Anda di halaman 1dari 8

KD 3.

3
HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI)

A. Pengertian dari hak kekayaan intelektual

Kekayaan intelektual merupakan kekayaan atas segala hasil produksi kecerdasan daya
pikirseperti teknologi, pengetahuan, seni, sastra, gubahan lagu, karya tulis, karikatur dll,
yang berguna untuk manusia.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa Haki/HKI adalah hak yang berasal dari hasil kegiatan
kreatif suatu kemampuan daya pikir manusia yang mengepresika kepada khalayak umum
dalam berbagai bentuk, yg memiliki manfaat berguna dalam menunjang kehidupan
manusia, juga mempunyai nilai ekonomis yang melindungi karya-karya intelektual
manusia tersebut.

HKI adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk intelectual property right (IPR)
atau geistiges eigentum, dalam bahasa Jermannya.

HKI adalah hak eksklusif yang diberikan suatu hukum atau peraturan kepada seseorang
atau sekelompok orang atas karya ciptaan nya. Menurut UU yang telah disahkan oleh DPr
RI pada tanggal 21 Maret 1997, HKI adalah kreativitas seseorang atau beberapa orang
yang berhubungan dengan perlindungan permasalahan reputasi dalam bidang komersial
(commercial reputation) dan tindakan/jasa dalam bidang komersial (Goodwill). Dan HKI
digunakan pertama kali pada tahun 1790.

Dilihat secara historis UU mengenai HaKI pertama kali ada di Venice, Italia yang
menyangkut masalah paten pada tahun 1470. Hukum-hukum tentang paten kemudian
diadopsi oleh kerajaan Inggris Di jaman TUDOR tahun 1500-an dan kemudian lahir
hukum mengenai paten pertama di Inggris yaitustatute of Monopolies (1623).

B. Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual


1. Hak Cipta (Copyright)

A. Pengertian Hak Cipta

 Pengertian hak cipta menurut Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002:

Hak cipta adalah “hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak


untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu
dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku” (pasal 1 butir 1).

 Pengertian hak cipta menurut Pasal 2 UUHC:

Hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak


untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi ijin untuk iti
dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Pencipta: adalah seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya
melahirkan suatu Ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan,
keterampilan, atau keahlian yang dituangkan ke dalam bentuk yang khas dan bersifat
pribadi.

Pengumuman: adalah pembacaan, penyiaran, pameran, penjualan, pengedaran, atau


penyebaran suatu Ciptaan dengan menggunakan alat apa pun, termasuk media internet,
atau melakukan dengan cara apa pun sehingga suatu Ciptaan dapat dibaca, didengar, atau
dilihat orang lain.

Perbanyakan: adalah penambahan jumlah sesuatu Ciptaan, baik secara keseluruhan


maupun bagian yang sangat substansial dengan menggunakan bahan-bahan yang sama
ataupun tidak sama, termasuk mengalihwujudkan secara permanen atau temporer

B. Kedudukan Hak Cipta


Mengenai kedudukan Hak Cipta, sudah pula ditetapkan oleh UUHC, bahwa hak cipta
dianggap sebagai benda bergerak(pasal 3 ayat 1). Sebagai benda bergerak, hak cipta dapat
beralih atau dialihkan baik seluruhnya maupun sebagian karena pewaris, hibah, wasiat,
dijadikan milik negara, perjanjian.

Khusus mengenai perjanjian pasal 3 ayat 2 menyaratkan harus dilakukan dengan akta,
dengan ketentuan bahwa perjanjian itu hanya mengenai wewenang yang disebut sedalam
akta tersebut. Pentingnya akta perjanjian itu adalah tidak lain dimaksudkan untuk
memudahkan pembuktian peralihan hak cipta apabila terjadi persengketaan di kemudian
hari.

C. Ciptaan yang dilindungi

UUHC menganut sistem terbatas dalam melindungi karya cipta seseorang. Perlindungan
ciptaan hanya diberikan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Untuk itu pasal
11 ayat 1 merinci ketiga bidang tersebut meliputi: buku, ceramah, pertunjukan,ciptaan
tari, segala bentuk seni rupa, seni batik, program kumputer.

