Kelas : 1 A Keperawatan
KASUS
Ny. A, 50 tahun, Islam, menikah, seorang ibu rumah tangga, beralamat di Jl. Brotoasmoro II/20 Bintan.
MRS datang ke UGD RSUD Tanjungpinang, 22 Maret 2020 pada pukul 11.30 WIB. Klien dirawat di ruang
Anggrek 1 dengan diagnosis medis Gastroenteritis. Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah sakit seperti ini.
Klien juga tidak pernah MRS sebelumnya. Sebelum dibawa ke Rumah Sakit, klien mengatakan sudah diare
selama 2 hari. BAB encer berlendir dengan frekuensi 4-5 kali setiap harinya. Menurut hasil observasi perawat
badan klien panas, warna dan bau feses khas. Setelah ditanya kembali klien mengatakan sebelumnya makan
makanan pedas. Pengkajian dilakukan perawat pada tanggal 23 Maret 2020, jam 07.30 WIB, dengan RM
01045xxx, keadaan umum pasien tampak lemah, dengan kesadaran composmentis. Data lain yang didapatkan
saat pengkajian S 37,50 C, N 78 kali/i, TD 110/70 mmHg, dan RR 20 kali/i. Pasien tampak tenang saat dikaji,
pada bagian kepala terdapat rambut beruban, persebaran merata,dan berminyak. Wajah simetris, tidak ada luka,
sklera putih, konjungtiva merah muda, dapat membuka mata secara spontan. Hidung tidak ada pernapasan
cuping hidung, tidak ada secret. Mulut tidak ada sariawan, simetris, mukosa kering. Telinga simetris, tidak ada
serumen, fungsi pendengaran baik. Leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembengkakan vena
jugularis. Pada bagian thorax tidak terdapat benjolan dan luka, tidak ada nyeri tekan pada dada, suara paru
sonor, suara jantung dullnes, tidak ada bunyi tambahan, dan irama jantung teratur. Pada bagian abdomen
terdapat bising usus 14 kali /I, dengan suara hypertimpani, dan tidak ada pembesaran hepar. Pada bagian
ekstermitas atas jari lengkap, terpasang infuse RA : D5 pada tangan kanan, dengan tonus otot 525, ekstermitas
bawah jari lengkap dengan tonus otot 515. Makan bubur merah 3 kali/hari dengan porsi sedang (±4 sendok
makan), minum air putih ±7 gelas/ hari (± 1500 cc). BAB 4-5×/ hari ( ± 500cc) , dengan konsistensi cair, BAK
6-7×/ hari (±1400 cc) berwarna kuning jernih. Klien hanya menghabiskan waktunya di tempat tidur. Klien tidur
±12 jam / hari menggunakan kasur dengan penerangan terang. Klien mandi 1× /hari (belum sejak MRS),
keramas, gosok gigi, dan ganti pakaian 1× / hari.
1. Data Demografi
Nama : Ny.A
Umur : 50 tahun
Alamat : Brotoasmoro II/20 Bintan
Klien menyatakan sudah diare ± 2 hari yang lalu sejak tanggal 20 Maret 2020. Klien BAB
encer,dengan frekuensi 4-5x setiap harinya ( ± 500cc),warna dan bau khas feses. Klien menyatakan
sebelumnya mengkonsumsi makanan pedas. Klien juga mengatakan badannya panas.
Klien mengatakan sebelumnya Klien tidak pernah sakit seperti ini. Klien juga tidak pernah
MRS sebelumnya.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
RR : 20×/i S: 37,5 º C
d. Kepala
Ekspresi Wajah : Tenang
Rambut : Rambut beruban, persebaran merata, berminyak.
Wajah : Simetris, tidak ada luka
Mata : Sklera putih, Konjungtiva merah muda, dapat membuka mata secara spontan
Hidung : Tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada secret.
Mulut : Tidak ada sariawan, simetris, mukosa kering.
Telinga : Simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembengkakan vena jugularis.
e. Thorax
Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan dan luka.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada dada.
Perkusi : Suara paru sonor, suara jantung dullness
Auskultasi : Tidak ada bunyi tambahan, irama bunyi jantung teratur.
f. Abdomen
Inspeksi : Bentuk perut datar
Palpasi : Tidak ada pembesaran hepar
Perkusi : Suara hipertimpani
Auskultasi : Bising usus 14×/i
g. Ekstermitas
Atas : Jari lengkap, terpasang infuse RA : D5 pada tangan kanan, tonus otot 515
Bawah : Jari lengkap,tonus otot 515
3. Data Penunjang
a) Terapi
Infus RA : D5 30 TMP
Injeksi Cefotaxime 3×1, sanmol 3×1
Plantasit syrup 3×1
Luminal 2×1/ 2
b) Pemeriksaan Darah
Hb : 11,56
Leukosit : 6100
Trombosit : 154.000
PCU : 36
4. Analisa Data
5. Prioritas Masalah
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan sekunder akibat diare.
6. Rencana Keperawatan
7. Implementasi
8. Evaluasi