Anda di halaman 1dari 5

KEPERAWATAN JIWA

SP 1 KLIEN RPK

Nama :

Fifi Fauziah

0432950118017

JURUSAN KEPERAWATAN D-III SEKOLAH TINGGI


ILMU KESEHATAN BANI SALEH

2020/2021.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

SP1 RPK

1. Proses Keperawatan

a. Kondisi pasien

- DS : Klien mengatakan merasa oranglain mengancam


Klien mengatakan oranglain jahat
- DO :
- Mata klien terlihat merah, pandangan tajam
- Nada suara tinggi dan berteriak menjerit
- Klien suka memukul atau merusak apapun jiwa marah
b. Diagnosa keperawatan :

Resiko Perilaku Kekerasan

c. Tujuan khusus

1) Membina hubungan saling percaya

2) Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan

3) Klien dapat mengenal tanda-tanda perilaku kekerasan

4) Klien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah dialami

5) Klien dapat mengontrol perilaku kekerasannya

d. Tindakan keperawatan

1) Bina hubungan saling percaya

2) Identifikasi perasaan marah pasien

3) Identifikasi tanda dan gejala marah pasien

4) Mengontrol perilaku kekerasan dengan cara tarik nafas dalam


2. Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

a. Orientasi

1) Salam Terapeutik

“Assalamualaikum selamat pagi ibu, perkenalkan nama saya Fifi, saya


biasanya dipanggil Fifi Nama ibu siapa? Biasanya dipanggil siapa ?
Saya mahasiswa dari stikes Bani Saleh yang akan merawat ibu hari ini
dari jam 8 sampai jam 12 siang bu”

2) Evaluasi/Validasi

“Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini?


3) Kontrak

Topik :

“Baiklah bu, saya ingin berbincang-bincang tentang perasaan marah


ibu,
Waktu :

“Bu kita akan berbincang – bincang jam berapa ? berapa lama?


bagaimana jika jam 09.30-09.45 ?”

Tempat :

“Ibu ingin berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau ditaman?”

b. Kerja

“ Apa yang menyebabkan ibu marah? Apa sebelumnya ibu pernah marah?
Terus penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang? Apa yang ibu
rasakan? Apakah ibu merasa kesal? Kemudian mata melotot, tangan
mengepal? Apa yang ibu lakukan selanjutnya? Apakah dengan ibu marah
keadaan jadi lebih baik? Menurut ibu, ada tidak cara lain yang lebih baik
selain marah-marah? Maukah ibu belajar mengungkapkan marah dengan
baik tanpa menimbulkan kerugian? Ada beberapa cara untuk mengendalikan
rasa marah, hari ini kita akan belajat 1 cara dulu, begini bu, kalau tanda-
tanda marah itu sudah terasa, ibu berdiri lalu tarik napas dari hidung, tahan
sebentar, lalu keluarkan perlahan dari mulut seperti mengeluarkan
kemarahan,, coba lagi bu dan lakukan sebanyak 5 kali, bagus sekali bu,
sudah dapat merasakannya? Sebaiknya latihan ini dilakukan secara rutin
agar bila sewaktu-waktu rasa marah itu muncul, ibu sudah terbiasa
melakukannya”.

c. Terminasi

1. Evaluasi Subyektif

“ Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dan berlatih


tentang cara yang sudah dilakukan tadi??”

2. Evaluasi Obyektif
“Coba ibu sebutkan kembali cara yang sudah dilakukan tadi untuk
mengontrol marahnya?”

3. Tindak lanjut klien

“Sekarang kita buat jadwal latihan ya bu, berapa kali ibu mau latihan tarik
nafas dalam? Jangan lupa dimasukan ke jadwal harian ya bu, jika ibu
berlatih sendiri bu bisa tulis huruf M, dan jika ibu tidak berlatih, ibu tulus
huruf T dikolom ini”.

4. Kontrak yang akan datang

- Topik

“Baik lah bu, bagaimana kalau besok kita berlatih cara yang kedua
yaitu melampiaskan marah ibu dengan memukul bantal atau kasur
apa ibu bersedia?”.
- Tempat

“Ibu mau berbincang – bincang dimana?”

“Bagaimana kalau di tempat tidur ibu?”

- Waktu

“Ibu besok mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 09.00 – 09.15
pagi? Baik bu besok saya akan kesini lagi jam 09.00 pagi ya, kalau
begitu sampai jumpa besok ya bu, saya pamit, wassalamualaikum”.

Anda mungkin juga menyukai