A
DENGAN ANEMIA KEHAMILAN PADA NY. L
JL. SILIWANGI GG HAJI MARJUKI RT 03 RW 05 DIKELURAHAN KEBONJATI
KECAMATAN CIKOLE KOTA SUKABUMI
Dosen Pembimbing :
Herlina Lidiyawati, S.Kep.,Ners.,M.Kep
Dibuat Oleh :
Nama : Farah Farhanah S
NIM : 32722001D18040
A. Pengkajian
Tanggal pengkajian : 30 November 2020
Oleh : Farah Farhanah S
I. Data Umum
1. Kepala keluarga (KK) : TN. A
2. Umur : 26 thn
3. Alamat : JL. Siliwangi GG. Haji Marjuki 04 Rt 03 Rw 09 Kecamatan
Cikole Kelurahan Kebonjati
4. Pekerjaan : Wiraswasta
5. Pendidikan : SMK
6. Komposisi keluarga
Genogram
Keterangan
: laki-laki : klien
: perempuan : menikah
Keluarga Tn.A yang tinggal serumah berjumlah 3 orang, yang terdiri dari
suami(Tn.A), istri (Ny.L), dan mertua (Tn.I).
7. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. A termasuk keluarga besar (The Extended Family) terdiri dari Tn. A, istri
dan mertua, tidak ada yang mengalami penyakit serupa dengan klien.
8. Suku bangsa
Keluarga Tn. A adalah asli suku sumda, menurut keluarga Tn. A tidak ada kebudayaan
suku sunda yang dianut seperti beranggapan nahwa penyakit tertentu hanya menyerang
khusus suku tertentu saja, keluarga hanya menerima ini penyakit biasa saja.
9. Agama
Seluruh anggota keluarga Tn. A beragama Islam, tiap hari keluarga beribadah menurut
ajaran agama islam, keluarga percaya bahwa penyakit yang dialaminya berasal dari Allah
SWT dan akan sembuh atas kehendaknya dan beranggapan ini bukan penyakit kutukan
dan akan sembuh, dan tidak ada keyakinan yang menyimpang dari agamanya.
10. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Penghasilan keluarga Tn. A RP.3.500,000/bulan yang diperoleh dari hasil Tn. A selain itu
uang tersebut diapakai sebagai biaya kehidupan sehari-hari. Menurut penuturan keluarga
uang itu cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Kegiatan yang dilakukan keluarga Tn. A untuk berkumpul Bersama keluarga biasanya
menonton tv pada malam hari, kegiatan rekreasi keluar rumah tidak menentu, Ny. L juga
sering bergaul dengan tetangga sekitar.
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1.) Tahap perkembangan jkeluarga saat ini :
Pasangan baru (keluarga baru) newly established couple (no childrern). Yaitu
keluarga Tn. A memiliki seseorang istri yang sedang hamil anak pertama. Oleh
karena itu, tahap perkembangan pertama Tn. A adalah tahap perkembangan baru
menikah.
2.) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Keluarga Tn. A dapat memenuhi kebutuhan fisiologi seperti makan, minum dan
tempat tinggal, dan tidak ada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
hingga saat ini.
3.) Riwayat keluarga inti
- Riwayat Kesehatan Tn. A
Pada saat diksji Tn. A dalam keadaan sehat tidak ada keluhan apapun, tekanan darah
dalam batas normal 110/70 mmHg.
Riwayat Kesehatan Ny. L
Ny. L saat ini berusia 26 tahun, saat ini usia kehamilannya 24 minggu,
kehamilan saat ini merupakan kehamilan pertama. Ny. L tidak begitu menghiraukan
kondisinya.
