Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif


lainnya. Pengertian NAPZA secara umum adalah semua zat kimiawi yang jika
dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik secara oral (diminum, dihisap, dihirup dan
disedot) maupun disuntik, dapat mempengaruhi kejiwaan/ psikologis dan kesehatan
seseorang, serta menimbulkan kecanduan atau ketergantungan. Zat-zat narkotika yang
semula ditunjukkan untuk kepentingan pengobatan, namun dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, jenis-jenis narkotika dapat diolah sedemikian banyak serta
dapat pula disalahgunakan fungsinya.

Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) bukan


menjadi masalah baru di negara kita. Melalui The World Program of Action for Youth on
Drug, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menempatkan penyalahgunaan NAPZA
sebagai salah satu dari sepuluh isu global utama yang berkaitan dengan kehidupan
pemuda yang harus mendapatkan perhatian dengan prioritas tinggi. Hal ini
dilatarbelakangi oleh adanya catatan kriminal dari berbagai negara di dunia bahwa
penggunaan NAPZA dimulai saat usia muda. PBB mencatat bahwa para pemuda di
seluruh negara mengkonsumsi NAPZA dengan frekuensi yang meninggi dan cara yang
lebih berbahaya daripada yang dilakukan oleh usia lanjut. Menurut United Nation Office
on Drugs and Crime (UNODC) (2012), jumlah remaja yang menggunakan NAPZA
sekitar 230 juta orang atau 5% dari jumlah populasi remaja di dunia.

Masa remaja sering disebut dengan masa peralihan dari anak-anak menuju masa
dewasa. Pada usia ini individu sudah tidak lagi dipandang dan diperlakukan sebagai
anak-anak, namun juga belum sepenuhnya mengadopsi pola perilaku usia dewasa.
Sehingga masa remaja juga dikenal sebagai masa badai dan tekanan (storm and stress).
Pada masa peralihan ini remaja perlu banyak belajar berbagai intelektual dan lingkungan
sosial baru. Perjuangan remaja untuk dapat berfungsi dengan tepat dalam peran-peran
baru mereka, sering menimbulkan situasi yang penuh stress.

Untuk mengatasi hal tersebut banyak diantara mereka yang menggunakan


NAPZA. Bahkan tidak sedikit diantara mereka yang menggunakan NAPZA sebagai
simbol pemberontakan terhadap keluarganya. Individu yang menenggelamkan dirinya
dalam NAPZA karena merasa tersisih dari keluarganya, sehingga mereka melakukannya
untuk mendapatkan kembali belas kasih sebagai bentuk perhatian yang diinginkan.

Keluarga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya


penyalahgunaan NAPZA. Keluarga menjadi unit sosial terkecil dalam masyarakat serta
menjadi sekolah pertama bagi anak-anak. Orang tua bertanggung jawab sebagai guru
mereka di rumah. Tugas utama keluarga adalah memenuhi kebutuhan jasmani, rohani,
dan sosial anggota keluarganya baik perawatan, pemeliharaan, bimbingan, perkembangan
kepribadian, dan pemenuhan emosional serta spiritual bagi anggotanya. Jika terjadi

1
disfungsional dalam keluarga bisa jadi timbul kelambatan, ketegangan, dan kesulitan
penyesuaian kepribadian sehingga merusak fungsinya sebagai diri individu atau sosial.

Penyebab penyalahgunaan NAPZA selain faktor ketidakmampuan untuk


menyesuaikan diri dengan kondisi dan pengaruh keluarga adalah pengaruh dari teman,
adanya anggota kelompok yang menggunakan sehingga temannya mengikuti dan
pengaruh lingkungan yang acuh atau tidak peduli.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu NAPZA?


2. Apa saja macam – macam NAPZA?
3. Apa penyebab penyalahgunaan NAPZA (terutama pada golongan remaja)?
4. Apa saja dampak dari penyalahgunaan NAPZA?
5. Bagaimana upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa arti NAPZA


2. Untuk mengetahui dan mengerti macam – macam NAPZA
3. Untuk mengerti penyebab penyalahgunaan NAPZA, terutama pada golongan remaja
4. Untuk mengerti apa dampak dari penyalahgunaan NAPZA
5. Untuk mengetahui upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA

D. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan laporan studi literatur:


BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan.
BAB II PEMBAHASAN
Bab ini berisikan pembahasan yang menanggapi rumusan masalah.
BAB III PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Arti NAPZA

NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif


lainnya. Pengertian NAPZA secara umum adalah semua zat kimiawi yang jika
dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik secara oral (diminum, dihisap, dihirup dan
disedot) maupun disuntik, dapat mempengaruhi kejiwaan/ psikologis dan kesehatan
seseorang, serta menimbulkan kecanduan atau ketergantungan.

