Atom berasal dari kata A yang berarti tidak dan TOMos yang berarti dipotong-potong.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa atom adalah tidak dipotong-potong. Pengertian ini didasarkan
pada penemuan pertama teori atom oleh John Dalton. John Dalton mengemukakan teori atom
pertama yang menyatakan bahwa atom adalah bagian terkecil penyusun benda. Berawal dari
penemuan John Dalton inilah, kemudian mulai ada perkembangan teori atom lainnya. Setelah John
Dalton mengemukakan teorinya, seorang ilmuan bernama J. J. Thomson menyatakan bahwa teori
atom yang dikemukakan John Dalton ada kekuranggannya. Thomson menyatakan bahwa atom
bukan bagian terkecil dari sebuah benda, di dalam atom terdapat elektron. Setelah J. J. Thomson
mengemukakan pendapat ini, banyak perkembangan teroi atom yang bermunculan. Tokoh dari
perkembangan atom selanjutnya adalah Rutherford, Neils Bohr, Werner Heisenberg, dan
Schrodinger.
Perkembangan teori atom yang berawal dari konsep yang dikemukakan oleh John Dalton
berkembang sampai teori atom modern yang dikemukakan oleh Heisenberg dan Schrodinger. Teori
atom modern inilah yang masih dipakai sampai saat ini. Bagaimanakah perkembangan teori atom
dari masa ke masa?
Kesimpulan teori atom yang dikemukakan John Dalton dapat dilihat pada materi yang akan
diberikan di bawah.
Kesimpulan Teori Atom John Dalton:
1. Atom merupakan partikel terkecil dari suatu materi sehingga tidak dapat dibagi lagi menjadi
bagian yang lebih kecil.
2. Atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
3. Atom digambarkan seperti bola pejal sederhana dengan ukuran sangat kecil.
4. Penyusun unsur adalah atom-atom yang sama.
5. Penusun senyawa adalah atom-atom yang berbeda sesuai unsur penyusunnya.
6. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana.
Perkembangan teori atom pada masa John Dalton masih banyak memiliki kekurangan.
Namun, teori atom yang dikemukakan John Dalton juga memiliki kelebihan. Simak kekurangan dan
kelebihan teori atom yang akan disampaikan di bawah.
Seperti halnya teori atom yang dikemukakan oleh Dalton, teori atom Thomson juga
memiliki kekurangan dan kelebihan. Simak kekurangan dan kelebihan teori atom J. J. Thomson
tersebut pada ulasan di bawah.
Kelebihan:
Menjadi awal penemuan bahwa atom bukan partikel terkecil sehingga memberi jalan untuk teori-
teoriselanjutnya.
Kelemahan:
Thomson tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.
Walaupun telah menyempurnakan teori atom sebelumnya, teori atom Rutherford juga masih
memiliki kekurangan. Kelebihan teori atom Rutherford adalah sebagai berikut.
Kelebihan:
Mampu mengemukankan ide mengenai inti atom untuk pertama kalinya.
Kelemahan:
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Elektron yang
mengelilingi inti atom mengeluarkan energi sehingga ada pasti saat elektron dapat jatuh ke inti
atom.
Teori Atom Bohr
Perkembangan teori atom terus berlanjut pada tahun 1913, Niels Bohr mengembagkan teori
model atom Rutherford menggunakan percobaan spektrum hidrogen. Percobaan ini berhasil
memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan
Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori
kuantum dari Planck.
0
a. Elektron ( −1 e )
Pada Tahun 1897 Joseph Jhon Thomson menemukan elektron. JJ Thomson melakukan
pecobaan dengan tabung sinar katode dengan tekanan udara yang sangat rendah. Pada kedua
ujungnya dipasang plat elektrode yang dihubungkan dengan arus listrik bertegangan tinggi.
JJ. Thomson melakukan percobaan dengan menggunakan pompa vakum, sehingga tekanan
udara dalam tabung bisa diatur. Jika tekanan udara dalam tabung bertekanan rendah maka gas akan
berpijar, warna yang dihasilkan tergantung jenis gas dalam tabung. Jika tekanan gas dalam tabung
dibuat semakin kecil maka tabung menjadi gelap, tapi di depan katode (kutup positif) berpendar
warna hijau. Perbendaran ini berasal dari radiasi katode menuju ke anode yang membentur gelas
berpendar dengan warna hijau. Sinar inilah yang di sebut dngan sinar katode.
