Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN MINI PROJECT

Pencemaran Air Akibat Limbah Rumah Tangga

Disusun oleh :

Nama : Rizal Setiawan


NIM : 3402200333

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

UNIVERSITAS GALUH

CIAMIS

2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat ini manusia kurang akan kesadaran lingkungan sendiri. Banyak di
antara mereka yang kurang mengerti akan kebersihan lingkungan, sehingga
mereka dengan mudahnya membuang limbah yang sangat berbahaya bagi
lingkungan. Seperti hanya aktivitas sehari-hari yang kita lakukan seperti mandi,
mencuci, dan berbagai aktifitas lain yang kita anggap sepele namun menghasilkan
sisa buangan ternyata dapat membahayakan bagi manusia dan lingkungan hidup
khususnya lingkungan laut. Dari sekian banyak aktifitas manusia ternyata yang
paling berbahaya adalah limbah rumah tangga. Walaupun kita tidak hidup
diwilayah pesisir dan banyak limbah industri yang tidak diolah juga dapat
membahayakan perairan laut tapi melihat banyaknya penduduk Indonesia dengan
limbah rumah tangga yang tidak diolah serta di hasilkan setiap hari dapat
dikatakan kerusakan karena limbah rumah tangga lebih besar daripada limbah
industri.
Karena banyaknya bahaya yang ditimbulkan oleh limbah rumah tangga
begitu pentingnya kesadaran akan bahaya limbah rumah tangga yang
menyebabkan pencemaran lingkungan yang mengancam kehidupan manusia.
Buangan limbah cair yang bersumber dari rumah tangga jika tidak dikelola
dengan baik dapat memberikan dampak negative pada lingkungan. Untuk
mengurangi dampak negative tersebut maka perlu suatu upaya pengelolaan
limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan.
Untuk membuat instalasi pengelolaan air limbah pada kota besar dapat dilakukan
dengan pengolahan komunal hal pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat
dan diiringi dengan semakin merebaknya permukiman akan berpengaruh terhadap
jumlah buangan limbah cair yang ditimbulkan oleh aktifitas dalam rumah tangga.
Komponen pencemaran air akan menentukan terjadinya indikator pencemaran air.
Pembuangan limbah industri, limbah rumah tangga dan kegiatan masyarakat lainnya
yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan dan daya dukung lingkungan
nantinya berpotensi terhadap terjadinya pencemaran lingkungan air. Daya dukung
lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa penyebab pencemaran air akibat limbah rumah tangga?
2. Bagaimana pengaruh pencemaran air akibat limbah rumah tangga terhadap
lingkungan fisik dan kesehatan?
3. Bagaimana alternatif teknologi untuk mengurangi pencemaran air akibat
limbah rumah tangga?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penyebab pencemaran air akibat limbah rumah tangga.
2. Untuk mengetahui pengaruh pencemaran air akibat limbah rumah tangga.
3. Untuk mengetahui alternatif teknologi mengurangi pencemaran air akibat
limbah rumah tangga.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Pencemaran air menurut surat keputusan mentri negara kependudukan dan


lingkungan hidup nomor: KEP-02/MENKLH/1/1988 tentang penetapan baku mutu
lingkungan adalah masuk atau dimasukkan makhluk hidup,zat,energi,dan atau
komponen lain kedalam air atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau
oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang
menyebabkan air menjadi atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya(pasal 1).
Dalam pasal 2, air pada sumber menurut kegunaan/peruntukannya digolongkan
menjadi:
1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara
langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
2. Golongan B, yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk diolah
sebagai air minum dan keperluan rumah tangga.
3. Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan.
4. Golongan D, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian, dan
dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan,industri,dan milik negara.