Selain itu UUHC juga melindungi karya seseorang yang berupa pengolahan lebih lanjut
dari pada ciptaan aslinya, sebab bentuk pengolahan ini dipandang merupakan suatu
ciptaan baru dan tersendiri yang sudah laindari ciptaan aslinya. Tidak ada hak cipta untuk
karya sebagai berikut:

1. Hasil rapat terbuka lembaga-lembaga negara


2. Peraturan perundang-undangan
3. Putusan pengadilan dan penetapan hakim
4. Pidato kenegaraan pidato pejabat pemerintah
5. Keputusan badan arbitrase

D. Masa berlaku hak cipta


Dalam mengatur jangka waktu berlakunya hak cipta. UUHC tidak menyarankan
melainkan membeda-bedakan. Perbedaan dikelompokkan sebagai berikut:
1. Kelompok 1 (bersifat orisinal)
Untuk karya cipta orisinal, perlindungan hukunya berlaku selama hidup pencipta dan
terus berlanjut sampai dengan 50 th setelah pencipta meninggal. Karya cipta ini
meliputi: buku, cipta tari, segala bentuk seni rupa, cipta lagi
2. Kelompok 2 (bersifat Derivatif)
Perlindungan hukum atas karya cipta yang bersifat tiruan (derivatif) berlaku selama50
th, yang meliputi hak cipta sebagai berikut: karya pertunjukan, ceramah, peta DNA
karya sinematografi
3. Kelompok 3 (pengaruh Waktu)
Tahan karya cipta yang aktulitasnya tidak begitu tahan, perlindungan hukumnya berlaku
selama 25 tahun meliputi hak cipta atas ciptaan: karya fotografi, program komputer,
saduran dan penyusun bunga rampai.

E. Pendaftaran Hak Cipta


Maksud dari pendaftaran adalah hanya semata-mata mengejar kebenaran prosedur
formal saja tetap juga mempunyai tujuan untuk mendapatkan pengukuhan hak cipta dan
sebagai alat bukti awal di pengadilan apabila timbul sengketa di kemudian hari terhadap
ciptaan tersebut. Pendaftaran Hak Cipta di Direktorat jenderal hak kekayaan intelektual,
departemen kehakiman dan hak asasi manusia.
Sifat pendaftaran ciptaan adalahbersifat kebolehan (fakultatif). Artinya orang boleh juga
tidak mendaftarkan. Apabila tidak mendaftarkan, tidak ada sanksi hukumnya. Dengan
sifat demikian, memang UUHC memberikan kebebasan Masyarakat untuk melakukan
pendaftaran.

F. Hak dan wewenang


Penyerahang hak cipta atas seluruh ciptaan ke pihak lain tidak mengurangi hak pencipta
atau ahli waris untuk menuntut seseorang yang tanpa persetujuannya:
1. Meniadakan nama pencipta yang tercantum pada ciptaan itu
2. Mencantumkan nama pencipta pada ciptaannya
3. Mengganti atau mengubah judul ciptaan
4. Mengubah isi ciptaan

b.  Hak Kekayaan Industri, yang Meliputi:


1)     Paten
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Pasal 1 Ayat 1, Paten adalah hak
eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil invensinya di bidang
teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut
atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya.
Paten hanya diberikan negara kepada penemu yang telah menemukan suatu penemuan
(baru) di bidang teknologi. Yang dimaksud dengan penemuan adalah kegiatan
pemecahan masalah tertentu di bidang teknologi yang berupa : Proses, hasil produksi,
penyempurnaan dan pengembangan proses, penyempurnaan dan pengembangan hasil
produksi.

2)     Merek
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Pasal 1 Ayat 1 Merek adalah tanda
yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau
kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam
kegiatan perdagangan barang atau jasa.
Jadi merek merupakan tanda yang digunakan untuk membedakan produk (barang dan
atau jasa) tertentu dengan yang lainnya dalam rangka memperlancar perdagangan,
menjaga kualitas, dan melindungi produsen dan konsumen.
Terdapat beberapa istilah merek yang biasa digunakan,
 merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.
 Merek jasa yaitu merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang
atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan
jasa-jasa sejenis lainnya.
 Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang atau jasa dengan karakteristik
yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-
sama untuk membedakan dengan barang atau jasa sejenis lainnya.
Hak atas merek adalah hak khusus yang diberikan negara kepada pemilik merek yang
terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu, menggunakan sendiri
merek tersebut atau memberi izin kepada seseorang atau beberapa orang secara bersama-
sama atau badan hukum untuk menggunakannya.

