Anda di halaman 1dari 9

P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:

Volume 8, Nomor 2, Juli 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI


RUANG RAWAT INAPPRIVATE CARE CENTRE
RSUP DR WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

Nurses’ Caring Behaviour and Patients’ Satisfaction at Private Care Centre


Ward in Dr. Wahidin Sudirohusodo Hospital Makassar

Ilkafah1& Harniah2
1,2
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Jalan Perintis Kemerdekaan Km. 10, Tamalanrea Indah, Makassar 90245
1)
e-mail:afa_ilkafah@yahoo.co.id

ABSTRAK

Pelayanan professional oleh perawat dapat dilakukan oleh perawat dengan memperlihatkan
perilaku caring.Caring akan memungkinkan terjalinnya hubungan interpersonal yang harmonis
antara perawat – klien, dapat membantu dan memenuhi kebutuhan klien sehingga dapat
memberikan kepuasan pada klien. Kepuasan sebagai indicator mutu pelayanan kesehatan dan
keperawatan berhubungan dengan proses pelayanan dan hubungan antar pribadi antara pemberi
pelayanan dengan penerima pelayanan. Survey analitik dengan pendekatan cross sectional
study.Teknik pengambilan sampeldilakukan secara simple random sampling sebanyak 40 orang.
Hasil penelitian diuji menggunakan uji statistisk chi-square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05.
Sebagian besar pasien menganggap perilaku caring perawat baik (82,5%), lebih dari setengah
pasien g puas terhadap pelayanan keperawatan (75,0%), ada hubungan perilaku caring perawat
dengan kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Private Care Centre RSUP Dr Wahidin
Sudirohusodo Makassar (p=0,006) Ada hubungan perilaku caring perawat dengan kepuasan
pasien. Oleh karena itu diharapkan kepada perawat agar memberikan pelayanan secara optimal
dengan memberikan pelayanan secara profesional dengan membudayakan perilaku caring dalam
pelayanan sehari-hari.

Kata Kunci : Caring, kepuasan pasien, perawat

ABSTRACT
Profesional service by nurses can be done by nurses to show caring behavior. Caring will allow
the establishment of a harmonious interpersonal relationship between nurse and patient can assist
and meet the needs of patients so as to give satisfaction to the patient. Satisfaction is an indicator
of the quality of health care and nursing service provider and the recipient of the service. Method
used in this study was analytic survey with cross sectional study. Sampling technique is done by
simple random sampling as many as 40 respondents. The results of the study werwtested using the
chi-square test with significance level a = 0, 05. Most patients consider nurse caring behavior
were good (82,5%), more than half of patient satisfieds with nursing care 975,0%), there is
relationship of caring behavior of nurses with patients satisfied with nurses with patient
satisfaction in the inpatient room at Private Care Center ,Dr ,Wahidin Sudirohusodo General
Hospital in Makassar (p = 0,006 ). There is relationship of caring behavior of nurses with patient
satisfaction. Therefore, nurses are expected to provide optimal service in a professional manner to
cultivate caring behavior in the daily service.
Keywords: Caring, patient satisfaction, nurse

Nurses’ Caring Behaviour and Patients’ Satisfaction at Private Care Centre Ward in Dr. Wahidin
Sudirohusodo Hospital Makassar

138
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 2, Juli 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

