Syalomikha Moniqueen Pongantung Uts Kd2
Syalomikha Moniqueen Pongantung Uts Kd2
PEMBERIAN OBAT ORAL,TETES MATA & TELINGA, TOPIKAL SUBLINGUAL & BUKAL
DISUSUN OLEH
NAMA : SYALOMIKHA MONIQUEEN PONGANTUNG
NIM : 20111104026
KELAS : A1 ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2020
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.karena telah memberikan kesempatan kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul pemberian obat oral,tetes
mata & telinga, topikal sublingual & bukal.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Dasar 2 .Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan tentang bagaimana pemberian obat dengan baik bagi para
pembaca dan juga bagi penulis. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya pelayanan kesehatan terdiri dari dua aspek utama yaitu perawatan dan pengobatan.
Perawat saat ini dituntut mampu memberikan asuhan keperawatan dengan pendekatan pemecahan
masalah menggunakan metode proses keperawatan. Hambatan perilaku/sikap perawat saat
komunikasi dalam hal kemajuan hubungan perawat klien terdiri dari 3 jenis utama yaitu resistens,
transferens dan kontertransfer. Ini timbul dari berbagai alasan dan mungkin terjadi dalam bentuk
yang berbeda, tapi semuanya menghambat komunikasi teraupetik. Perawat harus segera
mengatasinya oleh karena itu hambatan ini menimbulkan perasaan tegang baik bagi perawat
maupun bagi klien. Untuk mengatasi kebuntuan teraupetik, perawat harus siap untuk
mengungkapkan perasaan emosional yang sangat kuat dalam konteks hubungan perawat klien.
Perawat harus mempunyai pengetahuan tentang kebuntuan komunikasi teraupetik dan mengenali
perilaku yang menunjukkan adanya hambatan tersebut. Klasifikasi dan refleksi perasaan dan isi
dapat digunakan agar perawat dapat lebih memusatkan apa yang sedang terjadi. Selain itu sebagai
seorang perawat sebaiknya sadar akan faktor–faktor penyulit dalam pemberian obat di rumah
sakit. Sedangkan kita dibebani banyak tanggung jawab dalam waktu yang singkat, perawat di
rumah sakit mempunyai resiko tanggung jawab secara legal bila ada kesalahan dalam pemberian
obat. Obat adalah senyawa atau campuran senyawa untuk mengurangi gejala atau menyembuhkan
penyakit. Obat dibuat dalam bentuk/sediaan yang berbeda-beda untuk pemberian per oral (lewat
mulut), parenteral (suntikan) maupun topical. Obat mata dimaksudkan untuk efek lokal pada
pengobatan bagian permukaan mata atau pada bagian dalamnya. Yang paling sering dipakai
adalah larutan dalam Air, akan tetapi juga biasanya dipakai suspensi, cairan bukan air dan salep
mata (Agoes, 2009).Obat mata biasanya berbentuk cairan dan ointment/ obat salep mata yang
dikemas dalam tabung kecil.Karena sifat selaput lendir dan jaringan mata yang lunak dan
responsif terhadap obat, maka obat mata biasanya diramu dengan kakuatan yang rendah misalnya
2 %. Pemberian obat pada telinga dilakukan dengan cara memberikan tetes telinga atau salep.
Obat tetes telinga ini pada umumnya diberikan pada gangguan infeksi telinga, khususnya pada
telinga tengah (otitis eksternal) dan dapat berupa obat antibiotik.
Obat-obatan topical adalah jenis obat yang dimaksudkan untuk memberikan reaksi atau pengaruh
langsung pada tempat tertentu atau secara lokal. Obat jenis ini tidak digunakan untuk oral ataupun
injeksi. Obat jenis ini dapat mengakibatkan reaksi toksik apabila diabsorbsi kedalam sistim
peredaran darah.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari pemberian obat oral ?
2. Apakah definisi dari pemberian obat topical tetes mata,telinga ?
3. Apakah definisi dari pemberian obat sublingual & bukal
4. Bagaimana prosedur cara pemberiaan obat oral, topical tetes mata,telinga, dan obat sublingual
dan bukal?
5. Lokasi pemberiaan . obat oral, topical tetes mata,telinga, dan obat sublingual dan bukal?
6. Hal-hal apa saja yang perlu di perhatikan saat pemberian obat oral, topical tetes mata,telinga,
dan obat sublingual dan bukal?
C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian dari pemberian obat secara oral
2. Untuk memahami pengertian dari pemberian obat topical tetes mata,telinga ?
3. Untuk memahami pengertian dari pemberian obat sublingual & bukal
4. Bagaimana prosedur cara pemberiaan obat oral, topical tetes mata,telinga, dan obat sublingual
dan bukal?
5. Untuk mengetahui di mana lokasi pemberiaan . obat oral, topical tetes mata,telinga, dan obat
sublingual dan bukal?
6. Untuk mengetahui dengan jelas hal-hal apa saja yang perlu di perhatikan saat pemberian obat
oral, topical tetes mata,telinga, dan obat sublingual dan bukal?
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui mengenai obat obat oral, topikal ,sublingual,dan bukal
2. Mengerti cara pemberian obat secara oral, topical,sublingual dan bukal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian.
1. Obat Oral
Pemberian obat per oral merupakan cara yang paling banyak dipakai karena ini merupakan
cara yang paling mudah, murah, aman, dan nyaman bagi pasien. Berbagai bentuk obat dapat
di berikan secara oral baik dalam bentuk tablet, sirup, kapsul atau puyer. Untuk membantu
absorbsi , maka pemberian obat per oral dapat di sertai dengan pemberian setengah gelas air
atau cairan yang lain. Beberapa jenis obat dapat mengakibatkan iritasi lambung dan
menyebabkan muntah (mislanya garam besi dan Salisilat). Untuk mencegah hal ini, obat di
persiapkan dalam bentuk kapsul yang diharapkan tetap utuh dalam suasana asam di lambung,
tetapi menjadi hancur pada suasana netral atau basa di usus.