Daerah pemukiman menghasilkan limbah yang dapat mencemari air. Limbah yang
dihasilkan yaitu sampah dan air buangan yang mengandung deterjen. Limbah yang
masuk dalam perairan akan mengganggu ekosistem perairan dan secara langsung
maupun tidak langsung yang berimbas juga pada manusia.
Pencemaran perairan Indonesia juga dipicu oleh adanya peningkatan populasi
manusia. Semakin banyak jumlah manusia kebutuhan akan segala sesuatu juga
meningkat, terutama kebutuhan tempat hidup. Hal ini berakibat tidak ada lagi
tempat untuk penampungan sampah sehingga tempat penampungan air pun
menjadi sasaran empuk bagi para pembuang sampah.
Pencemaran air di berbagai penampungan air seperti sungai, danau dsb
sebagian besar diakibatkan oleh ulah manusia sendiri. Sikap manusia yang kurang
bertanggung jawab terhadap lingkungan yang dengan seenak hati membuang
sampah ke penampungan air tanpa memikirkan apa akibat jangka panjang akibat
perbuantannya tersebut.
Limbah pemukiman mempunyai pengertian segala bahan pencemar yang
dihasilkan oleh daerah pemukiman atau rumah tangga. Limbah pemukiman ini bisa
berupa sampah organic seperti kayu, daun dan sampah nonorganic seperti
plastic,logam, dan deterjen.
Pencemaran air yang terjadi akibat limbah rumah tangga dalam masyarakat
boleh dikatakan sudah memasuki ambang mengkhawatirkan. Dari sekian banyak
aktifitas manusia ternyata yang paling berbahaya adalah limbah rumah tangga.
Aktivitas sehari-hari yang kita lakukan seperti mandi,mencuci,dan berbagai
aktifitas lain menghasilkan sisa buangan ternyata dapat membahayakan bagi
lingkungan dan kesehatan.
Dalam hal ini usaha-usaha penanggulan pencemaran air perlu dilakukan agar
usaha peningkatan kesejahteraan melalui penerapanteknologi alternatif yang tepat
guna dan ramah lingkungan dapat terwujud sesuai dengan harapan.
Penanggulangan pencemaran air menggunakan teknologi alternatif yang tepat
guna dan sederhana, dengan biaya yang rendah namun secara efektif dapat
mencapai tujuan yang diharapkan seperti salah satunya dengan rawa buatan dengan
saringan biologis dan kolam ikan.
Melalui penanggulangan pencemaran air menggunakan teknologi alternatif
tersebut diharapkan bahwa pencemaran akan berkurang dan kualitas hidup
manusia akan lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat sumber air yang aman,
bersih dan sehat.
BAB III
Metode Penelitian

3.1 Tipe Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggabungkan metode
pendekatan kuantitatif dan kualitatif secara berurutan, dimana pada tahap awal
penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif dan dilanjutkan dengan metode
kualitatif.
Pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini digunakan untuk
menggambarkan Daya Tampung Beban Pencemar pada Sungai Ciujung.
Sedangkan pendekatan kualitatif digunakan untuk menetapkan kebijakan
pengendalian pencemaran air.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada bagian tengah Sungai di Kota
Tasikmalaya. Pembagian segmentasi didasarkan pada lokasi anak sungai
Ciloseh, aksesbilitas lokasi, karakteristik sungai, dan sumber pencemar
baik point source. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada Bulan April
2021.

3.3 Metode Pengambilan Data


Pengamatan (observasi), yaitu teknik pengumpulan data melalui pengamatan
langsung kepada obyek penelitian untuk melihat gambaran yang terjadi pada Sungai
Ciloseh.
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN

