Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB

SIKLUS KEHIDUPAN WANITA

Dosen pengampu

DR.SRIYANA HERMAN,SKM.,M.KES

Disusun Oleh:

Nama :ERFINA

Nim:2009200415401009

PROGAM STUDI D3 KEBIDANAN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESHATAN AVICENA

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, makalah


Imunologi ini dapat terselesaikan tepat waktu dan tanpa hambatan yang berarti.
Makalah ini mengenai “siklus kehidupan wanita”. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas Diagnostik Molekuler.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing dalam
penyusunan makalah ini hingga selesai. Sangat disadari bahwa makalah ini tak luput
dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat diharapakan dari para pembaca demi perbaikan makalah untuk
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin….

Kendari, 28 Mei 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kesehatan Reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang sempurna baik secara fisik,


mental, dan sosial dan bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala
aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang kami angkat yaitu Faktor yang mempengaruhi kesehatan
reproduksi dan aspek yang dikaji tiap tahap kehidupan baik fisik maupun psikologis

1.3 TUJUAN

1.      Tujuan Umum

Mengetahui bagaimana cara penanganan pada. kesehatan reproduksi dan aspek yang dikaji tiap
tahap kehidupan baik fisik maupun psikologis

2.      Tujuan Khusus

Untuk mengetahui kajian apa saja yang ada dalam kesehatan reproduksi.

1.4  MANFAAT

1.      Bagi Mahasiswa

Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mahasiswa, sehingga
dapat mengaplikasikannya dalam memberikan asuhan kebidanan.

2.      Bagi Petugas Kesehatan

Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petugas kesehatan khususnya bidan
dalam memberikan asuhan kebidanan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kesehatan Reproduksi

Pengertian kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang sempurna baik


secara fisik, mental, dan sosial dan bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan
dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.

Pengertian kesehatan reproduksi ini mencakup tentang hal-hal sebagai berikut:

1) Hak seseorang untuk dapat memperoleh kehidupan seksual yang aman dan memuaskan serta
mempunyai kapasitas untuk bereproduksi

2) Kebebasan untuk memutuskan bilamana atau seberapa banyak melakukannya

3) Hak dari laki-laki dan perempuan untuk memperoleh informasi serta memperoleh aksebilitas
yang aman, efektif, terjangkau baik secara ekonomi maupun kultural

4) Hak untuk mendapatkan tingkat pelayanan kesehatan yang memadai sehingga perempuan


mempunyai kesempatan untuk menjalani proses kehamilan secara aman.

2.2 Kesehatan Reproduksi Remaja dan faktor yang mempengaruhi

Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor yang dapat berdampak buruk
bagi kesehatan reproduksiyaitu :

1 Faktor sosial-ekonomi dan demografi (terutama kemiskinan, tingkat pendidikan yang


rendah, dan ketidaktahuan tentang perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta lokasi
tempat tinggal yang terpencil).

1 Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktek tradisional yang berdampak buruk
pada kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak anak banyak rejeki, informasi tentang fungsi
reproduksi yang membingungkan anak dan remajakarena saling berlawanan satu dengan yang
lain, dsb).

1Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua pada remaja, depresi karena


ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita pada pria yang membeli kebebasannya
secara materi, dsb).

2 Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit menular
seksual, dsb).

KESEHATAN WANITA SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN


A.    PENGERTIAN

Siklus kesehatan wanita serta perubahan yang terjadi pada setiap tahapnya. Dalam
kehidupannya, wanita mempunyai tahapan masa yaitu masa bayi, masa kanak-kanak, pubertas,
reproduksi, klimakterium, menopause dan senium.