PENDAHULUAN perspektif „humanistic‟ dan


dikombinasikan dengan dasar ilmu
Rumah sakit merupakan sarana pengetahuan, serta diartikan sebagai
pelayanan kesehatan yang mempunyai pertanggung jawaban antara perawat
fungsi utama menyediakan dan dengan orang lain yaitu klien.
menyelenggarakan upaya kesehatan Berdasarkan pada pemikiran tersebut
yang bersifat penyembuhan penyakit maka dengan caring akan
(kuratif) dan pemulihan kesehatan memungkinkan terjalinnya hubungan
(rehabilitatif) baik fisik maupun interpersonal yang harmonis antara
psikososial yang dilakukan secara perawat-klien, dapat membantu dan
terpadu (Ilyas, 1999) dalam (Ahituta, memenuhi kebutuhan klien sehingga
2009).Keberhasilan pelayanan kesehatan dapat memberikan kepuasan pada klien
dirumah sakit dipengaruhi oleh berbagai (Watson, 2008). Rahayu (2011) dalam
faktor, salah satu faktor tersebut adalah penelitiannya tentang faktor-faktor yang
pelayanan keperawatan yang merupakan berhubungan dengan sikap caring
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perawat yang dipersiapkan perawat
pelayanan kesehatan secara keseluruhan. pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUP
Pelayanan keperawatan mempunyai Persahabatan Jakarta, menemukan
posisi yang sangat strategis dalam bahwa 51,9% perawat bersikap caring
menentukan mutu pelayanan karena dan 48,1% kurang bersikap caring.
pemberi pelayanan profesional yang Menurut Rahayu hal ini merupakan
terbanyak (60%) adalah perawat dan masalah potensial yang dapat
yang paling lama kontak dengan klien mempengaruhi kepuasan klien karena
selama 24 jam (Sutoto & Wibowo, responden (perawat) yang kurang caring
2013). Dengan demikian dapat mempunyai prosentase yang relatif besar
dikatakan bahwa keperawatan melalui (Rahayu, 2011).Husein (2006) dalam
pelayanan asuhan keperawatan yang (Rahayu, 2011) mendapatkan bahwa
komprehensif sebagai indikator 90% pasien mengatakan tidak merasa
pelayanan dalam menentukan kepuasan nyaman berbicara dengan perawat, 84%
klien sebagai tolak ukur mutu dari jumlah tersebut memiliki
pelayanan.Gillies (1978 dalam (Meyer pengalaman negatif karena perawat
& Pallas, 2010) menjelaskan bahwa tidak memperhatikan kebutuhan pasien
keberhasilan memberikan pelayanan terutama di malam hari. As‟ad (2011)
keperawatan merupakan cerminan mengemukakan bahwa kepuasan adalah
utama pelayanan kesehatan di rumah tingkat perasaan seseorang setelah
sakit.Pelayanan profesional oleh perawat membandingkan antara pencapaian hasil
dapat dilakukanoleh perawat dengan (kenyataan) dengan harapan (yang
memperlihatkan perilaku caring. seharusnya) (As'ad, 2011).Penelitian
Pendekatan ini fokus utamanya yang berhubungan dengan kepuasan
dalam praktek keperwatan dan telah banyak dilakukan, (Riswan,
merupakan esensi dari keperawatan Hamzah, & Hakim, 2013) yang
(Watson, 2008). Fokus utama dalam menemukan bahwa ada hubungan yang
keperawatan adalah pada faktor-faktor bermakna antara keterampilan dan
„carative‟ yang dikembangkan dari perilaku perawat dengan kepuasan klien
Nurses’ Caring Behaviour and Patients’ Satisfaction at Private Care Centre Ward in Dr. Wahidin
Sudirohusodo Hospital Makassar

139
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 2, Juli 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

