PASOKAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas UCP 3
Dosen Pengampu:
Jenji Gunaedi Argo,SE., MM
Disusun oleh :
Rikeu Hafshah Hafizhah 1910111165
Miko Dwi Syahputra 1910111169
Haiatin Jamiilah 1910111240
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga laporan ini bisa selesai
pada waktunya. Laporan yang merupakan hasil observasi ini bertujuan untuk
memenuhi tugas UCP 3 mata kuliah Manajemen Rantai Pasokan.
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
BAB II ISI 3
2.1 Deskripsi Objek Observasi 3
2.2 Analisis Manajemen Rantai Pasokan 3
BAB III PENUTUP 7
3.1 Kesimpulan 7
3.2 Saran 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
saling percaya antar bagian, baik itu pemasok, perusahaan maupun
konsumen. Keunggulan manajemen rantai pasokan adalah sebuah
perusahaan dapat mengelola aliran barang atau produk dalam suatu aliran
rantai pasokan dengan mengaplikasikan jaringan kegiatan produksi dan
distribusi dari suatu perusahaan dapat bekerja bersama-sama untuk
memenuhi tuntutan konsumen.
1.2 Rumusan Masalah
v
BAB II
ISI
a. Supplier
Bahan yang pemilik beli untuk produk pemilik yaitu daun suji, sagu aren,
terigu, gula kelapa, santan atau kelapa. Pemilik memiliki beberapa
supplier, untuk bahan baku sagu aren, terigu, gula kelapa, dan santan atau
kelapa pemilik sudah memiliki langganan di pasar dan untuk daun suji
pemilik memiliki beberapa supplier, karena tidak hanya di satu tempat saja
daun suji ini di jual sehingga pemilik harus membelinya ke kampung-
kampung, pasar, dan bisa sampai mencari ke kebun. Pemilik usaha ini
langsung datang untuk membeli bahan baku ke pasar buncit, agen, dan
pasar minggu. Kuantitas bahan baku yang pemilik beli yakni:
vi
b. Sagu aren dibeli sebanyak 10 kg dengan harga Rp.100.000
b. Manufaktur
Bahan baku yang diolah terlebih dahulu adalah daun suji yang
dimanfaatkan hasil air gilingannya untuk mendapatkan warna dan rasa
alami pada cendol. Daun suji digiling menggunakan mesin penggiling
yang dia miliki sejak tahun 2010-an. Mesin tersebut hanya bisa memuat
beberapa ½ kg daun suji untuk digiling dan biasanya pemilik bisa
menggiling sampai menghasilkan 1 galon 2 liter air daun suji. Biasanya
pemilik mulai membuat air olahan daun suji pada malam harinya sebelum
besok mengolah bahan lainnya. Sebelumnya dia membuat air daun suji
hanya menggunakan tumbukan biasa. Harga mesin tersebut kurang lebih
seharga Rp4.000.000. Pemilik tidak melakukan perawatan khusus kepada
mesin dan hanya dibersihkan setelah dia mengolah air daun suji, pemilik
hanya melakukan perbaikan biasa yang dilakukan oleh dirinya sendiri
vii
Setelah mengolah daun suji, keesokan harinya setelah sholat subuh
atau jam 6.30 pemilik mulai membuat adonan cendol yang dibuat dari
campuran air suji, sagu aren 1 kg, dan 1 kg terigu, lalu disaring, setelah itu
panaskan air sampai mendidih lalu campuran tadi dimasukkan ke air
mendidih, setelah itu jadilah adonan cendol, cetak lalu dinginkan dan jadi
cendol yang siap disajikan, setelah itu santan direbus sedikit dan gulanya
diolah dengan cara 10 kg gula dicampur dengan air sekitar 1 liter lalu
dipanaskan hingga kecoklatan kemudian disaring.