1.      Bayi

Perubahan pada bayi lahir cukup bulan :

a.       Pembentukan genitalia interna telah sempurna


b.      Folikel pada kedua ovarium telah lengkap
c.       Genitalia eksterna telah terbentuk

Minggu pertama dan kedua setelah lahir, bayi masih membawa pengaruh  estrogen yang didapat
saat dlm kandungan. Pengaruh ini seperti :

a.       Epitel vagina relative tebal dan pH vagina 5


b.      1/3 bayi perempuan endoserviksnya tidak terhenti pada ostium uteri eksternum tetapi
menutupi juga sebagian dari portio servisis uteri (pseudoerosio kongenitalis)

2.      Kanak-kanak
Yang khas pada kanak-kanak adalah perangsangan oleh hormon kelamin sangat kecil.
Pada masa ini alat-alat genitalnya tidak menunjukkan pertumbuhan yang berarti hingga pada
permulaan pubertas tetapi pengaruh hipofisis sangat terlihat pada pertumbuhan badannya. Pada
masa ini sudah nampak perbedaan antara perempuan dan laki-laki terutama pada tingkah lakunya
yang juga ditentukan oleh lingkungan dan pendidikan.

3.      Pubertas/Remaja
Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa. Antara
kedua masa ini tidak ada batasan yang terlihat, hanya saja pada masa pubertas diawali dengan
berfungsinya ovarium dan berakhir pada saat ovarium berfungsi dengan mantap dan teratur. Pada
masa ini terjadi perubahan organ-organ fisik secara cepat dan perubahan tersebut tidak seimbang
dengan perubahan kejiwaannya dan terjadi kematangan seksual atau alat-alat reproduksi.
1)      Tahapan pubertas/remaja
a.       Masa remaja awal (10-12 tahun)
         Merasa lebih dekat dengan teman sebaya
         Merasa ingin bebas
         Lebih banyak memperhatikan keadan tubuhnya dan mulai suka berkhayal
b.      Masa remaja tengah (13-15 tahun)
         Ingin mencari identitas diri
         Ada keinginan untuk berkencan atau mulai tertarik dengan lawan jenis
         Timbul perasaan cinta yang mendalam
         Kemampuan berpikir abstrak makin berkembang
         Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual
c.       Masa remaja akhir (16-19 tahun)
         Menampakkan pengungkapan kebebasan diri
         Dalam mencari teman sebaya lebih selektif
         Memiliki citra terhadap dirinya
         Dapat mewujudkan perasaan cinta
         Memiliki kemampuan berpikir abstrak
2)      Tanda-tanda perubahan yang terjadi pada remaja wanita
a.       Perubahan fisik
1.      Tanda-tanda primer
Adanya perubahan kematangan organ-organ reproduksinya yang ditandai dengan
datangnya haid.Ovarium mulai berfungsi dengan matang dibawah pengaruh hormone
gonadotropin dan hipofisis, folikel mulai tumbuh meski belum matang tetapi sudah dapat
mengeluarkan estrogen. Korteks kelenjar suprarenal membentuk androgen yang berperan pada
pertumbuhan badan. Selain pengaruh hormone somatotropin diduga kecepatan pertumbuhan
wanita dipengaruhi juga oleh estrogen.
2.      Tanda-tanda sekunder
a)      Rambut
Tumbuhnya rambut pada kemaluan ini terjadi setelah pinggul dan payudara mulai
berkambang. Bulu ketiak dan bulu pada wajah mulai tampak setelah datang haid. Rambut yang
mula-mula berwarna terang berubah menjadi lebih subur, gelap, kasar, keriting.
b)      Pinggul
Pinggul berubah menjadi lebih memebesar dan membulat. Hal ini disebabkan karena
membesranya tulang pinggul dan lemak dibawah kulit.
c)      Payudara
Bersamaan dengan membesarnya pinggul maka payudara juga membaesar dan puting susu
ikut menonjol. Disini makin membesarnya kelenjar susu maka payudara semakin besar dan
bulat.
d)     Kulit
Kulit menjadi semakin kasar, lebih tebal dan pori-pori lebih membesar. Tetapi kulit wanita
lebih lembut daripada kulit pria.
e)      Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
Kelenjar lemak dan keringat menjadi lebih aktif. Pada masa ini sering timbul masalah jerawat
karena adanya sumbatan kelenjar keringat dan baunya menusuk pada saat sebelum dan sesudah
haid.
f)       Otot
Menjelang akkhir masa puber, otot menjadi semakin membesar dan kuat. Akibat akan
terbentuk bahu, lengan dan tungkai kaki.
g)      Suara
Suara berubah menjadi merdu.
b.      Perubahan kejiwaan
1.      Perubahan emosi
Remaja lebih peka atau sensitif sehingga lebih mudah menangis, cemas, frustasi, bisa tertawa
tanpa alasan yang jelas. Selain itu, mudah bereaksi bahkan agresif terhadap gangguanatau
rangsangan luar yang mempengaruhinya. Pada masa ini ada kecenderungan tidak patuh pada
orang tua, lebih suka pergi sama teman, tidak betah tinggal dirumah.
2.      Perkembangan intelrgensia
Pada perkembangan ini remaja cenderung mengembangkan cara berpikir abstrak dan ingin
mengetahui hal-hal baru yang mendorong perilaku ingin coba-coba.

