada pihak
lain adalah untuk menjalin kerja sama dan mengembangkan tingkat usaha serta
memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi karyawan.
Kendala yang dihadapi pada saat presentasi bisnis adalah kurang minatnya
pengunjung terhadap presentasi yang dilakukan oleh perusahaan hal ini
dikarenakan media yang digunakan hanya berupa PPT, banner, dan phamplet.
Pengunjung merasa jenuh dengan media yang digunakan untuk presentasi bisnis
sehingga ketertarikan pengunjung terhadap produkyang ditawarkan perusaaan
masih kurang. Solusi yang dapat dilakukan atas permasalahan tersebut adalah
dengan menggunakan media presentasi yang lebih menarik perhatian konsumen.
Media presentasi yang digunakan harus dibuat sekreatif mungkin misalnya
dengan menampilkan video promosi yang di prentasikan kepada pengunjunga dan
bersifat menghibur serta menyentuh emosi pengunjung. Media audio visual
merupakan media yang paling banyak digunakan oleh perusahaan dalam
mempresentasikan produknya.

4.3 Strategi Pengembangan KSU Keluarga Mitra Tani 27


Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun
waktu tertentu. Rencana atau strategi pengembangan yang terdapat pada KSU
Keluarga Mitra Tani 27 meliputi rencana internal dan eksternal. Rencana internal
yang dimaksud adalah rencana pengembangan dalam koperasi dengan
mengembangkan kapabilitas para pengurus dan karyawan KSU Keluarga Mitra
Tani 27. Kapabilitas adalah kemampuan dalam memanfaatkan kapasitas yang ada.
Kapasitas yang banyak tidak ada artinya jika kemampuan dan kualitasnya kurang.
Kualitas sumberdaya manusia sering kali menjadi masalah yang klasik dalam
suatu perusahaan dan juga dapat menjadi hambatan dalam rencana pelaksanaan
29

pengembangan. Hal yang dilakukan oleh KSU Keluarga Mitra Tani 27 dalam
mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberikan pelatihan atau pembinaan
bagi para karyawan agar dapat menjadi SDM yang berkualitas dan dapat
memberikan kontribusi yang besar bagi koperasi, sehingga koperasi dapat terus
maju dan berkembang sesuai dengan tujuan yang direncanakan di awal berdirinya.
Strategi lain yang dilakukan oleh KSU Keluarga Mitra Tani 27 adalah
dengan mengadakan atau mengikuti seminar dan pertemuan yang berkaitan
dengan perkoperasian sehingga pengetahuan tentang koperasi dapat terus
bertambah. Seminar atau pertemuan ini biasanya diadakan oleh pemerintah dalam
rangka meningkatkan pengetahuan tentang perkoperasian bagi insan koperasi.
Kunjungan kerja atau study banding ke koperasi lain juga dilakukan untuk
mengatasi masalah kurangnya kapabilitas karyawan, karena dengan melakukan
kunjungan kerja dapat menyerap pengetahuan dari pihak yang menjadi tujuan
kunjungan kerja.
Sumber daya manusia merupakan salah satu kelemahan yang umum
dihadapi oleh seluruh perusahaan. KSU Mitra Tani 27 dalam mengatasi masalah
tersebut yaitu dengan melakukan pelatihan dan pembinaan sumber daya manusia
koperasi yang terlibat di dalam KSU, agar mampu memanfaatkan setiap peluang
atau kesempatan usaha dari setiap perubahan yang terjadi ataupun peluang usaha
yang diberikan oleh pemerintah. Pelatihan yang diperlukan oleh sumber daya
manusia yaitu tentang bagaimana berwirausaha, latihan kepemimpinan,
manajemen, dan pemasaran.
Rencana atau strategi pengembangan eksternal KSU Keluarga Mitra Tani
27 adalah rencana yang dimaksudkan untuk pengembangan di luar koperasi.
Rencana yang dimaksud tersebut adalah berupa pengembangan jaringan
kemitraan dan pengembangan KSU Keluarga Mitra Tani 27 dengan membuka
cabang baru. Pengembangan jaringan kemitraan yang terdapat pada KSU
Keluarga Mitra Tani 27 ini masih kurang. KSU Keluarga Mitra Tani 27
mempunyai mitra yang terbatas dengan pihak lain. Mitra dari KSU Mitra Tani 27
sebenarnya banyak, namun masih belum dilaksanakan sepenuhnya dengan pihak-
pihak mitra dari KSU Keluarga Mitra Tani 27 yang lain. Rencana atau strategi
30

