Anda di halaman 1dari 40

Unsur Transisi

dan
Senyawa Koordinasi

RSL LOGAM TRANSISI 1


Tabel Periodik
Unsur unsur dalam Tabel Periodik sering dibagi
menjadi empat Kategori: (1) Golongan unsur Utama,
(2) Logam Transisi, (3) Lanthanida, dan (4) Aktinida.

RSL LOGAM TRANSISI 2


Tabel Periodik

RSL LOGAM TRANSISI 3


Unsur Transisi Blok-d
• Karakteristik unsur Transisi blok-d:
– Pengisian sub-kulit d yang tak sempurna/tak
penuh dengan berbagai tingkat oksidasi

RSL LOGAM TRANSISI 4


Batu Mulia (Gemstones)
• Warna dari ruby dan emerald keduanya
disebabkan keberadaan ion Cr3+ –
perbedaaannya terletak dalam kandungan
ion tuan rumah kristal (crystal hosting)
Beberapa ion Al3+
Beberapa ion Al3+ dalam
dalam Al2O3 Be3Al2(SiO3)6
digantikan oleh digantikan oleh
Cr3+ Cr3+

Tro, Chemistry: A 5
Molecular Approach
Mengapa mempelajari Kimia deskriptif
Logam Transisi
• Logam transisi terdapat dialam.
• Batuan/Rocks dan minerals mengandung logam
transisi
– Warna batumulia/ gemstone terutama disebabkan
adanya ion logam transisi
• Rubies berwarna merah karena adanya Cr
• Sapphires berwarna biru karena keberadaan Fe danTi
– Berbagai biomolekul mengandung logam transisi
yang terlibat dalam fungsi dari biomolekul ini:
• Vitamin B12 mengandung Co
• Hemoglobin, myoglobin, dan cytochrome C mengandung Fe
RSL LOGAM TRANSISI 6
Mengapa mempelajari Kimia
deskriptif Logam Transisi
• Logam Transisi dan senyawanya mempunyai
berbagai aplikasi penggunaannya:
– Fe digunakan untuk membuat baja/ steel dan
stainless steel
– Ti untuk membuat aloy ringan (lightweight alloys)
– Senyawa Logam Transisi digunakan sebagai pigment
• TiO2 = putih
• PbCrO4 = kuning
• Fe4[Fe(CN)6]3 (prussian blue)= biru
– Senyawa Logam Transisi digunakan dalam berbagai
proses industri
RSL LOGAM TRANSISI 7
Mengapa mempelajari Kimia deskriptif Logam
Transisi
• Untuk memahami
penggunaan dan
aplikasi logam
Transisi (TM) dan
senyawanya, maka
perlu pemahaman
kimiawinya.
• Difokuskan ke unsur
Transisi perioda ke 4

RSL LOGAM TRANSISI 8


Konfigurasi Elektronik

RSL LOGAM TRANSISI 9


Unsur transisi
• Unsur transisi semuanya logam, dapat membentuk satu
atau lebih ion yang stabil dengan konfigurasi elektron di
orbital d yang belum penuh.
• Contoh
• Besi [Ar] 4s2 3d6 , Fe3+[Ar] 3d5 , Fe2+ [Ar] 3d6
• Cr [Ar] 4s1 3d5 , Cr3+[Ar] 3d3 , Cr6+ [Ar]

• Dalam senyawa Kompleks Logam Transisi, orbital -nd


berakhir pada energi lebih rendah dari orbital (n + 1) s
Contoh:
• Dalam kompleks Vanadium :
– V(0) :3d5 bukan 4s23d3, seperti dalam atom bebas
– V(I) 3d4
– V(II) 3d3
– V(III) 3d2
– V(IV) 3d1
RSL LOGAM TRANSISI 10
RSL LOGAM TRANSISI 11
Ekstraksi logam
Menggunakan konsep reaksi redoks:
Potensial reduksi E
Sumber logam: oksida atau sulfida
Pereduksi : Karbon atau gas karbon
monoksida
Beberapa mineral sulfida diubah menjadi
oksida baru direduksi

