NIM : 1901060094
KELAS :A
SEMESTER : III
PENDIDIKAN KIMIA
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Alkohol (R-OH) dan eter (R-O-R) begitu erat hubungannya dengan kehidupan
manusia sehari-hari sehingga orang awam pun kenal akan istilah-istilah dietil eter (eter)
digunakan sebagai pematirasa (anestetik).. 2-propanol (isopropil alkohol atau alkohol gosok)
digunakan sebagai bakterisid,dan masih benyak senyawa alkohol dan eter lainnya. Sedangkan
Fenol (Ar-OH) merupakan senyawa dengan gugus fungsi OH yang terikat dengan cincin
aromatik. Dimana gugus OH merupakan activator kuat dalam reaksi subtitusi aromatik
elektrofilik.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang di atas, maka timbullah berbagai masalah yang dapat di
identifikasi, yaitu sebagai berikut:
PEMBAHASAN
1. ALKOHOL
A. Sejarah alkohol
Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan pemabuk
dalam minuman beralkohol. Residu yang ditemukan pada peninggalan keramik yang berumur
9000 tahun dari Cina bagian utara menunjukkan bahwa minuman beralkohol telah digunakan
oleh manusia prasejarah dari masa Neolitik.
Etanol dan alkohol membentuk larutan azeotrop. Karena itu pemurnian etanol yang
mengandung air dengan cara penyulingan biasa hanya mampu menghasilkan etanol dengan
kemurnian 96%. Etanol murni (absolut) dihasilkan pertama kali pada tahun 1796 oleh Johan
Tobias Lowitz yaitu dengan cara menyaring alkohol hasil distilasi melalui arang.
Lavoisier menggambarkan bahwa etanol adalah senyawa yang terbentuk dari karbon,
hidrogen dan oksigen. Pada tahun 1808 Saussure berhasil menentukan rumus kimia etanol.
Lima puluh tahun kemudian (1858), Couper mempublikasikan rumus kimia etanol. Dengan
demikian etanol adalah salah satu senyawa kimia yang pertama kali ditemukan rumus
kimianya. Etanol pertama kali dibuat secara sintetik pada tahun 1826 secara terpisah oleh
Henry Hennel dari Britania Raya dan S.G. Sérullas dari Perancis. Pada tahun 1828, Michael
Faraday berhasil membuat etanol dari hidrasi etilena yang dikatalisis oleh asam. Proses ini
mirip dengan proses sintesis etanol industri modern.
B. Pengertian alkohol
Alkohol adalah deriva dan hidroksi yang mempunyai ikatan langsung maupun rantai
cabang dari alifatikhirokarbon. Bentuk rantai alkohol yang sering ditemukan adalah yang
mengandung 3 gugus hidroksil dan 1 gugus hidroksi dalam satu rantai karbon
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan
kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol
yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup
alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol
yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian
yang lebih luas lagi.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik
apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri
terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.Berdasarkan jumlah gugus fungsi –OH,
jenis alkohol:
Alkohol merupakan senyawa turunan alkana yang mengandung gugus fungsi –OH.contoh
rumus struktur alkohol adalah metanol. Senyawa alkohol sudah banyak di kenal dan di
manfaatkan oleh manusia, baik dalam bentuk minuman,makanan,maupun untuk keperluan
medis. Beberapa jenis makanan dan minuman yang beralkohol yang banyak di konsumsi
orang dihasilkan dari hasil fermentasi karbohidrat, misalnya tape, singkong, anggur dan lain-
lain.
CH3-CH3 CH3-CH2-OH
CH3-CH2-CH3 CH3-CH2-CH2-OH
Karena rumus umum alkana adalah CnH2n+2 maka rumus umum alkanol adalah CnH2n+1 OH
atau CnH2n+1O.
D. Jenis-Jenis Alkohol
Berdasarkan posisinya dalam rumus struktur alkana dikenal empat jenis atom C yaitu atom C
primer, atom C sekunder, atom C tersier,atom C kuertner. Berdasarkan letak gugus
fungsinya,alkohol dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :
1. Alkohol primer yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C primer.
Contoh: CH3-CH2-OH
CH3
2. Alkohol sekunder yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C
sekunder.
Contoh: CH3-CH3-CH-OH
3. Alkohol tersier yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C tersier.
Contoh: CH3
CH3-CH3-C-OH
CH3
1) Penamaan secara trival yaitu yang di mulai penyebutan nama gugus alkil yang terikat
pada gugus –OH kemudian diikuti kata alkohol.