Penggunaan NAPZA umumnya dilakukan pada dunia medis atau bidang


kesehatan. Penyalahgunaan pemakaian NAPZA yang bukan untuk tujuan pengobatan dan
tidak dalam pengawasan dokter akan menyebabkan kecanduan dan ketergantungan secara
fisik maupun mental. Di Indonesia penggunaan istilah NAPZA lebih populer dengan
sebutan Narkoba atau singkatan dari Narkotika dan Obat-Obatan.

Berikut adalah beberapa pendapat para ahli tentang definisi NAPZA. Berikut ini
adalah pengertian NAPZA menurut para ahli:

1. Smith Kline dan French Clinical


Menurut Smith Kline dan French Clinical pengertian Napza adalah zat-zat atau obat
yang dapat mengakibatkan ketidaksadaran atau pembiusan dikarenakan zat-zat
tersebut bekerja dengan mempengaruhi susunan saraf sentral.

2. Ghoodse
Menurut Ghoodse pengertian Napza adalah zat kimia yang dibutuhkan untuk merawat
kesehatan, saat zat tersebut masuk kedalam organ tubuh maka akan terjadi satu atau
lebih perubahan fungsi didalam tubuh. Lalu dilanjutkan lagi dengan ketergantungan
secara fisik dan psikis pada tubuh, sehingga jika zat tersebut dihentikan
pengkonsumsiannya maka akan terjadi gangguan secara fisik dan psikis.

3. Kurniawan
Menurut Kurniawan pengertian NAPZA adalah zat kimia yang dapat mengubah
keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati, dan perilaku jika masuk ke
dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena,
dan lain sebagainya.

4. Jackobus
Menurut Jackobus, definisi NAPZA adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman, baik sintetis ataupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi bahkan sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

3
5. Wresniwiro
Menurut Wresniwiro pengertian NAPZA adalah zat atau obat yang bisa menyebabkan
ketidaksadaran atau pembiusan, karena zat-zat tersebut bekerja dengan
mempengaruhi saraf pusat manusia.

B. Macam – macam NAPZA

Sesuai UU No. 22 Tahun 1997, NAPZA dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,
diantaranya adalah:

1. Narkotika
Dari pengertian NAPZA di atas, narkotika adalah salah satu yang termasuk golongan
NAPZA dimana terbuat dari suatu tanaman maupun non-tanaman baik yang sintetis
maupun yang semi sintetis dan bisa menyebabkan perubahan dan penurunan
kesadaran.

Narkotika dapat dibedakan menjadi beberapa golongan, diantaranya:


 Narkotika golongan I; biasanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan, tidak
digunakan pada terapi. Golongan berpotensi tinggi mengakibatkan kecanduan.
 Narkotika golongan II; penggunaannya untuk pengobatan, terapi, dan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan. Berpotensi tinggi mengakibatkan kecanduan pada
pengguna.
 Narkotika golongan III; penggunaanya untuk pengobatan, terapi, dan untuk tujuan
ilmu pengetahuan. Berpotensi ringan menyebabkan kecanduan

2. Psikotropika
Jenis kedua dari NAPZA yaitu psikotropika yang merupakan bahan alami maupun
bukan alami yang memiliki khasiat psikoaktif. Dampak mengkonsumsi psikotropika
dapat mempengaruhi susunan saraf yang bisa menyebabkan perubahan mental dan
perilaku.

Psikotropika sendiri dibedakan lagi berdasarkan tingkatannya menjadi Psikotropika


golongan 1 hingga golongan 4.
 Psikotropika golongan I; penggunaannya hanya untuk tujuan ilmu pengetahuan, tidak
dipakai dalam terapi, dan sangat berpotensi mengakibatkan kecanduan.
 Psikotropika golongan II; penggunaannya untuk tujuan pengobatan atau obat
alternatif, dan juga untuk ilmu pengetahuan. Golongan ini juga berpotensi
menyebabkan kecanduan.
 Psikotropika golongan III; penggunaannya untuk pengobatan dan terapi, serta untuk
tujuan ilmu pengetahuan. Golongan ini juga mempunyai potensi sedang menyebabkan
ketergantungan.
 Psikotropika golongan IV; penggunaannya untuk pengobatan dan terapi, serta untuk
tujuan ilmu pengetahuan. Berpotensi mengakibatkan ketergantungan ringan.