RSL LOGAM TRANSISI 12


Logam Transisi
• Sifat Umum
– Mempunyai sifat logam yang unik/ typical
– Tidak reaktif seperti Logam Gol. IA, IIA
– Mempunyai titik leleh dan titik didih tinggi,
density tinggi, keras dan kuat.
– Mempunyai 1 atau 2 s elektron dalam kulit
valensinya
– Berbeda dalam penataan elektron- d dalam
tingkat energi n-1
– Mempunyai berbagai tingkat oksidasi

RSL LOGAM TRANSISI 13


Ciri Khas unsur transisi
• Logam dengan titik lebur dan titik didih yang
tinggi dan kerapatannya relatif lebih besar dari
logam non-transisi.
• Senyawanya memiliki berbagai bilangan
oksidasi dan ion logam transisi dalam air
memiliki warna.
• Unsur dan senyawa logam transisi dapat
digunakan sebagai katalis.
• Dapat membentuk ion kompleks dimana ikatan
yang digunakan melibatkan dua orbital dengan
tingkat energi yang berbeda (4s dan 3d).

RSL LOGAM TRANSISI 14


• Kation Ti(H2O)63+.
purple/biru

RSL LOGAM TRANSISI 15


Logam Transisi
• Karakteristik dengan keberadaan elektron-d :
– Menunjukan tingkat oksidasi yang beragam.
– Senyawanya mempunyai warna yang khas
– Menunjukkan sifat magnit yang menarik
• paramagnetisme
• ferromagnetisme

RSL LOGAM TRANSISI 16


Unsur Transisi (TM)

RSL LOGAM TRANSISI 17


Titik Leleh

RSL LOGAM TRANSISI 18


Radius Atom

RSL LOGAM TRANSISI 19


Densiti

RSL LOGAM TRANSISI 20


Sifat Logam Transisi

RSL LOGAM TRANSISI 21


Energi Ionisasi Pertama

RSL LOGAM TRANSISI 22


Tingkat Oksidasi TM Perioda Ke 4

RSL LOGAM TRANSISI 23


Bilangan Oksidasi

RSL LOGAM TRANSISI 24


Bilangan Oksidasi

RSL LOGAM TRANSISI 25


Potensial Oksidasi
Tingkat Oksidasi: Kecuali Cu, padat TM lebih
mudah di oksidasi dibandingkan hydrogen.

RSL LOGAM TRANSISI 26


Tingkat Oksidasi
• Sebagian Besar
Tingkat Oksidasi TM
berwarna
Cerah/Terang
• Untuk Mangan:
• • Mn2+
• • Mn3+
• • Mn4+
• • Mn6+
• • Mn7+

RSL LOGAM TRANSISI 27


Warna
Formula endapan NaOH
TM Warna Excess Ammonia
Hydroxide berlebih
[Cr(OH)6]3-
Cr Cr(OH)3 hijau
(aq)
Mn Mn(OH)2 cream
Fe Fe(OH)2 hijau
red/brow
Fe(OH)3
n
Co Co(OH)2 light blue
Ni Ni(OH)2 hijau [Ni(NH3)6]2+(aq)
Cu Cu(OH)2 biru Cu(NH3)4]2+(aq)
[Zn(OH)4]2-
Zn Zn(OH)2 putih [Zn(NH3)4]2+(aq)
(aq)

RSL LOGAM TRANSISI 28


Struktur logam

kubus terjejal hexagonal terjejal

RSL LOGAM TRANSISI 29


Ccp = fcc

RSL LOGAM TRANSISI 30


Lubang Td & Oh

RSL LOGAM TRANSISI 31


Chrom

• Tahan karat, digunakan sebagai paduan


logam (stainless steel)
• Chrome plating adalah pelapisan Chrom
pada logam lain secara elektrolisis.
• Bijih krom disebut chromite FeCr2O4,
termasuk mineral ’spinel’ dengan rumus
umum M2+(M3+)O4.
RSL LOGAM TRANSISI 32
Struktur spinel