4.1 Pengertian
Pencemaran Air adalah masuknya suatu zat , energi maupun komponen lainnya
baik berupa makhluk hidup maupun benda mati ke dalam air yang menyebabkan
penurunan kualitas air sehingga air tidak dapat berfungsi sebagai mana
mestinya.Bahan yang dapat mencemari air sangat beragam. Berbeda bahan yang
mencemari tentu berbeda pula akibat pencemarannya.
Berikut ini adalah jenis jenis bahan pencemar air :
1. Berdasar Jenis Bahannya pencemar air dibedakan menjadi
a. Bahan pencemar fisik
Bahan pencemar fisik diantaranya adalah sampah, lumpur, pasir, dan
sebagainya.
b. Bahan pencemar kimia
Bahan pencemar kimia antara lain zat-zat organik bisa berupa lemak,
minyak, detergen, sabun, zat warna, karbohidrat, protein maupun zat-zat
anorganik (unsur bebas, logam berat, asam, basa, dan garam) dan zat
radioaktif.
c. Bahan pencemar biologis
Bahan pencemar biologis dapat dibagi menjadi dua yaitu
mikroorganisme patogen dan mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak
terkendali (bloming ) karena eutrofikasi. Mikroorganisme patogen
terutama berasal dari tinja manusia. Ada 4 kelompok mokroorganisme
yang terkandung dalam tinja yaitu virus, bakteri, protozoa, dan cacing.
Mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali antara lain adalah
fitoplankton, ganggang ,dan eceng gondok.
2. Berdasar Mudah tidaknya Terurai
Berdasarkan mudah tidaknya terurai secara biologis oleh bakteri yang
ada di air, bahan pencemar diklasifikasikan menjadi dua, yaitu bahan
pencemar yang mudah terurai ( biodegradable) dan bahan kimia yang sukar
busuk (nonbiodegradable) Bahan pencemar yang mudah busuk misalnya
karbohidraPencemaran Air, Penyebab dan Akibat Pencemaran Airt, lemak,
dan protein. Bahan pencemar yang sukar busuk misalnya plastik, karet, kaca,
kain, kayu, detergen ABS, dan lain-lain.Lama pembusukan dapat bertahun-
tahun.
Pencemaran air dapat bersumber dari limbah rumah tangga (limbah
domestik), limbah pertanian, dan limbah industri. Pencemaran air dapat
berwujud padat dan cair dan ada yang bersifat organik atau anorganik.
4.2 Pencemaran air limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga atau sering juga disebut limbah domestik. Limbah
rumah tangga ini berasal dari pembuangan dalam rumah tangga, seperti sampah
dan sejenisnya.
Pencemaran air oleh limbah rumah tangga salah satunya yang berwujud cair
merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai
berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan
manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai. Sedangkan
limbah rumah tangga yang berwujud padat berupa bahan-bahan anorganik seperti
plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun,
menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari
limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan
jamur.Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan
pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air
akan mati.
5. Dampak Pencemaran air limbah rumah tangga
Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan
sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat
diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri. Contohnya sisa-sisa sayuran, buah-
buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik sepertikertas, plastik,
gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah-sampah ini
tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable). Sampah organik yang
dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena
sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukannya. Apabila sampah
anorganik yang dibuang ke sungai, cahaya matahari dapat terhalang dan
menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan
oksigen. Tentunya anda pernah melihat permukaan air sungai atau danau yang
ditutupi buih deterjen. Deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling
potensial mencemari air. Pada saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan
deterjen, padahal limbah deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri.
Sehingga tetap aktif untuk jangka waktu yang lama. Penggunaan deterjen
secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau
danau. Fosfat ini merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok.
Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan
permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya
cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.
Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan yang menghabiskan
persediaan oksigen dan pengendapan bahan-bahan yang menyebabkan
pendangkalan.
Akibat dari semua ini air jika dilihat dari sifat fisik air akan terjadi perubahan
warna, rasa, menjadi keruh, berbau karena pembuangan limbah padat organik
yang berasal dari kegiatan rumah tangga, limbah padat organik yang didegradasi
oleh mikroorganisme akan menimbulkan bau yang tidak sedap (busuk) akibat
penguraian limbah tersebut menjadi yang lebih kecil yang di sertai dengan
pelepasan gas yang berbau tidak sedap, dan air tersebut tidak layak untuk
digunakan.
Air yang telah tercemar tersebut jika digunakan untuk keperluan akan
menyebabkan berbagai gangguan kesehatan karena mudah menjadi media
berkembangnya berbagai macam penyakit.
Berikut ini berbagai jenis penyakit yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran
air.
a. Penyakit menular
Penyakit menular akibat pencemaran air dapat terjadi karena berbagai
macam sebab, antara lain karena:
- Air yang tercemar dapat menjadi media bagi perkembangbiakan
danpersebaran mikroorganisme, termasuk mikroba patogen.
- Air yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai pembersih.
Secara umum, gangguan yang terjadi akibat pencemaran air dapat
dikelompokkan menjadi empat sebagai berikut:
I. Water diseases
Merupakan penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum,
seperti kolera, tifus, dan disentri.
II. Water washed diseases
Merupakan penyakit yang berkaitan dengan kekurangan air hygiene
perorangan, seperti scabies, infeksi kulit dan selaput lender, trachoma
dan lepra.
III. Water based diseases
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit yang
sebagian siklus kehidupannya berhubungan dengan schistosomiasis.
IV. Water related vectors
Adalah penyakit yang ditularkan oleh vector penyakit yang sebagian
atau seluruhnya perindukkannya berada di air, seperti malaria, demam
berdarah dengue, dan filariasis.
Contoh beberapa penyakit menular yang dapat tersebar melalui air yang
tercemar:
Jenis Mikroba Penyakit Gejala
Virus
Virus Hepatitis A Hepatitis A Demam, sakit kepala, sakit perut,
kehilangan selera makan,
pembengkakan hati sehingga tubuh
menjadi kuning
Virus Polio Poliomyelitis Tenggorokan sakit, demam, diare,
sakit pada tungkai dan punggung,
kelumpuhan dan kemunduran fungsi
otot
Bakteri
Vibrio Cholerae Kolera Diare yang sangat parah, muntah-
muntah, kehilangan cairan sangat
banyak sehingga menyebabkan kejang
dan lemas
Escherichia coli Diare Buang air besar berkali-kali dalam
(strain patogen) sehari, kotoran encer (mengandung
banyak air), terkadang diikuti rasa
mulas atau sakit perut
Salmonella typhi Tifus Sakit kepala, demam, diare, muntah-
muntah, peradangan dan pendarahan
usus.
Shigella dysentriae Disentri Infeksi usus besar, diare, kotoran
mengandung lendir dan darah, sakit
perut
Protozoa
Entamoeba Disentri amuba (sama seperti disentri oleh bakteri)
histolytica

