Anda di halaman 1dari 8

Pelaksanaan Requirement Ortodonti pada Typodont

Mahasiswa-mahasiswi Profesi Selama Pandemi Covid-19


FKG Universitas Prima Indonesia

Disusun oleh:

TIM DEPARTEMEN ORTODONTI

Fakultas Kedokteran Gigi


Universitas Prima Indonesia
2020

1
Tata Cara Pelaksanaan Requirement Ortodonti pada typodont untuk
mahasiswa-mahasiswi profesi FKG UNPRI Selama Pandemi Covid-19

TAHAP I:
Mahasiswa menyediakan typodont berbasis bahan lilin seperti gambar dibawah ini
1. Typodont Berbasis Lilin (panah biru)

a. b c
a. tampak depan b. dan c. tampak samping
d
d. tampak oklusal

2. Menyediakan mur dan baut dengan diameter 4 mm dan panjang 4 cm yang akan dipasang
pada typodont rahang atas yang berfungsi sebagai stop agar typodont tidak turun (dimensi
vertikal tidak berubah).

a b c

a. dan b : skrup dan mur untuk stop pada rahang atas typodont.

2
c. panjang : 4 cm, diameter : 4 mm

3. Letak dan cara pemasangan skrup dan mur pada typodont

4. Peralatan lain untuk berkerja pada Typodont


1). Pengukur suhu panas

2). Waskom plastik untuk perendaman typodont menggunakan air bersuhu 40-50 derajad
selsius

3
3). Pemanas listrik ulir untuk memanaskan air dalam waskom dengan suhu 40-50 derajad
selsius

TAHAP II
1. Setelah mahasiswa menghubungi dosen pembimbing yang telah ditentukan, maka dosen
pembimbing akan memberikan kasus maloklusi yang harus dikerjakan oleh mahasiswa
pada typodont serta foto sefalometri lateral yang harus dilakukan analisis Steiner. Foto
kasus dan foto sefalogram lateral dikirimkan ke mahasiswa melalui SPADA.
2. Mahasiswa-mahsiswi selanjutnya mengubah posisi gigi pada masing masing typodont nya
sesuai dengan kasus yang telah diberikan oleh dosen pembimbing
3. Cara membuat maloklusi pada typodont: lunakkan lilin typodont dengan merendam
typodont pada air yang hangat bersuhu 40-50oC selama 10-15 menit.
4. Setelah lilin typodont lunak, atur gigi sesuai dengan kasus maloklusi yang diberikan oleh
dosen pembimbing. Selanjutnya lakukan pemotretan seperti gambar pada point I.1 dan
tunjukkan kepada dosen pembimbing melalui Zoom Meeting dan WA untuk mendapatkan
persetujuan dari dosen pembimbing.

4
5. Setelah kasus maloklusi pada typodont disetujui oleh dosen pembimbing, lakukan
prosedur pencetakan maloklusi pada typodont.
6. Mahasiswa menyiapkan sendok cetak rahang atas dan rahang bawah (ukuran medium)
7. Seluruh permukaan gigi pada typodont, di bagian bukal, palatinal dan lingual dioleskan
vaselin agar saat pelepasan hasil pencetakan mudah dilakukan.
8. Prosedur pencetakan rahang atas dan rahang bawah typodont dilakukan seperti pada
praktikum diklinik, dengan memperhatikan W/P rasio bahan cetak alginate dan air.
9. Hasil pencetakan typodont rahang atas dan rahang bawah di foto dan di perlihatkan (acc)
kan ke dosen pembimbing melalui WA.
10. Mahasiswa membuat bite registration menggunakan baseplate wax pada typodont
(perhatikan tatacara pembuatannya).
11. Hasil pencetakan rahang atas dan rahang bawah typodont selanjutnya di cor menggunakan
gips tipe III.
12. Pengecoran dilakukan sebanyak dua kali. Satu set untuk model kerja dan satu set untuk
model study. Model cetakan gigi tidak perlu dibuat basis segi tujuh.
13. Mahasiswa membuat 3 foto ekstra oral (posisi pasien tegak dengan FHP sejajar lantai)
terdiri dari : 2 foto arah depan dalam keadaan bibir istirahat dan tersenyum, 1 foto dari
arah samping kanan dalam keadaan relaks dan pandangan lurus. (pemotretan dilakukan
pada anggota keluarga yang bersedia di rumah). Foto intra oral untuk sementara tidak
dilakukan (dilakukan saat mahasasiwa-mahasiswi sudah bekerja di klinik.
14. Tahap selanjutnya mahasasiwa-mahasiswi melakukan pengisian status ortodonti (bisa
dilakukan pada anggota keluarganya), selanjutnya mahasasiwa-mahasiswi melakukan
analisis model gigi pada typodont, membuat analisis sefalometri metode Steiner, analisis
fotometri sesuai dengan yang ada pada status ortodonti. Lakukan analisis model gigi,
tentukan klasifikasi, diagnosis, etiologi maloklusi dan rencana perawatan ortodonti sesuai
kasus pada typodont.
15. Seluruh prosedur nomer 15, dilakukan pada model cetakan gigi (model studi) bukan pada
typodont.
16. Mahasasiwa-mahasiswi melakukan diskusi analisa model, analisis sefalometri, analisis
fotometri, rencana perawatan ortodonti melalui diskusi online Zoom Meeting sesuai
dengan jadwal yang ditentukan.

5
17. Setelah selesai diskusi dan seluruh proses disetujui oleh dosen pembimbing, mahasiswa
membuat alat ortodonti berupa kawat dan pola malam basis piranti pada model kerja gips
(bukan pada typodont). Alat ortodonti dan pola malam harus memenuhi persyaratan di
bidang ortodonti.
18. Setelah prosedur 17 disetujui oleh dosen pembimbing (melalui WA), lakukan
penggodokan alat ortodonti, dilanjutkan dengan pemolesan sesuai persyaratan dibidang
ortodonti.
19. Hasil penggodokan dan pemolesan alat ortodonti, mahasiswa menunjukkan ke dosen
pembimbing melalui WA. Setelah itu, lakukan insersi piranti ortodonti.
20. Insersi dan aktivasi dilakukan dibawah pengawasan dosen pembimbing melalui Zoom
meeting. Cara Insersi dan aktivasi piranti ortodonti:
1) Insersi piranti ortodonti lepasan dilakukan pada typodont (diawasi oleh dosen
pembimbing).
2) Aktivasi alat ortodonti dilakukan sesuai dengan pegas/ alat ortodonti yang dibuat.
3) Setelah dilakukan aktivasi, piranti ortodonti dipasang pada typodont.
4) Typodont beserta piranti ortodonti lepasan yang telah diaktifkan dimasukkan
kedalam bak berisi air panas bersuhu 40-50oC dan direndam selama 10-15 menit.
5) Angkat typodont dari bak perendam, mahasiswa dapat melihat pergerakan gigi pada
typodont (perlihatkan hasil ini kepada dosen pembimbing)
6) Aktivasi piranti ortodonti pada typodont dapat dilanjutkan. Total aktivasi piranti
ortodonti pada typodont dilakukan sebanyak 10x.
7) Jika telah mencapai 10x aktivasi, maka dosen pembimbing dapat menyatakan
requirement typodont selesai.

TAHAP III
Selanjutnya mahasiswa hanya perlu memenuhi satu requirement dengan merawat pasien
ortodonti di klinik setelah pandemi Covid-19 selesai.

6
7
8

Anda mungkin juga menyukai