4.      Reproduksi
Masa ini terpenting bagi wanita dan kira-kira berlangsung 33 tahun. Haid pada masa ini
paling teratur dan memungkinkan untuk kehamilan. Tetapi setelah usia 40 tahun keatas akan
mulai terjadi penurunan kesuburan atau fertilitas.

5.      Klimakterium
Klimakterium bukan suatu keadaan patologik melainkan suatu masa peralihan yang
normal yang berlangsung beberapa tahun sebelum dan sesudah menopause. Fase klimakterium
berlangsung bertahap yaitu :
1)      Sebelum menopause
Pada masa ini klimakterium kira-kira dimulai 6 tahun sebelum masa menopause. Disini,
fungsi organ reproduksinya mulai turun, kadar estrogen mulai turun dan kadar hormon
gonadotropin mulai meningkat sampai timbulnya keluhan tanda-tanda menopause.
2)      Selama menopause
Terjadi selama berlangsungnya menopause, rentangan 1-2 tahun sebelum sampai 1 tahun
sesudah menopause. Pada periode ini wanita mengalami keluhan memuncak.
3)      Sesudah menopause
Masa ini berlangsung mulai 6-7 tahun ssesudah menopause. Pada saat  ini kadar estrogen
sudah pada titik rendah sesuai dengan keadaan senium dan disertai dengan mulai memburuknya
kondisi badan.
a.       Perubahan yang terjadi :
1.      Terjadi penurunan kadar estrogen dan kadar gonadotropin mulai meningkat
2.      Organ reproduksi mulai mengalami penurunan fungsi : ovarium mengecil, uterus mengecil,
epitel vagina menipis.
3.      Jumlah folikel menjadi hanya beberapa ribu buah saja dan lebih resisten terhadap
rangsanngan gonadotropin
4.      Pada usia 40 tahun lebih siklus haid mulai tidak disertai dengan ovulasi
5.      Terjadi perubahan kesuburan seorang wanita muali menurun pada awal klimakterium
6.      Perubahan perdarahan pada premenopause
7.      Pasca menopause terjadi gangguan vegetatif, psikis, organis.

6.      Menopause
Menopause adalah periode berhentinya haid secara alamiah atau suatu masa dimana
seorang wanita mengalami perdarahan haid terakhir dan tidak pernah mendapatkan haid lagi.
Menopause menyebabkan beberapa perubahan fisik yang dapat mempengaruhi fungsi seksual
seorang wanita. Ini semua merupakan akibat dari berkurangnya kadar estrogen dan progesteron.
Perubahan yang terjadi pada masa ini yaitu :
1)      Perubahan psikis
Perubahan psikis pada masa menopause sangat bergantung pada masing-masing individu.
Pengetahuan yang cukup akan membantu seorang wanita memahami dan mempersiapkan dirinya
menjalani masa ini dengan lebih baik.
Perubahan yang terjadi :
a.       Rasa khawatir : perasaan merasa tua, tidak menarik lagi, takut tidak bisa memenuhi
kebutuhan seksual suami
b.      Rasa tertekan karena takut menjadi tua
c.       Lebih sensitif dan emosi (marah, cemas, depresi )
2)      Perubahan fisik
Perubahan yang terjadi meliputi :
a.    Kulit menjadi kendor
b.   Kulit menjadi kering dan keriput
c.    Kulit manjadi mudah terbakar sinar matahari
d.   Timbul pigmentasi pada kulit
e.    Payudara mulai lembek
f.    Vagina menjadi kering
g.   Epitel vagina menipis
h.   Dispareunia
i.     Perasaan panas dan berkeringat pada malam hari (hot fluse)
j.     Tidak dapat menahan air seni
k.   Hilangnya jaringan penunjang
l.     Penambahan berat badan
m. Gangguan mata
n.   Nyeri tulang dan sendi
7.      Senium
Pada masa ini telah terjadi kesimbangan hormonal yang baru. Pada masa ini perubahan
yang terjadi ialah kemunduran alat-alat tubuh dan kemampuan fisik sebagai proses menjadi tua.
Dalam masa ini cenderung terjadi osteoporosis yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid
dan osteotrofoblas yang berkurang.

