Demikian juga dengan kita. Tidak ada orang yang bisa selamat karena
perbuatan baik / usahanya sendiri. Ini sesuai dengan Ef 2:8-9 yang
berbunyi: “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan
hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada
orang yang memegahkan diri”.
Kalau saudara berusaha untuk selamat dengan berbuat baik dan sebagainya,
maka saudara belum selamat dan saudara tidak akan selamat. Terimalah
keselamatan sebagai anugerah Allah karena Yesus sudah menyelesaikan /
mengerjakan keselamatan kita itu (Yoh 19:30 - ‘sudah selesai’).
2) Dalam hal keselamatan tak ada orang bisa ‘nunut’ orang lain.
Nuh diselamatkan beserta keluarganya, tetapi hanya Nuh sendiri yang disebut
benar (ay 1 bdk. Kej 6:9). Apakah ini berarti keluarga Nuh bukan orang benar
dan mereka diselamatkan karena kebenaran Nuh? Tidak mungkin! Bacalah Yeh
14:12-20 yang jelas menunjukkan bahwa orang tidak bisa ‘nunut’ dalam hal
keselamatan. Jadi, kalau keluarga Nuh diselamatkan, itu pasti karena mereka
juga adalah orang benar karena kasih karunia Allah.
Penerapan:
Mungkin keluarga saudara adalah orang beriman dan merupakan orang yang
berkedudukan tinggi di gereja, tetapi itu tidak bisa menyelamatkan saudara.
Saudara sendiri harus beriman dan datang kepada Yesus! Juga keselamatan
saudara tidak bisa membuat keluarga / anak-anak saudara ‘nunut’. Mereka
sendiri harus beriman kepada Yesus dan karena itu saudara harus
memberitakan Injil kepada mereka supaya mereka percaya kepada Yesus!
Ikan / binatang air tidak termasuk karena hukuman menggunakan air bah.
4) Nuh disuruh masuk bahtera karena hukuman akan datang (ay 4).
a) Tuhan berkata bahwa dalam 7 hari lagi, Ia akan menurunkan hujan selama
40 hari.
Bilangan 7 dan 40 memang bilangan istimewa dalam Kitab Suci, tetapi ini
tidak boleh dijadikan tahyul! Kalau saudara adalah orang kristen yang masih
mempercayai bermacam-macam tahyul, perhatikan 1Tim 4:7 yang
berbunyi: “Tetapi jauhilah tahyul dan dongeng nenek-nenek tua”.
b) Andaikata tidak ada banjir, Nuh tidak perlu masuk bahtera. Tetapi banjir itu
ada / sedang mendatang, dan karena itu Nuh harus masuk ke dalam bahtera.
Analoginya, andaikata tidak ada hukuman neraka, saudara tidak perlu datang
kepada Yesus. Tetepi neraka itu ada dan sedang ‘mendatangi’ saudara.
Karena itu saudara harus datang dan percaya kepada Yesus!
a) Ay 7: Nuh dan keluarga masuk ke dalam bahtera (lihat juga ay 13).
Penerapan:
Apakah saudara mau taat total kepada Firman Tuhan? Atau saudara sering
‘menyensor’ Firman Tuhan? Tinggikanlah otoritas Firman Tuhan dalam hidup
saudara! Biarlah Firman Tuhan yang menyensor hidup saudara dan bukannya
saudara yang menyensor Firman Tuhan.
Penerapan:
Nuh taat total dan langsung. Ia masuk bahtera beserta keluarga dan binatang-
binatang padahal belum ada hujan apalagi banjir. Ini pasti menyebabkan ia makin
diejek, dihina, dianggap tolol / gila dsb. Semua orang yang betul-betul beriman dan
taat pada Firman Tuhan pasti akan sering dianggap tolol / gila oleh orang dunia
karena hikmat Allah memang berlawanan dengan hikmat dunia (1Kor 3:19 1Kor
1:18,23,24 1Kor 2:14). Maukah saudara dianggap gila / tolol demi Tuhan? Maukah
saudara terus taat pada Firman Tuhan sekalipun dianggap gila / tolol?
b) Ini tanda bahwa waktu bertobat selama 120 tahun (Kej 6:3) sudah habis!
Jangan menunggu sampai hal seperti ini datang! Bertobatlah dan datanglah
kepada Yesus sekarang juga!
Calvin: “for the element of water, which philosophers deem one of the principles of
life, threatens us with death from above and from beneath except so far it is
restrained by the hand of God” (= karena elemen air, yang oleh ahli-ahli filsafat
dianggap sebagai suatu prinsip kehidupan, mengancam kita dengan kematian
dari atas dan dari bawah, kecuali air itu dikekang oleh tangan Allah).
Dasarnya:
Air menutupi seluruh gunung-gunung dan air selalu mempunyai tinggi
yang sama.
Kalau hanya banjir lokal, tidak perlu mengungsikan binatang untuk
memelihara hidup mereka, karena binatang-binatang di tempat yang tidak
banjir, tetap hidup.
Kalau hanya banjir lokal, tidak dibutuhkan bahtera untuk menyelamatkan
Nuh. Cukup dipindahkan ke tempat yang kering.
1) Semua yang berada di luar bahtera mati (ay 21-23: kecuali ikan).
a) Waktu hujan turun dan air mulai naik, mungkin sekali orang-orang itu mulai
sadar bahwa Nuh benar, tetapi sudah terlambat!
Penerapan:
b) Mungkin sekali orang-orang itu lalu mencari jalan keselamatan yang lain.
Mungkin mereka naik rumah, naik pohon, naik bukit / gunung dsb. Tetapi
semua binasa karena tidak ada jalan keselamatan selain bahtera itu.
Sama seperti bahtera itu, Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan. Ini
terlihat dari ayat-ayat di bawah ini.
Yoh 14:6 - “Kata Yesus kepadanya: ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.
Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku’”.
Kis 4:12 - “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam
Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan
kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan”.
1Yoh 5:11-12 - “Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup
yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam AnakNya. Barangsiapa
memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak
memiliki hidup”.
Kalau saudara menolak jalan ini, saudara akan menjadi seperti orang-orang
pada jaman Nuh.
Mat 24:37-39 - “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula
halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada
zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai
kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu,
sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pula
halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia”.
Apakah saudara adalah orang seperti itu? Kalau ya, bertobatlah dan
percayalah kepada Yesus!
Semua yang ada di dalam Kristus, terbebas dari hukuman Allah. Ini sesuai
dengan Ro 8:1 yang berbunyi: “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman
bagi mereka yang ada di dalam Kristus”.
Mungkin sekali Nuh sedih memikirkan bahwa orang-orang di luar bahtera binasa
semua. Tetapi ada satu hiburan bagi dia: ia sudah melakukan tugasnya untuk
memberitakan Firman Tuhan kepada orang-orang itu (2Pet 2:5 mengatakan
bahwa Nuh adalah ‘pemberita kebenaran’). Jadi, orang-orang yang ada di luar
bahtera itu binasa karena kesalahan mereka sendiri, bukan karena kelalaian Nuh
dalam memberitakan Firman Tuhan (Bdk. Paulus dalam 2Kor 4:3-4).
Bagaimana dengan saudara? Kalau ada orang disekitar saudara mati tanpa
Kristus, akankah saudara merasakan penghiburan semacam itu di tengah-
tengah kesedihan saudara? Atau saudara justru ‘getun’ / menyesal karena
saudara belum pernah memberitakan Injil kepada dia? Karena itu, rajinlah /
giatlah dalam memberitakan Injil supaya nanti tidak ‘getun’ / menyesal! Bacalah
Yoh 9:4!