dan (Firdaus & Muhlisin, 2010) sehingga peneliti tertarik untuk meneliti
menemukan bahwa ada hubungan yang tentang “Hubungan perilaku caring
bermakna antara pelayanan yang perawat dengan kepuasan pasien di
diberikan oleh perawat dengan kepuasan Ruang Rawat Inap Private Care Centre
klien.Hal ini membuktikan bahwa RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo
profesionalisme yang didasarkan pada Makassar”.
ilmu pengetahuan dan kemampuan
teknis adalah hal yang penting dalam METODE PENELITIAN
memberikan pelayanan yang
bermutu.Kepuasan sebagai indikator Penelitian ini peneliti
mutu pelayanan kesehatan dan menggunakan penelitian survey analitik
keperawatan berhubungan dengan dengan pendekatan cross sectional
proses pelayanan dan hubungan antar study. Populasi dalam penelitian ini
pribadi antara pemberi pelayanan adalah semua pasien yang dirawat di
dengan penerima pelayanan RuangRawat Inap Private Care Centre
(interpersonal relationships), yaitu RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo
saling percaya, kepedulian, perhatian, Makassartahun 2015 dengan rata-rata
kepekaan akan kebutuhan-kebutuhan perbulan sebanyak ± 358 orang. Sampel
atau masalah klien, serta sistem yang diambil dilakukan secara acak
pengaturan dirumah sakit (lingkungan, (probability sampling) yaitu dengan
fasilitas, alur klien, waktu tunggu, dan teknik acak sederhana (simple random
sebagainya) (Spiegel & Backhaut, sampling)dengan mengambil sampel
2008). Penelitian yang mengaitkan yang mewakili masing-masing ruang
kepuasan sebagai salah satu indikator rawat inap dengan kriteria inklusi:
mutu pelayanan keperawatan dengan pasien yang sudah dinyatakan sudah
salah satu teori keperawatan sebagai boleh pulang dan sudah dirawat lebih
pendekatan dalam asuhan keperawatan dari 3 hari. Variable independent dalam
dilakukan oleh (Zees, 2012) dalam penelitian ini adalah perilaku caring
penelitian analisis hubungan sedangkan variable dependent adalah
pengetahuan perawat tentang kepuasan pasien. Pengukuran perilaku
pendekatan transkultural dengan caring menggunakan 10 „carative
kepuasan klien, Zees menyimpulkan factor‟ caringyang diukur dengan
bahwa hasil penelitiannya tidak sesuai kuesioner skala Likert sebanyak 50
dengan hipotesis penelitian, dimana pertanyaan dengan kriteria baik dan
secara kategorik klien berada pada kurang dengan hasil dari uji validitas
tingkat kurang puas untuk kelompok perilaku caringdidapatkan nilai terendah
perawat yang diintervensi, seharusnya 0,710 dan nilai tertinggi 0,970 sehingga
kepuasan klien berubah dari kurang puas dapat dikatakan semua item pertanyaan
menjadi puas. Penelitian tentang dengan untuk perilaku caring perawat valid.
kepuasan klien terhadap perilaku caring Adapun nilai reliabilitasnya 0,961
perawat sampai saat ini belum ada yang sehingga kuesioner reliabel. Kepuasan
melakukan penelitian di Private Care pasien dalam penelitian ini adalah
Center RS Dr Wahidin Sudirohusodo penilaian pasien tentang pelayanan yang
Makassar tapi pasien selalu mengatakan diperolehnya/ dirasakannya dalam hal
puas dengan pelayanan yang di dapatkan ini pelayanan di rumah sakit yang dilihat
Nurses’ Caring Behaviour and Patients’ Satisfaction at Private Care Centre Ward in Dr. Wahidin
Sudirohusodo Hospital Makassar

140
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 2, Juli 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

dari lima aspek yang meliputi reliability, valid. Adapun nilai reliabilitasnya 0,923
responsiveness, assurance, emphaty, sehingga kuesioner reliabel.Analisa data
dan tangibles yang diukur dengan mencakup analisa univariat dan
menggunakan Kuesioner skala Likert bivariate.Analisa univariat dilakukan
sebanyak 25 item pertanyaan yang terhadap tiap-tiap variabel penelitian
didasarkan pada standar pelayanan terutama untuk melihat distribusi
minimal rumah sakit tahun 2008 yakni ≥ frekwensi dan presentasi dari tiap
90% (Permenkes, 2008) dengan kriteria variabel yang diteliti. Analisa bivariate
puas dan kurang puas dengan Hasil dari dengan menggunakan uji statistisk chi-
uji validitas kepuasan pasien didapatkan square dengan tingkat kemaknaan α =
nilai terendah 0,363 dan nilai tertinggi 0,05 dan pengolahan data menggunakan
0,907 sehingga dapat dikatakan semua program komputer.
item pertanyaan untuk kepuasan pasien

HASIL PENELITIAN

Distribusi responden berdasarkan karakteristik demografi dapat di lihat pada table 1.