eksternal lain yang masih ingin dilaksanakan oleh KSU Keluarga Mitra Tani 27
adalah dengan membuka cabang baru. Cabang ini rencananya akan dibangun di
tempat yang prospektif dengan melihat prospek pasar dan sasaran konsumen.
Rencana pembangunan cabang baru ini merupakan harapan dari pembina (Direksi
Perusahaan) agar KSU Keluarga Mitra Tani 27 agar KSU Keluarga Mitra Tani 27
dapat terus berkembang dan dapat menghadapi ancaman persaingan di masa
depan seiring dengan munculnya produk-produk baru dan koperasi-koperasi baru.
Rencana atau strategi pengembangan internal dan eksternal KSU Keluarga
Mitra Tani 27 bertujuan untuk mewujudkan tuntutan dari anggota koperasi yang
menginginkan agar KSU Keluarga Mitra Tani 27 semakin berkembang sehingga
pendapatan koperasi juga semakin banyak dan kesejahteraan para anggota juga
akan terwujud seiring dilaksanakannya rencana atau strategi pengembangan KSU
Mitra Tani 27. Hal lain yang merupakan tujuan dari rencana pengembangan
tersebut adalah sesuai dengan harapan dari para pembina (Direksi Perusahaan
Mitra Tan) agar KSU Mitra Tani 27 memiliki cabang sehingga dapat dikenal oleh
kalangan masyarakat. Target utama dari program pengembangan KSU Mitra Tani
27 adalah agar koperasi semakin besar dan berkembang, baik dari segi omset
penjualan maupun pengembangan kualitas karyawan KSU Keluarga Mitra Tani
27. Target lain yang ingin dicapai oleh KSU Keluarga Mitra Tani 27 adalah dapat
memberikan manfaat kepada para anggota dan karyawan. Rencana atau strategi
pengembangan tidak dapat dilakukan tanpa adanya komunikasi yang lancar dari
setiap pihak yang menjadi sasaran dalam proses rencana pengembangan tersebut,
namun komunikasi yang dilakukan dalam program rencana pengembangan KSU
Keluarga Mitra Tani 27 belum efisien karena butuh proses lebih lanjut untuk
melaksanakannya.
Kendala dalam pengembangan perusahaan secara eksternal yaitu adanya
ancaman persaingan usaha di masa depan, oleh seperti itu diperlukan
pengembangan usaha ke berbagai wilayah. Wilayah-wilayah yang akan digunakan
dalam pemasaran produk terlebih dahulu harus dilakukan pengecekan terhadap
harga, sistem pembayaran tunai, dan kebutuhan konsumen sekitar akan suatu
produk. Pengecekan harga bertujuan untuk mempertimbangkan pengembalian
31

modal yang dikeluarkan apabila terjadi ancaman serta solusi untuk mengatasi
ancaman tersebut. Sistem pembayaran tunai adalah pembayaran upah pada
anggota baru sesuai dengan harga pasar. Pengecekan pembayaran tersebut
bertujuan untuk menarik minat masyarakat di wilayah baru agar bersedia bekerja
sama untuk menjadi anggota dari KSU. Koperasi Serba Usaha Keluarga Mitra
Tani 27 membutuhkan pengurus yang ahli dalam persoalan jual beli produk serta
mengetahui harga pasar dan modal kerja yang akan digunakan. Kebutuhan
konsumen akan suatu produk merupakan faktor kunci dalam pengembangan
produk. Kebutuhan konsumen akan suatu produk di setiap wilayah berbeda-beda
sesuai dengan selera konsumen, oleh sebab itu perusahaan sebisa mungkin
memenuhi kebutuhan tersebut dengan melakukan survey pasar untuk mencari
tahu apa yang dibutuhkan oleh konsumen.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Komunikasi internal pada KSU Keluarga Mitra Tani 27 berupa komunikasi
formal dan informal. Komunikasi formal terjadi dari atasan kepada bawahan,
dari bawahan kepada atasan, dan komunikasi horizontal. Komunikasi dari
atasan kepada bawahan berupa pengarahan dari atasan kepada bawahan,
sedangkan dari bawahan kepada atasan umumnya berupa komplain mengenai
fasilitas yang disediakan perusahaan. Komunikasi horizontal terjadi antar
anggota mengenai masalah pekerjaa.
2. Komunikasi eksternal berupa komunikasi formal dan non formal.
Komunikasi eksternal yang berbentuk formal terjadi antara perusahaan
dengan mitra kerja sedangkan komunkasi informal terjadi antara KSU dengan
pelanggan dalam pemasaran produk.
3. Presentasi bisnis yang dilakukan oleh Koperasi Serba Usaha Mitratani 27
jarang dilakukan, biasanya dilakukan ketika ada pameran produk dan
kerjasama dengan pihak lain. Presentasi yang dilakukan ditujukan kepada
konsumen, pihak luar, dan pihak dalam. Presentasi bisnis kepada konsumen
bertujuan untuk memperkenalkan produk secara langsung. Presentasi bisnis
kepada mitra kerja dilakukan untuk menjalin kerjasama perdagangan produk.
Presentasi binis kepada pihak dalam bertujuan untuk menentukan produk
yang akan dibawa keluar dan mengembangkan produk dari KSU sendiri.
4. Strategi pengembangan usaha yang dilakukan oleh Koperasi Serba Usaha
Mitratani 27 yaitu bekerjasama dengan perusahaan lain, seperti toko-toko
besar yang ada di Jember. Strategi pengembangan yang dilakukan
membutuhkan SDM yang berkualitas dan berkapabilitas.

