A, J. D., S, D. S., Irmalita, D, T., I, F., & B, W. (2016). Panduan Praktik Klinis (PPK) dan
Clinical Pathway (CP) Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Edisi 1. Jakarta: Jurnal
Kardiologi Indonesia.
Cynthia M. Taylor, S. S. (2010). Diagnosis Keperawatan Dengan Rencana Asuhan Edisi 10.
Jakarta: EGC.
Farissa, I. P. (2012). Komplikasi Pada Pasien Infark Miokard Akut ST-Elevasi (STEMI) Yang
Mendapat Maupun Tidak Mendapat Terapi Reperfusi. Semarang: FK UNDIP.
Indonesia, P. D. (2018). Pedoman Tata Laksana Sindrom Koroner Akut (Vol. I). Jakarta: PERKI.
Iskandar, A. H. (2017). (Faktor Risiko Terjadinya Penyakit Jantung Koroner Pada Pasien Rumah
Sakit Umum Meuraxa Banda aceh).
Kementrian Kesehatan RI, R. (2018). Laporan Nasional Riskesdas. Jakarta: Lembaga Penerbit
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2016). Nursing Outcomes
Classification and Nursing Intervention Classification Edisi 6. Singapore: Elsevier.
Perry, P. &. (2009). Buku ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4 (Vol. I). Jakarta: EGC.
Robbins. (2007). Buku Ajar Patologi Edisi 2 (Vol. II). Jakarta: EGC.
Suddarth, B. &. (2014). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 12. Jakarta: EGC.
Suhayatra Putra, E. F. (2016). Artikel Penelitian. (Gambaran Faktor Resiko dan Manajemen
Reperfusi Pasien IMA-EST di Bangsal Jantung RSup Dr. M. Djamil Padang).
Underwood, J. C. (1999). Patologi Umum dan Sistematik Edisi 2 (Vol. II). Jakarta: EGC.