Tabel 1 Karakteristik demografi


Karakteristik Demografi f %
Umur
Dewasa Awal (21-44 tahun) 31 77,5
Dewasa Akhir (45-59 tahun) 72 17,5
Lansia (≥ 60 tahun) 2 5,0
Jenis Kelamin
Laki-Laki 19 47,5
Perempuan 21 52,5
Pendidikan
SMP 4 10,0
SMA 16 40,0
Perguruan Tinggi 20 50,0
Status Perkawinan
Belum Menikah 10 75,0
Menikah 30 25,0
Pekerjaan
PNS/ TNI/POLRI/ Pensiunan 26 65,0
Swasta/Wiraswasta/BUMN 7 17,5
Tidak Bekerja/ Belum Bekerja 7 17,5

Nurses’ Caring Behaviour and Patients’ Satisfaction at Private Care Centre Ward in Dr. Wahidin
Sudirohusodo Hospital Makassar

141
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 2, Juli 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

Table 2 Perilaku Caring Perawat dan Kepuasan Pasien


Variabel f %
Perilaku Caring
Baik 33 82,5
Kurang 7 17,5
Kepuasan Pasien
Puas 30 75,0
Kurang Puas 10 25,0

Aspek Caring
Distribusi responden berdasarkanaspek caring.Hal ini dapat dilihat pada table 3.

Tabel 3 Apek Caring Perawat


Aspek Caring Baik Kurang
f % f %
Membentuk dan menghargai sistem nilai‘humanistic’ dan ‘altruistic’ 35 87,5 5 12,5
Menanamkan sikap penuh pengharapan(‘faith – hope’) 34 85,0 6 15,0
Menanamkan sensitifitas atau kepekaanterhadap diri sendiri dan orang lain 34 85,0 6 15,0
Mengembangkan hubungan saling percayadan saling membantu 35 87,5 5 12,5
Meningkatkan dan menerima ekspresiperasaan positif dan negative 32 80,0 8 20,0
Menggunakan metode sistematis dalammenyelesaikan masalah caring 26 65,0 14 35,0
untukpengambilan keputusan secara kreatif danindividualistic
Meningkatkan proses pembelajaran dalamhubungan interpersonal 29 72,5 11 27,5
Menciptakan lingkungan yang suportif,protektif, dan atau perbaikan 18 45,0 22 55,0
mental, fisik,sosiokultural, dan spiritual
Memenuhi kebutuhan dasar manusiadengan penuh penghargaan dalam 32 80,0 8 20,0
rangkamempertahankan keutuhan dan martabatmanusia
Mengijinkan untuk terbuka padaeksistensial–fenomenologikal dan 23 57,5 17 42,5
dimensispiritual caring
Perilaku Caring 33 82,5 7 17,5

Dimensi kepuasan pasien


Distribusi responden berdasarkan 5 dimensikepuasan.Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4 Dimensi Kepuasan pasien


Aspek Kepuasan Puas Kurang Puas
f % f %
Kehandalan (reliability) 28 70 12 30
Ketanggapan (responsiveness) 29 72,5 11 27,5
Jaminan (assurance) 28 70 12 30
Empati (Emphaty) 34 85 6 15
Bukti langsung/nyata (tangible) 31 77,5 9 22,5
Kepuasan 30 75 10 25

Kepuasan pasien di Ruang caring perawat baik merasa puas


Rawat Inap Private Care Centre RSUP terhadap pelayanan keperawatan
Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar (84,8%), sedangkan responden yang
berdasarkan perilaku caring perawat mengatakan perilaku caring perawat
menunjukkan bahwa sebagian besar kurang sebagian besar merasa tidak puas
responden yang mengatakan perilaku terhadap pelayanan keperawatan