B.     FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKLUS KESEHATAN WANITA


1.      Masa bayi
Faktor yang mempengaruhi siklus kehidupan wanita pada masa bayi :
a.    Lingkungan
b.   Kondisi ibu
c.    Sikap orang tua
d.   Aspek psikologi pada masa bayi
e.    Sistem reproduksi
2.      Masa kanak-kanak
Ada 2 faktor yang mempengaruhi kehidupan wanita pada masa ini :
a.    faktor dalam
1.      Hal-hal yang diwariskan orang tua spt bentuk tubuh
2.      Kemampuan intelektual
3.      Keadaan hormonal tubuh
4.      Emosi dan sifat
b.   faktor luar
1.      Keluarga
2.      Gizi
3.      Budaya setempat
4.      kebiasaan anak dalam hal personal hygiene
3.      Masa pubertas/remaja
Faktor yang berpengaruh :
a.    Status gizi
b.   Pendidikan
c.    Lingkungan dan pekerjaan
d.   Seks dan seksualitas
e.    Kesehatan reproduksi remaja itu sendiri
4.      Masa  dewasa/reproduksi
Faktor yang berpengaruh yaitu :
a.    Perkembangan organ reproduksi
b.   Tanggapan seksual
c.    Kedewasaan psikologi
5.      Masa usia lanjut (klimakterium, menopause, senium)
Faktor yang berpengaruh :
a.    Faktor hormonal
b.   Kejiwaan
c.    Lingkungan
d.   Pola makan
e.    Aktifitas fisik

C.    ASPEK YANG DIKAJI TIAP TAHAP KEHIDUPAN BAIK FISIK MAUPUN


PSIKOLOGIS
1)      PERUBAHAN PSIKIS/ FISIK REMAJA
Dampak Pertumbuhan Fisik terhadap Kondisi Psikologis Remaja
Pertumbuhan fisik yang sangat pesat pada masa remaja awal ternyata berdampak pada
kondisi psikologis remaja, baik putri maupun putra. Canggung, malu, kecewa, dll. adalah
perasaan yang umumnya muncul pada saat itu.
Hampir semua remaja memperhatikan perubahan pada tubuh serta penampilannya.
Perubahan fisik dan perhatian remaja berpengaruh pada citra jasmani (body image) dan
kepercayaan dirinya (self-esteem).
Ada tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan tentang citra jasmani, yaitu
endomorfik, mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak lemak sedikit otot (padded).
Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender). Mesomorfik sedikit lemak banyak otot
(muscular).
Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow
maturity (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang
remaja, seperti DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan
antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Papalia dan Olds (2001) tidak memberikan
pengertian remaja (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian
masa remaja (adolescence).

Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi perkembangan
antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13
tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.

Menurut Adams & Gullota (dalam Aaro, 1997), masa remaja meliputi usia antara 11
hingga 20 tahun. Sedangkan Hurlock (1990) membagi masa remaja menjadi masa remaja awal
(13 hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun hingga 18 tahun). Masa
remaja awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir individu telah
mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.

Papalia & Olds (2001) berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa antara kanak-
kanak dan dewasa. Sedangkan Anna Freud (dalam Hurlock, 1990) berpendapat bahwa pada masa
remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan dengan
perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan
cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa
depan.