Lingkaran gelap menunjukkan lubang tetrahedral dan


lingkaran putih menunjukkan lubang octahedral
RSL LOGAM TRANSISI 33
Mangan

• Senyawa mangan warnanya bervariasi:


• Kalium permanganat -violet
• Kalium manganat –hijau tua
• Mangan(IV)oksida –coklat hitam
• Mangan(II) klorida –pink muda
• Yang paling sukar larut dalam air: MnO2.
• Dalam suasana asam permanganat akan
tereduksi menjadi Mn(II), dalam
suasana basa menjadi MnO2.
RSL LOGAM TRANSISI 34
Besi
• Sebagai logam sangat kuat, namun mudah
berkarat menjadi Fe2O3 (H2O)n.
• oksida besi:
• FeO -hitam
• Fe2O3 –pigmen anorganik
• Fe3O4 – meni besi
• Sulfida besi: FeS2 –pyrite (fool’s gold) berwarna
kuning, digunakan untuk membuat gas hidrogen
sulfida.

RSL LOGAM TRANSISI 35


Nikel
• Nikel digunakan sebagai bahan paduan logam:
Nichrome, Nonel metal(Ni-Cu) & coin.
• juga digunakan sebagai katalis pada proses
hidrogenasi, bahan batrey dan magnet.
• garam nikel(II) umumnya mudah larut dalam
air menghasilkan larutan berwarna hijau
• Identifikasi ion nikel(II) dengan DMG
menghasilkan kompleks berwarna merah yang
kurang larut dalam air.

RSL LOGAM TRANSISI 36


Tembaga
• Dapat Memiliki struktur terjejal dengan
bilangan koordinasi 12.
• menghantarkan arus listrik karena ada
elektron yang bebas bergerak.
• Memiliki titik lebur yang tinggi karena
ikatan logamnya sangat kuat
• Cara identifikasinya dengan ion I-
membentuk Cu2I2 dan I2.

RSL LOGAM TRANSISI 37


Seng
• Sebagai logam reaktif, dengan asam
menghasilkan gas hidrogen, dalam basa
bereaksi lambat membentuk [Zn(OH)4]2- + H2
• Digunakan sebagai pelindung besi dari proses
perkaratan (tumbal), bahan paduan logam:
kuningan, carburator, radiator, bahan batu
batrey, sebagai pigment anti korosif dsb.
• Oksida seng bersifat thermochromism (bila
dipanaskan berwarna kuning-kembali ke warna
semula bila didinginkan)
RSL LOGAM TRANSISI 38
Kadmium
Cadmium merupakan racun, senyawanya
berbilangan oksidasi +2, berupa larutan
tidak berwarna.
Cadmium digunakan pada proses elektro
plating, bahan batery Nicad, Cd selenida
dan Cd telurida digunakan sebagai
bahan semikonduktor
CdS padatan berwarna kuning digunakan
sebagai pigmen, Senyawa ZnxCd(1-x)S
RSL
digunakan sebagai luminescent
LOGAM TRANSISI
pigment
39
Mercury
• Ikatan logam paling lemah, sehingga wujudnya
cair dan tekanan uapnya tinggi pada
temperatur ruang
• Kerapatan 13,5 gcm-3, titik beku –39oC dan
titik didih 357oC.
• Digunakan pada termometer, barometer, lampu
merkuri, preservative & fungisida
• Dapat melarutkan logam : natrium dan seng
amalgam sebagai reduktor; dental amalgam
untuk tambal gigi.

RSL LOGAM TRANSISI 40

Anda mungkin juga menyukai