Nurses’ Caring Behaviour and Patients’ Satisfaction at Private Care Centre Ward in Dr. Wahidin
Sudirohusodo Hospital Makassar

142
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 2, Juli 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

(71,4%).Berdasarkan hasil uji statistik di Ruang Rawat Inap Private Care


Fisher Exact Test diperoleh nilai Centre RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo
p=0,006, hal ini berarti nilai p <α(0,05). Makassar. Hal ini dapat dilihat pada
Hal ini berarti ada hubungan perilaku table 5.
caringperawat dengan kepuasan pasien

Tabel 5. Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Kepuasan Pasien


Kepuasan pasien Total P
Puas Tidak puas
f % f % f %
Baik 28 84,8 5 15,2 33 100
Kurang 2 28,6 5 71,4 7 100 0,006
Jumlah 19 75 21 25 40 100

PEMBAHASAN dan proses asuhan diri. Penelitian


Berdasarkan hasil uji statistik dibeberapa rumah sakit Indonesia terkait
Fisher Exact Test diperoleh nilai kepuasan pasien antara lain yang oleh
p=0,006, hal ini berarti nilai p <α(0,05). Mustofa (2008) tentang hubungan antara
Hal ini berarti ada hubungan perilaku persepsi pasien terhadap dimensi mutu
caring perawat dengan kepuasan pasien pelayanan keperawatan dengan
di Ruang Rawat Inap Private kepuasan pasien rawat inap di RSU
CareCentre RSUP Dr Wahidin Muhammadiyah Temanggung,
Sudirohusodo Makassar.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang
ini sejalan dengan penelitian yang signifikan antara persepsi pasien
dilakukan oleh (Abdullah, Saleh, & terhadap dimensi mutu pelayanan
Sjattar, 2013) yang meneliti tentang keperawatan dengan kepuasan pasien.
hubungan perilaku caring perawat Salah satu cara untuk mengevaluasi
dengan tingkat kepuasan pasien rawat mutu pelayanan keperawatan yang
inap rumah sakit menemukan ada dilakukan oleh perawat di rumah sakit
hubungan yang signifikan antara adalah melakuan survei kepuasan pasien
perilaku caring perawat dengan tingkat terhadap layanan keperawatan
kepuasan pasien rawat inap rumah sakit (Papastavrou, Andreou & Tsangari,
(p<0,000). Watson (2008) menjelaskan 2014).
caring adalah esensi dari keperawatan Kepuasan pasien dapat
yang berarti juga pertanggung jawaban dipengaruhi oleh perilaku caring
hubungan antara perawat–klien, dimana perawat.Perawat yang mempunyai
perawat membantu partisipasi kelien, kepedulian dalam memberikan asuhan
membantu klien memperoleh keperawatan pada pasien di rumah sakit
pengetahuan, dan meningkatkan adalah perawat yang memiliki sikap
kesehatan. caring.Hal ini didukung oleh teori yang
Tujuan keperawatan menurut dikemukakan (Potter & Perry, 2008)
Watson adalah memvasilitasi individu bahwa caring adalah perhatian perawat
mencapai tingkat kesejahteraan yang dengan sepenuh hati terhadap
lebih tinggi meliputi jiwa, raga, dan pasien.Kepedulian, empati, komunikasi
perkembangan pengetahuan diri, yang lemah lembut dan rasa kasih
penghormatan diri, penyembuhan diri, saying perawat terhadap pasien akan
Nurses’ Caring Behaviour and Patients’ Satisfaction at Private Care Centre Ward in Dr. Wahidin
Sudirohusodo Hospital Makassar

