Oleh :
Susi Hermaliah (1830303080)
Artikel ini adalah karya penulis sendiri, bukan contekan/plagiat, dan belum pernah
dipublikasikan di jurnal manapun
Email: Susihermaliah11@gmail.com
Abstrak
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di daerah tertentu
sebagai implementasi dari universitas Islam Negri Raden Fatah Palembang. Kegiatan KKN
bertujuan untuk memberikan pengalaman lapangan kepada mahasiswa tentang kondisi masyarakat
secara langsung dan juga untuk membentuk sikap mandiri dan tanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan KKN. Pelaksanaan KKN dimulai dari tanggal 01 Maret sampai dengan 02
April 2021 di Desa Prabumenang Kecamatan Lubai Ulu Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatra
Selatan, kebersihan lingkungan menjadi salah satu faktor utama demi berlangsungnya hidup yang
bersih, sehat dan nyaman. Melakukan penelitian lapangan di TPA al-Amin dalam kegiatan
Pengembangan pemahaman hadis tentang kebersihan pada masa pandemi covid-19. Tujuan
pengabdian ini untuk memberi wawasan baru kepada anak-anak TPA al-Amin mengenai hadis
kebersihan, bahwa pentingnya kebersihan bukan hanya pada masa pandemi tetapi kebersihan itu
utama sebagian dari iman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode ceramah,
metode tanya jawab, metode penugasan dan metode pemberian hadia. Sebelum melakukan
penelitian anak-anak TPA al-Amin beleum mengetahui hadis tentang kebersihan, dan anak-anak
belum menjaga kebersihan di lingkungan tempat mengaji, anak-anak masih belum memiliki
kesadaran untuk mengambil sampah yang berserakan di lingkungan tempat mengaji, dan masih
ada anak-anak yang membuang sampah sembarangan. Setelah penulis melakukan pemahaman
hadis tentang kebersihan, anak-anak TPA al-Amin sudah mulai melakukan kebersihan lingkungan
dan diri sendiri. Mereka mulai membersihkan tempat mengaji dan juga lingkungan tempat tinggal
mereka.
PENDAHULUAN
Islam merupakan agama yang mengatur semua aspek kehidupan dimuka bumi,
termasuk mengenai bagaimana manusia menjaga kebersihan lingkungan. Dalam sumber
ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan al-Sunnah diterangkan bagaimana ajaran Islam
menyoroti masalah kebersihan dan kesehatan lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa
anjuran-anjuran untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan bukanlah hal yang
baru dalam Islam, karena sebagai agama yang menjadi rahmat bagi sekalian alam,
kebersihan lingkungan itu sendiri akan sangat berpengaruh terhadap keselamatan manusia
yang ada disekitarnya, oleh sebab itu menjaga kebersihan lingkungan sama pentingnya
dengan menjaga kebersihan diri sendiri. Menurut Yusuf al-Qardhawi kebersihan adalah
salah satu unsur penting dalam perilaku beradab. Islam menganggap kebersihan sebagai
suatu sistem peradaban dan ibadah, karena itu kebersihan menjadi bagian dari kehidupan
sahari-hari seorang muslim. Islam sangat memperhatikan kebersihan karena
sesungguhnya Allah menyukai kebersihan sebagaimana firman Allah dalam Q.S al-
Baqarah (2): 222:
1
Bekti Rahmasari, Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Persfektif Hadis,
Skripsi, Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2017
2
https://kbbi.web.id, diakses pada tanggal 10 April 2021, pukul 20:23 WIB
3
Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis, AMZAH, Jakarta, 2009, hal 2-3
tersebut. seperti halnya yang sedang kita alami sekarang ini melawan covid-19 bersama.4
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam firman Allah Swt:
“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Abu 'Amir Al 'Aqadi telah menceritakan kepada kami Khalid bin Ilyas dari Shalih
bin Abu Hassan ia berkata; Aku mendengar Sa'id bin Al Musayyab berkata;
“Sesungguhnya Allah Maha Baik, dan menyukai kepada yang baik, Maha Bersih dan
4
Tasri, Hikmah Di Tengah Wabah Virus Corona Dalam Tinjauan Hukum Islam, Qiyas
Vol, Vol. 5, No. 1, April 2020, hal 45
5
QS. At-Thaghabun: 11
menyukai kepada yang bersih, Maha Pemurah, dan menyukai kemurahan, dan Maha
Mulia dan menyukai kemuliaan, karena itu bersihkanlah diri kalian,“aku mengiranya dia
berkata; “Halaman kalian, dan janganlah kalian menyerupai orang-orang Yahudi,
“Shalih bin Abu Hassan berkata; Hadits itu aku sampaikan kepada Muhajir bin Mismar,
lalu dia berkata; “Amir bin Sa'ad bin Abu Waqqas telah menceritakannya kepadaku dari
Ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadis yang semisal, Namun
dalam hadis tersebut beliau bersabda: “Bersihkanlah halamankalian.”Abu Isa berkata:
Hadis ini gharib dan Khalid bin Ilyas telah dilemahkan, dan dia juga dinamakan Ibnu
Iyas.
Mengingat begitu pentingnya suatu kebersihan apalagi di tengah pandemi covid-
19, sehingga dijelaskan sebagaimana dalam penggalan hadis tersebut bahwa Allah Swt
mencintai kebersihan itu adalah sebagian dari pada iman. Ketertarikan dalam membahas
mengenai hadis kebersihan adalah sebagian dari pada iman karena hadis tersebut sudah
lumrah didengar oleh kalangan masyarakat. Namun belum tentu sudah diamalkan. Hadis
di atas menunjukkan bahwa kebersihan (an-nazhafah) merupakan sesuatu yang dicintai
oleh Allah Swt. Maka dari itu ungkapan “Kebersihan Sebagian Dari Iman” sebagai
ungkapan yang baik atau Islami karena ada dasarnya dalam Islam yaitu hadis riwayat
Tirmidzi di atas. Ungkapan itu dapat diberi arti, bahwa menjaga kebersihan segala
sesuatu merupakan bukti atau buah keimanan seorang muslim, karena dia telah beriman
bahwa Allah Swt adalah Zat Yang Maha Bersih (nazhiif).6
Tujuan penulis melakukan pengajaran pemahaman hadis kebersihan kepada
anak-anak TPA al-Amin untuk mengembangkan pemahaman kepada anak-anak tentang
hadis dan pentingnya hadis kebersihan, di dalam penelitian ini penulis melihat anak-anak
TPA belum melakukan kebersihan anak-anak masih belum sadar dalam membersihkan
sampah-sampah yang berserakan di lingkungan tempat mengaji, dan membuang sampah
sembarangan, maka dari itu penulis melakukan pemahaman tentang hadis kebersihan.
6
http://Khairima.blogspot.com/2012/03/kumpulan-hadis-hadistarbawi.html diakses pada
tanggal 14 April 2021, pukul 22:10 WIB
- أٔذًم-ٌ ٔسثحاٌ هللا ٔانحًدذًال,ٌٔانحًد هلل ذًألانًيسا
,ٌ ٔانصدقد تسْا, ٔانصالجثٕز,يثيٍ انسًأاخ ٔاَلزض
ٔ كم انُاس يغد, ٔانقساٌ حجحنك أٔعهيك,ٔانصثسضياء
)فثايع َفسّ فًعرقٓا أٔ يٕتقٓا (زٔاِ يسهى
“Dari Ishaq bin Mansur menceritakan kepada kami, telah menceritakan kepada kami
Habban bin Hilal, telah menceritakan kepada kami Aban, telah menceritakan kepada
kami Yahya, sesungguhnya Zaid menceritakan kepada Yahya, sesungguhnya Abu Salam
menceritakan kepada Abu Zaid dari Abu Malik al-Asy-ari, dia berkata: Rasulullah
shollahu’alaihi wassalam bersabda: “Kebersihan adalah sebagian dari iman. Membaca
hamdalah adalah bisa menambah timbangan amal, membaca hamdalah dan subhanallah
pahalanya sebesar langit dan bumi. Sembahyang itu pelita, sedekah itu bakti, sabar itu
cahaya dan al-Qur’an akan menjadi kawan atau lawanmu, manusia itu sepanjang
hidupnya bekerja untuk keselamatan dirinya atau kecelakaannya”. (HR. Muslim)7
Sebenarnya “al-nadzafah min al-iman” bukanlah sebuah hadis. Namun ada
redaksi berbeda tetapi mengandung makna yang sama yaitu “at-tahuru syatru al-iman”.
Hadis “kebersihan sebagian dari iman” merupakan hadis yang sangat agung dan menjadi
dasar dari agama Islam. Menjaga kebersihan merupakan salah satu sarana yang
dianjurkan Islam dalam rangka memelihara kesehatan. Sikap Islam terhadap kebersihan
sangat jelas dan di dalamnya terdapat ibadah keapa Allah. Sesungguhnya kitab-kitab
syariat Islam diawali dengan bab thaharah yang merupakan kunci ibadah dalam
kehidupan seari-hari.8 Ini menunjukkan bahwa menjaga kebersihan merupakan hal yang
tidak boleh diabaikan. Tak hanya itu, ada hadis juga mengisyaratkan bahwa orang-orang
Yahudi tidak mempunyai inters terhadap kebersihan rumahnya.
Oleh karena itu, diriwayatkan: “Bersihkanlah rumah kalian dan janganlah
menyerupai orang-orang Yahudi”. Menurut ilmu kesehatan, untuk menjaga diri dan
menolak penyakit terlebih dahulu harus menjaga kebersihan. Bukan hanya kebersihan
badan saja, tetapi kebersihan dan kesucian dalam lima bagian, yaitu:
7
Imam Muslim, Shohih Muslim, terj H.A Rozak dan H.Rois Latief, Jakarta: Pustaka al-
Husna, cet VI,1991, hal 177-178
8
Depertemen Agama, Tafsir al-Qur’an Tematik: Pelestarian Lingkungan Hidup, Jakarta,
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’an, 2009, hal 244
1. Kebersihan dan kesucian rumah dan pekarangan.
2. Kebersihan dan kesucian badan.
3. Kebersihan dan kesucian pakaian.
4. Kebersihan dan kesucian makanan.
5. Kebersihan dan kesucian ruh dan hati.
Maka dari itu, sebagai orang Islam haruslah menjaga kebersihan. Apalagi saat ini
sedang di tengah pandemi covid-19, dari itu haruslah menjaga kebersihan badan dan
selalu mencuci tangan serta menerapkan protokol kesehatan. Sebagaimana yang telah
dijelaskan pada hadis di atas.9 Penulis melakukan pemahaman hadis kebersihan agar
anak-anak TPA al-Amin selalu menjaga kebersihan diri sendiri, lingkungan tempat
mengaji dan lingkungan tempat tinggal, agar terhindar dari penyakit terutama penyakit
corona pada masa pandemi covid-19. Jika tidak memberikan pemahaman hadis
kebersihan kepada anak-anak maka mereka tidak menjaga lingkungan tempat mengaji,
diri sendiri dan lingkungan sekitar, sehingga menyebabkan lingkungan yang kotor dan
menyebabkan penyakit mudah datang.
Dalam hal ini penulis melakukan penelitian mengenai pemahaman hadis tentang
kebersihan di TPA al-Amin Desa Prabumenang Kecamatan Lubai Ulu Kabupaten Muara
Enim melibatkna hampir seluruh anak-anak TPA tersebut, jumlah anak-anak TPA al-
Amin sebanyak 32, usia anak-anak mulai dari 7 tahun-15 tahun. Anak-anak TPA al-Amin
mengaji di Masjid al-Falah Desa Prabumenang Dusun I dan mereka mengaji dengan dua
orang guru mengaji yaitu Ustad Mahdi Irawan dan Ustad Darmadi. Kegiatan
mengembangkan pemahaman hadis dilaksanakan juga di Masjid al-Falah, Untuk
mengetahui pemahaman anak-anak TPA tentang hadis, evaluasi program yang dilakukan
di dalam mengembangkan pemahaman hadis tentang kebersihan di masa pandemi covid-
19, disini penulis melakukan metode ceramah, metode tanya jawab,Metode penugasan
dan metode pemberian hadia (reward).
METODE
a. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di TPA al-Amin Dusun I di Desa Prabumenang Kecamatan
Lubai Ulu Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini
berlangsung selama masa kegiatan Program pengabdian masyarakat atas dasar
9
Moh Rifa’I, Akhlak Seorang Muslim, Semarang, Wicaksana, 1993, hal 301-302
kerjasama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri
Raden Fatah Palembang Angkatan ke 74 dari tanggal 6 Maret – 1 April 2021.
b. Prosedur Penelitian
Penulis melakukan penelitian tentang pemahaman hadis kebersihan di lakukan
pada saat mulai mengajar mengaji di TPA al-Amin, penulis melihat bagaimana
kebersihan anak-anak, kebanyakan anak-anak belum memiliki kesadaran dalam
kebersihan lingkungan tempat mengaji, misalnya anak-anak masih membiarkan
sampah yang berserakan di lingkungan tempat mengaji dan anak-anak masih ada
yang membuang sampah sembarangan. Langkah awal yang diambil oleh penulis
dalam melihat bagaimana anak-anak menjaga kebersihan, penulis melakukan
pengajaran pemahaman hadis dan hadis tentang kebersihan. Setelah di lakukan
pemahaman tentang hadis kebersihan anak-anak TPA al-Amin sudah mulai
menjaga kebersihan, mereka tidak lagi membuang sampah sembarangan, dan
mereka sudah menjaga kebersihan lingkungan tempat mengaji, diri sendiri dan
lingkungan sekitar. Metode yang digunakan agar anak-anak mudah memehami
hadis tentang kebersihan penulis melakukan metode ceramah, metode ini
disampaikan secara lisan dan anak-anak mencatat materi setelah penulis selsai
melakukan penjelasan hadis dan hadis tentang kebersihan.
Metode Ceramah
Hasil yang dilakukan menggunakan metode ceramah adalah hasil yang sangat efektif
dimana anak-anak mudah memahami apa yang di jelaskan, di dalam menggunakan
metode ini menunjukkan anak-anak TPA al-Amin mengetahui hadis tentang kebersihan.
Metode ini disampaikan secara lisan dan jelas sehinga anak-anak mendengarkan dan
mengikuti secara cermat serta membuat catatan tentang pokok pembahasan yang
diterangkan. Metode ini menciptakan landasan pemikiran anak-anak TPA al-Amin dapat
belajar melalui bahan tertulis, memperkenalkan hal-hal baru dan memberikan penjelasan
secara gamblang.10
10
Ahmad Izzan Saehudin, Hadis Pendidikan, Bandung, Humaniora, 2016, hal 138
Metode Tanya Jawab
Untuk mengetahu pengetahuan anak-anak, penulis melakukan metode tanya jawab. Dan
hasil dari metode ini seluruh anak-anak TPA al-Amin mereka belum pernah mengetahui
tentang hadis, penyebab dari mereka tidak mengetahui apa itu hadis adalah faktor
pendidikan, pendidikan yang mereka tempuh adalah Sekolah Dasar (SD) dimana
pelajaran yang mereka pelajari masih banyak yang umum belum menjuru kehususan,
mereka hanya tidak mengetahui pengertian hadis, untuk hadis kebersihan mereka sudah
mengetahui sudah pernah mendengar tetapi mereka tidak mengetahui bahwa “at-tahuru
syatru al-iman” adalah hadis, metode tanya jawab ini mempermudah penulis untuk
mengetahui apakah mereka memahami hadis atau tidak,Setelah mengetahui hal tersebut
bahwa mereka belum memahami hadis, dengan metode tanya jawab ini dapat
disimpulkan bahwa anak-anak TPA al-Amin memahami pengetahuan baru.
Metode Penugasan
Di dalam metode ini penulis melihat tingkat pemahaman anak-anak tersebut. Setelah
dilakukan pertanyaan mereka sudah mengerti apa itu hadis dan apa saja hadis bagaimana
cara menaplikasikan hadis kebersihan, disini penulis memberikan tugas kepada anak-anak
TPA al-Amin yaitu menghafal hadis kebersihan dan memahami apa itu hadis, macam-
macam hadis, tujuannya untuk menambah wawasan anak-anak mengenai hadis,
mengembangkan kreativitas anak-anak, merangsang anak-anak dalam melakukan
aktivitas belajar individual ataupun kelompok, dapat mengembangkan kemandirian anak
di laur pengusaan, dan dapat membina tanggung jawab dan disiplin anak-anak TPA al-
Amin.11
11
Syaiful Bhari Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, PT
Rineka Cipta, 2010, hal 86-87
12
Ahmad Izzan Saehudin, Hadis Pendidikan…, hal 158
anak-anak tersebut yang tidak menghafalkan hadis, kemudian penulis melakukan tanya
jawab dan penulis memilih 3 anak-anak yang menjelaskan apa itu hadis,macam-macam
hadis dengan jelas dan hafalan yang lancar. Setelah anak-anak sudah memahami hadis
kebersihan dapat disimpulkan bahwa anak-anak TPA al-Amin mengetahui adanya anjuran
hadis kebersihan mereka sudah mampu menjaga kebersihan ruang mengaji, lingkungan
sekitar dan juga menjaga kebersihan diri sendiri maka dapat dilihat bahwa anak-anak
sudah mengamalkan hadis kebersihan.
REFERENSI
Depertemen Agama, Tafsir al-Qur’an Tematik: Pelestarian Lingkungan Hidup,
Jakarta, Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’an, 2009.
Djamarah Syaiful Bhari dan Zain Aswan, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, PT
Rineka Cipta, 2010.
http://Khairima.blogspot.com/2012/03/kumpulan-hadis-hadistarbawi.html diakses
pada tanggal 14 April 2021, pukul 22:10 WIB
https://kbbi.web.id, diakses pada tanggal 10 April 2021, pukul 20:23 WIB
Imam Muslim, Shohih Muslim, terj H.A Rozak dan H.Rois Latief, Jakarta:
Pustaka al-Husna, cet VI,1991.
Khon Abdul Majid, Ulumul Hadis, AMZAH, Jakarta, 2009.
QS. At-Thaghabun: 11
Rahmasari Bekti, Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Persfektif Hadis,
Skripsi, Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2017.
Rifa’I Moh, Akhlak Seorang Muslim, Semarang, Wicaksana, 1993.
Saehudin Ahmad Izzan, Hadis Pendidikan, Bandung, Humaniora, 2016.
Tasri, Hikmah Di Tengah Wabah Virus Corona Dalam Tinjauan Hukum Islam,
Qiyas Vol, Vol. 5, No. 1, April 2020, hal 45