32
33

5.2 Saran
1. Bagi pemerintah, diharapkan dapat memberikan kontribusi pada KSU agar
dapat berkebang dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
2. Bagi KSU, diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk memperbaiki
komunikasi dalam KSU Keluarga Mitra Tani serta dapat mengembangkan
lebih lanjut usaha yang telah dijalankan.
3. Bagi mahasiswa, dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan kegiatan
penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2007. Korespondensi Bisnis Modern. Jakarta : Erlangga.

Chandra, Devyana. 2016. Model Bisnis pada Perusahaan X Menggunakan


Business Model Canvas. Agora. 4(1):18-25.

Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Publishing.

Gultom, B., Thomson S., dan Mozart B.D. 2014. Strategi Pengembangan
Usahatani Kopi Samosir (Coffeea arabica) (Studi Kasus: Desa Tamba
Dolok, Kecamatan Sitio-tio, Kabupaten Samosir). Agribisnis dan
Manajemen, 3(9): 1-11.

Lubis, Murad. 2015. Implementasi Pembangunan Infrastruktur dan Teknologi


Komunikasi untuk Pengembangan Masyarakat. Komunikator. 7(1):52-62.

Nugroho, Wahjudi. 2009. Komunikasi Dalam Keperawatan Gerontik. Jakarta:


Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Oktavia, Zalika., D. Hadi Darwanto, dan S. Hartono. 2015. Sektor Pertanian


Unggulan di Sumatera Selatan. AGRARIS. 1(2):61-69.

Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis. Jakarta : Erlangga.

Purwanto, Djoko. 2008. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.

Putri, Nia Septiana. 2014. Komunikasi Organisasi dalam Mensosialisasikan


Budaya Organisasi Prinsip 46 PT. Bank Negara Indonesia (Persero) TBK.
Kantor Cabang Utama Samarinda. Ilmu Komunikasi, 2(2): 385-399.

Ramadanty, Sari. 2014. Penggunaan Komunikasi Fatis dalam Pengelolaan


Hubungan di Tempat Kerja. Ilmu Komunikasi, 5(1): 1-12.

Ramenayanthi, K. Tri., I Ketut Suamba., dan I Nyoman Gede Ustriyana. 2016.


Kinerja Keuangan KUD Mambal di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten
Badung. Agribisnis dan Agrowisata. 5(1):1-10.

Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.

Rauf, R.A., Saiful D., dan Atik A. 2015. Pengembangan Usahatani Bawang
Merah Varietas Lembah Palu. Agriekonomika, 4(2): 247-258.
Saleh, Yanti., S. Ismail. 2015. Strategi Pengembangan Koperasi Unit Desa
(KUD) Berkat Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Perspektif
Pembiayaan dan Pembangunan Daerah. 2(4):217-222.

Sindharta, A. dan Anita Herawati. 2014. Presentasi Dan Negosiasi Pt Macanan


Cemerlang Dalam Memenangkan Tender. Program Studi Ilmu Komunikasi,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi.


Yogyakarta: MedPress.

Umar, Husein. 2008. Strategic Management In Action. Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama

Yasin, Muhammad dan Harma. 2014. Analisis Strategi Pemasaran Komoditas


Perikanan (Ikan Bawal) CV. Hasnindar di Pulau Sebatik Kabupaten
Nunukan Provinsi Kalimantan Utara. Ilmiah AgrIBA, 1(2): 78-88.
DOKUMENTASI

Gambar 1. Anggota Golongan K/Kelompok 3

Gambar 2. Wawancara kepada Pihak KSU Keluarga Mitratani 27

Anda mungkin juga menyukai