2) Penamaan sistem IUPAC yaitu mengganti akhiran a pada alkana dengan ol (alkana
menjadi alkanol).
CH3-CH2-CH2-OH propanol
• Menurut rantai induk yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus –OH
selain itu atom karbon lain sebagai cabang.
• Memberi nomor pada rantai induk yang dimulai dari salah satu ujung rantai,sehingga
posisis gugus –OH mendapatkan nomor terkecil.
Urutan penamaan :
Penulisan nama cabang sesuai urutan abjad:etil mendahului metil,apabila gugus –OH
ekivalen dari kedua rantai induk,maka penomoran dimulai dari salah satu ujung sehingga
cabang-cabang mendapat nomor terkecil.
F. Keisomeran alkohol
a. Keisomeran posisi
Keisomeran posisi yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan letak gugus –OH dalam
molekul alkohol.Keisomeran posisi dalam alcohol mulai terdapat pada propanol yang
mempunyai dua isomer yaitu 1-propanol dan 2-propanol.
1-propanol 2-propanol
2. Menentukan kemungkinan letak gugus –OH pada posisi yang berbeda setiap bentuk
kerangka atom C.
b. Keisomeran optik
Keisomeran optik berkaitan dengan sifat optik,kemampuan suatu senyawa untk memutar
suatu bidang cahaya terpolarisasi.Keisomeran optik terjadi karena adanya atom C
asimetrik.yaitu atom C yang terikat pada 4 gugus yang berbeda.Banyaknya isomer optik
dapat dicari dengan rumus 2n dengan n = jumlah atom C asimetrik.
CH3 CH3
│ │
H―CH―OH HO―C―H
│ │
C2H5 C2H5
c. Keisomeran fungsi
Keisomeran fungsi yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan gugus fungsi diantara
dua senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama.
1. Sifat fisik
Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki sifat llebih menguap tergantung pada panjang
rantai karbon utamanya.
alkohol rantai pendek bersifat polar sehingga dengan baik larut dalam air serta memiliki titik
didih lebih tinggi dibandingkan dengan alkena. Dalam hal kepolaran dan titik didih, alkohol
rantai pendek memilki kemiripan sifat dengan air. Hal tersebut disebabkan karena air dan
alkohol keduanya memilki gugus -OH. Gugus -OH ini bersifat polar sehingga menyebabkan
air dan alkohol bersifat polar pula. Adapun titik didih yang tinggi disebabkan oleh adanya
ikatan hidrogen antara molekul air, antar molekul alkohol atau antar molekul air dan alkohol.
Ikatan hidrogen ini juga menyebabkan alkohol larut dalam air.
H. Reaksi alkohol
Alkohol dapat bereaksi dengan logam Na membentuk alkoksida dan gas hidrogen. Contoh
reaksi etanol dengan logam natrium
Etanol Na-Etoksida
2. Reaksi Oksidasi
Reaksi oksidasi alkohol menghasilkan hasil reaksi yang berbeda-beda, tergantung pada jenis
alkoholnya. Reaksi oksidasi alkohol oleh zat oksidator sedang, seperti larutan K2Cr2O7 dalam
lingkungan asam dapat digunakan untuk mengidentifikasi alkohol primer, alkohol sekunder,
dan alkohol tersier.
• Alkohol primer teroksidasi membentuk aldehid dan dapat teroksidasi lebih lanjut
membentuk asam kar-boksilat.
Contoh:
CH3―CH2―OH + O2 → CH3―COH+H2O
Etanol etanol
CH3―COH + O2 → CH3COOH
Jika alkohol direaksikan dengan hidrogen halida akan terbentuk haloalkana dan air dengan
reaksi:
R―OH+HX R― H2O
Contoh:
4. Reaksi esterifikasi
Contoh:
Alkohol jika dipanaskan dengan asam kuat, maka akan terjadi alkena dan air.
Contoh:
n―propanol 1―propena
Menurut aturan Saytzeff, pada reaksi dehidrasi alkohol primer, atom H dan gugus OH yang
terlepas berasal dari atom-atom C yang berdekatan. Sedangkan pada reaksi dehidrasi alkohol
sekunder, atom H yang terlepas berasal dari atom C yang terikat
Metanol dibuat dari campuran gas karbon monoksida dengan idrogen menggunakan katalis
ZnO atau Cr2O3 pada suhu 350 °C.
