Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nur Arina Hidayati

NIM : 60219167
Kelas : MA4
Mata Kuliah : Bank dan Lemabaga Keuangan

RESUME PEGADAIAN SYARIAH

PENGERTIAN PEGADAIAN SYARIAH


Pegadaian syariah adalah suatu lembaga keuangan non-bank yang dimiliki oleh pemerintah yang
mempunyai hak memberikan suatu pembiayaan kepada masyarakat berdasarkan hukum gadai yang
terdapat di dalam syariat Islam dan peraturan undang – undang yang berkaitan dengan pegadaian
syariah.
TUJUAN PEGADAIAN SYARIAH
1. kut berperan dalam melaksanakan dan menjunjung pelaksanaan kebijakan dan program dari
pemerintah di bidang ekonomi serta pembangunan nasional pada umumnya dengan melalui
penyaluran uang pembiayaan atas dasar hukum gadai.
2. Menerapkan sistem gadai bebas bunga yang berfungsi sebagai jaring pengaman sosial. Hal tersebut
dikarenakan masyarakat yang membutuhkan dana mendesak tidak lagi dijerat dengan pinjaman atau
pembiayaan berbasis bunga.
3. Mencegah terjadinya praktek ijon, pegadaian gelap, dan pinjaman yang tidak wajar / bertentangan
dengan hukum lainnya.
4. Membantu masyarakat yang memerlukan pinjaman dengan syarat yang mudah.
 
LANDASAN HUKUM PEGADAIAN SYARIAH
1. Al-Qur’an
2. Hadist
3. Ijtihat Ulama
RUKUN PEGADAIAN SYARIAH
1. Yang Menggadaikan (Ar-Rahim)
2. Yang Menerima Gadai (Al-Murtahim)
3. Barang yang digadaikan (Al-Marhun/rahn)
4. Utang (Al-Marhun Bih)
5. Sighat, ijab, dan qabul
Syarat Pegadaian Syariah
1. Rahin dan Murtahin
2. Sighat
3. Marhun Hih (Utang)
4. Al-Marhun (Barang)
Syarat Barang yang akan digadai
1. Harus harta yang mempunyai nilai atau bernilai
2.Harus dapat diperjualbelikan
3.Marhun harus dapat dimanfaatkan secara syariah
4. Harus dimiliki oleh rahin, kalaupun tidak harus mendapatkan izin dari pemiliknya
5.Harus bisa diketahui kondisi fisiknya.
Akad Perjanjian Gadai
1. Akad al-Qardul Hasan
2. Akad al-Mudharabah
3. Akad Bai’ al-Muqayadah
Perbedaan Pegadaian Syariah dengan Konvensional
Pegadaian Syariah
-Rahn dalam hukum Islam dilaksanakan atau dilakukan secara suka rela berdasarkan tolong menolong
tanpa mencari keuntungan
-Dalam hukum Islam, rahn berlaku pada seluruh benda, baik yang bergerak atau yang tidak bergerak
-Dalam pegadaian syariah tidak ada istilah bunga.
-Sedangkan rahn menurut hukum islam dapat dilaksanakan tanpa melalui suatu lembaga
Pegadaian Konvensional
-Gadai menurut hukum perdata disamping mempunyai prinsip tolong menolong juga menarik
keuntungan dengan menggunakan cara menarik bunga atau sewa modal
-Dalam hukum perdata hak gadai hanya berlaku terhadap benda yang dapat bergerak
-Dalam pegadaian konvensional ada istilah bunga
-Berdasarkan hukum perdata, gadai dilaksanakan melalui suatu lembaga yang di Indonesia disebut
Perum Pegadaian

Persamaan Pegadaian Syariah dengan Konvensional


• Jika batas waktu pinjaman uang habis barang yang digadaikan boleh dijual atau dilelang
• Biaya barang yang digadaikan ditanggung oleh para pemberi gadai
• Tidak diperbolehkan mengambil manfaat atau keuntungan dari barang yang digadaikan
• Adanya agunan yang digunakan sebagai jaminan utang
• Hak gadai atas pinjaman uang.

Anda mungkin juga menyukai