c. Distributor
Warung Buncit mendistribusikan produknya menggunakan kendaraan
pribadi. Tergantung jumlah pesanan untuk mengantarkan produknya ke
tempat tujuan, apabila pesanan hanya di sekitar rumah pemilik, maka ia
mengantarkan hanya memakai motor, tetapi jika pesanan banyak dan jauh
pemilik mengantarkannya memakai mobil. Warung buncit tidak memiliki
distributor khusus untuk mengantarkan produknya, biasanya anaknya atau
istrinya yang membantu mengantarkan produknya untuk sampai ke
pelanggan. Jalur distribusi produk cendol Toko Buncit yakni:
d. Retailer
Toko Buncit yang menjual produk berupa cendol ini tidak hanya berjualan
untuk konsumen akhirnya saja, namun usaha ini juga memiliki beberapa
pembeli yang akan menjual kembali produk Toko Buncit kepada
konsumen lainnya yang berada pada wilayah yang berbeda. Cendol Toko
Buncit cukup rutin mendapat pesanan dalam jumlah besar rata-rata 50
bungkus untuk dijual kembali. Beberapa retailer tersebut menjual kembali
produk secara langsung maupun melalui media online. Retailer ini
viii
menjual produk ke konsumen yang wilayahnya berbeda dengan Toko
Buncit, yakni daerah BSD maupun Kota Depok.
e. Customer
Setiap hari produk yang terjual sekitar 30 porsi. Pelanggan yang sering
membeli produk pemilik biasanya dari usaha catering atau orang yang
memesan untuk suatu acara, biasanya pelanggan untuk catering dan untuk
acara harus memesan minimal h-3 sebelum acara. Pemilik justru lebih
banyak mendapatkan keuntungan dari pembeli yang memesan dengan cara
tersebut karena mereka biasanya memesan 100 porsi. Pesanan untuk
catering dan acara-acara seperti yang datang biasanya selalu untuk hari
sabtu atau minggu, terkadang juga di hari kerja. Toko warung buncit
memiliki pelanggan setia dan ada 1 – 2 orang yang datang untuk membeli
produk. Pelanggan atau pembeli produk cendol ini tidak pasti bertempat
tinggal di daerah pemilik usaha, ada juga yang dari luar daerah tempat
pemilik berjualan. Pelanggan biasanya didominasi oleh ibu-ibu dan bapak-
bapak. Jam ramai pelanggan membeli produk pemilik biasanya jam 2
siang.
ix
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan yaitu sebagai
berikut:
a. Rantai pasok pada usaha cendol Toko Buncit ini dimulai pada
supplier untuk mendapatkan bahan baku produknya. Supplier Toko
Buncit yaitu berada di pasar buncit, agen, dan pasar minggu. Lalu
untuk rantai berikutnya yakni manufaktur, Toko Buncit mengubah
bahan baku menjadi barang jadi berupa produk cendol dengan
bantuan mesin penggiling. Bahan baku yang tersedia pun
digunakan sesuai pesanan. Produk yang dihasilkan oleh Toko
Buncit memiliki keunggulan yakni rasa alami pada cendolnya.
Untuk distributor, pemilik menggunakan kendaraan pribadi jika
pesanan masih dalam jangkauan. Rantai berikutnya yaitu retailer,
beberapa pelanggan Toko Buncit menjadi langganan untuk
menjual kembali cendol Toko Buncit. Dan untuk customer usaha
ini bisa datang langsung ke toko ataupun banyak catering yang
melakukan pemesanan untuk acara-acara khusus.
b. Berdasarkan analisis kami, usaha cendol Toko Buncit ini sudah
menerapkan manajemen rantai pasok dalam kegiatan usahanya.
Hal tersebut dikarenakan kegiatan yang dilakukan dapat dikaitkan
dengan 5 pihak diatas. Sehingga Toko Buncit dapat melakukan
usahanya dari mulai memperoleh bahan baku, sampai produk yang
dihasilkan sampai ke tangan pembeli atau customer.
3.2 Saran
Toko Buncit selaku usaha produk cendol yang dimiliki oleh Pak Mundakir
patut diapresiasi kinerjanya. Kedepannya diharapkan Toko Buncit tetap
dapat mempertahankan keunggulannya di bidang minuman dengan terus
meningkatkan strategi manajemen rantai pasokan. Serta diharapkan pula
Toko Buncit dapat terus memperluas jaringan usahanya dengan membuka
akun online seperti di grabfood, gofood, atau shopee food yang sekarang
sudah banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia dikarenakan pandemi
yang juga belum juga reda, sehingga semakin banyak yang dapat
menikmati produk cendol Toko Buncit.