4
3. Zat Adiktif
Zat adiktif tidak termasuk narkotika maupun psikotropika, dimana zat ini merupakan
bentuk inhalasi dan penggunaanya dapat menimbulkan ketergantungan. Zat adiktif ini
mudah kita temukan di kehidupan sehari-hari, misalnya Nikotin pada rokok, Etanol
pada minuman beralkohol, dan pelarut yang mudah menguap pada thiner, lem, dan
lain-lain.

Semua yang termasuk dalam zat adiktif, pada kadar tertentu dapat memberikan efek
kencanduan pada penggunanya. Misalnya pada minuman beralkhol. Minuman yang
mengandung alkohol dapat dibagi menjadi 3 golongan, diantaranya:
 Golongan A; minuman mengandung alkohol dengan kadar etanol 1% – 5%. Contoh;
Green Sand, Bir.
 Golongan B; minuman mengandung alkohol dengan kadar etanol 5% – 20%. Contoh;
Anggur Kolesom.
 Golongan C; minuman mengandung alkohol dengan kadar etanol 20% – 55%.
Contoh; Arak, Vodka, Wiski. Dapat menyebabkan kecanduan.

C. Penyebab Penyalahgunaan NAPZA

Faktor internal dan eskternal yang dapat mempengaruhi seseorang menyalahgunakan


Napza, antara lain:

1. Keluarga, ditemukan bahwa faktor keluarga yang menyebabkan seseorang terjerumus


penyalahgunaan Napza, antara lain, (a). Ketidakutuhan keluarga (broken home by death)
mendorong anak menjadi penyalahguna Napza.(b). Orang tua terlalu sibuk di luar rumah
termasuk (Orang Tua/Ibu) memiliki resiko mendorong keterlibatan anak terhadap Napza.
(c). Hubungan tidak Harmonis antara anak dengan Orang tua, berpengaruh anak menjadi
pengguna Napza.

2. Ekonomi, seorang remaja yang secara ekonomi cukup mampu, tetapi kurang memperoleh
perhatian yang cukup dari keluarga atau masuk kedalam lingkungan pergaulan yang
salah, akan lebih mudah terjerumus menjadi pengguna Napza.

3. Kepribadian, beberapa hal yang dapat menyeret orang yang berkepribadian kurang kuat
kedalam lembah Napza, (a). Adanya kepercayaan bahwa Napza dapat mengatasi semua
persoalan. (b). Harapan dapat memperoleh “kenikmatan” dari efek naroba yang ada untuk
menghilangkan rasa askit atau ketidaknyamanan yang dirasakan. (c). Merasa kurang atau
tidak percaya diri.

5
4. Rasa Ingin tahu dan Coba-coba. Faktor eksternal cukup kuat mempegaruhi seseorang
untuk menyalahgunakan Napza, antara lain (1). Pergaulan, Penggunaan obat oleh teman
sebaya dan pengaruh teman sebaya untuk menggunakan obat, merupakan pengaruh
penting dalam penggunaan alkohol dan obat dikalangan remaja. (2). Sosial/Masyarakat,
faktor sosial masyarakat memiliki peran penting menjadi penyebab penyalahgunaan
Napza. Lingkungan masyarakat baik, terkontrol dan memiliki organisasi yang baik akan
dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan Napza. Begitu juga Sebaliknya.

D. Dampak Penyalahgunaan NAPZA

Dampak dari penyalahgunaan NAPZA antara lain:

1. Mengganggu kondisi otak dan tubuh secara umum


Narkoba dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalani hidup sehat dan
mengambil keputusan yang benar. Pengaruh obat-obatan tersebut dapat berlangsung
dalam jangka panjang.

2. Perubahan sel saraf dalam otak


Konsumsi narkoba secara berulang dalam jangka panjang akan memicu perubahan pada
sel saraf dalam otak, yang kemudian mengganggu komunikasi antar sel saraf. Bahkan
setelah konsumsi dihentikan, efek tersebut akan memakan waktu yang tidak sebentar,
untuk dapat benar-benar hilang.

3. Dehidrasi
Bahaya narkoba jenis ekstasi, efeknya dapat menyebabkan dehidrasi, serta
ketidakseimbangan elektrolit. Hal ini kemudian yang menyebabkan penggunanya
mengalami kejang-kejang, serangan panik, halusinasi, sakit pada dada dan perilaku
agresif. Jika digunakan dalam jangka panjang dapat merusak otak.