2. Obat topical pada mata dan telinga
- Obat mata dimaksudkan untuk efek lokal pada pengobatan bagian permukaan mata atau
pada bagian dalamnya. Yang paling sering dipakai adalah larutan dalam Air, akan tetapi
juga biasanya dipakai suspensi, cairan bukan air dan salep mata (Agoes, 2009).Obat
mata biasanya berbentuk cairan dan ointment/ obat salep mata yang dikemas dalam
tabung kecil.Karena sifat selaput lendir dan jaringan mata yang lunak dan responsif
terhadap obat, maka obat mata biasanya diramu dengan kakuatan yang rendah misalnya
2%
- Obat yang berupa cairan diteteskan pada liang telinga untuk memperoleh pengaruh local
seperti melembutkan lilin telinga, mengurangi rasa sakit, mengefektifkan anastesi local,
membunuh organisme yang mengganggu pada organ telinga. Liang telinga pasien yang
akan di instilasi diluruskan, dan obat tetes dijatuhkan pada bagian sisi liang telinga
3. Obat Sublingual dan bakal
- Obat sublingual adalah obat yang cara pemberiannya ditaruh dibawah lidah. Ini berarti
bahwa pil (tablet) diletakkan dibawah lidah dimana obat akan larut dan diserap ke aliran
darah. Orang tersebut tidak boleh minum atau makan apapun sampai obat itu hilang.
- Pemberian obat secara bukal adalah pemberian obat dengan cara meletakkan obat
diantara gusi dengan membran mukosa pipi. Pemberian sediaan melalui bukal
menunjukkan waktu mulai kerja obat yang sangat cepat. Absorpsi obat dalam mulut
dikendalikan dengan membiarkan melarutnya zat obat dan ditahan dalam rongga mulut
(Ansel, 1989)
•Bakal
· Cek instruksi dokter untuk memastikan nama obat, daya kerja dan tempat
pemberian.
· Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
· Meletakan obat diantara gusi dan selaput mukosa pipi sampai habis diabsorbsi
seluruhnya
· Memberitahu klien supaya tidak menelan obat
https://youtu.be/SPtxk78WJKQ https://youtu.be/zHk2mVYwpG0
https://youtu.be/1AyYtVZjFQM
C. Lokasi tempat pemberian obat
1. Oral : Oral adalah cara pemberian obat melalui mulut dengan tujuan
mencegah, mengobati,mengurangi, rasa sakit sesuai dengan efek terapi
dari jenis obat.
2. Benar obat
Selum memberikan obat kepada pasien,label pada botol atau kemasan harus di periksa 3
kali
3 .Benar dosis
Sebelum memberikan obat perrawat harus memeriksa dosis obat dengan hati hatidan teliti,
jika ragu perawat harus bekonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum di lanjutkan ke
pasien.
4. Benar cara/rute
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda dan rute obat yang diberikan
diantaranya inhalasi, rektal, topikal, parenteral, sublingual, peroral. Faktor yang
menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh tempat kerja obat yang diinginkan,
sifat fisik dan kimiawi obat, kecepatan respon yang diinginkan, dan keadaan umum pasi
5. Bener waktu
Ketepatan waktu sangat penting khususnya bagi obat yang efektivitas tegantung untuk
mencapai atau mempertahankan darah yang mengadai, ada beberapa obat yg di minum
sesudah atau sebelumm makan ,juga dalam pemberian anti biotik tidak oleh di berikan
bersamaan dengan susu, karna susu dapat mengikat sebagian besar obat itu,sebelum dapat
di serap tubuh.
6. Benar dokumentasi
Setelah obat itu di berikan kita harus mendokumentasikan dosis,rute,waktu dan oleh siapa
obat itu di berikan,dan jika pasien menolak pemberian obat maka harus di dokumentasikan
juga alasan pasien menolak pemberian obat.
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pemberian obat yang aman dan akurat merupakan salah satu tugas terpenting perawat.
Obat adalah alat utama terapi yang digunakan dokter untuk mengobati klien yang
memiliki masalah ksehatan. Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal,
beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi menimbulkan
efek yang berbahaya bila tidak tepat diberikan. Setiap obat merupakan racun yang yang
dapat memberikan efek samping yang tidak baik jika kita salah menggunakannya. Hal ini
tentunya dapat menimbulkan kerugian bahkan akibatnya bias fatal. Pemberian obat per
oral merupakan cara yang paling banyak dipakai karena merupakan cara yang paling
mudah, murah, aman, dan nyaman bagi pasien. Berbagai bentuk obat dapat diberikan
secara oral baik dalam bentuk tablet, sirup, kapsul atau puyer. Untuk membantu absorbsi,
maka pemberian obat per oral dapat disertai dengan pemberian setengah gelas air atau
cairan yang lain
B. Saran
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
Hanke G. 2008. Med-Math Perhitungan Dosis, Preparat dan Cara Pemberian Obat.
Jakarta. EGC
Priharjo, Robert. 1994. Teknik dasar pemberian obat bagi perawat. EGC
Anugrah & Petter. (1995). Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi. Gadjah Mada
University Press.
Djamaludin. (2017). Pengantar Farmakologi. Jakarta Indonesia: Rajawali Press.
Djamhuri,A. (1990). Synopsis Pharmakology. Jakarta Indonesia: Hipokrates