Anda di halaman 1dari 3

A.

JUDUL PERCOBAAN
Penentuan tetapan kesetimbangan dalam fasa cair
B. TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan tetapan kesetimbangan Kc esterifikasi asam asetat
C. TINJAUAN TEORI
Keadaan suatu sistem ditentukan oleh molekul-molekul di dalam batas
sistem. Molekul-molekul akan mengalami perubahan keadaan secara
berkesinambungan selama terjadi interaksi satu sama lain. Apabila sistem
kemudian diisolasi dan molekul-molekulnya dibiarkan saling berinteraksi, sistem
akan mengalami perubahan keadaan yang terukur secara makroskopik. Tetapi
setelah beberapa saat, perubahan yang tadinya dapat diamati, berhenti, namun
namun kegiatan makroskopik berlangsung terus.Pada saat ini keadaan
makroskopik telah mencapai keadaan kesetimbangan dan berbagai besaran
makroskopik yang terukur yang telah mempunyai nilai tertentu menjadi konstan
(Sulistiati, 2010: 17).
Kesetimbangan secara umum didefinisikan sebagai kondisi yang ada bila
sifat-sifat makroskopis dari suatu sistem tidak berubah denga waktu.Walaupun
tidak ada penambahan hasil ekstraksi, sifat kesetimbangan yang terjadi adalah
dinamis.Dimana zat terlarut secara terus menerus berpindah dari satu fasa ke fasa
lainnya. Dalam keadaan setimbang, laju perubahan pada kedua arah adalah sama.
Secara termodinamika kesetimbangan tercapai bila tidak ada perubahan lebih
lanjut di mana energi bebas (G) sistem pada suhu dan tekanan yang tetap
(Soebagio, 2002: 5).
Jika kondisi pada sistem diubah, akan terjadi beberapa reaksi berikutnya.
Meskipun demikian, sistem tersebut akan segera mencapai kesetimbangan baru
pada sejumlah kondisi yang baru ini. Prinsip Le Chatelier menyatakan bahwa jika
sebuah aksi diterapkan pada suatu sistem yang berada dalam keadaan
kesetimbangan, kesetimbangan itu akan bergeser untuk mengurangi aksi-aksi
yang terjadi. Aksi adalah sesuatu yang dikerjakan pada sistem. Misalnya,
peningkatan konsentrasi salah satu reaktan atau produk akan menyebabkan
kesetimbangan itu bergeser dan berusaha untuk mengurangi konsentrasi zat yang
meningkat itu. Jika kalor ditambahkan ke dalam sistem, kesetimbangan akan
bereaksi untuk mengurangi aksi itu dengan menggunakan sebagian kalor
tambahan tersebut dalam reaksi penguraian. Peningkatan tekanan akan menggeser
kesetimbangan untuk mengurangi jumlah total yang ada. Penambahan katalis
tidak akan menyebabkan perubahan posisi kesetimbangan; kesetimbangan bisa
bergeser ke kiri maupun ke kanan. Meskipun demikian, katalais akan
mempercepat kedua reaksi bolak-balik tersebut pada laju reaksi yang sama
(Goldberg, 2003: 107).
Transport massa dalm suatu fasa, baik lewat mekanisme transport
molekuler atau konveksi, selama ini terbukti berganung sepenuhnya pada gradient
konsentrasi yang bertanggung jawab atas transfer massa. Ketika kesetimbangan
dalam sistem terbentuk, gradient konsentrasi dan pada saatnya laju difusi dari
spesies yang berdifusi akan menjadi nol. Transfer antara dua fasa juga
memerlukan penyimpangan dari kesetimbangan yang mungkin ada antara
konsentrasi rata-rata atau dalam setiap fasa. Karena penyimpanagn dari
kesetimbangan memberikan gaya pendorong dalam suatu fasa, maka kita perlu
mempertimbangkan kesetimbangan antarfasa untuk menggambarkan transfer
massa antar fasa-fasa (Welty, 2001: 173).
Esterifikasi dilakukan dengan mereaksikan asam salisilat dan n-oktanol.
Reaksi esterifikasi merupakan reaski reversibel yang sangat lambat, tetapi bila
menggunakan katalis asam mineral seperti asam sulfat (H2SO4) dan asam klorida
(HCl) kesetimbangan akan tercapai dalam waktu yang cepat. Ion H + dari asam
sulfat mempercepat terbentuknya kesetimbangan dengan membantu pembentukan
intermediet.Namun, asam sulfat juga dapat menghambat suatu reaksi dengan
merubah struktur dari salah satu pereaksi dan juga menghidrolisis ester yang
terbentuk.Asam sulfat yang berlebih dapat bersifat sebagai dehidrator. Selain itu,
asam sulfat juga dapat menghidrolisis produk ester yang terbentuk sehingga
jumlah ester yang terbentuk akan berkurang dengan adanya proses balik atau
hidrolisis ester. Esterifikasi merupakan reaksi molekular sehingga untuk bereaksi
dan mencapai kesetimbangan memiliki lama waktu tertentu. Semakin lama
suatu reaksi esterifikasi berlangsung jumlah pereaksi akan menurun dan
sebaliknya jumlah produk meningkat. Jumlah produk yang terbentuk akan sama
denganjumlah produk yang terurai sehingga dalam keadaan inilah yang disebut
dengan setimbang (Dwipa, 2014: 7-9).
Aldimin kitosan asetat terbentuk dengan mereaksikan dalam proses reaksi
esterifikasi antara aldimin kitosan dengan asetat anhidrida tanpa menggunakan
pelarut dan katalis .Hal ini perbandingan aldimin kitosan dengan asetat anhidrida
yaitu 1:10 sehingga gugus hidroksil pada atom C primer dapat terasetilasi
membentuk ester.Derajat esterifikasi atau derajat asetilasi adalah penentuan
gambar garis dasar dari intensitas gugus amida dengan gugus hidroksil
(Churohma, 2017: 153-154).

Anda mungkin juga menyukai