3)     rancangan (Industri Design)


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Pasal 1 Ayat 1 Tentang Desain
Industri, bahwa desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau
komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang
berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat
diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk
menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.

4)  Rahasia Dagang
Menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang bahwa,
Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi
dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan
dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang.

5)     Indikasi Geografis
Berdasarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 Pasal 56 Ayat 1 Tentang Merek bahwa,
Indikasi-geografis dilindungi sebagai suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu
barang yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia,
atau kombinasi dari kedua faktor tersebut, memberikan ciri dan kualitas tertentu pada
barang yang dihasilkan.

6)     Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (layout Design of Integrated Circuit)

Denah rangkaian yaitu peta (plan) yang memperlihatkan letak dan interkoneksi dari
rangkaian komponen terpadu (integrated circuit), unsur yang berkemampun mengolah
masukan arus listrik menjadi khas dalam arti arus, tegangan, frekuensi, serta prmeter fisik
linnya.

      7.   Perlindungan Varietas Tanaman (Plant Variety Protection)


Perlindungan varietas tanamn adalah hak khusus yang diberikan negara kepada pemulia
tanaman dan atau pemegang PVT atas varietas tanaman yang dihasilkannya untuk selama
kurun waktu tertentu menggunakan sendiri varietas tersebut atau memberikan persetujun
kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakannya.

C. Prinsip HAKI

Prinsip-prinsip Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) adalah sebagai berikut:

a.  Prinsip Ekonomi

Dalam prinsip ekonomi, hak intelektual berasal dari kegiatan kreatif dari daya pikir
manusia yang memiliki manfaat serta nilai ekonomi yang akan member keuntungan
kepada pemilik hak cipta.

b.  Prinsip Keadilan

Prinsip keadilan merupakan suatu perlindungan hukum bagi pemilik suatu hasil dari 
kemampuan intelektual, sehingga memiliki kekuasaan dalam penggunaan hak atas
kekayaan intelektual terhadap karyanya.

c.  Prinsip Kebudayaan

Prinsip kebudayaan merupakan pengembangan dari ilmu pengetahuan, sastra dan seni
guna meningkatkan taraf kehidupan serta akan memberikan keuntungan bagi
masyarakat, bangsa dan Negara.

d.  Prinsip Sosial

Prinsip sosial mengatur kepentingan manusia sebagai warga Negara, sehingga hak yang
telah diberikan oleh hukum atas suatu karya merupakan satu kesatuan yang diberikan
perlindungan berdasarkan keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat/
lingkungan.

D. Dasar Hukum HAKI

Dalam penetapan HaKI tentu berdasarkan hukum-hukum yang sesuai dengan peraturan
yang berlaku. Dasar-dasar hukum tersebut antara lain adalah :
a.  Undang-undang Nomor 7/1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing the
World Trade Organization (WTO)

b.  Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan

c.  Undang-undang Nomor 12/1997 tentang Hak Cipta

d.  Undang-undang Nomor 14/1997 tentang Merek

e.  Undang-undang Nomor 13/1997 tentang Hak Paten

f.   Keputusan Presiden RI No. 15/1997 tentang Pengesahan Paris Convention for the
Protection of Industrial Property dan Convention Establishing the World Intellectual
Property Organization

g.  Keputusan Presiden RI No. 17/1997 tentang Pengesahan Trademark Law Treaty

h. Keputusan Presiden RI No. 18/1997 tentang Pengesahan Berne Convention for the
Protection of Literary and Artistic Works

i.   Keputusan Presiden RI No. 19/1997 tentang Pengesahan WIPO Copyrights Treaty

Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut maka Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI)


dapat dilaksanakan. Maka setiap individu/kelompok/organisasi yang memiliki hak atas
pemikiran-pemikiran kreatif mereka atas suatu karya atau produk dapat diperoleh
dengan mendaftarkannya ke pihak yang melaksanakan, dalam hal ini merupakan  tugas
dari Direktorat Jenderal Hak-hak Atas Kekayaan Intelektual, Departemen Hukum dan
Perundang-undangan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai