Karbon monoksida terdiri dari satu atom karbon dan satu atom oksigen sedangkan
karbon dioksida terdiri dari satu atom karbon dan dua atom oksigen.
Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil
seperti gas, batu bara, minyak, dan peralatan bahan bakar padat, sementara karbon
dioksida dihasilkan dari pernafasan manusia dan hewan dan dari pembakaran bahan
organik seperti daun dan kayu.
G. Oksida Nitrogen
Bahan utama oksida nitrogen yang ada diudara adalah pembakaran bahan bakar industri dan
kendaraan bermotor. Nitrogen dan oksigen tidak bereaksi pada suhu rendah, tetapi beraksi
pada suhu dan tekanan tinggi. Reaksi dapat terjadi, misalnya didalam mesin kendraan
bermotor dan industri.
Nitrogen oksida sering disebut dengan NOx karena oksida nitrogen mempunyai 2 bentuk
yang sifatnya berbeda, yakni gas NO2 dan gas NOx. Sifat gas NO2 adalh berwarna dan
berbau, sedangakn gas NO tidak berwarna dan tidak berbau. Warna gas NO2 adalah merah
kecoklatan dan berbau tajam menyengat hidung.
Kadar NOx diudara daearah perkotaan yang berpenduduk padat akan lebih tinggi dari daerah
pedesaan yang berpenduduk sedikit. Hal ini disebabkan karena berbagai macam kegiatan
yang menunjang kehidupan manusia akan menambah kadar NOx di udara, seperti
transportasi, generator pembangkit listrik, pembuangan sampah dan lain-lain.
Pencemaran gas NOx diudara teruatam berasal dari gas buangan hasil pembakaran yang
keluar dari generator pembangkit listrik stasioner atau mesin-mesin yang menggunakan
bahan bakar gas alami. Keberadaan NOx diudara dapat dipengaruhi oleh sinar matahari yang
mengikuti daur reaksi fotolitik NO2 sebagai berikut :
Ada dua cara untuk menghindari pembakaran tidak sempurna, maka dilakukan 2 proses
pembakaran yaitu:
1. Bahan bakar dibakar pada temperatur tinggi dengan sejumlah udara sesuai dengan
persamaan stoikiometri, misalnya dengan 90 -95% udara. Pembakaran NO
dibatasi tidak dengan adanya kelebihan udara.
2. Bahan bakar dibakar sempurna pada suhu relatif rendah dengan udara berlebih.
Suhu rendah menghindarkan pembentukan NO.
Kedua proses ini menurunkan pembentukan NO sampai 90%. NO2 pada manusia
dapat meracuni paru-paru, kadar 100 ppm dapat menimbulkan kematian, 5 ppm setelah 5
menit menimbulkan sesak nafas.
Udara yang telah tercemar oleh gas nitrogen oksida tidak hanya berbahaya bagi
manusia dan hewan saja, tetapi juga berbahaya bagi kehidupan tanaman. Pengaruh gas NOx
pada tanaman antara lain timbulnya bintik-bintik pada permukaan daun. Pada konsentrasi
yang lebih tinggi gas tersebut dapat menyebabkan nekrosis atau kerusakan pada jaringan
daun. Dalam keadaan seperti ini daun tidak dapat berfungsi sempurna sebagai temapat
terbentuknya karbohidrat melalui proses fotosintesis. Akibatnya tanaman tidak dapat
berproduksi seperti yang diharapkan. Konsentrasi NO sebanyak 10 ppm sudah dapat
menurunkan kemampuan fotosintesis daun sampai sekitar 60% hingga 70%.
Pencemaran udara oleh gas NOx dapat menyebabkan timbulnya Peroxy Acetil Nitrates yang
disingkat dengan PAN. Peroxi Acetil Nitrates ini menyebabkan iritasi pada mata yang
menyebabkan mata terasa pedih dan berair. Campuran PAN bersama senyawa kimia lainnya
yang ada di udara dapat menyebabkan terjadinya kabut foto kimia atau Photo Chemistry
Smog yang sangat menggangu lingkungan.
Nitrogen dioksida merupakan polutan udara yang dihasilkan pada proses pembakaran.
Ketika nitrogen dioksida hadir, nitrogen oksida juga ditemukan ; gabungan dari NO dan NO2
secara kolektif mengacu kepada nitrogen oksida (NOx).
Pada sangat konsentrasi tinggi, dimana mungkin hanya dialami pada kecelakaan industri yang
fatal, paparan NO2 dapat mengakibatkan kerusakan paru-paru yang berat dan cepat.
Pengaruh kesehatan mungkin juga terjadi pada konsentrasi ambient yang jauh lebih rendah
seperti pada pengamatan selama peristiwa polusi di kota. Bukti yang didapatkan
menyarankan bahwa penyebaran ambient kemungkinan akibat dari pengaruh kronik dan akut,
khususnya pada sub-grup populasi orang yang terkena asma.
Nitrogen dioksida merupakan polutan udara yang dihasilkan pada proses pembakaran. Ketika
nitrogen dioksida hadir, nitrogen oksida juga ditemukan ; gabungan dari NO dan NO2 secara
kolektif mengacu kepada nitrogen oksida (NOx).
Pada sangat konsentrasi tinggi, dimana mungkin hanya dialami pada kecelakaan industri yang
fatal, paparan NO2 dapat mengakibatkan kerusakan paru-paru yang berat dan cepat.
Pengaruh kesehatan mungkin juga terjadi pada konsentrasi ambient yang jauh lebih rendah
seperti pada pengamatan selama peristiwa polusi di kota. Bukti yang didapatkan
menyarankan bahwa penyebaran ambient kemungkinan akibat dari pengaruh kronik dan akut,
khususnya pada sub-grup populasi orang yang terkena asma.
1. Penggunaan CFC pada lemari pendingin yang dapat mengurangi lapisan ozon
2. Banyaknya gas CO2
3. Pembakaran bahan-bahan limbah padat
4. Pembakaran fosil
5. Metana
6. Nitrogen dioksida
Penanaman satu miliar pohon per tahun bisa menurunkan emisi gas rumah kaca, sehingga
target 26 persen pada 2020 diharapkan bisa tercapai. Penurunan emisi gas rumah kaca (GRK)
sekitar 26 persen pada 2020 mendatang, antara lain melakukan upaya pengendalian
kerusakan hutan, penggunaan energi dan transportasi, serta pengolahan limbah. Penurunan
gas rumah kaca di Indonesia bisa diturunkan hingga 41 persen, bila mendapatkan dukungan
dari luar negeri. Kalau ada dukungan dari luar negeri, maka penurunan emisi bisa bertambah
15 persen, sehingga bisa 41 persen penurunannya.
Penting dilakukan upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan, pengelolaan sistem
jaringan dan tata air, rehabilitasi hutan dan lahan, pemberantasan pembalakan liar,
pencegahan deforestasi dan pemberdayaan masyarakat.
Penggunaan energi ramah lingkungan dan transportasi yang efisien juga bisa membantu
mengurangi emisi gas rumah kaca. Kawasan Konservasi Mangrove ini sangat baik untuk
membantu penurunan emisi gas rumah kaca, selain merupakan elemen yang paling banyak
berperan dalam menyeimbangkan kualitas lingkungan dan menetralisir bahan-bahan
pencemar.