Reaksi: CO + 2 H2CH3OH
Metanol bersifat racun dan dapat mematikan jika ditelan. Kebutaan dapat pula terjadi
jika karena kontak dengan kulit atau penghirupan uapnya terlalu lama. Kebutaan orang yang
mencerna metanol disebabkan oleh terbentuknya formaldehida (H2CO) atau asam format
(HCO2OH) yang merusakkan sel-sel retina.
b. Etanol
Etanol adalah senyawa alkohol yang dapat diminum pada persentase tertentu.
Misalnya, bir mengandung + 7% volume etanol, wiski, brendi, arak mengandung + 40%
volume etanol, dan anggur mengandung + 12 volume etanol. Etanol tidak beracun, tetapi
bersifat memabukkan dan menyebabkan kantuk karena menekan aktivitas otak atas. Etanol
juga bersifat candu. Orang yang sering minum alkohol dapat menjadi ketagihan dan sukar
baginya untuk meninggalkan alkohol itu. Alkohol yang terdapat dalam minuman beralkohol
itu sama dengan yang terdapat dalam alkohol teknis, seperti spiritus. Oleh karena itu, alkohol
teknis diracuni (didenaturasi) sehingga tidak dapat diminum lagi.
Minuman beralkohol dikenakan cukai yang tinggi, harganya jauh lebih mahal
daripada alkohol teknis. Hal ini antara lain dimaksudkan supaya orang tidak terlalu mudah
memperolehnya. Etanol dapat dihasilkan dari proses fermentasi pada kar-bohidrat dengan
bantuan ragi. Misalnya, dalam kehidupan sehari-hari kita sering membuat tape ketan, yang
bahan-bahannya adalah beras ketan yang dimasak kemudian diberi enzim (ragi) secukupnya
dan dibiarkan beberapa hari. Etanol yang terbentuk lalu dipisahkan dengan distilasi. Reaksi
yang terjadi:
C6H12O6 2 C2H5OH + 3 CO2
Asam
`Dalam industri, etanol dibuat dengan cara hidrasi alkena dengan katalis asam. Reaksi:
J. Kegunaan alkohol
A. Monoalkohol
Metanol :
etanol :
a) digunakan sebagai zat anti septik,pembersih luka, serta pensteril alat-alat kedokteran
dan industri.
b) digunakan untuk pelarut dalam industri parfurm,obat obatan, zat warna, dan kosmetik.
c) dapat menghasilkan bahan bakar yang disebut gosohol, digunakan sebagai bahan bakar
alternatif yang ramah lingkungan.
Spirtus:
a) digunakan sebagai bahan bakar lampu petromak dan bunsen. Dan lampu spirtus ini
biasanya digunakan untuk proses sterilisasi di labolatorium mikrobiologi.
B.Polialkohol
Gliserol :
a) sebagai bahan cairan pembersih telinga dan pelarut obat obatan, ex sirup obat batuk.
b) sebagai bahan kosmetik (pelembab kulit)
c) sebagai bahan baku serat plastik
d) sebagai bahan untuk membuat peledak,yaitu nitrogliserin
Glikol :
a) digunakan sebagai pelarut dan bahan baku untuk membuat serat sintesis seperti dacron.
K. Bahaya Alkohol
yaitu: Jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi, Usia, berat badan, dan jenis kelamin.
Gejala intoksikasi yang paling umum adalah mabuk, sehingga dapat menyebabkan cendera
dan kematian.
2. ETER
Eter mempunyai rumus umum R-O-R’ dengan R dan R’ dapat merupakan gugus alkil
yang sama. Bila gugus alkilnya sama disebut sebagai eter simetris dan jika tidak sama disebut
dengan eter majemuk. Eter berisomer gugus fungsi dengan alcohol, sebab rumus kimia eter
sama dengan alkohol.Contoh senyawa eter yang paling umum adalah pelarut dan
anestetikdietil eter (etoksietana, CH3-CH2-O-CH2-CH3). Eter sangat umum ditemukan dalam
kimia organik dan biokimia, karena gugus ini merupakan gugus penghubung pada senyawa
karbohidrat dan lignin.