Berdasarkan percobaan tersebut Thomson mengambil kesimpulan tentang sifat-sifat sinar katode
sebagai berikut:
a. Dapat dibelokkan oleh medan magnet kearah positif, hal ini menunjukkan sinar katode
bermuatan negatif
b. Sinar itu tidak bergantung pada bahan elektrodenya, artinya setiap elektrode dapat memancarkan
sinar katode.
c. Sinar katode adalah partikel dasar setiap atom, yang selanjutnya disebut elektron.
Nilai e/m dapat dihitung beradasarkan data banyaknya sinar yang dapat dibelokkan oleh
medan magnet dan energi yang dibawa. Thomson berhasil menghitung perbandingan e/m, dimana e
adalah muatan dan m adalah massa. Thomson mengumpulkan data nilai e/m menggunakan tabung
dan gas yang berbeda-beda. Nilai e/m tenyata selalu sama, yaitu sebesar 1,76 x 108 Coulomb/gram.
Besarnya muatan dalam elektron ditemukan oleh Robert Andrew Milikan melalui percobaan
tetes minyak sbb:
Minyak disemprotkan ke dalam tabung yang bermuatan listrik. Akibat gaya tarik gravitasi
akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan minyak diberi muatan negatif
maka akan tertarik ke kutub positif medan listrik. Dari hasil percobaan Milikan dan Thomson
diperoleh muatan elektron –1 dan massa elektron 0
1
b. Proton ( 1 p )
Pada tahun 1886, Eugene Goldstein menemukan proton dengan cara melakukan eksperimen
menggunakan tabung sinar katoda (Tabung Crookes). Anode dan katode dihubungkan dengan
menggunakan sumber arus listrik bertegangan tinggi.
Dari percobaan itu ditemukan fakta jika katode tidak diberi lubang, maka ruang dibelakang
katode gelap. Akan tetapi jika katoda diberi lobang dan diisi dengan gas hidrogen yang bertekanan
sangat rendah maka gas di belakang katoda berpendar (berflouresensi). Hal itu disebabkan adanya
radiasi sinar yang berasal dari anode yang memendar tersebut. Sinar tersebut disebut sinar anode
(sinar positif) atau dikenal dengan sinar terusan.
1
c. Neutron ( 0 n )
Penemuan elektron dan proton ternyata menimbulkan masalah baru yaitu massa atom semua
terhimpun pada inti atom tidak sesuai dengan kenyataan. Pastilah ada partikel selain elektron dan
proton menginggat massa kedua partikel tersebut sangat kecil.
Penemuan inti atom yang dilakukan oleh Rutherford membangkitkan keinginan untuk
melakukan penelitian lebih lanjut yang dilakukan oleh W.Bothe dan H Becker. Kedua ilmuan
tersebut melakukan percobaan dengan penembakan sinar alfa terhadap belerium yang dihasilkan
radiasi partikel yang memiliki kekuatan daya tembus sangat tinggi. Percobaan tersebut dilanjutkan
oleh James Chadwick. Pada tahun 1932 James Chadwick melakukan percobaan yang dapat
dibuktikan bahwa radiasi tersebut merupakan partikel netral (tidak bermuatan) yang massanya
hampir sama dengan proton. Selanjutnya partikel tersebut disebut neutron, yang merupakan partikel
dasar penyusun atom.
Keterangan :
X = lambang atom unsur
A = nomor massa (jumlah proton + neutron)
Z = nomor atom (jumlah proton atau jumlah elektron pada atom netral)
Atom unsur netral memiliki jumlah proton sama dengan jumlah elektron. Namun demikian
perlu diingat bahwa unsur dapat menyerap atau melepaskan elektron untuk mencapai konfigurasi
atom unsur yang stabil seperti gas mulia.
Apabila atom unsur melepaskan elektron maka unsur tersebut menjadi ion bermuatan positif
yang di sebut kation. Sebaliknya jika atom unsur menarik elektron, maka atom unsur tersebut
menjadi atom unsur yang bermuatan negatif yang disebut anion.
13
3. Nuklida
a. Isotop
Isotop adalah atom-atom yang memiliki nomor atom yang sama tetapi nomor massa yang berbeda.
b. Isobar
Isobar adalah atom-atom yang nomor atomnya beda, unsurnya beda, tapi nomor massanya sama
c. Isoton
Isoton adalah atom-atom yang memiliki nomor atom berbeda, nomor massa berbeda, tetapi
memiliki jumlah neutronya sama