4. Bingung dan hilang ingatan


Golongan obat-obatan asam gamma-hidroksibutirat dan rohypnol dapat mengakibatkan
efek sedatif, kebingungan, kehilangan ingatan, perubahan perilaku, koordinasi tubuh
terganggu dan menurunnya tingkat kesadaran.

5. Halusinasi
Penggunaan mariyuana atau ganja dapat menyebabkan efek samping halusinasi, muntah,
peningkatan tekanan darah dan denyut nadi, gangguan kecemasan, kebingungan serta
paranoia. Efek jangka panjang mariyuana adalah gangguan mental seperti depresi dan
gangguan kecemasan.

6. Kejang hingga kematian


Bahaya narkoba berupa penyalahgunaan metamfetamin atau lebih dikenal sebagai sabu-
sabu, opium, dan kokain, dapat menyebabkan berbagai efek buruk, termasuk perilaku
psikotik, kejang-kejang, dan bahkan kematian akibat overdosis

6
Beberapa contoh NAPZA dan dampak penyalahgunaannya, antara lain:

1. Opioda
Opioda berasal dari getah Opium yang diolah melalui proses tertentu menjadi
heroin. Ada tiga golongan besar pada Opioda, yaitu: Opioda alami (morfin,
opium, codein), Opioda semisintetik (heroin/ putaw, hidromorfin), Opioda sintetik
(metadon)

2. Kokain
Kokain dibuat dari daun Koka (Erythroxylon Coca) yang diproses dengan cara
tertentu hingga membentuk kristal. Efek pemakaian Kokain adalah perasaan
segar, menambah rasa percaya diri, menghilangkan lelah dan rasa sakit, dan
kehilangan nafsu makan.

3. Kanabis/ Ganja
Kanabis/ Cannabis atau ganja adalah tumbuhan yang sering digunakan sebagai
obat psikotropika dan dapat menimbulkan rasa senang/ euforia tanpa sebab
kepada pemakainya.

E. Upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA

Berikut ini beberapa upaya sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah
penyalahgunaan Narkoba/ NAPZA, yaitu:

1. Memasang poster atau peraturan tertulis tentang “Area Bebas Narkoba”termasuk


sanksinya kepada pelaku. Tujuannya untuk terus mengingatkan masyarakat agar
menjauhi segala jenis narkoba.
2. Di lingkungan kerja, sekolah, dan masyarakat, bisa disediakan fasilitas fitness gratis/
murah sebagai sarana untuk mengurangi tingkat stress. Perlu diketahui bahwa depresi
menjadi pemicu dominan seseorang untuk mengkonsumsi narkoba.
3. Memberikan sosialisasi sederhana tentang bahaya mengkonsumsi narkoba dan
dampaknya bagi kesehatan serta masa depan seseorang.
4. Membantu orang lain dalam meningkatkan kualitas hidupnya dan membantu
mengatasi masalah di tempat kerja, sekolah maupun di rumah.
5. Lakukan test urine kepada seluruh anggota perusahaan atau murid sekolah secara
berkala untuk mengetahui apakah ada karyawan atau peserta didik yang
mengkonsumsi narkoba.

7
BAB III
PENUTUP

NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif


lainnya. Pengertian NAPZA secara umum adalah semua zat kimiawi yang jika dimasukkan ke
dalam tubuh manusia, baik secara oral (diminum, dihisap, dihirup dan disedot) maupun disuntik,
dapat mempengaruhi kejiwaan/ psikologis dan kesehatan seseorang, serta menimbulkan
kecanduan atau ketergantungan. Zat-zat narkotika yang semula ditunjukkan untuk kepentingan
pengobatan, namun dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, jenis-jenis narkotika
dapat diolah sedemikian banyak serta dapat pula disalahgunakan fungsinya.

Macam – macam NAPZA dibagi menjadi Narkotika, Psikotropika, dan zat adiktif.
Penyebab – penyebab terjadi penyalahgunaan NAPZA dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal, antara lain keluarga, pribadi, ekonomi, lingkungan, dan pergaulan. Dampak – dampak
dari penyalahgunaan NAPZA adalah menganggu kondisi otak dan tubuh secara umum,
dehidrasi, bingung dan hilang ingatan, halusinasi, dan kejang sampai mati. Pencegahan yang bisa
dilakukan kita dalam lingkungan atau masyarakat antar lain adalah memasang poster,
memeberikan sosialisasi mengenai narkoba, melakukan tes urine, dll.

8
9
10

Anda mungkin juga menyukai