Pada umumnya masa remaja dapat dibagi dalam 2 periode yaitu:

1. Periode Masa Puber usia 12-18 tahun

a. Masa Pra Pubertas: peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal pubertas. Cirinya:

 s Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi

 Anak mulai bersikap kritis

b. Masa Pubertas usia 14-16 tahun: masa remaja awal. Cirinya:

 Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya

 Memperhatikan penampilan

 Sikapnya tidak menentu/plin-plan

 Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib

c. Masa Akhir Pubertas usia 17-18 tahun: peralihan dari masa pubertas ke masa adolesen.
Cirinya:

 Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya belum tercapai
sepenuhnya

 Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari remaja pria

2. Periode Remaja Adolesen usia 19-21 tahun

Merupakan masa akhir remaja. Beberapa sifat penting pada masa ini adalah:

 perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis

 mulai menyadari akan realitas

 sikapnya mulai jelas tentang hidup

 mulai nampak bakat dan minatnya

Ciri-ciri Masa Remaja


Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik
secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja.

1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal
dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan
fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan
emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa
sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukan pada remaja, misalnya
mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri
dan bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya
waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah.

2. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual. Terkadang
perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri.
Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi,
pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan,
dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.

3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama
masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak
digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya
tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat
mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam
hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan individu dari jenis
kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa.

4. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak
menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.

5. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Di


satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab
yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul
tanggung jawab tersebut.

Datangnya masa remaja, ditandai oleh adanya perubahan-perubahan fisik. Hurlock


(1992) menyatakan bahwa perubahan fisik tersebut, terutama dalam hal perubahan yang
menyangkut ukuran tubuh, perubahan proposisi tubuh, perkembangan ciri-ciri seks primer, dan
perkembangan ciri-ciri seks sekunder. Pertumbuhan yang terjadi pada fisik remaja dapat terjadi
melalui perubahan-perubahan, baik internal maupun eksternal.

* Perubahan Internal
Perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari luar.
Perubahan ini nantinya sangat mempengaruhi kepribadian remaja. Perubahan tersebut adalah:

a. Sistem Pencernaan

Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah
panjang dan bertambah besar, otot-otot di perut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan
kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.

b. Sistem Peredaran Darah

Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia tujuh belas atau delapan belas,
beratnya dua belas kali lebih berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah
meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.

c. Sistem Pernafasan

Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh belas tahun; anak
laki-laki mencapat tingkat kematangan baru beberapa tahun kemudian, satu atau dua tahun
setelah usia anak perempuan.

d. Sistem Endoktrin

Kegiatan kelenjar kelamin yang meningkat pada masa remaja menyebabkan


ketidakseimbangan sementara dari seluruh sistem kelamin pada masa awal remaja. Kelenjar-
kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran yang matang
sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa.

e. Jaringan Tubuh

Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan belas tahun. Jaringan selain
tulang, khususnya bagi perkembangan otot, terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran
yang matang.

* Perubahan Eksternal

Perubahan dalam tubuh seorang remaja yang mengalami datangnya masa remaja ini terjadi
sangat pesat. Perubahan yang terjadi, dapat dilihat pada fisik luar anak. Perubahan tersebut ialah:
a. Tinggi Badan

Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi matang pada usia antara tujuh belas dan
delapan belas tahun, rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya. Perubahan tinggi badan
remaja dipengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada anak yang diberikan imunisasi pada
masa bayi cenderung lebih tinggi dari pada anak yang tidak mendapatkan imunisasi. Anak yang
tidak diberikan imunisasi lebih banyak menderita sakit sehingga pertumbuhannya terhambat.

b. Berat Badan

Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi badan,
perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada bagian- bagian tubuh yang hanya
mengandung sedikit lemak atau bahkan tidak mengandung lemak. Ketidakseimbangan
perubahan tinggi badan dengan berat badan menimbulkan ketidakidealan badan anak, jika
perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat badan, maka bentuk tubuh anak menjadi jangkung
(tinggi kurus), sedangkan jika perubahan berat badan lebih cepat dari perubahan tinggi badan,
maka bentuk tubuh anak menjadi gemuk gilik/gembrot (gemuk pendek).

