LAPORAN LENGKAP
FRAKSINASI DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN KIMIA TANAMAN
DAUN JAMBU BOL (Syzygium malaccense L.) ASAL DESA
KAMIRI KECAMATAN BALUSU KABUPATEN BARRU
Menyetujui,
Mengetahui,
Penulis,
Kelompok II
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ABSTRAK
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kandungan senyawa kimia yang dimiliki tanaman Jambu Bol
(Syzygium malaccense L.)?
2. Bagaimana cara mengidentifikasi senyawa tannin (katekol dan
pirogalotanin), dioksiantrakinon, alkaloid, flavonoid, dan saponin?
3. Bagaimana cara melakukan ekstraksi terhadap tanaman Jambu Bol
(Syzygium malaccense L.)?
4. Bagaimana mengetahui konsistensi di bobot ekstrak pada sampel
tanaman daun Jambu Bol (Syzygium malaccense L.) melalui tahap
penguapan sederhana menggunakan rotavapor ?
5. Bagaimana cara untuk melakukan fraksinasi ekstrak metanol daun
Jambu Bol (Syzygium malaccense L.) dengan menggunakan metode
partisi padat-cair menggunakan pelarut n-heksan?
C. Maksud Praktikum
D. Tujuan Praktikum
E. Manfaat Praktikum
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tanaman
1. Pengertian Ekstraksi
Ekstraksi merupakan proses penarikan zat/senyawa kimia yang
dapat larut terpisah dari zat yang tidak larut dari bagian tanaman,
bagian hewan termasuk biota laut dengan pelarut/penyari cair. Zat/
senyawa yang terlarut/tersari tadi merupakan zat aktif dari dalam sel
(Sutrisna, 2016).
Ekstraksi adalah penyarian zat-zat berkhasiat atau zat-zat aktif
dari bagian tanaman obat, hewan dan beberapa jenis ikan termasuk
biota laut. Zat-zat aktif terdapat di dalam sel, namun sel tanaman dan
hewan berbeda demikian pula ketebalannya, sehingga diperlukan
metode ekstraksi dengan pelarut tertentu dalam mengekstraksinya.
C. Penguapan Ekstrak
1. Pengertian
Rotary evaporator adalah alat yang berfungsi untuk
memisahkan suatu larutan dari pelarutnyasehingga dihasilkan ekstral
dengan kandungan kimia tertentu sesuai yang diinginkan. Cairan yang
ingin diuapkan biasanya ditempatkan dalam suatu labu yang kemudian
dipanaskan dengan bantuan penangas, dan diputar. Uap cairan yang
D. Partisi Ekstrak
1. Pengertian Partisi
Partisi adalah suatu proses pemisahan komponen-komponen
dalam suatu senyawa berdasarkan perbedaan kelarutan dengan
prinsip, yaitu distribusi zat terlarut dalam dua pelarut yang tidak saling
campur. Proses distribusi ini berdasarkan prinsip like dissolve like,
yaitu senyawa yang polar akan lebih mudah larut dalam pelarut yang
polar dan sebaliknya. Partisi dilakukan dengan menggunakan pelarut
n-heksana dan etil asetat, sehingga didapatkan fraksi metanol, etil
asetat dan n-heksana. Selanjutnya, semua fraksi tersebut dipekatkan
dengan rotary evaporator sehingga didapatkan ekstrak pekat fraksi
metanol, etil asetat dan n-heksana. Dapat dilihat bahwa pada saat
partisi dengan tiga pelarut yang berbeda memberikan rendemen yang
bervariasi untuk setiap pelarut yang digunakan. Ketiga fraksi yang
diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak fraksi metanol merupakan
ekstrak yang paling banyak diperoleh. Hal ini jelas menunjukkan
bahwa kandungan senyawa organik polar yang terkandung di dalam
daun soma relatif besar dan diikuti berturut-turut oleh ekstrak fraksi etil
asetat (semi polar) dan n-heksana (non-polar) (Marselia dkk, 2015).
METODE PRAKTIKUM
1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu batang
pengaduk, cawan porselin, corong, gelas kimia (untuk memanaskan
air), pipet tetes, penangas air, rak tabung, sendok tanduk, dan tabung
reaksi, kondensor lurus, labu alas bulat, water bath, toples, labu alat
bulat, rotary vacuum evaporator, erlenmeyer, hairdrayer, pipet tetes,
timbangan analitik, chamber, gunting, lampu UV254 dan UV366, lempeng
KLT, mistar, pensil 2B, pinset, pipa kapiler dan vial.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu
aquades, etanol 95% P, FeCl 3 1 N, HCl pekat, HCl 2 N, KOH 10%,
pereaksi dragendorff, mayer, baurchardat, sampel daun Jambu Bol
(Syzygium malaccense L.), aluminium foil, etanol 96%, ekstrak etanol
daun Jambu Bol (Syzygium malaccense L.), kertas saring, label, n-
heksan, tisu, AlCl3, FeCl3, vanilin asam sulfat, DPPH (1,1-Diphenyl-2-
Picrylhidrazyl), H2SO4, ekstrak kental simpisia daun Jambu Bol
(Syzygium malaccense L.), eluen (n-heksan : etil asetat).
1. Skrining Fitokimia
a. Reaksi Identifikasi Golongan Tanin
1) Reaksi identifikasi terhadap katekol
Sampel dibasahi dengan larutan FeCl 3 1%, jika
mengandung katekol akan menghasilkan warna hijau.
2) Reaksi identifikasi terhadap pirogalotanin
Sampel dibasahi dengan larutan FeCl 3 1%, jika
mengandung pirogalotanin akan menghasilkan warna biru.
Tannin
Alkaloid FeCl3 1N +
HCl 2N + Mayer -
HCl 2N + Bauchardat -
Dioksiantrakuinon HCl 2N + Dragendorff -
Saponin Etanol + KOH +
Flavonoid Air panas + HCl 2N -
FeCl3 + HCl pekat -
A. Kesimpulan
Atmoko, Tri., Ma’ruf, Amir, 2009, Uji Toksisitas dan Skrining Fitokimia
Ekstrak Tumbuhan Sumber Pakan Orangutan Terhadap Larva
Artemia salina L. Balai Penelitian Teknologi Perbenihan
Samboja, 6(1):37-45.
Handoko, Dodo., 2007, Jurnal Pengaruh Tekanan dan Suhu pada Kondisi
Evaporasi Ekstrak Daun Teh Hijau, Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Najib A & Malik A, 2018, Penuntun dan Buku Kerja Praktikum Fitokimia 1,
Fakultas Farmasi UMI, Makassar.
Santosa, Imam dan Endah Susilawati, 2014, Ekstraksi Abu Kayu Dengan
Pelarut Air Menggunakan Sistem Bertahap Banyak Beraliran
Silang, Chemica, Vol. 1, No. 1, ISSN.
+ HCl 2 N
Sampel
+ serbuk zink
+ HCl P
warna merah (+)
1. Skrining Fitokimia
(Kotekol) (Pirogalotanin)
Identifikasi Tanin
Identifikasi Dioksiantrakuinon
3. Penguapan Pelarut
4. Partisi Ekstrak
UV254 UV366
Ekstrak n-heksan dan n-butanol