143
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 2, Juli 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

membentuk hubungan perawat–klien kepercayaan dari pasien, sehingga


yang terapeutik (Alasad, Tabar, & secara tidak langsung dapat membantu
AbuRuz, 2015). membentuk sikap positif pasien terhadap
Dengan demikian pasien merasa perawat. Ada orang sakit yang ingin
nyaman, aman dan rasa stress akibat selalu diperhatikan dan menarik
penyakit yang diderita menjadi perhatian perawat, ada pula pasien yang
berkurang sehingga kepuasan pasien sungkan dan segan untuk memanggil
dapat diwujudkan, namun kenyataan dan meminta bantuan perawat (Singgih
dalam praktik masih banyak ditemukan & Yulia, 2012).Dari beberapa teori dan
perawat kurang beperilaku caring hasil penelitian tentang perilaku
terhadap pasien. Hal ini didukung oleh caringperawat dengan kepuasan pasien
penelitian (Husein, 2007) didapatkan sangat erat hubungannya karena
bahwa 90% pasien mengatakan tidak perlakuan perawat sebagai provider
merasa nyaman berbicara dengan dimana pelayanan perawat harus dapat
perawat, 84 % dari jumlah tersebut dirasakan dan memberi dampak yang
memiliki pengalaman negatif karena positif terhadap pasien sebagai
perawat tidak memperhatikan kebutuhan customer(pelanggan) pelayanan
pasien, terutama malam hari. keperawatan di rumah sakit (Sitorus,
Hasil penelitian menunjukkan 2011).Kepuasan pasien adalah keluaran
bahwa ada hubungan yang signifikan (outcome) layanan kesehatan.Dengan
antara perilaku caring perawat dengan demikian, kepuasan pasien merupakan
tingkat kepuasan pasien, namun masih salah satu tujuan dari peningkatan
terdapat 15,2% yang mengatakan layanan kesehatan (Wright, Causey, &
perilaku caring perawat baik namun Dienemann, 2013).
kurang puas dengan perilaku caring
perawat. Hal ini dapat disebabkan oleh KESIMPULAN DAN SARAN
pengalaman dan faktor demografi
responden dalam menerima pelayanan Kepuasan pasien sangat
perawat. Menurut Singgih & Yulia tergantung dari sikap caring perawat.
(2012),seorang pasien yang pada masa Semakin baik sikap caring perawat
sehat terbiasa hidup dengan pelayanan kepada pasien maka pasien akan
yang sepenuhnya dipusatkan pada semakin percaya dengan perawat dan
pemuasan semua keinginan, tentu akan mengikis anggapan tentang
sewaktu mendapat perawatan perawat yang hanya membantu tugas
akanmenuntut perlakuan yang sesuai dokter. Selain pasien semakin merasa
dengan yang diperolehnya dalam hidup puas dengan pelayanan yang diberikan,
sehari-hari. dengan caring pasien akan semakin
Pada penelitian ini terdapat mempersingkat lama rawat
28,6% yang mempunyai persepsi kurang pasien.Rumah sakit perlu menanamkan
baik tentang perilaku caring perawat sikap caring kepada perawat dan selalu
(kurang caring) namun merasa puas. Hal mengadakan pelatihan tentang sikap
ini dapat disebabkan oleh cara perawat caring.Bagi institusi perlu ditanamkan
dalam hubungannya dengan pasien/ sikap caring kepada mahasiswa yang
keluarga. Pernyataan ini didukung teori diharapkan nantinya bisa dibawa saat
bahwa perawat yang dapat meyakinkan mahasiswa telah menjadi perawat.Bagi
pasien/keluarga akan memperoleh penelitian selanjutnya bisa dibandingkan
Nurses’ Caring Behaviour and Patients’ Satisfaction at Private Care Centre Ward in Dr. Wahidin
Sudirohusodo Hospital Makassar