c. Proporsi Tubuh

Berbagai anggota tubuh lambat laun, mencapai perbandingan tubuh yang baik. Ciri tubuh
yang kurang proposional pada masa remaja tidak sama untuk seluruh tubuh, ada pula bagian
tubuh yang semakin proposional. Ada tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan
keanekaragaman perubahan proposisi tubuh,

yaitu endomorfik, mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak lemak sedikit otot (padded).
Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender). Mesomorfik sedikit lemak banyak otot
(muscular).

d. Organ Seks/Ciri Seks Primer

Baik laki-laki maupun perempuan organ seks mengalami ukuran matang pada akhir masa
remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian (dewasa).

e. Ciri-ciri Seks Sekunder

Ciri-ciri seks sekunder yang utama, perkembangannya matang pada masa akhir masa
remaja. Ciri sekunder tersebut antara lain ditandai dengan tumbunya kumis dan jakun pada laki-
laki sedangkan pada wanita ditanda dengan membesarnya payudara.

Datangnya masa remaja, ditandai oleh adanya perubahan-perubahan fisik. Hurlock


(1992) menyatakan bahwa perubahan fisik tersebut, terutama dalam hal perubahan yang
menyangkut ukuran tubuh, perubahan proposisi tubuh, perkembangan ciri-ciri seks primer, dan
perkembangan ciri-ciri seks sekunder. Pertumbuhan yang terjadi pada fisik remaja dapat terjadi
melalui perubahan-perubahan, baik internal maupun eksternal.

2)      PERUBAHAN KEJIWAAN / PSIKOLOGIS PADA MASA REMAJA


Proses perubahan kejiwaan berlangsung lebih lambat dibandingkan perubahan fisik, yang
meliputi :
1. Perubahan emosi, sehingga remaja menjadi :

a.       Sensitive (mudah menangis, cemas, frustasi dan tertawa.


b.      Agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang berpengaruh, sehingga misalnya
mudah berkelahi

2. Perkembangan intelegensia, sehingga remaja menjadi :

a.       Mampu berpikir abstrak, senang memberikan kritik

b.      Ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin mencoba-coba.

Perilaku ingin mencoba hal-hal yang baru ini jika didorong oleh rangsangan seksual dapat
membawa remaja masuk pada hubungan seks pranikah dengan segala akibatnya, antara lain
akibat kematangan organ seks maka dapat terjadi kehamilan remaja puteri di luar nikah, upaya
abortus, dan penularan penyakit kelamin, termasuk HIV/AIDS. Perilaku ingin mencoba-coba
juga dapat mengakibatkan remaja mengalami ketergantungan NAPZA (narkotik, psikotropik,
dan zat adiktif lainnya, termasuk rokok dan alkohol).
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengertian kesehatan reproduksi ini mencakup tentang hal-hal sebagai berikut:

1) Hak seseorang untuk dapat memperoleh kehidupan seksual yang aman dan memuaskan serta
mempunyai kapasitas untuk bereproduksi;

2) Kebebasan untuk memutuskan bilamana atau seberapa banyak melakukannya;

3) Hak dari laki-laki dan perempuan untuk memperoleh informasi serta memperoleh aksebilitas
yang aman, efektif, terjangkau baik secara ekonomi maupun kultural;

4) Hak untuk mendapatkan tingkat pelayanan kesehatan yang memadai sehingga perempuan


mempunyai kesempatan untuk menjalani proses kehamilan secara aman.

B. SARAN

a.    Bagi Mahasiswa
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam memberikan
pelayanan kebidanan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

b.   Bagi Petugas – petugas Kesehatan


Diharapkan dengan makalah ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya
dalam bidang kebidanan sehingga dapat memaksimalkan kita untuk memberikan health
education dalam perawatan dan mejaga kesehatan reproduksi.
DAFTAR PUSTAKA

Golinko, 1990. Kesehatan reproduksi remaja. E.r : jakarta

Http//: kespro.wanita.blogspot.com

Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta

Winkjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Edisi 2. Hal 386-397. Jakarta : YBPSP

Anda mungkin juga menyukai