Pada kehamilan saat ini dengan usia kehamilan 28 minggu, kadar HB 10,6gr
%. Pada usia kehamilan 1-3 bulan Ny. L mengeluh mual muntah dan tidak nafsu
makan, Ny. L hanya makan 6-6 sendok perhari setiap makan dan hanya tidur di
tempat tidur karena pusing, mata berkunag-kunang dan lemas. Pada saat di kaji Ny. L
mengeluh pusing, lemah dan tidak nafsu makan. Pada saat usia kehamilan 16-20
minggu, nafsu makan mulai sedikit bertambah hanya 1-2 kali perhari dengan porsi
sedikit. Berat badan Ny. L sebelum hamil 44kg merasakan hanya sedikit mengalami
peningkatan berat badan menjadi 49kg merasakan hanya sedikit mengalami
peningkatan berat badan menjadi 48kg. pola makan Ny. L tidak teratur dan jarang
makan sayur sayuran dan lauk pauk serta buah-buahan. Untuk memeriksa kehamilan
Ny. L pergi kebidan yang ada di puskesmas atau pergi keposyandu yang jaraknya
tidak jauh dari rumah Ny. L kurang lebih 300 M, namun Ny. L memeriksa
kehamilannya baru 2 kali.
- Riwayat Kesehatan Ny. L
Saat dikaji Ny. L dalam keadaan sehat, dan tidak mempunyai Riwayat penyakit
menular dan penyakit keturunan, tekanan darah Ny. L 120/80 mmHg.
4.) Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga Tn. A mengatakan didalam keluarganya tidak ada anggota keluarga yang
menderita penyakit yang serupa dengan dirinya dan tidak ada didalam anggota
keluarganya yang menderita penyakit keturunan dan penyakit menular.
III. Data Lingkungan
1.) Karakteristik rumah :
Luas rumah yang ditempati Tn. A seluas (8x7 meter). Status rumah pribadi,
rumah permanen, lantai dari keramik, langit-langit dari jamesmen, atap dari
asbes jumlah ruangan 5 ruangan terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1
kamar mandi, 1 ruang dapur, terdapat 2 kamar pintu jendela, 2 pintu, sumber
ventilasi jendela dan pintu, jendeka setiap hari dibuka terutama pada pagi
hari, sumber air yang digunakan berasal dari sumur bor, jarak sumber air
dengan selokan > 5 meter, kondisi air sedikit kotor, tidak berasa.
2.) Karakteristik tetangga dan komunikasi RW
Jarak rumah Tn. A dengan tetangganya saling berdekatan. Saat waktu
senggang anggota keluarga sering berkumpul Bersama tetangga. Hubungan
antar tetangga cukup baik, tetangga Tn. A mayoritas beragama islam dan
bersuku sunda, jarak dari rumah ke masjid kurang lebih 100M dan Tn. A
jarang pergi ke masjid untuk shalat 5 waktu, apabila sedang bekerja dan
hanya shalat di rumah.
3.) Mobilitas geografi keluarga
Keluarga Tn. A berasal dari garut, namunn karena tuntutan pekerjssn hsrud
pindah ke sukabumi. Tn. A bekerja dari pagi sampai sore, libur pada hari
sabtu. Ny. L tinggal di rumah setiap hari Bersama mertuanya.
4.) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Interaksi keluarga dengan masyarakat cukup baik, seluruh anggota
keluarganya dapat bersosialisasi dengan masyarakat melalui kegiatan
masyarakat seperti pengajian, kerja bakti dan ngobrol Ny. L kadang
berkumpul dengan tetangganya dalam waktu senggang.
5.) System pendukung Keluarga
Ny. L setiap harinya ditemani oleh mertuanya untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan Ny. L selalu di temani oleh mertuanya dan hal-hal yang
dibutuhkan dalam rumah tangga juga selalu dibantu oleh mertuanya karena
ini merupakan kehamilan pertama. Jarak rumah dengan puskesmas kurang
lebih 3 km, biaya untuk pemeriksaan kehamilan diperoleh dari penghasilan
suami, keluartga Tn. A tidak mempunyai asuransi Kesehatan lainnya.
IV. Struktur Keluarga
a. Struktur Peran
Tn. A merupakan kepala keluarga dan suami yang bertanggung jawab
pada keluarga, perannya dalam keluarga yaitu memberikan nafkah untuk
keluarga, memimpin kehidupan rumah tangga sebagai pengambil
keputusan dalam setiap masalah yang menimpa keluarga Ny. L sebagai
seorang istri mengurus rumah tangga, walaupun sedikit-sedikit dibantu
oleh mertuanya. Dalam pengambilan keputusan, memberikan masukan
pada suaminya dan mempersiapkan diri menjadi seorang ibu.
b. Stuktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn. A merupakan keluarga yang sangat peduli akan Kesehatan.