144
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 2, Juli 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

antara sikap caring perawat di private case of care rationing – a


care center dan di bangsal rawat correlational study. BMC.
inap.Selain itu aspek caring perawat Permenkes.(2008). Keputusan Menteri
perlu ditelaah lebih lanjut dan Kesehatan No 129 Tentang
bagaimana efeknya terhadap Standar Pelayanan Minimal
kesembuhan pasien. Rumah Sakit.Jakarta:
Kementerian Kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA Potter, P., & Perry, A. (2008).Buku Ajar
Fundamental Keperawatan:
Abdullah, SA.,& Sjattar, E. L. Konsep, Proses, dan Praktik.
(2013).Hubungan Perilaku Jakarta: EGC.
Caring Perawat dengan Tingkat Rahayu, S. (2011).Faktor-faktor yang
Kepuasan Pasien Rawat Inap berhubungan dengan sikap caring
Rumah Sakit.Makassar:Program yang dipersepsikan oleh perawat
Magister Ilmu Keperawatan pelaksana di Ruang Rawat Inap
Universitas Hasanuddin. RSUP Persahabatan
Ahituta, d. (2009).Analisis Faktor yang Jakarta.Jakarta: Program
Mempengaruhi Kinerja Mutu Magister Ilmu Keperawatan FIK
Pelayanan di RSUD Dr UI.
M.Haulussy Ambon.Makassar: Riswan, Hamzah, & Hakim. (2013).
Universitas Hasanuddin. Faktor Determinan Yang
Alasad, J, Tabar, NA, & AbuRuz, ME. Berhubungan Dengan Kualitas
(2015). Patient satisfaction with Pelayanan Rawat Inap di RSUP
nursing care: measuring outcomes Dr. Wahidin Sudirohusodo
in an international setting. Journal Makassar. Makassar: Fakultas
of Nursing. Kesehatan Masyarakat
UniversitasHasanuddin.
Firdaus, Z., & Muhlisin, A.
(2010).Analisis Faktor Yang RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo.
Berhubungan Dengan Kepuasan (2015). Rekam Medis Private
Pasien Rawat Inap di Rumah Care Center RSUP DR Wahidin
Sakit Islam Sudirohusodo Makassar.
Surakarta.Surakarta:Universitas Makassar: RSUP Dr.
Muhammadiyah Surakarta. WahidinSudirohusodo.

Husein, M. (2007). Patient Satisfaction Singgih,& Yulia. (2012). Psikologi


with Nursing Care Keperawatan.Jakarta: Libri.
approachesRumah Sakit Dera Spiegel, A., & Backhaut, B.
Ismail.Journal of Advanced (2008).Curing and caring: A
Nursing. review of factors affecting the
Mustofa.(2008). Hubungan Antara quality and acceptability of health
Persepsi Pasien Terhadap care. New York: Spectrum
Dimensi Mutu Pelayanan Publication.
Keperawatan Dengan Kepuasan Watson, J. (2008). Nursing: Human
Pasien.Jurnal Keperawatan, 1 science and human care.New
(2):33 – 37. York: National League for
Papastavrou, E, Andreou, P & Tsangari, Nursing.
H. (2014). Linking patient
satisfaction with nursing care: the

Nurses’ Caring Behaviour and Patients’ Satisfaction at Private Care Centre Ward in Dr. Wahidin
Sudirohusodo Hospital Makassar

145
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 2, Juli 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view

Wiyono, D. (2012). Manajemen Mutu


Pelayanan Kesehatan. Surabaya:
Airlangga University Press.
Wright, G, Causey, S, & Dienemann, J.
(2013). Patient satisfaction with
nursing care in an urban and
suburban emergency department.
Journal of Nursing.
Zees, R. (2012).Analisis Faktor budaya
Organisasi yang Berhubungan
dengan Perilaku Caring Perawat
Pelaksana di Ruang Rawat Inap
RSUD Prof. Dr.H. Aloei Saboe
Gorontalo.Depok: Universitas
Indonesia.

Nurses’ Caring Behaviour and Patients’ Satisfaction at Private Care Centre Ward in Dr. Wahidin
Sudirohusodo Hospital Makassar

146

Anda mungkin juga menyukai