Jenis eter:
• Eter tunggal : eter dengan gugus alkil sama
• Eter majemuk : eter dengan gugus alkil berbeda
1) Struktur Eter
Eter atau alkoksi alkana merupakan turunan alkana yang mempunyai struktur berbeda dengan
alkohol. Eter mempunyai rumus umum R–O–R'. Dengan gugus fungsi –O– yang terikat pada
dua gugus alkil. Gugus alkil yang terikat dapat sama dan dapat berbeda. Beberapa contoh
senyawa eter. seperti pada tabel 4.3 berikut
2) Tata Nama
a) Penamaan secara trivial dimulai dengan menyebut nama alkil yang terikat pada gugus –
O– kemudian diikuti oleh kata eter.
b) Penamaan berdasarkan IUPAC, yaitu dengan mengganti akhiran ana pada alkana asal
dengan akhiran oksi. Contoh pemberian nama pada eter seperti pada tabel di bawah ini:
IUPAC Trival
(gambar 4.4)
3) Keisomeran
Eter memilki dua isomer, yaitu isomer struktur dan isomer fungsional.
i. Isomer Struktur
Isomer struktur ialah senyawa yang memiliki rumus molekul sama, namun rumus strukturnya
berbeda. Contohnya dietil eter memiliki isomer struktur dengan metil propil eter dan metil
isopropil eter.
Alkohol dan eter keduanya memiliki rumus umum yang sama, Akan tetapi, keduanya
memiliki jenis gugus fungsional yang berbeda. Dua senyawa yang memiliki rumus umum
molekul sama namun gugus fungsionalnya berbeda disebut memiliki keisomeran fungsional.
Eter berisomer fungsional dengan alkohol.
Alkohol dengan rumus umum R–OH dan eter dengan rumus umum
Contoh:
Kedua senyawa tersebut mempunyai rumus molekul sama, yaitu C3H8O sedangkan gugus
fungsinya berbeda. Jadi, alkohol dan eter mempunyai keisomeran fungsi.
4) Sifat-sifat eter
a. Umumnya eter dibuat dari dehidrasi alkohol. Dietil eter dapat dibuat melalui pemanasan
etanol dengan asam sulfat pekat pada suhu sekitar 140°C hingga reaksi dehidrasi sempurna.
Pembuatan eter dari alcohol
Contoh :
6) Kegunaan
1. Eter dalam laboratorium digunakan sebagai pelarut yang baik untuk senyawa kovalen
dan sedikit larut dalam air.
2. Dalam bidang kesehatan, eter banyak dgunakan untuk obat pembius atau anestetik
7) Bahaya eter
Eter dapat menyebabkan mual dan muntah selama waktu pemulihan. Karena dampak negatif
ini, eter sudah jarang dipakai di negara-negara maju.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alkohol merupakan senyawa yang mempunyai banyak manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.Baik dalam dalam bahan makanan,obat-obatan dan lain-lain.
Selain itu alkohol juga sangat di butuhkan dalam industry minuman.
Alkanol mempunyai titik didih yang relatif tinggi.Semakin besar massa
molekul relatif alkanol, maka titik cair dan titik didihnya juga akan tinggi. Jadi
kenaikan titik cair dan titik didih alkanol sebanding dengan kenaikan massa molekul
relatifnya.
Penamaan alkohol di lakukan dengan dua cara yaitu secara trivial dan secara
IUPAC. Alkohol juga memiliki tiga keisomeran di mana antara lain yang pertama
isomer posisi,kemudian isomerfungsi dan isomer optic.
Eter atau alkoksi alkana merupakan turunan alkana yang mempunyai struktur
berbeda dengan alkohol. Eter mempunyai rumus umum R–O–R'. Dengan gugus
fungsi –O– yang terikat pada dua gugus alkil. Gugus alkil yang terikat dapat sama
dan dapat berbeda. Eter tidak membentuk ikatan hidrogen di antara molekul-
molekulnya, sehingga titik didihnya lebih rendah jika dibandingkan dengan titik didih
alkohol yang massa molekul relatifnya sama. Titik didih eter sebanding dengan titik
didih alkana.
Eter dalam laboratorium digunakan sebagai pelarut yang baik untuk senyawa
kovalen dan sedikit larut dalam air. Dalam bidang kesehatan, eter banyak dgunakan
untuk obat pembius atau anestetik
B. Saran
Dari pembelajaran materi ini, diharapkan kita bisa mengerti tentang alkohol dan eter.
Jadi, belajar itu tidak hanya dari satu buku tetapi dari buku lain kita juga bisa, karena buku
adalah ilmu pengetahuan untuk kita. Keraguan bukanlah lawan keyakinan, keraguan adalah
sebuah elemen dari kegagalan. Dan kita tidak harus takut pada kegagalan, tetapi pada
keberhasilan melakukan sesuatu yang tidak berarti.