Setelah diketahui Ny. L Hb nya kurang setelah pemeriksaan bidan di
puskesmas, keluarga selalu memperhatikan pola makan, dan makanan
yang di konsumsi, walaupun belum tau pasti makanan yang seperti yang
sesuai, namun keluarga tau makanan yang sehat.
c. Nilai atau norma keluarga
Nilai dan norma berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama
yang dianut dan norma yang berlaku dilingkungannya. Melihat kondisi
sekarang yang sedang hamil Ny. L percaya bahwa anaknya akan terlahir
normal dan sehat, walaupun Hbnya kurang, karena Ny. L selalu
mengkonsumsi tablet penambah darah untuk menanganinya dan selalu
pergi ke puskesmas untuk pemeriksaan kehamilan.
d. Pola komunikasi keluarga
Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan secara musyawarah untuk
menyelesaikan masalah. Sebagai keluarga baru, Ny. L ingin hidupnya
mandiri dengan suaminya, keluarga memusyawarahkan untuk tempat
tinggal yang akan ditempati, selain keputusan kedua keluarga Tn. A
mendapat masukan dari Ny. A belum bisa untuk melakukan secara
mandiri karena kehamilannya baru menginjak trimester 1.
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Walaupun dalam keluarga hanya tinggal 3 orang dan belum ada anak-anak
dirumah, namun keluarga Tn. A selalu memperhatikan dan menganjurkan
anggota keluarganya untuk saling menghormati satu sama lain, baik dalam
keluarga maupun dengan orang lain dilingkungan sekitar, Tn. A sangat
menyayangi istrinya, selama berumah tangga Tn. A tidak pernah melakukan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
2. Funsi sosialisasi
Keluarga Tn. A sangat dekat dengan anggota keluarganya, interaksio dalam
keluarga terjalin dengan baik dan harmonis, keluarga selalu mendidik
anggota keluarga agar bergaul dengan baik antar sesame teman dan
masyarakat.
3. Fungsi perawatan Kesehatan
a. Keluarga mampu mengenal masalah Kesehatan
Keluarga mengetahui Ny. L mengalami anemia dan kurang
mengetahui anemia itu yaitu kurang darah, namun tidak tahu tanda dan
gejala serta penyebab anemia, penanganan anemia serta dampak yang
akan terjadi. Keluarga juga mengatakan tidak mengetahui tentang
penyulit persalinan, karena belum mendapat informasi tentang itu.
Namun keluarga selalu mengingatkan kepada NY. L untuk tidak lupa
mengkonsumsi tablet penambah darah dan makanan yang cukup,
namun keluarga belum tahu jenis makanan yang seimabng untuk ibu
hamil.
b. Mengambil keputusan untuk melakukan Tindakan
Keluarga mengetahui anjuran bidan dipuskesmas untuk minum tablet
tambah darah 1kali sehari untuk mengatasi anemia, agar Ny. L tetap
sehat, keluarga mengatakan takut akan terjadi sesuatu pada Ny. L dan
janin dalam kandungannya. Keluarga membawa Ny. L ke puskesmas
atau bidan apabila sudah pusing hebat.
c. Melakukan perawtan terhadap anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn. A mengatakan tidak tahu merawat ibu hamil dengan
masalah anemia dan gangguan nutrisi pada Ny. L dan perawatan seperti
apa yang harus dilakukan keluarga pada Ny. L keluarga tidak
mempunyai peralatan dan fasilitas seperti yang dibutuhkan untuk
merawat Ny. L selama ini yang membiayai Ny. L ke puskesmas adalah
suaminya sendiri dan dibantunya oleh mertuanya yaitu Ny. A.
e. menciptakan lingkunagan yang dapat meningkatkan Kesehatan
pada saat dikaji, keluarga mengetahui pentingnya pemeliharaan dan
kebersihan lingkungan. Tempat tinggalk tampak bersih, namun perabotan
kurang tertata rapih, menguras bak setiap 1 minggu sekali. Baik Tn. A
maupun Ny. N setiap akhir pekan selalu membersihkan rumah secara
bersamaan dibantu oleh Ny. A tidak ada pemanfaatan pekarangan yang
dilakukan karena keluarga tidak memiliki pekarangan untuk di
manfaatkan, namun dilihat dari kondisi lingkunagn sekitar banyak
tanaman atau pohon yang cukup untuk mengejukkan lingkungan.
f. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas Kesehatan yang terdapat di
lingkungan setempat
Pada saat dikaji Tn. A mengatakan akan keberadaan puskesmas yaitu
puskesmas Gedong Panjang, serta bidan terdekat untuk persalinan nanti.
Keluarga Tn. E juga memahami pentingnya puskesmas untuk
pemeriksaan kehamilan sera Kesehatan. Keluarga Tn. A khusunya Ny. L
percaya dengan diperiksanya kehamilan secara rutin kepuskesmas
membantu kesehtannya saat kehamilan. Saat sampai ini keluarga belum
pernah mengalami pengalaman yang tidak baik terhadap pelanan
Kesehatan maupun fasilitas yang tersedia. Untuk pergi kepuslesmas
biasanya Ny. L menggunakan ankutan umum, kadang-kadang diantar
oleh Tn. A dengan menggunakan kendaraan du ajika Tn. A sedang berada
di rumah.
4. Fungsi ekonomi
Menurut pengakuan keluarga, penghasilan yang didapatkan cukup setiap
bulannya, namun kebutuhan bertambah setelah Ny. L hamil untuk memenuhi
kebutuhan gizi yang dibutuhkan
5. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. A sangat Bahagia akan kehamilan istrinya, walaupun dalam
hasil pemeriksaan Hb Ny. L kurang, keluarga selalu berusaha memberikan
perhatian terbaik dengan pemeriksaan rutin dan konsumsi makanan yang baik
juga. Namun keluarga Tn. A belum mempunyai rencana berapa akan
mempunyai anak.
VI. Stress dan koping keluarga
1. Stressor jangka pendek dan Panjang
a. Jangka pendek
Masalah saat ini yang dirasakan keluarga adalah bagaimana agar
kehamilannya Ny. L agar tetap sehat dan proses persalinan nanti
berjalan dengan lancer
b. Jangka Panjang
Keluarga mengatakan sering memikirkan keadaan ekonomi yang serba
kekurangan dan keadaan Kesehatan Ny. L yang sedang hamil
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Untuk jangka pendek, keluarga memnfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan untuk mengontrol dan mengidentifikasikan masalah
penyakit yang diderita oleh keluarga Tn.A dengan pergi ke bidan
puskesmas.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn.A mengatakan jika ada masalah selalu membicarakannya
dengan anggota keluarga yang lain atau meminta bantuan kepada
oranglain yangdianggap mampu membantu untuk memecahkan
masalah dan berdoa kepada Allah SWT.
4. Strategi adaptasi fungsional
Keluarga Tn.A selalu membicarakan dan memusyawarahkan jikaada
masalah dalamanggota keluarganya. Walaupun keluarga Tn.A
mengetahui bahwa Ny.L mengalami anemia namun keluarga selalu
berusaha untuk mengatasi hal tersebut dengan rutin untuk melakukan
pemeriksaan Ny.L sendiri tampak tenang dalam menghadapi masalah
ini, dan mengatasinya dengan selalu mengkuti anjuran dari petugas
kesehatan.
5. Harapan keluarga
Keluarga berharap dengan adanya petugas dapat membantu Ny.L yang
sedang hamil untuk mempersiapkan persalinan agar lancer dan selamat
baik ibu maupun bayi yang akan dilahirkan dengan memberikan kia-
kiat untuk pola hidup sehat seperti dengan diberikannya penyuluhan
tentang nutrisi ibu hamil, anemia ibu serta dukungan mental untuk
beberapa persalinan.
6. Pengkajian keluarga mandiri
Perilaku KM I KM II KM III KM IV
Menerima petugas puskesmas
Menerima yankes sesuai rencana
Menyatakan masalah secara benar
Memanfaarkan sarana Kesehatan
sesaui anjuran
Melaksanakan perawatan sederhana
sesuai anjuran
Melaksanakan Tindakan pencegahan
secara aktif
Melaksanakan Tindakan promotive
secara aktif