Balantidium coli Balantidiasis Peradangan usus, diare berdarah

Giardia lamblia Giardiasis Diare, sakit perut, terbentuk gas dalam


perut, bersendawa, kelelahan
Metazoa
(cacing parasit) Ascariasis Demam, sakit perut yang parah,
Ascaris malabsorbsi, muntah-muntah,
lumbricoides kelelahan
(cacing gelang)

Taenia saginata Taeniasis


(cacing pita) Gangguan pencernaan, rasa mual,
kehilangan berat badan, rasa gatal di
anus
Schistosoma sp. schistosomiasis
(cacing pipih) Gangguan pada hati dan kantung
kemih sehingga terdapat darah dalam
urin, diare, tubuh lemas, sakit perut
yang terjadi berulang-ulang.
b. Penyakit tidak menular

Penyakit tidak menular dapat muncul terutama karena air telah tercemar oleh
senyawa anorganik, seperti logam berat. Ada juga senyawa organik yang dapat
menimbulkan penyakit, terutama yang mengandung unsur salah satunya klorin
(Cl), ini dapat menimbulkan penyakit karena sifatnya beracun bagi tubuh jika
dikonsumsi.
6. Cara mencegah atau mengatasi pencemaran air limbah rumah tangga
Sebenarnya mencegah lebih baik dari pada menanggulangi yaitu seperti
mengurangi produk atau bahan-bahan rumah tangga yang dapat menimbulkan
pecemaran air, tidak membuang sampah langsung kesungai. Tetapi ketika
pencemaran air sudah terjadi maka yang dapat kita lakukan adalah dengan
penanggulangan pencemaran air limbah rumah tangga tersebut secara efektif
dengan tidak merusak pada lingkungan dan menjadikan lingkungan tetap bersih
dan terhindar dari bibit penyakit yakni dengan cara:
6.1 Dengan cara di daur ulang
Di jual ke pasar loak atau tukang rongsokan yang bisa lewat di depan
rumah- rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang semula
bukan apa-apa sehingga bisa menjadi barang yang ekonomis dan bisa
menghasilkan uang. Dapat juga di jual kepada tetangga kita yang menjadi
tukang loak atau pemulung. Barang-barang yang dapat di jual antara lain
kertas-kertas bekas, Koran bekas, majalah bekas, ban bekas, radio tua, TV
tua dan sepeda yang using.
6.2 Dengan cara pembakaran
Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk di lakukan karena tidak
membutuhkan usaha yang keras. Cara ini bisa di lakukan dengan cara
membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan
menggunakan minyak tanah lalu di nyalakan apinya. Kelebihan cara
membakar ini adalah: mudah dan tidak membutuhkan usaha keras,
membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil, dapat di gunakan
sebagai sumber energy baik untuk pembangkit uap air panas, listrik dan
pencairan logam.
6.3 Dengan cara pengomposan (khusus sampah organik)
Merupakan proses biokimia, yaitu zat organik dalam limbah di pecah,
menghasilkan humas yang bermanfaat untuk memperbaiki strutur tanah.
6.4 Pemisahan
Yaitu dengan cara pengambilan bahan tertentu kemudian diperoses lagi
sehingga mempunyai nilai ekonomis.
6.5 Dengan cara pembusukan
Limbah tersebut untuk mendapatkan kompos, pada proses ini, aka nada
energi organik yang terbuang dalam bentuk panas dan gas polusi yang
terjadi mencakup udara, tanah, dan air yang terjadi dari proses pembusuksn
bahan organik, karena aktivitas dari mikroorganisme potogen yang
berbahaya bagi hewan dan manusia. Pencemaran secara kimia terjadi karena
pelapisan ion negatif dari pembusukan yang membuat gas-gasdan senyawa
beracun.
Penumpukan sampah dengan ketebalan-ketebalan tertentu kemudian diurug
dengan tanah yang bisa disebut land fillsystem. Metode ini merupakan cara yang
paling diunggulkan sampai saat ini, sekalipun hanya dapat mengurai bau dari
40%. Dan masalah ini tidak akan pernah tuntas mengingat bau adalah gas yang
bersifat ringan dan segera mengisi ruangan.
7. Alternatif teknologi untuk mengurani pencemaran air akibat limbah rumah
tangga
Dalam menanggulangi atau mengurangi pencemaran air ini dapat dilakukan
dengan teknologicanggih, teknologi yang kian pesat berkembang untuk kemajuan
peradaban pada seluruh sektor kehidupan manusia, tetapi semua itu tidak
membuat kehidupan manusia akan nyaman selalu. Dibalik perkembangan atau
kemajuan tersebut ada saja kelemahannya. Salah satunya ialah penggunaan
teknologi saat ini, selain mengurangi pecemaran air tersebut ternyata dapat juga
memberik dampak negatif yaitu emisinya yang berperan sebagai pencemar.
Teknologi dalam mengurangi tingkat pencemaran air dapat juga memberikan
dampak negatif lain Pencemaran berlaku apabila komposisi udara atau air berubah
hasil akibat aktivitas-aktivitas manusia dan proses alam sehingga menyebabkan
kualitas air dan udara berkurang serta tidak dapat lagi berfungsi dengan baik.
Untuk itu perlu upaya dalam mengurangi tingkat pencemaran air dengan
teknologi alternatif yang tepat guna dan ramah lingkungan sesuai dengan harapan.
Penanggulangan pencemaran air menggunakan teknologi alternatif yang tepat
guna dan sederhana, dengan biaya yang rendah namun secara efektif dapat
mencapai tujuan yang diharapkan, ada berbagai cara yaitu :
1. Saringan Kain Katun
Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan
teknik penyaringan yang paling sederhana / mudah. Air keruh disaring
dengan menggunakan kain katun yang bersih. Saringan ini dapat
membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh.
Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang
digunakan.
2. Saringan Kapas
Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari
teknik sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun,
penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan
organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung
pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.
3. Aerasi
Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen
ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti
karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa
dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral
yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara
cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan
melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
4. Saringan Pasir Lambat (SPL)
Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan
menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah.
Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir
terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil.
5. Saringan Pasir Cepat (SPC)
Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas
lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah
penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat,
yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih didapatkan dengan jalan
menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian
melewati lapisan pasir.
6. Saringan Arang
Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan
tambahan satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam
menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air baku. Arang yang digunakan
dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik
dapat digunakan arang aktif.
7. Saringan air sederhana / tradisional
Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan
pasir arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain
menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan
injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa.
> Tanaman penyaring pada penjernih air secara alami
1. Biji Kelor
Biji buah kelor (Moringan oleifera) mengandung zat aktif
rhamnosyloxy-benzil-isothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan
menetralisir partikel-partikel lumpur serta logam yang terkandung dalam air
limbah suspensi, dengan partikel kotoran melayang di dalam air. Penemuan
yang telah dikembangkan sejak tahun 1986 di negeri Sudan untuk
menjernihkan air dari anak Sungai Nil dan tampungan air hujan ini di masa
datang dapat dikembangkan sebagai penjernih air Sungai Mahakam dan
hasilnya dapat dimanfaatkan PDAM setempat.
Serbuk biji buah kelor ternyata cukup ampuh menurunkan dan
mengendapkan kandungan unsur logam berat yang cukup tinggi dalam air.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, kesimpulan yang dapat di
tarik pada makalah ini adalah:
Pencemaran air adalah masuknya suatu zat , energi maupun komponen lainnya
baik berupa makhluk hidup maupun benda mati ke dalam air yang menyebabkan
penurunan kualitas air sehingga air tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
Umumnya, air yang tercemar memiliki beberapa ciri yaitu seperti perubahan
warna, rasa, bau, dan menjadi keruh.
Pencemaran air akibat limbah rumah tangga menghasilkan bahan buangan organik
adalah limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme.
Bahan buangan anorganik adalah limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit
didegradasi oleh mikroorganisme. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air
akibat limbah organik dan anorganik adalah seperti air menjadi tidak layak
digunakan lagi dan air menjadi penyebab timbulnya penyakit.
Cara mencegah atau mengatasi pencamaran air akibat limbah rumah tangga
bisa seperti mengurangi produk atau bahan-bahan rumah tangga yang dapat
menimbulkan pencemaran, tidak membuang limbah rumah tangga langsung
kesungai seperti limbah cucian, mendaur ulang barang-barang bekas seperti
kertas, dan koran bekas. Serta dengan cara pengomposan sampah organik untuk
keperluan tanaman.
Adapun teknologi alternatif yang dapat digunakan untuk mengurangi tingkat
pencemaran air yang tepat guna, sederhana, dengan biaya yang murah serta ramah
lingkungan yaitu seperti menggunakan saringan kapas, aerasi, saringan arang atau
saringan tradisional.
Melalui teknologi alternatif tersebut diharapkan bahwa pencemaran akan
berkurang dan kualitas hidup manusia akan lebih ditingkatkan, sehingga akan
didapat sumber air yang aman, bersih dan sehat.

5.2 Saran
Pencemaran air merupakan kegiatan yang merusak lingkungan terutama air.
Apabila terus dibiarkan maka akan menimbulkan dampak yang sangat berbahaya
bagi keberlanjutan ekosistem yang ada di air dan juga makhluk yang
mengkonsumsi air. Penyakit yang sering timbul akibat mengkonsumsi air yang
telah tercemar salah satunya adalah penyakit diare. Maka dari itu, disarankan bagi
pembaca untuk lebih memperhatikan makanan atau minuman yang
dikonsumsinya. Mengurangi kebiasaan membuang limbah rumah tangga
keperairan, serta bisa memberi pencegahan pencemaran dengan cara menanamkan
perilaku disiplin, mendaur ulang barang-barang bekas seperti kertas bekas, koran
bekas. Bagi limbah organik bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos untuk
keperluan tanaman, serta jangan membuang limbah rumah tangga seperti limbah
cucian kesungai agar tidak mencemari air.
DAFTAR PUSTAKA
http://luk.tsipil.ugm.ac.id/atur/sda/PP20-1990PengendalianPencemaranAir.pdf
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai